Teknik dalam menjaga dan pengamanan Anak

Teknik Penjagaan Anak/ Peserta Didik
Agar Aman Dalam Menggunakan Internet
Wisnu Rachmad Prihadi
rachmadprihadi@gmail.com

Abstract
Salah satu produk hasil kemajuan teknologi adalah komputer dan internet, barang tersebut bukan lagi
menjadi barang mewah akan tetapi sudah menjadi kebutuhan. Akan tetapi barang-barang tersebut tidak lepas
juga dari perkara yang negatif yang ramai dibicarakan di media masa. Tujuan dalam kajian ini adalah
memberikan kiat bagi orang orang tua/ guru yang memiliki peranan tanggungjawab dalam menjaga ancaman
yang timbul dari perangkat teknologi tersebut. Penulisan pada kajian ini menggunakan metode kajian literatur
yang menjelaskan upaya dalam menjaga anak/ peserta didik agar aman menggunakan Internet. Terdapat 10 kiat
yang dilakukan oleh orang tua/ guru agar anak-anak tetap dapat memanfaatkan internet dengan aman yaitu : 1.)
masuk ke dunia online mereka, 2.) buatlah aturan, 3.) ajarkan untuk melindungi privasi, 4.) jangan lengah, 5.)
menjadilah sahabatnya, 6.) bekerjasama dengan ISP, 7.) maksimalkan menu yang terdapat di browser, 8.)
mengatur mesin pencari (setting search engine), 9.) kenali situs yang aman dan berbahaya bagi mereka, 10.)
tanamkan nilai ketauhidan dalam hati. Penerapan 10 kiat diharapkan dapat menangkal akibat negatif yang
ditimbulkan dari internet dan upaya menjaga generasi masa depan.
Kata kunci: teknologi, internet, online

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi telah membawa
banyak membuat perubahan, mulai dari hal yang
besar hingga ke sarana-sarana yang kecil, mulai
dari yang mendatangkan manfaat hingga
menjadikan sebagai sarana kejahatan. Salah satu
produk kemajuan teknologi adalah komputer dan
internet dimana kedua barang tersebut sekarang ini
bukanlah menjadi barang mewah akan tetapi sudah
menjadi kebutuhan bagi masyarakat baik di
perkotaan juga di desa. Komputer yang dulunya
identik dengan mesin hitung yang bayangan orangorang terdiri dari angka-angka dan operasi
matematika yang rumit namun sekarang merupakan
sebuah alat yang dapat melakukan berbagai aktifitas
(multitasking) mulai dari menghitung data hingga
ke sarana hiburan (game, menonton, dll). Internet
yang pada awal masuk di Indonesia tahun 1994
hanya sebagian orang saja yang memahaminya
akan tetapi sekarang ini merupakan fitur pelengkap
dari peralatan-peralatan komputer dan perangkat
komunikasi lainnya, yang awalnya hanya sebatas

sebagai sarana untuk mengirim pesan elektronik
(email), chating dan browsing sekarang menyebar
hingga ke sarana televisi sepert TV cabel, GPS, dll.
Perkembangan teknologi tidak hanya sampai
disitu, terus berkembangnya teknologi mengakibatkan untuk mengakses internet tidak lagi
membutuhkan sebuah perangkat komputer, atau
kabel LAN akan tetapi dapat menggunakan telepon
genggam (handphone), dan juga pengguna internet
tidak lagi menjadi milik orang-orang tertentu akan
tetapi sudah menjadi konsumsi publik, mulai dari

orang kantoran hingga orang pinggiran, mulai dari
orang dewasa hingga anak-anak semuanya bebas
menikmatinya.
Indonesia yang merupakan pasar yang potensial
dalam penggunaan produk-produk teknologi dan
internet, hal ini di karenakan dari faktor geografis
yang terdiri dari beberapa pulau yang
membutuhkan akses untuk mengakses informasi
dengan cepat, dan dari jumlah penduduk yang

terbesar setelah Amerika, Cina dan India. Sebuah
survei
yang
diselenggarakan
Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
mengungkapkan bahwa jumlah pengguna internet
di Indonesia tahun 2012 mencapai 63 juta orang
atau 24,23 persen dari total populasi negara ini.

Gambar 1. Jumlah Pengguna Internet
Indonesia tahun 1998-2012 versi APJII

Dari hasil survei terdapat terdapat fenomenafenomena yang dominan dalam penggunaan
internet di Indonesia yaitu : Fakta pertama,
perkembangan teknologi di Indonesia menunjukkan
pengguna internet di indonesia sangat tinggi dan
apabila dilihat dari umur pengguna internet di
Indonesia setengahnya berumur dibawah 20 tahun,
fakta kedua internet merupakan sarana yang paling

sering dibaca dibandingkan dengan buku-buku
Sangat disayangkan apabila perkembangan
dan kemajuan teknologi internet ini hanya
digunakan untuk sekadar sarana hiburan atau
sebagai update status atau juga saling menimpali
komentar atau foto yang diunggah ke Facebook dan
Twitter, tidak menjadikan sebagai sarana untuk
menambah ilmu yang bermanfaat bahkan sampai
disalah gunakan untuk mengupload video-video
yang tidak senonoh.
Sebagian diantara komunitas kecil masyarakat
seperti itu melihat internet dan perkembangan
teknologi informasi ini selalu berkonotasi negatif,
dikarenakan datangnya dari budaya barat, maka
masih dipandang sebagai suatu hal yang amat tabu,
atau kalau tidak boleh kita katakan haram bagi
komunitas masyakat tertentu. Mereka berasumsi
bahwa internet syarat dengan persoalan yang
berbau pornografi, kekerasan, eksploitasi kaum
perempuan, penjajahan budaya, kapitalistik dan

lainnya. Maraknya persepsi negative inilah yang
demikian pesat memang bukan sekedar isapan
jempol, karena berbagai media massa juga telah
ikut ambil bagian menyebarkan stigma negative
tentang kehadiran teknologi informasi dan internet.
Memang internet banyak di komudifikasi, dan di
konstrusi menjadi opini negatif, dari pada opini
yang bersifat positif.
Akibat dari seringnya kasus-kasus yang
beredar di media masa (televisi, surat kabar dll)
berupa pornografi dan penculikan anak lewat
Facebook mengakibatkan masyarakat beranggapan
bahwa internet itu berbahaya. Tidak sedikit orang
tua yang mencap internet sebagai „barang‟ terlarang
yang harus dijauhi anak-anak mereka. Apalagi
beredarnya video porno artis yang sempat membuat
heboh, membuat citra internet semakin negatif.
Padahal, penggunaan internet juga memiliki
keuntungan dan manfaat. Komputer dan Internet
memberikan banyak kemudahan yang tidak kita

dapatkan di media lainnya seperti halnya mengirim
data atau surat elektronik yang dalam hitungan
menit telah sampai ke alamat tujuan dan tidak perlu
membutuhkan waktu yang laam.
Penggunaan internet ibarat sebuah pisau, yang
mana semuanya tergantung dari pengguna pisau
tersebut, apabila yang memegang pisau tersebut
adalah seorang koki maka pisau tersebut akan
digunakan untuk membantu dalam menghasilkan
masakan, namun apabila pisau tersebut digunakan
oleh penjahat maka tentunya pisau tersebut akan
digunakan untuk menyelakai korbannya. Begitu

juga halnya dengan internet di satu sisi konten
internet memang bermanfaat untuk mendukung
peningkatan
kesejahteraan
umat
manusia,
mempermudah dalam pekerjaan sedangkan di sisi

lain terdapat pula konten negatif yang tidak pantas
atau bahkan dapat merugikan pengaksesnya, oleh
karena itu dibutuhkan peran dari semua kalangan
khususnya orang tua, guru untuk mengarahkan,
mendidik, dan membimbing bagi generasi-generasi
muda untuk memanfaatkan teknologi kedalam
kegiatan-kegiatan positif dan untuk mewujudkan
hal ini tidaklah instan, perlu pembiasaan dan upaya
yang continue untuk membentuk jati diri mereka.
Melalui 10 kiat ini diharapkan kita sebagai
pendidik dapat mengurangi sisi negatif dan
kerugian dalam penggunaan internet. Oleh karena
itu, penulis merasa perlu memberikan pemahaman
akan penggunaan firewall saja tidaklah cukup untuk
membentengi dan meminimalisir dari kejahatan
didunia maya dan hal-hal negatif dalam
penggunaan internet bagi para pelajar di sekolah.
Identifikasi permasalahan yang sangat
penting ialah penggunaan media internet oleh anakanak/ peserta didik sudah terlampau bebas baik dari
fasilitas yang diberikan orang tua hingga fasilitas

internet itu sendiri. Umumnya kebebasan dalam
mengakses dan menggunakan internet tidak
dibarengi oleh pemahaman yang benar dan dampak
dari penggunaan internet itu sendiri. Tulisan ini
berdasarkan pada penelitian literatur dari berbagai
sumber dan mengamati fenomena di masyarakat
terhadap fasilitas yang diberikan orang tuan dengan
kiat/ upaya orang tua itu sendiri untuk mengatasi
ancaman yang timbul dari internet. Sehingga dapat
dirumuskan permasalahan yaitu : (1) bagaimana
upaya orang tua dalam mengurangi dampak
penyalahgunaan internet terhadap anak atau peserta
didiknya di Indonesia?; (2) bagaimana cara
penerapan 10 kiat tersebut dalam kehidupan seharihari. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk
mengajak kepada semua kalangan utnuk ikut
terlibat dalam mengurangi dampak penyalahgunaan
internet dan tidak hanya mengandalkan pada alat
atau sistem pada anak/ peserta didik di Indonesia,
mengetahui apasaja cara dan pengaplikasiaannya di
kehidupan sehari-hari. Manfaat dari penulisan ini

adalah memberikan masukan dan gambaran kepada
para orang tua, guru, dan pendidik untuk ikut
terlibat dalam mengurangi dampak penyalahgunaan
internet pada anak dan peserta didik.

2. Kajin Teori
Perkembangan teknologi yang begitu pesat
tidak bisa dihindarkan bagi setiap manusia,
Dalam menangkal hal-hal yang negatif
tidaklah cukup dengan memanfaatkan fitur-fitur
yang ada di dalam komputer atau smartphone,
setiap alat memiliki kelemahan dan biasanya anak
justru lebih panda dalam mengatur, oleh karena itu

tua bukanlah pada apa yang dikerjakannya di
Internet, tetapi berapa lama dia menggunakan
Internet.
Pada usia 10 – 15 tahun, pada masa praremaja ini, anak yang membutuhkan lebih
banyak pengalaman dan kebebasan. Inilah saat
yang tepat untuk mengenalkan fungsi Internet

untuk membantu tugas sekolah ataupun
menemukan hal-hal yang berkaitan dengan hobi
mereka. Tugas orang tua adalah membantu
mengarahkan kebebasan mereka, tekankan
kembali pada kesepatakan dasar tentang
penggunaan Internet di rumah dan ajarkan tidak
memberikan data pribadi apapun, baik bertukar
foto atau melakukan pertemuan face-to-face.
Anak pada usia ini juga sudah mulai tertarik
dengan hal-hal yang berkaitan dengan
seksualitas. Sangatlah alamiah apabila seorang
anak mulai tertarik dan penasaran dengan lawan
jenisnya. Janganlah terkejut apabila anak-anak
mulai tertarik dengan materi-materi seksual.
Sikap yang tepat adalah orang tua harus
bertindak sportif dan bekerjasama dengan anak
remajanya untuk mencegah hal-hal yang negatif

upaya prefentif dari hal-hal yang negatif tidaklah
cukup akan tetapi di butuhkan upaya

10 Kiat dalam Menjaga Anak/ Peserta Didik
Agar Aman Menggunakan Internet
Terdapat 10 kiat untuk menjaga anak/ peserta
didik tetap aman di internet baik dengan cara
menggunakan bantuan program atau cara persuasif
yaitu :
a. Masuklah ke dunia online mereka
Keterlibatan orang tua dalam kehidupan
seorang anak sangatlah penting, apalagi
dizaman sekarang ini yang mana banyaknya
godaan-godaan yang menjerumuskan anak/
peserta didik ke dalam keburukan mulai dari
permainan yang tidak mendidika hingga
memasukkan
pemikiran-pemikiran
yang
menyimpang. Mengenali lingkup gerak mereka,
meliputi mengenali teman dan taman bermain
mereka sangat diperlukan. Pastikan mereka
berselancar di dunia maya dengan aman dengan
cara
sesekali
ikut
menemani
mereka
menggunakan internet, atau apabila sama-sama
menggunakan media sosial seperti facebook,
tweeter dll, upayakan ikut bergabung sebagai
teman mereka. Dengan begitu kita mengetahui
dan bisa memantau apa yang mereka lakukan
tanpa harus mengganggu atau melarang mereka.
Hal yang tidak kalah penting adalah
mengenalkan internet berdasarkan usia, dimana
faktor usia sangat mempengaruhi pola
perkembangan baik fisik maupun psikologis
dari anak, tentunya dibutuhkan pemahaman
yang berbeda dalam menyikapi dunianya,
tentunya sikap kita berbeda dalam menyikapi
dunia anak yang usianya 2-4 tahun dengan anak
berusia 10-15 tahun. Pada anak usia 2 – 4 tahun,
seorang anak harus mendapat pendampingan
dari orang tua, hal ini bukan sekedar persoalan
keselamatan anak, tetapi juga menyakinkan
bahwa anak tersebut bisa mendapat pengalaman
yang menyenangkan sekaligus memperkuat
ikatan emosional antara anak dengan orang tua.
Pada usia 4 – 7 tahun anak mulai melakukan
eksplorasi sendiri, anak akan mendapatkan
pengalaman yang positif jika berhasil
meningkatkan
penemuan-penemuan
baru
mereka di internet. Pada usia 7 – 10 tahun anak
mulai melncari informasi dan kehidupan sosial
diluar keluarga mereka dan pada usia ini anak
mulai meminta kebebasan lebih banyak dari
orang tua, Anak memang harus didorong untuk
melakukan eksplorasi sendiri, yang tentunya
adanya partisipasi dan pengawasan dari orang
tua. Pertimbangkan pula untuk menggunakan
software filter, memasang search engine khusus
anak-anak sebagai situs yang boleh dikunjungi
ataupun menggunakan browser yang dirancang
khusus
bagi
anak
contohnya
www.funbrain.com . Pada masa ini, fokus orang

b.

Buatlah aturan
Kebebasan yang tidak ada batasannya
dalam segala hal akan mengakibatkan dampak
buruk termasuk juga kegiatan ber-online/
berselancar di dunia maya. Akan lebih baik
jika membuat aturan-aturan mengenai lama
waktu penggunaan, frekuensi dan situs-situs
apa saja yang diperbolehkan. Seperti
contohnya buat aturan menggunakan internet
1 jam sehari setelah mengerjakan pekerjaan
rumah/PR. Dengan aturan tersebut kita bisa
mengontrol dan tidak mengabaikan aktifitas
lainnya. Segala aturan perlu tindakan tegas
apabila melanggarnya. Contoh lain yaitu
dengan menjatah uang pulsa mereka sehingga
mereka akan lebih berhati-hati dalam
penggunaannya. Beri penjelasan kepada anak/
peserta didik terhadap aturan dasar dalam
berinternet atau bergaul dijejaring sosial beri
himbauaan kepada anak untuk mengikuti
aturan-aturan dasar bergaul disitus jejaring
sosial :
 Memasang profil diri secukupnya saja,
tidak perlu terlalu lengkap seperti
alamat rumah, nomor telepon dll.
 Waspada
ketika
mengadakan
pertemuan secara offline (face-to-face)
dengan seseorang yang baru pertama
kali dikenal di internet.
 Jangan memajang foto yang kurang
pantas, karena berpotensi disalah
gunakan oleh orang lain yang dapat
merugikan kita.
 Lebih selektif dalam meng-approve
atau meng-add teman atau khususnya

c.

orang
yang
tidak
kita
kenal
sebelumnya.
 Ingatlah bahwa apa yang ditulis disitus
jejaring sosial akan dibaca banyak
orang dan tersebar luas. Dampaknya
bisa merugikan diri sendiri atau pun
pihak lain, dan sangat mungkin
berujung pada tuntutan hukum.
Ajarkan mereka untuk melindungi privasi
Anak-anak tidak sepenuhnya sadar
mengenai konsekuensi mengumbar informasiinformasi pribadi. Tugas kita selaku orang tua
untuk membuat anak-anak tahu mengenai
sejumlah tindakan seperti:
 Jangan pernah memberikan nama,
nomor telepon, alamat email, alamat
rumah, sekolah dan foto tanpa izin dan
keterangan yang jelas
 Jangan pernah membuka email dari
orang yang tidak dikenal
 Jangan
merespon
pesan
yang
mengganggu
 Jangan bertemu dengan orang yang
hanya dikenal melalui internet
Apabila anak anda pengguna sosial media
seperti Facebook ajarkan untuk mempelajari,
kiat pengaturan privasi (privacy settings).
Jangan sampai lantaran ketidaktahuan atau
kemalasan, nama baik kita menjadi tercemar
dan sulit untuk dipulihkan. Berikut ini tips
yang dapat diikuti:
 Manfaatkan “Friend List”
Bagi kebanyakan orang, fitur friend
list mungkin tidak dianggap penting.
Namun hal ini membantu kita
memanajemen teman Facebook yang
mungkin berjumlah ratusan. Fitur ini
juga memudahkan kita mencari teman
Facebook lain yang jarang dihubungi.
Friend list pun berfungsi memudahkan
pengaturan spesifikasi privasi, antara
kita dan seseorang.
 Hilangkan Nama Kita di “Facebook
Search”
Bagi yang belum mengerti, kita bisa
menghilangkan nama kita di Facebook
Search. Hal ini tentu untuk menjaga
agar profil kita tak mudah dicari /
dilacak orang. Caranya:
- Cari „privacy settings‟, pada opsi
account di kanan atas.
- Pada privacy settings, pilih
‟search‟
Non-aktifkan„publik
search result‟
- Klik „Confirm‟
 Jangan Biarkan Anda Dipermalukan
Karena Foto/Video.
Seringkali foto-foto culun dan
memalukan kita yang di upload teman,

d.

e.

bisa mencemarkan nama baik. Kalau
sudah begini, rasa malu bercampur
emosi pasti muncul. Tidak usah
bingung akan hal ini. Atur saja setting
privasi foto/video nya. Caranya:
- Cari „privacy settings‟, pada opsi
account di kanan atas.
- Pada privacy settings, pilih
„Profile Information‟.
- Atur pada pilihan „Photo Albums‟
dan „Photos and Videos of me‟,
untuk mengatur siapa saja yang
berhak melihat foto/video kit
 Hindari Aplikasi Berbau Esek-esek.
Seringkali aplikasi di Facebook
memiliki konten dewasa. Misalnya kuis
tentang apa gaya seks favorit Anda,
atau bintang JAV yang cocok dengan
Anda. Walau fungsinya sebagai
hiburan, jika informasi ini diketahui
orang yang tidak tepat, hal ini bisa
menimbulkan persepsi negatif. Agar
orang tidak memiliki persepsi negatif
pada diri kita, cari aman saja. Hindari
semua aplikasi yang berbau negatif.
 Buat “Contact Profile” Anda Lebih
Privat.
Secara umum, kontak profil di
Facebook menampilkan apa saja yang
ada tentang diri kita. Misal status
hubungan, pandangan politik, nama
sanak keluarga, bahkan nomor ponsel
dan e-mail. Ada kalanya, untuk
menjaga privasi, kita tak harus
membeberkan itu semua ke publik.
Kita pun bisa memilah-milahnya.
Sebagai contoh, cukup sertakan email
dan nomor ponsel saja, saat hubungan
Facebook kita hanya di lingkungan
kerja.
 Hanya Orang Tertentu yang Boleh
Melihat Foto Anda.
Jangan abaikan lokasi berinternet
Jangan membiarkan anak memakai
komputer di kamar pribadi, tempatkanlah
komputer di tempat umum. Hal ini akan
memudahkan
Anda
untuk
memonitor
penggunaannya. Apabila anak meminta ijin ke
warnet atau rental komputer pastikan tempat
tersebut benar-benar aman atau survei keadaan
warnet tersebut, baik dari lingkungannya,
dokumen yang ada di warnet tersebut, hingga
tanyakan kepada penjaga.
Jadilah sahabatnya dan pilihkanlah
sahabat baginya
Anjurkan anak anda untuk memberitahu
anda jika mereka menjumpai hal-hal yang
membuatnya tak nyaman, yakinkan bahwa dia
tidak akan menyalahkan atau melarang
berinternet. Hal ini penting dengan menjadi

sahabatnya berarti kita mendapat dua tempat
dalam dunia mereka di satu sisi kita sebagai
orang yang dihormatinya di sisi yang lain kita
menjadi tempat berbagi cerita. Dengan kita
menjadi sahabat baginya kita bisa memilih
teman yang baik dan melarang teman yang
buruk baginya, pengaruh teman sangatlah
memiliki peranan bagi perkembangan jati
anak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
Seseorang akan mencocoki kebiasaan
teman
karibnya.
Oleh
karenanya,
perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman
karib kalian (HR. Abu Daud no. 4833,
Tirmidzi no. 2378, Ahmad 2/344, dari Abu
Hurairah. Syaikh Al Albani mengatakan
bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami‟
3545).
Oleh karena itu, memilih teman bergaul
merupakan upaya dalam menentukan kebaikan
bagi diri anak dan peserta didik.
f.

Bekerjasama dengan ISP
Jika
memungkinkan,
bekerjasamalah
dengan penyedia layanan internet (ISP) ,
biasanya terdapat program parental control
gratis yang bisa membatasi pengaksesan anakanak ke situs-situs tertentu, sofware parental
control juga bayak tersedia di Internet dengan
cara mendownload dan menginstal program
tersebut.
Software ini untuk mencegah anak sengaja
atau tidak sengaja membukan dan/atau melihat
berbagai gambar yang tak layak (pornografi,
sadisme, dan sebagainya) yang terdapat di
situs Internet. Software ini juga akan
memudahkan orang tua ataupun pengasuh
untuk memonitor aktifitas anak selama online
dengan berbagai variasi metode pengawasan.
Fungsi lain dari software ini adalah untuk
membatasi jumlah/durasi waktu anak dalam
menggunakan Internet. Termasuk untuk
pengaturan hari dan jam tertentu sehingga
komputer dapat atau tidak dapat digunakan
oleh anak untuk ber-Internet. Contoh software:
K9
Web
Protection
www.k9webprotection.com

Gambar 2. Software parental

g.

Maksimalkan layanan pada Browser dan
program komputer anda
Apabila ISP Anda tidak memiliki
kemampuan di atas, Anda masih memiliki
opsi aman dalam berinternet di browser Anda.
Misalnya jika Anda memakai Internet
Explorer, program Content Advisor bisa
digunakan sebagai langkah antisipasi dengan
memilih menu Tools > Internet Options >
Content. Ia akan menyaring bahasa, seks dan
kekerasan yang ada di internet.

Gambar 3. Menu pengaturan di Internet
explorer untuk menyaring
h.

Mengatur mesin pencari (searching engine)
Mesin pencari (search engine) seperti
Google menawarkan penyaring yang bisa
disetting dengan memilih Preferences > Safe
Search Filtering. Mesin pencari akan
menyaring
dari
perkara-perkara
yang
tergolong negatif ,atau dapat juga mengakses
http://www.google.co.id/goodtoknow/onlinesafety/ untuk mengakses dari keamanan data,
pelecehan, spam, phising hingga melaporkan
konten yang tidak pantas

dampak yang luar biasa, tanpa peralatan yang
moderen perkara yang negatif dapat dicegah.
3. Pembahasan

Gambar 3. Menu di Internet explorer untuk
menyaring isi yang ada di internet

i.

j.

Oleh karena itu sebelum komputer
digunakan oleh anak atau peserta didik
pastikan search engine google telah di setting
keamanan.
Kenali situs yang aman dan yang buruk
baginya
Kita dapat mencarikan situs-situs yang
cocok sesuai usia dengan konten yang
bervariasi seperti film, sejarah ilmu
pengetahuan, kreatifitas dan lain-lain. Konten
internet tergantung dari umur dari pengguna
internet tersebut. Kita dapat mengajarkan
untuk broswing yang aman, apabila kita
mencurigai kita dapat mengetahui sejarah
konten yang pernah dibuka melalui menu
histor/ riwayat browsing .
Tanamkan ke Tauhidan dalam diri
Penanaman nilai-nilai Tauhid merupakan
hal yang pokok dan penting dalam mengekang
segala hal yang negatif, penanaman akidah
yang benar mengakibatkan kebaikan disegala
hal. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
“Tahun ibarat pohon. Bulan ibarat
cabangnya. Hari ibarat rantingnya. Jam
ibarat daunnya. nafas ibarat buahnya.
Barangsiapa yang hela nafasnya untuk
ketaatan pada Allah, maka hasil dari pohonnya
adalah buah yang baik. Barangsiapa yang hela
nafasnya untuk maksiat, maka buahnya
adalah hanzholah (buah yang pahit). Setiap
orang akan memetik buah dari hasil usahanya
pada hari kiamat nanti. Ketika dipetik barulah
akan ia rasakan manakah buah (hasil) yang
manis dan manakah yang pahit.
Betapa banyak usaha yang kita lakukan
baik itu menggunakan perangkat-perangkat
yang canggih, pengamanan 24 jam akan tetapi
tetap saja perkara yang negatif masuk. Tanpa
tauhid ibarat bangunan yang mengah dan
indah akan tetapi tidak dilandasi oleh pondasi
yang kuat, yang hasilnya bangunan tersebut
akan roboh.
Penanaman nilai-nilai ketauhidan yang
benar dalam hati yang diamalkan dalam
perilaku pada anak atau peserta didik memiliki

Penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi berupa internet tidak bisa dielakkan
lagi, semua kalangan dapat menggunakannya
mulai dari orang dewasa hingga anak-anak dan
sarana-sarana untuk mendukung hal tersebut
telah banyak di fasilitasi mulai dari banyaknya
warung internet
(warnet) hingga dapat
menggunakan
perangkat
handphone.
Meningkatnya jumlah pengguna internet yang
umumnya didominasi oleh usia pelajar
menyebabkan kekawatiran bagi para orang tua
dan pendidik terhadap penggunaan internet
yangmana akibat dari seringnya pemberitaan
negatif di media masa terkait penggunaan
internet yang identik dengan hal-hal negatif
seperti pornografi, penipuan, dll. Penggunaan
internet membutuhkan sikap yang bijak dalam
menggunakannya, umumnya pada usia pelajar
yang memiliki kepribadian yang masih labil
membutuhkan pengarahan dan pengawasan
terhadap kegiatan berinternet.
Untuk mengatasi hal negatif diatas dapat
dilakukan 10 kiat untuk mewujudkan keamanan
dalam berinternet. Menggunakan aplikasi dalam
hal memfilter saja tidaklah cukup, masih
terdapat
kelemahan dan belum mengatasi
secara menyeluruh. Untuk meminimalisir
dampak dari penggunaan internet yang dapat
merugikan anak didik kita, 10 kiat dirasa cukup
mewajikili dan mudah diamalkan apabila
dilandasi
kecintaan, tanggung jawab dan
mengetahui damapak negatif yang diakibatkan
dari internet. Cara diatas merupakan upaya/
sikap pertengahan untuk tetap menggunakan
internet dengan aman dan bukanlah bersikap
introfent terhadap perkembangan teknologi dan
tidak bersikap hanya memberikan fasilitas saja
tanpa memperdulikan akibat yang ditimbulkan
terhadap fasilitas yang diberikan. Cara ini
benar-benar memupuk sejak dari dini mulai dari
masuk kedunia mereka hingga menanamkan
niali keTauhidan dalam diri, dan dirasa sudah
cukup untuk memberinya bekal untuk bisa
menangkal dari perkara negatif.
Diharapkan dengan 10 kiat ini dapat
melindungi anak atau peserta didik dalam
menangkal
hal-hal
yang
negatif
dari
penggunaan internet baik dengan cara
menggunakan program pengaman amaupun
dengan cara persuasif.

4. Simpulan
Dari hasil kajian teori dan pembahasan dapat
disimpulkan sebagai berikut :
a.

b.

c.

d.

Kemajuan teknologi yang begitu pesat
haruslah diimbangi dengan kebermanfaatan
bagi pengguna teknologi informasi dan
internet jangan sampai menjadi bumerang
terhadap diri sendiri akibat kelalaian.
Keamanan tidak sebatas menggunakan
sistem keamana dan alat yang digunakan
saja , akan tetapi dibutuhkan upaya persuasif
agar anak atau peserta didik aman dalam
menggunakan internet.
Terdapat 10 kiat untuk menjaga anak atau
peserta didik aman dan terhindar dari hal
yang negatif di dunia internet, dan kesepuluh
tersebut haruslah dilakukan dengan bertahap
dan dilakukan dengan penuh keikhlasan.
Cara diatas dimulai dari anak sejak dini
hingga remaja, hal ini dikarenaka ketika
masa remaja anak-anak atau peserta didik
sudah berkurang intensitasnya dalam bergaul
dengan orang tua, mereka lebih sering
bergaul dengan teman mereka.

REFERENCES
S. Arifianto. 2005. Internet dan Budaya Informasi .
Balitbang SDM Depkominfo RI. Yogyaykarta
TIM Internet Sehat. 2012. Pedoman Ber-Internet
yang Aman Nyaman dan Bertanggungjawab.
Edisi V. Jakarta
TIM- ICT Watch. 2013. Peta Kelola online
Indonesia.
http://rumaysho.com/faedah-ilmu/buah-dari-tauhid830
http://remajaislam.com/dunia-muda/iptek/19-hatihati-memajang-foto-di-fb.html
http://kalamkata.org/2011/02/20/pedomanberekspresi-online/ diakses 12 Desember 2013
pukul 14.49WIb
http://www.apjii.or.id/v2/index.php/read/page/hala
man-data/9/statistik.html#
http://ictwatch.com/internetsehat/
diakses
Desember 2013 Pukul 15.00 WIB

12