pendidik dan peserta dan didik

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN
Dosen Pengampu Sigit Dwi Saputro, S.Pd., M.Pd.

PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK

Kelompok 2
Pendidikan IPA II A
Disusun Oleh :
Dewi Lustari

(140641100005)

Sulaihah

(140641100024)

Mercury Nirwana

(140641100001)

Mu’arifah mukarromah


(140641100034)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ilmu pendidikan yang
berjudul pendidik dan peserta didik ini dengan sebaik mungkin.
Dalam kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih pada Bapak Sigit
Dwi Saputro, S.Pd., M.Pd. yang telah memberi kami tugas makalah ini sehingga
secara tidak langsung kami telah menyerap banyak ilmu yang tidak kami ketahui
sebelumnya.
Namun tidak lepas dari semua itu,kami menyadari bahwa makalah yang kami
buat ini masih jauh dari sempurna sehingga kami memberi celah kepada pembaca
yang ingin memberikan kritik dan saran pada kami sehingga kami bisa menyusun
makalah yang lebih baik lagi untuk selanjutnya. Dan kami berharap makalah ini bisa

digunakan sebagaimana mestinya.

ii

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................................

ii

DAFTAR ISI....................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

1

Latar Belakang.........................................................................................


1

Rumusan Masalah....................................................................................

1

Tujuan.......................................................................................................

2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................

3

BAB III SIMPULAN........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

9
11


Iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu pendidikan adalah paradigma atau model pendidikan yang merujuk pada
berbagai landasan. Landasan tersebut merupakan sumber formal dan materil
pendidikan. Dalam ilmu pendidikan terdapat sembilan komponen yang salah satunya
adalah pendidik dan peserta didik.
Selama ini mungkin banyak orang yang tidak tahu apa yang sebenarnya harus
dilakukan seorang pendidik selain harus memenuhi syarat-syarat pendidik. Seorang
pendidik harus bisa mengembangkan aspek yang dimiliki peserta didiknya. Mulai
dari kelompok kognisi, kelompok afeksi, dan kelompok psikomotor.
Minimalnya informasi tentang bagaimana cara seorang pendidik mengembangkan
kelompok afeksi, membuat para pendidik bingung harus bagaimana karena pendidik
tidak tahu bahan apa yang akan digunakan dalam penerapan di pelajaran. Maka dari
itu, para pendidik harus bisa update dan memikirkan bagaimana cara menerapkan
kelompok afeksi yang sulit untuk diterapkan.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana peran pendidik dalam ruang lingkup pendidikan?
b. Bagaimana peran peserta didik dalam ruang lingkup pendidikan?
c. Bagaimanakah syarat-syarat yang telah ditentukan untuk seorang pendidik?
d. Bagaimanakah aspek-aspek individu yang dikembangkan?

1.3 Tujuan
a. Memberikan informasi pada pembaca tentang arti dan peran pendidik serta
peserta didik dalam ruang lingkup pendidikan
b. Memberikan sedikit wawasan pada pembaca tentang syarat-syarat pendidik
dan aspek-aspek individu yang dikembangkan yang mungkin saja banyak
orang yang masih belum mengetahui hal tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidik
Pendidik adalah tokoh masyarakat dan mereka yang memfungsikan dirinya
untuk mendidik. Perbuatan mendidik artinya seluruh kegiatan, tindakan, perbuatan,
dan sikap yang dilakukan oleh pendidikan sewaktu menghadapi / mengasuh anak
didik. Dengan istilah lain, yaitu sikap atau tindakan menuntun, membimbing
memberikan pertolongan dari seorang pendidik kepada anak didik menuju kepada

tujuan pendidikan islam (Uhbiyati,2004: 14).
Para pendidik melakukan beberapa hal yang penting dalam kaitannya dengan
pendidikan, sebagaimana dijelaskan oleh Uhbiyati (2005: 14-16), yaitu:
a. Perbuatan memberikan keteladanan, yaitu berbuat yang terbaik agar layak
ditiru oleh anak didiknya.
b. Perbuatan memberikan pembinaan, yaitu memberikan arahan kepada
perbuatan yang terpuji.
c. Perbuatan menuntun ke arah yang dijadikan tujuan dalam pendidikan.
B. Pengertian Peserta Didik
Peserta didik adalah objek para pendidik dalam melakukan tindakan yang
bersifat mendidik. Peserta didik dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu usia, kondisi
ekonomi keluarga, kondisi ekonomi, juga minat dan bakat anak didik serta tingkat
intelegensinya. Dengan mengetahui itu semua,tindakan pendidik akan menggunakan
fleksibilitas dalam mendidik.
Pendidikan ibarat lampu penerang bagi peserta didik sedangkan pendidik
adalah orang yang menyalakan lampu agar terang benderang. Pendidikan berperan
membuka wawasan anak didik tentang berbagai ilmu pengetahuan dan memberikan
ide dasar dan inspirasi yang lengkap tentang ilmu pengetahuan. Berbagai hal yang
berkaitan dengan alam semesta, menyentuh objek yang sifatnya esoteric dan isoterik.


C. Syarat-Syarat Pendidik
Seorang pendidik haruslah memenuhi beberapa persyaratan berikut.
1. Persyaratan jasmani dan rohani untuk menjadi guru harus sehat jasmani dan
rohani.
2. Persyaratan pengetahuan pendidikan untuk menjadi guru professional maka
harus mempunyai wawasan dan ilmu pengetahuan yang luas.
3. Persyaratan kepribadian seorang guru harus mempunyai kecerdasan, kecakapan,
pengetahuan dan sikap, minat, tabi’at, keteladan dan sebagainya.
4. Persyaratan-persyaratan khusus, biasanya disesuaikan dengan pandangan dan
falsafah hidup bagus sendiri-sendiri.
5. Persyaratan menurut Ronggowarsito:
a. Bangsaneng awiryo (berkebangsaan tinggi)
b. Bangsaneng sajano (orang yang baik)
c. Bangsaneng aguno (pandai)
d. Hawicerito (kaya cerita)
e. Nawung krido (mempunyai pandangan yang tinggi)
f. Asih ing murid (cinta kepada anak didik)
g. Sambegana (mempunyai daya ingat)
6. Persyaratan Jasmaniah Dan Kesehatan
Guru adalah petugas lapangan dalam pendidikan. Oleh karena itu syarat pertama

yang harus dipenuhi oleh seorang guru antara lain:
a. Guru tidak boleh mempunyai cacat tubuh yang nyata
b. Guru harus sehat jasmani (tidak sakit apapun)
c. Guru harus sehat jiwa
7. Persyaratan Pengetahuan Pendidikan
Untuk menjadi seorang guru perlu adanya pendidikan khusus. Adapun
pengetahuan-pengetahuan yang penting bagi seorang guru antara lain:
a. Pengetahuan tentang pendidikan

b. Pengetahuan psikologi
c. Pengetahuan tentang kurikulum
d. Pengetahuan tentang metode mengajar
e. Pengetahuan tentang dasar dan tujuan pendidikan
f. Pengetahuan tentang moral, nilai-nilai dan norma-norma
8. Persyaratan Kepribadian
Kepribadian pada dasarnya adalah keseluruhan dari ciri-ciri dan tingkah laku
dari seseorang. Dalam pembicaraan disini pengertian kepriadian lebih ditekankan
kepada kelakuan, tabiat, sikap, dan minat.
Kelakuan dan tabiat adalah sesuatu yang berhubungan dengan moral. Dalam
kaitannya persyaratan seorang guru. Guru haruslah mempunyai kepribadian yang

luhur. Sebab guru adalah sosok yang dijadikan panutan oleh anak didik.
9. Persyaratan-Persyaratan Khusus
Persyaratan ini antara lain:
a. Seorang guru harus berjiwa pancasila
b. Menurut UU No.4 tahun 1950, bab X pasal 15 bunyinya : “syarat utama
untuk menjadi guru, selain ijazah dan syarat-syarat mengenai kesehatan
jasmani dan rohani, ialah sifat-sifat yang perlu untuk dapat memberikan
pendidikan dan pengajaran seperti yang dimaksud dalam pasal 3, dan pasal 4,
dan pasal 5 dari undang-undang ini.”

D.



Pasal 3 tentang tujuan pendidikan dan pengajaran



Pasal 4 tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran




Pasal 5 tentang bahasa

Aspek-Aspek Individu Yang Dikembangkan
Menurut Pidarta (2007:43) sasaran pengembangan individu dalam pendidikan

dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu (1) kelompok afeksi, (2) kelompok kognisi,
dan (3) kelompok psikomotor. Kelompok afeksi adalah bagian individu yang
mengandung kepribadian, sifat-sifat seseorang, dan kata hati. Sedangkan kelompok
kognisi sebagian besar mencakup daya pikir individu, logika, kreativitas, dan

imajinasi. Sementara itu, kelompok psikomotor hampir semuanya mencakup hal-hal
yang bertalian dengan pengembangan keterampilan baik yang memakai tangan,
memakai kaki, maupun memakai alat tubuh lainnnya.
Pengelompokan di atas selaras dengan standar kompetensi lulusan (SKL)
dalam PPSNP pada pasal 1 ayat (4) yang mencakup (1) sikap, (2) pengetahuan, dan
(3) keterampilan (Depdiknas, 2005:). Sikap pada dasarnya adalah kelompok
afeksi,pengetahuan adalah kelompok kognisi, dan keterampilan adalah kelompok
psikomotor.

Aspek-aspek individu yang dikembangkan di atas harus menyatu dan
seimbang antara aspek yang satu dengan aspek yang lainnya. Seimbang maknanya
adalah pengembangan afeksi, kognisi, dan psikomotor harus tidak berat sebelah
melainkan

harus

harmonis

dan

proporsional,

yakni

ketiga-tiganya

harus

dikembangkan dalam pendidikan.
Pidarta (2007:48) menjelaskan bahwa bobot pengembangan itu tidak persis
sama ketiga-tiganya. Sebab hal tersebut sangat bergantung pada materi pelajaran
yang sedang dipelajari. Pelajaran fiisika misalnya akan dapat mengembangkan
kognisi lebih banyak, sementara itu pelajaran seni suara akan memberikan
pengembangan psikomotor terbesar, sedangkan mata pelajaran PKn dapat
mengembangkan ketiga aspek pengembangan individu di atas.
Pengembangan aspek-aspek individu di atas haruslah dilakukan secara
sengaja dan terencana agar dapat memperoleh hasil yang optimal. Upaya
pengembangan aspek-aspek tersebut, termasuk diantaranya aspek afeksi, perlu
dirumuskan bagaimana cara mengevaluasinya, serta bagaimana mengembangkan
instrument evaluasi yang digunakan agar dapat dilakukan penilaian secara objektif
terhadap masing-masing aspek pengembangan individu di atas. Dalam pendidikan
sehari-hari masyarakat pada umumnya jarang sekali berhadapan dengan istilah aspek
individu yang dikembangkan atau sasaran pengembangan individu. Mereka pada
umumnya melihat apa yang dipelajari di sekolah yang tentunya membuat individu

berkembang itulah yang dikembangkan pada peserta didik. Hal seperti ini juga bisa
terjadi pada pendidik.
Pendidik hanya mengembangkan aspek kognisi karena aspek tersebut
dianggap paling mudah dikembangkan. Sedangkan aspek yang lain sulit
dikembangkan karena tidak ada objek yang mau dijadikan bahan untuk
mengembangkan aspek tersebut.
Dalam PPSNP (2005:22) disebutkan bahwa kompetensi lulusan mencangkup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Yang dimaksud dengan ketiga kelompok
yang harus dibuat kompeten ini pada prinsipnya sama dengan kelompok afeksi,
kognisi, dan psikomotor di atas. Hanya saja kelompok afeksi sangat disederhanakan
hanya menjadi sikap saja. Sesungguhnya cakupan afeksi sangat luas seperti bagian
berikut.
1. Kemauan
2. Sikap
3. Tanggung jawab
4. Akuntabilitas
5. Komitmen
6. Motivasi
7. Penghargaan
8. Penghormatan
9. Kesopanan
10. Persahabatan
11. Kasih sayang
12. Religius
13. Toleransi
14. Kerjasama
15. Kedermawanan
16. Estetika

Sedangkan cara yang dilakukan untuk mengembangkan kognisi selain melalui
pengetahuan, bisa juga dengan cara-cara berikut.
a. Mancari bahan pelajaran sendiri
b. Mempelajari dan menyimpulkan pelajaran sendiri
c. Melakukan penelitian
d. Menyusun laporan
e. Memecahkan masalah
f. Mengulang dan mengingat
g. Menjawab pertanyaan
Sementara cakupan dari afeksi adalah sebagai berikut.
1. Pikiran
2. Logika
3. Abstraksi
4. Imajinasi
5. Tafsiran
6. Kreativitas
7. Inovasi

BAB III
SIMPULAN
Dari materi yang telah dibahas di atas tadi, kami mendapat kesimpulan sebagai
berikut.
1. Pendidik adalah tokoh masyarakat dan mereka yang memfungsikan dirinya
untuk mendidik. Perbuatan mendidik artinya seluruh kegiatan, tindakan,
perbuatan, dan sikap yang dilakukan oleh pendidikan sewaktu menghadapi /
mengasuh anak didik.
2. Peserta didik adalah objek para pendidik dalam melakukan tindakan yang
bersifat mendidik. Peserta didik dapat diliat dari beberapa segi, yaitu usia,
kondisi ekonomi keluarga, kondisi ekonomi, juga minat dan bakat anak didik
serta tingkat intelegensinya.
3. Syarat-Syarat Pendidik
1. Persyaratan jasmani dan rohani untuk menjadi guru harus sehat jasmani
dan rohani.
2. Persyaratan pengetahuan pendidikan untuk menjadi guru professional
maka harus mempunyai wawasan dan ilmu pengetahuan yang luas.
3. Persyaratan kepribadian seorang guru harus mempunyai kecerdasan,
kecakapan, pengetahuan dan sikap, minat, tabi’at, keteladan dan
sebagainya.
4. Persyaratan-persyaratan khusus, biasanya disesuaikan dengan pandangan
dan falsafah hidup bagus sendiri-sendiri.
5. Persyaratan menurut Ronggowarsito
6. Persyaratan Jasmaniah Dan Kesehatan
7. Persyaratan Pengetahuan Pendidikan
8. Persyaratan Kepribadian
9. Persyaratan Khusus

4. Dalam aspek-aspek individu yang dikembangkan ada tiga, yaitu kelompok
afeksi, kelompok kognisi, dan kelompok psikomotor. Namun yang
dikembangkan oleh pendidik hanya kelompok kognisi karena dianggap lebih
mudah dibandingkan dengan yang lain, menurut kami psikomotor juga
dianggap mudah. Namun, pada kelompok afeksi, pendidik belum mengetahui
bahan yang akan digunakan untuk penerapan kelompok afeksi tersebut dalam
pelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Al Rasyid, Harun dan Mujtahidin. 2014. Ilmu Pendidikan (Teoritis dan Praktis).
Bangkalan: UTM Press.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Pidarta, Made. 2007. Wawasan Pendidikan. Surabaya: Unesa University Press.