Buku Guru Matematika SMP Penilaian (0035100250) Bab 1
KOMPETENSI DASAR
- • Menjelaskan dan menentukan urutan pada bilangan bulat (positif dan negatif) dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen). •
Menjelaskan dan melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi.
PENGALAMAN BELAJAR
- • menyatakan besaran sehari-hari yang menggunakan bilangan bulat dan pecahan, •
menyelesaikan operasi hitung: tambah, kurang, kali, bagi, dan pangkat pada bilangan bulat dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen) termasuk operasi campuran dengan
Pizza adalah makanan cepat
saji yang menjadi makanan favorit bagi sebagian orang. Sebelum disantap, terlebih dahulu pizza dipotong menjadi beberapa bagian, sehingga
1.1 BILANGAN BULAT DAN
1.1 BILANGAN BULAT DAN LAMBANGNYA LAMBANGNYA
Bilangan bulat adalah . . . , –3, –2, –1, 0, 1, 2, 3, .
. .Bilangan-bilangan: –1, –2, –3, –4, –5, . . . disebut bilangan Bilangan-bilangan: –1, –2, –3, –4, –5, . . . disebut bilangan bulat negatif. bulat negatif.
Bilangan-bilangan di atas nol yaitu 1, 2, 3, 4, 5, . . . disebut Bilangan-bilangan di atas nol yaitu 1, 2, 3, 4, 5, . . . disebut
Contoh
1. Suhu manakah yang lebih tinggi, –8° atau –5°?
Jawab: Pada garis bilangan vertikal, –5° terletak di sebelah atas –8°, maka suhu yang lebih tinggi adalah –5°.
1.2 PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT
1.2 PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DAN SIFAT-SIFATNYA DAN SIFAT-SIFATNYA
1.2.1 Penjumlahan Bilangan Bulat
Untuk memahami pengertian penjumlahan dua bilangan bulat, dapat ditunjukkan dengan Menggunakan garis bilangan seperti contoh berikut. Contoh
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 1 pada
1.2.2 SIFAT-SIFAT PENJUMLAHAN PADA
1.2.2 SIFAT-SIFAT PENJUMLAHAN PADA
BILANGAN BULATBILANGAN BULAT
a. Sifat Komutatif (Pertukaran) • Untuk sembarang bilangan bulat a dan b selalu berlaku: a + b = b + a • Sifat ini disebut sifat komutatif ( pertukaran)
1.2.2 SIFAT-SIFAT PENJUMLAHAN PADA
1.2.2 SIFAT-SIFAT PENJUMLAHAN PADA
BILANGAN BULATBILANGAN BULAT
c. Sifat Asosiatif (Pengelompokan) •
Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c
selalu berlaku: • (a + b) + c = a + (b + c).1.3 PENGURANGAN BILANGAN
1.3 PENGURANGAN BILANGAN BULAT BULAT
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b selalu berlaku: a –
b = a + (–b).Contoh:
1.3 PENGURANGAN BILANGAN
1.3 PENGURANGAN BILANGAN BULAT BULAT
2. Seekor lumba-lumba melompat sampai ketinggian 3 meter
di atas permukaan air laut, kemudian turun dan menyelam sampai kedalaman 7 meter. Hitunglah jarak antara puncak lompatan dengan kedalaman penyelaman lumbalumba
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 2 pada
1.4 PERKALIAN BILANGAN BULAT
1.4 PERKALIAN BILANGAN BULAT
DAN SIFAT-SIFATNYADAN SIFAT-SIFATNYA
1.4.1 Perkalian Bilangan Bulat Positif dan Negatif
a. Perkalian Bilangan Bulat Positif dengan Negatif
A. PERKALIAN BILANGAN BULAT
A. PERKALIAN BILANGAN BULAT POSITIF DENGAN NEGATIF POSITIF DENGAN NEGATIF Contoh:
Suhu udara di puncak sebuah gunung pada sore hari adalah 18°C. Selanjutnya, suhu tersebut turun 4°C pada setiap 2 jam. Tentukan tinggi suhu di puncak pegunungan tersebut 10 jam kemudian!
B. PERKALIAN BILANGAN BULAT
B. PERKALIAN BILANGAN BULAT NEGATIF DENGAN POSITIF NEGATIF DENGAN POSITIF
Hasil perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat Hasil perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif adalah bilangan bulat negatif. Untuk setiap bilangan a positif adalah bilangan bulat negatif. Untuk setiap bilangan a dan b berlaku (– a) × b = – ab. dan b berlaku (– a) × b = – ab.
Contoh: Contoh:
1.4.2 PERKALIAN DUA BILANGAN
1.4.2 PERKALIAN DUA BILANGAN
BULAT NEGATIFBULAT NEGATIF
Hasil perkalian dua bilangan bulat negatif adalah bilangan Hasil perkalian dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat positif. bulat positif.
Untuk setiap bilangan a dan b berlaku (– a) × (–b) = ab. Untuk setiap bilangan a dan b berlaku (– a) × (–b) = ab.
Contoh:
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 3 pada
1.4.4 SIFAT-SIFAT PERKALIAN
BILANGAN BULAT
1.4.4 SIFAT-SIFAT PERKALIAN
BILANGAN BULAT
1.5 PEMBAGIAN BILANGAN BULAT
1.5 PEMBAGIAN BILANGAN BULAT
- Pembagian adalah operasi kebalikan dari perkalian. 1.5.1 Pembagian Sebagai Operasi Kebalikan dari Perkalian
a. PEMBAGIAN BILANGAN BULAT
a. PEMBAGIAN BILANGAN BULAT NEGATIF DENGAN BILANGAN NEGATIF DENGAN BILANGAN BULAT POSITIF BULAT POSITIF Contoh: Contoh:
Tentukan hasil pembagian bilangan-bilangan
Tentukan hasil pembagian bilangan-bilangan
B. PEMBAGIAN BILANGAN BULAT
B. PEMBAGIAN BILANGAN BULAT POSITIF DENGAN BILANGAN BULAT POSITIF DENGAN BILANGAN BULAT NEGATIF NEGATIF
C. PEMBAGIAN DUA BILANGAN
C. PEMBAGIAN DUA BILANGAN BULAT NEGATIF BULAT NEGATIF Bilangan bulat negatif dibagi dengan bilangan bulat Bilangan bulat negatif dibagi dengan bilangan bulat negatif menghasilkan bilangan bulat positif. negatif menghasilkan bilangan bulat positif. Contoh: Contoh:
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 4 pada
1.6 PEMANGKATAN DAN SIFAT-
1.6 PEMANGKATAN DAN SIFAT- SIFATNYA SIFATNYA
1.6.1 Pengertian Pemangkatan Bilangan
Bulat1.6.2 SIFAT-SIFAT OPERASI BILANGAN BERPANGKAT
1.6.2 SIFAT-SIFAT OPERASI BILANGAN BERPANGKAT
a. Sifat Perkalian Bilangan Berpangkat
B. SIFAT PEMBAGIAN BILANGAN
B. SIFAT PEMBAGIAN BILANGAN
BERPANGKAT BERPANGKAT KEGIATAN SISWA HALAMAN 17C. SIFAT PEMANGKATAN BILANGAN
C. SIFAT PEMANGKATAN BILANGAN
BERPANGKAT BERPANGKATC. SIFAT PEMANGKATAN BILANGAN
C. SIFAT PEMANGKATAN BILANGAN
BERPANGKAT BERPANGKAT1.7 BENTUK BAKU BILANGAN BESAR
1.7 BENTUK BAKU BILANGAN BESAR
(NOTASI ILMIAH) (NOTASI ILMIAH)
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 5 pada
1.8 PECAHAN DAN LAMBANGNYA
1.8 PECAHAN DAN LAMBANGNYA
1.8.1 Arti Pecahan
1.8.1 ARTI PECAHAN
1.8.1 ARTI PECAHAN
1.8.2 PECAHAN SENILAI
1.8.2 PECAHAN SENILAI
1.8.3 MEMBANDINGKAN DUA
1.8.3 MEMBANDINGKAN DUA
PECAHAN PECAHAN
1.8.4 PECAHAN CAMPURAN
1.8.4 PECAHAN CAMPURAN Sebaliknya, bilangan campuran (pecahan campuran) dapat Sebaliknya, bilangan campuran (pecahan campuran) dapat diubah menjadi bentuk diubah menjadi bentuk pecahan biasa, seperti contoh berikut. pecahan biasa, seperti contoh berikut.
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 6 pada
1.9 PECAHAN DESIMAL DAN
1.9 PECAHAN DESIMAL DAN PERSEN PERSEN desimal masing-masing mempunyai arti sebagai berikut. Dalam sistem desimal, angka-angka dalam sebuah bilangan
1.9.1 Pecahan Desimal
Persen adalah pecahan dengan penyebut 100. Dengan demikian, persen berarti perseratus. Lambang persen adalah %.
1.9.2 PERSEN
1.9.2 PERSEN
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 7 pada
1.10 Operasi pada Pecahan
1.10 Operasi pada Pecahan Biasa Biasa
1.10.1 Penjumlahan Pecahan
1.10.2 SIFAT-SIFAT PENJUMLAHAN
PADA BILANGAN PECAHAN
1.10.2 SIFAT-SIFAT PENJUMLAHAN
PADA BILANGAN PECAHAN1.10.3 PENGURANGAN PECAHAN
1.10.3 PENGURANGAN PECAHAN Kegiatan Siswa HALAMAN 29 Kegiatan Siswa HALAMAN 29
3. Seseorang mendapat upah Rp840.000 sebulan. Seperenam dari
upah tersebut digunakan untuk membayar sewa rumah, 25 bagian digunakan untuk kebutuhan makan, dan sisanya untuk keperluan lain.
a. Berapa bagian yang digunakan untuk keperluan lain?
b. Berapa rupiah yang digunakan untuk keperluan lain?
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 8 pada
1.10.4 PERKALIAN PECAHAN
1.10.4 PERKALIAN PECAHAN
1.10.5 SIFAT-SIFAT PERKALIAN PADA BILANGAN PECAHAN
1.10.5 SIFAT-SIFAT PERKALIAN PADA BILANGAN PECAHAN
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 9 pada
1.10.6 PEMBAGIAN PECAHAN
1.10.6 PEMBAGIAN PECAHAN
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 10 pada
1.11 OPERASI PADA PECAHAN
1.11 OPERASI PADA PECAHAN DESIMAL DESIMAL
1.11.1 Penjumlahan dan Pengurangan pada Pecahan Desimal
menjumlahkan atau mengurangkan bilangan-bilangan
dalam bentuk desimal, tanda koma desimal1.11.2 Perkalian Bilangan dalam Bentuk Desimal
1.11.2 PERKALIAN BILANGAN DALAM
1.11.2 PERKALIAN BILANGAN DALAM
BENTUK DESIMALBENTUK DESIMAL
1.11.3 PEMBAGIAN BILANGAN DALAM
1.11.3 PEMBAGIAN BILANGAN DALAM BENTUK DESIMAL BENTUK DESIMAL
hasil pembagian bilangandesimal dengan 10 dan 100 dapat
hasil pembagian bilangandesimal dengan 10 dan 100 dapat
ditentukan dengan cara menggeser tanda koma ke ditentukan dengan cara menggeser tanda koma ke kirimenurut banyaknya angka nol. Hal ini juga berlaku kirimenurut banyaknya angka nol. Hal ini juga berlaku untuk pembagian dengan 1.000, 10.000,100.000, dan untuk pembagian dengan 1.000, 10.000,100.000, dan
Untuk membagi suatu bilangan dengan bilangan
Untuk membagi suatu bilangan dengan bilangan
desimal, usahakan agar pembaginya merupakan
desimal, usahakan agar pembaginya merupakan
bilangan bulat bilangan bulat
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 11 , 12 , dan 13
pada
1.12 BILANGAN RASIONAL
1.12 BILANGAN RASIONAL
Kamu bisa menguji
pemahaman dengan
mengerjakan soal
Latihan 14 pada
TUGAS PROYEK
HALAMAN 41
TUGAS PROYEK
HALAMAN 41