Skripsi Melati Nurman Sari

  PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR KELAS VI DI SDN KEBONSARI 02 TUBAN SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Disusun oleh: MELATI NURMAN SARI

NIM. A2D009030

PROGRAM STUDI S1 ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  • Motto Bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan-perbuatan baiknya dan kasihnya yang tidak diketahui oleh orang lain –William Wordsworth “Seseorang tidak akan mendapatkan dari apa yang dia harapkan, tetapi akan mendapatkan dari apa yang dia kerjakan&rd
  • Persembahan

  1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  2. Ayahanda H. Rochman, S.Pd., M.H dan Ibunda Hj. Nurul Aeni, S.Pd yang senantiasa memberikan dorongan semangat serta doa, agar penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

  3. Adekku Aninditya Nurman Rizki dan Nenekku Masrucah Trima kasih atas dukungan serta doanya.

  4. Sahabatku angkatan 2009 yang telah memberikan motivasi dan dukungannya.

  5. Seluruh pembaca Skripsi ini

  

PRAKATA

  Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa VI SDN Kebonsari 02 Tuban” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana program S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.

  Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari peran banyak pihak yang membantu baik dalam bantuan moral maupun material. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Prof. Sudharto P. Hadi, MES, Ph. D. selaku Rektor Universitas Diponegoro.

  2. Dr. Agus Maladi Irianto, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.

  3. Dra. Sri Ati, M.Si, selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  4. Ibu Yuli Rohmiyati, S.Sos. M. Si selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan, petujuk dan saran dengan penuh kesabaran hati dalam penulisan skripsi ini.

  5. Dra. Tri Wahyu Hari Murtiningsih, M. Si dan Albertus Pramoekti, S. Hum., M.IP selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan demi sempurnanya skripsi ini.

  6. Bapak Amin Taufiq, S.Sos selaku Dosen Wali, terima kasih bapak atas pengarahannya selama penulis menempuh studi.

  7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro yang telah memberikan ilmu selama penulis menempuh studi.

  8. Ibu Suwartik, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Kebonsari 02 Tuban yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian di SDN Kebonsari 02

  9. Seluruh Guru SDN Kebonsari 02 Tuban dan petugas perpustakaa yang bersedia meluangkan waktunya untuk membantu kelancaran dari penelitian ini.

  10. Kedua orang tua saya yang akan terus dan selalu mendukung sekaligus mendoakan semua usaha yang dilakukan peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

  11. Achmad Rizal Effendi terima kasih atas dukungan, semangat, kasih sayang serta kesabaranmu.

  12. Sahabat-sahabatku Tata “emot”, Nurma “endood”, Anri “mbem”, Ismi “emik” terima kasih atas dukunga, bantuan dan kasih sayang kalian selama ini.

  13. Penghuni kos Tirto Agung 21 Aini, Eneng, Putri, Melan, Avi trimakasih buat semangat dan hiburan-hiburan dari kalian selama ini.

  14. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Penyelesaia skripsi ini tidak luput dari kekurangan, oleh karena itu peneliti bersedia menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kebaikan peneliti di waktu yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk semua pihak terutama pihak SDN Kebonsari 02 Tuban yaitu agar selalu meningkatkan koleksi perpustakaan agar prestasi belajar siswa juga dapat meningkat.

  Semarang, 05 September 2013 Penulis

  

ABSTRAK

  Skripsi ini membahas mengenai “Pengaruh Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Siswa di SDN Kebonsari 02 Tuban”. Adapun tujuan dari penelirian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VI di SDN Kebonsari 02 Tuban.

  Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi Penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN Kebonsari 02 Tuban tahun ajaran 2013-2014 yang terdiri dari 2 kelas sejumlah 60 siswa. Sampel yang diambil seluruh siswa kelas VI SDN Kebonsari 02 Tuban. Pengambilan sampel dengan menggunakan penelitian populasi yaitu meneliti seluruh siswa kelas VI tersebut.

  Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan kuesioner. Teknik pengolahan data dengan cara editing, koding dan tabulasi. Adapun teknik analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dengan menggunakan product moment.

  Simpulan dari hasil penelitian ini adalah hasil perhitungan nilai koefisien determinasi, diperoleh nilai pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas VI SDN Kebonsari 02 Tuban adalah sebesar 56,55% menunjukkan bahwa pemanfaatan perpustakaan memberikan nilai kontribusi yang besar terhadap prestasi belajar siswa, dan sisanya 55,55% dipengaruhi oleh variable yang lain.

  Kata kunci : Pemanfaatan, Perpustakaan Prestasi, Belajar, Siswa, SDN Kebonsari 02 Tuban

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PERNYATAAN ................................................................................................ ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

PRAKATA ........................................................................................................ vi

ABSTRAK ........................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

  1.2 Permasalahan ............................................................................................ 5

  1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

  1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

  1.5 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 7

  1.6 Kerangka Pikir .......................................................................................... 7

  1.7 Hipotesis ................................................................................................... 8

  1.8 Batasan Istilah ........................................................................................... 8

  BAB II TINJAUAN LITERATUR

  2.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah ............................................................. 9

  2.2 Fungsi Perpustakaan Sekolah ................................................................... 10

  2.4 Pengertian Belajar ..................................................................................... 12

  3.3.1 Data Primer ......................................................................................38

  

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SDN KEBONSARI 02

TUBAN

  3.6.2 Analisis Data ................................................................................. 43

  3.6.1 Pengolahan Data ........................................................................... 40

  3.6 Pengolahan dan Analisis Data

  3.5 Variable dan Indikator .............................................................................. 40

  3.4.3 Wawancara ......................................................................................39

  3.4.2 Kuesioner .........................................................................................39

  3.4.1 Observasi .........................................................................................38

  3.4 Metode Pengumpulan Data

  3.3.2 Data Sekunder .................................................................................. 38

  3.3 Jenis dan Sumber Data

  2.5 Kesulitan Belajar ...................................................................................... 13

  3.2 Populasi dan Sample ................................................................................. 37

  3.1 Desain dan Jenis Penelitian ...................................................................... 36

  BAB III METODE PENELITIAN

  2.12 Keistimewaan Penelitian ......................................................................... 35

  2.11 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 34

  2.10 Pemanfaatan Perpustakaan ....................................................................... 32

  2.9.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi ..................................... 28

  2.9 Prestasi Belajar ......................................................................................... 25

  2.8 Model Pembelajaran ................................................................................. 22

  2.7 Belajar dan Pembelajaran ......................................................................... 21

  2.6 Prinsip-prinsip Mengajar .......................................................................... 20

  4.1 Sejarah Perpustakaan ................................................................................. 48

  4.3 Unsur – unsur organisasi Perpustakaan .................................................... 49

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

  6.1 Simpulan ...................................................................................................96

  BAB VI PENUTUP

  5.3.3 Analisis Data Pemanfaatan Perpustakaan terhadap Prestasi Belajar Siswa ...................................................................... 93

  5.3.2 Analisis Data Prestasi Belajar Siswa ............................................... 91

  5.3.1 Analisis Data Pemanfaatan Perpustakaan ........................................ 91

  5.3 Data Pemanfaatan Perpustakaan

  5.2.2 Variabel Prestasi Belajar Siswa .......................................................86

  5.2.1 Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah ................................................68

  5.2 Data Penelitian .......................................................................................... 67

  5.1 Data Responden ......................................................................................... 67

  4.11 Tata Tertib Perpustakaan ........................................................................... 64

  4.4 Unsur – unsur pelaksana ........................................................................... 50

  4.10 Struktur Organisasi .................................................................................... 63

  4.9.2 Program Perpustakaan ..................................................................... 60

  4.9.1 Administrasi Perpustakaan .............................................................. 58

  4.9 Kegiatan Perpustakaan............................................................................... 56

  4.8 Petugas Perpustakaan................................................................................. 55

  4.7 Sarana Prasarana ....................................................................................... 54

  4.6.2 Jenis Layanan ................................................................................... 53

  4.6.1 Sistem Layanan ................................................................................ 52

  4.6 Layanan Perpustakaan

  4.5 Koleksi Perpustakaan................................................................................. 51

  6.2 Saran .........................................................................................................97

  

DAFTAR TABEL

Tabel 5.5 Siswa lebih suka membaca daripada mengerjakan tugas .............................. 72Tabel 5.13 Proses peminjaman buku diperpustakaan ..................................................... 81Tabel 5.12 Pemanfaatan waktu istirahat untuk pergi ke perpustakaan ........................... 80Tabel 5.11 Siswa berkunjung ke perpustakaan untuk memperoleh informasi ................ 79Tabel 5.10 Suasana perpustakaan nyaman ...................................................................... 77Tabel 5.9 Siswa membaca buku tentang pengetahuan umum ....................................... 76Tabel 5.8 Siswa membaca majalah untuk menambah pengetahuan ............................. 75Tabel 5.7 Siswa membaca buku pengetahuan sosial di perpustakaan .......................... 74Tabel 5.6 Kunjungan siswa ke perpustakaan karena kemauan sendiri ......................... 73Tabel 5.4 Pembuatan Tugas di Perpustakaan dalam 1 minggu ..................................... 71Tabel 3.1 Kriteria Pemanfaatan Perpustakaan .............................................................. 44Tabel 5.3 Kunjungan Siswa ke Perpustakaan karena Tugas dari Guru ......................... 69Tabel 5.2 Kunjungan Responden ke Perpustakaan dalam 1 minggu ............................ 68Tabel 5.1 Data Responden.............................................................................................. 67Tabel 4.5 Program Perpustakaan ................................................................................... 60Tabel 4.4 Kegiatan Perpustakaan .................................................................................. 56Tabel 4.3 Jenis Sarana Prasarana .................................................................................. 54Tabel 4.2 Koleksi Buku Referensi Perpustakaan .......................................................... 52Tabel 4.1 Koleksi Buku Perpustakaan .......................................................................... 51Tabel 3.2 Tabel Interprestasi Koefisien Kolerasi .......................................................... 46Tabel 5.14 Koleksi perpustakaan memadai ..................................................................... 82Tabel 5.16 Serignya siswa berkunjung keperpustakaan akan meningkatkan prestasi .... 84Tabel 5.17 Siswa yang sering mendapatkan peringkat 10 besar dikelas ......................... 86Tabel 5.18 Keaktifan siswa bertanya didalam kelas saat keg belajar mengajar............... 87Tabel 5.19 Nilai siswa diatas 80 pada saat ujian sekolah ................................................ 88Tabel 5.20 Nilai rapot yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh adanya perpustakaan sekolah ........................................................................................................... 89Tabel 5.21 Siswa yang mengikuti lomba dan mendapat juara ........................................ 90Tabel 5.22 Data Pemanfaatan Perpustakaan ................................................................... 91Tabel 5.23 Data Prestasi Belajar ..................................................................................... 92

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Lembar Kuesioner ...................................................................................... 100 Lampiran 2 Lembar Wawancara Guru .......................................................................... 105 Lampiran 3 Analisis Pemanfaatan Perpustakaan ........................................................... 106 Lampiran 4 Analisis Pemanfaatan perpustakaan dengan Prestasi Belajar .................... 108 Lampiran 5 Analisis Data Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar ............ 110 Lampiran 6 Skor Hasil Kuesioner ................................................................................. 112 Lampiran 7 Perhitungan Product Moment ..................................................................... 114 Lampiran 8 Uji T ........................................................................................................... 115 Lampiran 9 Koefisien Determinan ................................................................................ 116 Lampiran 10 Dokumentasi Keadaan Sekolah .................................................................. 117 Lampiran 11 Dokumentasi Wawancara dan Kuesioner .................................................. 119 Lampiran 12 Hasil Wawancara Guru .............................................................................. 120

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan penunjang kegiatan belajar siswa yang memegang peranan sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus dan tujuan pendidikan pada umumnya (Sulistyo-Basuki, 1991:50).

  Perpustakan sekolah adalah perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar mengajar dilembaga pendidikan formal tingkat sekolah baik Sekolah dasar maupun sekolah menengah ( Bafadal, 2008:4).

  Perpustakaan SDN Kebonsari

  02 Tuban merupakan jenis perpustakaan sekolah, yang memiliki tujuan utama memberikan layanan kepada pemustaka di lingkungan sekolah yaitu kepala sekolah, guru, peserta didik, dan staf administrasi lainnya.

  Salah satu bagian yang cukup vital di perpustakaan adalah bagian berhubungan langsung antara petugas dengan pemustaka. Aktivitas bagian layanan menyangkut masalah citra perpustakaan. Baik tidaknya sebuah perpustakaan berkaitan erat dengan bagaimana layanan perpustakaan diberikan kepada pemustaka. Bagian layanan merupakan tolok ukur keberhasilan sebuah perpustakaan. Perpustakaan akan dinilai baik secara keseluruhan oleh pemustaka jika mampu memberikan layanan yang terbaik dan dinilai buruk secara keseluruhan jika layanan yang diberikan buruk.

  Untuk mencapai sebuah citra layanan yang baik maka diperlukan adanya penilaian tentang sikap yaitu sikap petugas bagian layanan dalam melayani pemustaka maupun sikap dari pemustaka itu sendiri. Dengan mengetahui sikap pemustaka, maka petugas dapat mengevaluasi kinerja bagian layanan. Sehingga akan diketahui kekurangan dan kelebihan yang telah dicapai untuk meningkatkan mutu layanan.

  Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa perpustakaan terdiri dari banyak rak dengan tumpukan buku yang tersusun rapi yang kapan saja bisa dipinjam, dan dikembalikan sewaktu-waktu. Mereka belum menyadari arti pentingnya sebuah perpustakaan. Padahal perpustakaanlah yang memberikan informasi paling lengkap, karena didalam perpustakaan terdapat buku-buku yang memberikan pengetahuan yang sangat besar dan tak ternilai. Dalam sebuah lembaga seperti sekolah, perpustakaan merupakan jantung sekolah, karena perpustakaan merupakan kunci inti dalam proses belajar mengajar.

  Perpustakaan merupakan unit kerja yang menghimpun, mengelola, dan menyajikan kekayaan intelektual untuk kepentingan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa (Lasa HS:12). Unit ini dimaksudkan baik secara organisasi maupun fasilitas tenaga dan tempat, bagian tersebut merupakan

  bagian integral dari lembaga yang bernama sekolah, bukan sesuatu yang berdiri sendiri. Disamping itu perpustakaan dapat diartikan tempat yang didalamnya terdapat kegiatan pengolahan, dan penyebarluasan segala macam informasi baik yang tercetak maupun yang terekam guna untuk kepentingan belajar (Pawit M Yusuf, 2007:1).

  Perpustakaan merupakan sarana yang paling dibutuhkan dalam proses belajar mengajar siswa. Sehingga penyediaan bahan koleksi pada perpustakaan harus sesuai dengan kurikulum yang ada dan dapat menunjang pembelajaran siswa. Dalam proses belajar diperpustakaan perlu adanya bimbingan pustakawan atau guru dalam memilih buku, pemeliharaan dan pemakaian fasilitas. Disamping itu guru juga berperan penting dalam meningkatkan minat belajar siswa dalam menggunakan perpustakaan sebagai tempat yang nyaman untuk belajar dan mencari bahan pembelajaran.

  Hal ini diharapkan dapat memicu tingkat prestasi belajar siswa dan peran perpustakaan sebagai penyedia sarana ilmu pengetahuan dan informasi.

  Kebutuhan akan adanya perpustakaan sekolah timbul dari proses pendidikan itu sendiri, sehingga banyak hal yang perlu dilayani oleh perpustakaan yang diharapkan dapat menunjang efektifitas dan efisiensi belajar-mengajar, serta menyediakan berbagai sumber informasi. Selain itu perpustakaan juga menyediakan multimedia guna menunjang minat belajar para siswanya, agar siswa juga tidak merasa jenuh dengan buku teks.

  Pendidikan yang sesungguhnya bukanlah sekedar memberikan ilmu yang ada dari guru kepada siswanya, melainkan juga merangsang murid untuk selalu mengembangkan diri,mengembangkan bakat dan kemampuannya. Untuk itu siswa sendiri juga perlu aktif dan tidak hanya merasa puas dengan apa yang diberikan oleh guru kelasnya saja. Perpustakaan dapat menyumbangkan bantuan yang besar dan berguna dalam proses pendidikan, sedangkan para guru tidak lepas dari tugas pembinaan siswa agar mencintai dan menggunakan perpustakaan smaksimal mungkin. Dengan demikian perpustakaan sekolah merupakan salah satu aspek yang dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

  Koleksi yang disediakan perpustakaan SDN Kebonsari 02 Tuban, sudah memadai untuk membantu peningkatan minat belajar para siswanya.

  Letak perpustakaannya juga sudah strategis yaitu ditengah- tengah kelas sehingga mempermudah siswa jika ingin meminjam buku atau mengerjakan tugas diperpustakaan. Koleksi buku yang ada diperpustakaan ini sangat bervariasi mulai dari buku teks sampai buku penunjang dalam kegiatan belajar siswa. Siswa juga bisa menggunakan fasilitas hotspot yang disediakan di perpustakaan ini untuk mencari bahan bacaan atau refrensi berbagai kebutuhan belajarnya adanya perpustakaan yang lengkap membuat siswa senang untuk mengunjungi dan mencari refrensi buku guna menambah pengetahuan dan wawasan sehingga minat belajar mereka bertambah.

  Berdasarkan pertimbangan hal tersebut di atas, maka peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar siswa kelas VI di SDN Kebonsari 02 Tuban. Jenis layanan sebagai objek penelitian adalah layanan sirkulasi. Alasan pemilihan jenis layanan ini, karena jenis layanan ini merupakan jenis layanan yang sering dimanfaatkan oleh pemustaka, oleh sebab itu penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul “ Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah

  Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VI di SDN Kebonsari 02 Tuban”.

  1.2 Permasalahan

  Permasalahan yang terjadi adalah seberapa besar pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VI yang ada di SDN Kebonsari 02 Tuban.

  1.3 Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap peningkatan prestasi

1.4 Manfaat Penelitian

  Manfaat dari penelitian ini untuk :

  1. Bagi Perpustakaan SDN Kebonsari 02 Tuban

  a) Sebagai masukan kepada pustakawan guna perbaikan perpustakaan agar kedepannya perpustakaan akan lebih maju dan dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk kebutuhan informasi

  b) Sebagai masukan bagi SDN Kebonsari 02 Tuban dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa kelas VI SDN Kebonsari 02 Tuban.

  2. Bagi Penulis Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap peningkatan prestasi belajar siswa, selain itu untuk mengetahui koleksi apa saja yang sering dipinjam untuk menambah pengetahuan guna meningkatkan prestasi belajar.

  3. Bagi Pembaca Memberikan informasi kepada pembaca yang berhubungan dengan pengaruh pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar siswa, agar pembaca mengetahui pentingnya perpustakaan untuk peningkatan prestasi belajar.

  1.5 Tempat dan Waktu Penelitian

  Tempat Penelitian adalah perpustakaan SDN Kebonsari 02 Tuban yang berada di jalan AKBP Suroko No 39 Tuban. Sedangkan waktu penelitian ini dimulai bulan Juni 2013 sampai September 2013.

  1.6 Kerangka Pikir

  Kerangka pikir ini dibuat untuk memperjelas pola penelitian yang akan dilakukan. Sehingga mempermudah peneliti untuk tetap fokus pada topik dan tujuan penelitian yang akan dicapai. Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  (X) (Y) Prestasi Belajar

  Pemanfaatan Perpustakaan Siswa

  Sekolah

  1. Keterpakaian Koleksi

  1. Nilai

  2. Penggunaan Fasilitas

  2 Peringkat

  3. Keaktifan Pemanfaaan perpustakaan dalam penelitian ini meliputi keterpakaian koleksi, dan penggunaan fasilitas yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa yang meliputi nilai akademis siswa, peringkat dikelas, dan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

  1.7 Hipotesis

  Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap permasalahan yang terjadi, karena sifatnya masih sementara maka perlu dibuktikan kebenarannya.

  1. Hipotesis Alternatif (Ha) Ada pengaruh antara pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi siswa di SDN Kebonsari 2 Tuban

  2. Hipotesis Nol ( Ho) Tidak ada pengaruh antara pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi siswa di SDN Kebonsari 2 Tuban.

  1.8 Batasan Istilah

  1. Pemanfaatan

  Pemanfaatan adalah penggunaan seluruh informasi / koleksi yang dibaca ditempat maupun dibawa pulang yang dimiliki oleh perpustakaan sebagai sarana belajar guna menunjang peningkatan prestasi akademik para siswa.

  2. Prestasi belajar

  Prestasi beajar dalam penelitian ini adalah tingkat penguasaan materi yang telah dicapai oleh siswa yang ditunjukkan dengan nilai

BAB II TINJAUAN LITERATUR

2.1 Pengertian Perpustakaan

  Perpustakaan merupakan unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka. Baik berupa buku mupun non buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi (suhendar, 2005:3). Selain itu perpustakaan merupakan tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi bahan pustaka. Mengumpulkan berarti ada usaha dari perpustakaan untuk mengadakan koleksi bahan pustaka tersebut. Ini dapat dilakukan dengan cara membeli, memperoleh secara gratis dengan tukar menukar ataupun dari sumbangan.

  Istilah koleksi bahan pustaka dipergunakan untuk menunjukkan bahwa yang dikumpulkan, yang disimpan dan dipeihara dalam perpustakaan itu tidak hanya buku tetapi juga bahan yang memuat informasi. Untuk perpustakaan sekolah pembagian buku-buku lebih baik disesuaikan dengan jenis buku yang sudah ada, seperti buku teks dan buku pelengkap.

2.2 Fungsi Perpustakaan Sekolah

  Fungsi perpustakaan sekolah lebih ditekankan kepada fungsi edukatif dan rekreatif. Hal ini berdasarkan bahwa pemakai perpustakaan sekolah dari murid-murid sekolah dasar sampai sekolah menengah. Pada usia tersebut mereka diarahkan unuk bisa belajar sambil bermain.

  Dari uraian diatas dapat dijelaskan fungsi perpustakaan sekolah menurut Pawit M Yusuf adalah :

  1. Fungsi edukatif Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswanya unuk menambah pengetahuan dengan cara mencari materi- materi yang diajarkan oleh para guru kelas mereka didalam perpustakaan. Sehingga mereka dapat memperdalam materi yang telah diajarkan.

  2. Fungsi informatif Fungsi informatif disini adalah perpustakaan berusaha menyediakan koleksi perpustakaan yang dibutuhkan untuk pemunuhan rasa ingin tahu.

  3. Fungsi rekreasi Perpustakaan disamping menyediakan buku-buku pengetahuan juga perlu menyediakan buku-buku yang bersifat rekreatif (hiburan) dan bermutu, sehingga dapat digunakan para pembaca untuk mengisi waktu senggang, baik oleh siswa maupun oleh guru.

  4. Fungsi riset Perpustakaan menyediakan bacaan yang dapat dijadikan sebagai sumber/

  Perpustakaan diadakan bukan hanya untuk sekedar melayani seluruh anggota perpustakaan saja, tetapi seluruh anggota tersebut harus mampu mamanfaatkan perpustakaan tersebut untuk menamah wawasan serta pengetahuan mereka.

2.3 Manfaat Perpustakaan

  Peran perpustakaan dalam dunia pendidiakan sangatlah penting, selain untuk membantu terselenggaranya pendidikan yang berkualitas, perpustakaan sekolah berupaya memperkaya, mendukung, memberikan kekuatan kepada setiap siswanya untuk mengoptimalisaikan potensi mereka sebagai pelajar. Dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah dimaksudkan dapat membantu murid serta guru untuk menyelesaikan tugas dalam proses belajar mengajar. Adapun manfaat perpustakaan sekolah yaitu :

  1. Perpustakaan sekolah dapat meningkatkan kecintaan siswa terhadap membaca.

  2. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.

  3. Perpustakaan sekolah dapat menamankan kebiasaan belajar mandiri, pada akhirnya siswa dapat belajar mandiri tanpa dampingan guru.

  4. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca.

  5. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan

  6. Perpustakaan sekolah dapat melatih siswa kearah tanggung jawab.

  7. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar siswa dalam menyelesaikan tugas sekolah.

  8. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru dalam menemukan sumber pengajaran.

2.4 Pengertian Belajar

  Menurut (Iskandarwassid, 2008:4) belajar merupakan kegiatan yang kompleks, hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah stimulus yang berasal dari lingkungan, dan proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulus lingkungan, melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru.

  Menurut (Hamalik, 2003:27) adalah Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as

  the modification or strengthening of behavior through e xperienceng ).

  Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakukan. Pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lama tentang belajar, yang belajar adalah latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomotis dan seterusnya.

  Menurut Dimyati belajar adalah merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari (i) stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan (ii) proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian, belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru (Dimyati, 2009:10)

2.5 Kesulitan Belajar

  Kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun

  fisiologis , sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya.

  Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas, diantaranya

  

slow learner, dan (e) learning diasbilities . Di bawah ini akan diuraikan

dari masing-masing pengertian tersebut.

  (akhmadsudrajat/2013/01/25/kesulitan-dan-bimbingan-belajar/)

  1. Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya. Contoh : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan sejenisnya.

  2. Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat indra, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley, maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan baik.

  3. Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh : siswa yang telah dites unggul (IQ = 130–140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah.

  4. Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.

  5. Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.

  Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya, baik aspek psikomotorik, kognitif, konatif maupun afektif. Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar, antara lain :

  1. Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yang dimilikinya.

  2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan.

  Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajar, tapi nilai yang diperolehnya selalu rendah.

  3. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang disediakan.

  4. Menunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar, seperti: acuh tak acuh,

  5. Menunjukkan perilaku yang berkelainan, seperti membolos, datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu di dalam atau pun di luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan belajar, dan sebagainya.

  6. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti : pemurung, mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu. Misalnya dalam menghadapi nilai rendah, tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal, dan sebagainya.

  7. Sementara itu, mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar, yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dalam mencapai tujuan-tujuan belajar. Siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila,

  8. Dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi (mastery level) minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference).

  9. Tidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya, dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan, bakat, atau kecerdasan yang dimilikinya. Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever.

  10. Tidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran berikutnya. Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature ), sehingga harus menjadi pengulang

  (repeater )

  Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar, maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan, sehingga dengan kriteria ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa: (1) tujuan pendidikan; (2) kedudukan dalam kelompok; (3) tingkat pencapaian hasil belajar dibandinngkan dengan potensi; dan (4) kepribadian.

  1. Tujuan Pendidikan Dalam keseluruhan sistem pendidikan, tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting, karena akan memberikan arah proses kegiatan pendidikan. Segenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran. Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dapat dianggap sebagai siswa yang berhasil. Sedangkan, apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar. Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran, maka sebelum proses belajar dimulai, tujuan harus dirumuskan secara jelas dan operasional.

  Selanjutnya, hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat normal, seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60% dari seluruh tujuan yang harus dicapai.

  Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan, seseorang dikatakan telah berhasil dalam belajar apabila telah menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sebaliknya, jika penguasaan ketuntasan di bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar. Teknik yang dapat digunakan ialah dengan cara menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar.

  2. Kedudukan Dalam Kelompok Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya. Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar, apabila memperoleh prestasi belajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan. Misalnya, rata-rata prestasi belajar kelompok 8, siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8, diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Dengan demikian, nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknya. Dengan norma ini, guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar, yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah

  Secara statistik, mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 % di bawah urutan kelompok, yang biasa disebut dengan lower group. Dengan teknik ini, kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya. dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah, sehingga siswa mendapat nomor urut prestasi (ranking). Mereka yang menduduki posisi 25% di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok. Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata– rata kelompok diperkirakan pula mengalami kesulitan belajar.

  3. Perbandingan Antara Potensi dan Prestasi Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya, baik yang berupa kecerdasan maupun bakat. Siswa yang berpotensi tinggi cenderung dan seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula. Sebaliknya, siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar yang rendah pula. Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimikinya. Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar, apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Misalkan, seorang siswa setelah mengikuti pemeriksaan psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan

  Namun ternyata hasil belajarnya hanya mendapat nilai angka 6, yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8. Contoh di atas menggambarkan adanya gejala kesulitan belajar, yang biasa disebut dengan istilah underachiever.

  4. Kepribadian Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya. Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam aspek kepribadian. Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu, sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar, apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya, seperti : acuh tak acuh, melalaikan tugas, sering membolos, menentang, isolated, motivasi lemah, emosi yang tidak seimbang dan sebagainya.

2.6 Prinsip-prinsip Mengajar Beberapa pendapat telah dikemukakan orang tentang mengajar.

  Ada pula yang berpendapat bahwa mengajar itu adalah sebuah seni dan karena itu guru adalah seniman. Salah seorang ahli yang berpendapat demikian itu adalah Gilbert Hihget dalam bukunya The art of teaching, yang mengemukakan bahwa:”……..teaching is an art, not a science” yang selanjudnya mengatakan “You must throw your heart into it-you must

  and your pupils, and yourself. ” Jika seorang artis ditentukan oleh

  seperangkat prinsip yang dapat membantunya untuk memiliki keahlian dalam profesinya maka guru demikian pula halnya. Hal itu adalah karena bahan (siswa) yang dihadapi guru adalah barang hidup yang oleh guru dalam tingkatan tertentu akan dibentuk berdasarkan prinsip-prinsip tertentu. Guru haruslah memahami sifat-sifat dan karakteristik perkembangan siswa pada berbagai tingkatan agar guru dapat mengambil keuntungan dari minat dan motifasi anak dalam tugas-tugas belajar siswa (Abdul Azis Wahab, 2007:5-8).

2.7 Belajar dan Pembelajaran

  Menurut (Iskandarwassid, 2008:4) belajar merupakan kegiatan yang kompleks, hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah stimulus yang berasal dari lingkungan, dan proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulus lingkungan, melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru.

  Menurut (Hamalik, 2003:27) adalah Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the

  modification or strengthening of behavior through experienceng ). Menurut

  pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakukan. Pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lama tentang belajar, yang menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan, bahwa belajar adalah latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomotis dan seterusnya.

  Berbagai ahli mendefinisikan belajar sesuai aliran filsafat yang di anutnya, antara lain sebagai berikut : Ernes ER. Hilgrad, mendefinisikan sebagai berikut : ”learning is the process by which activity originates or is

  charged throught training procedures (whether in the laboratory or in the natural environments ) as disitinguished from changes by factor not auributable to training ” Artinya (seseorang dapat di katakan belajar kalau

  dapat melakukan sesuatu dengan cara latihan latihan sehingga yang bersangkutan menjadi berubah (Riyanto, 2002:3).

2.8 Model Pembelajaran

  Model pembelajaran berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata Medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Model pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Secara umum model pembelajaran pembelajaran dalam pendidikan disebut model pembelajaran, yaitu berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk berfikir. Sedangkan menurut (Sadiman, 2002:6) serta merangsang siswa untuk belajar. Jadi, model pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

  Model pembelajaran ini merupakan bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.