BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Penyediaan Pengemudi Head Truck Angkutan Peti Kemas antara PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Belawan International Container Terminal dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengangkutan adalah perpindahan tempat, baik mengenai benda-benda
maupun orang, karena perpindahan itu mutlak diperlukan untuk mencapai dan 1 meninggikan manfaat serta efisien. Dalam Pasal 1 angka 3 UU RI No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, dikatakan angkutan adalah perpindahan orang atau benda dari tempat yang satu ke tempat lain dengan menggunakan lalu lintas jalan. Pengangkutan atau alat transportasi harus dapat melakukan peningkatan dan pembangunan kualitas pelayanan yang harus dilakukan guna meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan alat transportasi dan alat pengangkutan tersebut.
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beberapa kepulauan besar dan kepulauan kecil sehingga dalam memenuhi kebutuhan sehari hari dibutuhkan alat transportasi dan pengangkutan untuk dapat menjangkau seluruh daerah atau wilayah di Indonesia, dimana Negara Indonesia merupakan negara yang sangat memerlukan alat transportasi dan pengangkutan, dalam melakukan pengangkutan di Indonesia alat transportasi yang dapat digunakan yaitu terdiri dari pengangkutan darat, pengangkutan laut, dan pengangkutan udara. Angkutan darat misalnya mobil pribadi, bus, kereta api dan sebagainya, sedangkan pengangkutan 1 Sinta Uli, Pengangkutan, Medan : USU Press, 2006 , hal. 20
1 laut misalnya kapal dan yang terakhir pengangkutan udara misalnya pesawat. Tetapi diantara ketiga alat transportasi ini yang paling banyak digunakan untuk melakukan pengiriman barang-barang maupun orang baik itu pengiriman yang dilakukan ke luar negeri atau di dalam negeri (domestic) yaitu alat transportasi atau pengangkutan laut misalnya kapal karena dianggap lebih banyak memiliki kelebihan seperti lebih efisien waktu, biaya yang lebih murah dan dapat menampung pengangkutan barang yang banyak bahkan dapat mengangkut barang yang beratnya berton-ton serta dapat menjelajah ke negara-negara yang memiliki pelabuhan-pelabuhan di dunia karena itulah orang lebih banyak menggunakan transportasi laut dibandingkan alat transportasi darat dan udara. Dengan menggunakan pengangkutan udara dianggap lebih merugikan karena lebih banyak memiliki kekurangan seperti membutuhkan banyak biaya untuk memakainya, sangat tergantung pada cuaca, sedangkan pengangkutan darat jarang digunakan karena disebabkan memiliki kekurangan seperti jalan yang rusak, menyebabkan polusi dan tidak dapat menampung barang-barang dan orang secara banyak atau skala yang besar. Dalam hal ini alat transportasi dan pengangkutan sangat berguna bagi masyarakat Indonesia, maka dari itu diperlukan keamanan, kenyamanan, kelancaran pengangkutan guna untuk melaksanakan pemerataan pembangunan, kebutuhan akan hasil dari distribusi pembangunan yang akan diangkut ke seluruh wilayah-wilayah atau pulau-pulau di Indonesia (domestic) maupun pengangkutan ke luar negeri seperti hasil sektor pariwisata, sektor industri, sektor perdagangan.
Dalam hal ini pengangkutan atau alat transportasi harus dapat melakukan peningkatan dan pembangunan kualitas pelayanan yang harus dilakukan guna meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan alat transportasi dan alat pengangkutan tersebut. Untuk menjalankan fungsinya perusahaan tidak sanggup berdiri sendiri sehingga dia memerlukan pihak lain, apakah itu swasta atau pihak lain seperti misalnya anak perusahaan atau koperasi. Dan dimana dalam kerjasama ini telah ada menimbulkan masalah khususnya tentang kedudukan perbuatan kerjasama tersebut termasuk perbuatan perdata atau publik.
Dalam perspektif Indonesia, kontrak pengadaan juga mempunyai fungsi penting dalam pembangunan perekonomian negara karena di samping bersifat rutin dan melibatkan keuangan negara yang jumlahnya sangat besar, kebijakan di 2 sektor pengadaan merupakan bagian dari strategi pembangunan ekonomi.
Kontrak yang dibuat oleh pemerintah bersifat multi aspek dan mempunyai 3 karakter yang khas. Sekalipun hubungan hukum yang terbentuk antara pemerintah dengan mitranya adalah hubungan kontraktual, tetapi di dalamnya terkandung tidak saja hukum privat, tetapi juga hukum publik. Adanya warna publik dalam jenis kontrak ini merupakan ciri yang khas yang membedakan 4 dengan kontrak komersial pada umumnya.
Karakter yang khas dari kontrak pengadaan oleh pemerintah ini disamping menyangkut pembentukan dan pelaksanaan kontrak, juga terkait dengan prosedur dalam pengadaannya. Prinsip dan norma dalam kontrak privat berlaku secara berdampingan dalam kontrak pengadaan oleh pemerintah karena kewajiban 2 Sogar Simamora, Hukum Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah di Indonesia,
Surabaya : Kantor Hukum “WINS & Partners” bekerjasama dengan Laksbang Justitia Surabaya, 2013, hal. 4 3 Charles Tiefer and William A. Shook, Government Contract Law, Carolina Academic Press, Durham, North Carolina, 1999, p. 3 4 Sogar Simamora, Op. Cit, hal. 5
5
pembayaran melibatkan keuangan negara. Sumber pembiayaan dalam kontrak pengadaan pada umumnya berasal dari keuangan negara dalam hal ini APBN/APBD, disamping dana yang berasal dari pinjaman/hibah luar negeri (PHLN). Bahwa dana-dana ini banyak yang diselewengkan dalam proyek 6 pengadaan barang dan jasa sudah menjadi pengetahuan umum. Dalam beberapa kasus sengketa kontrak pengadaan terdapat juga isu yang terkait dengan kompetensi absolute. Pangkal tolaknya terletak pada perbedaan pandangan apakah perbuatan hukum yang dilakukan oleh pemerintah dengan mengikatkan diri ke dalam hubungan kontraktual itu merupakan perbuatan keperdataan atau bukan.
Hal ini dapat menimbulkan persoalan karena kontrak yang dibuat oleh pemerintah 7 selalu didahului dengan keputusan tata usaha negara. Belum tersedianya instrumen hukum yang secara khusus mengatur kontrak komersial oleh pemerintah juga merupakan faktor penyebab lemahnya sistem pengadaan.
Prosedur dan standar dalam sistem pengadaan di Indonesia masih banyak mengandung kelemahan. Kelemahan inilah yang membuka peluang terjadinya penyimpangan dalam proses pengadaan dan kontrak pengadaan dengan 8 memanfaatkan celah hukum yang pada akhirnya merugikan keuangan negara.
Maka hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk memilih judul skripsi “Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Penyediaan Pengemudi Head Truck Angkutan Peti Kemas Antara PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Belawan International 5 6 Ibid 7 Ibid
Indroharto, Usaha Memahami Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara (Buku I Beberapa Pengertian Dasar Hukum Tata Usaha Negara), Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2002, hal. 117 8 Op. Cit, Sogar Simamora, hal. 8 Container Terminal Dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat”. Dalam skripsi ini, penulis ingin menganalisis apakah perjanjian yang dibuat oleh PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Belawan International Container Terminal dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat seimbang atau sudah sesuai dengan hukum perjanjian.
B. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diambil oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kedudukan Perjanjian Kerjasama antara PT. Pelabuhan
Indonesia I (PERSERO) Belawan International Container Terminal Dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat? 2. Bagaimana pengaturan hak dan kewajiban antara PT. Pelabuhan Indonesia
I (PERSERO) Belawan International Container Terminal, dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat? 3. Bagaimana sanksi atau tindakan hukum yang dilakukan antara PT.
Pelabuhan IndonesiaI (PERSERO) Belawan International Container Terminal dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat yang melakukan wanprestasi?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memenuhi syarat- syarat guna untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan sebagai tambahanPengetahuan bagi penulis. Namun berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam karya tulis ini antara lain:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis kedudukan pelaksanaan Perjanjian Kerjasama antara PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Belawan International Container Terminal dengan Koperasi KaryawanPelabuhan I Kantor Pusat.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaturan hak dan kewajiban PT.
PelabuhanIndonesia I (PERSERO) Belawan International Container Terminal dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat sesuai dengan asas-asas hukum perjanjian.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis sanksi atau tindakan hukumyang dilakukan antara PT. PelabuhanIndonesia I (PERSERO) Belawan International Container Terminal dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat yang melakukan wanprestasi.
D. Manfaat Penulisan 1. Manfaat Teoritis
Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memperluas dan menambah ilmu pengetahuan penulis dalam pembuatan karya ilmiah dan merupakan Sarana bagi penulis untuk dapat menerapkan ilmu penegtahuan hukum yang pernah penulis dapatkan selama di bangku perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara pada umumnya dan Program studi Hukum Perdata pada khusunya dan untuk menambah literatur atau bacaan dalam bidang hukum Perdata pada umumnya dan perjanjian kerjasama pada khususnya.
2. Manfaat Praktis
Penulisan skripsi ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan Pemikiran dan bahan masukan untuk penyempurnaan pelaksanaan Perjanjian Kerjasama bagi PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Belawan International Container Terminal denganKoperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat dan untuk dapat memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai pelaksanaan Perjanjian Kerjasama PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Belawan International Container Terminal dengan Koperasi KaryawanPelabuhan I Kantor Pusat.
E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian hukumnomatif dan penelitian hukum empiris. Penelitian hukum normatif disebut juga penelitian hukum doktrinal. Pada penelitian hukum jenis ini, acap kalihukum di konsepkan sebagai apa yang tertulis dalam peraturan perundang- undangan (laws in books) atau hukum yang dikonsepkan sebagai kaidah atau norma yang
9
merupakan patokan berperilaku manusia yang dianggappantas. Sedangkan penelitian hukum secara empiris adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti secara langsung dilapangan. Sehingga peneliti berusaha memberikan gambaran 9 Amiruddin dan Zainal Askin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2003, hal. 118. dan menguraikan mengenai prosedur hukum dalam hal Perjanjian Kerjasama antara PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Belawan International Container Terminal dengan KoperasiKaryawan Pelabuhan I Kantor Pusat.
2. Data dan Sumber Data
Di dalam penelitian, lazimnya jenis data dapat dibedakan antara: a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh oleh penulis langsung dari sumber pertama.
b.
Data Sekunder, antara lain mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, dan sebagainya.
c.
Data Sekunder terdiri dari: 1)
Bahan hukum Primer, yaitu berupa peraturan perundang-undangan yang bersifat mengikat dan disahkan oleh pihak-pihak yang berwenang.
Bahan-bahan hukum yang mengikat dan di dapat dari peraturan perundang-undangan yaitu KUHPerdata (KUHPerdata); Keputusan Menteri Perdagangan dan KoperasiNomor 34/KP/II/1980 tentang Perizinan Sewa Beli (Hire Purchase), Jual Beli dengan Angsuran dan Sewa (Renting); Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) NO.
39 tentang Akuntansi Kerjasama Operasi (KSO); UU RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; dan UU RI No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan jalan. 2)
Bahan hukum Sekunder, yaitu bahan yang memberi petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer yaitu berupa bahan yang berhubungan dengan topik penulisan skripsi ini buku-buku karangan para Sarjana, hasil penelitian maupun situs internet.
3) Bahan hukum Tersier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk penjelasan terhadap bahan hukum Primer dan bahan hukum Sekunder seperti kamus, ensiklopedia dan lain sebagainya.
3. Alat Pengumpulan Data
Penulis mengumpulkan data-data dengan cara: a. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu dengan mempelajari peraturan perundang-undangan, buku, situs internetyang isinya berkaitan dengan judul skripsi ini yang bersifatTeoritis ilmiah yang dapat dipergunakan sebagai dasar dalam penelitian dan menganalisa data yang dihadapi.
b.
Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu suatu metode Pengumpulan data- data yang dilakukan dengan cara meneliti langsung dengan mencari data-data ke lapangan sesuai dengan yang dibutuhkan. Misalnya dengan cara wawancara, dengan menyusun daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden. Adapun wawancara yang dilakukan penulis adalah ke PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Belawan International Container Terminal sebagai pemegang hak otonomi jasa pengangkutan di Medan.
4. Analisis Data
Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah analisis kualitatif, yaitu data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematika dan selanjutnya dianalisis secara kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah yang akan dibahas dan hasilnya tersebut dituangkan dalam bentuk skripsi.
F. Keaslian Penulisan
Penulisan skripsi ini di dasarkan atas ide atau gagasan penulis dan telah dilakukan penelusuran di Perpustakaan Fakultas Hukum USU oleh Petugas Pustaka bahwa judul skripsi yang sama dengan judul“PELAKSANAAN
PERJANJIAN KERJASAMA PENYEDIAAN PENGEMUDI HEADTRUCK
ANGKUTAN PETI KEMAS ANTARA PT. PELABUHAN INDONESIA I
(PERSERO) BELAWAN INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL
DENGAN KOPERASI KARYAWANPELABUHAN I KANTOR PUSAT” initidak ditemukan dan tidak ada yang mirip. Penulis terjun langsung untuk melakukan penelitian padaPT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Belawan International Container Terminal, sehingga sepengetahuan penulis tidak ada judul yang samadengan skripsi ini di lingkungan Fakultas Hukum UniversitasSumatera Utara. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tulisan ini adalah asli.
Skripsi ini asli ditulis dan di proses melalui pemikiran penulis, Referensi dari peraturan-peraturan, buku-buku, kamus hukum, internet bantuan dari narasumber dan pihak-pihak yang berkompeten dalam bidangnya yang berkaitan dengan skripsi ini. Dengan demikian keaslian skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
G. Sistematika Penulisan
Sebagai karya ilmiah penelitian ini memiliki sistematika yang teratur terperinci di dalam penulisannya agar dimengerti dan dipahami maksud dan tujuannya. Tulisan ini terdiri dari 5 (lima) bab yang akan diperinci lagi dalam subbab, adapun kelima bab itu terdiri dari:
BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis menyajikam tentang latar belakang,
perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian, keaslian penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN Dalam bab ini penulis menguraikan tentang pengertian perjanjian,
syarat sahnya perjanjian dan azas hukum perjanjian yang terdapat dalam buku hukum perjanjian dan membahas subjek dan objek dari perjanjian serta berakhirnya suatu perjanjian tersebut.
BAB
III : HAK DAN KEWAJIBAN ANTARA PT. PELABUHAN
INDONESIA I (PERSERO) BELAWAN INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL DENGAN KOPERASI KARYAWAN PELABUHAN I KANTOR PUSAT
Pada bab ini penulis mengemukakan tentang hak dan kewajiban antara PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Belawan
International Container Terminal dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat.
BAB IV : PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT.
PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) BELAWAN INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL DENGAN KOPERASI KARYAWAN PELABUHAN I KANTOR PUSAT Pada bab ini diuraikan tentang pelaksanaan perjanjian kerjasamaantara PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Belawan
International Container Terminal dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis menguraikan tentang kesimpulan dari
pembahasan materi skripsi ini serta penulis juga menambahkan saran sesuai dengan kesimpulan dari pembahasan tersebut.