Key Word : β-Karoten, Brassica pekinensia L, Brassica juncea L coss PENDAHULUAN - ANALISIS KANDUNGAN β-KAROTEN PADA JENIS SAWI PUTIH (Brassica pekinensia L) DAN JENIS SAWI HIJAU (Brassica Juncea L coss) SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

  ISSN : 2085-4714 ANALISIS KANDUNGAN β-KAROTEN PADA JENIS SAWI PUTIH (Brassica pekinensia L)

  DAN JENIS SAWI HIJAU (Brassica Juncea L coss)

SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

  

Sukmawati Syarif, Milka Flaning

  Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia Email :

  

ABSTRACT

Analysis content of β-carotene for Sawi hijau (Brassica juncea L coss) and

sawi putih (Brassica pekinensia L) By Spectrophotometri Visible. A heve applied of

  research about contentof β-carotene in two quality of sawi namely sawi hijau

  

(Brassica juncea L coss) and sawi putih (Brassica pekinensia L). For to Analysis and

  senelles content β-carotene in sawi. Sawi sample to be extraction in demarcation by acetone. The result of extraction to extract agein with petroleum eter and applied safonification with KOH 15 %. Qualitative analysis applied with Chromatography method in thin layer using petroleum eter:Benzen (9:1). The result it showing there are spot which same on two samples and β-carotene pure as the compere. While Quantitative analysis with spectrofotometri visible using β-carotene pure as compere showing that the content of β-carotene sawi hiaju 99,23 mg/g and sawi putih 40,91 mg/g.

  , Key Word : β-Karoten Brassica pekinensia L, Brassica juncea L coss PENDAHULUAN

  β-karoten pertama kali diisolasi Dewasa ini masyarakat telah dari wortel, yang merupakan memanfaatkan kembali kekayaan hidrokarbon larut dalam potrelum eter, alam seperti tumbuh-tumbuhan untuk eter,kloroform tetapi sedikit larut dalam kesehatan atau sebagai ramuan obat etanol dan praktis tidak larut dalam air. seperti yang telah dilakukan oleh Larutannya berwarna kuning, nenek moyang kita. Salah satu mengabsorbsi oksigen dari udara yang pemanfaatan tumbuhan Indonesia mempercepat terjadinya produk yang adalah sebagai sumber vitamin. tidak aktif (Budavari,1989).

  Vitamin merupakan zat pengatur yang β-karoten adalah bentuk meskipun jumlah yang dibutuhkan provitamin A paling aktif yang terdiri sangat sedikit tetapi harus ada agar atas dua molekul retinol yang saling sistim metabolisme tubuh dapat berkaitan. Karatenoid terdapat di seimbang (Sedioetama, 1987 & dalam kloroplas tanaman dan Linder,1992). berperan sebagai katalisator dalam fotosintesis yang dilakukan oleh klorofil terkandung dalam Sawi adalah (Almatsier, 2004). Vitamin A, Vitamin C, Thiamine

  Karoten merupakan provitamin (Vitamin B

  1 ) dan Riboflavin (Vitamin

  A yang dalam tubuh akan diubah B ). Sedangkan mineral yang

  2

  menjadi vitamin

  A. Vitamin A terkandung dalam Sawi adalah zat merupakan satu vitamin yang esensial Besi (Fe), Fosfor (P), Kalsium (Ca) untuk membantu pertumbuhan, dan Natrium (Na). Kandungan gizi kesehatan mata memelihara jaringan lainnya yang terdapat dalam Sawi epitel dari keratinasi. Akibat yang adalah Protein, Lemak dan karbohidrat paling parah karena kekurangan (Cahyono, 2003). vitamin A adalah kebutaan, Mengingat Keistimewaan Sawi dalam karoten sangat besar perannya dalam kandungan gizi terletak pada proses penglihatan, maka kandungan

  β-karoten yang cukup ketersediaan karoten atau vitamin A tinggi dibanding dengan jenis sayuran dalam bahan pangan perlu diketahui lainnya. Dengan demikian Sawi (I Made Budi, 2005). sangat baik untuk mengatasi dan

  β-karoten tersebar dalam mencegah penyakit rabun ayam sayuran dan buah-buahan yang (xerophthalmia) (Cahyono, 2003). berwarna kuning atau hijau seperti METODE PENELITIAN pada wortel, Apricot, Selada, Sawi,

  A. Waktu Dan Tempat Penelitian

  Kubis, Bayam, Apel, Semangka, Penelitian dilaksanakan papaya, Ubi jalar, Tomat, Mangga, pada Bulan April 2011 sampai Cabei merah, dan beberapa bunga selesai bertempat di laboratorium yang berwarna kuning dan merah Fitokimia-Farmakognosi Fakultas

  Pada bidang pertanian dikenal Indonesia Makassar beberapa jenis sawi yaitu sawi putih

  B. Alat dan Bahan

(Brassica pekinensia L) dan sawi hijau Alat-alat yang digunakan :

  (Brassica juncea L coss). Sawi Aluminium Foil, corong pisah sebagai bahan makanan sayuran (Schott Duram), Gelas Ukur mengandung zat-zat gizi yang cukup (Pyrex), labu erlemeyer (Pyrex), lengkap sehingga apabila dikonsumsi labu tentukur (Pyrex), neraca sangat baik untuk mempertahankan analitik (Sartorius), seperangkat kesehatan tubuh. Vitamin yang alat kromatografi lapis tipis, seperangkat alat maserasi, volumenya hingga 50 ml spektrofotometer ultraviolet-visible dengan metanol. (UV-VIS) (Shimadzu)

  b. Pembuatan larutan Fase

  Bahan-bahan yang gerak digunakan : Air suling, asam sulfat Petroleum eter : (E. Merck), aseton (E. Merck), benzene (9:1) sebanyak 30 benzen (E. Merck), ml dengan cara mencampur

  β-Karoten murni (Calbiochem), natrium sulfat 3 ml benzene dengan 27 ml anhidrat (E. Merck), metanol (E. petroleum eter dalam botol Merck), kalium hidroksida (E. eluen, lalu dikocok hingga Merck), petroleum eter (E. Merck), homogen. sawi putih, sawi hijau.

  3. Ekstrak Sampel

C. Prosedur Kerja

  a. Sawi yang telah diberi

1. Penyiapan Sampel perlakuan ditimbang

  a. Pengambilan sampel sebanyak 50 g. Dimasukkan

  Sampel sawi ke dalam wadah maserasi diperoleh dari salah satu dan diekstraksi dengan 350 kebun masyarakat di desa ml aseton. Malino Kabupaten Gowa.

  b. Ekstrak aseton yang

  b. Pengolahan sampel diperoleh dikisatkan kurang

  Sampel yang lebih 5 ml kemudian diperoleh dibersihkan diekstraksi kembali dengan kemudian diambil daun dan petroleum eter sebanyak 3 x batangnya, dipotong-potong

  25 ml. Hasil ekstraksi diamserasi dengan aseton. lebih 5 ml, kemudian

2. Penyiapan larutan Pereaksi dilakukan safonifikasi

  a. Pembuatan larutan KOH dengan menambahkan KOH 15 % b/v dalam metanol 15% dalam metanol

  Ditimbang 7,5 g KOH, sebanyak 5 ml, dikocok dan dilarutkan dalam 25 ml diamkan semalam. metanol hingga larut,

  c. Hasil saponifikasi tersebut kemudian dicukupkan diekstraksi kembali dengan petroleum eter sebanyak 3 x

  25 ml, lalu dicuci dengan air ml. Dari larutan ini dipipet suling sampai bebas basa, 1 ml, 2 ml, 3 ml, 4 ml dan lalu dikeringkan dengan 5 ml dari larutan 500 bpj, Na SO anhidrat, kemudian kemudian dimasukkan

  2

  4

  dicukupkan volumenya kedalam labu tentukur hingga 100 ml dengan dan dicukupkan petroleum eter. volumenya hingga 100

  

4. Analisis Kualitatif ml. Diperoleh larutan

  Pembanding baku dengan konsentrasi β-Karoten murni dan sampel ditotolkan 5 bpj,10 bpj,15 bpj, 20 bersama-sama pada lempeng bpj, 25 bpj.

  KLT. Setelah kering lempeng

  b. Penentuan Panjang

  KLT dimasukkan ke dalam Gelombang chamber kemudian dielusi Diambil salah satu dengan menggunakan cairan konsentrasi bahan baku

  β- pengelusi petroleum eter : Karoten,kemudian diukur benzene (9:1) selanjutnya serapannya pada panjang lempeng KLT dikeluarkan dari gelombang 449.6nm chamber kemudian diamati menggunakan noda dengan lampu UV 254 spektrofotometer. nm.

  c. Pembuatan Kurva Baku

  5. Analisis Kuantitatif

  1. Disiapkan larutan baku

a. Pembuatan Larutan Baku dengan konsentrasi 1. Ditimbang teliti 25 mg 5,10,15,20, dan 25 bpj.

  β- dengan petroleum eter baku tersebut diukur hingga volume 100 ml serapannya pada pada labu tentukur 100 panjang gelombang ml. Diperoleh larutan 449.6 nm. dengan konsentrasi 500

  d. Pengukuran Kadar β- bpj.

  Karoten dalam sampel

  2. Dari konsentrasi 500 bpj Dipipet dengan teliti 1 kemudian dicukupkan ml larutan sampel ke dalam volumenya hingga 100 labu tentukur 10 ml dan ditambahkan larutan serapannya pada panjang potreleum eter hingga tanda gelombang 449.6 nm. garis dan diukur

HASIL PENELITIAN

  

Tabel 1 : Hasil Analisis kualitatif sampel sawi hijau dan sawi putih sacara

  Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

  Nilai Rf Warna Noda Penampakan Noda P A B P A B

  0.4 0,4 0,4 Kuning Kuning Kuning

  • UV 254 nm 0,18 0,21 Kuning Kuning -
  • 0,07 - 0,11 Ungu Ungu 0.4 0,4 0,4 Kuning Kuning Kuning - Visible 0,18 0,21 - Kuning Kuning - - - - - -

  Keterangan : P = Senyawa Pembandinga β-karoten A = Sawi Hijau B = Sawi Putih Eluen = Petroleum eter : Benzen (9 : 1) Tabel 2 : Hasil analisis kuantitatif

  β-karoten pada sawi hijau (Brassica juncea L coss) dan sawi putih (Brassica pekinensia)

  Kadar Kadar Kadar rata-rata Sampel Berat sampel (g) Serapan (mg/g) (mg/100g) (mg/100g) 50,0020 0,502 0,9945 99,45 Sawi Hijau 50,0018 0,501 0,9923 99,23 99,23 50,0014 0,500 0,9902 99,02 50,0022 0,310 0,5850 58,5

  Sawi putih 50,0032 0,326 0,6191 61,91 40,91 50,0020 0,307 0,0232 2,32

PEMBAHASAN senyawa-senyawa organik yang

  Pada penelitian ini digunakan terkandung dalam sempel. Setelah itu jenis sawi hijau dan jenis sawi putih, , senyawa karetenoid yang diinginkan dalam ekstrak aseton ditarik dengan untuk mengetahui kadar β-karoten-nya yang dilakukan secara menggunakan potroleum eter. spektrofotometri UV-visibel dan Kemudian dilakukan proses Kromatografi Lapis Tipis (KLT). safonifikasi atau penyabunan dengan

  Penelitian ini dalakukan dengan menambahkan larutan KOH 15 % cara mengekstraksi sampel secara dalam methanol untuk melepaskan maserasi dengan menggunakan cairan ikatan esternya karena senyawa penyari aseton untuk mengekstraksi karetenoid dari bahan alam biasanya dalam bentuk ester. Dari hasil rekasi penyabunan tersebut terbentuk sabun dan bersifat basa sehingga sebelum dilakukan analisis lebih lanjut., ekstrak tersebut harus dibebas basakan dengan cara mencuci ekstrak dengan air suling sehingga rantai hidrokarbon yang bersifat hidrofob akan larut dalam petroleum eter sedangkan ion sabun yang bersifat hidrofilik akan larut kedalam lapisan air. Ekstrak petroleum eter yang diperoleh dikeringkan dengan cara penambahan Na

  4

  anhidrat untuk menarik air agar ekstraknya bebas dari air sehingga diperoleh hasil analisis yang lebih baik.

  Pada analisis kulitatif, ekstrak petroleum eter jenis sawi hijau dan jenis sawi putih diuji secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan menggunakan pembanding β-karoten murni dengan cairan pengelusi petroleum eter : Benzen (9 : 1) dimana dihasilkan bercak berwarna kuning nilai Rf 0,4. Bercak dan nilai Rf yang diperoleh sama dengan senyawa pambanding β-karoten murni yang juga berwarna kuning dengan nilai Rf 0,4. hal ini menujukkan bahwa sampel jenis sawi hijau dan jenis sawi putih yang dianalisis mengandung senyawa β-karoten.

  Sedangkan pada analisis kuantitatif diperoleh kadar β-karoten pada sampel sawi jenis sawi Hijau yaitu 99,23 mg/100g dan jenis Sawi putih yaitu 40,91 mg/100g, yang dilakukan secara Spektrofotometri UV- Visible. Adanya perbedaan kadar dari jenis sawi Hijau dan jenis sawi putih tersebut disebabkan beberapa faktor diantaranya karena perbedaan jenis dan warna dari kedua jenis tersebut, dan faktor lainnya yaitu kondisi dan iklimnya.

2 SO

  KESIMPULAN

  Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

  a. Sawi jenis sawi Hijau dan Sawi Putih Mengandung β-karoten

  b. Kadar β-karoten dalam sawi jenis Sawi Hijau 99,23 mg/100g dan pada jenis Sawi Putih 40,91 mg/100g.

DAFTAR PUSTAKA

  Kromatografi Untuk Analisis Bahan Makanan, Penerbit Andi,

  Yogyakarta.11. Almatsier, S., (2004). Prinsip Dasar

  Ilmu Gizi Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 158.

  Andarwulan, N., Koswara S., (1992),

  Kimia Vitamin Penerbit Rajawali

  Press, Jakarta, 171-185

  Budivari, S., (1989), The Merc Index

  Kromatografi. Liberty,

  Kus Irianto., Kusno W,, (2004). Gizi &

  Dan Gizi, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 178.

  Winarno F.G., (2000). Kimia Pangan

  Perguruan Tinggi Negeri Bagian Timur, Ujung Pandang

  Pangan, Badan Kerjasama

  Sultary. R.,Kaseger B., (1985), Kimia

  Wiley and Sons, Inc. New York, 423-425

  Chemistry, Second Edition, John

  G., (1980). Organic

  Yogyakarta, 39 Solomons.

  Spekroskopi. Edisi I, Liberty,

  Yogyakarta, 34-35 Sastromidjojo H., (1985).

  Penerbit Kanisius. Yogyakarta, 67. Sastromidjojo H., (1985).

  an Encyclopedia of Chemical and Biological , Merc and Co.

  Prinsip-prinsip Ilmu Gizi.

  Suhardjo & Kusharto M., (999).

  Vitaminologi, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta, 103-105.

  Universitas Indonesia, Jakarta, 178. Sediaoetama D.A.,(1987),

  Metabolisme Penerbit

  ITB, Bandung, 157. Linder C. M.,(1992), Biokimia Nutrisi &

  Terjemahan Kosasih Padmawinata, Penerbit

  Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan Edisi II,

  Terjemahan, Djambatan, Jakarta, 5-7. Budi I. Made. M.S., (2005), Fenomena Buah Merah, 14-15. Harborne, J.B., (1997). Metode

  Vitamin dan Hormon Terpenting,

  Semarang, 1-2. Bellaart, A. C., (1983), Ikhtisar Ringkas

  Budi Daya dan Analisis Usaha Tani Sawi Putih Aneka Ilmu.

  Publishing. USA, 432-434. Bambang Cahyono., (2003), Teknik

  Pola Hidup Sehat. Penerbit Rama Widya, Bandung, 37.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KADAR LOGAM BERAT TEMBAGA (Cu) DAN KADMIUM (Cd) PADA IKAN KAKAP (Lates calcalifer) ASAL TAKALAR SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM A. Muflihunna Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia Email : amchund124gmail.com ABSTRACT - ANALISIS KADAR

0 0 8

UJI AKTIVITAS IMUNOGLOBULIN M (IgM) EKSTRAK ETANOL HERBA RUMPUT MUTIARA (Hedyotis corymbosa) PADA MENCIT (Mus musculus) JANTAN DENGAN METODE HEMAGLUTINASI

0 0 7

STANDARISASI EKSTRAK DIETIL ETER HERBA Oxalis corniculata L. Herwin, Aminah Hamzah Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia Email : herwinfarmasigmail.com ABSTRACT - STANDARISASI EKSTRAK DIETIL ETER HERBA Oxalis corniculata L.

0 0 8

PRODUKSI BIOETANOL DARI BIJI BUAH NANGKA (Artocarpus heterophyllus) MELALUI PROSES HIDROLISIS ASAM SULFAT DAN FERMENTASI Tadjuddin Naid

0 0 8

GAMBARAN URINALISA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI Tadjuddin Naid, Fitriani Mangarengi, Nursina Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin Makassar Email : tadjuddinnaidyahoo.co.id ABSTRACT - GAMBARAN URINALISA PASIEN

0 0 9

IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SILDENAFIL SITRAT PADA JAMU KUAT LELAKI YANG BEREDAR DI KOTA MAKASSAR Risda Waris

0 3 8

UJI TOKSISITAS FRAKSI n-BUTANOL BERUWAS LAUT (Scaevola taccada (Gaertn.) Roxb.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST Irma Santi, Sitti Nurbaezurah Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia Email : Irma_UMI01yahoo.com ABSTRACT - UJI TOKSISITAS FRA

1 2 7

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) Dan KADMIUM (Cd) PADA UDANG WINDU (Penaeus monodon) DI PERAIRAN BENIUNG TARAKAN KALIMANTAN TIMUR DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Rais Razak, Siti Masyitah Fakultas Farmasi Universitas Muslim Inodnesia

0 0 8

FORMULASI SALEP EKSTRAK METANOL DAUN SRIKAYA (Annona squamosa L) DENGAN BERBAGAI VARIASI BASIS A. Muflihunna, Hediyanti Lating Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia Email : amchund124gmail.com ABSTRACT - FORMULASI SALEP EKSTRAK METANOL DAUN SRIKAY

0 1 8

Key Word : Radical Scavenging, Scaevola taccada, DPPH PENDAHULUAN - UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL BEBAS FRAKSI DIETIL ETER BERUWAS LAUT (Scaevola taccada (Gaertn.) Roxb.) MENGGUNAKAN DPPH

0 0 10