Kekhasan Eskatologi Rasul Paulus | Suharso | Jurnal Teologi El-Shadday

Jurnal Teologi El-Shadday
Volume 1, Nomor 1 (November 2017)
ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
http://www.stt-elshadday.ac.id/e-journal/index.php/el-shadday

Kekhasan Eskatologi Rasul Paulus
Suharso
Sekolah Tinggi Teologi El-Shadday Surakarta
[email protected]

Article History
Received:
Agustus 2017
Published:
November 2017

Kata Kunci:
akhir zaman; eskatologi;
kedatangan Yesus kedua;
parousia; Paulus;


Keywords:
eschatology; Paul;
parousia; second coming;
the end of age

Abstrak
Kekhasan teologi Paulus dilatarbelakangi pertobatannya dan
panggilan pelayanannya sebagai rasul untuk bangsa-bangsa. Paulus
lahir dalam lingkungan Yunani dan dibesarkan dalam didikan
Yudaisme yang kuat; akan tetapi konsep dan pemikirannya berubah
ketika dia menjadi percaya Yesus. Artikel ini bertujuan untuk
menunjukkan keunikan pemikiran eskatologis Paulus, yakni segala
sesuatu yang berkaitan dengan zaman akhir. Kesimpulannya, zaman
akhir sudah dimulai sejak kematian dan kebangkitan Yesus Kristus,
namun belum secara sempurna tergenapi, dan akan tergenapi pada
masa kedatangan Yesus kedua kalinya di bumi ini.
Abstract
The characteristic of Paul's theology was motivated by his
conversion and the calling of his ministry as an apostle to the
nations. He was born in a Greek society and was raised in a solid

Judaic discipline, but his concept and thought changed when he
became a believer of Jesus. This article aimed to show the
uniqueness of Paul's eschatological thought, everything related to
the end age. The conclusion is, that the end of age was begun at the
death and resurrection of Jesus Christ, but had not been perfectly
fulfilled, and would be fulfilled in the second coming of Jesus on
earth.

65 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)

Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 1, Nomor 1 (November 2017)

yangbanyak berpengaruh dalam hidupnya

PENDAHULUAN
Latar belakang kehidupan Paulus

adalah

latar


belakang

Yudaisme.

tidak banyak diketahui, akan tetapi ada

Pernyataannya “dididik dengan teliti di

beberapa keterangan dalam Perjanjian

bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum

Baru yang cukup memberikan keterangan

nenek moyang kita, sehingga aku menjadi

yang bisa dijadikan acuan mengenai cara

seorang yang giat bekerja bagi Allah ...”


berteologi Paulus. Kisah Para Rasul 9:11

Gamaliel adalah “seorang dari sayap

“Firman Tuhan: "Mari, pergilah ke jalan

golongan

yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di

mengakui bahwa latar belakang farisi

rumah Yudas seorang dari Tarsus yang

dalam

bernama Saulus. Ia sekarang berdoa,”

mempengaruhi hidupnya. Ia dipanggil


Paulus disebutkan berasal dari Tarsus.

Tuhan secara khusus untuk menjadi rasul

Tarsus

bari bangsa-bangsa non Yahudi.

nampaknya

“percampuran

pengaruh

terdiri
Yunani

dari
dan


liberal

Farisi.”2

ajaran

Paulus

Gamaliel

yang

Paulus menerima pewahyuan secara

negeri timur, dan tidak ada tanda-tanda

pribadi dari Allah.

otonomi.” Bagian ini adalah awal dari


diberiakan oleh Allah mengenai Anak-

perjalanannya sebagai pengikut Kristus.

Nya

Juga disebutkan dalam Kisah Para Rasul

pengakhiran usahanya sebagai seorang

22:3 "Aku adalah orang Yahudi, lahir di

Parisi untuk menemukan pembenaran di

Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan

hadapan

Allah


di kota ini; dididik dengan teliti di bawah

Taurat.3

Pola

pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek

mengenai

pembenaran

moyang kita, sehingga aku menjadi

teologinya

semenjadi

seorang yang giat bekerja bagi Allah


secara

sama seperti kamu semua pada waktu

menyatakan dalam II Korintus

ini.” Sekalipun dia berasal dari Tarsus

“Tetapi pikiran mereka telah menjadi

1

namun ia besar di Yerusalem. Jelas hal
1

J.D. Douglas (peny), Ensiklopedia Masa
Kini II, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina
Kasih, 1996), 450.


(Gal.

1:16)

pribadi

Pewahyuan yang

bagi

dengan
pikir

dia

mengamlkan

Paulus
dan


berubah
seluruh

perjumpaannya

dengan

2

berarti

Yesus.

Ia
3:14

J.D. Douglas (peny), Ensiklopedia Masa
Kini I, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih,
1996), 325.
3
T. Jacobs, Paulus: Hidup, Karya dan
Teologinya, (Yogyakarta: Kanisius, 2008), 22.

66 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)

Suharso: Kekhasan Eskatologi Rasul Paulus

tumpul, sebab sampai pada hari ini

sejalan dengan apa yang menjadi misi

selubung itu masih tetap menyelubungi

Allah bagi seluruh dunia ini.

mereka, jika mereka membaca perjanjian
lama itu tanpa disingkapkan, karena
hanya

Kristus

saja

menyingkapkannya.”

yang

dapat

Perjumpaannya

dengan Kristus membuat dia memahami
Perjanjian Lama dengan pola atau cara
pandang yang baru. Jelas bahwa Paulus
berubah cara pandangnya dari Farisi ke
pola pandang Kristus.
Persoalan

berikutnya

menjadi pikiran teologi Paulus sejalan
dengan Yesus dan gereja Purba. Harold
Dodd mengungkapkan:

sebagai

Paulus

harus

dipandang

sebagai sebuah teologi yang dibangun
berdasarkan
Kristus.

di

dalam

demikian

juga

harus

Hal

diperlakukan
pandangan
Charles

pemahaman

yang

sama

eskatologi

dalam

mengenai

Paulus.

R.H.

pandangannya

yang

bahwa “eskatologi Paulus berubah dari
pemahaman

Yahudi

ke

pemahaman

Helenistis tentang zaman dan kehidupan
yanag akan datang.”5 Pandangan ini sulit
diterima karena Paulus berubah cara

Paul clearly assumes aknowledge of
the Jesus of the Gospels in his
correspondents.It is probable, in fact,
that our earliestGospel took form to
meet the needs of the newChurches of
the Gentile Mission, and that the
Gospelaccording to Luke represents
the picture of Jesus Christwhich was
given to the Pauline Churches by one
who hadworked for years under Paul's
own direction.4
melayani

Teologi

dikutip oleh Marvin Pate mangatakan
adalah

bagaimana melihat bahwa apa yang

Paulus

PEMBAHASAN

kegenapan

rencana Allah bagi misi kepada bangsabangsa. Apa yang dilakukan Paulus

pandangnya karena perjumpaan dengan
Yesus bukan karena pengaruh Helenistis.
Pengajaran

Paulus

seluruhnya

diarahkan pada fakta kedatangan Yesus,
baik pada kedatangan-Nya yang pertama
maupun

kedua

kalinya.

Herman

Ridderbos mengatakan:
Seluruh pengajaran Paulus diarahkan
oleh fakta mahapenting bahwa dalam
kedatangan dan karya Kristus,
khususnya dalam kematian dan
kebangkitan-Nya, karya penebusan
ilahi telah digenapi di dalam sejarah

4

C. Harold Dodd, The Meaning Paul For ToDay, (New York: George H. Doran Company,
1920), 92.

5

C. Marvin Pate, Teologi Paulus, (Malang:
Gandum Mas, 2004), 247.

67 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)

Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 1, Nomor 1 (November 2017)

dan era penebusan dari masa depan,
yang Allah janjikan dan para nabi
nubuatkan, telah menjadi masa kini.6

datang tidak lagi terpaku secara
ekslusif pada masa depan, melainkan
telah dialami pada masa kini.9

Kedatangan Yesus menjadi pokok dalam

Peristiwa eskatologis berarti peristiwa

teologi

mengenai

yang ditandai dengan kedatangan Yesus.

berbicara

Kematian

Paulus.

eskatologi

Berbicara

Paulus

berarti

dan

kebangkitan

Yesus

mengenai masa kini. “Aspek masa kini

memulai babak baru dalam perjalanan

selalu

sejarah umat manusia.

diiringi

Penebusan

yang

oleh

aspek

dibenarkan oleh anugerah Allah memiliki

kematian dan kebangkitan Yesus baru

“pengharapan kehidupan kekal” Titus

sebagian

mencapai

3:3-9, D-Day (Hari menuju kemenangan)

kegenapaannya pada saat kedatangan

telah terjadi, V-Day (hari kemenangan

Yesus yang kedua kalinya. “Berkat-

telah dipastikan).”10 Eskatologi berbicara

berkat penebusan yang diterima manusia

masa kini. Suatu masa yang diawali

melalui kematian dan kebangkitan Yesus

dengan

dan

kematian dan kebangkitan-Nya sampai

pemberian

mulai

“Barangsiapa

dari

dan

terjadi

belum.”7

akan

Roh

Kudus

terlihat

sebagai peristiwa-peristiwa eskatologis.”8
Peristiwa eskatologis bukan hanya

kepada

penebusan

Yesus

kedatangan-Nya

yang

melalui

kedua

kalinya. Eskatologi berarti meliputi masa

menunjuk kepada masa depan tetapi juga

yang sudah dan belum terjadi.

menunjuk kepada peristiwa masa kini.

sudah terjadi adalah penebusan oleh

Lebih lanjut Ladd menyatakan:

pengorbanan Yesus. II Timotius 1:9

Peristiwa-peristiwa
penggenapan
eskatologis bukan sekedar peristiwaperistiwa masa depan hasil spekulasi
Paulus, melainkan peristiwa-peristiwa
penebusan yang telah terungkap
dalam sejarah. Berkat masa yang akan

“Dialah yang menyelamatkan kita ... yang
telah dikaruniakan kepada kita dalam
Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.
1:10 dan yang sekarang dinyatakan oleh
kedatangan

6

Hermann Ridderbos, Paulus: Pemikiran
Utama Teologinya, (Surabaya: Momentum,
2008), 515.
7
Ibid.
8
George Eldon Ladd, Teologi Perjanjian
Baru 2, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2002),
344.

Yang

Juruselamat

kita

Yesus

Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan
9

Ibid.
J.Knox Chamblin, Paulus dan Diri: Ajaran
Rasuli Bagi Keutuhan Pribadi, (Surabaya:
Momentum, 2008), 272.
10

68 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)

Suharso: Kekhasan Eskatologi Rasul Paulus

kuasa maut dan mendatangkan hidup

analogical or typological nature of the

yang tidak dapat binasa.” Keselamatan

relation of past to future is also the key to

yang Tuhan kerjakan telah terjadi. Lebih

the problem of the so-called delay of the

jauh Paulus menjelaskan bahwa itu

Parousia. Under the impact of the theory

merupakan tanda bahwa zaman akhir

of

telah tiba. 1 Korintus 10:11 manusia

eschatology.13

melalui kematian dan kebangkitan Yesus
dan

pemberian

Roh

sebagai

Kudus

„thoroughgoing

(or

consistent)

Pengajaran eskatologi Paulus menjadi

terlihat

sangat penting karena setelah orang

peristiwa-peristiwa

percaya ditebus, mereka tidak langsung

eskatologis.”11

masuk ke dalam kemuliaan. Jemaat

Orang percaya di satu sisi hidup

Tuhan bergerak ke arah parousia.14 Kata

dalam zaman ciptaan baru yang sudah

parousia berarti kehadiran. Dalam tulisan

dimulai sejak kematian dan kebangkitan

Paulus muncul 14 kali.15

Yesus akan tetapi masih menantikan

menunjuk pada kedatangan Yesus yang

penggenapan secara sempurna dan hidup

gilang gemilang.

dalam zaman ini yang adalah zaman yang
jahat. Zaman ini “zaman adam” sudah
berlalu

tetapi

juga

masih

menjadi

realitas.12 Sebagai manusia yang ditebus
orang percaya adalah ciptaan baru akan
tetapi penyempurnaannya akan terjadi

Parousia

Istilah pavorit bagi Paulus untuk hal
ini ialah parousia, “kehadiran” yaitu
“kedatangan” Kristus.
Sesuai
pemahaman masa itu, parousia
menyatakan kemuliaan Kristus dan
gilang gemilang kedatangan-Nya.
Sebagai saksi keagungan-Nya, Ia
diikuti bala tentara malaikat di bawah
perintah penghulu malaikat.16

pada masa yang akan datang.
13

Kedatangan Yesus Kedua Kalinya
Masalah yang sudah dan yang belum
disebut dengan istilah parousia yang
tertunda.

Pandangan

disampaikan
11

oleh

Ladd, Op.cit, 344.
Ibid.

12

semacam

Fergusson,

ini
“The

Fergusson, D., & Sarot, M. (2000). The
future as God's gift : Explorations in Christian
eschatology. "A selection of the proceedings of
the Conference of the Society for the Study of
Theology held at the University of Edinburgh in
April, 1999"--Acknowledgements. (80).
Edinburgh: T&T Clark.
14
Hermann Ridderbos, Paulus: Pemikiran
Utama Teologinya, 516.
15
T.Jacobs, Paulus: Hidup, Karya dan
Teologinya, 250.
16
J. Knox Chamblin, Paulus dan Diri:
Ajaran Rasuli Bagi Keutuhan Pribadi, 275.

69 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)

Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 1, Nomor 1 (November 2017)

Orang percaya masih menantikan
kedatangan Tuhan Yesus yang kedua
kalinya. Yesus yang terangkat ke sorga

kemuliaan-Nya dan hal itu disaksikan
oleh semua mata.
Terjadianya penundaan parousia ini

adalah Yesus yang akan datang kembali.

menimbulkan

Kisah Para Rasul 1:11 dan berkata kepada

eskatologi Paulus. Akan tetapi penundaan

mereka:

parousia

"Hai

orang-orang

Galilea,

ketegangan

tidak

dalam

pernah

merubah

mengapakah kamu berdiri melihat ke

pengharapan Paulus akan kedatangan

langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga

Yesus. “Ini sama saja dengan berkata

meninggalkan

bahwa

kamu,

akan

datang

kerinduan

membara

akan

kembali dengan cara yang sama seperti

datangnya parousia tidak pernah surut

kamu melihat Dia naik ke sorga." Yesus

dalam surat-surat Paulus.”18Kedatangan

akan datang kembali dari Sorga sebagai

Tuhan merupakan sauh harapan dalam

kegenapan segala sesuatu.

pikiran Paulus. Efesus

1:10 “sebagai

persiapan

waktu

Menurut Ladd, Paulus memakai tiga

kegenapan

untuk

ungkapan untuk menyatakan kedatangan

mempersatukan di dalam Kristus sebagai

Tuhan. Istilah itu adalah parousia yang

Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga

berarti

maupun yang di bumi.”

kehadiran

(Flp.

2:2)

dan

Kedatangan

kedatangan ( 1 Kor.16:17). Yang kedua

Yesus merupakan kegenapan seluruh

adalah apokalypsis, suatu pengungkapan

rencana Allah.

atau penyataan kuasa dan kemuliaan yang

kali merupakan puncak dari zaman akhir.

dimiliki-Nya.
yang

Ketiga adalah ephipanea

berarti

penampakan

atau

Penundaan
berbagai

menunjukkan kedatangan Yesus yang

Fergusson

kelihatan.17

Agustinus:

Kedatangan Yesus bukan

sekedar hadir kembali di bumi ini tetapi
Dia datang untuk menunjukkan kuasa dan

Kedatangan-Nya kedua

parousia

pendapat

menimbulkan

dan

pandangan.

menjelaskan

pandangan

The
fact
that
eschatological
anticipation takes place in the mode
of imagination has implications for
the „delay of the Parousia‟ that have
usually
been
overlooked
by
theologians. First of all, the analogical

17

Eldon Ladd, Teologi Perjanjian Baru 2,

350.

18

Marvin Pate, Teologi Paulus, 249.

70 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)

Suharso: Kekhasan Eskatologi Rasul Paulus

nature of eschatological visions
means that the imagery of temporal
future functions metaphorically to
represent eternity.19

apa

yang

Paulus

katakan

dalam

2Tesalonika 3:6, “Tetapi kami berpesan
kepadamu, saudara-saudara, dalam nama

Kedatangan Yesus kedua kali hanya

Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu

dipandang sebagai bentuk metapora saja.

menjauhkan diri dari setiap saudara yang

Bukan sebagai suatu fakta. Hal senada

tidak melakukan pekerjaannya dan yang

dikatakan oleh Schweitzer seperti dikutip

tidak menurut ajaran yang telah kamu

oleh Marvin Pate:

terima dari kami.” Paulus yakin bahwa

Paulus meninggalkan pengharapan
akan kembalinya Kristus pada masa
depan dan kebangkitan orang percaya
yang
kemudian,
dan
menggantikannya
dengan
kepercayaan bahwa orang terpilih
“telah dibangkitkan – bersama dengan
– Kristus, meski penampilan luar
mereka masih berupa manusia
alamiah.
Dengan kata lain
kebangkitan di akhir zaman telah
terjadi bagi orang-orang Kristen
melalui perpaduan mereka dengan
Kristus.20
Pandangan

ini

berpendapat

bahwa

Yesus

pasti

datang.

kedatangan-Nya
ditangkap

oleh

Akan

tidak

dekat

mereka

tetapi
seperti

yang

di

Tesalonika. Teks tersebut menunjukkan
bahwa Paulus tau ada jarak antara
kedatangan Yesus yang pertama dengan
parousia.

Maka ia menasehatkan agar

orang orang tetap bekerja dengan giat.
Nasihat senada juga pernah dilakukan
oleh Yeremia ketika mengingatkan orangorang

Yehuda

yang

berada

dalam

kedatangan Yesus bukan suatu fakta

pembuangan (Yer. 29:5), “Dirikanlah

dalam sejarah. Kedatangan Kristus kedua

rumah untuk kamu diami; buatlah kebun

kali hanya merupakan metapora tentang

untuk kamu nikmati hasilnya...”

suatu

gambaran

kebangkitan

secara

Waktunya tidak secepat yang mereka

rohani. Pendapat ini berlawanan dengan

duga. Karena itu Paulus menasehatkan
mereka

19

Fergusson, D., & Sarot, M.The future as
God's gift : Explorations in Christian eschatology.
"A selection of the proceedings of the Conference
of the Society for the Study of Theology held at
the University of Edinburgh in April, 1999"-Acknowledgements. (Edinburgh: T&T Clark,
2000), 81.
20
Marvin Pate, Teologi Paulus, 251.

tetap

menantikan
Penundaan

bekerja

sambil

kedatangan
tersebut

sejalan

terus
Tuhan.
dengan

pemikiran Petrus. 2 Petrus 3:9 “Tuhan
tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun

71 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)

Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 1, Nomor 1 (November 2017)

ada orang yang menganggapnya sebagai
kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu,
karena Ia menghendaki supaya jangan
ada yang binasa, melainkan supaya semua
orang

berbalik

dan

bertobat.”

the creation is subject to bondage and
decay, and while death continues to
reign over humanity. Consequently,
there is a forward look to the time
when the final victory will be won.22
Paulus

menyadari

benar

bahwa

Penggenapan akan kedatangan Tuhan

kedatangan Yesus yang kedua kali pasti

mesti

perspekti

akan terjadi, akan tetapi ada satu masa

Tuhan.”Penggenapan hal itu memang

antara sampai segala sesuatu ditaklukan

jangan dilihat dari standar manusia, dan

di bawah kaki-Nya.

Paulus

Kehidupan Orang Percaya

dilihat

dari

sendiri

bergantung

membuat

pada

hal

kepenuhan

ini
yang

Paulus

tidak

pernah

menuliskan

ditentukan dalam rencana penebusan

sebuah buku teologi. Dia tidak pernah

Allah.”

Kegenapan rencana Allah tidak

menyusun teologinya secara sistematis.

ada seorangpun yang mengetahuinya

Pokok pikiran Paulus ditemukan dalam

(Kis. 1:7).

Tanda-tanda kedatangan

setiap interaksinya dengan kenyataan

Yesus dan kegenapan segela sesuatu

yang sedang dihadapi dalam umat Tuhan.

dijelaskan oleh Paulus. 1 Korintus 15:28

T. Jacob mengatakan:

21

“Tetapi

kalau

segala

sesuatu

telah

Paulus memang tidak mengarang
sebuah buku teologi. Surat-surat
Paulus tidak dimaksudkan sebagai
teologi, juga tidak sebagai ajaran
agama. Surat-surat Paulus adalah
pewartaan. Dan pewartaan bagi
Paulus
lebih
dari
sekedar
pengajaran. Injil adalah kekuatan
Allah yang menyelamatkan setiap
orang percaya.23

ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia
sendiri sebagai Anak akan menaklukkan
diri-Nya di bawah Dia, yang telah
menaklukkan segala sesuatu di bawahNya, supaya Allah menjadi semua di
dalam semua.” Segala sesuatu telah
ditaklukkan di bawah kaki-Nya.
Marshall mengatakan:
“God is not yet “all in all” while
rebellion against him continues, while
21

Herman Ridderbos, Paulus: Pemikiran
Utama Teologinya, 522.

22

Marshall, I. H. (2004). New Testament
theology : Many witnesses, one Gospel (459).
Downers Grove, Ill.: InterVarsity Press.
23
T. Jacob, Paulus: Hidup, Karya dan
Teologinya, 103.

72 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)

Suharso: Kekhasan Eskatologi Rasul Paulus

Surat-surat Paulus sebagai jawaban
dari setiap persoalan dan pergumulan

merindukan
Kor.5:4).25

kebangkitan

(2

umat Allah. Surat-suratnya merupakan

Apa yang diterima orang percaya pada

tanggapan atas situasi yang dialami oleh

masa

jemaat. Oleh sebab itu pikiran teologinya

penggenapan sepenuhnya pada masa yang

tidak bisa dilepaskan dengan kehidupan

akan

umat masa kini. Demikin juga pemikiran

sekarang ini masih dalam cermin yang

Paulus

kini

datang.

masih

Segala

menantikan

yang

dialami

mengenai

eskatologi

sangat

samar-samar (1 Kor. 13:12). Paulus yakin

dengan

kehidupan

orang

bahwa Allah akan meneguhkan mereka

percaya. Kehidupan orang percaya masa

sampai kepada kesudahannya sehingga

kini akan berarti karena adanya kepastian

mereka tak bercacat pada hari Tuhan kita

akan masa depan.

Yesus

berkaitan

“seseorang yang

Kristus.26

Kehidupan

Kristen

menabur ketaatan pada hari ini dan

menjadi sangat berharga justru karena

menuai kehidupan kekal (Gal.6:8-9).”24

Tuhan akan datang.

Bagi Paulus justru karena penggenapan

Orang percaya diselamatkan dalam

kedatangan Yesus pasti terjadi maka

pengharapan (Rm.8:24). Keselamatan itu

orang percaya harus berjuang dalam

masih menunggu digenapi seluruhnya.

ketaatan.

Pemikiran

Paulus

tentang

eskatologi

Ladd menambahkan,

menunjukkan betapa berharganya hidup

Orang percaya memang telah berada
dalam kerajaan Kristus (Kol.1:13),
namun masih menantikan Kerajaan
Allah (1 Kor. 15:50).
Ia telah
mengalami kehidupan yang baru (2
Kor.2:16), namun masih menantikan
warisan kehidupan yang kekal
(Gal.6:8). Ia telah diselamatkan (Ef.
2:5), namun masih tetap menantikan
keselamatannya (Rm.13:11). Ia telah
dibangkitkan ke dalam kehidupan
yang baru (Rm.6:4), namun ia masih

orang Kristen. Ajaran moral Paulus hanya
dapat

dimengerti

dalam

antara sudah dan belum. Dunia yang
dikenal sekarang ini akan berlalu (1
Kor.7:31), oleh karena itu jangan menjadi
serupa dengan dunia ini (Rm.12:2), sebab
kita yang telah menerima kasih karunia
sulung Roh, kita juga mengeluh dalam
25

24

J. Knox Chamblin, Paulus dan Diri: Ajaran
Rasuli bagi Keutuhan Pribadi, 281.

ketegangan

Ladd, Op.cit., 345.
Paul G. Caram, Kekristenan Sejati. (Jakarta:
Nafiri Gabriel, 2000), 96.
26

73 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)

Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 1, Nomor 1 (November 2017)

hati sambil menantikan pengangkatan

pendekatan

sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh

dipengaruhi oleh latar belakang, tetapi

kita.27

konsep dia berubah karena Yesus yang

Pergumulan orang percaya terjadi

dia

memang

bisa

saja

telah merubah jalan hidupnya.

karena masih hidup sebagai ciptaan baru

Ia memahami Perjanjian Lama bukan

dan menerima kasrunia Roh, tetapi masih

dengan terang Yudaisme ataupun dunia

hidup dalam dunia ini. Dunia ini sedang

helenistik tetapi oleh terang Kristus.

berada dalam dosa.

Keterangan ini dia jelaskan dengan

percaya

adalah

Perjuangan orang

melawan

penguasa-

meyakinkan

bahwa

karena

peristiwa

penguasa di udara yang melawan dan

perjumpaanya

hendak

merubah seluruh hidup dan pemikirannya

menyerang

kehidupan

orang

dengan

Kristus

telah

percaya.

Mereka seperti singa yang

Kisah Para Rasul 22:8-19.

mengaum

untuk

(1

teologinya dipengaruhi akan pengenalan

Pet.5:8).

Paulus menasehatkan agar

pribadinya dengan Tuhan Galatia 1:13-

menjatuhkannya

Pemikiran

selalu mengenakan selengkap senjata

17.

Allah agar bisa mengalahkan semua

pengertiannya ia dapatkan dari Tuhan

musuh (Ef.6:13).

sendiri.

Keunikan dari teologi Paulus tidak
dilepaskan

pertobatannya

dari
dan

latar

belakang
panggilan

pelayanannya sebagai rasul untuk bangsabangsa.

Ia

Kegagalan

mempercayai

pernyataan Paulus ini maka gagal juga

KESIMPULAN

bisa

Dengan tegas bahawa segala

memang

lahir

dalam

lingkungan Yunani dan dibesarkan dalam
didikan Yudaisme yang kuat akan tetapi
konsep dan pemikirannya berubah ketika
dia menjadi percaya Yesus.

Cara

mempercayai seluruh tulisannya.
Pemikiran eskatologis Paulus unik,
justrus karena dia menjelaskan panjanag
lebar apa yang pernah dijelaskan oleh
Yesus dan para pemimpin gereja Purba
kepada orang-orang percaya non Yahudi.
Iman kristen menjadi sangat berharga
karena
Zaman

pandangan
akhir

eskatologisnya.

sudah

dimulai

sejak

kematian dan kebangkitan Yesus Kristus,
27

T. Jacobs, Paulus: Hidup, Karya dan
Teologinya, 304.

namun

belaum

secara

74 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)

sempurna

Suharso: Kekhasan Eskatologi Rasul Paulus

tergenapi.

Baru akan tergenapi pada

masa kedatangan Yesus kedua kalinya di
bumi ini.

Karena adanya penundaan

parousia/kedatangan Kristus, maka sangat
berharga hidup kristen yang taat. Karena
perjuangan

kristen

menuju

pada

kegenapan semua janji itu.

Fergusson, D., & Sarot, M. The future as
God's gift : Explorations in Christian
eschatology. "A selection of the
proceedings of the Conference of the
Society for the Study of Theology
held at the University of Edinburgh in
April, 1999"--Acknowledgements.
Edinburgh: T&T Clark, 2000.
Paul G. Caram, Kekristenan Sejati.
Jakarta: Nafiri Gabriel, 2000.

DAFTAR PUSTAKA
J.D. Douglas (peny), Ensiklopedia Masa
Kini I, Jakarta: Yayasan Komunikasi
Bina Kasih, 1996.
T. Jacobs, Paulus: Hidup, Karya dan
Teologinya, Yogyakarta: Kanisius,
2008.
C. Harold Dodd, The Meaning Paul For
To-Day, New York: George H.
Doran Company, 1920.
C. Marvin Pate, Teologi Paulus, Malang:
Gandum Mas, 2004.
Hermann Ridderbos, Paulus: Pemikiran
Utama Teologinya, Surabaya:
Momentum, 2008.
George Eldon Ladd, Teologi Perjanjian
Baru 2, Bandung: Yayasan Kalam
Hidup, 2002.
J.Knox Chamblin, Paulus dan Diri:
Ajaran Rasuli Bagi Keutuhan
Pribadi,Surabaya: Momentum, 2008.
Marshall, I. H. New Testament theology :
Many witnesses, one Gospel.
Downers Grove, Ill.: InterVarsity
Press, 2004.

75 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)