The Role of Zinc Sulphate And Omega 3 on Weight Gain and Sputum Conversion Acceleration on The Pulmonary Tuberculosis Patients
1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 7(1) : 62-74, Maret 2018
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3 terhadap Peningkatan Berat Badan dan
Percepatan Konversi Sputum pada Penderita Tuberkulosis Paru
Fara Disa Durry1*, Bambang Wirjatmadi2, Merryana Adriani2
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya1
Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga Surabaya2
*e-mail: [email protected]
Abstrak
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis,
dapat mengenai hampir seluruh organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru. Imun dan tingginya
nutrisi seperti vitamin C, Zinc serta antioksidan lainnya telah menunjukkan efek yang baik untuk
infeksi, termasuk TB. Salah satu upaya untuk membantu percepatan konversi sputum penderita
tuberkulosis paru adalah dengan suplementasi Zinc Sulphate dan Omega 3. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis peran Zinc Sulphate dan Omega 3 terhadap percepatan konversi
sputum pada penderita tuberkulosis paru di RS Paru Surabaya tahun 2015. Metode Penelitian ini
menggunakan desain Randomized Pre-Test Post Test Control Group Design. Pada pasien
tuberkulosis paru dengan pemberian Zinc Sulphate dan Omega 3 pada kelompok perlakuan dan
pemberian placebo pada kelompok kontrol. Sampel sebesar 20 pasien yang terdiri dari 10 pasien
perlakuan dan 10 pasien kontrol. Uji statistic menggunakan paired T-Test, Uji Friedman dan Mann
whitney. Hasil Friedman test menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan antara sebelum dan
sesudah suplementasi Zinc Sulphate dan Omega 3 menunjukkan ada perbedaan bermakna pada
jumlah BTA dengan signifikansinya 0,001, sedangkan pada kelompok kontrol signifikansinya 0,141.
Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna jumlah penurunan BTA
antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p= 0,080). Hal ini berarti secara statistik tidak
menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Zinc Sulphate dan Omega 3 berperan dalam
percepatan konversi sputum BTA responden. Hasil tes BTA pada pasien TB paru dengan
suplementasi Zinc Sulphate dan Omega 3 menunjukkan hasil yang positif.
Kata Kunci: tuberkulosis paru, Zinc sulphate, omega 3, tes BTA
The Role of Zinc Sulphate And Omega 3 on Weight Gain and Sputum
Conversion Acceleration on The Pulmonary Tuberculosis Patients
Abstract
Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis, can affect almost
all organs of the body with the most locations in the lungs. Immunity and high nutrients such as
vitamin C, Zinc and other antioxidants have shown good effects for infections, including
tuberculosis. One effort to help accelerate sputum conversion of people with pulmonary
tuberculosis is by supplementation of Zinc Sulphate and Omega 3. The aim of this research was to
62
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3 terhadap Peningkatan Berat Badan dan Percepatan…
Fara Disa Durry, Bambang Wirjatmad, Merryana Adriani
analyze the role of Zinc Sulphate and Omega 3 on sputum conversion acceleration in patients with
pulmonary tuberculosis at Surabaya Paru Hospital 2015. This research use Randomized Pre Post
Test Post Control Group Design design. In patients with pulmonary tuberculosis with Zinc Sulphate
and Omega 3 in the treatment and placebo group in the control group. A sample of 20 patients
consisting of 10 treatment patients and 10 control patients. Statistical test using paired T-Test,
Friedman test and Mann Whitney. Friedman test showed that in the treatment group showed
significant difference in the number of BTA between before and after supplementation (p=0,001),
while in the control group significance of 0.141. Mann-Whitney test showed no significant
difference in the amount of reduction of BTA between the treatment group and the control group
(p = 0.080). This means that statistically does not show any significant difference. Zinc Sulphate
and Omega 3 play a role in accelerating sputum smear conversion of respondents. The results of
smear test in pulmonary TB patients with Zinc Sulphate and Omega 3 supplementation showed
positive results.
Keywords: pulmonary tuberculosis, Zinc sulphate, omega 3, BTA test
pria, tetapi beban penyakit TB pada wanita
PENDAHULUAN
(TB)
Secara global masalah Tuberkulosis
juga sangat tinggi. Diperkirakan 510.000
telah
wanita
berhasil
diturunkan
angka
meninggal
karena
TB
dan
kesakitan maupun kematian tetapi pada
sepertiganya dengan HIV positif (WHO,
beberapa negara masalah TB tetap menjadi
1997).
masalah kesehatan utama karena terus
Indonesia menempati urutan ke lima
Hal
setelah India, China, Afrika Selatan, dan
tersebut berkembang karena meluasnya
Nigeria dalam hal jumlah penderita diantara
penyebaran HIV dan resistensi terhadap
22 negara dengan masalah TB terbesar di
Obat Anti TB (OAT). Pada tahun 2013,
dunia (Depkes RI, 2011). Provinsi Jawa Timur
diperkirakan 9 juta orang di dunia menderita
menempati urutan kedua di Indonesia dalam
TB. Sebagian dari penderita TB tersebut yaitu
jumlah penderita TB BTA positif kasus baru
56% disumbangkan dari negara-negara di
dibawah Provinsi Jawa Barat, sedangkan
Asia Tenggara dan Pasifik bagian barat.
untuk semua tipe menduduki peringkat
Kematian karena TB mencapai 1,5 juta
ketiga setelah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
dimana 1,1 juta orang diantaranya dengan
Pada tahun 2010 jumlah seluruh kasus TB
HIV negatif dan 0,4 orang diantaranya
sebanyak
dengan HIV positif. Kasus dan kematian
diantaranya adalah TB paru BTA postif, tahun
karena TB, sebesar
2011 kaus BTA positif menurun sebesar
menunjukkan
peningkatan
kasus.
60% ditemukan pada
37.226
kasus
dan
23.223
63
1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 7(1) : 62-74, Maret 2018
21.477, dan tahun 2012 sebesar 41.472 dan
salah satu upaya untuk memutus lingkaran
25.618 adalah penderita dengan BTA positif.
setan penularan dan pemberantasan TB di
Angka penemuan kasus baru BTA positif
Indonesia.
tahun 2010 di Jawa Timur sebesar 58,2%,
Epidemiologi
tuberkulosis
tahun 2012 sebesar 63,03% masih dibawah
menunjukkan bahwa TB merupakan penyakit
target 70%. Untuk angka kesembuhan tahun
yang berhubungan dengan kekurangan gizi.
2010 sebesar 84,18%, tahun 2011 sebesar
Malnutrisi dan kekurangan nutrisi tertentu
93,46% (target lebih dari 90%) (Riskesdas,
yang penting untuk sistem kekebalan tubuh
2010).
dapat menyebabkan fungsi defisiensi imun
Salah satu faktor yang mempengaruhi
dan kerentanan lebih tinggi terhadap bakteri,
terjangkitnya penyakit TB adalah status gizi.
infeksi virus dan lainnya. Peningkatan sistem
Status gizi yang buruk akan meningkatkan
imun dan asupan nutrisi seperti vitamin C,
risiko terhadap penyakit TB paru. Sebaliknya
Zinc
penyakit TB paru dapat mempengaruhi
menunjukkan efek yang baik untuk infeksi,
status
proses
termasuk TB. Antioksidan yang digunakan
perjalanan penyakitnya yang mempengaruhi
dalam penanganan TB, telah menunjukkan
produktivitas kerjanya. Selain itu, penderita
percepatan penyembuhan dari TB (Yunanto
TB yang kurang gizi akan mengakibatkan
et al, 2009).
gizi
penderita
karena
produksi antibodi dan limfosit terhambat,
sehingga
proses
antioksidan
lainnya
telah
Zinc merupakan zat gizi yang esensial
akan
dalam tubuh yang mempengaruhi fungsi
terhambat pula. Penelitian yang dilakukan
kekebalan tubuh, sehingga berperan penting
Karyadi et al (2010) melakukan suatu Studi
dalam pencegahan infeksi oleh berbagai jenis
kelompok
dan
bakteri patogen. Zinc merupakan kofaktor
mengalami
untuk sintesis enzim superoksida dismutase
penurunan Body Mass Index (BMI), Lingkar
(CuZnSOD) yakni suatu antioksida endogen,
Lengan Atas (LILA) dan pengukuran skin fold
sintesis DNA dan RNA, serta mempengaruhi
pada kelompok kontrol (Lombardo et al,
fungsi
2012). Situasi ini yang diduga sebagai salah
menjalankan fungsi dari Cell Mediated
satu
berkembangnya
Immunity (CMI) khususnya dalam thymic-
kuman TB di Indonesia. Masalah gizi menjadi
dependent lymphosites (T-cells). Defisiensi
penting karena perbaikan gizi merupakan
Zinc dapat menyebabkan atrofi tymus dan
menemukan
penyembuhan
serta
kontrol
bahwa
penyebab
di
Indonesia
pasien
utama
kekebalan
tubuh
dengan
cara
64
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3 terhadap Peningkatan Berat Badan dan Percepatan…
Fara Disa Durry, Bambang Wirjatmad, Merryana Adriani
penurunan limfosit T sehingga berpengaruh
linoleat (omega-6) dan asam linolenat
terhadap penurunan daya imunokompetensi
(omega-3).
serta meningkatkan morbiditas penyakit
Minyak
ikan
merupakan
sumber
menular terkait (Amare et al, 2012; Gibson,
utama asam lemak rantai panjang yang
2005). Selain itu kadar Zinc yang rendah
dikenal sebagai asam eikosapentanoat (EPA)
dihubungkan dengan hipogeusia (kehilangan
dan DHA yaitu asam lemak omega-3.
indera
dengan
Kandugan dalam lemak ini memiliki banyak
penurunan nafsu makan sehingga dapat
manfaat dalam kesehatan, diantaranya untuk
menyebabkan penurunan berat badan. Hal
perkembangan sel otak dan kecerdasan,
tersebut
masa
mencegah penggumpalan darah, mencegah
penyembuhan penyakit (Anindita, 2012).
kanker, efek antiinflamasi, dan meningkatkan
Penelitian yang dilakukan oleh karyadi
daya imunitas tubuh. Pemberian suplemen
dengan pemberian Zinc 15mg ditambah
omega-3
Vitamin A 5000 IU selama 6 bulan pada
polimorfonuklear dalam Broncho Alveolar
penderita TB paru menunjukkan konversi
Lavage (BAL), meningkatan kadar TNF-α dan
sputum dan resolusi lesi paru ditemukan
IL-6 pada hari pertama setelah proses infeksi,
lebih awal pada kelompok suplementasi
berpengaruh terhadap respon Delayed Type
dibanding kelompok kontrol
hypersensitivity (DTH) type II pada respon
perasa)
dapat
yang
diikuti
memperpanjang
dapat
meningkatan
sel
Lemak (lipid) sangat penting dalam
kulit dan penambahan massa tubuh tanpa
diet yang memiliki banyak fungsi diantaranya
lemak (Adriani dan Wirjatmadi, 2012; Barasi,
untuk menyimpan energi, sebagai penyekat
2007; Dwijayanthi, 2011; Winarti, 2010).
panas,
penyerap
komponen
guncangan,
struktural
dalam
sebagai
Berdasarkan uraian permasalahan dan
tubuh,
potensi dari Zinc serta omega-3 diatas, maka
komponen fungsional pada beberapa proses
penelitian ini
metabolik, pembawa asupan dan absorbsi
memperbaiki status gizi dari penderita TB.
vitamin larut lemak, dan penambah aroma
Suplemen Zinc ditambah dengan omega-3
serta kelezatan dalam makanan (Anindita,
diberikan setiap hari sebagai suplemen
2012). Asam lemak adalah komponen utama
selama 8 minggu. Evaluasi dilakukan melalui
lipid dalam diit. Diantara asam lemak ada
penimbangan berat badan dan percepatan
yang esensial untuk tubuh, yaitu asam
konversi sputum. Perkembangan dari berat
berperan dalam upaya
badan dan percepatan konversi sputum
65
1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 7(1) : 62-74, Maret 2018
tersebut dicatat pada awal dan akhir
Besar sampel yang digunakan dalam
pelaksanaan pemberian suplemen. Penderita
penelitian ini dihitung berdasarkan berikut
TB usia 15-55 tahun menjadi sasaran
ini:
penerima suplemen Zinc dan omega-3.
n=
METODE PENELITIAN
n=
Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimental dengan desain penelitian
Randomized Pre Test Post Test Control Group
( Z 1 Z1 ) 2 . 2
2
(1,645 0,842 ) 2 . (0,84)
(0,659 ) 2
n = 10,04 10
Variabel bebas
penelitian ini yaitu
Design, dengan pemberian perlakuan secara
suplementasi Zinc dan Omega 3, Pemberian
double blind (Barasi, 2007). Pada penelitian
Zinc Sulphate dengan dosis 15 mg dan
ini menggunakan uji statistik uji t sampel
Omega-3 300 mg
berpasangan (paired t test), Friedman test
bulan variabel tergantung yaitu BB dan BTA,
dan uji Mann-Whitney untuk melihat hasil
variabel kendali yaitu umur dan variabel
antara sebelum dan sesudah penelitian.
pengganggu yaitu pendidikan, pekerjaan,
sehari sekali selama 2
Populasi penelitian ini adalah semua
tingkat konsumsi, penghasilan keluarga,
pasien TB paru rawat jalan di RS Paru
pengeluaran untuk makan. Data sekunder
Surabaya. Kemudian pada populasi tersebut
didapat dari Rumah Sakit Paru Surabaya
dilakukan screening untuk diikutsertakan
sedangkan data primer dilakukan dengan
dalam penelitian berdasarkan kriteria inklusi.
wawancara
Adapun kriteria inklusi tersebut adalah
penimbangan BB menggunakan timbangan
sebagai berikut: Pasien berusia 15 – 55
injak digital dengan ketelitian 0,1 kg dan
tahun, pasien belum pernah mendapatkan
pengukuran TB dengan microtoise dengan
OAT, pasien dengan diagnosa TB paru BTA
ketelitian 0,1 cm. Bersamaan dengan itu
postif yang tinggal di Surabaya, tidak
dilakukan pengambilan data asupan selama
menderita DM (GDA 80%) benar dari
pertanyaan dalam kuesioner
Jumlah Anggota Keluarga
< 4 orang
≥ 4 orang
Kontrol
%
N
%
0
5
3
2
0
0
50
30
20
0
0
2
2
6
0
0
20
20
60
0
1
5
1
3
0
10
50
10
30
0
0
8
1
1
0
0
80
10
10
0
7
3
70
30
8
2
80
20
4
40
6
60
3
30
2
20
3
30
2
20
5
50
5
50
5
50
5
50
0
0
0
0
4
6
40
60
5
5
50
50
Hasil pada Tabel 2 menunjukkan
Pendapatan
keluarga
perbulan
pada
bahwa sebagian besar pekerjaan responden
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
sama yaitu di bawah UMK Surabaya, pada
adalah swasta yaitu sebanyak 5 orang (50%)
kelompok perlakuan sebanyak 7 orang (70%),
pada kelompok perlakuan, sedangkan pada
dan pada kelompok kontrol sebanyak 8
kelompok kontrol sebanyak 8 orang (80%).
orang (80%). Pengeluaran rata-rata perbulan
68
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3 terhadap Peningkatan Berat Badan dan Percepatan…
Fara Disa Durry, Bambang Wirjatmad, Merryana Adriani
responden pada kelompok perlakuan dan
Tabel 3 menunjukkan bahwa pada
kelompok kontrol adalah kurang dari Rp.
kelompok perlakuan terjadi peningkatan BB
1.000.000,-
kelompok
setelah pemberian suplemen Zinc Sulphate
perlakuan sebanyak 4 orang (40%) dan
dan Omega 3. Rata-rata BB pada kelompok
kelompok kontrol sebanyak 6 orang (60%).
perlakuan sebelum diberikan suplementasi
Pengetahuan tentang gizi responden pada
(45,2 kg) lebih rendah dibandingkan setelah
kelompok perlakuan dankelompok kontrol
pemberian suplementasi (46,8 kg). Hasil uji
menunjukkan hasil yang sama yaitu rendah
paired t-test menunjukkan bahwa pada
sebanyak 5 orang (50%), dan sedang
kelompok perlakuan antara sebelum dan
sebanyak 5 orang (50%). Jumlah anggota
sesudah suplementasi Zinc Sulphate dan
keluarga yang tinggal dalam satu rumah
Omega 3 menunjukkan ada perbedaan
menunjukkan
kelompok
bermakna pada berat badan (p=0,021)
perlakuan sebanyak 6 orang (60%) anggota
dengan korelasi yang sangat kuat yaitu
keluarganya ≥4 orang, sedangkan pada
0,989. Peran Zinc Sulphate dan Omega 3
kelompok kontrol 5 orang (50%) menjawab
terhadap Peningkatan Berat Badan sebelum
anggota keluarganya ≥4 orang dan 5 orang
dan setelah suplementasi pada kelompok
(50%) menjawab< 4 orang.
kontrol disajikan dalam tabel 4.
Peran Zinc Sulphate Dan Omega 3 Terhadap
Peningkatan Berat Badan
Tabel 4. Peran Zinc Sulphate Dan Omega 3
Terhadap Peningkatan Berat Badan sebelum dan
setelah pemberian placebo pada kelompok
kontrol
perbulan.
bahwa
Pada
pada
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3
Terhadap Peningkatan Berat Badan sebelum
dan setelah suplementasi pada kelompok
perlakuan disajikan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 3. Peran Zinc Sulphate dan Omega 3
Terhadap Peningkatan Berat Badan sebelum dan
setelah suplementasi pada kelompok perlakuan
Berat Badan
Kelompok
Perlakuan (kg)
Rata-rata
Standar deviasi
Minimum
Maksimum
Sebelum
Sesudah
45,2
9,78814
32,3
61,3
46,8
8,75090
36,7
62,9
Berat
Badan
Kelompok
Kontrol
Rata-rata
Standar
deviasi
Minimum
Maksimum
Sebelum
Sesudah
44,7
12,38644
45,4
12,53787
29,8
69,9
30,7
68
Tabel 4 menunjukkan bahwa pada
kelompok kontrol terjadi penurunan nilai
rata-rata BB. Rata-rata BB pada kelompok
kontrol sebelum pemberian placebo (44,7
kg)
lebih
tinggi
dibandingkan
setelah
69
1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 7(1) : 62-74, Maret 2018
pemberian placebo (45,4 kg). Hasil uji paired
Hasil Friedman test menunjukkan
t-test menunjukkan bahwa pada kelompok
bahwa pada kelompok perlakuan antara
kontrol
sebelum dan sesudah suplementasi Zinc
antara
pemberian
sebelum
placebo
dan
sesudah
menunjukkan
ada
Sulphate dan Omega 3 menunjukkan ada
perbedaan bermakna pada berat badan
perbedaan bermakna pada jumlah BTA
(p=0,285) dengan korelasi yang lebih rendah
dengan signifikansinya 0,001, sedangkan
yaitu 6,89.
pada kelompok kontrol signifikansinya 0,141.
Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3 Terhadap
Percepatan Konversi Sputum
tidak ada perbedaan bermakna jumlah
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3
dan kelompok kontrol (p= 0,080). Hal ini
Terhadap
Percepatan
konversi
sputum
sebelum dan setelah suplementasi, dengan
penurunan BTAantara kelompok perlakuan
berarti secara statistik tidak menunjukkan
adanya perbedaan yang nyata.
hasil yang lebih baik pada kelompok
perlakuan yang disajikan dalam Tabel 5.
Tabel 5. Peran Zinc Sulphate dan Omega 3
Terhadap jumlah BTA dalam sputum
Keterangan
BTA sblm pada
botol 1
BTA sblm pada
botol 2
BTA sblm pada
botol 3
BTA ssdh pada
botol 1
BTA ssdh pada
botol 2
Rata-rata
kelompok
perlakuan
Rata-rata
kelompok
Kontrol
2,10
2,60
2,35
2,60
2,45
2,55
4,05
3,45
4,05
3,80
Pada Tabel 5 diatas menunjukkan
bahwa pada kelompok perlakuan dan kontrol
ada peningkatan nilai rata-rata. Hal tersebut
menunjukkan bahwa jumlah BTA sebelum
dan sesudah suplementasi ada perubahan
yang lebih baik.
Perbedaan CD4 Sebelum dan sesudah
Perlakuan
Perbedaan CD4 antara sebelum dan
sesudah suplementasi Zinc Sulphate dan
Omega 3 dapat dilihat pada table dibawah
ini.
Tabel 6. Rata-Rata CD4 Penderita TB Paru Pada
Kelompok Perlakuan Sebelum dan Sesudah
Perlakuan
CD4
Kelompok
Perlakuan
Rata-rata
Standar deviasi
Minimum
Maksimum
Sebelum
Sesudah
596,8
0.27756
351
1083
808,8
0.22417
551
1443
Tabel 6 menunjukkan bahwa, sebelum
suplementasi Zinc Sulphate Dan Omega 3
rata-rata CD4 kelompok perlakuan adalah
596,8 dengan CD4 minimum 351 adalah dan
70
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3 terhadap Peningkatan Berat Badan dan Percepatan…
Fara Disa Durry, Bambang Wirjatmad, Merryana Adriani
CD4 maksimum 1083. Sesudah suplementasi
ada
Zinc Sulphate dan Omega 3 rata-rata CD4
(p=0,311).
responden
adalah
808,8
dengan
CD4
perbedaan
bermakna
pada
CD4
Hasil uji t-2 Sampel Bebas terhadap
minimum adalah 551 dan CD4 maksimum
CD4
1443.
suplementasi Zinc Sulphate dan Omega 3
Hasil uji paired t-test menunjukkan
antara
sebelum
dan
pada kelompok perlakuan dan kelompok
bahwa pada kelompok perlakuan antara
kontrol
sebelum dan sesudah
bermakna dengan nilai p= 0,001.
suplementasi Zinc
sesudah
menunjukkan
ada
perbedaan
Sulphate dan Omega 3 menunjukkan ada
perbedaan bermakna pada CD4 (p=0,024).
Tabel 7. Rata-Rata CD4 Penderita TB Paru Pada
Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah
Perlakuan
CD4
Kelompok
kontrol
Rata-rata
Standar
deviasi
Minimum
Maksimum
Tabel
PEMBAHASAN
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3 terhadap
Peningkatan Berat Badan
Peran Zinc salah satunya adalah
Sebelum
Sesudah
506,6
0.74415
519,2
0.61292
231
830
312
830
meningkatkan
nafsu
peningkatan
menunjukkan
(appetite),
ketajaman
perasa/pengecap
7
makan
(taste
indera
acuity)
dan
ketajaman dalam penglihatan malam (Flynn
bahwa,
et
2011).
al,
Defisiensi
kekebalan
Zinc,
akan
tubuh
yang
sebelum suplementasi Zinc Sulphate dan
mengakibatkan
Omega 3 rata-rata CD4 kelompok kontrol
menurun sehingga meningkatkan kerentanan
adalah 506,6 dengan CD4 minimum adalah
terhadap
231 dan CD4 maksimum 830.
Sesudah
Omega-3 sangat berpengaruh pada sistem
suplementasi Zinc Sulphate dan Omega 3
imun dan dapat terjadi reaksi peradangan
rata-rata CD4 responden adalah 519,2
serta
dengan CD4 minimum adalah 312 dan CD4
terhadap penyakit infeksi.
infeksi
peningkatan
seperti
daya
tuberculosis.
tahan
tubuh
Hasil penelitian menunjukkan setelah
maksimum 830.
Hasil uji paired t-test menunjukkan
suplementasi Zinc Sulphate dan Omega 3
antara
selama 30 hari pada pasien tuberkulosis
sebelum dan sesudah suplementasi Zinc
paru, ada pengaruh terhadap peningkatan
Sulphate dan Omega 3 menunjukkan tidak
berat badan pasien. Berdasarkan hasil
bahwa
pada
kelompok
kontrol
analisis suplementasi Zinc Sulphate dan
71
1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 7(1) : 62-74, Maret 2018
Omega 3 terhadap BB sebelum dan setelah
menunjukkan hasil yang lebih baik daripada
perlakuan
di
dapatkan
kelompok kontrol.
kenaikan
berat
badan
nilai
Nilai rata-rata pada
kelompok
kelompok perlakuan lebih besar dari pada
yaitu 1,54 kg, sedangkan pada
kelompok kontol yaitu 24.00 pada kelompok
kelompok Kontrol rata-rata kenaikan berat
perlakuan dan 17.00 pada kelompok kontrol.
perlakuan
pada
rata-rata
badannya yaitu 0,8 kg.
Pasien tuberkulosis paru yang diberi
Rata-rata pasien tuberkulosis paru
suplementasi Zinc Sulphate dan Omega 3
yang diberi suplementasi Zinc Sulphate dan
serta obat TB mengalami penurunan jumlah
Omega
BTA
3
serta
obat
TB
mengalami
pada
sputum,
sehingga
dapat
peningkatan nafsu makan, sehingga berat
disimpulkan
badannya menjadi naik. Namun terdapat
pengobatan
beberapa pasien yang masih mengalami
Keberhasilan pengobatan yang dibuktikan
penurunan
tersebut
dengan biakan kuman tuberkulosis dari
ketersediaan
dahak atau lavas bronkus, menyebabkan
bahan pangan di rumah sehingga hanya
respons sel Th1 menjadi kuat dengan beban
memberikan makanan nasi tanpa lauk pauk.
jumlah kuman yang sedikit, sehingga dapat
dikarenakan
berat
badan,
keterbatasan
hal
adanya
pada
keberhasilan
penderita
TB
paru.
menyebabkan lisis pada makrofag yang
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3 Terhadap
Percepatan
Konversi
Sputum
Pada
Penderita Tuberkulosis Paru
terinfeksi. Keberhasilan pengobatan ditandai
dengan perbaikan keluhan awal, nafsu
makan bertambah dan berat badan mulai
Pemeriksaan basil tahan asam (BTA)
naik.
dalam sputum / dahak mempunyai arti yang
sangat
penting
di
dalam
menegakkan
diagnosa, menilai keberhasilan pengobatan
dan menentukan potensi penularan TB paru
(Depkes RI, 2011).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
setelah suplementasi Zinc Sulphate dan
Omega 3 pada pasien TB paru, ada pengaruh
percepatan konversi sputum.Hasil analisis
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3 Terhadap
CD4
Suplementasi
Zinc
Sulphate
dan
Omega 3 secara oral meningkatkan thymulin
serum dan jumlah CD4 dan mengurangi
terjadinya infeksi juga telah dilaporkan pada
pasien
dengan
penyakit
sel
sabit,
diantaranya berupa peningkatan produksi
jumlah BTA pada kelompok perlakuan
72
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3 terhadap Peningkatan Berat Badan dan Percepatan…
Fara Disa Durry, Bambang Wirjatmad, Merryana Adriani
interleukin 2, tingginya aktivitas komplemen
secara statistik menunjukkan tidak ada
C3 dan fagosit serta sel T.
berbedaan
bermakna
antara
kedua
Hasil penelitian menunjukkan setelah
kelompok. Hal ini di tunjukkan pada uji
suplementasi Zinc Sulphate Dan Omega
Mann-Whitney dengan nilai p= 0,080. Ada
3selama 2 bulan pada pasien tuberkulosis
perbedaan bermakna CD4 sebelum dan
paru, ada pengaruh terhadap peningkatan
sesudah perlakuan pada kelompok perlakuan
CD4
dan tidak ada perbedaan bermakna pada
pasien.Berdasarkan
hasil
analisis
suplementasi Zinc Sulphate dan Omega
kelompok
3terhadap BB sebelum dan setelah perlakuan
Suplementasi Zinc Sulphate dan Omega 3
dan kelompok Kontrol terdapat perbedaan
terhadap peningkatan CD4 pada pasien TB
kenaikkan yang signifikan. Penelitian ini
paru.
kontrol.
Ada
pengaruh
memiliki keterbatasan jumlah sampel 10
pada kelompok kontrol dan 10 pada
SARAN
Saran yang bisa di berikan penulis
kelompok perlakuan.
yaitu pemberian Suplementasi Zinc Sulphate
Dan Omega 3 dapat meningkatkan berat
KESIMPULAN
Suplementasi Zinc Sulphate dan Omega
badan pasien tuberkulosis paru dan dapat
dapat
badan
membantu percepatan konversi sputum
perlakuan
pada pasien tuberkulosis paru , sehingga
kenaikan rata-rata berat badan responden
pemberian dapat dipertimbangkan sebagai
adalah 1,54 kg. Sedangkan pada kelompok
salah satu langkah untuk membantu harapan
kontrol kenaikan rata-rata berat badan
hidup penderita, selain itu juga bisa dengan
responden adalah 0,8 kg. Hasil uji paired t-
meningkatkan penyuluhan tentang asupan
test sebelum dan sesudah suplementasi Zinc
zat gizi yang tepat untuk pasien tuberkulosis
Sulphate dan Omega 3 menunjukkan ada
paru.
3
responden.
meningkatkan
Pada
berat
kelompok
perbedaan bermakna terhadap berat badan
responden. Suplementasi Zinc Sulphate dan
DAFTAR PUSTAKA
Omega 3 menunjukkan hasil yang positif
Adriani M, Wirjatmadi B, 2012. Pengantar
pada hasil tes BTA pada pasien TB paru. Pada
Gizi Masyarakat. Edisi 1. Kencana
kelompok perlakuan nilai rata-rata lebih
Prenada Media Group, Jakarta. Hal:
besar dari pada kelompok kontrol. Namun
133
73
1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 7(1) : 62-74, Maret 2018
Amare B, Moges B, Fantahun B, Tafess K,
Lombardo CC, Swart R, Visser ME, 2012. The
Woldeyohannes D, Yismaw G, et al,
Nutritional Status of Patients With
2012. Micronutrient Levels and
Tuberculosis In Comparison with
Nutritional Status of School Children
Tuberculosis-free Contacts In Delft,
Living
Western Cape. S Afr J Clin Nutr.
In
Northwest
Ethiopia.
Nutritional Journal. 11(108): 1-8
Anindita, Putri, 2012. Hubungan Tingkat
Pendidikan
Ibu,
Pendapatan
Keluarga, Kecukupan Protein &Zinc
25(4): 1-6
Riskesdas,
2010.
Hasil
Laporan
Riset
Kesehatan Dasar. Jakarta.
WHO, 1997. Guidelines for the Management
Dengan Stunting (Pendek) Pada
of
Balita Usia 6-35 Bulan Di Kecamatan
(Crofton J, Chaulet P, Maher D,
Tembalang Kota Semarang. Jurnal
Grosset J, Harris W, Horne N,
Kesehatan Masyarakat. 1(2): 617-
Iseman M and Watt B eds), 2nd ed.
626
Genewa.
Drug-Resistant
Tuberculosis.
Barasi Mary E, 2007. At a Glance Ilmu Gizi.
Winarti Sri, 2010. Makanan Fungsional. Edisi
Penerbit Erlangga, Jakarta. Hal: 32-
1. Graha Ilmu, Yogyakarta. Hal: 88 -
37
97
Depkes.
RI,
2011.
Nasional
Yunanto A, Setiawan B, Suhatono E. 2009.
Penanggulangan Tuberculosis. Edisi
Radikal Bebas pada Penyakit Paru.
2. Departemen Kesehatan, Jakarta
Dalam : Kapita Selekta
Pedoman
Dwijayanthi L, 2011. Ilmu Gizi Menjadi
Sangat
Edisi
Mudah.
2.
EGC,
Jakarta. Hal: 317.
and
Control
Inflammation
Peran Peran Radikal Bebas Pada
Intoksikasi
Penyakit.
Flynn JL, Chan J, Lin PL, 2011. Macrophages
of
in
Biokimia
dan
Patobiologi
Banjarmasin:
Pustaka
Benua. Hal 45-56.
Granulomatous
Tuberculosis.
Mucosal Immunol. 4(3): 271-278
Gibson RS, 2005. Principles Of Nutritional
Assessment.
2nd
ed.
Oxford
University Press, New York.
74
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 7(1) : 62-74, Maret 2018
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3 terhadap Peningkatan Berat Badan dan
Percepatan Konversi Sputum pada Penderita Tuberkulosis Paru
Fara Disa Durry1*, Bambang Wirjatmadi2, Merryana Adriani2
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya1
Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga Surabaya2
*e-mail: [email protected]
Abstrak
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis,
dapat mengenai hampir seluruh organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru. Imun dan tingginya
nutrisi seperti vitamin C, Zinc serta antioksidan lainnya telah menunjukkan efek yang baik untuk
infeksi, termasuk TB. Salah satu upaya untuk membantu percepatan konversi sputum penderita
tuberkulosis paru adalah dengan suplementasi Zinc Sulphate dan Omega 3. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis peran Zinc Sulphate dan Omega 3 terhadap percepatan konversi
sputum pada penderita tuberkulosis paru di RS Paru Surabaya tahun 2015. Metode Penelitian ini
menggunakan desain Randomized Pre-Test Post Test Control Group Design. Pada pasien
tuberkulosis paru dengan pemberian Zinc Sulphate dan Omega 3 pada kelompok perlakuan dan
pemberian placebo pada kelompok kontrol. Sampel sebesar 20 pasien yang terdiri dari 10 pasien
perlakuan dan 10 pasien kontrol. Uji statistic menggunakan paired T-Test, Uji Friedman dan Mann
whitney. Hasil Friedman test menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan antara sebelum dan
sesudah suplementasi Zinc Sulphate dan Omega 3 menunjukkan ada perbedaan bermakna pada
jumlah BTA dengan signifikansinya 0,001, sedangkan pada kelompok kontrol signifikansinya 0,141.
Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna jumlah penurunan BTA
antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p= 0,080). Hal ini berarti secara statistik tidak
menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Zinc Sulphate dan Omega 3 berperan dalam
percepatan konversi sputum BTA responden. Hasil tes BTA pada pasien TB paru dengan
suplementasi Zinc Sulphate dan Omega 3 menunjukkan hasil yang positif.
Kata Kunci: tuberkulosis paru, Zinc sulphate, omega 3, tes BTA
The Role of Zinc Sulphate And Omega 3 on Weight Gain and Sputum
Conversion Acceleration on The Pulmonary Tuberculosis Patients
Abstract
Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis, can affect almost
all organs of the body with the most locations in the lungs. Immunity and high nutrients such as
vitamin C, Zinc and other antioxidants have shown good effects for infections, including
tuberculosis. One effort to help accelerate sputum conversion of people with pulmonary
tuberculosis is by supplementation of Zinc Sulphate and Omega 3. The aim of this research was to
62
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3 terhadap Peningkatan Berat Badan dan Percepatan…
Fara Disa Durry, Bambang Wirjatmad, Merryana Adriani
analyze the role of Zinc Sulphate and Omega 3 on sputum conversion acceleration in patients with
pulmonary tuberculosis at Surabaya Paru Hospital 2015. This research use Randomized Pre Post
Test Post Control Group Design design. In patients with pulmonary tuberculosis with Zinc Sulphate
and Omega 3 in the treatment and placebo group in the control group. A sample of 20 patients
consisting of 10 treatment patients and 10 control patients. Statistical test using paired T-Test,
Friedman test and Mann Whitney. Friedman test showed that in the treatment group showed
significant difference in the number of BTA between before and after supplementation (p=0,001),
while in the control group significance of 0.141. Mann-Whitney test showed no significant
difference in the amount of reduction of BTA between the treatment group and the control group
(p = 0.080). This means that statistically does not show any significant difference. Zinc Sulphate
and Omega 3 play a role in accelerating sputum smear conversion of respondents. The results of
smear test in pulmonary TB patients with Zinc Sulphate and Omega 3 supplementation showed
positive results.
Keywords: pulmonary tuberculosis, Zinc sulphate, omega 3, BTA test
pria, tetapi beban penyakit TB pada wanita
PENDAHULUAN
(TB)
Secara global masalah Tuberkulosis
juga sangat tinggi. Diperkirakan 510.000
telah
wanita
berhasil
diturunkan
angka
meninggal
karena
TB
dan
kesakitan maupun kematian tetapi pada
sepertiganya dengan HIV positif (WHO,
beberapa negara masalah TB tetap menjadi
1997).
masalah kesehatan utama karena terus
Indonesia menempati urutan ke lima
Hal
setelah India, China, Afrika Selatan, dan
tersebut berkembang karena meluasnya
Nigeria dalam hal jumlah penderita diantara
penyebaran HIV dan resistensi terhadap
22 negara dengan masalah TB terbesar di
Obat Anti TB (OAT). Pada tahun 2013,
dunia (Depkes RI, 2011). Provinsi Jawa Timur
diperkirakan 9 juta orang di dunia menderita
menempati urutan kedua di Indonesia dalam
TB. Sebagian dari penderita TB tersebut yaitu
jumlah penderita TB BTA positif kasus baru
56% disumbangkan dari negara-negara di
dibawah Provinsi Jawa Barat, sedangkan
Asia Tenggara dan Pasifik bagian barat.
untuk semua tipe menduduki peringkat
Kematian karena TB mencapai 1,5 juta
ketiga setelah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
dimana 1,1 juta orang diantaranya dengan
Pada tahun 2010 jumlah seluruh kasus TB
HIV negatif dan 0,4 orang diantaranya
sebanyak
dengan HIV positif. Kasus dan kematian
diantaranya adalah TB paru BTA postif, tahun
karena TB, sebesar
2011 kaus BTA positif menurun sebesar
menunjukkan
peningkatan
kasus.
60% ditemukan pada
37.226
kasus
dan
23.223
63
1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 7(1) : 62-74, Maret 2018
21.477, dan tahun 2012 sebesar 41.472 dan
salah satu upaya untuk memutus lingkaran
25.618 adalah penderita dengan BTA positif.
setan penularan dan pemberantasan TB di
Angka penemuan kasus baru BTA positif
Indonesia.
tahun 2010 di Jawa Timur sebesar 58,2%,
Epidemiologi
tuberkulosis
tahun 2012 sebesar 63,03% masih dibawah
menunjukkan bahwa TB merupakan penyakit
target 70%. Untuk angka kesembuhan tahun
yang berhubungan dengan kekurangan gizi.
2010 sebesar 84,18%, tahun 2011 sebesar
Malnutrisi dan kekurangan nutrisi tertentu
93,46% (target lebih dari 90%) (Riskesdas,
yang penting untuk sistem kekebalan tubuh
2010).
dapat menyebabkan fungsi defisiensi imun
Salah satu faktor yang mempengaruhi
dan kerentanan lebih tinggi terhadap bakteri,
terjangkitnya penyakit TB adalah status gizi.
infeksi virus dan lainnya. Peningkatan sistem
Status gizi yang buruk akan meningkatkan
imun dan asupan nutrisi seperti vitamin C,
risiko terhadap penyakit TB paru. Sebaliknya
Zinc
penyakit TB paru dapat mempengaruhi
menunjukkan efek yang baik untuk infeksi,
status
proses
termasuk TB. Antioksidan yang digunakan
perjalanan penyakitnya yang mempengaruhi
dalam penanganan TB, telah menunjukkan
produktivitas kerjanya. Selain itu, penderita
percepatan penyembuhan dari TB (Yunanto
TB yang kurang gizi akan mengakibatkan
et al, 2009).
gizi
penderita
karena
produksi antibodi dan limfosit terhambat,
sehingga
proses
antioksidan
lainnya
telah
Zinc merupakan zat gizi yang esensial
akan
dalam tubuh yang mempengaruhi fungsi
terhambat pula. Penelitian yang dilakukan
kekebalan tubuh, sehingga berperan penting
Karyadi et al (2010) melakukan suatu Studi
dalam pencegahan infeksi oleh berbagai jenis
kelompok
dan
bakteri patogen. Zinc merupakan kofaktor
mengalami
untuk sintesis enzim superoksida dismutase
penurunan Body Mass Index (BMI), Lingkar
(CuZnSOD) yakni suatu antioksida endogen,
Lengan Atas (LILA) dan pengukuran skin fold
sintesis DNA dan RNA, serta mempengaruhi
pada kelompok kontrol (Lombardo et al,
fungsi
2012). Situasi ini yang diduga sebagai salah
menjalankan fungsi dari Cell Mediated
satu
berkembangnya
Immunity (CMI) khususnya dalam thymic-
kuman TB di Indonesia. Masalah gizi menjadi
dependent lymphosites (T-cells). Defisiensi
penting karena perbaikan gizi merupakan
Zinc dapat menyebabkan atrofi tymus dan
menemukan
penyembuhan
serta
kontrol
bahwa
penyebab
di
Indonesia
pasien
utama
kekebalan
tubuh
dengan
cara
64
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3 terhadap Peningkatan Berat Badan dan Percepatan…
Fara Disa Durry, Bambang Wirjatmad, Merryana Adriani
penurunan limfosit T sehingga berpengaruh
linoleat (omega-6) dan asam linolenat
terhadap penurunan daya imunokompetensi
(omega-3).
serta meningkatkan morbiditas penyakit
Minyak
ikan
merupakan
sumber
menular terkait (Amare et al, 2012; Gibson,
utama asam lemak rantai panjang yang
2005). Selain itu kadar Zinc yang rendah
dikenal sebagai asam eikosapentanoat (EPA)
dihubungkan dengan hipogeusia (kehilangan
dan DHA yaitu asam lemak omega-3.
indera
dengan
Kandugan dalam lemak ini memiliki banyak
penurunan nafsu makan sehingga dapat
manfaat dalam kesehatan, diantaranya untuk
menyebabkan penurunan berat badan. Hal
perkembangan sel otak dan kecerdasan,
tersebut
masa
mencegah penggumpalan darah, mencegah
penyembuhan penyakit (Anindita, 2012).
kanker, efek antiinflamasi, dan meningkatkan
Penelitian yang dilakukan oleh karyadi
daya imunitas tubuh. Pemberian suplemen
dengan pemberian Zinc 15mg ditambah
omega-3
Vitamin A 5000 IU selama 6 bulan pada
polimorfonuklear dalam Broncho Alveolar
penderita TB paru menunjukkan konversi
Lavage (BAL), meningkatan kadar TNF-α dan
sputum dan resolusi lesi paru ditemukan
IL-6 pada hari pertama setelah proses infeksi,
lebih awal pada kelompok suplementasi
berpengaruh terhadap respon Delayed Type
dibanding kelompok kontrol
hypersensitivity (DTH) type II pada respon
perasa)
dapat
yang
diikuti
memperpanjang
dapat
meningkatan
sel
Lemak (lipid) sangat penting dalam
kulit dan penambahan massa tubuh tanpa
diet yang memiliki banyak fungsi diantaranya
lemak (Adriani dan Wirjatmadi, 2012; Barasi,
untuk menyimpan energi, sebagai penyekat
2007; Dwijayanthi, 2011; Winarti, 2010).
panas,
penyerap
komponen
guncangan,
struktural
dalam
sebagai
Berdasarkan uraian permasalahan dan
tubuh,
potensi dari Zinc serta omega-3 diatas, maka
komponen fungsional pada beberapa proses
penelitian ini
metabolik, pembawa asupan dan absorbsi
memperbaiki status gizi dari penderita TB.
vitamin larut lemak, dan penambah aroma
Suplemen Zinc ditambah dengan omega-3
serta kelezatan dalam makanan (Anindita,
diberikan setiap hari sebagai suplemen
2012). Asam lemak adalah komponen utama
selama 8 minggu. Evaluasi dilakukan melalui
lipid dalam diit. Diantara asam lemak ada
penimbangan berat badan dan percepatan
yang esensial untuk tubuh, yaitu asam
konversi sputum. Perkembangan dari berat
berperan dalam upaya
badan dan percepatan konversi sputum
65
1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 7(1) : 62-74, Maret 2018
tersebut dicatat pada awal dan akhir
Besar sampel yang digunakan dalam
pelaksanaan pemberian suplemen. Penderita
penelitian ini dihitung berdasarkan berikut
TB usia 15-55 tahun menjadi sasaran
ini:
penerima suplemen Zinc dan omega-3.
n=
METODE PENELITIAN
n=
Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimental dengan desain penelitian
Randomized Pre Test Post Test Control Group
( Z 1 Z1 ) 2 . 2
2
(1,645 0,842 ) 2 . (0,84)
(0,659 ) 2
n = 10,04 10
Variabel bebas
penelitian ini yaitu
Design, dengan pemberian perlakuan secara
suplementasi Zinc dan Omega 3, Pemberian
double blind (Barasi, 2007). Pada penelitian
Zinc Sulphate dengan dosis 15 mg dan
ini menggunakan uji statistik uji t sampel
Omega-3 300 mg
berpasangan (paired t test), Friedman test
bulan variabel tergantung yaitu BB dan BTA,
dan uji Mann-Whitney untuk melihat hasil
variabel kendali yaitu umur dan variabel
antara sebelum dan sesudah penelitian.
pengganggu yaitu pendidikan, pekerjaan,
sehari sekali selama 2
Populasi penelitian ini adalah semua
tingkat konsumsi, penghasilan keluarga,
pasien TB paru rawat jalan di RS Paru
pengeluaran untuk makan. Data sekunder
Surabaya. Kemudian pada populasi tersebut
didapat dari Rumah Sakit Paru Surabaya
dilakukan screening untuk diikutsertakan
sedangkan data primer dilakukan dengan
dalam penelitian berdasarkan kriteria inklusi.
wawancara
Adapun kriteria inklusi tersebut adalah
penimbangan BB menggunakan timbangan
sebagai berikut: Pasien berusia 15 – 55
injak digital dengan ketelitian 0,1 kg dan
tahun, pasien belum pernah mendapatkan
pengukuran TB dengan microtoise dengan
OAT, pasien dengan diagnosa TB paru BTA
ketelitian 0,1 cm. Bersamaan dengan itu
postif yang tinggal di Surabaya, tidak
dilakukan pengambilan data asupan selama
menderita DM (GDA 80%) benar dari
pertanyaan dalam kuesioner
Jumlah Anggota Keluarga
< 4 orang
≥ 4 orang
Kontrol
%
N
%
0
5
3
2
0
0
50
30
20
0
0
2
2
6
0
0
20
20
60
0
1
5
1
3
0
10
50
10
30
0
0
8
1
1
0
0
80
10
10
0
7
3
70
30
8
2
80
20
4
40
6
60
3
30
2
20
3
30
2
20
5
50
5
50
5
50
5
50
0
0
0
0
4
6
40
60
5
5
50
50
Hasil pada Tabel 2 menunjukkan
Pendapatan
keluarga
perbulan
pada
bahwa sebagian besar pekerjaan responden
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
sama yaitu di bawah UMK Surabaya, pada
adalah swasta yaitu sebanyak 5 orang (50%)
kelompok perlakuan sebanyak 7 orang (70%),
pada kelompok perlakuan, sedangkan pada
dan pada kelompok kontrol sebanyak 8
kelompok kontrol sebanyak 8 orang (80%).
orang (80%). Pengeluaran rata-rata perbulan
68
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3 terhadap Peningkatan Berat Badan dan Percepatan…
Fara Disa Durry, Bambang Wirjatmad, Merryana Adriani
responden pada kelompok perlakuan dan
Tabel 3 menunjukkan bahwa pada
kelompok kontrol adalah kurang dari Rp.
kelompok perlakuan terjadi peningkatan BB
1.000.000,-
kelompok
setelah pemberian suplemen Zinc Sulphate
perlakuan sebanyak 4 orang (40%) dan
dan Omega 3. Rata-rata BB pada kelompok
kelompok kontrol sebanyak 6 orang (60%).
perlakuan sebelum diberikan suplementasi
Pengetahuan tentang gizi responden pada
(45,2 kg) lebih rendah dibandingkan setelah
kelompok perlakuan dankelompok kontrol
pemberian suplementasi (46,8 kg). Hasil uji
menunjukkan hasil yang sama yaitu rendah
paired t-test menunjukkan bahwa pada
sebanyak 5 orang (50%), dan sedang
kelompok perlakuan antara sebelum dan
sebanyak 5 orang (50%). Jumlah anggota
sesudah suplementasi Zinc Sulphate dan
keluarga yang tinggal dalam satu rumah
Omega 3 menunjukkan ada perbedaan
menunjukkan
kelompok
bermakna pada berat badan (p=0,021)
perlakuan sebanyak 6 orang (60%) anggota
dengan korelasi yang sangat kuat yaitu
keluarganya ≥4 orang, sedangkan pada
0,989. Peran Zinc Sulphate dan Omega 3
kelompok kontrol 5 orang (50%) menjawab
terhadap Peningkatan Berat Badan sebelum
anggota keluarganya ≥4 orang dan 5 orang
dan setelah suplementasi pada kelompok
(50%) menjawab< 4 orang.
kontrol disajikan dalam tabel 4.
Peran Zinc Sulphate Dan Omega 3 Terhadap
Peningkatan Berat Badan
Tabel 4. Peran Zinc Sulphate Dan Omega 3
Terhadap Peningkatan Berat Badan sebelum dan
setelah pemberian placebo pada kelompok
kontrol
perbulan.
bahwa
Pada
pada
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3
Terhadap Peningkatan Berat Badan sebelum
dan setelah suplementasi pada kelompok
perlakuan disajikan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 3. Peran Zinc Sulphate dan Omega 3
Terhadap Peningkatan Berat Badan sebelum dan
setelah suplementasi pada kelompok perlakuan
Berat Badan
Kelompok
Perlakuan (kg)
Rata-rata
Standar deviasi
Minimum
Maksimum
Sebelum
Sesudah
45,2
9,78814
32,3
61,3
46,8
8,75090
36,7
62,9
Berat
Badan
Kelompok
Kontrol
Rata-rata
Standar
deviasi
Minimum
Maksimum
Sebelum
Sesudah
44,7
12,38644
45,4
12,53787
29,8
69,9
30,7
68
Tabel 4 menunjukkan bahwa pada
kelompok kontrol terjadi penurunan nilai
rata-rata BB. Rata-rata BB pada kelompok
kontrol sebelum pemberian placebo (44,7
kg)
lebih
tinggi
dibandingkan
setelah
69
1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 7(1) : 62-74, Maret 2018
pemberian placebo (45,4 kg). Hasil uji paired
Hasil Friedman test menunjukkan
t-test menunjukkan bahwa pada kelompok
bahwa pada kelompok perlakuan antara
kontrol
sebelum dan sesudah suplementasi Zinc
antara
pemberian
sebelum
placebo
dan
sesudah
menunjukkan
ada
Sulphate dan Omega 3 menunjukkan ada
perbedaan bermakna pada berat badan
perbedaan bermakna pada jumlah BTA
(p=0,285) dengan korelasi yang lebih rendah
dengan signifikansinya 0,001, sedangkan
yaitu 6,89.
pada kelompok kontrol signifikansinya 0,141.
Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3 Terhadap
Percepatan Konversi Sputum
tidak ada perbedaan bermakna jumlah
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3
dan kelompok kontrol (p= 0,080). Hal ini
Terhadap
Percepatan
konversi
sputum
sebelum dan setelah suplementasi, dengan
penurunan BTAantara kelompok perlakuan
berarti secara statistik tidak menunjukkan
adanya perbedaan yang nyata.
hasil yang lebih baik pada kelompok
perlakuan yang disajikan dalam Tabel 5.
Tabel 5. Peran Zinc Sulphate dan Omega 3
Terhadap jumlah BTA dalam sputum
Keterangan
BTA sblm pada
botol 1
BTA sblm pada
botol 2
BTA sblm pada
botol 3
BTA ssdh pada
botol 1
BTA ssdh pada
botol 2
Rata-rata
kelompok
perlakuan
Rata-rata
kelompok
Kontrol
2,10
2,60
2,35
2,60
2,45
2,55
4,05
3,45
4,05
3,80
Pada Tabel 5 diatas menunjukkan
bahwa pada kelompok perlakuan dan kontrol
ada peningkatan nilai rata-rata. Hal tersebut
menunjukkan bahwa jumlah BTA sebelum
dan sesudah suplementasi ada perubahan
yang lebih baik.
Perbedaan CD4 Sebelum dan sesudah
Perlakuan
Perbedaan CD4 antara sebelum dan
sesudah suplementasi Zinc Sulphate dan
Omega 3 dapat dilihat pada table dibawah
ini.
Tabel 6. Rata-Rata CD4 Penderita TB Paru Pada
Kelompok Perlakuan Sebelum dan Sesudah
Perlakuan
CD4
Kelompok
Perlakuan
Rata-rata
Standar deviasi
Minimum
Maksimum
Sebelum
Sesudah
596,8
0.27756
351
1083
808,8
0.22417
551
1443
Tabel 6 menunjukkan bahwa, sebelum
suplementasi Zinc Sulphate Dan Omega 3
rata-rata CD4 kelompok perlakuan adalah
596,8 dengan CD4 minimum 351 adalah dan
70
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3 terhadap Peningkatan Berat Badan dan Percepatan…
Fara Disa Durry, Bambang Wirjatmad, Merryana Adriani
CD4 maksimum 1083. Sesudah suplementasi
ada
Zinc Sulphate dan Omega 3 rata-rata CD4
(p=0,311).
responden
adalah
808,8
dengan
CD4
perbedaan
bermakna
pada
CD4
Hasil uji t-2 Sampel Bebas terhadap
minimum adalah 551 dan CD4 maksimum
CD4
1443.
suplementasi Zinc Sulphate dan Omega 3
Hasil uji paired t-test menunjukkan
antara
sebelum
dan
pada kelompok perlakuan dan kelompok
bahwa pada kelompok perlakuan antara
kontrol
sebelum dan sesudah
bermakna dengan nilai p= 0,001.
suplementasi Zinc
sesudah
menunjukkan
ada
perbedaan
Sulphate dan Omega 3 menunjukkan ada
perbedaan bermakna pada CD4 (p=0,024).
Tabel 7. Rata-Rata CD4 Penderita TB Paru Pada
Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah
Perlakuan
CD4
Kelompok
kontrol
Rata-rata
Standar
deviasi
Minimum
Maksimum
Tabel
PEMBAHASAN
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3 terhadap
Peningkatan Berat Badan
Peran Zinc salah satunya adalah
Sebelum
Sesudah
506,6
0.74415
519,2
0.61292
231
830
312
830
meningkatkan
nafsu
peningkatan
menunjukkan
(appetite),
ketajaman
perasa/pengecap
7
makan
(taste
indera
acuity)
dan
ketajaman dalam penglihatan malam (Flynn
bahwa,
et
2011).
al,
Defisiensi
kekebalan
Zinc,
akan
tubuh
yang
sebelum suplementasi Zinc Sulphate dan
mengakibatkan
Omega 3 rata-rata CD4 kelompok kontrol
menurun sehingga meningkatkan kerentanan
adalah 506,6 dengan CD4 minimum adalah
terhadap
231 dan CD4 maksimum 830.
Sesudah
Omega-3 sangat berpengaruh pada sistem
suplementasi Zinc Sulphate dan Omega 3
imun dan dapat terjadi reaksi peradangan
rata-rata CD4 responden adalah 519,2
serta
dengan CD4 minimum adalah 312 dan CD4
terhadap penyakit infeksi.
infeksi
peningkatan
seperti
daya
tuberculosis.
tahan
tubuh
Hasil penelitian menunjukkan setelah
maksimum 830.
Hasil uji paired t-test menunjukkan
suplementasi Zinc Sulphate dan Omega 3
antara
selama 30 hari pada pasien tuberkulosis
sebelum dan sesudah suplementasi Zinc
paru, ada pengaruh terhadap peningkatan
Sulphate dan Omega 3 menunjukkan tidak
berat badan pasien. Berdasarkan hasil
bahwa
pada
kelompok
kontrol
analisis suplementasi Zinc Sulphate dan
71
1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 7(1) : 62-74, Maret 2018
Omega 3 terhadap BB sebelum dan setelah
menunjukkan hasil yang lebih baik daripada
perlakuan
di
dapatkan
kelompok kontrol.
kenaikan
berat
badan
nilai
Nilai rata-rata pada
kelompok
kelompok perlakuan lebih besar dari pada
yaitu 1,54 kg, sedangkan pada
kelompok kontol yaitu 24.00 pada kelompok
kelompok Kontrol rata-rata kenaikan berat
perlakuan dan 17.00 pada kelompok kontrol.
perlakuan
pada
rata-rata
badannya yaitu 0,8 kg.
Pasien tuberkulosis paru yang diberi
Rata-rata pasien tuberkulosis paru
suplementasi Zinc Sulphate dan Omega 3
yang diberi suplementasi Zinc Sulphate dan
serta obat TB mengalami penurunan jumlah
Omega
BTA
3
serta
obat
TB
mengalami
pada
sputum,
sehingga
dapat
peningkatan nafsu makan, sehingga berat
disimpulkan
badannya menjadi naik. Namun terdapat
pengobatan
beberapa pasien yang masih mengalami
Keberhasilan pengobatan yang dibuktikan
penurunan
tersebut
dengan biakan kuman tuberkulosis dari
ketersediaan
dahak atau lavas bronkus, menyebabkan
bahan pangan di rumah sehingga hanya
respons sel Th1 menjadi kuat dengan beban
memberikan makanan nasi tanpa lauk pauk.
jumlah kuman yang sedikit, sehingga dapat
dikarenakan
berat
badan,
keterbatasan
hal
adanya
pada
keberhasilan
penderita
TB
paru.
menyebabkan lisis pada makrofag yang
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3 Terhadap
Percepatan
Konversi
Sputum
Pada
Penderita Tuberkulosis Paru
terinfeksi. Keberhasilan pengobatan ditandai
dengan perbaikan keluhan awal, nafsu
makan bertambah dan berat badan mulai
Pemeriksaan basil tahan asam (BTA)
naik.
dalam sputum / dahak mempunyai arti yang
sangat
penting
di
dalam
menegakkan
diagnosa, menilai keberhasilan pengobatan
dan menentukan potensi penularan TB paru
(Depkes RI, 2011).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
setelah suplementasi Zinc Sulphate dan
Omega 3 pada pasien TB paru, ada pengaruh
percepatan konversi sputum.Hasil analisis
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3 Terhadap
CD4
Suplementasi
Zinc
Sulphate
dan
Omega 3 secara oral meningkatkan thymulin
serum dan jumlah CD4 dan mengurangi
terjadinya infeksi juga telah dilaporkan pada
pasien
dengan
penyakit
sel
sabit,
diantaranya berupa peningkatan produksi
jumlah BTA pada kelompok perlakuan
72
Peran Zinc Sulphate dan Omega 3 terhadap Peningkatan Berat Badan dan Percepatan…
Fara Disa Durry, Bambang Wirjatmad, Merryana Adriani
interleukin 2, tingginya aktivitas komplemen
secara statistik menunjukkan tidak ada
C3 dan fagosit serta sel T.
berbedaan
bermakna
antara
kedua
Hasil penelitian menunjukkan setelah
kelompok. Hal ini di tunjukkan pada uji
suplementasi Zinc Sulphate Dan Omega
Mann-Whitney dengan nilai p= 0,080. Ada
3selama 2 bulan pada pasien tuberkulosis
perbedaan bermakna CD4 sebelum dan
paru, ada pengaruh terhadap peningkatan
sesudah perlakuan pada kelompok perlakuan
CD4
dan tidak ada perbedaan bermakna pada
pasien.Berdasarkan
hasil
analisis
suplementasi Zinc Sulphate dan Omega
kelompok
3terhadap BB sebelum dan setelah perlakuan
Suplementasi Zinc Sulphate dan Omega 3
dan kelompok Kontrol terdapat perbedaan
terhadap peningkatan CD4 pada pasien TB
kenaikkan yang signifikan. Penelitian ini
paru.
kontrol.
Ada
pengaruh
memiliki keterbatasan jumlah sampel 10
pada kelompok kontrol dan 10 pada
SARAN
Saran yang bisa di berikan penulis
kelompok perlakuan.
yaitu pemberian Suplementasi Zinc Sulphate
Dan Omega 3 dapat meningkatkan berat
KESIMPULAN
Suplementasi Zinc Sulphate dan Omega
badan pasien tuberkulosis paru dan dapat
dapat
badan
membantu percepatan konversi sputum
perlakuan
pada pasien tuberkulosis paru , sehingga
kenaikan rata-rata berat badan responden
pemberian dapat dipertimbangkan sebagai
adalah 1,54 kg. Sedangkan pada kelompok
salah satu langkah untuk membantu harapan
kontrol kenaikan rata-rata berat badan
hidup penderita, selain itu juga bisa dengan
responden adalah 0,8 kg. Hasil uji paired t-
meningkatkan penyuluhan tentang asupan
test sebelum dan sesudah suplementasi Zinc
zat gizi yang tepat untuk pasien tuberkulosis
Sulphate dan Omega 3 menunjukkan ada
paru.
3
responden.
meningkatkan
Pada
berat
kelompok
perbedaan bermakna terhadap berat badan
responden. Suplementasi Zinc Sulphate dan
DAFTAR PUSTAKA
Omega 3 menunjukkan hasil yang positif
Adriani M, Wirjatmadi B, 2012. Pengantar
pada hasil tes BTA pada pasien TB paru. Pada
Gizi Masyarakat. Edisi 1. Kencana
kelompok perlakuan nilai rata-rata lebih
Prenada Media Group, Jakarta. Hal:
besar dari pada kelompok kontrol. Namun
133
73
1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 7(1) : 62-74, Maret 2018
Amare B, Moges B, Fantahun B, Tafess K,
Lombardo CC, Swart R, Visser ME, 2012. The
Woldeyohannes D, Yismaw G, et al,
Nutritional Status of Patients With
2012. Micronutrient Levels and
Tuberculosis In Comparison with
Nutritional Status of School Children
Tuberculosis-free Contacts In Delft,
Living
Western Cape. S Afr J Clin Nutr.
In
Northwest
Ethiopia.
Nutritional Journal. 11(108): 1-8
Anindita, Putri, 2012. Hubungan Tingkat
Pendidikan
Ibu,
Pendapatan
Keluarga, Kecukupan Protein &Zinc
25(4): 1-6
Riskesdas,
2010.
Hasil
Laporan
Riset
Kesehatan Dasar. Jakarta.
WHO, 1997. Guidelines for the Management
Dengan Stunting (Pendek) Pada
of
Balita Usia 6-35 Bulan Di Kecamatan
(Crofton J, Chaulet P, Maher D,
Tembalang Kota Semarang. Jurnal
Grosset J, Harris W, Horne N,
Kesehatan Masyarakat. 1(2): 617-
Iseman M and Watt B eds), 2nd ed.
626
Genewa.
Drug-Resistant
Tuberculosis.
Barasi Mary E, 2007. At a Glance Ilmu Gizi.
Winarti Sri, 2010. Makanan Fungsional. Edisi
Penerbit Erlangga, Jakarta. Hal: 32-
1. Graha Ilmu, Yogyakarta. Hal: 88 -
37
97
Depkes.
RI,
2011.
Nasional
Yunanto A, Setiawan B, Suhatono E. 2009.
Penanggulangan Tuberculosis. Edisi
Radikal Bebas pada Penyakit Paru.
2. Departemen Kesehatan, Jakarta
Dalam : Kapita Selekta
Pedoman
Dwijayanthi L, 2011. Ilmu Gizi Menjadi
Sangat
Edisi
Mudah.
2.
EGC,
Jakarta. Hal: 317.
and
Control
Inflammation
Peran Peran Radikal Bebas Pada
Intoksikasi
Penyakit.
Flynn JL, Chan J, Lin PL, 2011. Macrophages
of
in
Biokimia
dan
Patobiologi
Banjarmasin:
Pustaka
Benua. Hal 45-56.
Granulomatous
Tuberculosis.
Mucosal Immunol. 4(3): 271-278
Gibson RS, 2005. Principles Of Nutritional
Assessment.
2nd
ed.
Oxford
University Press, New York.
74