Perkembangan Praktik dan Kelembagaan Akuntansi

  Perkembangan Praktik

dan Kelembagaan

Akuntansi

  Teori Akuntansi Kelompok 1

  di Amerika

  Kantor akuntan besar yang dikenal dengan big 8 

  American institute of certifed public accountants (AICPA)-Akuntan publik 

  

Financial Accounting Standard Board (FASB)-

Lembaga penyusun standar akuntansi 

  

Govermental Accounting Standard Board (GASB)-

Lembaga penyusunan akuntansi untuk pemerintah 

  Securities and Exchange Commission (SEC)-Badan pengawas pasar modal 

  American Accounting Association (AAA) – Organisasi akademisi 

  Financial Executives Institute (FEI) – Para eksekutif Keuangan 

  The Institute of Management Accounting – Organisasi Akuntan Manajemen

   “The National Association of Accountant” yang sekarang sudah berganti nama menjadi The Institute of Management Accountant (IMA) merupakan organisasi profesi yang menggabungkan para akuntan manajemen di USA. Organisasi ini menertbitkan majalah bulanan yang memuat artikel – artikel tentang akuntansi yang bernama Management Accounting.

   The Cost Accounting Standard Board (CASB).  The Financial Executive Institute (FEI).  Intenational Accounting Standard Committe (IASC).  Badan – badan/ organisasi luar negeri lainnya.

  International Accounting Standard Committee (IASC)

Badan khusus yang mengeluarkan

  • standar bernama IFRS (International

  Financial Reporting Standard)

  

IASC dikuasai pemikiran Eropa dan

  • bermarkas di London dan biasanya dalam beberapa hal, IASC ini selalu menjadi pesaing FASB USA.

  Akuntansi di Amerika Serikat

  Tahun 1886 didirikan American Association of Public Accountants dengan anggota 10 orang.

   Tahun 1896 AAPA bersama The Institute of Bookkeepers and Accountant berhasil menerbitkan sertifikat profesi ‘Certified Public Accountants’ di New York.

   Tahun 1905 AAPA mulai menerbitkan The Journal of Accountancy (terbit sampai sekarang).

   Tahun 1913 31 negara bagian menyetujui sertifikat profesi ‘Certified Public Accountants’, walaupun terkadang terdapat ketidakseragaman dalam persyaratan.

   Kongres mengeluarkan Income Tax Law. 

  Tahun 1915 AAPA membentuk komite yang bertugas merumuskan

istilah-istilah akuntansi yang diadopsi dari The Journal of Accountancy

  Periode sebelum 1930

  

Tahun 1918 AIA bekerja sama dengan Federal Trade Commission

  menerbitkan ‘Approved Methods for the Preparation of Balanced Statement’. Dokumennya dipublikasikan dalam Federal Reserve Bulettin dan dijadikan standar minimum dalam melakukan audit terhadap neraca.

   Tahun 1921 didirikan The American Society of Certified Public

  Accountants, yang memfokuskan pada konsolidasi Negara-negara bagian. Sedangkan AIA focus pada penyatuan pandangan nasional untuk ujian dan kualifikasi.

   Selama persaingan antara AIA dengan ASCPA, AIA lebih mengendalikan materi peraturan teknis.

   Tahun 1929 dilakukan revisi terhadap ‘Approved Methods for the

  Preparation of Balanced Statement’ di bawah arahan umum Federal

  Akuntansi di Amerika Serikat PERIODE PEMBENTUKAN (1930-1946) NYSE / AICPA AGREEMENT PEMBENTUKAN THE SECURITIES AND EXCHANGE COMMITTEE ON ACCOUNTING PROCEDURE

COMMISSION (SEC)

  1930    AICPA memulai kerja sama dengan NYSE untuk (1936-1946)

   mempersiapkan penyusunan dokumen dalam pengembangan

  Tahun 1934 SEC dibentuk oleh Kongres dengan tujuan 

  Tahun 1933 AICPA membentuk the Special Committee on aturan akuntansi, khususnya pengembangan prinsip

  mengeksekusi the Securities Act of 1933 (mengatur masalah Development of Accounting Principles (SCDAP), tapi sedikit

  

akuntansi bagi perusahaan yang terdaftar di NYSE, karena

  sekuritas antar negara bagian) dan The Securities and Exchange melaksanakan tugas.

  banyak perusahaan tidak mengungkapkan praktik akuntansi.

  Act 1934 (berhubungan dengan perdagangan sekuritas).

  

Tahun 1934 Committee on Accounting Procedure (CAP)

  

  22 Sept 1932 NYSE menyetujui draft ‘Five Broad Accounting 

  25 April 1938 SEC menerbitkan Accounting Series Release (ASR) dibentuk menggantikan SCDAP.

  Principles’ yang disusun AICPA. Draft ini merupakan usaha

  No.4 dalam beberapa kasus dimana LK disiapkan sesuai dengan

   Tahun 1939    CAP merespon ASR No.4 dengan

formal pertama untuk mengembangkan ‘General Accepted

  prinsip akuntansi selama tidak ada dukungan otoritas yang penting mengeluarkan Penyataan Akuntansi yang memiliki

  Accounting Principles’. Lima prinsip pertama Accepted

  seperti LK diduga akan misleading atau tidak akurat, meskipun ‘Substantial Authoritative Support’. Selama 2 tahun (1938-

  Principles of Accounting dimuat dalam Chapter 1 Accounting

  pengungkapan isi dalam surat keterangan akuntan atau footnote 1939) CAP menerbitkan 12 Accounting Research Bulletins Research Bullettn (ARB) 43. menyatakan hal yang material. (ARBs).

  

Selama 1946-1953 CAP berhasil menerbitkan 18 ARB

  tetapi gagal memberikan rekomendasi positif untuk praktik akuntansi yang umum, banyak praktik akuntansi alternatif berjalan karena tidak ada teori akuntansi pokok. Situasi ini memicu konfik antara CAP san SEC. Terutama masalah All Inclusive Income Statement vs Current Operating.

   Tahun 1950  SEC mengusulkan amandemen regulasi S-X

  yang menggunakan all inclusive concept. Terjadi kompromi antara SEC dan CAP berkenaan dengan ARB 3 dengan meletakkan extraordinary items (special items) menjadi item terakhir dalam LK

  Akuntansi di Amerika Serikat Tahun Penutupan CAP

PERIODE PASCAPERANG (1946-1959) ARB 32 DAN SEC

  Tahun 1957-1959 adalah masa transisi pengembangan

  SAK di AS, ditandai dengan Praktisi keuangan dan akuntansi pada UKM merasa tidak terakomodasi pendapatnya dalam ARB.

  

Tahun 1957 AAA menerbitkan pernyataan, konsep

dan defenisi dengan pendekatan deduktif

   Tahun 1957 Alvin R. Jennings mengusulkan suatu

  reorganisasi AICPA untuk mempercepat pengembangan prinsip-prinsip akuntansi.

   AICPA membentuk Special Committee on Research Programme (SCRP)

   Early Years of the APB ditandai dengan kegagalan dan keragu-

  Akuntansi di Amerika Serikat LAPORAN KELOMPOK WHEAT Maret 1972, merekomendasikan: 

PERIODE MODERN (1959- 2002)

  FASB

LAPORAN KELOMPOK TRUEBLOOD

   Akhir tahun 1964 Dewan AICPA mengumumkan wewenang APB

  kembali yang dinyatakan dalam Apendiks pada APB Opinion no. 6 dengan suara bulat disetujui bahwa kebiasaan dari APB Opinion harus diungkapkan dalam LK yang diaudit oleh anggota AICPA.

   Januari 1963 SEC mengeluarkan ASR 96 yang mengizinkan menggunakan metode flow-through atau metode deferral.

  Pendirian Financial Accounting Foundation, dengan 9 wakil bertugas memilih anggota FASB dan mengumpulkan dana operasional.

  raguan. Studi riset tidak diterima oleh profesi dan kontroversi pajak investasi merupakan tantangan serius bagi KAP besar.

   Pendirian Financial Accounting Standards Advisory Council, dengan 20 anggota, dengan tugas berkonsultasi

dengan FASB untuk menetapkan prioritas dan tugas

untuk menanggapi usulan standar.

  

Sampai dengan Oktober 1973, Kelompok

Trueblood tidak melengkapi laporannya, hanya mengidentifkasi beberapa tujuan tanpa membuat usulan implementasi. FASB mempertimbangkan Laporan Trueblood dalam proyek Conceptual Framework.

  kredit pajak investasi yang disebabkan masalah lain dan memutuskan menggunakan metode deferral.

  Memiliki divisi riset yang mernetapkan dan melaporkan SAK dengan efesien dan lengkap Tidak diharuskan menetapkan postulat dan prinsip akuntansi sebagai kerangka dasar.

  

  Struktur FASB mengalami perubahan pada tahun 1977 dan modifkasi perubahan ini sebagai hasil rekomendasi dari Structure Committee Of The Financial Accounting Foundation (FAF). Tugas FAF adalah mengangkat Board Of Trustee. Board Of Trustee kemudian mengangkat anggota FASB, mendanai kegiatan Board, dan berperan sebagai

   November 1962 dikeluarkan APB Opinion 2 yang menguraikan

   Pendirian FASB, dengan 7 anggota full-time dan bertugas menetapkan standar laporan keuangan.

  Akuntansi di Amerika Serikat Periode setelah skandal akuntansi (2002 – sekarang)

  Era ini merupakan era yang mengagetkan dunia akuntansi. Berbagai kasus skandal bisnis dan accounting fraud yang terjadi di berbagai negara yang melibatkan perusahaan besar seperti Enron dan WorldCom menyadarkan badan berwenang untuk melakukan reformasi berkaitan dengan praktik akuntansi.

   Aturan dalam Sarbanes-Oxley Act (2002)

   The Public Company Accountability Oversight Board

  

Penyusunan Standar Akuntansi di

Indonesia

  Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan yang juga merupakan badan yang menyusun standar akuntansi keuangan di Indonesia. Organisasi profesi ini terus berusaha menanggapi perkembangan akuntansi keuangan yang terjadi baik tingkat nasional, regional maupun global, khususnya yang mempengaruhi dunia usaha dan profesi akuntansi sendiri.

  Periode sebelum Kongres VIII Organisasi Dan Dana

  Anggota komite Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terdiri dari 17 orang terdiri dari 17 orang dipimpin oleh Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris Komite SAK bertanggungjawab terhadap pengurus pusat IAI, dipilih setelah tahun 1994 – 1998. Dana penyusunan SAK diperoleh dari sumbangan, kerjasama dengan organisasi pemerintah, perusahaan dan proyek bank dunia/Depkeu.

  Periode sebelum Kongres VIII Due Process Prosedur Identifkasi issue untuk dikembangkan menjadi standar.

   penyusunan SAK Konsultasikan issue dengan DKSAK.

   Membentuk tim kecil dalam DSAK.

   Melakukan riset terbatas.

   Melakukan penulisan awal draft.

   Pembahasan dalam komite khusus pengembangan standar

   yang dibentuk DSAK. Pembahasan dalam DSAK.

   Penyampaian Exposure Draft kepada DKSAK untuk meminta

   pendapat dan pertimbangan dampak penerapan standar. Peluncuran draft sebagai Exposure Draft dan 

  Periode sebelum Kongres VIII

  Hasil komite periode 1994 – 1998 diterbitkannya : 1. 22SAK baru.

  2. 3 revisi SAK. 3. 4 Interpretasi SAK.

  4. Review 35 SAK berbahasa Inggris.

  Periode setelah Kongres Organisasi Dan Dana

  Komite terdiri dari 7 atau 9 orang dan dibentuknya Consultative Body/Advisory Council dengan anggota sebanyak 25 sampai 30 orang, tim tekhnis yang bekerja paruh waktu, dipimpin oleh direktur riset dengan jumlah tim disesuaikan dengan kekuatan pendanaan IAI.

  Ketua mempunyai tanggung jawab: memimpin rapat – rapat komite dan pertemuan lain, pengembangan dan pengawasan kebijakan administratif, bekerjasama dengan pengurus dalam membuat anggaran komite dan pengurus pusat IAI.

  Periode setelah Kongres Organisasi Dan Dana Consultative Body/Advisory Council mempunyai fungsi : Memberikan arahan dan prioritas penyusunan standar.

  • Memberikan pendapat pada posisi yang diambil oleh komite
  • untuk masalah penting dalam standar akuntansi. Membantu pengurus pusat dalam pendanaan komite maupun
  • tim teknis. Bertanggung jawab membantu pengurus pusat menyediakan
  • dana yang anggarannya telah disetujui bersama antara pengurus pusat, advisory council dan komite SAK.

  Anggota komite dipilih dalam masa kerja 4 tahun, dan dapat dipilih kembali untuk satu

  Periode setelah Kongres Due Process Procedure Ada beberapa perubahan yang dilakukan IAI:

  SAK dikembangkan dan disahkan oleh komite dan perlunya perbaikan

   dalam due process Masa komentar terhadap exposure draft diperpanjang dari minimal

   satu bulan menjadi paling tidak enam bulan. Publik harus diberi kesempatan untuk memberikan komentar tertulis

   lebih banyak. Kesempatan untuk memberikan testimony pada public hearing secara

   bertahap harus diubah menjadi hanya untuk public yang telah memberikan komentar tertulis. Kualitas bahasa exposure draft harus ditingkatkan sehingga public

   akan memberikan komentar lebih banyak pada isu pokok standar. Rapat komite harus dirancang menjadi terbuka untuk public sebagai

   pengamat.

  Visi Visi IAI adalah menjadi organisasi profesi terdepan dalam pengembangan

   pengetahuan dan praktik akuntansi, manajemen bisnis dan publik, yang berorientasi pada etika dan tanggung jawab sosial, serta lingkungan hidup dalam perspektif nasional dan internasional.

  Misi Memelihara integritras, komitmen, dan kompetensi anggota dalam

   pengembangan manajemen bisnis dan publik yang berorientasi pada etika, tanggung jawab, dan lingkungan hidup. Mengembangkan pengetahuan dan praktik bisnis, keuangan, atestasi,

   nonatestasi, dan akuntansi bagi masyarakat Berpartisipasi aktif di dalam mewujudkan good governance melalui upaya

   organisasi yang sah dan dalam perspektif nasional dan internasional.

  Maksud, Tujuan, Dan Fungsi IAI

  IAI bermaksud menghimpun potensi akuntan Indonesia untuk menjadi

   penggerak pembangunan nasional dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

  IAI bertujuan mengembangkan dan mendayagunakan potensi akuntan

   Indonesia sehingga terbentuk suatu cipta dan karya akuntan Indonesia untuk didarmabaktikan bagi kepentingan bangsa dan negara.

  IAI berfungsi sebagai wadah komunikasi yang menjembatani berbagai latar

   belakang tugas dan bidang pengabdiannya untuk menjalin kerjasama yang bersifat sinergi secara serasi, seimbang, dan selaras .

  Standar Akuntansi di Indonesia

Saat ini dengan adanya rencana IAI untuk mengadopsi semua IFRS maka

standar akuntansi di Indonesia menjadi terbagi atas :

  Standar Akuntansi Umum yang akan mengadopsi IFRS dan hanya berlaku

   wajib bagi perusahaan public atau Tbk. Standar akuntansi ETAP atau Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.

   Standar Akuntansi Syariah yang berlaku untuk semua transaksi yang

   dilakukan secara syariah oleh lembaga dan pihak manapun.

  Indonesia (IAPI) Pada tanggal 7 April 1977 IAI membentuk Seksi

  • Akuntan Publik sebagai wadah para akuntan publik di Indonesia untuk melaksanakan program-program pengembangan akuntan publik. Dalam Kongres IAI ke VII tahun 1994, anggota IAI
  • sepakat memberikan hak otonomi kepada akuntan publik dengan mengubah Seksi Akuntan Publik menjadi Kompartemen Akuntan Publik. Pada 24 Mei 2007 Institut Akuntan Publik Indonesia
  • (IAPI) resmi berdiri. Pada tanggal 5 Pebruari 2008, Pemerintah Republik
  • Indonesia melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 mengakui IAPI sebagai organisasi profesi akuntan ublik yang berwenang melaksanakan ujian sertifkasi akuntan publik, penyusunan dan

  Indonesia (IAPI) Visi

  Mewujudkan Akuntan Publik yang berintegritas, berkualitas, berkompetensi dan berstandar internasional.

   Mendorong pertumbuhan dan independensi profesi Akuntan Publik.

   Mewujudkan lingkungan internal dan eksternal profesi

yang sehat dan kondusif bagi profesi Akuntan Publik.

   Menjaga martabat profesi Akuntan Publik dan kepercayaan publik.

   Melindungi kepentingan publik dan Akuntan Publik.  Mendorong terwujudnya good governance di Indonesia.

  Indonesia (IAPI) Misi

  Menyediakan Sumber Daya Manusia profesi akuntan yang memiliki kompetensi sesuai standar global melalui proses rekrutmen anggota.

  

  Menyediakan Standar Profesi Akuntan Publik dan Kode Etik yang berstandar internasional.

  

  Mendorong peningkatan kualitas jasa profesi Akuntan Publik melalui penguatan kelembagaan Kantor Akuntan Publik.

  

  Mendorong peningkatan praktik tata kelola yang baik di bidang perekonomian dan pengelolaan negara, termasuk pencegahan korupsi dan peningkatan

  Indonesia (IAMI)

  IAMI Merupakan Asosiasi Profesi Akuntan dibawah Ikatan Akuntan Indonesia yang didirikan pada Tanggal 01 April 2008.

   Visi IAMI adalah menjadi asosiasi profesi terdepan dalam pengembangan pengetahuan dan praktek akuntansi manajemen dan keuangan serta bidang lainnya yang terkait, yang berorientasikan pada etika, tanggung jawab social dan lingkungan.

   Misi IAMI sebagai berikut : 

  1.Memelihara integritas, komitmen, dan kompetensi pada anggota dalam bidang akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, corporate governance, manajemen keuangan dan manajemen keberlanjutan 

  2.Mengembangkan pengetahuan praktek manajemen keuangan, akuntansi keuangan, Akuntansi Manajemen, Manajemen keberlanjutan dan 

  3.Berpartisipasi aktif di dalam penegakan good governance dan bertanggung jawab Sosial dan lingkungan dalam perspektif

  Indonesia (IAMI)

  IAMI menyelenggarakan kegiatan dan usaha- usaha antara lain sebagai berikut :   1.

  Penyelenggarakan Ujian Sertifkat Profesi Akuntansi manajemen (CPMA) 

  2. Meningkatkan mutu dan kinerja pendidikan profesi berkelanjutan bagi anggota  3.

  Mendorong dan memelihara pelaksanaan standar profesi dan kode etik oleh anggota 

  4. Mengembangkan pengetahuan baru berkaitan dengan akuntansi

  Kegiatan rutin yang telah diselenggarakan oleh

  IAMI adalah sebagai berikut :  5.

  Seminar, Lokakarya, dan Forum Ilmiah lainnya 

  

Susunan Pengurus IAMI

DEWAN PENGURUS PUSAT

  • Ketua Umum Ketua Bidang Hubungan Kelembagaan dan Industrial Ketua Bidang Etika dan Corporate Governance Ketua Bidang Sertifkasi Ketua Bidang Pengembangan Organisasi
    • Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan Ketua Bidang Organisasi dan Sekretariat  

    DEWAN PENGAWAS

      Ketua Anggota  

    DEWAN PENASEHAT

      Ketua Anggota

    BADAN PERADILAN PROFESI

      Ketua sekian dan terima kasih