Perkembangan Ekonomi Politik dan Sejarah
SEJARAH, POLITIK DAN PEREKONOMIAN DI KEPULAUAN
FALKLAND
DISUSUN OLEH :
NAMA
: Nery Nestary A
NIM
: 1111091
KELAS
: AS-1
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan nikmat Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Tugas Seminar Akuntansi ini sesuai dengan waktu yang telah di
tentukan.
Tugas ini berisi pembahasan mengenai Standar Akuntansi di Negara
FalkLandl. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada guru pembimbing dan
teman – teman yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Seminar
Akuntansi ini. kami berharap Tugas Seminar Akuntansi ini dapat bermanfaat
bagi pihak – pihak yang memerlukan, khususnya bagi kami sendiri
Kami menyadari bahwa pembuatan Tugas Seminar Akuntansi ini masih
jauh dari sempurna, Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan Tugas Seminar Akuntansi
ini.
Pekanbaru, Desember 2014
Nery Nestary A
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................................... 1
Kata Pengantar ........................................................................................................ 2
Daftar Isi.................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 4
1.3 Tujuan .................................................................................................. 5
BAB II ISI
2.1 Gambaran Umum ................................................................................. 6
2.2 Sejarah Kepulauan FalkLand .............................................................. 7
2.3 Pemerintah Kepulauan Falkland .......................................................... 9
2.3.1 Awal Peperangan ....................................................................... 10
2.3.2 Perselisihan Berlanjut................................................................. 15
2.3.3 Paska Perang .............................................................................. 18
2.4 Keadaan Politik Di Kepulauan FalkLand ........................................... 21
2.5 Perekonomian Di Kepulauan FalkLand .............................................. 22
2.5.1 Perbankan ................................................................................... 23
2.5.2 Pertanian..................................................................................... 23
2.6 Budaya................................................................................................. 25
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kepulauan Falkland pada awalnya diperebutkan Inggris dan Spanyol
selama bertahun-tahun. Sampai pada 1816, terjadi perkembangan baru di Amerika
Selatan. Argentina menyatakan merdeka dari jajahan Spanyol, dan membuat batas
wilayah negaranya sampai ke Kepulauan Falkland. Inggris yang berseteru dengan
Argentina memperebutkan kepulauan di Amerika Selatan itu.
Perebutan itu terus berlangsung selama bertahun-tahun. Bahkan Argentina
berhasil memasukkan masalah klaim kepulauan itu ke Perserikatan Bangsa
Bangsa (PBB). Pada 1965, PBB mengeluarkan Resolusi 2065 yang menyebutkan
perlunya penyelesaian masalah itu, dengan memperhatikan kepentingan penduduk
yang ada di kawasan tersebut.
Pulau Malvinas ditemukan pada tahun 1832 oleh orang-orang Inggris dan
menjadi salah satu koloni Inggris. Argentina sendiri selalu mengklaim bahwa
Malvinas adalah bagian dari kawasan negaranya. Dengan alasan inilah, Argentina
menyerbu Pulau Malvinas pada tahun 1982. Tindakan Argentina ini tidak diterima
oleh Inggris. Tentara Kerajaan Inggris kemudian dikirim ke kawasan itu dan
terjadilah pertempuran di antara keduanya. Kecanggihan militer Inggris akhirnya
mengantarkan tentara negara itu meraih kemenangan dan mengusir tentara
Argentina dari Malvinas. Meskipun secara militer Argentina telah kalah, Bounes
Aires masih melakukan langkah-langkah diplomasi untuk memiliki pulau
tersebut.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari penjelasan di latar belakang di atas, maka adapun rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah, perkembangan ekonomi, politik yang mempengaruhi
Kepulauan FalkLand ?
4
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk :
1. Untuk mengetahui sejarah, perkembangan ekonomi, politik yang
mempengaruhi Kepulauan FalkLand.
5
BAB II
ISI
2.1 Gambaran Umum
Kepulauan Falkland adalah sebuah wilayah luar negeri Britania Raya
Samudra Atlantik Selatan yang terdiri dari dua pulau utama, Falkland Timur dan
Falkland Barat, serta beberapa pulau kecil. Ibu kotanya, Stanley, terletak di
Falkland Timur. Kedaulatan kepulauan ini dipertentangkan oleh Argentina yang
menamakannya Islas Malvinas dalam bahasa Spanyol. Nama itu diambil dari
bahasa Perancis Iles Malouines yang berasal mula ketika nelayan dari St Malo
menduduki Falkland pada masa yang singkat.
Kepulauan Falkland digolongkan oleh Komite Dekolonisasi PBB sebagai
salah satu dari 16 Wilayah Jajahan di dunia. Kepulauan Falkland terletak 483 km
dari daratan Amerika Selatan. Dia terdiri dari dua pulau utama, Falkland Timur
dan Falkland Barat , dan sekitar 700 pulau-pulau kecil. Luas wilayah daratan
sebesar 12.173 km² dengan panjang garis pantai ±1.288 km.
Dalam usaha memenuhi tuntutan ini pada tahun 1982, kepulauan ini
ditakluki Argentina yang mencetuskan Perang Falkland selama dua bulan di
antara Argentina dan United Kingdom. Di dalam perang yang tidak diisytiharkan
itu, tentera Argentina menerima kekalahan dan terpaksa berundur. Sejak
peperangan itu, kegiatan ekonomi seperti
perikanan dan pelancongan
berkembang pesat. Penduduk kepulauan ini diberikan kewarganegaraan penuh
British (sejak Akta Kerakyatan British (Kepulauan Falkland) 1983) dan di bawah
undang-undang Argentina pula layak menerima kerakyatannya juga.
Ekonomi Kepulauan Falkland, yang pertama melibatkan kapal anjing laut,
penangkapan ikan paus dan provisioning, menjadi sangat bergantung pada
pertanian biri-biri dari tahun 1870 hingga 1980. Sekarang mempunyai
pendapatan dari sektor pelancongan, penangkapan ikan komersial, dan
perkhidmatan industri perikanan serta pertanian. Kepulauan Falkland mempunyai
standard hidup yang tertinggi di Amerika Selatan. Pulau-pulau menggunakan pon
Falkland, yang terikat dengan Sterling.
Ibukota resmi Port Stanley East Falkland adalah sebuah kota yang indah
6
menggabungkan efisiensi Inggris dengan keramahan kepulauan. Ada . Kota ini
masih mempertahankan gaya hidup tradisional menjadikannya sebagai destinasi
menarik bagi pengunjung. Di bawah latar belakang rumah kota tradisional Anda
dapat menikmati pergi untuk joging di ibukota pulau ini.
2.2 Sejarah Kepulauan Falkland
Pada abad ke-18, Louis de Bougainville asal Perancis mendirikan
pangkalan angkatan laut di Port Louis, Falkland Timur pada 1764. John Byron
asal Britania, yang mengabaikan kehadiran Perancis, juga mendirikan pangkalan
di Port Egmont, Falkland Barat pada 1765. Pada 1766, Perancis menjual
pangkalannya ke Spanyol. Spanyol kemudian menyatakan perang terhadap
Britania Raya pada 1770 untuk memperebutkan seluruh wilayah kepulauan.
Perselisihan tersebut berhasil diselesaikan setahun kemudian, dengan Spanyol
menguasai Falkland Timur dan Britania Raya menguasai Falkland Barat. Semasa
penyerbuan Britania di Rio de la Plata, Britania mencoba untuk merebut Buenos
Aires pada 1806 dan 1807, namun gagal.
Masalah ini sebenarnya belum terselesaikan hingga abad ke-19. Untuk
merebut Falkland, Argentina mendirikan koloni hukum pada 1820, dan pada 1829
melantik Luis Vernet sebagai gubernur. Britania Raya kembali merebut kepulauan
itu pada 1833, namun Argentina tidak mau melepas klaimnya. Sejumlah
ketegangan menyebabkan Argentina menyerbunya pada 1982. Namun Britania
Raya kembali berhasil merebutnya. Tidak ada orang pribumi yang tinggal di
Falkland ketika bangsa Eropa datang, walaupun ada beberapa bukti yang
diperdebatkan mengenai kedatangan manusia sebelumnya. Namun, bukti otentik
dan fakta nya tidak kredibel.
Kemerdekaan yang diraih provinsi-provinsi jajahan Spanyol di Amerika
Latin pada 1816, ternyata berbuntut panjang. Argentina, sebagai negara yang baru
terbentuk, selanjutnya giat mengumpulkan pulau-pulau bekas jajahan Spanyol
yang dianggap layak masuk ke wilayah kedaulatannya. Di antaranya adalah Las
7
Malvinas yang juga diklaim milik Inggris. Pertikaian demi pertikaian pun meletus
dan mencapai puncaknya pada April 1982 (perang Falkland/Malvinas).
Ada beberapa klaim mengenai para pelaut yang pertama kali melihat
Kepulauan Falkland namun pelaut asal Belanda Sebald de Weert dipercayai
sebagai penemu kepulauan tersebut pada 1600, sedangkan Britania dan Spanyol
tetap berpegang teguh pada keyakinan bahwa penjelajah mereka masing-masing
telah menemukannya lebih awal. Sejumlah peta lama, terutama milik Belanda,
menggunakan nama 'Kepulauan Sebald' untuk sementara. Berikut ialah sejarah
penjelajahan Kepulauan Falkland:
1504: Amerigo Vespucci (Firenze, Italia)
1540: Ferdinand Camargo (Spanyol)
1592: John Davis (Britania)
1593: Richard Hawkins (Britania)
1600: Sebald de Weert (Belanda)
1684: Cowley & Dampier (Britania) menemukan Pulau Pepys, diganti
namanya menjadi Georgia Selatan oleh James Cook pada 1775.
1690: John Strong (Britania)
1701: Gouin de Beauchesne (Perancis)
1708: Roger Woodes (Britania)
1740: George Anson (Britania)
Tidak ada orang pribumi yang tinggal di Falkland ketika bangsa Eropa
datang, walaupun ada beberapa bukti yang diperdebatkan mengenai kedatangan
manusia sebelumnya. Argumen yang paling kuat ialah rubah Warrah (Canis
antarcticus/Dusicyon australis) yang kemungkinan keturunan dari culpeo
(digunakan sebagai anjing pemburu oleh suku Yaghan di Tierra del Fuego)
Amerika Selatan. Warrah yang kini sudah punah sering mengganggu hewan
ternak pada saat itu. Kecil kemungkinan bagi warrah untuk mencapai pulau itu
dengan sendirinya.
8
2.3 Pemerintahan Kepulauan Falkland
Otoritas eksekutif berada di bawah wewengan Ratu dan menjadi mandat
gubernur. Pertahanan dan keamanan merupakan tanggung jawab Britania Raya.
Sebuah konstitusi disusun pada 1985. Delapan orang Dewan Legislatif dipilih
setiap empat tahun. Dewan Eksekutif yang menasihati Gubernur terdiri dari
Kepala Eksekutif, Sekretaris Finansial dan tiga Dewan Legislatif. Dewan
Eksekutif dipimpin oleh Gubernur. Dewan Legislatif terdiri dari Kepala
Eksekutif, Sekretaris Finansial dan delapan Dewan Legislatif.
Kekalahan Argentina dalam perebutan Falkland mengakibatkan runtuhnya
kekuasaan diktator militer Argentina pada 1983. Pertentangan mengenai kontrol
kepulauan tersebut masih berlangsung hingga kini. Pada 2001, Perdana Menteri
Britania Tony Blair menjadi tokoh Britania pertama yang berkunjung ke
Argentina sejak perang terjadi. Pada peringatan perang ke-22, Presiden Argentina
Nestor Kirchner berpidato dengan salah satu topiknya mengenai keyakinan bahwa
Kep. Falkland suatu saat akan menjadi milik Argentina. Selama menjabat sebagai
presiden pada 2003, Kirchner menjadikan kepulauan tersebut sebagai prioritas
utamanya. Pada Juni 2003, isu tersebut menjadi pembicaraan sebuah komite PBB,
dan berbagai langkah telah ditempuh untuk membuka pembicaraan dengan
Britania untuk menyelesaikan masalah ini. Penduduk Falkland tetap melihat diri
mereka sebagai warga negara Britania.
Kepulauan Falkland atau Malvinas adalah rangkaian pertempuran laut
yang paling besar dan panjang sejak perang Pasifik di masa Perang Dunia II.
Perang yang disebut Operasi ―bersama ‖ oleh Inggris, berlangsung selama lima
bulan, dan melibatkan operasi-operasi amfibi yang terpenting sejak pendaratan
Incheon pada 1950, saluran pipa logistik sepanjang lebih dari 10.000 km, dan
daerah pertempuran musim dingin yang jauhnya 5.300 km. dari pangkalan
bersahabat terdekat dekat Pulau Ascension.
9
2.3.1
Awal Peperangan
Klaim Argentina atas Kep. Falkland (yang disebutnya Malvinas),
didasarkan semata-mata pada kedekatan ke daratan Argentina dan apa yang
disebutnya sebagai ―warisan‖ kedaulatan dari pemerintahan Spanyol yang gagal
pada 1810. Klaim ini mempunyai makna emosional penting bagi rakyat
Argentina, dan telah selama beberapa generasi menjadi bagian kurikulum sejarah
di sekolah negeri. Motivasi sesungguhnya bagi invasi Argentina pada April 1982
itu lebih disebabkan oleh ancaman yang dirasakan oleh junta militer Jenderal
Leopoldo Galtieri yang berkuasa: ketidakstabilan internal di Argentina yang
mengancam pemerintahan diktaturnya. Galtieri membutuhkan pengalihan
perhatian yang mempersatukan, konflik luar untuk mengalihkan publik dan
mempertahankan kontrol di dalam negeri.
Pada 19 Maret 1982, Argentina membuka konflik dengan mendaratkan 30
kapal rongsokan di Pulau Georgia Selatan dan mengibarkan bendera Argentina.
Provokasi Argentina ini adalah untuk memancing perhatian tentara Inggris yang
ada di Falkland. Pertahanan di Falkland terdiri dari 79 marinir Inggris dan 120
pertahanan sipil. Tentara Inggris di Falkland segera memakan umpan strategi
Argentina dengan mengirim satuan tugas ke Georgia Selatan esoknya. 22 marinir
dan seorang letnan dikirim kesena dengan kapal HMS Endurance dari Port
Stanley/Puerto Argentino. Mereka diperintahkan untuk mengusir kapal-kapal
perang Argentina itu kembali ke Argentina. Endurance tiba pada 23 Maret dan
para marinir itu mendarat.
Dengan alasan meyelamatkan kapal-kapal mereka, Argentina mendaratkan
100 pasukannya ke Georgia Selatan pada 26 maret. Pengalihan serangan
Argentina ke Georgia selatan menjadi alasan Argentina untuk menyerang seluruh
Falkland. Pada subuh 2 april 1982 hari jumat sekitar 4500 pasukan Argentina
yang terdiri dari angkatan laut, darat dan udara menyerang Puerto Argentino/Port
Stanley. Pertahanan Falkland dengan ibukota Port Stanley diserbu dan diduduki
10
pasukan Argentina dan akhirnya gubernur Inggris di kepulauan tersebut Rex Hunt
menyerah pada Argentina.
Pengalihan serangan ke Georgia Selatan oleh Argentina merupakan
kejutan, dan memberikan alasan bagi invasi 2 April di Pulau Falkland Timur dan
direbutnya Stanley. Pasukan-pasukan tambahan Argentina tiba secara teratur dan
dalam tempo 24 jam lebih dari 4000 pasukan Argentina mendarat di pulau-pulau
itu.
Penguasa Argentina mengungsikan warga negara Inggris yang mendiami
Falkland ke kedutaan besar Inggris dengan pesawat ke sebuah negara Amerika
latin . Argentina mengangkat Jenderal Benyamin Mendez sebagai gubernur
militer di Falkland. Reaksi Inggris setelah invasi Argentina ke Falkland adalah
memutuskan hubungan diplomatiknya pada hari itu juga-2 april 1982.
Pada 12 April, Inggris mengumumkan Zona Eksklusif Maritim 200 mil di
sekitar pulau-pulau itu, dengan maksud memperlemah pasokan Argentina dan
upaya-upaya memperkuat pasukannya. Tiga kapal selam penyerang nuklir Inggris
memperkuatnya sampai tibanya gugus tugas atas air tiga minggu berikutnya.
Sementara kapal-kapal selam itu terus melakukan operasi-operasi blokade
sementara, 65 kapal Inggris dikirim ke Falklands pada akhir April: 20 kapal
perang, 8 kapal amfibi, dan 40 kapal logistik dari Pasukan Tambahan Angkatan
Laut Kerajaan dan Angkatan Laut Perdagangan.
Gugus tugas Inggris membawa 15.000 orang, termasuk kekuatan
pendaratan yang terdiri atas 7000 Marinir Kerajaan dan tentara. Kapal-kapal
logistik membawa bekal untuk pertempuran selama sekitar tiga bulan. Akhirnya,
pada 25 April, sebuah kelompok aksi atas air Inggris yang terdiri atas dua kapal
perusak, enam helikopter dan 230 pasukan menaklukkan pasukan pengawal
Argentina yang jumlahnya 156 orang di Georgia Selatan.
Gugus tugas AL Kerajaan Inggris tiba di timur Falkland pada1 Mei.
Rencananya adalah membangun keunggulan laut dan udara dengan memikat
11
kapal-kapal perang dan pesawat-pesawat Argentina keluar dari daratan dan
menghancurkan mereka, diikuti dengan pendaratan amfibi di Stanley. Dua kapal
selam penyerang Inggris ditempatkan di utara Falklands untuk mengamati kapalkapal Inggris dalam menghadapi gugus tugas AL Argentina yang utama dan kapal
induk Veinticinco de Mayo, yang telah beroperasi di wilayah itu sejak 20 April.
Kapal selam ketiga ditempatkan di selatan Falkland untuk memantau
Exocet yang dipasang di kapal penjelajah Argentina General Belgrano dan dua
kapal perusak yang mendampinginya. Kapal selam Inggris HMS Conqueror
mentorpedo dan menenggelamkan General Belgrano, yang kehilangan 368 dari
1042 awaknya. Gugus tugas Argentina di utara kembali ke pangkalan dan tetap
tinggal di sana hingga perang berakhir. De Mayo menurunkan pesawat-pesawat
A-4nya yang beroperasi dari pangkalan-pangkalan lepas pantai hingga perang
usai.
Serangan udara dari pangkalan-pangkalan di Argentina terhadap kapalkapal Inggris sering terjadi selama perang. Meskipun memiliki pertahanan AAW
(―anti-air warfare‖ – peperangan anti serangan udara) yang canggih serta
menggunakan Sea Harriers yang cukup sukses dalam pertahanan udara ke udara,
AL Inggris hanya bertahan dalam menghadapi kekuatan udara Argentina.
Serangan pesawat Argentina menghantam sekitar 75 persen dari kapal-kapal
Inggris dengan bom.
Namun hanya tiga kapal perang Inggris (satu perusak dan dua fregat) serta
dua kapal pendarat yang tenggelam atau rusak berat oleh bom. Kapal-kapal
Inggris lainnya yang tenggelam, satu kapal perusak (HMS Sheffield) dan satu
kapal pemasok, dihantam oleh misil Exocet. AL Inggris berhasil menghancurkan
lebih dari setengah dari 134 pesawat tempur Argentina selama perang dengan
menggunakan kombinasi perang listrik, Harriers, misil darat ke udara, dan artileri
anti pesawat udara.
12
Perang diakhiri dengan menyerahnya Argentina pada 14 Juni 1982, setelah
tiga minggu operasi amfibi Inggris dan operasi darat mereka di Pulau Falkland
Timur. Senin 14 Juni 1982 pukul 21.00 waktu setempat (Selasa pagi waktu
Indonesia) pasukan Argentina menyerah di Port Stanley, setelah 74 hari
menguasai kepulauan tersebut. Brigjen Mario Benjamin Menendez, Panglima
Pasukan Argentina di Malvinas yang pernah bersumpah akan bertahan ―sampai
prajurit dan peluru yang terakhir‖, menandatangani pernyataan menyerah Senin
malam itu. Segera setelah itu Panglima Pasukan Inggris yang memimpin
penyerbuan ke Malvinas Mayjen Jeremy Moore mengirim kawat ke PM Margaret
Thatcher: ―Kepulauan Falklands kembali berada di bawah pemerintahan Inggris
seperti dikehendaki penduduknya. God save the Queen .‖
Tiga posisi pertahanan Argentina sehari sebelumnya telah jatuh:
Tumbledown Mountain dan Mount William di sebelah barat daya kota dan
Wireless Ridge di barat laut. Tinggal ―Lini Galtieri‖ yang merupakan garis
pembelaan Port Stanley terakhir, yang dipertahankan sekitar 7.000 tentara
Argentina. Sambil melemparkan granat, pasukan payung dan pasukan komando
Inggris bergerak maju dari berbagai posisi mereka, mengepung Argentino dan
selama beberapa hari dihujani tembakan dari laut, mortir dan artileri, yang sudah
terkepung rapat.
Banyak tentara Argentina yang dilaporkan melemparkan senjata mereka
dan lari mundur. Menjelang senja, bendera-bendera putih terlihat dikibarkan dari
bangunan-bangunan kayu di sekeliling kota pelabuhan tersebut. Pertempuran telah
berakhir. Kemenangan ini disambut gembira di Inggris. Ratu Elizabeth II, yang
putranya Pangeran Andrew, 22 tahun, bergabung dalam satgas ke Malvinas
sebagai pilot helikopter, menyatakan ―gembira dan lega‖.
PM Thatcher mempertimbangkan untuk mengunjungi Malvinas. Maksud
dan tujuan mengunjuni pulau tersebut adalah untuk memanfaatkan kemenangan
yang mengangkat tinggi popularitasnya ini untuk kepentingan politiknya.
Mengenai masa depan Malvinas, Thatcher telah mengisyaratkan: pemerintahan
13
sendiri tampaknya merupakan penyelesaian jangka panjang terbaik. Namun
Inggris juga menghadapi masalah: 11 ribu pasukan Argentina yang menyerah
(banyak di antaranya sakit dan kelaparan) jelas merupakan beban.
Perang yang menewaskan 243 tentara Inggris dan 420 tentara Argentina
(menurut pengumuman resmi, walau diduga lebih banyak lagi yang tewas)
menimbulkan guncangan lebih hebat di Argentina. Protes terhadap kekalahan di
Malvinas berubah menjadi protes pada rezinl militeryang berkuasa. Kekalahan di
Malvinas memang telah mengakhiri dukungan populer rakyat kepada junta militer
Argentina yang telah berkuasa selama 6 tahun terakhir. Tatkala Presiden Galtieri
melancarkan serbuan dan menduduki Malvinas 2 April lalu, sekonyong-konyong
Argentina yang terpecah belah seakan bersatu. Galtieri, 55 tahun, mendadak
dianggap pahlawan bangsa. Puluhan ribu orang berteriak menyebut namanya
dalam suatu demonstrasi dukungan rakyat segera setelah tentara Argentina
menduduki Malvinas.
Kini situasi berbalik. Galtieri, yang memerintahkan Brigjen Menendez
menyerah, dianggap sebagai pengkhianat bangsa. Letjen Leopoldo Fortunato
Galtieri malahan kehilangan dukungan para rekannya. Selasa malam, sehari
setelah tentara Argentina di Malvinas menyerah, para jenderal yang berkuasa
memutuskan untuk mengganti Galtieri. Ia diberi pilihan: mengundurkan diri atau
didepak ke luar. Galtieri, yang menjabat presiden selama 6 bulan, memutuskan
mundur sebagai Panglima AD dan Presiden.
Selesainya perang di Malvinas mengembalikan Argentina kepada situasi
dalam negeri yang sulit, yang kini mungkin lebih parah. Keadaan ekonomi: inflasi
mencapai 131%, angka pengangguran 13% dan resesi ekonomi dunia yang
memukul hebat industri dalam negeri, jelas menghantam negara yang
berpenduduk sekitar 36 juta tersebut. Kekalahan Argentina akhirnya membuat
presiden Argentina Jenderal Leopold Galtieri mengundurkan diri sebagai
panglima AD dan presiden. BBC mengomentari pengunduran diri itu ― orang yang
memulai perang di Falkland menjadi korbannya yang paling akhir ―.
14
2.3.2 Perselisihan Berlanjut
Pada tahun 2003 (19 tahun setelah perang Falkland), Argentina kembali
mempermasalahkan keabsahan pulau Malvinas adalah milik Inggris. Argentina
(walaupun telah kalah dalam perang), tetap ngotot ingin menjadikan pulau
tersebut adalah milik kedaulatan negaranya. Klaim Argentina terhadap Kepulauan
Malvinas yang menyebabkan perang dengan Inggris tetap merupakan prioritas
kebijaksanaan yang tinggi bagi Argentina, kata Menteri Luar Negeri Argentina,
Rafael Bielsa .
Berbicara kepada Komite Dekolonisasi PBB, Bielsa mengatakan,
pemerintah Inggris harus berhenti bersembunyi di belakang perang tahun 1982 itu
untuk menghindari perundingan mengenai isu kedaulatan pulau tersebut. Inggris
menyebut
kepulauan
itu
sebagai
Kepulauan
Falklands
dan
berhasil
mempertahankannya lewat perang tahun 1982 yang dimenangkannya. Merebut
kembali kedaulatan kepulauan itu merupakan ―tujuan tak bisa disisihkan bagi
rakyat Argentina ,‖ kata Bielsa dalam persidangan yang khusus disediakan bagi
gugusan pulau Atlantik Selatan.
Bielsa menyampaikan kasus tersebut untuk dibahas PBB menyangkut isuisu kedaulatan tiga pekan setelah kursi kepresidenan diisi oleh Nestor Kirchner,
yang lama menjadi gubernur Provinsi Santa Cruz, Argentina selatan. Sebelum
akhirnya jatuh ke tangan Inggris, provinsi itu memiliki hubungan erat dengan
Malvinas melalui perikanan dan perdagangan. Malvinas terletak sekitar 550 km
lepas pantai Argentina, mulai dikuasai Inggris pada tahun 1833.
Perang Malvinas dilancarkan pemerintahan militer Argentina, guna
menghimpun kembali kekuatannya. Bielsa mengatakan, pemerintahnya tidak bisa
menerima alasan Inggris yang berpegangan pada perseteruan London dengan
pemerintahan militer Argentina waktu itu, untuk menghindari perundingan
menyangkut isu kedaulatan Malvinas. Ketika perang, PM Margareth Thatcher
dibantu secara politis oleh Presiden AS, Ronald Reagan. Komite Dekolonisasi
15
PBB diharapkan akan menyetujui sebuah rancangan resolusi menyangkut
perseteruan tersebut yang meminta dimulainya kembali perundingan-perundingan
yang akan menyelesaikan persengketaan secara damai.
Pasca perang yang dimenangi Inggris, PM Tony Blair adalah PM Inggris
pertama yang mengunjungi Argentina sejak perang. Negara-negara Amerika
Latin, termasuk anggota komite Bolivia, Venezuela dan Kuba, teguh di belakang
tuntutan Argentina tersebut. Pekan lalu, Majelis Umum Organisasi Negara-Negara
Amerika (OAS) mengeluarkan pernyataan solidaritasnya dengan Argentina dalam
hal tuntutan terhadap Malvinas. OAS menyerukan kepada Inggris dan Argentina
untuk membuka kembali perundingan menyangkut persoalan itu sesegara
mungkin.
Pada tahun 2007, pemerintah Buenos Aires kembali mengklaim bahwa
kepulauan di Atlantik Selatan itu bagian dari kedaulatannya. Menlu Argentina
Jorge Taiana menegaskan, pemerintahnya ingin merebut kembali Malvinas yang
disebutnya telah diserobot oleh Inggris. Ambisi Argentina untuk mengklaim
kepemilikan Malvinas memanaskan hubungan negara Amerika Selatan itu dengan
Inggris. Karena 26 tahun lalu, kedua negara mengobarkan perang selama 74 hari
dengan kemenangan di pihak Inggris.
Pada saat itu juga, Jorge Taiana menyatakan bahwa Inggris telah berikap
arogan dengan mengadakan parade kemenangan militer untuk memperingati
perang tersebut. ―Apa yang mereka ingin lakukan bukanlah apa (PM Tony Blair)
sebut satu peringatan, tapi satu parade kemenangan militer, satu sikap arogan, ‖
katanya.
Argentina secara sepihak membatalkan perjanjian bilateral eksplorasi
minyak dengan Inggris dan mengumumkan sanksi-sanksi terhadap perusahaanperusahaan yang mengeksplorasi di daerah yang disengketakan itu. Tidak ada lagi
yang mempersatukan rakyat Argentina seperti ysng terjadi pada perang Falkland.
Pada tahun 1982, Argentina dikuasai rejim militer sayap kanan, yang menyerang
16
kepulauan itu untuk mengalihkan perhatian dari ekonomi yang merosot dan
pelanggaran hak asasi manusia.
Dekolonialisasi Majelis Umum PBB (MU PBB) menuduh Inggris sengaja
menghambat proses dialog secara terbuka untuk menentukan status Malvinas.
Seperti diketahui, perang Malvinas berakhir pada 14 Juni 1982 setelah pasukan
Argentina ditarik mundur namun Argentina tidak pernah secara resmi melepas
kepulauan itu kepada Inggris. ―Kengototan Inggris selama ini menghalangi
dimulainya proses dialog yang terbuka dan jujur antara kedua negara. Argentina
beberapa
kali
menawarkan
untuk membuka
negosiasi,
namun
Inggris
menolaknya,‖ tegas Jorge. Perselisihan mengenai Malvinas itu sudah yang ke
sekian kalinya membuka ‗perang‘ kedua negara di PBB, bahkan Presiden
Argentina Nestor Kirchner pekan lalu menegaskan Kepulauan Malvinas adalah
milik mereka dan harus kembali menajdi milik Argentina.
Meski tidak menegaskan apakah upaya merebut Malvinas akan dilakukan
dengan upaya terakhir (perang), Kirchner masih mengatakan pihaknya masih
menempuh cara damai. ―Perang itu merupakan kemenangan penjajah, karena itu
Argentina masih memiliki legitimasi atas wilayah Malvinas. Saya mengatakan
kepada Margareth Thatcher (PM Inggris waktu itu) bahwa Inggris memenangkan
perang (1982) karena ia memiliki kekuatan besar. Namun ia tidak pernah
mengalahkan Argentina dengan kekuatan akal atau keadilan,‖ katanya. Sementara
Jorge menjelaskan bahwa Argentina berkeras menyelesaikan perselisihan
mengenai kepemilikan Malvinas karena klaim Inggris di sana sangat mengganggu
perjanjian mengenai batas teritorial, isu keamanan perairan dan hak pencarian
ikan.
Secara
bersamaan,
MU
PBB mendesak
Argentina
dan
Inggris
memantapkan proses dialog dan kerjasama melalui upaya negosiasi guna
menemukan solusi damai secepatnya. Dalam resolusi yang disponsori Bolovia,
Chile, Kuba dan Venezuela, MU PBB juga mendesak agar pembicaraan Argentina
dan Inggris melibatkan semua aspek. Namun mewakili penduduk Inggris di
17
Malvinas, atau Falklands, Richard Davies yang juga anggota Dewan
Legislatif Falklands, justru menanggapi dingin imbauan MU PBB dan tuntutan
Argentina itu.
Penduduk pulau itu menolak keras upaya negosiasi, pemimpin Argentina
sengaja mengaitkan pulau itu sebagai bagian dari wilayah di abad pertengahan
guna mengalihkan perhatian orang atas kegagalan di dalam negeri,‖ kata Davies.
Falklands tidak berminat menjadi bagian dari negara Argentina. Setelah 25 tahun,
kami tetap meghormati pengorbanan para tentara Inggris yang membebaskan
kami,‖.
2.3.3 Paska Perang
Paska terjadinya Perang Falkland (Malvinas) pada 1982, dinamika
hubungan diplomatik Argentina dan Inggris dalam sengketa Kepulauan Falkland
(Malvinas) dapat dikategorikan ke dalam tiga tahap. Tahap pertama pada tahun
1982—1989, tahap kedua pada tahun 1989—2003, dan tahap terakhir pada tahun
2003—2007. Pada tahap pertama, hubungan diplomatik Argentina dan Inggris
sedang berada di level yang paling buruk dalam hubungan diplomatik bilateral
suatu negara, yakni terjadinya pemutusan hubungan diplomatik atau pembekuan
hubungan diplomatik. Pemutusan hubungan diplomatik ini ditandai dengan
adanya penarikan duta besar kedua negara yang berlangsung selama 8 tahun
hingga menjadikan pola perpolitikan luar negeri Argentina juga mengalami
perubahan, terutama terkait dengan sengketa Kepulauan Falkland (Malvinas).
Pada tahap kedua, 1989—2003, Argentina dan Inggris mengalami era
perbaikan hubungan diplomatik pada pemerintahan Carlos Menem. Argentina dan
Inggris mengadakan pertemuan pada 19 Oktober 1989, perwakilan kedua negara
bertemu di Madrid, Spanyol untuk berunding dan membahas kembali hubungan
diplomatik keduanya yang sempat terputus. Argentina dan Inggris kemudian
sepakat untuk mengeluarkan pernyataan bersama tentang kerangka kedaulatan yang
kemudian dikenal dengan sovereignty umbrella (Dodds, 2012 : 699). Sovereignty
18
umbrella
merupakan
kesepakatan
antara
Argentina
dan
Inggris
untuk
mengesampingkan isu kedaulatan Kepulauan Falkland (Malvinas) ketika kedua
negara menjalin hubungan bilateralnya yang berisi :
a. Perlindungan posisi kedua negara dalam isu kedaulatan Kepulauan Falkland
(Malvinas).
b. Tidak ada tindakan di luar perjanjian yang dilakukan oleh salah satu pihak untuk
menegaskan posisi mereka dalam Kepulauan Falkland (Malvinas) (Palermo,
2011 : 4).
Sovereignty umbrella bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi antara Argentina
dan Inggris tanpa membawa isu kedaulatan Kepulauan Falkland (Malvinas)
(Doods, 2012 : 699). Hal terpenting di dalam sovereignty umbrella adalah
Argentina tidak diperbolehkan menuntut Inggris untuk melakukan diskusi maupun
negoisasi tentang kedaulatan Kepulauan Falkland (Malvinas) (Palermo, 2011 : 4).
Selain menghasilkan sovereignty umbrella, kedua negara juga sepakat untuk
menjalin kembali hubungan diplomatik dengan menunjuk kembali duta besar,
melanjutkan komunikasi udara dan maritim, menjalin kembali kemitraan dalam
sektor ekonomi dan perdagangan serta tidak mengungkit isu perbatasan (Dodds,
2012 : 699). Kantor kedutaan di kedua negara pun dibuka kembali pada 26 Februari
1990. Inggris menunjuk Sir Humphrey Maud untuk menjadi duta besar di
Argentina dan Argentina menunjuk Mario Campora untuk menjadi duta besar di
Inggris (Dodds, 2012 : 699).
Membaiknya hubungan diplomatik antara Argentina dan Inggris juga
tercermin dari banyaknya kesepakatan yang dihasilkan dalam kurun waktu
1989—2003, seperti terbentuknya South Atlantic Fisheries Commission (SAFC)
pada 28 November 1990 (www.falklands.info). SAFC merupakan badan bentukan
Argentina dan Inggris yang bertujuan untuk mengelola dan melestarikan stok ikan
di kawasan Atlantik Selatan. Pada 27 September 1995 juga telah terjadi
kesepakatan tentang perjanjian hidrokarbon antara pemerintah Argentina dan
Inggris dengan menetapkan wilayah Barat Daya Atlantik sebagai wilayah
19
kerjasama khusus dengan membentuk komisi bersama yang bertujuan untuk
mendorong adanya eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon seperti minyak dan gas
di kawasan Barat Daya Atlantik (www.falklands.info). Tidak hanya itu, pada 14
Juli 1999 pemerintah Argentina dan Inggris sepakat untuk membuka kembali
layanan penerbangan dari kawasan Amerika Selatan ke Kepulauan Falkland
(Malvinas) dan pemerintah Argentina juga menyetujui agar masyarakat Argentina
bersedia menunjukkan paspor jika hendak memasuki wilayah Kepulauan Falkland
(Malvinas).
Pada tahap ketiga, hubungan diplomatik Argentina dan Inggris mulai
menunjukkan tren yang negatif. Pemulihan hubungan diplomatik yang berhasil
dibangun oleh Carlos Menem dengan berpegang pada sovereignty umbrella tidak
bertahan lama karena pada 2003, Argentina yang berada di bawah kepemimpinan
Néstor Kirchner menolak mempertahankan keberadaan sovereignty umbrella serta
menginginkan Argentina dan Inggris untuk mendiskusikan kembali isu kedaulatan
Kepulauan Falkland (Malvinas) (www.articel.janes.com). Pada tahun 2003,
Nestor Kirchner menghentikan ijin penerbangan menuju Kepulauan Falkland
(Malvinas). Hal tersebut dilakukan untuk memunculkan kembali isu kedaulatan
Kepulauan Falkland (Malvinas) (Dodds, 2012 : 685). Nestor Kirchner juga terus
mengangkat kembali isu kedaulatan Kepulauan Falkland (Malvinas) ke dalam
forum-forum internasional seperti Organization of American States (OAS) hingga
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) (Dodds, 2012 : 685). Pemerintah Argentina
juga merasa bahwa masalah kedaulatan Falkland tidak dapat teratasi hanya
dengan menggalang dukungan dari forum-forum regional hingga internasional
saja melainkan juga perlu ada upaya co-option. Upaya co -option ini dilakukan
oleh Argentina dengan dua cara, pertama dengan mendapatkan resolusi yang
mendukung Argentina untuk menuntut Inggris agar mau bernegosiasi kembali
dengan Argentina terkait Kepulauan Falkland (Malvinas), kedua dengan tetap
menggunakan forum internasional untuk menggalang dukungan bagi setiap
tindakan yang dilakukan Argentina terkait sengketa Kepulauan Falkland
(Malvinas) (Dodds, 2012 : 685).
20
Pada awal Agustus 2006, Malvinas Parliamentary Observatory Committee
mengeluarkan laporan pertamanya yang berjudul The Fallacy of SelfDetermination. Laporan tersebut menyatakan bahwa Inggris tidak berhak
melakukan pengklaiman atas Kepuluan Falkland (Malvinas) dan memutuskan
kedaulatan untuk wilayah Kepulauan Falkland (Malvinas) (Taylor dan Miller,
2007 : 30). Komite tersebut meyakini bahwa tindakan sepihak Inggris tidak sesuai
dengan resolusi yang dikeluarkan oleh Majelis Umum PBB. Tidak hanya dalam
Kepulauan Falkland (Malvinas), komite juga menginginkan Inggris untuk
menyelesaikan sengketa di Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich sesegera
mungkin (Godoy, 2011 : 26). Komite juga menjunjung tinggi visi negara-negara
di kawasan Amerika Selatan bahwa negara Amerika Selatan bebas dari
penjajahan, dan kekuasaan Inggis di Kepulauan Falkland (Malvinas) serta
perairan Atlantik Selatan adalah tindakan yang anakronisme dan harus segera
dihentikan (Godoy, 2011 : 26).
2.4 Keadaan Politik di Kepulauan Falkland
Otoritas eksekutif berada di bawah wewenang Ratu dan menjadi mandat
gubernur. Pertahanan dan keamanan merupakan tanggung jawab Britania Raya.
Sebuah konstitusi disusun pada 1985. Delapan orang Dewan Legislatif dipilih
setiap empat tahun.
Dewan Eksekutif yang menasihati Gubernur terdiri dari Kepala Eksekutif,
Sekretaris Finansial dan tiga Dewan Legislatif. Dewan Eksekutif dipimpin oleh
Gubernur. Dewan Legislatif terdiri dari Kepala Eksekutif, Sekretaris Finansial dan
delapan Dewan Legislatif.
Kekalahan Argentina dalam perebutan Falkland mengakibatkan runtuhnya
kekuasaan diktator militer Argentina pada 1983. Pertentangan mengenai kontrol
kepulauan tersebut masih berlangsung hingga kini. Pada 2001, Perdana Menteri
Britania Tony Blair menjadi tokoh Britania pertama yang berkunjung ke
Argentina sejak perang terjadi. Pada peringatan perang ke-22, Presiden Argentina
21
Nestor Kirchner berpidato dengan salah satu topiknya mengenai keyakinan bahwa
Kep. Falkland suatu saat akan menjadi milik Argentina. Selama menjabat sebagai
presiden pada 2003, Kirchner menjadikan kepulauan tersebut sebagai prioritas
utamanya. Pada Juni 2003, isu tersebut menjadi pembicaraan sebuah komite PBB,
dan berbagai langkah telah ditempuh untuk membuka pembicaraan dengan
Britania untuk menyelesaikan masalah ini. Penduduk Falkland tetap melihat diri
mereka sebagai warga negara Britania.
2.5 Perekonomian di Kepulauan Falkland
Kepulauan Falkland mempunyai KDNK sebanyak $ 105 juta, dan KDNK
per kapita $ 35,400 (2002 anggaran) menempatkan pulau sejajar dengan United
Kingdom (KDNK per kapita $ 35,200 - 2009 anggaran). Perkiraan Kontributor
PDB dari berbagai sektor pada 2010 adalah:
Perikanan - 52.5%
Kerajaan (termasuk kesihatan dan pendidikan) - 14.0%
Komunikasi, Kewangan dan perkhidmatan Perniagaan - 11.4%
Restoran & Pengangkutan - 7.7%
Pembinaan - 6.6%
Perumahan dan perkhidmatan yang lain - 3.2%
Perlombongan. Penggalian & Pengeluaran - 2.1%
Pertanian - 1.6%
Utiliti - 0.9%
Sumber:http://ms.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Kepulauan_Falkland 18/12/2014
pukul 15.41 wib
Pada tahun kewangan 2009/10, penerimaan kerajaan adalah £ 42,400,000
yang £ 14,500,000 berasal dari lesen perikanan dan perkhidmatan dan £
10,500,000 dari cukai. Semasa tempoh yang sama perbelanjaan kerajaan adalah £
47,600,000.
22
2.5.1 Perbankan
Kepulauan Falkland tidak memiliki bank sentral tetapi Standard Chartered
Bank yang memiliki satu cabang di Stanley yang menawarkan kemudahan
perbankan retail, komersial dan grosir.
Mata uang
Paun Falkland
Tahun fiskal 1 April–31 Maret
2.5.2 Pertanian
Lahan pertanian menyumbang ±80% dari luas tanah Falkland. Pertanian
Domba dulunya adalah sumber utama pendapatan dengan pulau-pulau dan masih
memegang peranan penting dengan eksport sakhlat high quality pergi ke UK:
Menurut Kerajaan Falkland Statistik ada lebih dari 500,000 biri-biri di pulaupulau. Kira-kira 40% dari kawanan negara berada di Falkland Barat dan 60% di
Falkland Timur. Kawanan biri-biri mulia Corriedale dan Polwarth keturunan
dengan Merino Dohne, Afrika Selatan Daging Merinos, Afrinos dan pembiakan
lain yang telah diperkenalkan dengan meningkatkan dengan kehalusan ciri-ciri
sakhlat dan daging. Harga sakhlat mengalami kemerosotan pada tahun 2005 / 6
dan kemuncaknya pada tahun 2008. Sejak tahun 2003 premi yang relatif
diperintahkan oleh sakhlat high yang lebih tinggi telah meningkat dengan sakhlat
kasar kehilangan harga tinggi di 2008.
Walaupun pengeluaran sakhlat tersebar di semua pulau, ladang haiwan
dengan disembelih tertumpu di Falkland Timur mana Kesatuan Eropah mengakui
penjagalan Send Bayterletak. Kos tambahan yang ditanggung oleh pengeluar di
West Falklands adalah tambang yang dikenakan bagi menyeberangi Falklands
Bunyi. Sehingga 2010, syarikat feri membuat lintasan dikenakan kenderaan
komersial £ 30 per meter untuk perjalanan tunggal campur £ 2 setiap kepala biribiri. Bulu di sisi lain dikenakan bayaran "£ 45 se-tan dihantar ke Stanley".
23
Peningkatan jumlah petani yang membekalkan biri-biri ke Kepulauan
Falkland Daging Syarikat. rumah potong hewan menerima akreditasi eksport pada
bulan Disember 2002 dan mulai mengeksport daging di Mei 2003. Jumlah
peternakan biri-biri meningkat dari 6 pada tahun 2003 menjadi 27 di 2007
sedangkan jumlah biri-biri dirumah potong hewan meningkat dari 2600 ke 11,963
pada waktu yang sama.
Statistik dipilih dengan tahun 2008/9 sehubungan dengan peternakan biri-biri
diberikan di bawah ini:
Daerah
Kawasan
Untuk
Jumlah Biri-biri
Wol
Rata
yang
biri-biri
biri-
disembeli
terpo
-rata
digunaka
(ha)
biri
h
tong
bulu
(Kg)
(Kg)
n
Falkland Timur
612,935
292,917
22,023
923,632
3.69
1.86
Falkland Barat
425,592
182,741
7,839
602,618
3.60
1.54
Pulau
85,458
28,962
4,197
110,595
4.55
1.69
Jumlah
1,123,985
504,620
34,059
1,636,845
3.95
1.70
Eksport
Rakan dagangan
eksport utama
Import
Dagangan antar bangsa
sakhlat, kulit, daging, cumi-cumi $125 juta (anggaran
2004)
Sepanyol 77.4%, UK 9.4%, AS 4.9% (2004)
bahan bakar, makanan dan minuman, bahan bangunan,
pakaian, $90 juta (anggaran 2004)
UK 63.2%, Srpanyol 30.3%, Perancis 3.6% (2004)
Rakan dagangan
import utama
Sumber : http://ms.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Falkland 18/12/2014 pukul 16.31
2.6 Budaya
Selain menjadi surga pecinta alam tanah ini memiliki atraksi lainnya
sebagai daerah bersejarah. Sebelum menjadi ketergantungan dari Inggris pulaupulau yang dikunjungi oleh ekspedisi Perancis dan Spanyol — semua telah
24
meninggalkan warisan. Karena hal ini pulau-pulau memiliki sejarah yang kaya
meskipun ukurannya kecil. Sementara itu ia mempertahankan struktur yang terkait
dengan industri penangkapan ikan paus yang memiliki era keemasan di abad dan .
Pengunjung juga dapat belajar tentang sejarah Perang Dunia I Anehnya wilayah
perairan nusantara adalah tempat pertempuran besar pada bulan Desember dikenal
sebagai Pertempuran Kepulauan Falkland di mana Inggris mengalahkan Jerman.
Dekade kemudian itu adalah markas Angkatan Laut Kerajaan selama Perang
Dunia II. Di sisi lain ini ketergantungan Inggris menawarkan tradisi Anglophone
dan wilayah yang belum sepenuhnya dieksplorasi.
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Kepulauan Falkland (Sepanyol: Islas Malvinas) ialah sebuah kepulauan di
selatan Lautan Atlantik, yang terletak 480 km dari persisiran pantai Argentina,
1,080 km di barat Pulau Shag, Georgia Selatan, dan 940 km di utara Wilayah
Antartika British . Kepulauan terpencil ini terdiri dari dua pulau utama, yaitu
Pulau Barat dan Pulau Timur, dan 776 pulau kecil yang lain. Stanley, yang
terletak di Pulau Timur, ialah ibu negaranya. Kepulauan ini ialah sebuah Wilayah
Luar Negeri British yang mempunyai pemerintahan sendiri tetapi dituntut oleh
Argentina sejak penubuhan semula pemerintahan British pada tahun 1833.
Dalam usaha memenuhi tuntutan ini pada tahun 1982, kepulauan ini
ditakluki Argentina yang mencetuskan Perang Falkland selama dua bulan di
antara Argentina dan United Kingdom. Di dalam perang yang tidak diisytiharkan
itu, tentera Argentina menerima kekalahan dan terpaksa berundur. Sejak
peperangan itu, kegiatan ekonomi seperti perikanan dan pelancongan berkembang
pesat. Penduduk kepulauan ini diberikan kewarganegaraan penuh British (sejak
Akta Kerakyatan British (Kepulauan Falkland) 1983) dan di bawah undangundang Argentina pula layak menerima kerakyatannya juga. Namun begitu,
penduduk pulau ini menolak kedaulatan Argentina.
Ekonomi Kepulauan Falkland, yang pertama melibatkan kapal anjing laut,
penangkapan ikan paus dan provisioning, menjadi sangat bergantung pada
pertanian biri-biri dari tahun 1870 hingga 1980. Kepulauan Falkland mempunyai
standard hidup yang tertinggi di Amerika Selatan. Pulau-pulau menggunakan pon
Falkland, yang terikat dengan Sterling
26
DAFTAR PUSTAKA
http://wisatadijogjakarta.wordpress.com/2012/09/06/fakta-menarik-tentangkepulauan-falkland-inggris-wilderness-terakhir-dunia/ 18/12/2014 pukul
16.30
http://ms.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Falkland 18/12/2014 pukul 16.31
http://younkhendra.wordpress.com/2009/01/26/sengketa-kepulauanfalklandmalvinas-antara-inggris-dan-argentina/ 18/12/2014 pukul 16.31
Dalamartikel
―Warga
Falkland
memutuskantetapdibawahInggris‖,
diaksesdarihttp://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2013/03/130312_referen
dum_falkland.shtmldiakses pada 27 April 2013;13.45 WIB.
Dalam jurnal : Stormy Waters : Britain, the falkland islands and UK-Argentine
relation, Klaus
DODDS
(DODDS,
2012
:
699 )”,
di
akses
www.chathamhouse.org/sites/default/files/public/International
Affairs/2012/88_4/88_4dodds.pdf pada 18 April 2013: 08.04 WIB.
DalamJurnalNasional ―Argentina Kritik “Militerisasi„ Inggris di Falklands‖,
olehIman Syukri, di aksesdarihttp://www.jurnas.com/halaman/17/2012-0209/198365 , pada 20 Mei 2013;20.15 WIB.
DalamJurnalNasional
―William
Ke
Falkland,
Argentina
Marah‖diaksesdarihttp://www.jurnas.com/halaman/17/2012-02-04/197840
, pada 20 Mei 2013; 20.40 WIB.
27
FALKLAND
DISUSUN OLEH :
NAMA
: Nery Nestary A
NIM
: 1111091
KELAS
: AS-1
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan nikmat Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Tugas Seminar Akuntansi ini sesuai dengan waktu yang telah di
tentukan.
Tugas ini berisi pembahasan mengenai Standar Akuntansi di Negara
FalkLandl. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada guru pembimbing dan
teman – teman yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Seminar
Akuntansi ini. kami berharap Tugas Seminar Akuntansi ini dapat bermanfaat
bagi pihak – pihak yang memerlukan, khususnya bagi kami sendiri
Kami menyadari bahwa pembuatan Tugas Seminar Akuntansi ini masih
jauh dari sempurna, Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan Tugas Seminar Akuntansi
ini.
Pekanbaru, Desember 2014
Nery Nestary A
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................................... 1
Kata Pengantar ........................................................................................................ 2
Daftar Isi.................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 4
1.3 Tujuan .................................................................................................. 5
BAB II ISI
2.1 Gambaran Umum ................................................................................. 6
2.2 Sejarah Kepulauan FalkLand .............................................................. 7
2.3 Pemerintah Kepulauan Falkland .......................................................... 9
2.3.1 Awal Peperangan ....................................................................... 10
2.3.2 Perselisihan Berlanjut................................................................. 15
2.3.3 Paska Perang .............................................................................. 18
2.4 Keadaan Politik Di Kepulauan FalkLand ........................................... 21
2.5 Perekonomian Di Kepulauan FalkLand .............................................. 22
2.5.1 Perbankan ................................................................................... 23
2.5.2 Pertanian..................................................................................... 23
2.6 Budaya................................................................................................. 25
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kepulauan Falkland pada awalnya diperebutkan Inggris dan Spanyol
selama bertahun-tahun. Sampai pada 1816, terjadi perkembangan baru di Amerika
Selatan. Argentina menyatakan merdeka dari jajahan Spanyol, dan membuat batas
wilayah negaranya sampai ke Kepulauan Falkland. Inggris yang berseteru dengan
Argentina memperebutkan kepulauan di Amerika Selatan itu.
Perebutan itu terus berlangsung selama bertahun-tahun. Bahkan Argentina
berhasil memasukkan masalah klaim kepulauan itu ke Perserikatan Bangsa
Bangsa (PBB). Pada 1965, PBB mengeluarkan Resolusi 2065 yang menyebutkan
perlunya penyelesaian masalah itu, dengan memperhatikan kepentingan penduduk
yang ada di kawasan tersebut.
Pulau Malvinas ditemukan pada tahun 1832 oleh orang-orang Inggris dan
menjadi salah satu koloni Inggris. Argentina sendiri selalu mengklaim bahwa
Malvinas adalah bagian dari kawasan negaranya. Dengan alasan inilah, Argentina
menyerbu Pulau Malvinas pada tahun 1982. Tindakan Argentina ini tidak diterima
oleh Inggris. Tentara Kerajaan Inggris kemudian dikirim ke kawasan itu dan
terjadilah pertempuran di antara keduanya. Kecanggihan militer Inggris akhirnya
mengantarkan tentara negara itu meraih kemenangan dan mengusir tentara
Argentina dari Malvinas. Meskipun secara militer Argentina telah kalah, Bounes
Aires masih melakukan langkah-langkah diplomasi untuk memiliki pulau
tersebut.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari penjelasan di latar belakang di atas, maka adapun rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah, perkembangan ekonomi, politik yang mempengaruhi
Kepulauan FalkLand ?
4
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk :
1. Untuk mengetahui sejarah, perkembangan ekonomi, politik yang
mempengaruhi Kepulauan FalkLand.
5
BAB II
ISI
2.1 Gambaran Umum
Kepulauan Falkland adalah sebuah wilayah luar negeri Britania Raya
Samudra Atlantik Selatan yang terdiri dari dua pulau utama, Falkland Timur dan
Falkland Barat, serta beberapa pulau kecil. Ibu kotanya, Stanley, terletak di
Falkland Timur. Kedaulatan kepulauan ini dipertentangkan oleh Argentina yang
menamakannya Islas Malvinas dalam bahasa Spanyol. Nama itu diambil dari
bahasa Perancis Iles Malouines yang berasal mula ketika nelayan dari St Malo
menduduki Falkland pada masa yang singkat.
Kepulauan Falkland digolongkan oleh Komite Dekolonisasi PBB sebagai
salah satu dari 16 Wilayah Jajahan di dunia. Kepulauan Falkland terletak 483 km
dari daratan Amerika Selatan. Dia terdiri dari dua pulau utama, Falkland Timur
dan Falkland Barat , dan sekitar 700 pulau-pulau kecil. Luas wilayah daratan
sebesar 12.173 km² dengan panjang garis pantai ±1.288 km.
Dalam usaha memenuhi tuntutan ini pada tahun 1982, kepulauan ini
ditakluki Argentina yang mencetuskan Perang Falkland selama dua bulan di
antara Argentina dan United Kingdom. Di dalam perang yang tidak diisytiharkan
itu, tentera Argentina menerima kekalahan dan terpaksa berundur. Sejak
peperangan itu, kegiatan ekonomi seperti
perikanan dan pelancongan
berkembang pesat. Penduduk kepulauan ini diberikan kewarganegaraan penuh
British (sejak Akta Kerakyatan British (Kepulauan Falkland) 1983) dan di bawah
undang-undang Argentina pula layak menerima kerakyatannya juga.
Ekonomi Kepulauan Falkland, yang pertama melibatkan kapal anjing laut,
penangkapan ikan paus dan provisioning, menjadi sangat bergantung pada
pertanian biri-biri dari tahun 1870 hingga 1980. Sekarang mempunyai
pendapatan dari sektor pelancongan, penangkapan ikan komersial, dan
perkhidmatan industri perikanan serta pertanian. Kepulauan Falkland mempunyai
standard hidup yang tertinggi di Amerika Selatan. Pulau-pulau menggunakan pon
Falkland, yang terikat dengan Sterling.
Ibukota resmi Port Stanley East Falkland adalah sebuah kota yang indah
6
menggabungkan efisiensi Inggris dengan keramahan kepulauan. Ada . Kota ini
masih mempertahankan gaya hidup tradisional menjadikannya sebagai destinasi
menarik bagi pengunjung. Di bawah latar belakang rumah kota tradisional Anda
dapat menikmati pergi untuk joging di ibukota pulau ini.
2.2 Sejarah Kepulauan Falkland
Pada abad ke-18, Louis de Bougainville asal Perancis mendirikan
pangkalan angkatan laut di Port Louis, Falkland Timur pada 1764. John Byron
asal Britania, yang mengabaikan kehadiran Perancis, juga mendirikan pangkalan
di Port Egmont, Falkland Barat pada 1765. Pada 1766, Perancis menjual
pangkalannya ke Spanyol. Spanyol kemudian menyatakan perang terhadap
Britania Raya pada 1770 untuk memperebutkan seluruh wilayah kepulauan.
Perselisihan tersebut berhasil diselesaikan setahun kemudian, dengan Spanyol
menguasai Falkland Timur dan Britania Raya menguasai Falkland Barat. Semasa
penyerbuan Britania di Rio de la Plata, Britania mencoba untuk merebut Buenos
Aires pada 1806 dan 1807, namun gagal.
Masalah ini sebenarnya belum terselesaikan hingga abad ke-19. Untuk
merebut Falkland, Argentina mendirikan koloni hukum pada 1820, dan pada 1829
melantik Luis Vernet sebagai gubernur. Britania Raya kembali merebut kepulauan
itu pada 1833, namun Argentina tidak mau melepas klaimnya. Sejumlah
ketegangan menyebabkan Argentina menyerbunya pada 1982. Namun Britania
Raya kembali berhasil merebutnya. Tidak ada orang pribumi yang tinggal di
Falkland ketika bangsa Eropa datang, walaupun ada beberapa bukti yang
diperdebatkan mengenai kedatangan manusia sebelumnya. Namun, bukti otentik
dan fakta nya tidak kredibel.
Kemerdekaan yang diraih provinsi-provinsi jajahan Spanyol di Amerika
Latin pada 1816, ternyata berbuntut panjang. Argentina, sebagai negara yang baru
terbentuk, selanjutnya giat mengumpulkan pulau-pulau bekas jajahan Spanyol
yang dianggap layak masuk ke wilayah kedaulatannya. Di antaranya adalah Las
7
Malvinas yang juga diklaim milik Inggris. Pertikaian demi pertikaian pun meletus
dan mencapai puncaknya pada April 1982 (perang Falkland/Malvinas).
Ada beberapa klaim mengenai para pelaut yang pertama kali melihat
Kepulauan Falkland namun pelaut asal Belanda Sebald de Weert dipercayai
sebagai penemu kepulauan tersebut pada 1600, sedangkan Britania dan Spanyol
tetap berpegang teguh pada keyakinan bahwa penjelajah mereka masing-masing
telah menemukannya lebih awal. Sejumlah peta lama, terutama milik Belanda,
menggunakan nama 'Kepulauan Sebald' untuk sementara. Berikut ialah sejarah
penjelajahan Kepulauan Falkland:
1504: Amerigo Vespucci (Firenze, Italia)
1540: Ferdinand Camargo (Spanyol)
1592: John Davis (Britania)
1593: Richard Hawkins (Britania)
1600: Sebald de Weert (Belanda)
1684: Cowley & Dampier (Britania) menemukan Pulau Pepys, diganti
namanya menjadi Georgia Selatan oleh James Cook pada 1775.
1690: John Strong (Britania)
1701: Gouin de Beauchesne (Perancis)
1708: Roger Woodes (Britania)
1740: George Anson (Britania)
Tidak ada orang pribumi yang tinggal di Falkland ketika bangsa Eropa
datang, walaupun ada beberapa bukti yang diperdebatkan mengenai kedatangan
manusia sebelumnya. Argumen yang paling kuat ialah rubah Warrah (Canis
antarcticus/Dusicyon australis) yang kemungkinan keturunan dari culpeo
(digunakan sebagai anjing pemburu oleh suku Yaghan di Tierra del Fuego)
Amerika Selatan. Warrah yang kini sudah punah sering mengganggu hewan
ternak pada saat itu. Kecil kemungkinan bagi warrah untuk mencapai pulau itu
dengan sendirinya.
8
2.3 Pemerintahan Kepulauan Falkland
Otoritas eksekutif berada di bawah wewengan Ratu dan menjadi mandat
gubernur. Pertahanan dan keamanan merupakan tanggung jawab Britania Raya.
Sebuah konstitusi disusun pada 1985. Delapan orang Dewan Legislatif dipilih
setiap empat tahun. Dewan Eksekutif yang menasihati Gubernur terdiri dari
Kepala Eksekutif, Sekretaris Finansial dan tiga Dewan Legislatif. Dewan
Eksekutif dipimpin oleh Gubernur. Dewan Legislatif terdiri dari Kepala
Eksekutif, Sekretaris Finansial dan delapan Dewan Legislatif.
Kekalahan Argentina dalam perebutan Falkland mengakibatkan runtuhnya
kekuasaan diktator militer Argentina pada 1983. Pertentangan mengenai kontrol
kepulauan tersebut masih berlangsung hingga kini. Pada 2001, Perdana Menteri
Britania Tony Blair menjadi tokoh Britania pertama yang berkunjung ke
Argentina sejak perang terjadi. Pada peringatan perang ke-22, Presiden Argentina
Nestor Kirchner berpidato dengan salah satu topiknya mengenai keyakinan bahwa
Kep. Falkland suatu saat akan menjadi milik Argentina. Selama menjabat sebagai
presiden pada 2003, Kirchner menjadikan kepulauan tersebut sebagai prioritas
utamanya. Pada Juni 2003, isu tersebut menjadi pembicaraan sebuah komite PBB,
dan berbagai langkah telah ditempuh untuk membuka pembicaraan dengan
Britania untuk menyelesaikan masalah ini. Penduduk Falkland tetap melihat diri
mereka sebagai warga negara Britania.
Kepulauan Falkland atau Malvinas adalah rangkaian pertempuran laut
yang paling besar dan panjang sejak perang Pasifik di masa Perang Dunia II.
Perang yang disebut Operasi ―bersama ‖ oleh Inggris, berlangsung selama lima
bulan, dan melibatkan operasi-operasi amfibi yang terpenting sejak pendaratan
Incheon pada 1950, saluran pipa logistik sepanjang lebih dari 10.000 km, dan
daerah pertempuran musim dingin yang jauhnya 5.300 km. dari pangkalan
bersahabat terdekat dekat Pulau Ascension.
9
2.3.1
Awal Peperangan
Klaim Argentina atas Kep. Falkland (yang disebutnya Malvinas),
didasarkan semata-mata pada kedekatan ke daratan Argentina dan apa yang
disebutnya sebagai ―warisan‖ kedaulatan dari pemerintahan Spanyol yang gagal
pada 1810. Klaim ini mempunyai makna emosional penting bagi rakyat
Argentina, dan telah selama beberapa generasi menjadi bagian kurikulum sejarah
di sekolah negeri. Motivasi sesungguhnya bagi invasi Argentina pada April 1982
itu lebih disebabkan oleh ancaman yang dirasakan oleh junta militer Jenderal
Leopoldo Galtieri yang berkuasa: ketidakstabilan internal di Argentina yang
mengancam pemerintahan diktaturnya. Galtieri membutuhkan pengalihan
perhatian yang mempersatukan, konflik luar untuk mengalihkan publik dan
mempertahankan kontrol di dalam negeri.
Pada 19 Maret 1982, Argentina membuka konflik dengan mendaratkan 30
kapal rongsokan di Pulau Georgia Selatan dan mengibarkan bendera Argentina.
Provokasi Argentina ini adalah untuk memancing perhatian tentara Inggris yang
ada di Falkland. Pertahanan di Falkland terdiri dari 79 marinir Inggris dan 120
pertahanan sipil. Tentara Inggris di Falkland segera memakan umpan strategi
Argentina dengan mengirim satuan tugas ke Georgia Selatan esoknya. 22 marinir
dan seorang letnan dikirim kesena dengan kapal HMS Endurance dari Port
Stanley/Puerto Argentino. Mereka diperintahkan untuk mengusir kapal-kapal
perang Argentina itu kembali ke Argentina. Endurance tiba pada 23 Maret dan
para marinir itu mendarat.
Dengan alasan meyelamatkan kapal-kapal mereka, Argentina mendaratkan
100 pasukannya ke Georgia Selatan pada 26 maret. Pengalihan serangan
Argentina ke Georgia selatan menjadi alasan Argentina untuk menyerang seluruh
Falkland. Pada subuh 2 april 1982 hari jumat sekitar 4500 pasukan Argentina
yang terdiri dari angkatan laut, darat dan udara menyerang Puerto Argentino/Port
Stanley. Pertahanan Falkland dengan ibukota Port Stanley diserbu dan diduduki
10
pasukan Argentina dan akhirnya gubernur Inggris di kepulauan tersebut Rex Hunt
menyerah pada Argentina.
Pengalihan serangan ke Georgia Selatan oleh Argentina merupakan
kejutan, dan memberikan alasan bagi invasi 2 April di Pulau Falkland Timur dan
direbutnya Stanley. Pasukan-pasukan tambahan Argentina tiba secara teratur dan
dalam tempo 24 jam lebih dari 4000 pasukan Argentina mendarat di pulau-pulau
itu.
Penguasa Argentina mengungsikan warga negara Inggris yang mendiami
Falkland ke kedutaan besar Inggris dengan pesawat ke sebuah negara Amerika
latin . Argentina mengangkat Jenderal Benyamin Mendez sebagai gubernur
militer di Falkland. Reaksi Inggris setelah invasi Argentina ke Falkland adalah
memutuskan hubungan diplomatiknya pada hari itu juga-2 april 1982.
Pada 12 April, Inggris mengumumkan Zona Eksklusif Maritim 200 mil di
sekitar pulau-pulau itu, dengan maksud memperlemah pasokan Argentina dan
upaya-upaya memperkuat pasukannya. Tiga kapal selam penyerang nuklir Inggris
memperkuatnya sampai tibanya gugus tugas atas air tiga minggu berikutnya.
Sementara kapal-kapal selam itu terus melakukan operasi-operasi blokade
sementara, 65 kapal Inggris dikirim ke Falklands pada akhir April: 20 kapal
perang, 8 kapal amfibi, dan 40 kapal logistik dari Pasukan Tambahan Angkatan
Laut Kerajaan dan Angkatan Laut Perdagangan.
Gugus tugas Inggris membawa 15.000 orang, termasuk kekuatan
pendaratan yang terdiri atas 7000 Marinir Kerajaan dan tentara. Kapal-kapal
logistik membawa bekal untuk pertempuran selama sekitar tiga bulan. Akhirnya,
pada 25 April, sebuah kelompok aksi atas air Inggris yang terdiri atas dua kapal
perusak, enam helikopter dan 230 pasukan menaklukkan pasukan pengawal
Argentina yang jumlahnya 156 orang di Georgia Selatan.
Gugus tugas AL Kerajaan Inggris tiba di timur Falkland pada1 Mei.
Rencananya adalah membangun keunggulan laut dan udara dengan memikat
11
kapal-kapal perang dan pesawat-pesawat Argentina keluar dari daratan dan
menghancurkan mereka, diikuti dengan pendaratan amfibi di Stanley. Dua kapal
selam penyerang Inggris ditempatkan di utara Falklands untuk mengamati kapalkapal Inggris dalam menghadapi gugus tugas AL Argentina yang utama dan kapal
induk Veinticinco de Mayo, yang telah beroperasi di wilayah itu sejak 20 April.
Kapal selam ketiga ditempatkan di selatan Falkland untuk memantau
Exocet yang dipasang di kapal penjelajah Argentina General Belgrano dan dua
kapal perusak yang mendampinginya. Kapal selam Inggris HMS Conqueror
mentorpedo dan menenggelamkan General Belgrano, yang kehilangan 368 dari
1042 awaknya. Gugus tugas Argentina di utara kembali ke pangkalan dan tetap
tinggal di sana hingga perang berakhir. De Mayo menurunkan pesawat-pesawat
A-4nya yang beroperasi dari pangkalan-pangkalan lepas pantai hingga perang
usai.
Serangan udara dari pangkalan-pangkalan di Argentina terhadap kapalkapal Inggris sering terjadi selama perang. Meskipun memiliki pertahanan AAW
(―anti-air warfare‖ – peperangan anti serangan udara) yang canggih serta
menggunakan Sea Harriers yang cukup sukses dalam pertahanan udara ke udara,
AL Inggris hanya bertahan dalam menghadapi kekuatan udara Argentina.
Serangan pesawat Argentina menghantam sekitar 75 persen dari kapal-kapal
Inggris dengan bom.
Namun hanya tiga kapal perang Inggris (satu perusak dan dua fregat) serta
dua kapal pendarat yang tenggelam atau rusak berat oleh bom. Kapal-kapal
Inggris lainnya yang tenggelam, satu kapal perusak (HMS Sheffield) dan satu
kapal pemasok, dihantam oleh misil Exocet. AL Inggris berhasil menghancurkan
lebih dari setengah dari 134 pesawat tempur Argentina selama perang dengan
menggunakan kombinasi perang listrik, Harriers, misil darat ke udara, dan artileri
anti pesawat udara.
12
Perang diakhiri dengan menyerahnya Argentina pada 14 Juni 1982, setelah
tiga minggu operasi amfibi Inggris dan operasi darat mereka di Pulau Falkland
Timur. Senin 14 Juni 1982 pukul 21.00 waktu setempat (Selasa pagi waktu
Indonesia) pasukan Argentina menyerah di Port Stanley, setelah 74 hari
menguasai kepulauan tersebut. Brigjen Mario Benjamin Menendez, Panglima
Pasukan Argentina di Malvinas yang pernah bersumpah akan bertahan ―sampai
prajurit dan peluru yang terakhir‖, menandatangani pernyataan menyerah Senin
malam itu. Segera setelah itu Panglima Pasukan Inggris yang memimpin
penyerbuan ke Malvinas Mayjen Jeremy Moore mengirim kawat ke PM Margaret
Thatcher: ―Kepulauan Falklands kembali berada di bawah pemerintahan Inggris
seperti dikehendaki penduduknya. God save the Queen .‖
Tiga posisi pertahanan Argentina sehari sebelumnya telah jatuh:
Tumbledown Mountain dan Mount William di sebelah barat daya kota dan
Wireless Ridge di barat laut. Tinggal ―Lini Galtieri‖ yang merupakan garis
pembelaan Port Stanley terakhir, yang dipertahankan sekitar 7.000 tentara
Argentina. Sambil melemparkan granat, pasukan payung dan pasukan komando
Inggris bergerak maju dari berbagai posisi mereka, mengepung Argentino dan
selama beberapa hari dihujani tembakan dari laut, mortir dan artileri, yang sudah
terkepung rapat.
Banyak tentara Argentina yang dilaporkan melemparkan senjata mereka
dan lari mundur. Menjelang senja, bendera-bendera putih terlihat dikibarkan dari
bangunan-bangunan kayu di sekeliling kota pelabuhan tersebut. Pertempuran telah
berakhir. Kemenangan ini disambut gembira di Inggris. Ratu Elizabeth II, yang
putranya Pangeran Andrew, 22 tahun, bergabung dalam satgas ke Malvinas
sebagai pilot helikopter, menyatakan ―gembira dan lega‖.
PM Thatcher mempertimbangkan untuk mengunjungi Malvinas. Maksud
dan tujuan mengunjuni pulau tersebut adalah untuk memanfaatkan kemenangan
yang mengangkat tinggi popularitasnya ini untuk kepentingan politiknya.
Mengenai masa depan Malvinas, Thatcher telah mengisyaratkan: pemerintahan
13
sendiri tampaknya merupakan penyelesaian jangka panjang terbaik. Namun
Inggris juga menghadapi masalah: 11 ribu pasukan Argentina yang menyerah
(banyak di antaranya sakit dan kelaparan) jelas merupakan beban.
Perang yang menewaskan 243 tentara Inggris dan 420 tentara Argentina
(menurut pengumuman resmi, walau diduga lebih banyak lagi yang tewas)
menimbulkan guncangan lebih hebat di Argentina. Protes terhadap kekalahan di
Malvinas berubah menjadi protes pada rezinl militeryang berkuasa. Kekalahan di
Malvinas memang telah mengakhiri dukungan populer rakyat kepada junta militer
Argentina yang telah berkuasa selama 6 tahun terakhir. Tatkala Presiden Galtieri
melancarkan serbuan dan menduduki Malvinas 2 April lalu, sekonyong-konyong
Argentina yang terpecah belah seakan bersatu. Galtieri, 55 tahun, mendadak
dianggap pahlawan bangsa. Puluhan ribu orang berteriak menyebut namanya
dalam suatu demonstrasi dukungan rakyat segera setelah tentara Argentina
menduduki Malvinas.
Kini situasi berbalik. Galtieri, yang memerintahkan Brigjen Menendez
menyerah, dianggap sebagai pengkhianat bangsa. Letjen Leopoldo Fortunato
Galtieri malahan kehilangan dukungan para rekannya. Selasa malam, sehari
setelah tentara Argentina di Malvinas menyerah, para jenderal yang berkuasa
memutuskan untuk mengganti Galtieri. Ia diberi pilihan: mengundurkan diri atau
didepak ke luar. Galtieri, yang menjabat presiden selama 6 bulan, memutuskan
mundur sebagai Panglima AD dan Presiden.
Selesainya perang di Malvinas mengembalikan Argentina kepada situasi
dalam negeri yang sulit, yang kini mungkin lebih parah. Keadaan ekonomi: inflasi
mencapai 131%, angka pengangguran 13% dan resesi ekonomi dunia yang
memukul hebat industri dalam negeri, jelas menghantam negara yang
berpenduduk sekitar 36 juta tersebut. Kekalahan Argentina akhirnya membuat
presiden Argentina Jenderal Leopold Galtieri mengundurkan diri sebagai
panglima AD dan presiden. BBC mengomentari pengunduran diri itu ― orang yang
memulai perang di Falkland menjadi korbannya yang paling akhir ―.
14
2.3.2 Perselisihan Berlanjut
Pada tahun 2003 (19 tahun setelah perang Falkland), Argentina kembali
mempermasalahkan keabsahan pulau Malvinas adalah milik Inggris. Argentina
(walaupun telah kalah dalam perang), tetap ngotot ingin menjadikan pulau
tersebut adalah milik kedaulatan negaranya. Klaim Argentina terhadap Kepulauan
Malvinas yang menyebabkan perang dengan Inggris tetap merupakan prioritas
kebijaksanaan yang tinggi bagi Argentina, kata Menteri Luar Negeri Argentina,
Rafael Bielsa .
Berbicara kepada Komite Dekolonisasi PBB, Bielsa mengatakan,
pemerintah Inggris harus berhenti bersembunyi di belakang perang tahun 1982 itu
untuk menghindari perundingan mengenai isu kedaulatan pulau tersebut. Inggris
menyebut
kepulauan
itu
sebagai
Kepulauan
Falklands
dan
berhasil
mempertahankannya lewat perang tahun 1982 yang dimenangkannya. Merebut
kembali kedaulatan kepulauan itu merupakan ―tujuan tak bisa disisihkan bagi
rakyat Argentina ,‖ kata Bielsa dalam persidangan yang khusus disediakan bagi
gugusan pulau Atlantik Selatan.
Bielsa menyampaikan kasus tersebut untuk dibahas PBB menyangkut isuisu kedaulatan tiga pekan setelah kursi kepresidenan diisi oleh Nestor Kirchner,
yang lama menjadi gubernur Provinsi Santa Cruz, Argentina selatan. Sebelum
akhirnya jatuh ke tangan Inggris, provinsi itu memiliki hubungan erat dengan
Malvinas melalui perikanan dan perdagangan. Malvinas terletak sekitar 550 km
lepas pantai Argentina, mulai dikuasai Inggris pada tahun 1833.
Perang Malvinas dilancarkan pemerintahan militer Argentina, guna
menghimpun kembali kekuatannya. Bielsa mengatakan, pemerintahnya tidak bisa
menerima alasan Inggris yang berpegangan pada perseteruan London dengan
pemerintahan militer Argentina waktu itu, untuk menghindari perundingan
menyangkut isu kedaulatan Malvinas. Ketika perang, PM Margareth Thatcher
dibantu secara politis oleh Presiden AS, Ronald Reagan. Komite Dekolonisasi
15
PBB diharapkan akan menyetujui sebuah rancangan resolusi menyangkut
perseteruan tersebut yang meminta dimulainya kembali perundingan-perundingan
yang akan menyelesaikan persengketaan secara damai.
Pasca perang yang dimenangi Inggris, PM Tony Blair adalah PM Inggris
pertama yang mengunjungi Argentina sejak perang. Negara-negara Amerika
Latin, termasuk anggota komite Bolivia, Venezuela dan Kuba, teguh di belakang
tuntutan Argentina tersebut. Pekan lalu, Majelis Umum Organisasi Negara-Negara
Amerika (OAS) mengeluarkan pernyataan solidaritasnya dengan Argentina dalam
hal tuntutan terhadap Malvinas. OAS menyerukan kepada Inggris dan Argentina
untuk membuka kembali perundingan menyangkut persoalan itu sesegara
mungkin.
Pada tahun 2007, pemerintah Buenos Aires kembali mengklaim bahwa
kepulauan di Atlantik Selatan itu bagian dari kedaulatannya. Menlu Argentina
Jorge Taiana menegaskan, pemerintahnya ingin merebut kembali Malvinas yang
disebutnya telah diserobot oleh Inggris. Ambisi Argentina untuk mengklaim
kepemilikan Malvinas memanaskan hubungan negara Amerika Selatan itu dengan
Inggris. Karena 26 tahun lalu, kedua negara mengobarkan perang selama 74 hari
dengan kemenangan di pihak Inggris.
Pada saat itu juga, Jorge Taiana menyatakan bahwa Inggris telah berikap
arogan dengan mengadakan parade kemenangan militer untuk memperingati
perang tersebut. ―Apa yang mereka ingin lakukan bukanlah apa (PM Tony Blair)
sebut satu peringatan, tapi satu parade kemenangan militer, satu sikap arogan, ‖
katanya.
Argentina secara sepihak membatalkan perjanjian bilateral eksplorasi
minyak dengan Inggris dan mengumumkan sanksi-sanksi terhadap perusahaanperusahaan yang mengeksplorasi di daerah yang disengketakan itu. Tidak ada lagi
yang mempersatukan rakyat Argentina seperti ysng terjadi pada perang Falkland.
Pada tahun 1982, Argentina dikuasai rejim militer sayap kanan, yang menyerang
16
kepulauan itu untuk mengalihkan perhatian dari ekonomi yang merosot dan
pelanggaran hak asasi manusia.
Dekolonialisasi Majelis Umum PBB (MU PBB) menuduh Inggris sengaja
menghambat proses dialog secara terbuka untuk menentukan status Malvinas.
Seperti diketahui, perang Malvinas berakhir pada 14 Juni 1982 setelah pasukan
Argentina ditarik mundur namun Argentina tidak pernah secara resmi melepas
kepulauan itu kepada Inggris. ―Kengototan Inggris selama ini menghalangi
dimulainya proses dialog yang terbuka dan jujur antara kedua negara. Argentina
beberapa
kali
menawarkan
untuk membuka
negosiasi,
namun
Inggris
menolaknya,‖ tegas Jorge. Perselisihan mengenai Malvinas itu sudah yang ke
sekian kalinya membuka ‗perang‘ kedua negara di PBB, bahkan Presiden
Argentina Nestor Kirchner pekan lalu menegaskan Kepulauan Malvinas adalah
milik mereka dan harus kembali menajdi milik Argentina.
Meski tidak menegaskan apakah upaya merebut Malvinas akan dilakukan
dengan upaya terakhir (perang), Kirchner masih mengatakan pihaknya masih
menempuh cara damai. ―Perang itu merupakan kemenangan penjajah, karena itu
Argentina masih memiliki legitimasi atas wilayah Malvinas. Saya mengatakan
kepada Margareth Thatcher (PM Inggris waktu itu) bahwa Inggris memenangkan
perang (1982) karena ia memiliki kekuatan besar. Namun ia tidak pernah
mengalahkan Argentina dengan kekuatan akal atau keadilan,‖ katanya. Sementara
Jorge menjelaskan bahwa Argentina berkeras menyelesaikan perselisihan
mengenai kepemilikan Malvinas karena klaim Inggris di sana sangat mengganggu
perjanjian mengenai batas teritorial, isu keamanan perairan dan hak pencarian
ikan.
Secara
bersamaan,
MU
PBB mendesak
Argentina
dan
Inggris
memantapkan proses dialog dan kerjasama melalui upaya negosiasi guna
menemukan solusi damai secepatnya. Dalam resolusi yang disponsori Bolovia,
Chile, Kuba dan Venezuela, MU PBB juga mendesak agar pembicaraan Argentina
dan Inggris melibatkan semua aspek. Namun mewakili penduduk Inggris di
17
Malvinas, atau Falklands, Richard Davies yang juga anggota Dewan
Legislatif Falklands, justru menanggapi dingin imbauan MU PBB dan tuntutan
Argentina itu.
Penduduk pulau itu menolak keras upaya negosiasi, pemimpin Argentina
sengaja mengaitkan pulau itu sebagai bagian dari wilayah di abad pertengahan
guna mengalihkan perhatian orang atas kegagalan di dalam negeri,‖ kata Davies.
Falklands tidak berminat menjadi bagian dari negara Argentina. Setelah 25 tahun,
kami tetap meghormati pengorbanan para tentara Inggris yang membebaskan
kami,‖.
2.3.3 Paska Perang
Paska terjadinya Perang Falkland (Malvinas) pada 1982, dinamika
hubungan diplomatik Argentina dan Inggris dalam sengketa Kepulauan Falkland
(Malvinas) dapat dikategorikan ke dalam tiga tahap. Tahap pertama pada tahun
1982—1989, tahap kedua pada tahun 1989—2003, dan tahap terakhir pada tahun
2003—2007. Pada tahap pertama, hubungan diplomatik Argentina dan Inggris
sedang berada di level yang paling buruk dalam hubungan diplomatik bilateral
suatu negara, yakni terjadinya pemutusan hubungan diplomatik atau pembekuan
hubungan diplomatik. Pemutusan hubungan diplomatik ini ditandai dengan
adanya penarikan duta besar kedua negara yang berlangsung selama 8 tahun
hingga menjadikan pola perpolitikan luar negeri Argentina juga mengalami
perubahan, terutama terkait dengan sengketa Kepulauan Falkland (Malvinas).
Pada tahap kedua, 1989—2003, Argentina dan Inggris mengalami era
perbaikan hubungan diplomatik pada pemerintahan Carlos Menem. Argentina dan
Inggris mengadakan pertemuan pada 19 Oktober 1989, perwakilan kedua negara
bertemu di Madrid, Spanyol untuk berunding dan membahas kembali hubungan
diplomatik keduanya yang sempat terputus. Argentina dan Inggris kemudian
sepakat untuk mengeluarkan pernyataan bersama tentang kerangka kedaulatan yang
kemudian dikenal dengan sovereignty umbrella (Dodds, 2012 : 699). Sovereignty
18
umbrella
merupakan
kesepakatan
antara
Argentina
dan
Inggris
untuk
mengesampingkan isu kedaulatan Kepulauan Falkland (Malvinas) ketika kedua
negara menjalin hubungan bilateralnya yang berisi :
a. Perlindungan posisi kedua negara dalam isu kedaulatan Kepulauan Falkland
(Malvinas).
b. Tidak ada tindakan di luar perjanjian yang dilakukan oleh salah satu pihak untuk
menegaskan posisi mereka dalam Kepulauan Falkland (Malvinas) (Palermo,
2011 : 4).
Sovereignty umbrella bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi antara Argentina
dan Inggris tanpa membawa isu kedaulatan Kepulauan Falkland (Malvinas)
(Doods, 2012 : 699). Hal terpenting di dalam sovereignty umbrella adalah
Argentina tidak diperbolehkan menuntut Inggris untuk melakukan diskusi maupun
negoisasi tentang kedaulatan Kepulauan Falkland (Malvinas) (Palermo, 2011 : 4).
Selain menghasilkan sovereignty umbrella, kedua negara juga sepakat untuk
menjalin kembali hubungan diplomatik dengan menunjuk kembali duta besar,
melanjutkan komunikasi udara dan maritim, menjalin kembali kemitraan dalam
sektor ekonomi dan perdagangan serta tidak mengungkit isu perbatasan (Dodds,
2012 : 699). Kantor kedutaan di kedua negara pun dibuka kembali pada 26 Februari
1990. Inggris menunjuk Sir Humphrey Maud untuk menjadi duta besar di
Argentina dan Argentina menunjuk Mario Campora untuk menjadi duta besar di
Inggris (Dodds, 2012 : 699).
Membaiknya hubungan diplomatik antara Argentina dan Inggris juga
tercermin dari banyaknya kesepakatan yang dihasilkan dalam kurun waktu
1989—2003, seperti terbentuknya South Atlantic Fisheries Commission (SAFC)
pada 28 November 1990 (www.falklands.info). SAFC merupakan badan bentukan
Argentina dan Inggris yang bertujuan untuk mengelola dan melestarikan stok ikan
di kawasan Atlantik Selatan. Pada 27 September 1995 juga telah terjadi
kesepakatan tentang perjanjian hidrokarbon antara pemerintah Argentina dan
Inggris dengan menetapkan wilayah Barat Daya Atlantik sebagai wilayah
19
kerjasama khusus dengan membentuk komisi bersama yang bertujuan untuk
mendorong adanya eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon seperti minyak dan gas
di kawasan Barat Daya Atlantik (www.falklands.info). Tidak hanya itu, pada 14
Juli 1999 pemerintah Argentina dan Inggris sepakat untuk membuka kembali
layanan penerbangan dari kawasan Amerika Selatan ke Kepulauan Falkland
(Malvinas) dan pemerintah Argentina juga menyetujui agar masyarakat Argentina
bersedia menunjukkan paspor jika hendak memasuki wilayah Kepulauan Falkland
(Malvinas).
Pada tahap ketiga, hubungan diplomatik Argentina dan Inggris mulai
menunjukkan tren yang negatif. Pemulihan hubungan diplomatik yang berhasil
dibangun oleh Carlos Menem dengan berpegang pada sovereignty umbrella tidak
bertahan lama karena pada 2003, Argentina yang berada di bawah kepemimpinan
Néstor Kirchner menolak mempertahankan keberadaan sovereignty umbrella serta
menginginkan Argentina dan Inggris untuk mendiskusikan kembali isu kedaulatan
Kepulauan Falkland (Malvinas) (www.articel.janes.com). Pada tahun 2003,
Nestor Kirchner menghentikan ijin penerbangan menuju Kepulauan Falkland
(Malvinas). Hal tersebut dilakukan untuk memunculkan kembali isu kedaulatan
Kepulauan Falkland (Malvinas) (Dodds, 2012 : 685). Nestor Kirchner juga terus
mengangkat kembali isu kedaulatan Kepulauan Falkland (Malvinas) ke dalam
forum-forum internasional seperti Organization of American States (OAS) hingga
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) (Dodds, 2012 : 685). Pemerintah Argentina
juga merasa bahwa masalah kedaulatan Falkland tidak dapat teratasi hanya
dengan menggalang dukungan dari forum-forum regional hingga internasional
saja melainkan juga perlu ada upaya co-option. Upaya co -option ini dilakukan
oleh Argentina dengan dua cara, pertama dengan mendapatkan resolusi yang
mendukung Argentina untuk menuntut Inggris agar mau bernegosiasi kembali
dengan Argentina terkait Kepulauan Falkland (Malvinas), kedua dengan tetap
menggunakan forum internasional untuk menggalang dukungan bagi setiap
tindakan yang dilakukan Argentina terkait sengketa Kepulauan Falkland
(Malvinas) (Dodds, 2012 : 685).
20
Pada awal Agustus 2006, Malvinas Parliamentary Observatory Committee
mengeluarkan laporan pertamanya yang berjudul The Fallacy of SelfDetermination. Laporan tersebut menyatakan bahwa Inggris tidak berhak
melakukan pengklaiman atas Kepuluan Falkland (Malvinas) dan memutuskan
kedaulatan untuk wilayah Kepulauan Falkland (Malvinas) (Taylor dan Miller,
2007 : 30). Komite tersebut meyakini bahwa tindakan sepihak Inggris tidak sesuai
dengan resolusi yang dikeluarkan oleh Majelis Umum PBB. Tidak hanya dalam
Kepulauan Falkland (Malvinas), komite juga menginginkan Inggris untuk
menyelesaikan sengketa di Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich sesegera
mungkin (Godoy, 2011 : 26). Komite juga menjunjung tinggi visi negara-negara
di kawasan Amerika Selatan bahwa negara Amerika Selatan bebas dari
penjajahan, dan kekuasaan Inggis di Kepulauan Falkland (Malvinas) serta
perairan Atlantik Selatan adalah tindakan yang anakronisme dan harus segera
dihentikan (Godoy, 2011 : 26).
2.4 Keadaan Politik di Kepulauan Falkland
Otoritas eksekutif berada di bawah wewenang Ratu dan menjadi mandat
gubernur. Pertahanan dan keamanan merupakan tanggung jawab Britania Raya.
Sebuah konstitusi disusun pada 1985. Delapan orang Dewan Legislatif dipilih
setiap empat tahun.
Dewan Eksekutif yang menasihati Gubernur terdiri dari Kepala Eksekutif,
Sekretaris Finansial dan tiga Dewan Legislatif. Dewan Eksekutif dipimpin oleh
Gubernur. Dewan Legislatif terdiri dari Kepala Eksekutif, Sekretaris Finansial dan
delapan Dewan Legislatif.
Kekalahan Argentina dalam perebutan Falkland mengakibatkan runtuhnya
kekuasaan diktator militer Argentina pada 1983. Pertentangan mengenai kontrol
kepulauan tersebut masih berlangsung hingga kini. Pada 2001, Perdana Menteri
Britania Tony Blair menjadi tokoh Britania pertama yang berkunjung ke
Argentina sejak perang terjadi. Pada peringatan perang ke-22, Presiden Argentina
21
Nestor Kirchner berpidato dengan salah satu topiknya mengenai keyakinan bahwa
Kep. Falkland suatu saat akan menjadi milik Argentina. Selama menjabat sebagai
presiden pada 2003, Kirchner menjadikan kepulauan tersebut sebagai prioritas
utamanya. Pada Juni 2003, isu tersebut menjadi pembicaraan sebuah komite PBB,
dan berbagai langkah telah ditempuh untuk membuka pembicaraan dengan
Britania untuk menyelesaikan masalah ini. Penduduk Falkland tetap melihat diri
mereka sebagai warga negara Britania.
2.5 Perekonomian di Kepulauan Falkland
Kepulauan Falkland mempunyai KDNK sebanyak $ 105 juta, dan KDNK
per kapita $ 35,400 (2002 anggaran) menempatkan pulau sejajar dengan United
Kingdom (KDNK per kapita $ 35,200 - 2009 anggaran). Perkiraan Kontributor
PDB dari berbagai sektor pada 2010 adalah:
Perikanan - 52.5%
Kerajaan (termasuk kesihatan dan pendidikan) - 14.0%
Komunikasi, Kewangan dan perkhidmatan Perniagaan - 11.4%
Restoran & Pengangkutan - 7.7%
Pembinaan - 6.6%
Perumahan dan perkhidmatan yang lain - 3.2%
Perlombongan. Penggalian & Pengeluaran - 2.1%
Pertanian - 1.6%
Utiliti - 0.9%
Sumber:http://ms.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Kepulauan_Falkland 18/12/2014
pukul 15.41 wib
Pada tahun kewangan 2009/10, penerimaan kerajaan adalah £ 42,400,000
yang £ 14,500,000 berasal dari lesen perikanan dan perkhidmatan dan £
10,500,000 dari cukai. Semasa tempoh yang sama perbelanjaan kerajaan adalah £
47,600,000.
22
2.5.1 Perbankan
Kepulauan Falkland tidak memiliki bank sentral tetapi Standard Chartered
Bank yang memiliki satu cabang di Stanley yang menawarkan kemudahan
perbankan retail, komersial dan grosir.
Mata uang
Paun Falkland
Tahun fiskal 1 April–31 Maret
2.5.2 Pertanian
Lahan pertanian menyumbang ±80% dari luas tanah Falkland. Pertanian
Domba dulunya adalah sumber utama pendapatan dengan pulau-pulau dan masih
memegang peranan penting dengan eksport sakhlat high quality pergi ke UK:
Menurut Kerajaan Falkland Statistik ada lebih dari 500,000 biri-biri di pulaupulau. Kira-kira 40% dari kawanan negara berada di Falkland Barat dan 60% di
Falkland Timur. Kawanan biri-biri mulia Corriedale dan Polwarth keturunan
dengan Merino Dohne, Afrika Selatan Daging Merinos, Afrinos dan pembiakan
lain yang telah diperkenalkan dengan meningkatkan dengan kehalusan ciri-ciri
sakhlat dan daging. Harga sakhlat mengalami kemerosotan pada tahun 2005 / 6
dan kemuncaknya pada tahun 2008. Sejak tahun 2003 premi yang relatif
diperintahkan oleh sakhlat high yang lebih tinggi telah meningkat dengan sakhlat
kasar kehilangan harga tinggi di 2008.
Walaupun pengeluaran sakhlat tersebar di semua pulau, ladang haiwan
dengan disembelih tertumpu di Falkland Timur mana Kesatuan Eropah mengakui
penjagalan Send Bayterletak. Kos tambahan yang ditanggung oleh pengeluar di
West Falklands adalah tambang yang dikenakan bagi menyeberangi Falklands
Bunyi. Sehingga 2010, syarikat feri membuat lintasan dikenakan kenderaan
komersial £ 30 per meter untuk perjalanan tunggal campur £ 2 setiap kepala biribiri. Bulu di sisi lain dikenakan bayaran "£ 45 se-tan dihantar ke Stanley".
23
Peningkatan jumlah petani yang membekalkan biri-biri ke Kepulauan
Falkland Daging Syarikat. rumah potong hewan menerima akreditasi eksport pada
bulan Disember 2002 dan mulai mengeksport daging di Mei 2003. Jumlah
peternakan biri-biri meningkat dari 6 pada tahun 2003 menjadi 27 di 2007
sedangkan jumlah biri-biri dirumah potong hewan meningkat dari 2600 ke 11,963
pada waktu yang sama.
Statistik dipilih dengan tahun 2008/9 sehubungan dengan peternakan biri-biri
diberikan di bawah ini:
Daerah
Kawasan
Untuk
Jumlah Biri-biri
Wol
Rata
yang
biri-biri
biri-
disembeli
terpo
-rata
digunaka
(ha)
biri
h
tong
bulu
(Kg)
(Kg)
n
Falkland Timur
612,935
292,917
22,023
923,632
3.69
1.86
Falkland Barat
425,592
182,741
7,839
602,618
3.60
1.54
Pulau
85,458
28,962
4,197
110,595
4.55
1.69
Jumlah
1,123,985
504,620
34,059
1,636,845
3.95
1.70
Eksport
Rakan dagangan
eksport utama
Import
Dagangan antar bangsa
sakhlat, kulit, daging, cumi-cumi $125 juta (anggaran
2004)
Sepanyol 77.4%, UK 9.4%, AS 4.9% (2004)
bahan bakar, makanan dan minuman, bahan bangunan,
pakaian, $90 juta (anggaran 2004)
UK 63.2%, Srpanyol 30.3%, Perancis 3.6% (2004)
Rakan dagangan
import utama
Sumber : http://ms.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Falkland 18/12/2014 pukul 16.31
2.6 Budaya
Selain menjadi surga pecinta alam tanah ini memiliki atraksi lainnya
sebagai daerah bersejarah. Sebelum menjadi ketergantungan dari Inggris pulaupulau yang dikunjungi oleh ekspedisi Perancis dan Spanyol — semua telah
24
meninggalkan warisan. Karena hal ini pulau-pulau memiliki sejarah yang kaya
meskipun ukurannya kecil. Sementara itu ia mempertahankan struktur yang terkait
dengan industri penangkapan ikan paus yang memiliki era keemasan di abad dan .
Pengunjung juga dapat belajar tentang sejarah Perang Dunia I Anehnya wilayah
perairan nusantara adalah tempat pertempuran besar pada bulan Desember dikenal
sebagai Pertempuran Kepulauan Falkland di mana Inggris mengalahkan Jerman.
Dekade kemudian itu adalah markas Angkatan Laut Kerajaan selama Perang
Dunia II. Di sisi lain ini ketergantungan Inggris menawarkan tradisi Anglophone
dan wilayah yang belum sepenuhnya dieksplorasi.
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Kepulauan Falkland (Sepanyol: Islas Malvinas) ialah sebuah kepulauan di
selatan Lautan Atlantik, yang terletak 480 km dari persisiran pantai Argentina,
1,080 km di barat Pulau Shag, Georgia Selatan, dan 940 km di utara Wilayah
Antartika British . Kepulauan terpencil ini terdiri dari dua pulau utama, yaitu
Pulau Barat dan Pulau Timur, dan 776 pulau kecil yang lain. Stanley, yang
terletak di Pulau Timur, ialah ibu negaranya. Kepulauan ini ialah sebuah Wilayah
Luar Negeri British yang mempunyai pemerintahan sendiri tetapi dituntut oleh
Argentina sejak penubuhan semula pemerintahan British pada tahun 1833.
Dalam usaha memenuhi tuntutan ini pada tahun 1982, kepulauan ini
ditakluki Argentina yang mencetuskan Perang Falkland selama dua bulan di
antara Argentina dan United Kingdom. Di dalam perang yang tidak diisytiharkan
itu, tentera Argentina menerima kekalahan dan terpaksa berundur. Sejak
peperangan itu, kegiatan ekonomi seperti perikanan dan pelancongan berkembang
pesat. Penduduk kepulauan ini diberikan kewarganegaraan penuh British (sejak
Akta Kerakyatan British (Kepulauan Falkland) 1983) dan di bawah undangundang Argentina pula layak menerima kerakyatannya juga. Namun begitu,
penduduk pulau ini menolak kedaulatan Argentina.
Ekonomi Kepulauan Falkland, yang pertama melibatkan kapal anjing laut,
penangkapan ikan paus dan provisioning, menjadi sangat bergantung pada
pertanian biri-biri dari tahun 1870 hingga 1980. Kepulauan Falkland mempunyai
standard hidup yang tertinggi di Amerika Selatan. Pulau-pulau menggunakan pon
Falkland, yang terikat dengan Sterling
26
DAFTAR PUSTAKA
http://wisatadijogjakarta.wordpress.com/2012/09/06/fakta-menarik-tentangkepulauan-falkland-inggris-wilderness-terakhir-dunia/ 18/12/2014 pukul
16.30
http://ms.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Falkland 18/12/2014 pukul 16.31
http://younkhendra.wordpress.com/2009/01/26/sengketa-kepulauanfalklandmalvinas-antara-inggris-dan-argentina/ 18/12/2014 pukul 16.31
Dalamartikel
―Warga
Falkland
memutuskantetapdibawahInggris‖,
diaksesdarihttp://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2013/03/130312_referen
dum_falkland.shtmldiakses pada 27 April 2013;13.45 WIB.
Dalam jurnal : Stormy Waters : Britain, the falkland islands and UK-Argentine
relation, Klaus
DODDS
(DODDS,
2012
:
699 )”,
di
akses
www.chathamhouse.org/sites/default/files/public/International
Affairs/2012/88_4/88_4dodds.pdf pada 18 April 2013: 08.04 WIB.
DalamJurnalNasional ―Argentina Kritik “Militerisasi„ Inggris di Falklands‖,
olehIman Syukri, di aksesdarihttp://www.jurnas.com/halaman/17/2012-0209/198365 , pada 20 Mei 2013;20.15 WIB.
DalamJurnalNasional
―William
Ke
Falkland,
Argentina
Marah‖diaksesdarihttp://www.jurnas.com/halaman/17/2012-02-04/197840
, pada 20 Mei 2013; 20.40 WIB.
27