definisi sistem dan sistem informasi man

DEFINISI SISTEM DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem berasal dari kata yunani (ma) dan bahasa latin (systema) yang mempunyai arti
suatu susunan yang teratur dari kegiatan - kegiatan yang saling berkaitan dan susunan
prosedur - prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempemudah
kegiatan-kegiatan utama organisasi atau institusi.sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sistem informasi manajemen (sim) adalah jaringan prosedur pengolahan data yang
dikembangkan dalam suatu sistem (terintegrasi) dengan maksud memberikan informasi (yang
bersifat intern dan ekstern) kepada manajemen, sebagai dasar pengambil keputusan.
sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana
lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan
sebagainya. lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung
operasi manajemen sehari-hari. lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk
membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen.
lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan
perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
MACAM-MACAM SISTEM INFORMASI
· sistem reservasi pesawat : digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani
pemesanan/pembeilan tiket
· sistem penjualan kredit : digunakan untuk memantau hutang para pelanggan
· sistem biometrik : untuk mencegah orang yang tidak berwenang memasuki

fasilitas-fasilitas rahasia atau mengakses informasi yang bersifat rahasia dengan
cara menganalisa sidik jari atau retina mata
· sistem point-of-sale/ pos : diterapkan pada kebanyakan pasar swalayan
dengan dukungan pembaca barcode untuk mempercepat pemasukan data.
· sistem telemetri / pemantauan jarak jauh : menggunakan teknologi radio
misalnya untuk mendapatkan suhu lingkungan pada gunung berapi atau
memantau pilar jembatan rel kereta api
· sistem berbasis kartu cerdas / smart card : digunakan oleh juru medis untuk
mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena di dalam
kartu tersebut terekam data-data mengenai pasien
· sistem terpasang di tempat publik : memungkinkan seseorang mendapatkan
informasi seperti hotel, tempat pariwisata, pertokoan dll

· sistem layanan akademis berbasis web : mahasiswa memperoleh data-data
akademis, daftar mata kuliah baru pada saat semester baru
· sistem electronic data interchange (edi) : pertukaran dokumen antar
perusahaan secara elektronis dan data yang terkandung dalam dokumen dapat
diperoses secara langsung oleh komputer
· e-government atau sistem informasi layanan pemerintah yang berbasis internet
dalam bentuk yang lebih kompleks, si melibatkan banyak user dan memerlukan

sarana jaringan yang memungkinkan user yang tersebar di berbagai tempat yang
berjauhan dapat berbagi informasi.
kemampuan utama sistem informasi (turban, mclean dan wetherbe, 1999)
· melaksanakan komputasi numerik bervolume besar dan kecepatan tinggi.
· menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah,
akurat dan cepat
· menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil
tetapi mudah diakses
· memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia
dengan cepat
PEMBAGIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
1. Sistem pengolahan transaksi (transaction processing system disingkat tps) adalah

sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu
organisasi. sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data (misalnya
pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari
yang mendukung operasional organisasi dilakukan. tugas utama tps adalah
mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain
dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau
kebutuhan sistem informasi eksekutif.

2. Sistem pengendalian manajemen adalah perolehan dan penggunaan informasi untuk
membantu mengkoordinasikan proses pembuatan perencanaan dan pembuatan
keputusan melalui organisasi dan utnuk memandu perilaku manajemen

3. Sistem pendukung keputusan (spk) / decision support sistem (dss) pertama kali
diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh michael s. scott morton dengan
istilah management decision sistem. sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis
komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan
memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang
tidak terstruktur.
DEFINISI MANAJEMEN KINERJA
Secara mendasar, manajemen kinerja merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai
dari perencanaan kinerja, pemantauan / peninjauan kinerja, penilaian kinerja dan tindak lanjut
berupa pemberian penghargaan dan hukuman. rangkaian kegiatan tersebut haruslah
dijalankan secara berkelanjutan.
Menurut baird (1986) definisi manajemen kinerja adalah suatu proses kerja dari
kumpulan orang- orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dimana proses kerja ini
berlangsung secara berkelanjutan dan terus- menerus.
Menurut direktorat jenderal anggaran (2008), manajemen kinerja merupakan suatu
proses strategis dan terpadu yang menunjang keberhasilan organisasi melalui pengembangan

performansi aspek-aspek yang menunjang keberadaan suatu organisasi. pada
implementasinya, manajemen kinerja tidak hanya berorientasi pada salah satu aspek,
melainkan aspek-aspek terintegrasi dalam mendukung jalannya suatu organisasi.
Menurut dessler (2003:322) definisi manajemen kinerja adalah: proses
mengonsolidasikan penetapan tujuan, penilaian, dan pengembangan kinerja ke dalam satu
sistem tunggal bersama, yang bertujuan memastikan kinerja karyawan mendukung tujuan
strategis perusahaan.
Menurut udekusuma (2007) manajemen kinerja adalah suatu proses manajemen yang
dirancang untuk menghubungkan tujuan organisasi dengan tujuan individu sedemikian rupa,
sehingga baik tujuan individu maupun tujuan perusahaan dapat bertemu. dalam hal ini bagi
pekerja bukan hanya tujuan individunya yang tercapai tetapi juga ikut berperan dalam
pencapaian tujuan organisasi, yang membuat dirinya termotivasi serta mendapat kepuasan
yang lebih besar.

PANDANGAN DASAR SISTEM MANAJEMEN KINERJA:
bacal (1998) mengungkapkan lima pandangan dasar dalam sistem manajemen
kinerja.
1. model integratif untuk kinerja organisasi. pada pandangan ini, manajemen kinerja sebagai
suatu struktur sistem integratif yang saling berkesinambungan antar aspek. sehingga,
keberhasilan manajemen kinerja ditentukan oleh keseluruhan aspek yang ada dalam suatu

organisasi, tidak ditentukan bagian per bagian.
2. fokus pada proses dan hasil. manajemen kinerja menjadi suatu sistem yang tidak hanya
berorientasi pada hasil (pandangan tradisional). proses menjadi salah satu aspek penunjang
yang penting dalam penentuan hasil yang baik.
3. keterlibatan pihak yang berkaitan dalam pencapaian tujuan. pekerja sebagai subyek utama
yang melakukan proses bisnis organisasi secara langsung. maka dari itu, keterlibatan pihak
yang berkaitan (pekerja) menjadi penunjang dalam pencapaian tujuan organisasi.
4. penilaian kinerja objektif dan mengena pada sasaran. manajemen kinerja mencakup
penilaian kinerja objektif dan sesuai dengan sasaran tiap bagian organisasi yang berkaitan.
akhirnya, hal ini berpotensi pada dampak positif dari penilaian kinerja yang sukses dan
terstruktur.
5. evaluasi dan pembelajaran antara atasan dan bawahan. manajemen kinerja yang baik
mampu menyediakan suatu hasil evaluasi kinerja terukur. hasil evaluasi dapat memberikan
informasi pada pihak terkait (atasan maupun bawahan). informasi mengenai hasil evaluasi
dapat menjadi sarana pembelajaran dan penentu tindakan perbaikan di masa mendatang.
TAHAPAN MANAJEMEN KINERJA:
tahapan manajemen kinerja menurut williams (1998), terdapat empat tahapan utama
dalam pelaksanaan manajemen kinerja. tahapan ini menjadi suatu siklus manajemen kinerja
yang saling berhubungan dan menyokong satu dengan yang lain.
1. tahap pertama: directing/planning. tahap pertama merupakan tahap identifikasi perilaku

kerja dan dasar/basis pengukuran kinerja. kemudian, dilakukan pengarahan konkret terhadap
perilaku kerja dan perencanaan terhadap target yang akan dicapai, kapan dicapai, dan bantuan
yang akan dibutuhkan. indikator-indikator target juga didefinisikan di tahap ini. menurut
khera (1998), penentuan target/goal akan efektif bila mengadopsi smart. smart merupakan
singkatan dari spesific, measureable, achievable, realistic, dan timebound (dalam ilyas, 2006,
p. 28). sebuah target harus jelas apa yang akan dicapai dan bagaimana mencapainya
(spesific), terukur keberhasilannya (measureable) dan orang lain dapat memahami/melihat

keberhasilannya. target harus memungkinkan untuk dicapai, tidak terlalu rendah atau
berlebihan (achievable), masuk akal dan sesuai kondisi/realita (realistic), serta jelas sasaran
waktunya (timebound).
2. tahap kedua: managing/supporting. tahap kedua merupakan penerapan monitoring pada
proses organisasi. tahap ini berfokus pada manage, dukungan, dan pengendalian terhadap
jalannya proses agar tetap berada pada jalurnya. jalur yang dimaksudkan disini adalah kriteria
maupun proses kerja yang sesuai dengan prosedur berlaku dalam suatu organisasi.
3. tahap ketiga: review/appraising. tahap ketiga mencakup langkah evaluasi.
evaluasi dilakukan dengan flashback/review kinerja yang telah dilaksanakan. setelah itu,
kinerja dinilai/diukur (appraising). tahap ini memerlukan dokumentasi/record data yang
berkaitan dengan obyek yang dievaluasi.
evaluator harus bersifat obyektif dan netral agar didapat hasil evaluasi yang

valid.
4. tahap keempat: developing/rewarding. tahap keempat berfokus pada pengembangan dan
penghargaan. hasil evaluasi menjadi pedoman penentu keputusan terhadap action yang
dilakukan selanjutnya. keputusan dapat berupa langkah perbaikan, pemberian
reward/punishment, melanjutkan suatu kegiatan/prosedur yang telah ada, dan penetapan
anggaran.
TUJUAN MANAJEMEN KINERJA:
Adapun tujuan dari manajemen kinerja adalah (williams, 1998; armstrong & baron,
2005; wibisono, 2006):
1. mengatur kinerja organisasi dengan lebih terstruktur dan terorganisir.
2. mengetahui seberapa efektif dan efisien suatu kinerja organisasi.
3. membantu penentukan keputusan organisasi yang berkaitan dengan kinerja organisasi,
kinerja tiap bagian dalam organisasi, dan kinerja individual.
4. meningkatkan kemampuan organisasi secara keseluruhan dengan perbaikan
berkesinambungan.
5. mendorong karyawan agar bekerja sesuai prosedur, dengan semangat, dan produktif
sehingga hasil kerja optimal.
manajemen kinerja yang efektif akan memberikan beberapa hasil, diantaranya adalah:
-tujuan yang jelas bagi organisasi dan proses yang benar untuk mengidentifikasi,
mengembangkan, mengukur, dan membahas tujuan.


-integrasi antara tujuan secara luas yang dibuat oleh manajemen senior dengan tujuan
masing-masing pekerja.
-kejelasan yang lebih baik mengenai aspirasi dan tujuan organisasi.
-pelaksanaan dialog berkelanjutan antara manajemen dengan pekerja.
-pengembangan lingkungan yang lebih terbuka.
-perusahaan dapat mencapai hasil yang diinginkan.
- mendorong pengembangan pribadi.
PENGGUNA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN :
·

manajer tingkat atas

ä merupakan tingkat perencanaan strategis.

ä diisi oleh direktur dan para wakil direktur.
ä bertanggung jawab atas pengelolaan organisasi secara keseluruhan.
ä menetapkan arah kebijaksanaan, membuat rencana dan sasaran jangka panjang,
merumuskan strategi, menyusun prosedur operasional oraganisasi secara umum, serta
menetapkan pedoman interaksi dengan lingkungannya.

ä memerlukan informasi berupa ringkasan dari seluruh transaksi yang terjadi pada periode
waktu tertentu.
·

manajer tingkat menengah

ä diisi oleh manajer wilayah, direktur produk, dan kepala divisi.
ä berada pada tingkat pengendalian manajemen.
ä bertanggung jawab atas pengelolaan organisasi berdasarkan department, wilayah, produk,
atau divisi.
ä merumuskan rencana dan sasaran operasional jangka menengah, merumuskan strategi,
menyusun prosedur, melakukan pengendalian, dan membuat keputusan operasional
berdasarkan lingkup tanggung jawabnya.
ä memerlukan informasi berdasarkan divisinya.
·

manajer tingkat bawah

ä diisi oleh kepala departemen, supervisor dan pimpinan proyek.


ä berada pada tingkat pengendalian operasional.
ä bertanggung jawab atas pelaksana rencana dan sasaran operasional
ä membuat keputusan jangka pendek berdasarkan arah kebijakan, prosedur, dan pedoman
yang telah ditetapkan serta mengendalikan transaksi harian.
robert l. katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer
membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. ketiga keterampilan tersebut adalah:
1.

keterampilan konseptual (conceptional skill)

manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide,
dan gagasan demi kemajuan organisasi. gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian
haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau
konsepnya itu. proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya
disebut sebagai proses perencanaan atau planning. oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2.

keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)


selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga
keterampilan kemanusiaan. komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer
terhadap bawahan yang dipimpinnya. dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan
kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap
terbuka kepada atasan. keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan
manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3.

keterampilan teknis (technical skill)

keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih
rendah. keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi,
akuntansi dan lain-lain.
PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM ORGANISASI
manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi
memainkan peran yang kritikal di dalam organisasi. sistem informasi ini sangat
mempengaruhi secara langsung bagaimana manajemen mengambil keputusan, membuat
rencana, dan mengelola para pegawainya, serta meningkatkan sasaran kinerja yang hendak

dicapai, yaitu bagaimana menetapkan ukuran atau bobot setiap tujuan atau kegiatan,
menetapkan standar pelayanan minimum, dan bagaimana menetapkan standar dan prosedur
pelayanan baku kepada masyarakat. oleh karenanya, tanggung jawab terhadap sistem
informasi tidak dapat didelegasikan begitu saja kepada sembarang pengambil keputusan.
Semakin meningkat saling ketergantungan antara rencana strategis instansi, peraturan
dan prosedur di satu sisi dengan sistem informasi (software, hardware, database, dan
telekomunikasi) di sisi yang lainnya. perubahan di satu komponen akan mempengaruhi
komponen lainnya. hubungan ini menjadi sangat kritikal manakala manajemen ingin
membuat rencana ke depan. aktivitas apa yang akan dilakukan lima tahun ke depan biasanya
juga sangat tergantung kepada sistem apa yang tersedia untuk dapat melaksanakannya.
sebagai contoh, peningkatan produktivitas kerja para pegawai sangat tergantung pada jenis
dan kualitas dari sistem informasi organisasi.
Perubahan lain dalam hubungan sistem informasi dengan organisasi adalah semakin
meningkatnya cakupan dan ruang lingkup dari sistem informasi dan aplikasinya.
pengembangan dan pengelolaan sistem dewasa ini membutuhkan keterlibatan banyak pihak
di dalam organisasi, jika dibandingkan peran dan keterlibatanya pada periode-periode yang
lalu. sebagaimana sudah disampaikan dengan meningkatnya kecenderungan organisasi
berteknologi digital, maka sistem informasi di dalam organisasi dapat meliputi jangkauan
yang semakin luas hingga kepada masyarakat, instansi pemerintahan lainnya, dan bahkan
informasi mengenai perkembangan politik terakhir.
Satu alasan mengapa sistem informasi memainkan peran yang sangat besar dan
berpengaruh di dalam organisasi adalah karena semakin tingginya kemampuan teknologi
komputer dan semakin murahnya biaya pemanfaatan teknologi komputer tersebut. semakin
baiknya kemampuan komputer telah menghasilkan jaringan komunikasi yang kuat yang dapat
digunakan organisasi untuk melakukan akses informasi dengan cepat dari berbagai penjuru
dunia serta untuk mengendalikan aktivitas yang tidak terbatas pada ruang dan waktu.
jaringan-jaringan ini telah mentransformasikan ketajaman dan bentuk aktivitas organisasi,
menciptakan fondasi untuk memasuki era digital.
Jaringan yang terluas dan terbesar yang digunakan adalah internet. hampir setiap
orang di seluruh dunia ini, baik yang bekerja di dunia sains, pendidikan, pemerintah, maupun
kalangan pebisnis menggunakan jaringan internet untuk bertukar informasi atau melakukan
transaksi bisnis dengan orang atau organisasi lain di seluruh dunia. internet menciptakan
platform teknologi baru yang universal. teknologi internet ini mampu mempertajam cara

bagaimana sistem informasi digunakan dalam bisnis dalam kehidupan sehari-hari. berbagai
manfaat yang dapat diperoleh dengan penggunaan internet:


komunikasi dan kolaborasi.



akses data dan informasi.



partisipasi dalam diskusi.



supply informasi.



hobi atau bersenang-senang (entertainment).



pertukaran transaksi bisnis.
Pertumbuhan yang pesat di teknologi komputer dan jaringan, termasuk teknologi

internet telah mengubah struktur organisasi yang memungkinkan secara instan informasi
didistribusi di dalam dan di luar organisasi. kemampuan ini dapat digunakan untuk
mendesain ulang dan mempertajam organisasi, mentransfer struktur organisasi, ruang lingkup
organisasi, melaporkan dan mengendalikan mekanisme, praktik-praktik kerja, arus kerja,
serta produk dan jasa. pada akhirnya, proses bisnis yang dilakukan secara elektronis
membawa organisasi lebih dikelola secara digital, yang membawa dampak pada hal-hal
sebagai berikut:


Organisasi semakin ramping.

organisasi yang gemuk dan birokratis lebih sulit untuk mengikuti perubahan yang pesat dewasa
ini, kurang efisien, dan tidak dapat kompetitif. oleh karenanya, banyak model organisasi ini
sekarang dirampingkan, termasuk jumlah pegawainya dan tingkatan hirarkis manajemennya.


Pemisahan pekerjaan dari lokasi.

teknologi komunikasi telah mengeliminasi jarak sebagai satu faktor yang harus dipertimbangkan
dalam pekerjaan.

DAMPAK POSITIF & NEGATIF DARI SISTEM INFORMASI

dampak positif :


sistem informasi dapat menjalankan kalkulasi atau perhitungan lebih cepat.



sistem informasi membantu perusahaan belajar lebih banyak mengenai pola-pola

pembeliandan kesukaan-kesukaan pelanggan


memberi efisiensi melalui layanan seperti atm, telepon, atau pesawat udara terkontrol-

komputer dan pelabuhan-pelabuhan udara.


sistem informasi memberi kemajuan dalam bidang kesehatan seperti pembedahan,

radiology, dan monitoring pasien.


internet mendistribusikan informasi secara cepat ke jutaan orang di seluruh penjuru

dunia.
dampak negatif :


dengan mengotomasi aktivitas yg biasanya dikerjakan oleh manusia, maka system

informasi dapat mengeliminasi pekerjaan / mata pencarian


sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan rincian data

pribadi seseorang yang berarti melanggar privasi


sistem informasi digunakan dibanyak aspek kehidupan sehari-hari shg dapat

menghentikan bisnis dan layanan transportasi, melumpuhkan komunitas, dan hubungan
personal.


penggunan sistem informasi secara berlebihan dapat mengakibatkan stress tubuh dan

masalah-masalah kesehatan lainnya.


internet dapat digunakan untuk mendistribusikan produk-produk bajakan seperti

perangkat lunak, buku, artikel, dan property intelektual lainnya.
MANFAAT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM SUATU PERUSAHAAN


meningkatkan efisiensi operasional, investasi di dalam teknologi sistem informasi

dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. efisiensi operasional membuat
perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership.dengan
menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan
rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry)dengan jalan meningkatkan
besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan
pasar. selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in)konsumen dan
pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.



memperkenalkan inovasi dalam bisnis,penggunaan atm. automated teller

machinedalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem
informasi. dengan adanya atm, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis
melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun. penekanan utama dalam sistem
informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan
antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. sebuah contoh yang bagus dari hal ini
adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen
perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. bila sebuah agen perjalanan telah
menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan untuk
menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.


membangun sumber-sumber informasi strategis,teknologi sistem informasi

memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat
kesempatan dalam keuntungan strategis. hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan
perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem
informasi, dan melatih end users. sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk
membuat basis informasi strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan
informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. informasi ini merupakan aset yang
sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari
perusahaan. sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer
tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual
produk baru kepada konsumen.
Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia
informasi, atau alat untuk pengambilan keputusan. sekarang sistem informasi dapat berfungsi
untuk menolong end user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi
sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. penggunaan yang
efektif dari sistem informasi strategis menyajikan end users manajerial dengan tantangan
manajerial yang besar.