Manusia dan Penderitaan yesus dalam

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penderitaan
Penderitaan setara etimologi berasal dari bahasa sanksekerta dhra yang
memiliki arti menangggung atau menahan, dalam bahasa indonesia penderitaan
berasal dari kata derita yang berarti sesuatu yang menyusahkan yang di tanggung
dalam hati,

secara terminologi penderitaan adalah keadaan yang menderita

(keadaan yang tidak menyenangkan) yang harus di tanggung. Disini penulis akan
membahas dua macam penderitaan yang pertama penderitaan fisik dan
selanjutnya penderitaan batin walaupun tingkat penderitaan bertingkat akan
tetapi itu masih dalam ruang lingkup permasalahan penderitaan. Penderitaan
yang pertama misal dalam suasana terik matahari, kepala merasa pusing tertimpa
puing, kedinginan, adapun penderitaan secara lahir tidak terlalu beresiko dalam
kehidupan manusia apabila keadaan batinya mempunyai kekuatan yang kuat.
Penderitaan yang kedua contoh sakit hati karena digunjing, ditolak, atau merasa
menyesal. Apabila penderitaan keduanya (lahir-batin) di campurkan maka kita
sebagai manusia akan menanggung beban yang sangat berat secara fisik maupun
psikologi, misalnya kita pergi melamar kerja terik matahari begitu kuat,

sampainya di perusahaan administrasi dipersulit setelah selesai kita ditolak
karena alasan yang tidak rasional dan pulangnya terkena lemparan batu. Dalam
surah al-Insyiqaaq kita dihimbau untuk kuat dan selalu bekerja dengan sungguhsunguh tanpa merasa ada keraguan.











   

3

4


Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguhsungguh menuju Tuhanmu, Maka pasti kamu akan menemui-Nya 1.(Q.S. alInsyiqaaq ;6)
Dalam surat al- Insyiqaaq ;6 kita telah di beri peringatan agar kita dalam
melakukan segala sesuatu supaya dapat mencapai yang di inginkan, dengan
bersungguh-sungguh dan selalu bertaqwa kepada Allah SWT, apabila dalam
melakukanya tidak bersungguh-sungguh maka akan datang penderitaan.
Walaupun secara filosofis keadaan bersungguh-sungguh adalah sebuah
penderitaan dalam proses mencapai kebahagiaan.
























    
      











  
Artinya; Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya,
Maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil
dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di
antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka
ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak Menganiaya
mereka, akan tetapi merekalah yang Menganiaya diri mereka sendiri (Q.S. alAnkabuut ;40).
2.2 Hubungan Manusia dan Penderitaan
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan
manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun,
1 Maksudnya: manusia di dunia ini baik disadarinya atau tidak adalah dalam perjalanan
kepada Tuhannya. dan tidak dapat tidak Dia akan menemui Tuhannya untuk menerima pembalasanNya dari perbuatannya yang buruk maupun yang baik.

5

peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu
peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi

untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai
kenikmatan dan kebahagiaan. Memang harus diakui, di antara kita dan dalam
masyarakat, masih terdapat banyak orang yang sungguh-sungguh berkehendak
baik, yaitu manusia yang merasa prihatin atas aneka tindakan kejam yang
ditujukan kepada sesama; manusia yang tidak saja prihatin, melainkan berperanserta mengurangi penderitaan sesamanya, bahkan juga berusaha untuk mencegah
penderitaan atau paling tidak menguranginya, serta manusia yang berusaha keras
tanpa pamrih untuk melindungi, memelihara dan mengembangkan lingkungan
alam ciptaan secara berkelanjutan. Ada keinginan alamiah manusia untuk
menghindari penderitaan. Tetapi justru penderitaan itu merupakan bagian yang
terkandung di dalam kemanusiaannya. Orang harus memburu-buru berlelah di
bawah matahari untuk mendapatkan apa yang diingininya, makan rezeki yang
diperoleh dengan susah payah. Namun itu pun juga tidak melepaskan
penderitaan yang dialaminya. Pertanyaan yang paling tepat bukan untuk
mengakhiri penderitaan, tetapi bagaimana menikmati penderitaan. Penderitaan
itu ada, dan kehidupan ini seperti sebuah siklus mengalami penderitaan dan
kesukaran, jadi bagaimana saya menemukan sukacita di dalam penderitaan dan
kesukaran yang sedang

dihadapi. Akibat penderitaan yang bermacam-macam,


ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang
menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum
tentu tidak bermanfaat, penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada
orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara itulah yang
disebut anugrah. Tawaran istimewa bagi kita semua untuk menjalani kehidupan
ini sebagai sebuah perjalanan untuk mengalami anugrah demi anugrah-Nya di
dalam menghadapi setiap kesukaran dan penderitaan yang ada. Di dalam kuasa
anugrah dan kebenaran-Nya, sebenarnya rumah kita yang sejati bukanlah di

6

dunia ini, tetapi di dalam kekekalan bersama dengan Allah, dimana tidak ada
penderitaan, kesukaran, kesedihan dan air mata, karena semuanya diganti
dengan sorak sorai, sukacita, dan kebahagiaan yang sejati.Sebaiknya bila kita
sedang dihadapkan dengan musibah, kiranya penghiburan yang sejati dari Allah
mengganti setiap penderitaan dan kesukaran hidup kita dengan sukacita.
2.3 Sebab-musabab Timbulnya Penderitaan
Sebab-musabab timbulnya perasaan menderita yang di alami manusia di
kategorikan oleh dua faktor penting, pertama disebabkan oleh internal atau
sesama manusia dan yang kedua disebabkan oleh penyakit atau faktor ekstern

lainya.
2.4 Pengaruh yang Disebabkan Penderitaan
Pengaruh yang di timbulkan oleh penderitaan tergantung insan yang
memandang makna dari sebuah penderitaan, apabila penderitaan dipandang dari
segi positif maka penderitaan bukanlah sebuah masalah besar, penderitaan
adalah sebuah perjalanan yang harus dilalui menuju kebahagiaan kelak nantinya,
penderitaan sebagai motivasi dalam menjalani kehidupan. Lantas apabila
memandang penderitaan itu bersifat negativ maka yang terjadi adalah
penyesalan, apatis, kecewa, frustasi, stres dan merasa tidak di manusiakan yang
lebih tidak di inginkan adalah keinginan untuk mengakhiri hidup.
2.5 Sakit
Sakit secara terminologi di artikan sebagai persepsi seseorang bila merasa
tidak nyaman dibagian tubuh karena menderita sesuatu, selanjutnya sakit
menyebabkan proses fisik dan patofisiologis2 terganggu dan menyebabkan
keadaan tubuh dan fikiran abnormal. Sakit berasal dari penyakit, sesorang yang
dikatakan sehat apabila merasa tidak ada sedikitpun yang sakit sebaliknya
apabila merasa tidak sehat maka itulah sakit.
2.6 Siksaan
Siksaan mempunyai pengertian perlakuan yang sewenang-wenang
terhadap manusia yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun

2 berkaitan dengan fungsi dan kegiatan kehidupan atau zat hidup (organ, jaringan, atau sel)

7

psikologis. penyiksaan digunakan sebagai balasan atas perbuatan atau
kepentingan yang lain seperti balas dendam, hukuman, sadisme, mendapatkan
informasi atau perlakuan yang menyebabkan penderitaan kepada korban.
2.7 Neraka
Kata Neraka3 sering disebutkan oleh al-Qur’an salah satu cotoh dalam
surah Shaad ayat 57.

    
Artinya; Inilah (azab neraka), Biarlah mereka merasakannya, (minuman
mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin. (Q.S. Shaad :57 )
Kaitanya dengan penderitaan, apabila manusia simasukkan kedalam neraka
kitabullah al-Qur’an menjelaskan dalam surah an-Naba’ ayat 24-26.

      
   


 


Artinya; mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula
mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah, sebagai pambalasan
yang setimpal (Q.S. an-Naba’ :24-26).
Neraka digambarkan sebagai tempat yang sangat mengerikan sebagai tempat
penyiksaan yang bersuhu panas segaligus dingin, apabila suhu panas maka
sepanas”nya dan dingi sedingin-dinginya. Adapun bentuk penyiksaan di neraka
dijelaskan dalam surah ad-Dukhaan 47-49.

    
      
 

   
 

Artinya: Peganglah Dia kemudian seretlah Dia ke tengah-tengah neraka.
kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan (dari) air yang Amat panas.

Rasakanlah, Sesungguhnya kamu orang yang Perkasa lagi mulia 4.(Q.S. adDukhaan :47-49)
3 alam akhirat tempat orang kafir dan orang durhaka mengalami siksaan dan kesengsaraan
4 Ucapan ini merupakan ejekan baginya.

8

Dari beberapa penjelasan ayat al-Qur’an diatas, kita meyakini bahwa neraka
adalah suatu keniscayaan yang tidak bisa diyakini oleh manusia, bahwa neraka
benar-benar ada, bisa kita bayangkan penderitaan yang ditanggung oleh orang
yang disiksa di dalamnya. Wallahu’alam Bissawab.
2.8 Gambaran Umum Penderitaan Manusia Dalam Realita Kontemporer
Pada hakikatnya, manusia tidak bisa dilepaskan dari unsur intuisi5 pada
diri manusia itu sendiri. Dari intuisi, manusia bisa merasakan atas apa yang
terjadi pada lingkungan sekitar, dan lebih khusus apa yang terjadi dalam
dirinya.
Sehingga, dengan apa yang disebut intuisi tersebut, manusia bisa merasa
senang yang pada akhirnya menciptakan kebahagiaan, atau bahkan merasa
sedih yang mengakibatkan munculnya kondisi yang sering kita kenal dengan
penderitaan. Dari keterangan sebelumnya, dapat simpulkan bahwa kebahagiaan
dan Penderitaan adalah suatu substansi pokok yang mampu mempengaruhi

psikologi. Namun realita menunjukkan, penderitaan menjadi suatu kondisi yang
mutlak yang tidak pernah di harapkan oleh setiap makhluk, hal tersebut
berbanding terbalik dengan kebahagiaan yang selalu menjadi tujuan.
Penderitaan terburuk sepanjang masa di alami manusia abad 20 dimana
perang dunia dimulai, perang dunia I yang dimulai pada tahun 1914-1918
memakan korban dari pihak militer sebanyak 10 juta jiwa sedangkan menurut
sejarawan perang tersebut juga menewaskan masyarat sipil dalam jumlah yang
hampir sama. Pada perang dunia II, kira-kira menewaskan 60 juta jiwa
termasuk wanita, anak-anak dan orang lanjut usia yang tidak berdaya. Di
indonesia khususnya tidak terhitung jumlah dari korban penjajahan dan perang
perjuangan kemerdekaan.
Pada abad 21 penderitaan manusia terus berlanjut, sampai saat ini konflik
Israel-Palestina terus memakan korban setidaknya 1.800 warga sipil Palestina
jadi korban perang, 9.400 lainya luka-luka dan lebih dari 485.000 orang
mengungsi dan membutuhkan bantuan pangan darurat.
5 daya atau kemampuan mengetahui atau mema-hami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari;
bisikan hati; gerak hat

9

Dari abad 20-21 lebih dari 180 orang tewas akibat tindak kekerasan etnis,
kelaparan, kemiskinan dan pertikaian massal dan masih banyak lagi penderitaan
yang tercecer. Bahkan para ilmuan telah memprediksi bahwa masadepan adalah
mimpi buruk “bahwa dunia sudah tidak bisa lagi menunjang kehidupan
manusia dengan cara yang telah diketahui”, bahkan pada saat ini satu diantara
lima orang benar-benar miskin.
Kemiskinan menjadi momok yang menakutkan abad 21 tidak hanya di
indonesia akan tetapi diseluruh dunia, kemiskinan selalu menjadi permasalahan
yang hangat diperbincangkan, krisis sosial dan politik menyebabkan banyaknya
pengangguran. di wonosobo sendiri masih banyak pemuda-pemudi yang masih
menganggur, bekerja dengan penghasilan dibawah UMR, pendidikan yang
masih minim dan fasilitas publik yang kurang memadai.
Deskripsi diatas adalah beberapa hasil dari proses kehidupan manusia
yang penuh penderitaan, dimana kebahagiaan sudah tidak bisa dirasakan dan
riang anak-anak sudah tidak bisa dilihat oleh mata orang tua.