T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Problem Based Learning (PBL) Siswa Kelas IV SDN Kesongo abupaten Semarang Semester 1 Tahun Pelajaran 20162017 T1 BAB III
19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian, Setting Karakteristik dan Subjek Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Dalam dunia pendidikan penelitian tindakan disebut juga penelitian tindakan
kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk
memperbaiki pembelajaran dikelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru
atau praktisi dalam membentuk berbagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran dikelas (Slameto 2015:148).
Senada dengan hal diatas Arikunto (2009:129) juga berpendapat bahwa
penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan
tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang “dicoba sambil
jalan” dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.
Bahri (2012: 8) juga mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian
didalam kelas untuk memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas
dalam proses sehingga hasil belajar pun menjadi lebih baik.
Dari uraian pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian
tindakan kelas adalah sebuah kegiatan terencana yang dilakukan didalam kelas
dengan tujuan untuk memperbaiki ataupun meningkatkan mutu hasil belajar siswa
menjadi lebih baik melalui berbagai bentuk kegiatan dalam proses pembelajaran.
3.1.2 Setting dan Karakteristik Penelitian
a. Tempat Penelitian
Lokasi yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah SDN
Kesongo 04 Kabupaten Semarang. Lokasi dipilih karena permasalahan siswa kelas 4
yang belum tuntas dalam mata pelajaran IPS.
b. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 1 tahun
pembelajaran 2016/2017 dikelas 4 SDN Kesongo 04. Penentuan waktu penelitian
mengacu pada kalender akademik sekolah dan menggunakan dua siklus. Penelitian
akan dilakukan pada:
1. Siklus I
: 22-23 November 2016
2. Siklus II
: 25-26 November 2016
3.1.3 Subjek Penelitian
Subyek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN
Kesongo 04 Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 24 yang terdiri dari 10 siswa
perempuan dan 14 siswa laki-laki
3.2 Variabel dan Definisi Operasional
Ada dua variabel yang akan diteliti pada penelitian tindakan kelas ini, yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu model pembelajaran yang
digunakan guru sementara variabel terikat yaitu hasil belajar siswa. Variabel bebas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL).
3.2.1 Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL). Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yaitu
suatu model pembelajaran yang menggunakan permasalahan di dunia nyata sebagai
konteks bagi siswa untuk belajar tentang berfikir kritis dan keterampilan dalam
memecahkan suatu permasalahan dengan langkah-langkah sebagai berikut: orientasi
siswa pada masalah, mengorganisasi siswa pada masalah, membimbing pengalaman
individual/kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah.
20
3.2.2 Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar IPS siswa kelas 4 SDN
Kesongo 04 Kabupaten Semarang.
Hasil belajar siswa adalah pengetahuan siswa yang diperoleh setelah siswa
melalui tahapan-tahapan dalam proses pembelajaran. Hasil belajar pada penelitian ini
diukur melalui butir soal berupa pilihan ganda.
3.3 Prosedur Penelitian
Model penelitian yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah model spiral yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, R. Penelitian
ini dibagi kedalam 2 siklus dan pada setiap siklus `terdapat 3 rancangan kegiatan
yakni perencanaan, tindakan dan pengamatan, dan refleksi. Prosedur penelitian
menurut C.Kemmis an Mc.Taggert, R digambarkan dalam gambar berikut.
Gambar 3.1
Model Spiral dari C. Kemmis& Mc Taggart, R
3.3.1
Perencanaan
Arikunto
(2009:18)
menjelaskan
dalam
tahap
perencanaan,
peneliti
menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus
21
untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrument pengamatan untuk membantu
peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Pada tahap ini guru
bersama peneliti membuat rancangan penelitian yang akan dilaksanakan sebanyak 2
siklus dan setiap siklus terdiri 2 pertemuan. Hal yang perlu dipersiapkan dalam tahap
perencanaan adalah sebagai berikut:
1. Siklus I
Pada pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan
untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada kondisi awal (PraSiklus).
Siklus dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Tahap Perencanaan
Kegiatan dalam tahap perencanaan ini merancang dan merencanakan
pembelajaran IPS kelas 4 dengan menyusun RPP materi Kenampakan Alam
dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai. RPP dalam siklus I dibuat dua kali
pertemuan dengan alokasi waktu (2 x 35 menit). Pertemuan pertama 1 x
pertemuan( 2 x 35 menit ) dan pertemuan kedua 1 x pertemuan ( 2 x 35
menit). Langkah selanjutnya yaitu mempersiapkan fasilitas, saran pendukung
yang diperlukan dan pembuatan instrument yang digunakan untuk
mengamati dan menganalisis data mengenai proses dan hasil belajar pada
kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
b) Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan (Observasi)
Tindakan atau pelaksanaan adalah implementasi atau pelaksanaan
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
yang telah dibuat
dan
dilaksanakan dalam proses belajar mengajar didalam kelas. Kegiatan
pembelajaran dilakukan dengan model Problem Based Learning (PBL) pada
pelajaran IPS materi Kenampakan Alam. Pada tahap observasi ini dilakukan
bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan dengan cara mengamati pada
22
saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Penelitian tindakan kelas ini guru
IPS sebagai observer melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar
observasi yang telah disiapkan sebagai panduan dalam mengamati kegiatan
pembelajaran yang sedang berlangsung antara peneliti yang berperan sebagai
guru dengan siswa menggunakan model Problem Based Learning (PBL).
Selanjutnya hasil dari pengamatan akan dianalisis untuk dilakukan tindak
lanjut.
c) Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi, yaitu mencoba mengkaji
proses pembelajaranya, aktivitas guru dan siswa, serta hasil belajar, apakah
sudah efektif melihat ketercapaian dalam indikator kinerja pada siklus
pertama. Dalam kegiatan ini hal yang dievaluasi adalah kekurangan dan
kelebihan saat kegiatan pembelajaran berlangsung, serta hambatan dari
kegiatan yang telah dilakukan, sedangkan hasil tes evaluasi pada siklus I
akan dijadikan acuan pada pelaksanaan siklus II. Kemudian akan membuat
tindak lanjut perbaikan untuk siklus berikutnya mengacu pada siklus
sebelumnya.
2. Siklus II
Kegiatan pada siklus II dirancang untuk memperbaiki kekurangan pada
proses pembelajaran di siklus I, apabila dalam pelaksanaan siklus I belum
berhasil mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan maka dalam siklus II
hal tersebut akan diperbaiki dan disempurnakan. Pada siklus II ini juga dibagi
kedalam 3 tahap, yaitu :
a) Tahap perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu menyusun kegiatan
pembelajaran yang meliputi RPP sesuai dengan pembelajaran IPS dan
kompetensi yang ingin dicapai. Perencanaan siklus II dilakukan dengan
mempertimbangkan hasil refleksi dari siklus I. Pada siklus II ini disertai
tindakan dengan penambahan atau penyesuaian kegiatan yang dapat
23
mengatasi permasalahan pada siklus 1 dan dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
b) Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan (Observasi)
Kegiatan
pada
tahap
ini
yaitu
menerapkan
atau
mengimplementasikan RPP yang telah disusun dalam proses pembelajaran
dikelas. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan model Problem Based
Learning (PBL) dalam mata pelajaran IPS kelas 4. Pada tahap observasi ini
dilakukan bersamaan dengan tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan tindakan
dengan cara mengamati pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung.
Penelitian tindakan kelas ini guru IPS sebagai observer melakukan
pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan
sebagai panduan dalam mengamati kegiatan pembelajaran yang sedang
berlangsung antara peneliti yang berperan sebagai guru dengan siswa
menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Selanjutnya hasil dari
pengamatan akan dianalisis untuk dilakukan tindak lanjut.
c) Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi pembelajaran IPS kelas 4
dengan model Problem Based Learning (PBL) yang telah dilaksanakan pada
siklus II. Guru mengumpulkan data dari nilai untuk mengetahui kelebihan
dan kekurangan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan dengan
menggunakan model Problem Based Learning (PBL), hambatan serta hasil
tindakan dalam pembelajaran IPS. Hasil refleksi berguna untuk menentukan
keberhasilan dari tindakan pembelajaran yang dilakukan sebelumnya yaitu
pada siklus I.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini berfungsi sebagai
alat untuk mengukur kompetensi siswa kelas 4 dalam mata pelajaran IPS di SDN
24
Kesongo 04 Kabupaten Semarang setelah melalui proses pembelajaran menggunakan
model Problem Based Learning (PBL. Teknik yang digunakan adalah:
a. Tes
Tes tertulis ini digunakan untuk mengukur pencapaian siswa setelah
mempelajari materi yang diajarkan. Dalam hal ini tes yang digunakan adalah tes yang
bebentuk pilihan ganda yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, kemampuan
yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
b. Non Tes (observasi)
Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengamati
perilaku dan aktivitas individu-individu selama proses pembelajaran berlangsung.
Penelitian ini observasi yang dilakukan untuk mengamati kinerja guru dan siswa
selama proses belajar mengajar.
3.4.2
Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian berupa butir-butir hasil belajar untuk mengetahui tingkat
penguasaan materi dari siswa kelas 4 SDN Kesongo 04 Kabupaten Semarang.
Instrumen disusun berdasarkan kisi-kisi pembelajaran IPS.
a. Butir Soal
Butir soal tes tertulis berupa pilihan ganda dipergunakan untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran yang dinilai dengan satuan
angka. Adapun kisi-kisi butir soal evaluasi IPS adalah sebagai berikut:
25
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Soal Pretest Siklus 1
Standar kompetensi
1.1 Memahami sejarah,
kenampakan alam,
dan keragaman
suku bangsa di
lingkungan
kabupaten/kota dan
provinsi
Kompetensi dasar
Indikator
1.2 Mendeskripsikan
1.2.1 Mengidentifikasi macam-macam
kenampakan alam
dan manfaat kenampakan alam
di lingkungan
terhadap kehidupan sosial
kabupaten/kota
dan provinsi serta 1.2.2 Mengidentifikasi peristiwa alam
yang pernah terjadi
hubungannya
dengan keragaman 1.2.3 Mengidentifikasi peristiwa alam
sosial dan budaya
dan
pengaruhnya
terhadap
kehidupan sosial
Item soal
1, 2, 5, 11, 12,
15, 16
3, 4, 7, 10, 13,
14, 19, 20
6, 8, 9, 17, 18
Tabel 3.2
Kisi- Kisi Soal Posttest Siklus I
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
1.1 Memahami sejarah,
kenampakan alam,
dan keragaman
suku bangsa di
lingkungan
kabupaten/kota
dan provinsi
1.2 Mendeskripsikan
kenampakan alam
di lingkungan
kabupaten/kota
dan provinsi serta
hubungannya
dengan
keragaman sosial
dan budaya
Indikator
Item soal
1.2.4 Mengidentifikasi macam-macam 1, 2, 3, 4, 9,
dan manfaat kenampakan alam
terhadap kehidupan sosial
1.2.5 Mengidentifikasi peristiwa alam
yang pernah terjadi
1.2.6 Mengidentifikasi peristiwa alam
dan
pengaruhnya
terhadap
kehidupan sosial
26
10, 14, 15,
16, 19
5, 6, 11, 17,
18
7, 8, 12, 13,
20
Tabel 3.3
Kisi- Kisi Soal Pretest Siklus II
Standar kompetensi
1. Memahami sejarah,
kenampakan alam,
dan keragaman suku
bangsa di lingkungan
kabupaten/kota dan
provinsi
Kompetensi dasar
1.3 Menunjukkan jenis
dan persebaran
sumber daya alam
serta
pemanfaatannya
untuk kegiatan
ekonomi di
lingkungan
setempat
Indikator
1.3.1 Mendiskripsikan
pengertian
sumber daya alam
1.3.2 Menyebutkan
macam-macam
sumber daya alam
1.3.3 Menyebutkan persebaran sumber
daya alam di Indonesia
1.3.4 Menjelaskan cara memanfaatkan
sumber daya alam
1.3.5 Menjelaskan
cara
menjaga
kelestarian sumber daya alam
Item Soal
1, 2, 3, 5, 8
9, 10, 12, 15
4, 6, 7
11, 13, 14, 17,
18
16, 19, 20
Tabel 3.4
Kisi- Kisi Soal Posttest Siklus II
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Indikator
2. Memahami
1.3 Menunjukkan jenis
2.3.1 Mendiskripsikan
pengertian
sejarah,
sumber
daya
alam
dan persebaran
kenampakan
2.3.2 Menyebutkan
macam-macam
sumber daya alam
alam, dan
sumber daya alam
serta pemanfaatannya 2.3.3 Menyebutkan persebaran sumber
keragaman suku
bangsa di
daya alam di Indonesia
untuk kegiatan
lingkungan
2.3.4 Menjelaskan cara memanfaatkan
ekonomi di
kabupaten/kota
sumber daya alam
lingkungan setempat
dan provinsi
2.3.5 Menjelaskan
cara
menjaga
kelestarian sumber daya alam
27
Item Soal
1, 2, 9
3, 4, 10,
15, 18
5, 11, 12,
6, 7, 13,
14, 19
8, 16, 17,
20
b. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kinerja dari guru dan
siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran apakah kegiatan yang dilakukan
sudah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat atau belum.
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Observasi Mengajar Guru
(Pertemuan 1)
No
1.
2.
Aspek Yang Diamati
Guru memberikan soal Pretest
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
No Item
1
2
3.
4.
Guru meminta siswa membentuk kelompok
Guru memperlihatkan peta konsep tentang kenampakan alam
3
4
5.
Guru membagikan lembar kerja
5
6.
Guru meminta siswa berdiskusi dengan kelompok masing-masing
6
7.
Guru membimbing siswa dalam memahami masalah yang diberikan
7
8.
Guru memberi kesempatan kepada siswa bertanya mengenai hal-hal
yang belum dipahami selama diskusi
8
Tabel 3.6
Kisi-kisi Observasi Mengajar Guru
(Pertemuan 2)
No
Aspek Yang Diamati
No Item
9.
Guru memantau dan mendampingi siswa saat berdiskusi
9
10.
Guru meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
10
11.
11
12.
Guru memberikan bimbingan pada saat siswa mempresentasikan hasil
diskusi
Guru memberikan komentar kepada kelompok
12
13.
Guru membantu siswa menyamakan jawaban semua hasil diskusi
13
14.
Guru bertanya jawab tentang materi pembelajaran hari ini
14
15.
Guru meminta siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok
15
16.
Guru memberikan soal Posttest
16
28
Tabel 3.7
Kisi-kisi Observasi Belajar Siswa
(Pertemuan 1)
No
Aspek Yang Diamati
No Item
1.
Siswa mengerjakan soal Pretest
1
2.
Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran dari guru
2
3.
Siswa membentuk kelompok
3
4.
Siswa bersama kelompok mengamati peta konsep kenampakan alam
4
5.
Siswa melakukan kerja kelompok
5
6.
Siswa berdiskusi bersama kelompok
6
7.
Siswa bersama kelompok memahami masalah yang diberikan
7
8.
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami selama diskusi
8
Tabel 3.8
Kisi-Kisi Observasi Belajar Siswa
(Pertemuan 2)
No
Aspek Yang Diamati
No Item
9.
Siswa bersama kelompok melakukan diskusi
9
10.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi
10
11.
Siswa memperhatikan dan menanggapi hasil diskusi yang
disampaikan kelompok lain
Siswa mendengarkan komentar guru
11
12.
13.
12
13
15.
Siswa menyamakan jawaban dengan guru dari semua hasil diskusi
kelompok
Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang materi pembelajaran
hari ini
Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok
16.
Siswa mengerjakan soal Posttest
16
14.
29
14
15
c.
Dokumentasi
Merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperoleh informasi
dalam kegiatan yang sudah dilaksanakan, dalam hal ini peneliti akan
menggunakan dokumentasi berupa foto saat proses penelitian berlangsung.
3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
3.5.1 Uji Validitas
Menurut Arikunto (2009:211) Validitas adalah suatu ukuran
yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen
yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.Dalam mengolah data untuk
mengukur validitas pada penelitian ini menggunakan aplikasi ANATES V4.
Menurut Saifuddin Azwar (2012: 164) suatu instrument dapat dikatakan valid
jika mempunyai nilai koefisien korelasi ≥ 0,3. Sedangkan nilai koefisien korelasi <
0,3 dapat dikatan bahwa instrument tersebut tidak valid atau sangat rendah. Item yang
valid pada instrument tes siklus 1 ada 21 nomor yaitu: 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 16, 21,
24, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 36, 37, 39, dan 40. Sedangkan item yang valid pada
instrument tes siklus II ada 28 nomor yaitu: 4, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 18, 19, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, dan 40.
3.5.2 Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten jika
dikenakan pada satu objek, Menurut Arikunto (2012), sebuah tes dikatakan reliable
jika
tes tersebut menunjukkan ketetapan, siswa diberikan tes yang sama dalam
kelompoknya apabila subyek tersebut tidak dikenai perlakuan. Kriteria untuk
menentukan reliabilitas instrument menggunakan kriteria menurut Sugiyono (2010)
yaitu jika nilai hitung > 0,7 maka instrument tersebut reliable.
Untuk uji realibilitas ini dihitung dengan bantuan program Anates V4 dan
30
didapatkan hasil realibilitas tes sebesar 0,78 pada instrument tes siklus I dan 0,76
pada instrument tes siklus II. Berdasarkan hasil pengujian realibilitas pada instrument
tes siklus I dan II dapat diartikan bahwa kedua instrument tersebut reliabel.
3.6 Indikator Kinerja
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila siswa kelas 4 SDN Kesongo 04
Kabupaten Semarang mencapai ketuntasan 85% dalam mata pelajaran IPS dengan
standar ketuntasan 70. Sehingga apabila ketuntasan siswa dibawah 85% maka
penelitian ini dapat dikatakan gagal.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
kuantitatif. Data yang digunakan adalah hasil evaluasi belajar IPS siswa kelas 4 SDN
Kesongo 04 Kabupaten Semarang.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian, Setting Karakteristik dan Subjek Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Dalam dunia pendidikan penelitian tindakan disebut juga penelitian tindakan
kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk
memperbaiki pembelajaran dikelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru
atau praktisi dalam membentuk berbagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran dikelas (Slameto 2015:148).
Senada dengan hal diatas Arikunto (2009:129) juga berpendapat bahwa
penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan
tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang “dicoba sambil
jalan” dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.
Bahri (2012: 8) juga mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian
didalam kelas untuk memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas
dalam proses sehingga hasil belajar pun menjadi lebih baik.
Dari uraian pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian
tindakan kelas adalah sebuah kegiatan terencana yang dilakukan didalam kelas
dengan tujuan untuk memperbaiki ataupun meningkatkan mutu hasil belajar siswa
menjadi lebih baik melalui berbagai bentuk kegiatan dalam proses pembelajaran.
3.1.2 Setting dan Karakteristik Penelitian
a. Tempat Penelitian
Lokasi yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah SDN
Kesongo 04 Kabupaten Semarang. Lokasi dipilih karena permasalahan siswa kelas 4
yang belum tuntas dalam mata pelajaran IPS.
b. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 1 tahun
pembelajaran 2016/2017 dikelas 4 SDN Kesongo 04. Penentuan waktu penelitian
mengacu pada kalender akademik sekolah dan menggunakan dua siklus. Penelitian
akan dilakukan pada:
1. Siklus I
: 22-23 November 2016
2. Siklus II
: 25-26 November 2016
3.1.3 Subjek Penelitian
Subyek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN
Kesongo 04 Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 24 yang terdiri dari 10 siswa
perempuan dan 14 siswa laki-laki
3.2 Variabel dan Definisi Operasional
Ada dua variabel yang akan diteliti pada penelitian tindakan kelas ini, yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu model pembelajaran yang
digunakan guru sementara variabel terikat yaitu hasil belajar siswa. Variabel bebas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL).
3.2.1 Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL). Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yaitu
suatu model pembelajaran yang menggunakan permasalahan di dunia nyata sebagai
konteks bagi siswa untuk belajar tentang berfikir kritis dan keterampilan dalam
memecahkan suatu permasalahan dengan langkah-langkah sebagai berikut: orientasi
siswa pada masalah, mengorganisasi siswa pada masalah, membimbing pengalaman
individual/kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah.
20
3.2.2 Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar IPS siswa kelas 4 SDN
Kesongo 04 Kabupaten Semarang.
Hasil belajar siswa adalah pengetahuan siswa yang diperoleh setelah siswa
melalui tahapan-tahapan dalam proses pembelajaran. Hasil belajar pada penelitian ini
diukur melalui butir soal berupa pilihan ganda.
3.3 Prosedur Penelitian
Model penelitian yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah model spiral yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, R. Penelitian
ini dibagi kedalam 2 siklus dan pada setiap siklus `terdapat 3 rancangan kegiatan
yakni perencanaan, tindakan dan pengamatan, dan refleksi. Prosedur penelitian
menurut C.Kemmis an Mc.Taggert, R digambarkan dalam gambar berikut.
Gambar 3.1
Model Spiral dari C. Kemmis& Mc Taggart, R
3.3.1
Perencanaan
Arikunto
(2009:18)
menjelaskan
dalam
tahap
perencanaan,
peneliti
menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus
21
untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrument pengamatan untuk membantu
peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Pada tahap ini guru
bersama peneliti membuat rancangan penelitian yang akan dilaksanakan sebanyak 2
siklus dan setiap siklus terdiri 2 pertemuan. Hal yang perlu dipersiapkan dalam tahap
perencanaan adalah sebagai berikut:
1. Siklus I
Pada pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan
untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada kondisi awal (PraSiklus).
Siklus dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Tahap Perencanaan
Kegiatan dalam tahap perencanaan ini merancang dan merencanakan
pembelajaran IPS kelas 4 dengan menyusun RPP materi Kenampakan Alam
dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai. RPP dalam siklus I dibuat dua kali
pertemuan dengan alokasi waktu (2 x 35 menit). Pertemuan pertama 1 x
pertemuan( 2 x 35 menit ) dan pertemuan kedua 1 x pertemuan ( 2 x 35
menit). Langkah selanjutnya yaitu mempersiapkan fasilitas, saran pendukung
yang diperlukan dan pembuatan instrument yang digunakan untuk
mengamati dan menganalisis data mengenai proses dan hasil belajar pada
kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
b) Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan (Observasi)
Tindakan atau pelaksanaan adalah implementasi atau pelaksanaan
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
yang telah dibuat
dan
dilaksanakan dalam proses belajar mengajar didalam kelas. Kegiatan
pembelajaran dilakukan dengan model Problem Based Learning (PBL) pada
pelajaran IPS materi Kenampakan Alam. Pada tahap observasi ini dilakukan
bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan dengan cara mengamati pada
22
saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Penelitian tindakan kelas ini guru
IPS sebagai observer melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar
observasi yang telah disiapkan sebagai panduan dalam mengamati kegiatan
pembelajaran yang sedang berlangsung antara peneliti yang berperan sebagai
guru dengan siswa menggunakan model Problem Based Learning (PBL).
Selanjutnya hasil dari pengamatan akan dianalisis untuk dilakukan tindak
lanjut.
c) Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi, yaitu mencoba mengkaji
proses pembelajaranya, aktivitas guru dan siswa, serta hasil belajar, apakah
sudah efektif melihat ketercapaian dalam indikator kinerja pada siklus
pertama. Dalam kegiatan ini hal yang dievaluasi adalah kekurangan dan
kelebihan saat kegiatan pembelajaran berlangsung, serta hambatan dari
kegiatan yang telah dilakukan, sedangkan hasil tes evaluasi pada siklus I
akan dijadikan acuan pada pelaksanaan siklus II. Kemudian akan membuat
tindak lanjut perbaikan untuk siklus berikutnya mengacu pada siklus
sebelumnya.
2. Siklus II
Kegiatan pada siklus II dirancang untuk memperbaiki kekurangan pada
proses pembelajaran di siklus I, apabila dalam pelaksanaan siklus I belum
berhasil mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan maka dalam siklus II
hal tersebut akan diperbaiki dan disempurnakan. Pada siklus II ini juga dibagi
kedalam 3 tahap, yaitu :
a) Tahap perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu menyusun kegiatan
pembelajaran yang meliputi RPP sesuai dengan pembelajaran IPS dan
kompetensi yang ingin dicapai. Perencanaan siklus II dilakukan dengan
mempertimbangkan hasil refleksi dari siklus I. Pada siklus II ini disertai
tindakan dengan penambahan atau penyesuaian kegiatan yang dapat
23
mengatasi permasalahan pada siklus 1 dan dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
b) Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan (Observasi)
Kegiatan
pada
tahap
ini
yaitu
menerapkan
atau
mengimplementasikan RPP yang telah disusun dalam proses pembelajaran
dikelas. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan model Problem Based
Learning (PBL) dalam mata pelajaran IPS kelas 4. Pada tahap observasi ini
dilakukan bersamaan dengan tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan tindakan
dengan cara mengamati pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung.
Penelitian tindakan kelas ini guru IPS sebagai observer melakukan
pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan
sebagai panduan dalam mengamati kegiatan pembelajaran yang sedang
berlangsung antara peneliti yang berperan sebagai guru dengan siswa
menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Selanjutnya hasil dari
pengamatan akan dianalisis untuk dilakukan tindak lanjut.
c) Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi pembelajaran IPS kelas 4
dengan model Problem Based Learning (PBL) yang telah dilaksanakan pada
siklus II. Guru mengumpulkan data dari nilai untuk mengetahui kelebihan
dan kekurangan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan dengan
menggunakan model Problem Based Learning (PBL), hambatan serta hasil
tindakan dalam pembelajaran IPS. Hasil refleksi berguna untuk menentukan
keberhasilan dari tindakan pembelajaran yang dilakukan sebelumnya yaitu
pada siklus I.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini berfungsi sebagai
alat untuk mengukur kompetensi siswa kelas 4 dalam mata pelajaran IPS di SDN
24
Kesongo 04 Kabupaten Semarang setelah melalui proses pembelajaran menggunakan
model Problem Based Learning (PBL. Teknik yang digunakan adalah:
a. Tes
Tes tertulis ini digunakan untuk mengukur pencapaian siswa setelah
mempelajari materi yang diajarkan. Dalam hal ini tes yang digunakan adalah tes yang
bebentuk pilihan ganda yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, kemampuan
yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
b. Non Tes (observasi)
Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengamati
perilaku dan aktivitas individu-individu selama proses pembelajaran berlangsung.
Penelitian ini observasi yang dilakukan untuk mengamati kinerja guru dan siswa
selama proses belajar mengajar.
3.4.2
Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian berupa butir-butir hasil belajar untuk mengetahui tingkat
penguasaan materi dari siswa kelas 4 SDN Kesongo 04 Kabupaten Semarang.
Instrumen disusun berdasarkan kisi-kisi pembelajaran IPS.
a. Butir Soal
Butir soal tes tertulis berupa pilihan ganda dipergunakan untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran yang dinilai dengan satuan
angka. Adapun kisi-kisi butir soal evaluasi IPS adalah sebagai berikut:
25
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Soal Pretest Siklus 1
Standar kompetensi
1.1 Memahami sejarah,
kenampakan alam,
dan keragaman
suku bangsa di
lingkungan
kabupaten/kota dan
provinsi
Kompetensi dasar
Indikator
1.2 Mendeskripsikan
1.2.1 Mengidentifikasi macam-macam
kenampakan alam
dan manfaat kenampakan alam
di lingkungan
terhadap kehidupan sosial
kabupaten/kota
dan provinsi serta 1.2.2 Mengidentifikasi peristiwa alam
yang pernah terjadi
hubungannya
dengan keragaman 1.2.3 Mengidentifikasi peristiwa alam
sosial dan budaya
dan
pengaruhnya
terhadap
kehidupan sosial
Item soal
1, 2, 5, 11, 12,
15, 16
3, 4, 7, 10, 13,
14, 19, 20
6, 8, 9, 17, 18
Tabel 3.2
Kisi- Kisi Soal Posttest Siklus I
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
1.1 Memahami sejarah,
kenampakan alam,
dan keragaman
suku bangsa di
lingkungan
kabupaten/kota
dan provinsi
1.2 Mendeskripsikan
kenampakan alam
di lingkungan
kabupaten/kota
dan provinsi serta
hubungannya
dengan
keragaman sosial
dan budaya
Indikator
Item soal
1.2.4 Mengidentifikasi macam-macam 1, 2, 3, 4, 9,
dan manfaat kenampakan alam
terhadap kehidupan sosial
1.2.5 Mengidentifikasi peristiwa alam
yang pernah terjadi
1.2.6 Mengidentifikasi peristiwa alam
dan
pengaruhnya
terhadap
kehidupan sosial
26
10, 14, 15,
16, 19
5, 6, 11, 17,
18
7, 8, 12, 13,
20
Tabel 3.3
Kisi- Kisi Soal Pretest Siklus II
Standar kompetensi
1. Memahami sejarah,
kenampakan alam,
dan keragaman suku
bangsa di lingkungan
kabupaten/kota dan
provinsi
Kompetensi dasar
1.3 Menunjukkan jenis
dan persebaran
sumber daya alam
serta
pemanfaatannya
untuk kegiatan
ekonomi di
lingkungan
setempat
Indikator
1.3.1 Mendiskripsikan
pengertian
sumber daya alam
1.3.2 Menyebutkan
macam-macam
sumber daya alam
1.3.3 Menyebutkan persebaran sumber
daya alam di Indonesia
1.3.4 Menjelaskan cara memanfaatkan
sumber daya alam
1.3.5 Menjelaskan
cara
menjaga
kelestarian sumber daya alam
Item Soal
1, 2, 3, 5, 8
9, 10, 12, 15
4, 6, 7
11, 13, 14, 17,
18
16, 19, 20
Tabel 3.4
Kisi- Kisi Soal Posttest Siklus II
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Indikator
2. Memahami
1.3 Menunjukkan jenis
2.3.1 Mendiskripsikan
pengertian
sejarah,
sumber
daya
alam
dan persebaran
kenampakan
2.3.2 Menyebutkan
macam-macam
sumber daya alam
alam, dan
sumber daya alam
serta pemanfaatannya 2.3.3 Menyebutkan persebaran sumber
keragaman suku
bangsa di
daya alam di Indonesia
untuk kegiatan
lingkungan
2.3.4 Menjelaskan cara memanfaatkan
ekonomi di
kabupaten/kota
sumber daya alam
lingkungan setempat
dan provinsi
2.3.5 Menjelaskan
cara
menjaga
kelestarian sumber daya alam
27
Item Soal
1, 2, 9
3, 4, 10,
15, 18
5, 11, 12,
6, 7, 13,
14, 19
8, 16, 17,
20
b. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kinerja dari guru dan
siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran apakah kegiatan yang dilakukan
sudah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat atau belum.
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Observasi Mengajar Guru
(Pertemuan 1)
No
1.
2.
Aspek Yang Diamati
Guru memberikan soal Pretest
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
No Item
1
2
3.
4.
Guru meminta siswa membentuk kelompok
Guru memperlihatkan peta konsep tentang kenampakan alam
3
4
5.
Guru membagikan lembar kerja
5
6.
Guru meminta siswa berdiskusi dengan kelompok masing-masing
6
7.
Guru membimbing siswa dalam memahami masalah yang diberikan
7
8.
Guru memberi kesempatan kepada siswa bertanya mengenai hal-hal
yang belum dipahami selama diskusi
8
Tabel 3.6
Kisi-kisi Observasi Mengajar Guru
(Pertemuan 2)
No
Aspek Yang Diamati
No Item
9.
Guru memantau dan mendampingi siswa saat berdiskusi
9
10.
Guru meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
10
11.
11
12.
Guru memberikan bimbingan pada saat siswa mempresentasikan hasil
diskusi
Guru memberikan komentar kepada kelompok
12
13.
Guru membantu siswa menyamakan jawaban semua hasil diskusi
13
14.
Guru bertanya jawab tentang materi pembelajaran hari ini
14
15.
Guru meminta siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok
15
16.
Guru memberikan soal Posttest
16
28
Tabel 3.7
Kisi-kisi Observasi Belajar Siswa
(Pertemuan 1)
No
Aspek Yang Diamati
No Item
1.
Siswa mengerjakan soal Pretest
1
2.
Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran dari guru
2
3.
Siswa membentuk kelompok
3
4.
Siswa bersama kelompok mengamati peta konsep kenampakan alam
4
5.
Siswa melakukan kerja kelompok
5
6.
Siswa berdiskusi bersama kelompok
6
7.
Siswa bersama kelompok memahami masalah yang diberikan
7
8.
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami selama diskusi
8
Tabel 3.8
Kisi-Kisi Observasi Belajar Siswa
(Pertemuan 2)
No
Aspek Yang Diamati
No Item
9.
Siswa bersama kelompok melakukan diskusi
9
10.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi
10
11.
Siswa memperhatikan dan menanggapi hasil diskusi yang
disampaikan kelompok lain
Siswa mendengarkan komentar guru
11
12.
13.
12
13
15.
Siswa menyamakan jawaban dengan guru dari semua hasil diskusi
kelompok
Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang materi pembelajaran
hari ini
Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok
16.
Siswa mengerjakan soal Posttest
16
14.
29
14
15
c.
Dokumentasi
Merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperoleh informasi
dalam kegiatan yang sudah dilaksanakan, dalam hal ini peneliti akan
menggunakan dokumentasi berupa foto saat proses penelitian berlangsung.
3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
3.5.1 Uji Validitas
Menurut Arikunto (2009:211) Validitas adalah suatu ukuran
yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen
yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.Dalam mengolah data untuk
mengukur validitas pada penelitian ini menggunakan aplikasi ANATES V4.
Menurut Saifuddin Azwar (2012: 164) suatu instrument dapat dikatakan valid
jika mempunyai nilai koefisien korelasi ≥ 0,3. Sedangkan nilai koefisien korelasi <
0,3 dapat dikatan bahwa instrument tersebut tidak valid atau sangat rendah. Item yang
valid pada instrument tes siklus 1 ada 21 nomor yaitu: 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 16, 21,
24, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 36, 37, 39, dan 40. Sedangkan item yang valid pada
instrument tes siklus II ada 28 nomor yaitu: 4, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 18, 19, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, dan 40.
3.5.2 Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten jika
dikenakan pada satu objek, Menurut Arikunto (2012), sebuah tes dikatakan reliable
jika
tes tersebut menunjukkan ketetapan, siswa diberikan tes yang sama dalam
kelompoknya apabila subyek tersebut tidak dikenai perlakuan. Kriteria untuk
menentukan reliabilitas instrument menggunakan kriteria menurut Sugiyono (2010)
yaitu jika nilai hitung > 0,7 maka instrument tersebut reliable.
Untuk uji realibilitas ini dihitung dengan bantuan program Anates V4 dan
30
didapatkan hasil realibilitas tes sebesar 0,78 pada instrument tes siklus I dan 0,76
pada instrument tes siklus II. Berdasarkan hasil pengujian realibilitas pada instrument
tes siklus I dan II dapat diartikan bahwa kedua instrument tersebut reliabel.
3.6 Indikator Kinerja
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila siswa kelas 4 SDN Kesongo 04
Kabupaten Semarang mencapai ketuntasan 85% dalam mata pelajaran IPS dengan
standar ketuntasan 70. Sehingga apabila ketuntasan siswa dibawah 85% maka
penelitian ini dapat dikatakan gagal.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
kuantitatif. Data yang digunakan adalah hasil evaluasi belajar IPS siswa kelas 4 SDN
Kesongo 04 Kabupaten Semarang.
31