Permasalahan Teknik Penulisan Ilmiah dan

1

UJIAN AKHIR SEMESTER I 2014/2015
TEKNIK PENULISAN ILMIAH
RADEN DWI GITA APRILIYANI
13/347782/SA/16928

BAGIAN A
1.

Perlu disadari bahwa asimilasi fonemis hanya berlaku untuk bahasa
tertentu saja.

1.a

Perlu disadari bahwa asimilasi fonemis hanya berlaku untuk bahasa
tertentu.

2.

Peninggian vokal seperti itu dapat merupakan perubahan fonetis saja,

dapat juga merupakan perubahan fonemis.

2.a

Peninggian vokal seperti itu merupakan perubahan fonetis saja atau
perubahan fonemis.

3.

Sintaksis adalah tatabahasa yang membahas hubungan antar kata dalam
tuturan.

3.a

Sintaksis adalah tata bahasa yang membahas hubungan antarkata dalam
tuturan.

4.

Morfologi itu menyangkut struktur gramatikal di dalam kata, dan sintaksis

itu berurusan dengan tatabahasa di antara kata-kata, di dalam tuturan.

4.a

Morfologi membahas mengenai struktur gramatikal pada kata dan sintaksis
mengenai tata bahasa di antara kata-kata pada tuturan.

2

5.

Jenis kalimat yang kedua adalah “kalimat majemuk”, yang terdiri atas dua
klausa atau lebih, dan tersusun sedemikian rupa sehingga klausa-klausa itu
hanya memiliki satu satuan intonasi saja dan bergabung satu dengan yang
lainnya secara sintaksis.

5.a

Jenis kalimat yang kedua adalah kalimat majemuk. Kalimat majemuk
terdiri dari dua klausa atau lebih. Kalimat tersebut tersusun sedemikian

rupa sehingga klausa-klausa itu memiliki satuan intonasi saja dan
bergabung secara sintaksis.

6.

“Peran” sintaksis adalah segi semantis dari Peserta-Peserta verba.

6.a

Peran sintaksis adalah sebagai segi semantis dari anggota-anggota verba.

7.

Kategori sintaksis adalah apa yang sering disebut “kelas kata”, seperti
nomina, verba, ajektiva, adverbia, adposisi (artinya, preposisi atau
posposisi), dan lain sebagainya.

7.a

Kategori sintaksis adalah yang sering disebut dengan kelas kata seperti

nomina, verba, adjektiva, adverbia, dan preposisi.

8.

Yang menjadi penting dalam analisa kategorial di dalam batas sintaksis
klausa adalah bahwa kategori-kategori sering perlu dibedakan menurut
paradikmatiknya.

8.a

Hal penting dalam analisis kategorial di dalam batas sintaksis klausa
adalah kategori-kategori yang perlu dibedakan menurut paradigmatisnya.

9.

Pendek kata, klausa itu secara kategorial terdiri atas verba (atau frasa
verbal) dan nomina (atau frasa nominal) dan acap kali juga atas konstituen
lain itu yang namanya “Keterangan”.

9.a


Singkatnya, klausa secara kategorial terdiri dari verba atau frasa verbal dan
nomina atau frasa nominal. Sering kali klausa berupa konstituen lain yaitu
keterangan.

10.

Bab 12 membahas tentang klausa dengan Predikat verbal, tetapi tanpa
banyak mempersoalkan tentang “valensi” verba itu.

3

10.a

Bab 12 membahas klausa dengan predikat verbal, tetapi tidak banyak
mempersoalkan “valensi” verba tersebut.

11.

Di jalan-jalan raya, banyak dijumpai anak-anak muda mainan HP.


11.a

Di jalan raya banyak dijumpai anak-anak muda menggunakan handphone.

12.

Buku

itu

membahas

mengenai

dampak

krisis

global


terhadap

perkembangan ekonomi Indonesia.
12.a

Buku itu membahas dampak krisis global terhadap perkembangan
ekonomi Indonesia.

13.

Perguruan Tamansiswa berazas KEKELUARGAAN demikian dikatakan
Ki Hadjar Dewantara (KHD) dalam setiap pembekalan kepada para
pamong Tamansiswa.

13.a

“Perguruan Tamansiswa berasas kekeluargaan” ujar Ki Hadjar Dewantara
(KHD) dalam setiap pembekalan kepada para pamong Tamansiswa.


14.

Sejatinya kekeluargaan konsep KHD adalah terbentuknya masyarakat
“sama rata sama rasa”.

14.a

Sejatinya, konsep kekeluargaan KHD ialah terbentuknya masyarakat
“sama rata sama rasa”.

15.

System pamong Tamansiswa berazas kekeluargaan, yaitu membina
suasana kekeluargaan dalam PBM (Proses Belajar Mengajar).

15.a

Sistem pamong Tamansiswa berasas kekeluargaan yaitu membina suasana
kekeluargaan dalam Proses Belajar Mengajar (PBM).


16.

Kemudian dari tahun ke tahun facebook terus menerus berkembang dan
penggunanya semakin hari semakin banyak, tersebar di seluruh dunia.

16.a

Dari tahun ke tahun Facebook terus berkembang, penggunanya semakin
banyak dan tersebar di seluruh dunia.

17.

Pedapatan facebook yang utama dari sektor periklanan.

17.a

Pendapatan Facebook yang utama berasal dari sektor periklanan.

4


18.

Jumlah pengguna Facebook pada akhir tahun 2013 tercatat 1.19 Milyar
pengguna aktif.

18.a

Pada akhir tahun 2013, jumlah pengguna aktif Facebook tercatat sebanyak
1,19 miliar.

19.

Ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang
aturan dalam transaksi jual beli.

19.a

Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari aturan dalam transaksi
jual beli.


20.

Bank sebagai salah satu sistem yang tidak dapat dipisahkan dari sistem
perekonomian suatu negara.

20.a

Bank adalah salah satu sistem yang tidak dapat dipisahkan dari sistem
perekonomian suatu negara.

21.

Perkonomian Indonesia yang sedang mengalami kemunduran akibat krisis
ekonomi dunia.

21.a

Perkonomian Indonesia mengalami kemunduran akibat krisis ekonomi
dunia.

22.

Walaupun pemerintah telah melakukan upaya-upaya untuk menanggulangi
krisis ekonomi, tetapi pada saat ini persoalan itu belum sepenuhnya
teratasi.

22.a

Pemerintah telah melakukan upaya-upaya untuk menanggulangi krisis
ekonomi, tetapi pada saat ini persoalan itu belum sepenuhnya teratasi.

23.

Wilayah yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri misalnya
Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

23.a

Wilayah yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri ialah Jakarta
Timur dan Jakarta Barat.

24.

Menurut beberapa ahli arkeologi mengatakan bahwa candi borobudur
dibangun pada masa syailendra.

5

24.a

Menurut beberapa ahli arkeologi, Candi Borobudur dibangun pada masa
Syailendra.

25.

Tampaknya, masyarakat Indonesia tidak paham dan mengerti masalah
kebudayaan Indonesia secara dalam.

25.a

Tampaknya, masyarakat Indonesia tidak memahami dan tidak mengerti
masalah kebudayaan Indonesia secara dalam.

BAGIAN B
1.

Kayam ( 1980 : 174-175 ) mengatakan Pop art berarti suatu kesadaran
baru dari kelompok pelukis dan cendikiawan Inggris akan perlunya suatu
alternatif baru.

1.a

Kayam (1980:174—175) mengatakan, “Pop art berarti suatu kesadaran
baru dari kelompok pelukis dan cendikiawan Inggris akan perlunya suatu
alternatif baru”.

2.

Kaplan (Damono,1980:165-167) mengatakan, “Sastra pop mempunyai
kekhasan dalam pemusatan cerita pada unsur tertentu, sehingga unsurunsur lain seolah tidak memberikan kontribusi terhadap makna yang ingin
dicapai.”

2.a

Kaplan (dalam Damono, 1980:165—167) mengatakan, “Sastra pop
mempunyai kekhasan dalam pemusatan cerita pada unsur tertentu,
sehingga unsur-unsur lain seolah tidak memberikan kontribusi terhadap
makna yang ingin dicapai”.

6

3.

Keir Elam dalam The Semiotic of Theater and Drama [1980] menyatakan
bahwa drama merupakan rancangan fiksi untuk kepentingan panggung
pertunjukkan dan dibangun berdasarkan konvensi dramatik.

3.a

Keir Elam dalam The Semiotic of Theater and Drama (1980) menyatakan
bahwa drama merupakan rancangan fiksi untuk kepentingan panggung
pertunjukkan dan dibangun berdasarkan konvensi dramatik.

4.

Selanjutnya, pengertian yang lebih popular dikemukakan oleh Abrams
dalam “A Glossary of Literary Terms” yang menyatakan bahwa “Drama is
the literary form designed for the theater, where actors take the roles of
the characters, perform the indicated action, and utter the written
dialouge”

4.a

Selanjutnya, pengertian yang lebih popular dikemukakan oleh Abrams
dalam A Glossary of Literary Terms yang menyatakan bahwa “Drama is
the literary form designed for the theater, where actors take the roles of
the characters, perform the indicated action, and utter the written
dialouge.”.

5.

Salah satu batasan ‘sastra’ adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak.
Namun Edwin Greenlaw tidak mendukung pernyataan tersebut dan
mengatakan “not limited to belles-letters or even to printed or manuscrip
records in our effort to understand a period or civilization.”.

5.a

Salah satu batasan “sastra” adalah segala sesuatu yang tertulis atau
tercetak. Namun Edwin Greenlaw tidak mendukung pernyataan tersebut

7

dan mengatakan “not limited to belles-letters or even to printed or
manuscrip records in our effort to understand a period or civilization.”.
6.

Menurut Kridalaksana (2001:63), gaya bahasa adalah 1) pemanfaatan atas
kekayaan bahasa oleh seseorang dalam tuturan atau menulis, 2) pemakaian
ragam bahasa tertentu untuk memperoleh fakta tertentu, dan 3)
keseluruhan ciri-ciri bahasa sekelompok penulis sastra.

6.a

Menurut Kridalaksana (2001:63), gaya bahasa adalah (1) pemanfaatan atas
kekayaan bahasa oleh seseorang dalam tuturan atau menulis, (2)
pemakaian ragam bahasa tertentu untuk memperoleh fakta tertentu, dan (3)
keseluruhan ciri-ciri bahasa sekelompok penulis sastra.

7.

Sastra menampilkan gambaran kehidupan: kehidupan adalah suatu
kenyataan sosial (Damono, 1979:1).

7.a

Sastra menampilkan gambaran kehidupan; kehidupan adalah suatu
kenyataan sosial (Damono, 1979:1).

8.

Ketidakadilan gender ini menimbulkan golongan masyarakat yang
superior dan inferior (Pibrianor:2008).

8.a

Ketidakadilan gender ini menimbulkan golongan masyarakat yang
superior dan inferior (Pibrianor, 2008).

9.

Kelahiran

avant-garde

secara

kronologis

bersamaan

dengan

perkembangan pertama dari pemikiran revolusioner ilmiah di Eropa
(Damono, 1980:153).

8

9.a

Kelahiran

avant-garde

secara

kronologis

bersamaan

dengan

perkembangan pertama dari pemikiran revolusioner ilmiah di Eropa
(Damono, 1980:153).
10.

Menurut Soemanto dkk(2001:7—8), drama yang baik akan menghapus
hal-hal yang tidak penting dan memberi tekanan kepada hal-hal yang
penting.

10.a

Menurut Soemanto dkk. (2001:7—8), drama yang baik akan menghapus
hal-hal yang tidak penting dan memberi tekanan kepada hal-hal yang
penting.

11.

Rose (1993a) mendefinisikan bahwa...Demikian pendapatnya tersebut
diperkuat oleh penjelasannya yang mengatakan bahwa...(Rose, 1993b).

11.a

Rose (1993a) mendefinisikan bahwa.... Demikian pendapatnya tersebut
diperkuat oleh penjelasannya yang mengatakan bahwa.... (Rose, 1993b).

12

Damono (1980 a) berpendapat bahwa.... Pendapatnya itu diperkuatnya
dengan mengatakan bahwa.... (Damono, 1980 b).

12.a

Damono (1980a) berpendapat bahwa.... Pendapatnya itu diperkuatnya
dengan mengatakan bahwa.... (Damono, 1980b).

13.

Teater merupakan sebuah pertunjukkan yang langsung bisa dinikmati
seluruh

elemen-elemennya

;Yudiaryani,1997).

(Cohen,1983

;Soemardjo,1993

9

13.a

Teater merupakan sebuah pertunjukkan yang langsung bisa dinikmati
seluruh elemen-elemennya (Cohen, 1983; Soemardjo, 1993; Yudiaryani,
1997).

14.

Pengarang biasanya sekaligus ingin melanjutkan komunikasi dengan
audiens-nya itu dengan menghidupkan tokoh dan peristiwa tersebut di atas
panggung (Soemanto, 2001; Rose, 1993; Hassanudin, 1996).

14.a

Pengarang biasanya sekaligus ingin melanjutkan komunikasi dengan
audiensnya itu dengan menghidupkan tokoh dan peristiwa tersebut di atas
panggung (Soemanto, 2001; Rose, 1993; Hassanudin, 1996).

15.

A. E. Housman (1993-1) mengatakan bahwa teori-teori psikologis adalah
teori dampak dan bisa mengarah pada hal-hal yang ekstrem seperti kriteria
nilai.

15.a

A. E. Housman (19931) mengatakan bahwa teori-teori psikologis adalah
teori dampak dan bisa mengarah pada hal-hal yang ekstrem seperti kriteria
nilai.

16.

Worton dan Judith Still (19912) mengungkapkan fenomena hubungan
antarteks tersebut disebabkan oleh dua hal yaitu penulis dan apa yang
ditulis.

16.a

Worton dan Judith Still (19912) mengungkapkan fenomena hubungan
antarteks tersebut disebabkan oleh dua hal yaitu penulis dan apa yang
ditulis.

10

17.

Ekspresinya diungkapkan dengan simbol-simbol tertentu (Kazanuddin:71).

17.a

Ekspresinya diungkapkan dengan simbol-simbol tertentu (Kazanuddin,
Tanpa Tahun:71).

18.

Hal itu karena dalam menyampaikan plot, drama membutuhkan visualisasi
dan kreativitas pemainnya (Wijaya, Tanpa Tahun, 130).

18.a

Hal itu karena dalam menyampaikan plot, drama membutuhkan visualisasi
dan kreativitas pemainnya (Wijaya, Tanpa Tahun:130).

19.
Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi Offset.
19.a
Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi Offset.
20.
Fang, Liaw Yock. 1975. Sejarah Kesusasteraan Melayu Klasik. Singapura:
Pustaka Nasional.
20.a
Liaw Yock Fang. 1975. Sejarah Kesusasteraan Melayu Klasik. Singapura:
Pustaka Nasional.
21.
Coulmas, Florian (ed). 1979. Conservational Routine Exploration in Stadardized
Communication Situation and Prepatterned. Paris-New York: Moutan
Publisher The Haque.

11

21.a
Coulmas, Florian (Ed.). 1979. Conservational Routine Exploration in Stadardized
Communication Situation and Prepatterned. Paris-New York: Moutan
Publisher The Haque.
22.
Wellek, Rene and Austin Warren. 1990. Teori Kesusastraan. Terjemahan oleh
Melani Budianta. Jakarta: Gramedia.
22.a
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1990. Teori Kesusastraan. Terjemahan oleh
Melani Budianta. Jakarta: Gramedia.
23.
Hadish, Yetti Kusmiati dkk.. 1985. Naskah Sunda Lama di Kabupaten Cianjur.
Bandung: Mizan.
23.a
Hadish, Yetti Kusmiati dkk. 1985. Naskah Sunda Lama di Kabupaten Cianjur.
Bandung: Mizan.
24.
Hamid, Ismail. 1982. Arabic and Islamic Literature Tradition. Kuala Lumpur:
Utusan Publication & Distribution.
----------. 1994. Pengarang dan Kepengarangan Melayu. Kuala Lumpur: Dewan
Bahasa dan Pustaka.

12

----------. 1983. Kesusastraan Melayu Lama dari Warisan Peradaban Islam.
Petaling Jaya: Fajar Bakti.
24.a
Hamid, Ismail. 1982. Arabic and Islamic Literature Tradition. Kuala Lumpur:
Utusan Publication & Distribution.
----------. 1983. Kesusastraan Melayu Lama dari Warisan Peradaban Islam.
Petaling Jaya: Fajar Bakti.
----------. 1994. Pengarang dan Kepengarangan Melayu. Kuala Lumpur: Dewan
Bahasa dan Pustaka.
25.
Sartono, Frans. 2006. “Memburu Tubuh (dan Jiwa) Sentosa”. Dalam KOMPAS. 3
September 2006. Jakarta.
25.a
Sartono, Frans. 2006. “Memburu Tubuh (dan Jiwa) Sentosa”. Dalam Kompas. 3
September 2006. Jakarta.