Pengertian dan Latar Belakang AAS

Pengertian dan Latar Belakang AAS
Spektrometri merupakan suatu metode analisis kuantitatif yang pengukurannyaberdasarkan
banyaknya radiasiyang dihasilkan atau yang diserap oleh spesi atom ataumolekul analit.Salah
satu bagian dari spektrometri ialah Spektrometri Serapan Atom(SSA), Merupakan metode
analisis unsur secara kuantitatif yang pengukurannyaberdasarkan penyerapan cahaya dengan
panjang gelombang tertentu oleh atom logamdalam keadaan bebas.Sejarah SSA berkaitan
erat dengan observasi sinar matahari.Padatahun 1802 Wollaston menemukan garis hitam pada
spektrum cahaya matahari yangkemudian diselidiki lebih lanjut oleh Fraunhofer pada tahun
1820. Brewstermengemukakan pandangan bahwa garis Fraunhofer ini diakibatkan oleh
proses absorpsipada atmoser matahari. Prinsip absorpsi ini kemudian mendasari Kirchhoff
dan Bunsenuntuk melakukan penelitian yang sistematis mengenai spektrum dari logam alkali
danalkali tanah. Kemudian Planck mengemukakan hukum kuantum dari absorpsi dan
emisisuatu cahayaMenurutnya, suatu atom hanya akan menyerap cahaya dengan
panjanggelombang tertentu (frekwensi), atau dengan kata lain ia hanya akan mengambil
danmelepas suatu jumlah energi tertentu, (ε = hv = hc/λ). Kelahiran SSA sendiri padatahun
1955, ketika publikasi yang ditulis oleh Walsh dan Alkemade & Milatzmuncul.Dalam
publikasi ini SSA direkomendasikan sebagaimetode analisis yang dapatdiaplikasikan secara
umum Weltz, 1976).Pengembangan metode spektrometri serapan atom (AAS) baru dimulai
sejaktahun 1955, yaitu ketika seorang ilmuwan Australia, Walsh (1955) melaporkan hasil
penelitiannya tentang penggunaan “hollow cathode lamp” sebagai sumber radiasi
yangdapat menghasilkan radiasi panjang gelombang karakteristik yang sangat sesuai

denganSpektrofotometri Serapan Atom. Pada tahun yang sama Alkemade dan Milatz
(1955)melaporkan

bahwa

beberapa

jenis

nyala

dapat

digunakan

sebagai

sarana

untukatomisasi sejumlah unsur. Oleh karena itu, para ilmuwan tersebut dapat dianggap

sebagai “Bapak Spektrofotometri Serapan Atom “.
Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) pertama kali dikembangkan olehWalsh
Alkamede, dan Metals (1995).SSA ditujukan untuk mengetahuiunsur logamrenik di dalam
sampel yang dianalisis.Spektrofotometri Serapan Atom didasarkan padapenyerapan energi
sinar oleh atom-atom netral dalam keadaan gas, untuk itu diperlukankalor / panas.Alat ini
umumnya digunakan untuk analisis logam sedangkan untuk nonlogam jarang sekali,
Mengingat unsurs non logam dapat terionisasi dengan adanyakalor, sehingga setelah
dipanaskan akan sukar didapat unsure yang terionisasi. Padametode ini larutan sampel diubah
menjadi bentuk aerosol didalam bagian pengkabutan(nebulizer) pada alat AAS selanjutnya

diubah ke dalam bentuk atom-atomnya berupagaris didalam nyala.Metode SSA
spesifikasinya

tinggi

yaitu

unsure-unsur

dapat


ditentukanmeskipun

dalam

campuran.Pemisahan, yang penting untuk hampir-hampir semuaanalisis basah, boleh
dikatakan tidak diperlukan, menjadikan Spektrofotometri SerapanAtom sederhana dan
menarik.Kenyataan ini, ditambah dengan kemudahan menanganiSpektrofotometri Serapan
Atom modern, menjadikan analisis rutin dapat dilakukancepat dan ekonomis oleh tenaga
laboratorium yang belum terampil Prinsip Dasar Spektrofotometri Serapan Atom
Spektrofotometer serapan atom (AAS) merupakan teknik analisis kuantitafif dari unsur-unsur
yang pemakainnya sangat luas di berbagai bidang karena prosedurnyaselektif, spesifik, biaya
analisisnya relatif murah, sensitivitasnya tinggi (ppm-ppb),dapat dengan mudah membuat
matriks yang sesuai dengan standar, waktu analisissangat cepat dan mudah dilakukan. AAS
pada umumnya digunakan untuk analisaunsur, spektrofotometer absorpsi atom juga dikenal
sistem single beam dan doublebeam layaknya Spektrofotometer UV-VIS. Sebelumnya
dikenal fotometer nyala yanghanya dapat menganalisis unsur yang dapat memancarkan sinar
terutama unsurgolongan IA dan IIA.Umumnya lampu yang digunakan adalah lampu katoda
cekungyang mana penggunaanya hanya untuk analisis satu unsur saja.Metode AAS
berprinsip pada absorbsi cahaya oleh atom.Atom-atom menyerapcahaya tersebut pada

panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifatunsurnya.Metode serapan atom hanya
tergantung pada perbandingan dan tidakbergantung pada temperatur.Setiap alat AAS terdiri
atas

tiga

komponen

yaitu

unitteratomisasi,

sumber

radiasi,

sistem

pengukur


fotometerik.Teknik AAS menjadi alatyang canggih dalam analisis. Ini disebabkan karena
sebelum pengukuran tidak selalumemerlukan pemisahan unsur yang ditentukan karena
kemungkinan penentuan satuunsur dengan kehadiran unsur lain dapat dilakukan, asalkan
katoda berongga yangdiperlukan tersedia. AAS dapat digunakan untukmengukur logam
sebanyak 61 logam.Sumber cahaya pada AAS adalah sumber cahaya dari lampu katoda
yangberasal dari elemen yang sedang diukur kemudian dilewatkan ke dalam nyala api
yangberisi sampel yang telah teratomisasi, kemudia radiasi tersebut diteruskan ke
detektormelalui monokromator. Chopper digunakan untuk membedakan radiasi yang
berasaldari sumber radiasi, dan radiasi yang berasal dari nyala api. Detektor akan
menolakarah searah arus (DC) dari emisi nyala dan hanya mengukur arus bolak-balik
darisumber radiasi atau sampel.Atom dari suatu unsur pada keadaan dasar akan dikenai
radiasi maka atomtersebut akan menyerap energi dan mengakibatkan elektron pada kulit

terluar naik ketingkat energi yang lebih tinggi atau tereksitasi. Jika suatu atom diberi energi,
makaenergi tersebut akan mempercepat gerakan elektron sehinggaelektron tersebut akan
Page
6
tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi dan dapat kembali ke keadaan semula.Atomatom dari sampel akan menyerap sebagian sinar yang dipancarkan oleh sumbercahaya.
Penyerapan energi oleh atom terjadi pada panjang gelombang tertentu sesuaidengan energi
yang dibutuhkan oleh atom tersebut.Sampel analisis berupa liquid dihembuskan ke dalam

nyala api burner denganbantuan gas bakar yang digabungkan bersama oksidan ( bertujuan
untuk menaikkantemperatur ) sehingga dihasilkan kabut halus. Atom-atom keadaan dasar
yangberbentuk dalam kabut dilewatkan pada sinar dan panjang gelombang yang
khas.Sinarsebagian

diserap,

yang

disebut

absorbansi

dan

sinar

yangditeruskan

emisi.Penyerapanyang terjadi berbanding lurus dengan banyaknya atom keadaan dasar yang

beradadalam nyala.Pada kurva absorpsi, terukur besarnya sinar yang diserap, sdangkan
kurvaemisi, terukur intensitas sinar yang dipancarkan.Sampel yang akan diselidiki ketika
dihembus ke dalam nyala terjadi peristiwaberikut secara berurutan dengan cepat :1.
Pengisatan pelarut yang meninggalkan residu padat.2. Penguapan zat padat dengan disosiasi
menjadi atom-atom penyusunnya, yangmula-mulaakan beradadalam keadaan dasar.3.
Atom-atom tereksitasi oleh energi termal (dari) nyala ketingkatan energi lebihtinggi.
2.3Hukum Dasar Spektrofotometri Serapan Atom
Hukum Lambert-Beer menyatakan bahwa besarnya serapan (A) proporsionaldengan besarnya
konsentrasi(c) dari zat uji. Secara matematis Hukum Lambert-Beerdinyatakan dengan
persamaan
A=bc

Page
7
Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa serapan (A) tidak memiliki satuandan biasanya
dinyatakan denganunitabsorbansi. Absorptivitas Molar pada persamaandi atas adalah
karakteristik suatu zat yang menginformasikan berapa banyak cahayayang diserap oleh

molekul zat tersebut pada panjang gelombang tertentu. Semakinbesar nilai Absorptivitas
Molar suatu zat maka semakin banyak cahaya yang diabsorbsiolehnya, atau dengan kata lain

nilai serapan (A) akan semakin besar.Hukum Lambert-Beer di atas berlaku pada larutan
dengan konsentrasi kurang darisama dengan 0.01 M untuksebagian besar zat. Namun, pada
larutan dengan konsentrasipekat maka satu molekul terlarut dapat memengaruhi molekul
terlarutlain sebagaiakibat dari kedekatan masing-masing molekul pada larutan dengan
konsentrasi yangpekat tersebut. Ketika satu molekul dekat dengan molekul yang lain maka
nilaiAbsorptivitas Molar dari satu molekul itu akan berubah atau terpengaruh.
Secarakeseluruhan, nilai Absorbansi yang dihasilkan pun ikut terpengaruh, sehingga
secarakuantitatif nilai yang ditunjukkan tidak mencerminkan jumlah molekul yang diukur
didalam larutan uji. Itulah makanya ketika larutan sampel yang Kamu milikikonsentrasinya
tinggi,

Kamu

harus

mengencerkannya

terlebih

dahulu


sebelum

dikukursecara

spektrofotometri. Secara umum, uji kuantitatif suatu sampel harus memberikanserapan antara
0.2 – 0.8, atau toleransinya 0.1 –0.9. Jika nilai serapan sampel kurangdari persyaratan
tersebut,

maka

Kamu

tidak

bisa

menggunakan

metodespektrofotometri


untuk

mengkuantifikasinya. Atau jika nilai serapan sampel Kamulebih dari persyaratan tersebut,
maka Kamu harus mengencerkan sampel yang Kamumiliki sehingga hasil pengencerannya
memberikan serapan pada range nilai serapanyang dipersyaratkan.

Jenis-Jenis SSA
Ada tiga cara atomisasi (pembentukan atom) dalam AAS :1 . A t o m i s a s i d e n g a n
n y a l a Suatu senyawa logam yang dipanaskan akan membentuk atom logampada suhu ±
1700 ºC atau lebih. Sampel yangberbentuk cairan akan dilakukanatomisasi dengan cara
memasukan cairan tersebut ke dalam nyala campuran gasbakar. Tingginya suhu nyala yang
diperlukan untuk atomisasi setiap unsur

berbeda. Beberapa unsur dapat ditentukan dengan nyala dari campuran gas yangberbeda
tetapi penggunaan bahan bakar dan oksidan yang berbeda akanmemberikan sensitivitas yang
berbeda pula.Syarat-syarat gas yang dapat digunakan dalam atomisasi dengan nyala:

Campuran gas memberikan suhu nyala yang sesuai untuk atomisasi unsuryang akan dianalisa


Tidak berbahaya misalnya tidak mudah menimbulkan ledakan.


Gas cukup aman, tidak beracun dan mudah dikendalikan

Gas cukup murni dan bersih (UHP)Campuran gas yang paling umum digunakan adalah

Udara : C
2
H
2
(suhu nyala 1900

2000 ºC),

N
2
O:C
2
H
2
(suhu nyala 2700

3000 ºC),

Udara : propana (suhu nyala 1700

1900 ºC).Banyaknya atom dalam nyala tergantung pada suhu nyala.Suhu nyalatergantung
perbandingan gas bahan bakar dan oksidan.Hal-hal yang harus diperhatikan pada
atomisasidengan nyala :1)Standar dan sampel harus dipersiapkan dalam bentuk
larutan dan cukupstabil. Dianjurkan dalam larutan dengan keasaman yang rendah
untukmencegah korosi.2)Atomisasi dilakukan dengan nyala dari campuran gas yang
sesuaidengan

unsur

yang

dianalisa.3)Persyaratan

bila

menggunakan

pelarut

organik :a.Tidak mudah meledak bila kena panas b.M empun yai berat j enis >
0,7 g/mL c . M e m p u n y a i t i t i k d i d i h > 1 0 0 º C d.M empun yai titik n yala yang
tinggie.Tidak menggunakan pelarut hidrokarbon

2 . A t o m i s a s i t a n p a n y a l a Atomisasitanpa nyala dilakukan dengan mengalirkan energi
listrik padabatang karbon (CRA

CarbonRod Atomizer) atau tabung karbon (GTA

Graphite Tube Atomizer) yang mempunyai 2 elektroda.Sampel dimasukan kedalam CRA atau
GTA. Arus listrik dialirkan sehingga batang atau tabungmenjadipanas (suhu naik menjadi
tinggi) dan unsur yang dianalisa akanteratomisasi. Suhu dapat diatur hingga3000
ºC.pemanasan larutan sampelmelalui tiga tahapan yaitu :a)Tahap pengeringan (drying)
untuk menguapkan pelarutb)Pengabuan (ashing),suhu furnace dinaikkan bertahap
sampai

terjadidekomposisi

sampelsehingga

diperoleh

dan

penguapan
garam

senyawa

atau

organik

oksida

yang

ada

dalam

logamc)Pengatoman

(atomization) 3.Atomisasi dengan pembentukan senyawa hidridaAtomisasi dengan
pembentukan senyawa hidrida dilakukan untuk unsurAs, Se, Sb yang mudah terurai apabila
dipanaskan pada suhu lebih dari 800 ºCsehingga atomisasi dilakukan dengan membentuk
senyawa hibrida berbentukgas atau yang lebih terurai menjadi atom-atomnya melalui reaksi
reduksi olehSnCl2 atau NaBH4, contohnya merkuri (Hg).
2.5Bagian-Bagian

Spectrometry

AAS

dan

fungsinya a . S u m b e r

radiasi

resonansi
Sumber radiasi resonansi yang digunakan adalah lampu katoda berongga(Hollow Cathode
Lamp) atau Electrodeless Discharge Tube(EDT).Elektrodalampu katoda berongga biasanya
terdiri dari wolfram dan katoda beronggadilapisi dengan unsur murni atau campuran dari
unsur murni yang dikehendaki.
Page
10
Tanung lampu dan jendela (window) terbuat dari silika atau kuarsa, diisidengan gas
pengisiyang dapat menghasilkan proses ionisasi. Gas pengisi yangbiasanya digunakan ialah
Ne, Ar atau He.Pemancaran radiasi resonansi terjadi bila kedua elektroda diberitegangan, arus
listrik yang terjadi menimbulkan ionisasi gas-gas pengisi.Ion-iongas yang bermuatan positif
ini menembaki atom-atom yang terdapat padakatoda yang menyebabkan tereksitasinya atomatom tersebut. Atom-atom yangtereksitasi ini bersifat tidak stabil dan akan kembali ke tingkat

dasar denganmelepaskan energy eksitasinya dalam bentukradiasi. Radiasi ini
yangdilewatkan melalui atom yang berada dalam nyala.
b.Atomizer
Atomizer terdiri atas Nebulizer (sistem pengabut), spray chamber danburner (sistem
pembakar)i.N ebulizer berfungs i untuk mengubah larutan menj adi aeros ol
(butir-butir kabut dengan ukuran partikel 15

20 µm) dengan cara menarik larutanmelalui kapiler (akibat efek dari aliran udara) dengan
pengisapan gasbahan bakar dan oksidan, disemprotkan ke ruang pengabut. Partikel-partikel
kabut yang halus kemudian bersama-sama alirancampuran gasbahan bakar, masuk ke dalam
nyala, sedangkan titik kabut yang besardialirkan melalui saluran pembuangan.ii.Spra y
cha mber berfungsi untuk me mbuat campuran yang homogen antara gas
oksidan,

bahan

burner.iii.Burner

bakar

dan

aerosol

merupakan

yang

sis te m

mengandungcontoh
tepat

terj adi

sebelummemasuki
ato mis asi

yaitu

pengubahan kabut/uap garam unsur yang akan dianalisis menjadi atom-atom normaldalam
nyala

2.7 Gangguan-Gangguan Dalam Metode AAS

Gangguan kimia
Gangguan kimia terjadi apabila unsur yang dianalisis mengalami reaksikimia dengan anion
atau ketion tertentu dengansenyawa yang refraktori, sehingga tidak semua analit dapat
teratomisasi. Untuk mengatasi gangguan inidapat dilakukan dengan dua cara yaitu: 1)
penggunaan suhu nyala yang lebihtinggi, 2) penambahan zat kimia lain yang dapat
melepaskan kation atau anionpengganggu dari ikatannya dengan analit. Zat kimia lain yang
ditambahkandisebut zat pembebas (
Releasing Agent
) atau zat pelindung (
Protective Agent
).

Gangguan Matrik

Gangguan ini terjadi bila sampel mengandung banyak garam ayau asam,atau bila pelarut
yangdigunakan tidak menggunakan pelarut zat standar, ataubila suhu nyala untuk larutan
sampel dan standar berbeda.Gangguan ini dalamanalisis kualitatif tidak terlalu bermasalah,
tetapi sangat mengganggu dalamanalisis kuantitatif. Untuk mengatasi gangguan ini dalam
analisis kuantitatif dapat digunakan cara analisis penambahan satandar (Standar Adisi).

Gangguan Ionisasi
Gangguan ionisasi terjadi bila suhu nyala api cukup tinggi sehinggamampu melepaskan
elektron dari atom netral dan membentuk ion positif.Pembentukan ion ini mengurangi jumlah
atom netral, sehingga isyarat absorpsiakan berkurang juga. Untuk mengatasi masalah ini
dapat dilakukan denganpenambahan larutan unsur yang mudah diionkan atau atom yang
lebihelektropositif dari atom yang dianalisis, misalnya Cs, Rb, K dan Na.Penambahan ini
dapat mencapai 100-2000 ppm.

Absorpsi Latar Belakang (Back Ground)
Absorpsi Latar Belakang (Back Ground) merupakan istilah yangdigunakan untuk
menunjukkan adanya berbagai pengaruh, yaitu dari absorpsioleh nyala api,absorpsi
molekular, dan penghamburan cahaya
.8.Penerapan Spektroskopi Serapan Atom (SSA)Dalam Analisis Kimia
Untuk metode serapan atom telah diterapkan pada penetapan sekitar 60 unsur,dan teknik ini
merupakan alat utama dalam pengkajian yangmeliputi logam runutandalam lingkungan dan
dalam sampel biologis. Sering kali teknik ini juga berguna dalamkasus-kasus dimana logam
itu berada pada kadar yang cukup didalam sampel itu, tetapihanya tersediasedia sedikit
sampel dalam analisis, kadang-kadang demikianlah kasusdengan metaloprotein misalnya.
Laporan pertama mengenai peranan biologis yangpenting untuk nikel didasarkan pada
penetapan dengan serapan atom bahwa enzimurease, sekurang-kurangnya dari organisme
pada dua ion nikel per molekulprotein.Sering kali tahap pertama dalam analisis sampelsampel biologisadalah
mengabukan
untuk merusak bahan organik.Pengabuan basa dengan asam nitratdan perklorat sering kali
lebih disukai daripada pengabuan kering mengingat susutkarena menguap dari unsur-unsur
runutan tertentu (pengabuan kering semata-mataadalah pemasangan sampel dalam satu tanur
untuk mengoksidasi bahanorganik).Kemudian serapan atom dilakukan terhadap larytan
pengabuan basa atauterhadap larutan yang dibuat dari residu pengabuan kering.Segi utama

serapan atom tentu saja adalah kepekaan.Dalam satu segi, serapanatom menyolok sekali
bebasnya dari gangguan.Perangkat tingkat-tingkat energielektronik untuk sebuah atom adalah
unit untuk unsur itu. Ini berarti bahwa tidak adadua unsur yang memperagakan garis-garis
spektral yang eksak sama panjanggelombangnya. Sering kali terdapat garis-garis untuk satu
unsur yang sangat dekat padabeberapa garis unsur yang lain, namun biasanya untuk
menemukan suatu garisresonansi untuk suatu unsur tertentu, jika tak terdapat gangguan
spektral oleh unsur laindalam sampel.Gangguan utama dalam serapan atom adalah efek
matriks yang mempengaruhiproses pengatoman. Baik jauhnya disosiasi menjadi atom-atom
pada suatu temperaturtertentu maupun laju proses bergantung sekali pada komposisi
keseluruhan dari sampel.Misalnya jika suatu larutan kalsium klorida dikabutkan dan
dilarutkan partikel-partikelhalus CaCl
2
padat akan berdisosiasi menghasilkan atom Ca dengan jauh lebih mudahdaripada paertikel
kalsium fosfat, Ca
3
(PO
4
)
2
.Dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang
dieksistensikan dengan makin banyaknya publikasi penelitian dalam bidangspektroskopi
serapan atom, tampak bahwa tekhnik spektroskopi serapan atom masihdalam taraf
penyempurnaan
2.9. Prinsip Kerja
AtomicAbsorptionspectrophotometry

adalah

metode

analisis

dengan

prinsip

dimanasampel yang berbentuk liquid diubah menjadi bentuk aerosol atau nebulae lalu
bersamacampuran gas bahan bakar masuk ke dalam nyala, disini unsur yang dianalisa tadi
menjadiatom

atom dalam keadaan dasar (ground state). Lalu sinar yang berasal dari lampu katodadengan
panjang gelombang yang sesuai dengan unsur yang uji, akan dilewatkan kepada atomdalam
nyala api sehingga elektron pada kulit terluar dari atom naik ke tingkat energi yang
lebihtinggi atau tereksitasi. Penyerapan yang terjadi berbanding lurus dengan banyaknya

atomground state yang berada dalam nyala.Sinar yang tidak diserap oleh atom akan
diteruskan dandipancarkan pada detektor, kemudian diubah menjadi sinyal yang terukur.
Sinar yang diserap disebut absorbansi dan sinar yang diteruskan disebut emisi.Adapun
hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi diturunkan dari hukumLambert-Beer yang
menjadi dasar dalam analisis kuantitatif secara AAS. Hubungantersebut dirumuskan dalam
persamaan sebagai berikut:·
Hukum Lambert
: bila suatu sumber sinar monkromatik melewati medium transparan,maka intensitas sinar
yang diteruskan berkurang dengan bertambahnya ketebalanmedium yang mengabsorbsi.
Hukum Beer
: Intensitassinar yang diteruskan berkurang secara eksponensial denganbertambahnya
konsentrasi spesi yang menyerap sinar tersebut.Hubungan tersebut dirumuskan dalam
persamaan sebagai berikut:I = Io . a.b.cL o g =

a . b . c A = a.b.cdengan,A =

absorbana = koefisienserapan, L
2
/Mb = panjang jejak sinar dalam medium berisi atom penyerap, Lc = k o n s e n t r a s i ,
M/LI
o
= intensitas sinar mula-mulaI= intens itas s inar ya ng diteruskan Pada persamaan
tersebut menyatakan bahwa besarnya absorbansi berbandinglurus dengankadar atom-atom
pada tingkat energi dasar, dengan demikian, daripemplotan serapan dan konsentrasi unsur
dalam larutan standar diperoleh kurvakalibrasi. Dengan menempatkan absorbansi dari suatu
cuplikan pada kurva standar akandiperoleh konsentrasi dalamlarutan
cuplikan
Kesimpulan
Spektrometri serapan atom merupakan suatu metode analisis kuantitatif yangpengukurannya
berdasarkan banyaknya radiasi yang dihasilkan atau yang diserap olehspesi atom atau
molekul analit. Komponen yang terdapat pada spektrofotometerserapan atom adalahSumber
radiasi resonansi, Atomizer, Monokromator, Detektor,Rekorder, Lampu Katoda,Tabung Gas,
Ducting, Kompresor, Burner, Buangan padaAAS.
Prinsip kerja spektrofotometer serapan atom adalah dimana sampel yang berbentukliquid
diubah menjadi bentuk aerosol atau nebulae lalu bersama campuran gas bahan bakarmasuk ke
dalam nyala, disini unsur yang dianalisa tadi menjadi atom


atom dalam keadaandasar (ground state). Lalu sinar yang berasal dari lampu katoda dengan
panjang gelombangyang sesuai dengan unsuryang uji, akan dilewatkan kepada atom dalam
nyala api sehinggaelektron pada kulit terluar dari atom naik ke tingkat energi yang lebih
tinggi atau tereksitasi.Penyerapan yang terjadi berbanding lurus dengan banyaknya atom
ground state yang beradadalam nyala.Sinar yang tidak diserap oleh atom akan diteruskan dan
dipancarkan padadetektor, kemudian diubah menjadi sinyal yang terukur.
Sinar yang diserap disebutabsorbansi dan sinar yang diteruskan disebut emisi. Adapun
hubungan antaraabsorbansi dengan konsentrasi diturunkan dari hukum Lambert-Beer yang
menjadidasar dalam analisis kuantitatif secara AAS