Kenaikan Pangkat dan Pensiun Sekrang Online Tidak Usah Repot

JAKARTA – Apa yang digadang-gadang Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PANRB) Asman Abnur terkait kemudahan pengurusan kenaikan pangkat PNS tanpa kertas
(paper less) kini mulai terwujud. Hal itu ditandai dengan peresmian layanan kenaikan pangkat dan
pensiun otomatis, secara online (paper less) dan layanan kepegawaian terpadu, di Kantor BKN, Selasa
(22/11).
Sistem online yang dibuat BKN ini untuk memudahkan pegawai ASN dalam pengurusan kenaikan
pangkat maupun pensiun, yang selama ini kerap direpotkan dengan keharusan membawa berkas yang
banyak
sebagai
salah
satu
syarat
yang
dibutuhkan.
Asman Abnur sejak awal menjabat sebagai Menteri PANRB menekankan agar dibuat sistem pelayanan
kepegawaian secara online ini memberikan apresiasi langkah BKN ini. Pasalnya, lembaga ini
berkomitmen dalam penerapan pelayanan kepegawaian tingkat nasional maupun internal instansi
masing-masing, melalui program kebijakan kenaikan pangkat otomatis (KPO) dan penerapan pensiun
otomatis
(PPO).
Lebih lanjut Menteri mengatakan, dalam pengurusan administrasi kepegawaian ASN tidak lagi

direpotkan dengan keharusan mengajukan dan membawa berkas syarat-syarat salinan, karena
semuanya akan terekam secara otomatis. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk pelayanan prima
bagi
ASN
yang
ada
di
Indonesia.
Dengan demikian, ke depan ASN tidak perlu lagi memikirkan persoalan administrasi kepegawaian untuk
diri sendiri. “Sepanjang yang bersangkutan memenuhi syarat administrasi, kompetensi dan kinerja,
serta tidak bermasalah dalam hal disiplin, maka proses pelayanan kepangkatan dan sebagainya akan
berjalan secara otomatis," ujarnya Menteri seraya menambahkan jika sistem kemudahan pelayanan
tersebut, dapat mendukung ASN untuk fokus pada pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan
pembangunan,
serta
pelayanan
publik
yang
lebih
baik.

Dalam kesempatan yang sama Kepala BKN Bima Haria Wibisana mengatakan melalui pelayanan
kepegawaian terpadu pengurusan kenaikan pangkat dan pensiun dapat berjalan secara transparan
tanpa harus melewati proses bertatap muka. Hal tersebut juga dapat meminimlisir praktek pungutan liar
yang
selama
ini
diasumsikan
melekat
pada
penyelenggaraan
layanan
publik.
"Dengan sistem ini, proses tatap muka berkurang, secara otomatis praktek pungli dapat diminimalisir.
Akses masuk pun akan kami batasi, jadi tidak sembarang orang dapat masuk BKN untuk bertemu bagian
yang
membawahi
masalah
kenaikan
pangkat
dan

pensiun,"
ucapnya.
Menurutnya KPO dan PPO merupakan bentuk komitmen BKN dalam penyelenggaraan layanan
kepegawaian aparatur sipil negara (ASN) yang terintegrasi dan memangkas alur layanan kepegawaian.
Dengan demikian ASN dapat lebih mudah dalam melakukan pengurusan kepegawaian baik pengajuan
kenaikan
pangkat
maupun
kepengurusan
pensiun.

Acara yang dibuka dengan tarian serta pertunjukan musik yang ada di Indonesia itu juga turut dihadiri
Kepala BPPT para pejabat eselon I di Kementerian PANRB, BKN, serta perwakilan pemda. (byu/HUMAS
MENPANRB)