304 PEMANFAATAN SAMPAH MENJADI BARANG BERGUNA

Prosiding Pengabdian Seminar Nasional seri 6
"Menuju Masyarakat Madani dan Lestari"
PEMANFAATAN SAMPAH MENJADI BARANG BERGUNA
Munthoha1), Denny Setya Budi2), Saipul Bahri3), Ade Yanyan Ramdhani4), Fadhli5),
Mitasya Susilo6), Alita Sekar Puri7), Annisa Dian Pertiwi8), Eliyani Susanti9)
Universitas Islam Indonesia
Email: dennysneijder10@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini, Analisis berjudul Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga menjadi barang yang
berguna. Masalahnya adalah '' Cara mengolah dan memanfaatkan limbah rumah tangga sehingga
menjadi produk yang memiliki nilai nilai baru dan tinggi? ". dan karena itu dengan kreativitas dan
semangat memanfaatkan barang bekas kemudian menjadi barang-barang unik dan menarik menarik
untuk penampil dan nilai yang tinggi. Dan kami memanfaatkan botol untuk membuat tempat untuk
tanaman hidroponik. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan tujuan untuk
menyajikan analisis obyektif bagaimana membuat produk dengan pemanfaatan limbah rumah
tangga.
Kata kunci: Tanaman hidroponik, limbah, Produk

ABSTRACT
This study, entitled Analysis of Household Waste Utilization into useful items. The problem

is '' How to process and utilize household waste so that it becomes a product that has value to new
and high value? ”. and therefore with the creativity and the spirit of utilizing the used goods then
become unique and interesting items compelling to the viewer and high value. And we utilize
the bottles to make a place for hydroponic plant. The method used is descriptive method with the
aim to present an objective analysis how to make a product with household waste utilization.
Keywords: hydroponic plants, waste, Products

PENDAHULUAN
Sampah adalah sisa kegiatan sehari- hari manusia dan atau dari proses alam yang
berbentuk padat (Suyoto, 2008), dan permasalah tentang sampah seperti tidak pernah ada
habisnya. Dan

laju produksi sampah tidak sejajar dengan pertumbuhan penduduk, namun

sejalan dengan meningkatnya pola konsumsi masyarakat. Dan di sisi lain, kapasitas
penanganan sampah yang dilakukan masyarkat maupun pemerintah belum optimal.
Berdasarkan perhitungan BAPPENAS dalam buku infrastruktur Indonesia pada tahun 1995
perkiraan timbulan sampah di Indonesia sebesar 22,5 juta ton dan akan meningkat lebih dari
dua kali lipat pada tahun 2020 menjadi 53,7 juta ton. Sementara di kota besar produk sampah
perkapita berkisar antara 600-830 gram per hari.

Di Dusun Ngluwar, Desa Ngluwar, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang di RT 04
khususnya, sampah merupakan permasalah yang paling mengganggu. Dikarenakan letak RT
04 yang bersebelahan langsung dengan pasar, sehingga sampah sisa-sisa dagangan dari pasar
304

ISBN: 978-602-60361-3-1
Yogyakarta, 30 November 2016
sangat mengganggu di RT 04. Dan kurangnya kesadaran diri dari pedagang di pasar tersebut
untuk membuang sampah sisa hasil dagangannya, sehingga jika siang, saat pasar mulai
tutup, sampah berserakan di jalan-jalan,. Meskipun pada saat malam hari terdapat petugas
kebersihan yang bertugas untuk membersihkan. Untuk sampah rumah tangga sendiri, para
warga di Dusun Ngluwar mereka membakarnya sendiri. Karena di dusun Ngluwar sendiri
belum tersedianya bank sampah ataupu TPA sampah.
Di era globalisasi ini juga,seperti yang kita ketauhi bahwa peristiwa global warming
sedang dialami oleh seluruh Negara di dunia,termasuk di Indonesia
.Faktor yang menyebabkan global warming, salah satunya dari sampah. seperti pembakaran
plastik yang menghasilkan karbon dioksida (yang dapat pula merusak lapisan ozon bumi. Salah
stu siasat untuk mengurangi dampak global warming adalah mimilah-milah sampah yang serta
memisahkan sampah yang sebagian tidak berguna, namun jika kita lebih kreatif, kita bisa
memanfaatkan sampah tersebut menjadi barang yang lebih berrnilai jual. Adapun tujuan dari

pengolahan sampah tersebut adalah: Mengurang dan memanfaatkan limbah sampah yang ada
di masyarakat.dan

dapat di buat menjadi barang yang kreatif, Memberi pengetahuan kepada

masyarakat bagaimana penting menjaga lingkungan bersih dan bebas dari sampah.

METODE
Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah observasi dan wawancara
langsung kepada sumber- sumber yang ada pada dusun Ngluwar, sperti para ketua RT, tokoh
Masyarakat dan masyarakat dusun Ngluwar itu sendiri. Sestelah melakukan wawancara, kami
mendapatkan informasi bahwa di dusun Ngluwar ini permasalahan utamanya adalah sampah.
Maka dari itu kami berinisiatif bagaimana mengolah sampah khususnya sampah plastik, untuk
didaur ulang. Kami malakukan praktek pengolahan sampah botol bekas air mineral yang akan
dimanfaatkan sebagai pot untuk untuk tanaman hidroponik.

Tahapan dalam penelitian ini adalah:
1. Mencari bahan baku menanam tanaman hidroponik menggunkan botol bekas air mineral.
Pada tahap ini, kami mencari bahan- bahan apa saja yang diperlukan untuk membuat
tanaman hidroponik ini, seperti mencari bibit tanaman, tanah, pupuk, dan untuk botol bekas

air mineral sendiri, kami memakai botol bekas yang kami gunakan selama kkn.
2. Praktek

menanam

tanaman hidroponik menggunkan botol bekas air mineral.

Praktek pembuatan dilakukan di posko KKN.

305

Prosiding Pengabdian Seminar Nasional seri 6
"Menuju Masyarakat Madani dan Lestari"
3. Sosialisasi

dan

memeperlihatkan hasil menananam tanaman hidroponik kepada

masyarakat

Pada tahap ini kami tidak mempraktekan langsung kepada masyarakat, kami hanya
melakukan sosialisasi dan memperlihatkan hasil jadi tanaman hidroponik yang kami buat.
Alat dan Bahan :
Alat dan bahan dalam pembuatan tanaman hidroponik menggunkan botol bekas adalah sebagai
berikut:
1. Bibit/tanaman
2. Tanah yang telah dicampur pupuk
3. Sekam padi
4. Botol bekas air mineral 1,5 liter
5. Pisau/cutter
6. Gunting
7. Paku
Cara pembuatan :
1. Botol plastik bekas air mineral dipotong persegi panjang pada salah satu sisinya.
2. Kemudian pada sisi botol yang lain, diberi lubang dengan cara paku dipanaskan, atau
bisa menggunkan solder yang digunkan sebagai aerasi. Diameter lubang kira-kira 1 cm.
3. Media tanam yang sudah disiapkan, dimasukkan ke dalam botol, dengan cara sekam
padi berada di dasar, lalu kemudian atasnya diberikan tanah yang telah dicampur pupuk.
Setelah media tanam siap, maka tanamlah bibit syuran/buah- buahan/bunga yang ingin
dibudidayakan.


Perlu diperhatikan dalam menanam hidroponik dengan botol, agar penanaman bisa
berhasil, yang artinya mendapatkan hasil tanaman yang bagus, tempatkan botol tersebut di
tempat yang bisa terkena cahaya matahari. Pada beberapa kasus, tanaman hidroponik mati
dan gagal akibat kurang pencahayaan sehingga tanaman kurus dan tidak subur.Selain itu
penanaman bibit juga harus dilakukan dengan benar, pastikan bibit yang ditanam

pada

kedalaman yang tepat. Sebaiknya berjarak lebih dekat dengan dasar botol plastik, supaya bibit
mendapatkan nutrisi yang cukup. Kemudian lakukan pengecekan secara berkala untuk
menghindari kehabisan nutrisi.

306

ISBN: 978-602-60361-3-1
Yogyakarta, 30 November 2016
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sumber-sumber sampah :
1. Rumah Tangga

Sampah rumah tangga berasal dari dapur rumah tangga, yang biasanya berupa sampah
organik.

Seperti sisa ayuran, buah-buahan, dan makanan. Namun ada juga sampah

anorganik seperti bekas bungkus sampo, pasta gigi, sikat gigi, dan lain sebagainya.
2. Pertanian
3. Pada umumnya sampah pertanian dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, makanan ternak.
Sampah pertanian contohnya batang-batang padi dan gabah sisa penggilingan padi.
4. Perkantoran
Sampah perkantoran pada umumnya

adalah

kertas-kertas folio

atau

koran.


Sebetulnya sampah kertas adalah yang apling mudah di daur ulang.
5. Pabrik
Sampah pabrik biasanya dikenal sebagai limbah. Limbah industri ada yang berbahaya
ada juga yang tidak. Sampah pabrik yang berbahaya contohnya limbah kimia yang
dihasilkan oleh pabrik-pabrik kimia yang sebgian mengandung racun, sehingga dianggap
berbahaya.
6. Rumah sakit
Sampah rumah sakit contohnya dalah bekas alat suntik, obat- obatan, botol infus, dan lainlain
7. Pasar
Sampah dari pasar cukup beragam, pada umumnya adalah sisa-sisa sayuran yang layu
dan busuk. Jika tidak dikelola dengan baik, maka sampah –sampah tersebut dapat
menimbulkan bau yang tidak sedap. Sehingga mengganggu kenyamanan para pembeli.

Jenis-jenis sampah:
1. Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat
didegradasi oleh mikroba. Atau dengan kata lain smapah organik adalah sampah yang
dapat mengalami pembusukan secara alami. Contohnya adalah sampah-sampah rumah
tangga seperti sayuran, sisa makanan, tepung, kulit buahm dan lain sebagainya
2. Sampah non-organik

Sampah non-organik adalah sampah yang
dapat

terdiri

dari

barang-barang yang

tidak

mengalami pembusukan secara alami, atau tidak dapat terurai dengan sendirinya.
307

Prosiding Pengabdian Seminar Nasional seri 6
"Menuju Masyarakat Madani dan Lestari"
Contohnya kertas, kaleng, plastik, karet, kaca, dan lain sebagainya. Meskipun sampah nonorganik tidak bisa mengalami pembusukan secara alami, namun ssampah non organik dapat
didaur ulang.
Sampah adalah hasil dari suatu barang yang buang atau terbuang dari sumber aktivitas
manusia maupun alam yang tidak memiliki nilai ekonomi dan nilai jual. Kondisi lingkkungan

saat ini akibat sampah plastik sudah sangat memprihatinkan. Menurut data dari Kementrian
Lingkungan Hidup (KLH) volume timbunan sampah plastik di Indonesia mencapai 93,24 juta
liter per tahun. Apabila hal ini tidak di cegah maka akan menimbulkan dampak negatif
pada lingkungan. Plastik merupakan polimer, namun masyarakat umum lebih mengenal
polimer dengan nama plastik. “Polimer adalah molekul raksasa yang biasanya memiliki bobot
molekul tinggi, dibangun dari pengulangan unit-unit. Molekul sederhana yang membentuk
unit-unit ulangan ini dinamakan monomer. Plastik merupakan bahan anorganik buatan yang
tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan. “untuk menguraikan
sampah plastik itu sendiriu membutuhkan kurang lebih 100 hingga 500 tahun agar dapat
terdegradasi dengan sempurna (Arcana, 2009)”. Di kehidupan sehari-hari, penggunaan bahan
plastik dapat ditemukan di hampir seluruh aktivitas kehidupan. Dilihat

dari

jumlah

peduduk Indonsia yang menempati peringkat ke-4 terpadat di dunia, Indonesia bisa jadi mnjadi
salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Apalagi penggarapan pembatasan
sampah plastik di indonesia belum digarap dengan baik oleh pemerintah. hal ini Kementrian
Lingkungan Hidup (KLH). “padahal data


KLH

menunjukkan

dari

total volume

timbunan sampah diseluruh kabupaten dan kota di Indonesia yang mencapai 666 juta liter per
tahun, sekitar 14 persen merupakan sampah plastik atau sebesar 93,24 juta liter per tahun
(Kompas, 2009)”.
Dampak yang ditimbulkan dari sampah plastik sangat banyak. Diantaranya dapat
mencemari air tanah, hewan bawah tanah. Racun-racun dari partikel-partikel plastik yang
masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan- hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing,
sehingga akan mnurunkan kesuburan tanah karena plastik akan menghalangi sirkulasi udara
didalam tanah dan ruang gerak makhluk yang menyuburkan tanah tersebut. Dampak lainnya
dari sampah plastik adalah plastik dapat mengganggu jalur air teresap kedalam tanah,
sehingga resapan air menjadi tersumbat yang akhirnya dapat menyebabkan banjir di musim
penghujan. Sampah yang menumpuk juga menyebabkan bersarangnya berbagai macam
penyakit. Oleh sebab itu perlu dilakukan tidakan lebih lanjut terkait penanganan sampah ini.

308

ISBN: 978-602-60361-3-1
Yogyakarta, 30 November 2016
Dampak sampah bagi manusia dan lingkungan
1.

Dampak terhadap kesehatan
Salah satu dampak sampah yang paling berpengaruh adalah dampak terhadap kesehatan,
karena sampah adalah salah satu sumber penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan adalah timbulnya berbagai penyakit, diantaranya:
1. Penyakit

diare,

kolera,

tifus menyebar dengan cepat karena virus yang

berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum.
Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di
daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
2. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
3. Penyakit yang dapat menyebar melalui

rantai

makanan.

Salah satu contohnya

adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini
sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan

binatang

ternak melalui makanannya

yang berupa sisa makanan/sampah.
4. Sampah

beracun.

Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira- kira 40.000 orang

meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg).
Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi
baterai dan akumulator.
2.

Dampak terhadap Lingkungan
Pencemaran yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya pembuangan sampah padat
ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas
pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. Bila ditinjau dari segi
kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau
dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata).

3.

Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang
menyenangkan bagi masyarakat, seperti bau yang tidak sedap dan pemandangan yang
buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.

4.

Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
Pengelolaan sampah yang tidak baik menyebabkan rendahnya tingkat

kesehatan

masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk
mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja,
rendahnya produktivitas).

309

Prosiding Pengabdian Seminar Nasional seri 6
"Menuju Masyarakat Madani dan Lestari"
Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai,
seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan
sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal
ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
Prinsip Pengolahan Sampah
1. Mengurangi (Inggris: reduce)
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan.
Semakin

banyak

kita

menggunakan material, semakin banyak sampah yang

dihasilkan.
2. Menggunakan

kembali

(Inggris: reuse)

Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang

bisa

dipakai

kembali.

Hindari

pemakaian barang yang sekali pakai, buang(Inggris: disposable)
3.

Mendaur ulang (Inggris: recycle) Sebisa

mungkin,

barang-barang

yang sudah tidak

berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah
banyak industri tidak resmi (Inggris: informal) dan industri rumah

tangga

yang

memanfaatkan sampah menjadi barang berguna bagi manusia.
4.

Mengganti (Inggris: replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai
sekali dengan barang yang lebih tahan lama.

5. Mengubah (Inggris: recovery) Recovery

ialah

proses

pengubahan sampah menjadi

bentuk lain, misalnya sampah diubah menajdi energi listrik (Pembangkit Listrik
Tenaga Sampah (PLTSa).
Cara menangulangi permasalah sampah
1.

Masyarakat diwajibkan membuang sampah pada tempatnya.

2. Pemerintah mengeluarkan peraturan tentang kewajiban masyarakat untuk membuang
sampah pada tempatnya. Bagi masyarakat yang melanggar dikenakan

hukuman

sebagaimana diatur dalam peraturan tersebut.
3. Tersedianya

tempat

sampah

di tempat-tempat

tertentu

sehingga masyarakat

tidak susah membuang sampah di tempat tersebut.
4. Melakukan kerja bakti secara berkala untuk

membersihkan

lingkungan sekitar dari

sampah.
5.

Penimbunan Tanah didaerah perkotaan, setiap harinya ribuan

meter

kubik

diangkut

ketempat pembuangan akhir. Sampah-sampah yang bertumpuk ini dapat dimanfaatkan
untuk menimbun tanah dataran rendah yang akan dijadikan perumahan, ruko atau yang
310

ISBN: 978-602-60361-3-1
Yogyakarta, 30 November 2016
lainnya. Sampah-sampah itu diratakan dan dipadatkan sampai ketinggian yang diinginkan.
(Marshall Bakar, 2012:32).
6.

Pembakaran Sampah
Cara pemusnahan sampah dengan pembakaran

biasa dilakukan

atau pinggiran kota. Cara ini dianggap paling praktis. Namun

oleh penduduk desa
ada

kendala

jika

dating musim penghujan. Biasanya sampah menjadi basah dan sulit dibakar. Selain
itu, pembakaran sampah menyebabkan pencemaran udara. (Marshall Bakar, 2012:32)
7.

Penghancuran (Pulverisation) Sebagian kota besar telah memiliki mobil
sampah

pengumpul

yang dilengkapi dengan mesin penghancur. Sampah dibuat potongan-potongan

kecil sehingga menjadi praktis. Setelah sampah dilumatkan, maka sampah-sampah itu
dibuang untuk menimbun dataran rendah atau dibuat pupuk kompos. (Marshall Bakar,
2012:32).

Beberapa cara untuk mengurangi penggunaan sampah plastik:
1.

Membawa tas belanja sendiri saat belanja. Dengan begitu akan sedikit banyak mengurangi
konsumsi penggunaan plastik.

2. Jangan langsung membuang botol plastik

sesudah

minum,

karena sebenarnya

penggunaan botol masih bagus digunakan kira-kira 5 kali pakai.
3. Lebih baik lagi menggunakan botol minum, sehingga bisa diisi ulang dan tidak perlu
botol air mineral lagi.
4.

Cara pengendalian sampah yang palin g sederhana adalah dengan menumbuh kan
kesadaran

dari

dalam

diri

untuk

tidak merusak lingkungan dengan sam pah.

Selain itu diperlukan juga control sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai li
ngkungan, walaupun kadang harus dih adapkan
pemerintah

pada

mitos

tertentu.

Peratura n

juga diharapkan,karena jika tidak maka par a perusak lingkungan akan

terus meru sak sumber daya.

311

Prosiding Pengabdian Seminar Nasional seri 6
"Menuju Masyarakat Madani dan Lestari"
Hasil pengolahan sampah botol bekas air mineral menjadi pot tanaman hidroponik

KESIMPULAN
Keadaan lingkungan

yang saat

ini sudah sangat memprihatinkan akibat sampah.

sumber-sumber sampah banyak berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, pabrik,
rumah sakit dan pasar. Dampak negatif sampah dalam berbagai bidang, diantaranya yaitu dalam
bidang kesehatan, dampak terhadap lingkungan, keadaan sosial dan ekonomi, kepariwisataan.
Sampah yang banyak menyumbang pencemaran lingkungan adalah sampah non-organik salah
satunya sampah plastik. Jumlah pemakaian plastik yang sangat tinggi mengakibatkan sampah
yang dihasilkan tinggi pula. Sampah membutuhkan waktu yang sangat lama untuk benarbenar terurai. Membutuhkan waktu sekitar 100-500 tahun. Jadi jika tidak ada

penanganan

lebih lanjut terhadap sampah plastik ini akan maka semakin bertambah jumlahnya dan akan
semakin membahayakan lingkungan. Prinsip-prinsip pengolahan sampah

yang dapat

dilakukan,yaitu mengurangi (Inggris: reduce), menggunakan kembali (Inggris: reuse), mendaur
ulang (Inggris: recycle), mengganti (Inggris: replace), mengubah (Inggris: recovery). Karena
sampah plastik untuk penguraiannya membutuhkan waktu yang sangat lama, jadi limbah
sampah plastik dapat dimanfaatkan menjadi suatu kerajinan yang mempunyai nilai. Seperti
botol bekas air mineral yang dapat dimanfaatkan sebagai pot untuk tanaman hidroponik.
Manfaat yang diperoleh dari pembuatan pot untuk tanaman hidroponik in adalah terciptanya
suatu produk alternatif untuk tanaman sebagai salah satu solusi pencemaran lingkungan.

REFERENSI
1. Riswan, R., Sunoko, H.R. and Hadiyarto, A., 2011. Pengelolaan sampah rumah tangga
di Kecamatan Daha Selatan. Jurnal Ilmu Lingkungan, 9(1), pp.31-38.

312

ISBN: 978-602-60361-3-1
Yogyakarta, 30 November 2016
2. Wijayanto, D.S., Andriyansyah, D., Nurrohmah, S., Wijayasari, D.W., Raharjo, K.S. and
Ermawaty, S., 2013. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penerapan Teknologi Karbonasi
Sampah Organik Untuk Mengatasi Permasalahan Lingkungan Dan Energi Di Boyolali.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik dan Kejuruan (JIPTEK), 6(1).
3. Rezaistana,

F.,

2012.

Peluang Bisnis Dengan Memanfaatkan Barang Bekas Menjadi

Barang Hiasan Unik Bernilai Jual. Karya Ilmiah Mahasiswa S1 Teknik Informatika.

313