Pemanfaatan Sampah Menjadi Energi Listri

Pemanfaatan Sampah Menjadi Energi
Listrik

Oleh :
Faishol Muhammad (1115001)
Jurusan Teknik Informatika - TI 7.1

BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Sampah masih menjadi permasalahan yang besar dalam kehidupan masyarakat di dunia,
khususnya di Negara kita Indonesia ini. Sampah menjadi salah satu permasalahan yang menjadi
perhatian khusus di Indonesia. Sebagai contoh yang diambil berdasarkan survei bulan Juli2013,
bahwa1.200 – 1.300 ton sampah terus bertambah di Bandung setiap harinya. Sedangkan rata –
rata sampah yang bertambah di beberapa kota – kota besar di Indonesia setiap harinya mencapai
angka sekitar700 ton per hari.
Keterbatasan lokasi penampungan sampah pun turut menjadi salah satu kendala dalam
menanggulangi banyaknya sampah yang mayoritas berasal dari kota – kota besar. Masih banyak
lagi penyebab sampah yang kian menumpuk di Indonesia, diantaranya yaitu kurangnya
kesadaran pada masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya,dan perhatian pemerintah
yang masih minim terhadap penumpukan sampah yang besar di Indonesia.


1.2. Rumusan Masalah
a.
b.
c.

Bagaimana cara untuk memanfaatkan sampah menjadi pembangkit listrik?
Apa kendala dalam proses pembuatan PLTSa?
Apa dampak positif dan negatif dengan adanya PLTSa?
1.3. Tujuan Penulisan

a.
b.
c.

Mengetahui cara untuk memanfaatkan sampah menjadi pembangkit listrik.
Mengetahui apa saja kendala dalam proses pembuatan PLTSa.
Mengetahui dampak yang terjadi dengan adanya PLTSa

1.4. Manfaat Penulisan


a.

Menambah wawasan penulis maupun pembaca tentang pemanfaatan sampah menjadi

b.

pembangkit listrik.
Supaya warga Indonesia dapat menjadikan sampah menjadi salah satu energi alternatif dengan
diterapkannya PLTSa.

BAB II

Tinjauan Pustaka
2.1. Pengertian Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam
sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah
dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia
didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

2.2. Jenis-jenis sampah
Sampah dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu berdasarkan sumbernya, dan berdasarkan sifatnya.

A. Berdasarkan sumbernya
Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami,
seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar,
sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan
pemukiman.
Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil
pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi
kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang
disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah
pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan
sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah
manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan

kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum
dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil
dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan
thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah
nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempattempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang
masih dilakukan).

B. Berdasarkan sifatnya
a. Sampah organik - dapat diurai (degradable)
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daundaun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
b. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan
sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk
dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah
pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas
koran, HVS, maupun karton;


C. Berdasarkan bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut
bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
a. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair.
Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lainlain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung
bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari
peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan
sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:
a.

Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik
aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
b. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat
dibagi lagi menjadi:
o

Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki

nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.

o

Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah
atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

b. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.


Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang



berbahaya.
Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian.
Sampah ini mungkin mengandung patogen.


Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua
fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa
dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal
juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir
semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang
kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan
misalnya membuang ke selokan.
2.3. Energi Listrik Alternatif
Pembangkit listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk memproduksi dan
membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga, seperti PLTU, PLTN, PLTA, PLTS,
dan lain-lain.
Bagian utama dari pembangkit listrik ini adalah generator, yakni mesin berputar yang mengubah
energi mekanis menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip medan magnet dan
penghantar listrik. Mesin generator ini diaktifkan dengan menggunakan berbagai sumber energi
yang sangat bemanfaat dalam suatu pembangkit listrik.

Macam – Macam Pembangkit Listrik
Pembangkit listrik tenaga panas

Rotor turbin uap modern, digunakan di dalam pembangkit listrik.
Di dalam pembangkit listrik tenaga panas, daya mekanik dihasilkan oleh mesin panas yang
mengubah energi panas, seringkali dari pembakaran bahan bakar, menjadi energi putar. Sebagian
besar pembangkit listrik panas menghasilkan uap, dan oleh karenanya ia sering juga disebut
pembangkit listrik tenaga uap. Tidak semua energi panas dapat dialihbentukkan menjadi energi
listrik, menurut hukum kedua termodinamika. Sehingga, selalu terdapat panas terbuang ke
lingkungan. Jika buangan panas ini dimanfaatkan, untuk proses industri atau pemanasan distrik,
maka pembangkit listrik biasa disebut sebagai pembangkit listrik kogenerasi atau pembangkit

listrik kombinasi. Di negara-negara di mana pemanasan distrik menjadi hal biasa, terdapat
pembangkit panas yang disebut pembangkit didih panas saja. Suatu jenis pembangkit listrik yang
penting di Timur Tengah menggunakan produk sampingan panas untuk desalinasi air laut
menjadi air minum.
Macam – Macam Pembangkit Listrik Tenaga Panas dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
berdasarkan bahan bakar dan berdasarkan alat pembangkitnya.
A. Berdasarkan Bahan Bakar
a. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) menggunakan panas sebuah reaktor nuklir untuk
menggerakkan generator turbin uap. Kira-kira 20% pembangkitan listrik di Amerika Serikat
dihasilkan oleh PLTN.

b. Pembangkit Listrik Tenaga Batubara (PLTB)
Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil juga dapat menggunakan generator turbin uap di
dalam kasus pembangkit berbahan bakar gas alam yaitu turbin gas. Pembangkit listrik tenaga
batubara (PLTB) menghasilkan listrik dengan membakar batubara untuk menguapkan air, dan
memiliki dampak samping buangan karbon dioksida yang cukup besar, yang dilepaskan dari
pembakaran batubara dan berperan bagi pemanasan global. Kira-kira 50% pembangkitan listrik
di Amerika Serikat dihasilkan dari PLTB.
c.

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB)
Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) menggunakan uap yang disarikan dari bebatuan
yang panas dari bawah tanah.

d. Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa
Energi terbarukan atau Pembangkit listrik tenaga biomassa dapat dibahanbakari oleh ampas tebu,
sampah kota, metana dari peternakan, atau bentuk biomassa lainnya.
Di dalam industri peleburan baja, gas buang tanur tinggi berbea rendah, kendati kepadatanenergi-rendah, bahan bakar.
Panas buangan dari proses industri kadang-kadang cukup ekonomis untuk digunakan sebagai
sumber pembangkit, biasanya di dalam turbin dan pendidih uap
B. Berdasarkan Energi Pembangkit

a. Pembangkit Listrik MenggunakanPenggerak Primer
Pembangkit turbin uap menggunakan tekanan dinamis yang dihasilkan oleh desakan uap untuk
menggerakkan lengan kipas. Hampir semua pembangkit listrik non-hidro yang besar
menggunakan sistem ini. Kira-kira 80% semua energi listrik yang dibuat di dunia menggunakan
turbin uap.
Pembangkit turbin gas menggunakan tekanan dinamis dari gas yang mengalir (udara dan hasil
pembakaran) untuk menggerakkan turbin secara langsung. Pembangkit turbin bakar gas alam
(juga minyak bumi) dapat segera memulai gerakan dan biasa digunakan untuk memasok energi
"puncak" selama masa padat penggunaan, kendati berbea lebih mahal daripada pembangkit
biasa. Biasanya berupa satuan-satuan yang cukup kecil, dan kadang-kadang tak berawak,
dioperasikan dari kejauhan. Jenis ini dirintis oleh Britania Raya, Princetown.
b. Pembangkit Listrik Menggunakan EnergiSurya
Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah salah satu pembangkit yang tidak menggerakkan mesin
dalam menciptakan arus. PLTS menggunakan perbedaan tegangan akibat proses fotoelektrik
untuk menghasilkan listrik. Solar panel terdiri dari 3 lapisan, lapisan panel P di bagian atas,
lapisan pembatas di tengah, dan lapisan panel N di bagian bawah. Proses fotoelektrik adalah di
mana sinar matahari menyebabkan elektron di lapisan panel P terlepas, sehingga hal ini
menyebabkan proton mengalir ke lapisan panel N di bagian bawah dan perpindahan arus proton
ini adalah arus listrik.


BAB III
Pembahasan

Pada pembahasan ini, penulis akan membahas tentang sebuah inovasi baru dalam
pemanfaatan sampah menjadi salah satu sumber energi alternatif berupa pembangkit listrik.

3.1. Cara Memanfaatkan Sampah Menjadi Pembangkit Listrik
a.

Sampah – sampah akan diturunkan kadar airnya dengan cara ditiriskan di dalambunker (ruangan

b.

hampa udara) selama 5 hari.
Setelah kadar air tersisa 45%, sampah akan dimasukan ke dalam tungku pembakaran, kemudian
dibakar pada suhu 8500C- 9000C, pembakaran yang menghasilkan panas ini akan memanaskan

c.

boiler dan mengubah air di dalam boiler menjadi uap.
Uap yang tercipta akan disalurkan ke turbin uap sehingga turbin akan berputar.Karena turbin

d.

dihubungkan dengan generator maka ketika turbin berputar generator juga akan berputar.
Generator yang berputar akan mengahsilkan tenaga listrik yang akan disalurkan ke jaringan
listrik milik PLN. Uap yang melewati turbin akan kehilangan panas dan disalurkan ke boiler lagi
untuk dipanaskan, demikian seterusnya.
3.2.Kendala
Kendala dalam pembuatan atau pendirian Pembangkit Listrik Tenaga Sampah ini adalah adanya
protes dari masyarakat sekitar terhadap PLTSa, contohnya PLTSa di Gedebage mendapatkan
banyak protes dari warga terutama penghuni Perumahan Griya Cempaka Arum Gedebage yang
letaknya tak jauh dari lokasi PLTSa. 100% warga GCA menolak PLTSa. Penolakan mereka
didukung para ahli lingkungan, termasuk Walhi Jabar karena polusi yang diakibatkan oleh PLTSa
tersebut.

3.3. Dampak

A. Dampak Positif
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Dengan adanya PLTSa ini, sampah – sampah yang menumpuk di mana – mana dapat berkurang.
Sampah dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi alternatif.
Sebagai pencegahan bencana banjir yang disebabkan oleh sampah.
Sebagai penghematan energi yang tidak dapat diperbarui.
Menambah lapangan pekerjaan.
Pengembangan teknologi di Indonesia.

B. Dampak Negatif
a. Pencemaran suara akibat bisingnya aktivitas PLTSa dalam memproses sampah untuk dijadikan
energi listrik.
b. Polusi udara akibat asap tebal maupun bau yang tidak sedap akibat pembakaran sampah yang
akan dijadikan energi listrik.
c. Adanya zat berbahaya (zat dioksin) yang apabila meledak dapat menghancurkan suatu kota yang
kemudian mengakibatkan kota tersebut menjadi kota mati.

BAB IV

Penutupan
4.1. Kesimpulan
Sampah yang selama ini menjadi permasalahan besar di negara Indonesia. Berbagai cara
telah dilakukan untuk meminimalisir tumpukan sampah raksasa, diantaranya adalah daur ulang
sampah anorganik dan pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk, biogas, dsb. Namun cara –
cara tersebut hanya dapat membantu mengurangi sebagian kecil tumpukan – tumpukan sampah
yang ada. Dewasa ini, ditemukan sebuah inovasi baru dalam memanfaatkan sampah, yaitu
dengan cara mengubahnya menjadi energi listrik. Cara ini sangat membantu dalam mengurangi
tumpukan – tumpukan sampah raksasa di Indonesia, karena diperkirakan dari 500 - 700 ton
sampah atau 2.000 -3.000 m3 sampah per hari akan menghasilkan listrik dengan kekuatan 7
Megawatt. Meskipun begitu menguntungkan, tetap saja ada dampak negatif yang diakibatkan
PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) ini seperti yang telah dibahas di bab pembahasan.
4.2. Saran
Seperti yang telah dilakukan negara Singapura dalam menanggulangi pencemaran udara
yang dapat menyebar ke pemukiman warga ataupun perkotaan, PLTSa ini seharusnya dibangun
menghadap ke laut, jauh dari pemukiman warga, perkotaan, ataupun bangunan – bangunan
penting seperti pelabuhan, kantor badan pengamat tsunami yang berada di dekat laut, dsb. PLTSa
yang dibangun juga harus memiliki cerobong asap minimal setinggi 70m menghadap ke laut dan
dipastikan tidak mengganggu atau mencemari pulau atau wilayah negara lain yang
berseberangan dengan laut yang dibangun PLTSa tsb. Sedangkan PLTSa Gedebage dibangun
menghadap pemukiman warga dan hanya memiliki cerobong asap setinggi 35m. Itulah mengapa
PLTSa Gedebage diprotes oleh warga setempat dan pemerintah setempat karena berbagai resiko
atau dampak negatif yang diakibatkannya.

Daftar Pustaka

NN(online)http://www.antara.co.id/arc/2008/3/24/menristek-canangkan-pembangunan-pltsagedebage/tersedia(id.wikipedia.org) (2011)
NN(online)http://www.opinimasyarakat.com/2007/11/10/desember-pltsa-gedebagedibangun/tersedia(id.wikipedia.org) (2011)
NN(online)tersediahttp://www.bandung.go.id/?fa=berita.detail&id=846(2010)
NN(online)tersediahttp://www.sinarharapan.co.id/berita/0804/02/nus01.html
Wikipedia(online)tersediahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_Listrik(2011)
Wikipedia(online)tersediahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sampah(diperbarui pada Juni 2012)
Jabbar,ArminAbdul.2013(online)http://www.pikiran-rakyat.com/node/242312(Juli 2013)