234 batik harus makin inovatif 98

Batik Harus Makin Inovatif
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 12:20 - Last Updated Thursday, 10 June 2010 10:08

INDUSTRI kebi menengah (IKM) batik diminta menggunakan bahan eco-fhendty guna
mengimbangi dan memenuhi kebutuhan konsumen luar negeri.
Dirjen IKM Departemen Perindustrian (Depperin) Fauzi Azis mengatakan, masayarakat dunia
harus diyakinkan batik Indonesia berkualitas. "Memasuki pasar internasional, batik harus
disesuaikan kebutuhan pasar global," katanya, di Jakarta, Senin (12/10).

Fauzi mengatakan, konsumen di negara tujuan, tidak dapat dipaksa menggunakan batik karena
perbedaan perspektif budaya. Di luar negeri, kain batik belum digunakan sebagai pakaian
masih hiasan rumah tangga (house hold).
Seiring pengakuan batik sebagai warisan dunia, negara-negara di kawasan Asia, antara lain
China khawatir akan mem-pabrikasi batik dalam jumlah banyak dan berharga murah. IKM batik
diharapkan segera mematenkan hak kekayaan intelektual (HaKI) setiap ada penemuan corak
batik terbaru.
Selain program HaKI, Depperin tengah mensosialisasikan pembuatan batik guna membedakan
batik buatan tangan dan industri kain yang menggunakan mobf batik.
Asisten Deputi Ekspor dan Impor Kementerian Koperasi dan UKM Priajl Atmadja
mengungkapkan, tengah menari format guna memperkuat posisi batik Indonesia di luar negeri.

Malaysia, kompetitor batik gencar promosi terlihat dengan rencana pameran internasional batik
di Kuala Lumpur, Desember 2009.
Meski Indonesia dikukuhkan sebagai pewaris budaya dunia, Malaysia dinilai gencar
mempromosikan sebagai kiblat batik dunia. "Kita tidak bisa melarang negara lain buat batik,
apalagi batik itu adalah corak yang sama. Kita belum unggul hanya pengakuan."
Sumber : Jurnal Nasional

1/1