Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

Trf n

*At{A}InJ&*I{.

ffiWruffiffiffiffi
ffiruffiffiffiffiffiffiffi

t

tebitan (KDT)
Nasional: katalog datam

-

Cel.

2

lndeks

ItiBN


979-444-005-1'

:";;;t

lndonesia

tt$b L Jtjoul'

2

Folklor

-

Teori' metode'
3g8.cgs 98

\ u'8


FOLKLOR INDONESIA
James

'

ffi

Ramadhan Bouqie

Kulit Muka: Tonny Parhansyah
Pustakacrafitipers

n tu
x"rtp" e"iin"g;;ulevard Blok-rN-3-T^'to
Permat
Perirmahan KelaPa Gading
Jakarta utara

ileukan Pertama


1984

1r1s.

Pengantar Penerbit

ak kenal maka tak sayang,

begitu bunyi sebuah ungkapan. Dalarr
niscaya ungkapan ini beriaku p"t,
:T:f:11[
unruk
memupuk kecintaan terhadap bangsa dan negara j.ng*^

J.il;;;;;'k;;;

se gal

a kea neka ra ga m a.nnya-


Artinya,

r"r"'t

in JAr

r;;;;

krta semakin besar pula kecintaan kita terhadapnya.

Bagaimanakah pengenalan iru bisa
ngan mempelajari bentuk-b entuk

air"rut*z

;i;;

salah satu cara adalah de-

y.ng t"rdrp"t dril;r;;1.,

urr.
sebagai cabang ,lnu penget.h;;;r"g
relarif baru, buku_buku
lylnsnyl,
f.lklor dalam bahasa dan rengenai indonesia rrii
,.ig"i I;;;k;^forkror

untuk mengisi kekosongan i]"lah, rnaka k.mi ,'"n"*iit
r., b,iku ini ;nrng
merupakan hasil karya plol pr, Jrr"s DrnrnJlrlr,
,"or"ng _ dan boleh ya-.ii
satu-satunya
ahli fcllklor Indonesia dewasa ini.
['lemang, seperti terterad.aram judurnya, fuku
ini baru bersifat pengantar

-

untuk melakukan studi lebih ranlut. r"rrpi-prof.
Danandjaja ridak Ianya


memaparkan teori-teori. Ia pun membuat'bukunya
sarat dengan confohcontoh folklor,.vang menarik dan kadang-kadai;
ol",r."
tanah air, dan karena iru buku i,,' muain
p";;".;;'.*ur.

k".;[l; i"ffit

fuir-ii."*"

b.gi

i::Fgu!tErFe.]!mh1

tl,

llcbcrapa Contoh Folklor Sebagian Lisan

l)i Indonesia


l.
').

Kepercayaan RakYat
Permainan RakYat

(i. Scbuah

l.

lV,

Daftar Isi
Pcngantar Penerbit
Kata Sambutan
Pcngantar dan I.,, capan Terima Kasih

I


IX

Xi

Pendahuluan
A. Hakikat Folklor
B. Sejarah Perkembangan Folklor

Penelitian Folklor

II

Di

Indonesia

' A. lvfasa Dahulu
B.

MasaKini


Indonesia
C. Kegunaan Penelitian Folklor

III.

Bentuk-Bentuk Folklor Indonesia
A. BeberapaContoh Folklor Lisan Indonesia

l. Bahasa Rakl'at
2. UngkaPanTradisional
3. PertanYaanTradisional
+. SajakdanPuisiRakYat
5. CeritaProsaRakYat
a' Mite
b' Legenda
c' Dongeng
6. NYanYianRakYat

9


I3

ti

22
22
2B

JJ

46

5fl
50

66
83

t4l


Contoh Folklor Bukan Lisan

Makanan Rakyat

Mrtode Pengumpulan Folklor Bagi Pengarsipan

153

r53

t7t
181

lBl

l9l

Helturtakaan

209

kttrrpiran I. Garis Besar Lembaran Arsip Folklor
II. Contoh Lcmbaran Arsip Folklor

225
226

Ittdlks

230

\

Kata Sambutan

engetahuan dan penelitian folklor di Indonesiatangat pbnting'
Inionesia memang kaya sekali dalam bidang folklor; sedangkan
masih banyak yang perlu diinventarisasi, didokumentasi' serta
'diteliti sesuai dehgan
b.ngi" demi*an terbityang berusaha memdan
di
sini
yang
disajikan
an buku seperti
dapat disampendokumentasiannya,
beserta
beri pengerrian renrang iolklor
but dengan senang hati.
Penuiis buku in-i, Dr. James Danandjaja, mendapat pendidikan khusus di
bidrurg fclklor setelah meraih gelar sarjananya di bidang antropologi budaya.

;;;;;

ilt"lt

k.*r'*purttnya dalam bidang folklor itu antara lain terbukti dalam penyur',,lrn disertasinya, yang berpokok kebudayaan desa Trunyan di Bali'

folklornya. Disertasi tersebut telah terbit pula'
terrnasuk
iryqU.itt.rapan, buku ini dapat menggalakkan perhatian terhadap folklor
dil.dik"n pokok penelitian dan penulisan, sehingga bahan
nJon.ri"
"nrul
dikenal di kalangan luas sebagai bagian dari warisan
akan
fotlior kita itu
budaya nasional bangsa.
Jakarta, N9vember 1982

Direktur Jenderal KebudaYaan

nrof-Dr;pn.Soebadio

rayir hut'lsi pada dua bentuk saja, yakni kepercayaau rakyat dan perwainau
l)ari scrnulr bentuk foiidor, ternyata yang paiurg barryak diperbincangLeu tlal*nr huku ini adalah cerita prosa rakyat. Hai ini karena bentuk folklor ini
rflplill'fl [rilt spcsialisasi saya.

Itr;r

alul

Pengantar dian UcaPan

Selragni pcnutup saya ingin menarnbahkan, bahwa maksud penerbitan buku
lrrt edalalr urrtuk menggalakkan penelitian folklor Indonesia secara ilmiah,

Terf,ma Kasih

tulrirn

dengarr

agar hasil penelitian

itu dapat dipergunakan untuk memupuk

F€rerdd!r hcsrtuan dan persatuan bangsa Indonesia yangberasaskan Pancasila.

Jakarta;^j;lilqer
Prof. Dr. Iames Danandjaya

tahu-tahu lima beias tahun telah
erialunya waktu cepat sekali'
Benruk-bentuk

iewat seiak saya pertama-kali-*""g'1'-',t'takuliah
u r di rakarta

(rszr) Dari
;;kto;i;;';;;;;;d; i;k'i;;;i;';';buku pengantar folklor ini'
pengalaman mengaiar i*ltitltftn

'"e?ttp'" Uuku"ini

telah sava

k"ti?f1^':"-*

}T":::ii;

sejak sava memperoleh
o"rffi,rnr" ;:T:lo" -i; ; ;;i,
n aua w' ^ii
a
:
:.!:: ! ::!":y :' X:l"ff ffJ*'?: il
;;i'
;;i;;
lil H LH'l#.'*"ffi
" xl:r: T:: ll: ::11 il: ""'
tt'gt'kei"y" Oleh karenanya pada kesemsava

d

a

n

p e

n ur

is

tekuni,s"t"' initn'if
F

a

Universita'JL"fti"t"i'

os6s5 I e 3 1 di

rasa

Prof' Dr' Atan
d; U"#;*t^C"ftft*ia Berkeley;
Clark' Kctua
Margaret
lvl
Dr'
Prof'
Dundes, Ketua Arieric'#"ikl;;;-dtciery;
kepala
osmundsen'
Lita
N"*
it"
American RrthropotoiJ;ffi;;;;;;'

dioerolehnya

antropologi psikolo$

fiittg

Foundldon'
o."aitian Wenner-Gren
banruan
,.r*, ,"iriJi;; r;t. sendiri. namun tanpa

Buku ini ,".rr,
mahasiswa saya yang,

Edisikedua

utang budi sava sedalam-

i'i, perkenankanlfi;;;;;;y;rnpaikan
ilqi-uerjasa dalai hal mengusahakan
dalamn'a kepada l'tut'"p"ol'"gi"ltg
pr i{.tb.tt P- Phillips' guru besar
dana iru. [ffi;d';=d;ilipt"f

ratan

Pengantar Dan Ucapan Terima Kasih

telah
tugas membuat karya tulis'

para
saya

ati" "ngl'
banssa mereka masing-rnasing'
"oaksa" untuk mengu;iliil;Hiil"'- iukt
*"s"t'k;i"e' oleh sebab itu pada
buku ini ,ud.h ttnru"ffi";;;;
k;;; ;;.; ; i,,,v, nffi :"H T;;;;;"0 ;'k * :5:U, Hf,;;li'Bi:il

fta,la etlisi ini saya telah berusaha membicarakan folklor lisan, sebagian lisan
dan I'rlrar lisan, tetapi pada folklor sebagian lisan pembahasan hanya terbatas
pirlir grrrrc hepercayaan rakyat dan perwainan rakyat, sedang folklor bukan lisan
yarrS lronya terbatas pada geure mahauan rakyat saja.
Febe rapr salah cetak dan kekeliruan juga kami perbaiki pada edisi ini.
ilntuk edisi kedua ini saya mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr.
&'hutlisti lkram atas koreksi yang telah ia berikan mengenai buku ini (baca-

llnrn,

t

ot s).

'

;

i

;

T.'i'f;,uffi:Ti:ffi ilil:'J:ffj:1"?'3i:fi
t#';;;#;;;i'keplda
dan mahasi,. Hrrt"o' ytnto Suwardivono'
asisten

ioiklor ,rv,

siswa saya, sar.

r.i

"tjiilgT;;il;;lo
u*nuJii'

a ttlth -embantu dalam

pengeti-

*ililffl#'ffi i::il#t' *11
]
[*sr
bicarakan ffiTi H;nf ,:1ffi
ini 6ahan Toklor vang
"i1v11"-:1:"l",ii]",ii
sava

""it*t
iirrn a.n sebaglanlurr. il,i"rlrr'i

"

p"itUicaraan'mengenai folklor sebagian

Iakarta

1

Desember 198('

Prof.Dr. James Danandjaja

I

Gpntoh yrng discrtai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat
levlr',1.

eecara keseluruhan: folklor adalah sebagian kebudayaan
ysng tersebar dan diwariskan turun-temurun, di antara kolektif
tpE nJa, secara fradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam
llrnn maupun contoh yang disertai dengar, gerak isyarat atau alat

folklor
,

Pendahuluan

A-. Flakekat Folklor

ilmu pengetahuan yang
olklor sebagai suaru disiplin, atau cabang
dikemlangkan orang'
il;;#;;;"dtJ t.,do''"tia, belum lamapenulis
tuku p€ngantar
Oleh karena iru, rugas utama seorang
dahulu etimologj

ii

iiffi;;;;",ir

.l

rlli.r,-r*l"laskanierlebih

kata folklor.
kata lngT,l
Kata folklor adalah pengindonesiaan

f"]Y'::-!"^

itu adalah

kata.dasar folh dan lore'

kr;;;.;;;k' v".g u;*""i-l"ti a"t tof"ft'if ftolleaiviry)'t Menurut Alan
Follr yang ,rt, ,rtinfri*g""-tttt
yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik'
Dundes, folh adalah sekelompoi orang
Jiu]ea'u' dari kelcmpok-kelompok
sosial, dan kebudavaan, ;ilil;;J;i'
l'tn dap-at berwujud: wama kulit yang
lainnya. Ciri-ciri p"tg.nti l'u?"'"
yang sama, bahasa vang
rambur,;;;';;;;,-;;r. p.n."h.ri.n
Namun yang-lebih
dan agama y'ng
sama, taraf pendidikan ;;; t"t",
"tt'
i"t.l,"*"*iiiki"suatu tradisi, vakni kebu'
penting lagi adalah b.h*r;;t;
dua generasi'2

sama,

bentuk

t^.,oon wrno retah mereka warisi turun-menurun" sedikitnya

paling
;agai milik rsamanva' Di samping itu' vang sendiri
;:lt;J:lil;:i: ;fi'#Jil"d;
mereka
kelompok
tg"1ii,,s
penting adalah bahwa
"-ttt Iadi
adalah.sinonim
tt'il.i,]ti;;;'it'
{ensan
(Dundes, re65:2;
.folk
atau kebudayaan yang sama'
be

kolektif, yangiugr rn"rnltiti aJ-atip"ttg"nal.fisik
serta memput
Yang kami

v"i

."t

pengingat (mnemonic device).3
folklor kita ini sudah tentu berbecia sekali dengan )'aii;,lis6ii.rn
e lntropologi Belanda dari zaman sebelum Perang Dunia II, yaug
folklor hanya sebagai kebudayaan petani desa Eropa, sedangkan
oreng luar Eropa adalah kebudayaan primirif. Hal itu rupa
dhebabkan adanya anggapan dari zaman kolonial bahwa walaupu;r
(lebudayaan petani desa Eropa) lebih.rendah dari kebudayaan kota
rnptrvan Eropa, namun lebih luhur jika dibandingkan dengan kebuF prtmitif seperti Indonesia. Akibatnya pada masa itu ada pembagian
Cl rntrra para ahli folklor dan ahli etnologi.a Pada masa itu ilmu folklor
dcngan istilah volksku nde, sedangkan etnologi atau anfropologi disebut

kesatuan masvarakat'
kebutiadisi
/ol&' vaitu sebagtan
,raun i""g'Jtlt"-tJdah
melalui
atau
s€can turun-menurun s€cara lisan

t.r"j"I;'i;";;l;il.sebagai

clrl utrma definisi folklor yang kita pergunakan di dalam buku ini
behwr arti /ol[ lebih luas daripada yang dipergunakan sarjana Belanda
fime rebelum Perang Dunia II. Hal ini disebabkan orang-orang yang
ke dalam folk adalah "anggota-anggota kolekt'f macam apa
bukan hanya petani desa, apalagi petani desa Eropa saja.
pengertian folk yang berbunyi:'"Sekelompok orang, yang memiliki
pengenal fisik maupun kebudayaan, sehingga dapat dibedakan dari
lainnya," maka obyek penelitian folklor Indonesia menrckeli. Misalnya dari perbedaan ciri-ciri pengenal fisik, kita tidak dapat
diri hanya mempelajari folklororanglndonesia yangberwama kuiit
, mclainkan harus juga yang berwama kulit hitam, putih, maupun
rnlkan mereka adalah warga negara Indonesia, atau paling tidak
generasi menjadi penduduk Indonesia.
pcrbcdaan ciri-ciri pengenal kebudayaan mata pencaharian hidup,
r, obyek penelitian folklor Indonesia tidak rerbatas hanya pada folklor

dayaannya, yang diwariskan

folklor ini berasal dari delinisi yang dibuat lan Harold Brurtvand, yang telah kami
Drftnisi Brunvand adalah:Folhlore iaybe defined as those natoials in crrilruri that circuhte
i&lo1dly enong ucuba of any group ir iliffaett vmbns, whaher in oral or fu uuns of custonaty
(Brunvrnd, t96g: s).

&finhl

Fdur

(1e65: 106-109)'
1 Mengenai isdlah koftkdf ini, bacalah Koentjaraningrat
u"tpuluh-luluh tahun, tetapi da,rat pula

I'

langka waktu suatu

'frrit"

u.i"i.pa

,*"*; ;;;';"r."rr,'i.0.,

dan sifat folknva'
tahu*n saja' tergantung keadaan

lnl krmi tarik

antara lain setelah meneliti najalah ilmiah folklor Belanda yang
dalamnya, kecuali beberapa anikel Jan de Vries, hampir seluruhnya
kcbudayaan lisan petani Eropa.

Yolkskunde.

ian1enrl

D

pedagang, petemak,.pemain sandiwara'
juga nelayan,
Dcrani desa, melainkan
wanita P, wadam, tukang copet,

il;'l"i:i;i;ilil;*k
dan lain-lain

bentuk 6tandar. Disebarkan di antara kolektif tertentu dalam
cukup lama (paling sedikit dua generasi).
(exfi) delan veri-veni bahk anvaian-vaiar yang berbeda. Hal ini
t oleh crra penyebarannya dari mulut ke mulut (lisan), biasanclrlui cetakan atau rekaman, sehingga oleh proses lupa diri
Itlu proses interpolasi (iutopolatiou),7 folklor dengan mudah
perubahan. Walaupun demikian perbedaannya hanya
brgian luarnya saja, sedangkan bentuk dasarnya dapat tetap

u.r,r"n' iug'

-r:!-- r^rt.r^lndonesia
folklor r-r^,
''''#ff ;;,'irJ'u.r,rr. yang sama, obyek, penelitian
orang Bugis' orang Ambon'
Sunda'
bukan hanva orrng J'*','tJ'J;fi;;tttg

i"aline

anonlm, yaitu nama penciptanya sudah tidak diketahui
Indonesia.

sama' -- '
lrrdsv4rcAo! Yang '-"--'
laprsan masvarakat
Dari
[Jan lapisan
:!t:k ot-T-",1]t::,f.::l?:J
juga folklor ora
'eLLb
rakyat jelata' rnelainkan

U.,[t"'l,.it. mempelajari folk]or
bangsawan'
r -,-r--^-^t:li^folklor Indonesia tidak
penelinan {^lLlnrlndnnesiatid
"tilltitl'"lo.t pendidikan vang sama' obvek
ju ga sisw amel ainkan

k"n ak-K anak'
;;:;,il1;;' ;;;; "iilJ'i'i'T""n
para mahasiswa' sarjana' guru
juga
folklor
,t#:"SD.IMP,T.' S,fnl,
f

h,'

"' ; :'j,

t:il'i li#

",;;tt"

lor"

u pe neri d an rorkr o r

l-d:r.':: :1:?:i:fl ::,ntf;
baik
oi ;;;;' mauPun vang.di daerah'
,';iil'i::il'u?ilil;ffiffi;ilr^'''*
*rng di kota maupun ffift; il g:-*::l baik
warga n€gara maupun
[.;*iui "ing.(peranakan); *TtJlit*lJl1,',T:
;:ttr;l ;;;t;; "-;;.d"
h;; i*i. ll'il'li',i*lryHJi;
l,ilr, l',,'ru"
penelitian
;."il;l iumi Indonesia. Bahkan 3;;,'ffi
I

,r

lJl,1r,lJ,,Xilk$;dr*""
lagi dengan meneliti
f,rlklor Indonesia a'p" iipt'i"as
sa

ii

"

yang kini sudah

t"nl""f"'#ut

iii;ii;;";

folklor dari folft lndone-

,,"g.ri, seperti orang Indo- Belanda

d:?,-?'.T:.1:"'

mei:l:lTff
ii.-,'"
kita harus.
keb.udiyaan lainnya,
f::i#lH;;.;J,;?"iri,ililr
dapat
yang
pada umumnya'
dahulu .iri