ProdukHukum BankIndonesia
FREQUENTLY ASKED QUESTIONS
SURAT EDARAN BANK INDONESIA NO.12/9/DASP TANGGAL 24 MARET 2010
PERIHAL
JADWAL PENYELENGGARAAN SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------1. Pengaturan baru apakah yang dimuat dalam Surat Edaran ini?
Hal baru yang diatur dalam Surat Edaran ini adalah penyesuaian jadwal penyelenggaraan
SKNBI terkait pelaksanaan top-up prefund Kliring Debet, early warning Kliring Debet, dan
download DKE inward/outward baik untuk DKE Debet maupun DKE Kredit.
2. Hal-hal apakah yang mempengaruhi penetapan jadwal Kliring Debet secara lokal oleh
PKL (Penyelenggara Kliring Lokal)?
Penetapan jadwal Kliring Debet tersebut harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Batas akhir penyediaan Pendanaan Awal (prefund) untuk Kliring Debet. Hal ini
dimaksudkan agar PKL mempunyai waktu yang cukup untuk mengumumkan
kepada Peserta di Wilayah Kliring yang bersangkutan apabila terdapat Bank yang
tidak ikut SKNBI karena tidak memenuhi ketentuan mengenai penyediaan
pendanaan awal (prefund).
b. Batas akhir yang ditetapkan oleh PKN (Penyelenggara Kliring Nasional):
a) proses BSK di KPK;
b) pengiriman BSK dari KPK ke SSK; dan
c) penambahan Pendanaan Awal (top-up prefund) Debet.
3. Bagaimana mekanisme penetapan jadwal Kliring Debet oleh PKL untuk pertama kali
dan perubahannya?
a. PKL menyampaikan usulan secara tertulis kepada PKN mengenai rencana jadwal
Kliring Debet di Wilayah Kliring yang bersangkutan.
b. Apabila rencana jadwal yang disusun oleh PKL disetujui, maka PKN memberikan
persetujuan secara tertulis.
4. Kapankah Surat Edaran ini mulai berlaku?
Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal 30 April 2010. Dengan berlakunya Surat
Edaran ini, maka Surat Edaran BI No.7/27/DASP tanggal 22 Juli 2005 perihal Jadwal
Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
SURAT EDARAN BANK INDONESIA NO.12/9/DASP TANGGAL 24 MARET 2010
PERIHAL
JADWAL PENYELENGGARAAN SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------1. Pengaturan baru apakah yang dimuat dalam Surat Edaran ini?
Hal baru yang diatur dalam Surat Edaran ini adalah penyesuaian jadwal penyelenggaraan
SKNBI terkait pelaksanaan top-up prefund Kliring Debet, early warning Kliring Debet, dan
download DKE inward/outward baik untuk DKE Debet maupun DKE Kredit.
2. Hal-hal apakah yang mempengaruhi penetapan jadwal Kliring Debet secara lokal oleh
PKL (Penyelenggara Kliring Lokal)?
Penetapan jadwal Kliring Debet tersebut harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Batas akhir penyediaan Pendanaan Awal (prefund) untuk Kliring Debet. Hal ini
dimaksudkan agar PKL mempunyai waktu yang cukup untuk mengumumkan
kepada Peserta di Wilayah Kliring yang bersangkutan apabila terdapat Bank yang
tidak ikut SKNBI karena tidak memenuhi ketentuan mengenai penyediaan
pendanaan awal (prefund).
b. Batas akhir yang ditetapkan oleh PKN (Penyelenggara Kliring Nasional):
a) proses BSK di KPK;
b) pengiriman BSK dari KPK ke SSK; dan
c) penambahan Pendanaan Awal (top-up prefund) Debet.
3. Bagaimana mekanisme penetapan jadwal Kliring Debet oleh PKL untuk pertama kali
dan perubahannya?
a. PKL menyampaikan usulan secara tertulis kepada PKN mengenai rencana jadwal
Kliring Debet di Wilayah Kliring yang bersangkutan.
b. Apabila rencana jadwal yang disusun oleh PKL disetujui, maka PKN memberikan
persetujuan secara tertulis.
4. Kapankah Surat Edaran ini mulai berlaku?
Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal 30 April 2010. Dengan berlakunya Surat
Edaran ini, maka Surat Edaran BI No.7/27/DASP tanggal 22 Juli 2005 perihal Jadwal
Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.