CA Review Pertemuan 1 10092015

CA REVIEW

PKP Pertemuan 1
Kerangka Koseptual

PENERAPAN PSAK BERBASIS IFRS
EFEKTIF TAHUN 2015

2

Agenda

1.

PSAK 2.
3.

Standar Akuntansi di Indonesia
Perkembangan PSAK sd 2015
Kerangka Konseptul


3

Standar Akuntansi
• Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan
yang relevan dan reliable (representational faitfullness)
• Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada
pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun
• Memudahkan auditor dalam mengaudit
• Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan laporan
keuangan entitas yang berbeda.
• Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga
penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing
pengguna
4

Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen
(stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan
kepadanya

Memenuhi kebutuhan sebagian besar pemakai.

Laporan perusahaan





Laporan keuangan,
Laporan Tahunan (Annual Reporting),
Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting),
Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Tripple bottom line
5

Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia


Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP

6

Karakteristik Standar ??

Dinamis

Lebih banyak
Pengungkapan

Principle Based :
Judgment

Fair Value


7

Karakteristik IFRS
• IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus
berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah
presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.

• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif
harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan
jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif
maupun kualitatif
• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan
bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna.
8

Sejarah Standar Akuntansi

Efektif
1 Januari 2012

Pra PAI
1973

PAI
1973

Konvergensi
IFRS 20082012

Harmonisasi
IAS 19942007

Efektif
1 Januari 2015

Konvergensi
IFRS 20122015

8 Desember 2008
Komitmen mendukung IFRS
sebagai standar akuntansi
keuangan global

9

Roadmap IFRS di Indonesia
FASE 1
Efektif
< 2010

Efektif
2011

FASE 2
Efektif
2012

PSAK

•• 33 PSAK

16 PSAK
PSAK
•• 16

11 PSAK
PSAK
•• 11

22 PSAK
PSAK
•• 22

ISAK
•• 11 ISAK

ISAK
•• 66 ISAK


12 ISAK
ISAK
•• 12

ISAK
•• 11 ISAK

PPSAK
•• 99 PPSAK
PISAK
•• 11 PISAK

PPSAK
•• 11 PPSAK

PPSAK
•• 33 PPSAK

PPSAK
•• 22 PPSAK


IAS / IFRS dalam proses adopsi:
a. IAS 41 Agriculture
b. IFRIC 21 Levies
c. IFRS 9 Financial Instrument

Efektif
2014&2015

Efektif
2013
••
••
••
••
••

PSAK
44 PSAK
Revisi PSAK

PSAK
99 Revisi
ISAK (2014)
(2014)
44 ISAK
PPSAK (2014)
(2014)
11 PPSAK
Penyesuan SAK
SAK
Penyesuan

Diskusi IFRS
a. IFRS 4 Insurance Contract
b. IFRS Revenue from Contract with
Customers
c. Leases
d. Conceptual Framework –
Reporting Entity
10


PSAK 2013 & 2014
NO

IFRS

STATUS

1

IFRS 10: Consolidated Financial
Statements

PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1
Jan 2015]

2

IFRS 11: Joint Arrangements

PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015]

3

IFRS 12: Disclosure of Interests in
Other Entities

PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam
Entitas Lain [1 Jan 2015]

4

IFRS 13: Fair Value Measurement

PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan
2015]

5

IFRIC 18: Transfer of Assets from
Customers

ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1
Jan 2014]

6

IFRIC 19: Extinguishing Financial
Liabilities with Equity Instruments

ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan
dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014]

7

IFRIC 20: Stripping Costs in the
Production Phase of a Surface Mining

ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah
tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka
[1 Jan 2014]

11

PSAK 2013 & 2014
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

IFRS
IAS 1: Presentation of Financial
Statements
IAS 19: Employee Benefits
IAS 27: Separate Financial Statements
IAS 28: Investments in Associates and
Joint Ventures
IAS 32: Financial Instruments:
Presentation
IAS 36: Impairment of Assets
IAS 39: Financial Instruments:
Recognition and Measurement (IFRS 9
eff 2018 belum diadopsi)
IFRS 7: Financial Instruments:
Disclosures
IAS 12: Income Tax

STATUS
PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015]
PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015]
PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan
Ventura Bersama [1 Jan 2015]
PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian [Disahkan
pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
PSAK 48: Penurunan Nilai Aset [Disahkan pada 29
April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku
1 Jan 2015]
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan
[Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29
April 2014, berlaku 1 Jan 2015]

12

Perkembangan Setelah 1 Januari 2015
IFRS terbaru:
• IFRS 9 Financial Instruments (efektif 1 Januari 2018)
• IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts (efektif 1 Januari 2016)
• IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers (efektif 1
Januari 2017)
• IFRIC 21 Levies (efektif 1 Januari 2014) – dalam pertimbangan
DSAK IAI
• Amandemen IAS 41 Agriculture (efektif 1 Januari 2016)

Pembahasan IASB:
• Amandemen IFRS 4 Insurance Contracts
• IFRS on Leases
• Amandemen dan penyesuaian IFRS lain
13

Public Hearing 30 Juni 2015
ISAK 30 Pungutan

Amandemen PSAK 1 : Prakarsa Pengungkapan
• Amandemen IAS 1 Disclosure Initiative
Amandemen PSAK 16 dan PSAK 19: Klarifikasi yang Diterima
untuk Penyusutan dan Amortisasi
• Amandemen IFRS 4 IAS 16 dan IAS 38
Amandemen PSAK 24: Program Manfaat Pasti Kontribusi
Pekerja
• Amandemen IAS 19 Defined Plans: Employee Contributions
14

Public Hearing 21 September 2015
PSAK 69 Agrikultur
ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup Properti Investasi
Amandemen PSAK 4 : Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri
Amandemen PSAK 15, 65 dan 67 : Entitas Investasi Penerapan
Pengecualian Konsolidasi
Amandemen PSAK 66: Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalan Operasi
Bersama
Amandemen PSAK 16: Agrikultur Tanaman Produktif
15

KERANGKA KONSEPTUAL PENYAJIAN DAN

16

Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan



Konsep dasar yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan
keuangan bagi para pemakai ekternal
Tujuan menjadi acuan bagi:
– Penyusun standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya
– Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansi
yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan
– Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan
keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
– Para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan

17

IFRS – ED Conceptual Framework
CHAPTER 1—THE OBJECTIVE OF GENERAL PURPOSE FINANCIAL REPORTING
CHAPTER 2—QUALITATIVE CHARACTERISTICS OF USEFUL FINANCIAL INFORMATION
• Fundamental: relevance & representation faithfulness
• Enhancing: comparability, verifiability, timelines, understandability
CHAPTER 3—FINANCIAL STATEMENTS AND THE REPORTING ENTITY
CHAPTER 4—THE ELEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS
• Asset, liability, equity, income and expense
CHAPTER 6—MEASUREMENT
• Historical, current value, fair value, value in used & fulfilment value
CHAPTER 7—PRESENTATION AND DISCLOSURE
CHAPTER 8—CONCEPTS OF CAPITAL AND CAPITAL MAINTENANCE

18

SECOND LEVEL: FUNDAMENTAL CONCEPTS

ILLUSTRATION 2-2
Hierarchy of Accounting
Qualities

LO 4

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN & PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN (KDP2LK)
PSAK

Tujuan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian LK
Kerangka konseptual menurut PSAK
terdiri dari:

Kerangka Konseptual Ditujukan untuk:
 Penyusun
standar
akuntansi
keuangan
dalam
pelaksanaan
tugasnya.
 Penyusun laporan keuangan untuk
menanggulangi masalah akuntansi
yang belum diatur dalam standar
akuntansi keuangan.
 Auditor dalam memberikan pendapat
mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku.
 Para pemakai dalam menafsirkan
informasi yang disajikan dalam
Laporan Keuangan.

Pengguna laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan
Asumsi dasar
Karakteristik kualitatif
Konsep pengakuan dan pengukuran
unsur laporan keuangan
 Konsep pemeliharaan modal






21

Kerangka Dasar
Penyusunan dan
Penyajian Laporan
Keuangan PSAK

22

KDP2LK - Pengguna Laporan Keuangan
 Investor → menilai entitas dan kemampuan entitas membayar deviden di masa
mendatang.
 Karyawan → kemampuan memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan
kerja
 Pemberi jaminan → kemampuan membayar utang dan bunga yang akan
mempengaruhi keputusan apakah akan memberikan pinjaman
 Pemasok dan kreditor lain → kemampuan entitas membayar liabilitasnya pada saat
jatuh tempo
 Pelanggan → kemampuan entitas menjamin kelangsungan hidupnya
 Pemerintah → menilai bagaimana alokasi sumber daya
 Masyarakat → menilai trend dan perkembangan kemakmuran perusahaan

23

KDP2LK - Tujuan Laporan Keuangan)
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi
sebagian besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Laporan posisi
keuangan (neraca)

posisi keuangan entitas pada satu
waktu tertentu

kinerja perusahaan dalam satu periode
dalam laporan laba rugi komprehensif

Laporan Laba Rugi

Perubahan Posisi
Keuangan

posisi keuangan entitas pada satu
waktu tertentu

24

KDP2LK - Asumsi
PSAK
Basis akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada
saat terjadinya (bukan pada saat kas diterima atau dibayarkan).
Kelangsungan usaha, mengasumsikan bahwa entitas akan
melanjutkan usahanya di masa depan.
IFRS






Accrual
Going Concern
Entity
Monetary Unit
Periodicity

PSAK
• Accrual
• Going concern

US GAAP





Going Concern
Entity
Monetary Unit
Periodicity

25

KDP2LK – Karakteristik Kualitatif
Dapat dipahami, Laporan keuangan harus dapat dipahami oleh para pemakai
agar dapat digunakan untuk pengambilan keputusan

Dapat dibandingkan, untuk dapat menganalisis trend
kinerja entitas dan melihat posisi entitas dalam lingkungan
usaha, pemakai perlu memperbandingkan laporan keuangan
entitas antar periode dan membandingkannya dengan entitas
lain

Relevan, informasi dikatakan relevan jika informasi tersebut mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai sehingga dengan membantu mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi
hasil evaluasi di masa lalu
Materialitas, Relevansi informasi berhubungan dengan
materialitas

26

KDP2LK – Karakteristik Kualitatif
Keandalan, Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian
yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan








Penyajian Jujur, Agar dapat diandalkan informasi hars menyajikan
dengan jujur dan wajar transaksi dan peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan
Substansi Mengungguli Bentuk, Transaksi dan peristiwa lain
seharusnya disajika sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan
bukan hanya bentuk hukumnya
Netralitas, Informasi digunakan untuk kebutuhan umum pemakai, dan
tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu
Pertimbangan Sehat, Pertimbangan sehat mengandung unsur
kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi
ketidakpastian, sehingga aktiva atau penghasilan tidak dinyatakan
terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah
Kelengkapan,
materialitas
dan
mempertimbangkan
biaya
penyusunan
Penyajian Wajar, menggambarkan atau menyajikan dengan wajar,
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas
27

KDP2LK – Konstrain
Kendala Informasi yang Relevan dan Andal


Tepat Waktu



Keseimbangan Biaya dan Manfaat, Manfaat yang dihasilkan informasi
harus melebihi biaya penyusunannya



Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif, untuk mencapai
suatu keseimbangan yang tepat di antara berbagai karakteristik untuk
memenuhi tujuan laporan keuangan

28

Unsur Laporan Keuangan
Unsur Laporan Keuangan
Posisi Keuangan
Aset,
sumber daya yang
dikuasai oleh perusahaan
sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan
dari mana manfaat
ekonomi di masa depan
diharapkan akan
diperoleh perusahaan

Liabilitas,
hutang perusahaan masa
kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya
diharapkan
mengakibatkan arus
keluar dari sumber daya
perusahaan yang
mengandung manfaat
ekonomi

Ekuitas,
hak residual atas aktiva
perusahaan setelah
dikurangi semua
kewajiban

29

Unsur Laporan Keuangan
Unsur Laporan Keuangan
Kinerja
Penghasilan (income) adalah kenaikan
manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau
penambahan aktiva atau penurunan
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanam modal

Beban (expenses) adalah penurunan
manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
berkurangnya aktiva atau terjadinya
kewajiban yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada
penanam modal

30

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan
merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang memenuhi definisi unsur
dinyatakan neraca atau laporan laba rugi
Pos yang memenuhi definisi suatu unsur laporan keuangan harus diakui jika
 ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan
mengalir dari atau ke dalam perusahaan; dan
 pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal

31

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan
merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang memenuhi definisi unsur
dinyatakan neraca atau laporan laba rugi
 Aset diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di
masa depan diperoleh perusahaan dan aktiva tersebut mempunyai nilai atau biaya
yang dapat diukur dengan andal.
 Kewajiban diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber
daya yang akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban {obligation) sekarang dan
jumlahnya dapat diukur dengan andal.
 Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi di masa
depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah
terjadi dan dapat diukur dengan andal.
 Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa depan
yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi
dan dapat diukur dengan andal.
32

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan
Biaya historis,
Biaya historis
adalah biaya
perolehan pada
tanggal transaksi

Biaya kini (current
cost)
Biaya kini adalah
biaya yang
seharusnya
diperoleh
sekarang atau
pada saat
pengukuran.

Nilai
realisasi/penyeles
aian
(realisable/settle
ment value)
Nilai realisasi
adalah nilai yang
dapat diperoleh
dengan menjual
aktiva dalam
pelepasan normal
(orderly disposal).

Nilai sekarang
(present value)
Nilai sekarang
adalah arus kas
masuk bersih di
masa depan yang
didiskontokan ke
nilai sekarang.

33

Konsep Pemeliharaan Modal
Konsep Pemeliharaan Modal
modal adalah aset bersih atau ekuitas entitas yaitu uang
atau daya beli yang diinvestasikan
Pemeliharaan Modal Keuangan,
Pemeliharaan Modal Fisik,
laba hanya diperoleh kalau jumlah
laba hanya diperoleh kalau kapasitas
finansial (atau uang) dari aktiva bersih
produktif fisik (atau kemampuan
pada akhir periode melebihi jumla h
usaha) pada akhir periode melebihi
finansial (atau uang) dari aktiva bersih
kapasitas produktif fisik pada awal
pada awal periode, setelah
periode, setelah memasukkan kembali
memasukkan kembali setiap distribusi
setiap distribusi kepada, dan
kepada, dan mengeluarkan setiap
mengeluarkan setiap kontribusi dari,
kontribusi dari, para pemilik selama
para pemilik selama suatu periode
periode
34

Conceptual framework – US GAAP

35

Conceptual framework – US GAAP

36

KERANGKA KONSEPTUAL
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

RUANG LINGKUP KERANGKA KONSPETUAL
1. Tujuan Kerangka Konseptual
2. Lingkungan Akuntansi Pemerintahan
3. Pengguna dan Kebutuhan Informasi Para Pengguna
4. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan
5. Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan serta Komponen
Laporan Keuangan
6. Asumsi Dasar, Karakteristik Kualitatif, Prinsip-prinsip serta
Kendala Informasi Akuntansi
7. Unsur Laporan Keuangan, Pengakuan dan pengukurannya

38

TUJUAN DAN POSISI KERANGKA KONSEPTUAL
Tujuan sebagai acuan bagi:
 Penyusun standar;
 Penyusun laporan keuangan;
 Pemeriksa;
 Para pengguna laporan.
Posisi Kerangka Konseptual
 Kerangka Konseptual bukan standar akuntansi
 Kerangka konseptual berfungsi sebagai acuan jika terdapat masalah akuntansi
yg belum dinyatakan dalam SAP
 Jika terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar akuntansi,
maka ketentuan standar akuntansi diunggulkan relatif terhadap kerangka
konseptual

39

LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
a. Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan
 Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaaan
 Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan
antar pemerintahan
 adanya pengaruh proses poltik
 Hub. Antara pembayar pajak dgn pelayanan pemerintahan.
b. Ciri keuangan pemerintah
 Anggaran sbg pernyatan publik, target fiskal dan sebagai alat
pengendalian
 Investasi aset tidak langsung menghasilkan pendapatan
 Kemungkinan Penggunaan akuntansi dana

40

PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN
Masyarakat;
 Wakil rakyat, lembaga pengawas, dan
lembaga pemeriksa;
 Pihak yang memberi atau berperan dalam
proses donasi, investasi, dan pinjaman
 Pemerintah


41

ENTITAS AKUNTANSI VS ENTITAS PELAPORAN
NO

INDIKATOR

ENTITAS AKUNTANSI

ENTITAS PELAPORAN

1

Definisi

Unit pemerintahan pengguna
anggaran/pengguna barang dan oleh
karenanya wajib menyelenggarakan
akuntansi dan menyusun laporan
keuangan untuk digabungkan pada entitas
pelaporan

Unit pemerintahan yang terdiri dari
satu atau lebih entitas akuntansi
atau entitas pelaporan yang
menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan
pertanggungjawaban berupa
laporan keuangan

2

Komponen

1. KPA-K/L yang mempunyai dokumen
anggaran tersendiri
2. Bendahara Umum Daerah (BUD)
3. Kuasa Pengguna Anggaran di
lingkungan Pemda bila mempunyai
dokumen pelaksanaan anggaran yang
terpisah

1. Pemerintah Pusat
2. Pemerintah Daerah
3. Kementerian Negara/lembaga
di lingkungan Pemerintah Pusat
4. Satuan organisasi di lingkungan
pusat/daerah atau organisasi
lainnya, jika menurut peraturan
perundang-undangan satuan
organisasi dimaksud wajib
menyajikan laporan keuangan

42

PERANAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

Akuntabilitas

• mempertanggungjawabkan pengelolaan dan
pelaksanaan kebijakan sumber daya dalam
mencapai tujuan

Manajemen

• memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan
pengendalian atas aset, kewajiban dan ekuitas dana
pemerintah

Transparansi

• memberikan informasi keuangan yang terbuka,
jujur, menyeluruh kepada stakeholders

Evaluasi Kinerja

• mengevaluasi kinerja entitas pelaporan, terutama
dalam menggunakan sumber daya ekonomi untuk
mencapai kinerja Transparansi

Keseimbangan
Antargenerasi

• memberikan informasi mengenai kecukupan
penerimaan pemerintah untuk membiayai seluruh
pengeluaran, dan apakah generasi y.a.d ikut
menanggung beban pengeluaran tersebut
43

TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
TUJUAN
Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai
akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik.

KOMPONEN LAPORAN
KEUANGAN
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih (Laporan Perubahan SAL)
3. Neraca
4. Laporan Operasional (LO)
5. Laporan Arus Kas (LAK)
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
7. Catatan atas Laporan Keuangan

44

PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
Asumsi


Asumsi kemandirian entitas



Asumsi kesinambungan entitas



Asumsi keterukuran dalam satuan
uang (monetary measurement)

Karakteristik Kualitatif


Relevan;



Andal;



Dapat dibandingkan; dan



Dapat dipahami

Prinsip Akuntansi
 Basis akuntansi;
 Prinsip nilai historis;
 Prinsip realisasi;
 Prinsip substansi mengungguli
bentuk formal;
 Prinsip periodisitas;
 Prinsip konsistensi;
 Prinsip pengungkapan lengkap;
dan
 Prinsip penyajian wajar.

Konstrain
Materialitas
Pertimbangan Biaya dan Manfaat
Kesimbangan antar Karakteristik
Kualitatif
45

PRINSIP AKUNTANSI – BASIS AKUNTANSI
 Basis akuntansi yang digunakan dalam
laporan keuangan pemerintah entitas
adalah Basis Akrual
 Basis akrual digunakan untuk pengakuan
pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban
dan ekuitas
 Dalam hal anggaran disusun dan
dilaksanakan berdasarkan basis kas maka
LRA disusun berdasarkan basis kas

PRINSIP AKUNTANSI
NILAI HISTORIS
 Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau
sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset
tersebut pada saat perolehan.
 Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan
dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang.
 Nilai historis lebih dapat diandalkan daripada penilaian yang lain karena lebih
obyektif dan dapat diverifikasi.
REALISASI
 Pendapatan basis kas yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran
pemerintah selama suatu periode akuntansi akan digunakan untuk membiayai
utang dan belanja yang terjadi dalam periode tersebut.
 Prinsip penandingan pendapatan-belanja tidak mendapat penekanan seperti
dalam akuntansi komersial.
47

PRINSIP AKUNTANSI
SUBSTANSI MENGUNGGULI BENTUK FORMAL
• Peristiwa harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas
ekonomi, bukan hanya mengikuti aspek formalitas.
KONSISTENSI
 Perlakuan akuntansi yang sama harus ditetapkan pada kejadian yang
serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas (prinsip konsistensi
internal).
 Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat metode
yang baru diterapkan menunjukkan hasil yang lebih baik dari metode
yang lama.
 Pengaruh atas perubahan penerapan metode harus diungkapkan dalam
laporan keuangan.

PRINSIP AKUNTANSI
PERIODISITAS
• Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pemerintah perlu dibagi
menjadi periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan
posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan
PENGUNGKAPAN LENGKAP
• Laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna.
• Informasi tersebut dapat ditempatkan pada lembar muka laporan keuangan
atau catatan atas laporan keuangan.
PENYAJIAN WAJAR
• Dalam penyajian dengan wajar posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi
keuangan suatu entitas, diperlukan pertimbangan sehat yang mengandung
unsur-unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi
ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi
dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah
49

PENGAKUAN ASET DAN KEWAJIBAN


Aset diakui pada saat potensi ekonomi masa depan diperoleh
dan mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal;



Aset dalam bentuk piutang diakui ketika hak klaim untuk
mendapatkan arus kas masuk atau manfaat ekonomi lainnya
dari entitas lainnya telah atau tetap masih terpenuhi,dan nilai
klaim tersebut dapat diukur atau diestimasi



Aset dalam bentuk kas yang diperoleh pemerintah titik
pengakuannya memerlukan pengaturan yang lebih rinci



Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada
saat kewajiban timbul
50

PENGAKUAN PENDAPATAN & BEBAN


Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas
pendapatan tersebut atau ada aliran masuk sumber daya
ekonomi



Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas
Umum Negara/Daerah



Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya
konsumsi aset, atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi
atau potensi jasa



Belanja diakui berdasarkan terjadinya pengeluaran dari
Rekening Kas Umum Negara/Daerah.

51

PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN






Pengukuran adalah proses penetapan nilai mata uang untuk
mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan
keuangan menggunakan nilai perolehan historis
Aset dicatat sebesar pengeluaran/ penggunaan sumber daya
ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan
untuk memperoleh aset tersebut
Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi
yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban
yang bersangkutan

52

KONSEP PERVASIVE
SAK ETAP

BAB 2

Konsep dan Prinsip Pervasif

Konsep dan
Prinsip
Pervasive





Konsep dan prinsip pervasif merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan
Pengukuran LK) untuk ETAP
Tujuan Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan










Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk,
pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan
antara biaya dan manfaat

Komponen Laporan Keuangan:
– Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas,
– Kinerja keuangan: pendapatan dan beban
Pengakuan : probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan keandalan pengukuran
Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar
Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal tidak
ada pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki.
Dasar akrual
Saling hapus tidak diperkenankan
54

BAB 2

Konsep dan
Prinsip
Pervasive

Laporan keuangan untuk tujuan umum

• Laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan
keuangan, misalnya:
− pemegang saham,
− kreditor,
− pekerja,
− masyarakat dalam arti luas

55

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN SYARIAH (KDP2LKS)

TUJUAN KERANGKA DASAR
Untuk Penyusun Standar
AK.Syar
Akuntan Syariah

• Membantu penyusunan standar
• Pedoman menyusun LK Syariah
• Problem solving masalah ak.syar yang
belum ada standarnya

Auditor

• Memberikan pendapat apakah LK sudah
sesuai dengan PASBU

Pemakai LK

• Menafsirkan informasi dalam LK Syariah

57

PARADIGMA TRANSAKSI SYARIAH

Al-Falah
(Kesejahteraan Hakiki secara material dan
spiritual)

Amana
h
Alam semesta

Sarana
Pencapaia
n

Akuntabilitas
manusia:
Syariah dan
akhlaq
sebagai
indikator
baik/buruk –
benar/salah
suatu usaha

Terbentuk
integritas ->
GCG & Market
Discipline

58

ASAS TRANSAKSI SYARIAH

Asas Transaksi
Syariah

Persaudaraan
(ukhuwah)

Ta’aruf, Tafahum,
Ta’awun, Takaful.
Tahaluf

Keadilan (‘adalah)

Bebas riba, gharar,
maysir, dzalim,
haram

Kemaslahatan
(maslahah)

Keseimbangan
(tawazun)

Universalisme
(syumuliyah)

Pemenuhan
Maqashid alshariah

59

KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH
Transaksi hanya dilakukan
berdasarkan prinsip saling

paham dan saling ridha

Prinsip kebebasan bertransaksi
diakui sepanjang objeknya halal
dan baik (thayib)

60

KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH













Semua aktifitas bisnis terkait dengan
barang dan jasa yang diharamkan Allah
Riba
Penipuan
Perjudian
Gharar
Penimbunan Barang/Ihtikar
Monopoli
Rekayasa Permintaan (Bai’ An najsy)
Suap (Risywah)
Ta’alluq
Bai’ al inah
Talaqqi al-Rukban

61

PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
Masyarakat

Investor

Pemilik
dana qardh
Pemilik dana
investasi
mudharabah

Dunia
akademik

Stakeholder
s LK Syariah

Pemerintah

Pembayar
dan
penerima
ZISWAF

Pelanggan

Pemasok
dan mitra
usaha
lainnya

Pemilik
dana titipan

Karyawan

Pengawas
syariah

62

Prinsip Akuntansi Syariah yang Berlaku Umum

Sumber : Wiroso

63

ACUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

• Peraturan Bank Indonesia
• SAK

– KDPPLKS
– PSAK Syariah
– KDPPLK dan PSAK Lainnya (sepanjang tak bertentangan dengan prinsip
syariah)

• Accounting, Auditing and Governance Standards for Islamic
Financial Institutions—AAOIFI
• IAS dan SFAS sepanjang tak bertentangan dengan prinsip syariah
• Peraturan perundang-undangan yang relevan
• Prinsip akuntansi berlaku umum lainnya yang tak bertentangan
dengan prinsip syariah
64

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH





Pengambilan putusan investasi dan pembiayaan
Menilai prospek arus kas
Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi
Memberikan informasi kepatuhan LKS terhadap prinsip
syariah
• Memberikan informasi mengenai zakat
• Memberikan informasi pemenuhan fungsi sosial LKS

65

KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
Asumsi Dasar
• Dasar Akrual
• kecuali untuk perhitungan bagi hasil
• Kelangsungan Usaha
Karakateristik Kualitatif





Dapat dipahami
Relevan
Keandalan
Dapat dibandingkan
66

UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
Mencerminkan
Kegiatan
Komersial

• Lap Posisi Keuangan
(Neraca)
• Laporan Laba Rugi
Komprehensif
• Laporan Perubahan
Ekuitas
• Laporan Arus Kas


Mencerminkan
Kegiatan Sosial



Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana ZIS
Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana
Qardh

LKS:
Investor
Manajer Inv.

LKS:
Pengemban
Fungsi Sosial

Catatan atas Laporan Keuangan
Perbankan: Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil
67

Soal 1
Manakah yang merupakan asumsi dalam kerangka konseptual
PSAK ?
A. Substansi mengungguli bentuk
B. Akrual
C. Relevansi
D. Unit Moneter

B. Jawaban Benar merupakan asumsi. A dan
C karakteristik kualitatif
D asumsi dalam US GAAP dan IFRS yang baru

68

Soal 2
Entitas mendepresiasikan aset tetap yang dimiliki dengan
estimasi masa manfaat 10 tahun, sehingga beban depresiasi
akan diakui selama 10 tahun penggunaan aset. Asumsi dasar apa
yang mendasari kebijakan akuntansi tersebut ?
A. Monetary unit
B. periodicity
C. Going concern
D. Entitas ekonomi
C. Jawaban Benar depresiasi dengan masa
manfaat 10 tahun menunjukkan bahwa
perusahaan berasumsi 10 tahun yang akan
datang perusahaan masih berdiri

69

Soal 3
Entitas mengklasifikasikan suatu sewa yang memenuhi kriteria
sebagai
sewa
pembiayaan.
Pihak
penyewa
akan
mendepresiasikan
aset tersebut sepanjang masa sewa.
Karakteristik kualitatif apa yang mendasari perlakuan akuntansi
tersebut ?
A. Substance over form
B. Going concern
C. Reliability
D. Relevance
A. Jawaban Benar karena dasar perlakukan

akutnansi sewa pembiayaan adalah substansi
mengungguli bentuk. Walaupun secara bentuk
hukum merupakan aset lessor namun secara
substansi merupakan aset pihak penyewa
70

Soal 4
Entitas mengakui pembelian kalkultor seharga 500 ribu sebagai
biaya administrasi walpuan kalkulator tersebut memiliki manfaat
lebih dari satu tahun. Pertimbangan apa yang mendasari
perlakuan akuntansi tersebut ?
A. Materiality
B. Going concern
C. Reliability
D. Relevance

A

71

Soal 5
Entitas pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi
melakukan eliminasi transaksi yang terjadi antara anak dan induk
perusahaan. Asumsi apa yang mendasari perlakuan akuntansi
tersebut ?
A. Akrual
B. Periodicity
C. Going concern
D. Entity

D

72

Soal 6
Manakah pernyataan berikut yang tepat?
A. IFRS menggunakan nilai wajar dalam semua penilaian aset
dan liabilitasnya
B. Dalam US GAAP tidak ada penilaian aset yang menggunakan
nilai wajar
C. IFRS lebih banyak menggunakan penilaian dengan nilai wajar
dibandingkan US GAAP
D. Dalam IFRS penilaian dengan menggunakan nilai historis
tidak diperkenankan

C

73

Soal 7
Manakah pernyataan berikut yang tepat?
A. Konseptual framework merupakan standar akuntansi.
B. Konseptual framework digunakan jika ada transaksi yang
belum ada standarnya
C. Konseptual framework digunakan sebagai dasar dalam
mengakui suatu transaksi
D. Konseptual framework sebagai dasar standar memiliki
kekuatan hukum lebih tinggi dibandingkan PSAK.

B

74

Soal 8
Konsep yang menjadi dasar dalam kerangka dasar penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan adalah....
A. Kegunaan dalam pengambilan keputusan (decision
usefulness)
B. Kemudahan informasi untuk dipahami (understandability)
C. Keandalan informasi (reliability)
D. Keterbandingan informasi (comparability)

A

75

Soal 9
Tujuan laporan keuangan dalam kerangka dasar penyusunan
laporan keuangan pemerintah daerah menurut SAP lebih
mengutamakan aspek...
A. Kegunaan dalam pengambilan keputusan (decision
usefulness)
B. Kemudahan informasi untuk dipahami (understandability)
C. Penilaian (valuation)
D. Pertanggungjawaban (accountability)

D

76

Soal 10
Berikut ini merupakan bukan merupakan prinsip dasar dalam
transaksi syariah
A. Transaksi didasarkan pada prinsip saling paham dan saling
ridho
B. Transaksi kebebasan transaksi sepanjang halal dan thoyib
C. Transaksi didasarkan prinsip mudharabah
D. Transaksi dibolehkan sepanjang tidak haram dan dilarang

C

77

Akuntan

TERIMA KASIH

Profesi untuk
Mengabdi pada
Negeri

Dwi Martani
081318227080
[email protected] atau [email protected]
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/