1.3 a Konsep Pembelajaran Tematik Terpdu

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

PPT – 1.3 a

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Pengertian
 Pembelajaran tematik terpadu dilaksanakan dengan
menggunakan prinsip pembelajaran terpadu.
Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai
pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan
beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap
muka.
 Pembelajaran tematik terpadu bermanfaat untuk
memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta
didik, karena saat peserta didik memahami berbagai
konsep selalu melalui pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang telah

dikuasai sebelumnya.
2

 Tematik terpadu disusun berdasarkan gabungan proses
integrasi, sehingga berbeda dengan pengertian tematik
pada kurikulum sebelumnya.
 Pembelajaran tematik terpadu juga diperkaya dengan
penempatan matapelajaran Bahasa Indonesia sebagai
penghela matapelajaran lain.
 Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat
berbagai matapelajaran dalam satu kelas dan tema
sebagai pokok bahasannya, sehingga penempatan
matapelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela
matapelajaran lain menjadi sangat memungkinkan.

3

Penguatan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
dalam Tematik Terpadu
 Penguatan peran matapelajaran Bahasa Indonesia

dilakukan secara utuh melalui penggabungan KD mapel IPS
dan IPA ke dalam mapel Bahasa Indonesia. Kedua ilmu
pengetahuan tersebut menyebabkan mapel Bahasa
Indonesia menjadi kontekstual, sehingga pembelajaran
Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.
 Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III
menyebabkan semua matapelajaran yang diajarkan akan
diwarnai oleh matapelajaran IPS dan IPA.

4

Lanjutan
 Untuk kemudahan pengorganisasiannya, KD KD mapel
IPA dan IPS ini diintegrasikan ke mapel lain (integrasi
interdisipliner).
 KD mapel IPA diintegrasikan ke KD mapel Bahasa
Indonesia dan KD mapel Matematika.
 KD mapel IPS diintegrasikan ke KD mapel Bahasa
Indonesia, ke KD mapel PPKn, dan ke KD Mapel
Matematika.


5

Lanjutan
 Untuk kelas IV, V, dan VI, KD mapel IPS dan IPA masingmasing berdiri sendiri, sehingga pendekatan
integrasinya adalah multidisipliner, walaupun
pembelajarannya tetap menggunakan tematik terpadu.
 Prinsip pengintegrasian interdisipliner untuk mapel IPA
dan IPS seperti diuraikan di atas dapat juga diterapkan
dalam pengintegrasian muatan lokal.

6

lanjutan
 Prinsip pengintegrasian interdisipliner untuk
matapelajaran IPA dan IPS seperti diuraikan di atas
dapat juga diterapkan dalam pengintegrasian muatan
lokal.
 KD muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya,
keterampilan, dan bahasa daerah diintegrasikan ke

dalam mapel SBdP. KD muatan lokal yang berkenaan
dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan
ke dalam mapel PJOK.

7

Peran Tema
Tema berperan sebagai pemersatu kegiatan
pembelajaran yang memadukan beberapa mata
pelajaran sekaligus dengan membuat/ mengangkat
sebuah tema yang dapat mempersatukan indikator
dari mata pelajaran: Agama, PPKn BI, Matematikan,
IPS, IPA, SBdP, Penjasorkes

Fungsi Pembelajaran Tematik Terpadu
 Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk
memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam
memahami dan mendalami konsep materi yang
tergabung dalam tema serta dapat menambah
semangat belajar karena materi yang dipelajari

merupakan materi yang nyata (kontekstual) dan
bermakna bagi peserta didik.

9

Tujuan Pembelajaran Tematik Terpadu
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.

8.

Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.
Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata
pelajaran dalam tema yang sama.

Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan
berkesan.
Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan
berbagai mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik.
Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi
nyata, seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran
yang lain.
Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan
dalam konteks tema yang jelas
Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara
terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan
bahkan lebih dan atau pengayaan.
Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan
mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi .

10

Ciri-Ciri Pembelajaran
Tematik Terpadu
1.

2.
3.
4.

Berpusat pada anak
Memberikan pengalaman langsung
Pemisahan antar mata pelajaran tidak nampak
Menyajikan konsep dari beberapa mata pelajaran
dalam satu PBM
5. Bersifat luwes
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dg
minat dan kebutuhan anak

Kekuatan dan Keuntungan Tematik Terpadu dalam Pembelajaran

 Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan
dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak.
 Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak.
 Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna
 mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalahan

yang dihadapi.
 Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama.
 Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang
lain, dalam arti respek terhadap gagasan orang lain.
 Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan
yang sering ditemui dalam lingkungan anak.

12

Peran Tema dalam Proses Pembelajaran
 Tema berperan sebagai pemersatu kegiatan
pembelajaran, dengan memadukan beberapa mata
pelajaran sekaligus. Adapun mata pelajaran yang
dipadukan adalah muatan pelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA,IPS, Seni Budaya, Prakarya
dan Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan.

13

Langkah Penyusunan Perangkat Tematik Terpadu

1. Memilih & Menetapkan tema
2. Melakukan analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar, dan
Membuat indikator,
3. Melakukan pemetaan hubungan KD, Indikator dg
tema satu tahun
4. Membuat jaringan KD, indikator
5. Melakukan penyusunan silabus Tematik Terpadu
6. Menyusun RPP Tematik Terpadu

Contoh Jadwal Pelajaran kelas I
WAKTU

SENIN

SELASA

RABU

KAMIS


JUMAT

SABTU

7.00-7.35

Upacara

PJOK

Diriku//
Tubuhku

Diriku//
Tubuhku

AGAMA

Diriku//
Tubuhku


7.35-8.10

Diriku//
Tubuhku

PJOK

Diriku//
Tubuhku

Diriku//
Tubuhku

AGAMA

Diriku//
Tubuhku

8.10-8.45

Diriku//
Tubuhku

PJOK

Diriku//
Tubuhku

Diriku//
Tubuhku

AGAMA

Diriku//
Tubuhku

ISTIRHAT

8.45-9.00
9.00-9.35

Diriku//
Tubuhku

PJOK

Mulok

Diriku//
Tubuhku

AGAMA

Diriku//
Tubuhku

9.3510.10

Diriku//
Tubuhku

Diriku//
Mulok
Tubuhku

Diriku//
Tubuhku

Diriku//
Tubuhku

Diriku//
Tubuhku

10.1010.45

Diriku//
Tubuhku

Diriku//
Diriku//
Tubuhku Tubuhku

Diriku//
Tubuhku

Diriku//
Tubuhku

Diriku//
Tubuhku

10.4511.30

Diriku//
Tubuhku

Diriku//
Diriku//
Tubuhku Tubuhku

Diriku//
Tubuhku

Diriku//
Tubuhku

Diriku//
Tubuhku

Contoh Jadwal Pelajaran Kls IV
WAKTU

SENIN

SELASA

RABU

KAMIS

JUMAT

SABTU

7.007.35

IND
KEBR

IND
KEBR

ORKES

IND
KEBR

AGAMA

MULOK

7.358.10

IND
KEBR

IND
KEBR

ORKES

IND
KEBR

AGAMA

MULOK

8.108.45

IND
KEBR

IND
KEBR

ORKES

IND
KEBR

AGAMA

IND
KEBR

ISTIRAHAT

8.459.00
9.009.35

IND
KEBR

IND
KEBR

ORKES

IND
KEBR

AGAMA

IND
KEBR

9.3510.10

IND
KEBR

IND
KEBR

IND
KEBR

IND
KEBR

IND
KEBR

IND
KEBR

10.1010.45

IND
KEBR

IND
KEBR

IND
KEBR

IND
KEBR

IND
KEBR

IND
KEBR

10.4511.30

IND
KEBR

IND
KEBR

IND
KEBR

IND
KEBR

IND
KEBR

IND
KEBR

Prosentase Penyajian
 Alokasi waktu yang tersedia dimaksudkan agar guru
tidak terfokus pada salah satu mata pelajaran.
 Diperhatikan alokasi waktu per minggu komulatif.
 Setiap hari di rasionalkan selalu memadukan
berbagai mata pelajaran dengan tema sebagai
pemersatu

Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap
minggu untuk masa belajar selama satu semester.
Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masingmasing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan
VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar
SD/MI adalah 35 menit

DAFTAR TEMA DAN ALOKASI WAKTU

DAFTAR TEMA DAN ALOKASI WAKTU
TEMA KELAS IV
1 . Indahnya
Kebersamaan

WAKTU

TEMA KELAS V

WAKTU TEMA KELAS VI

WAKTU

3 minggu

1. Benda-benda di
Lingkungan
Sekitarku

3 minggu 1. Selamatkan
Makhluk
Hidup

6 minggu

2.

Selalu
3 minggu
Berhemat Energi

2. Peristiwa dalam
Kehidupan

3 minggu 2. Bhinneka
Tunggal Ika

6 minggu

3.

Peduli Makhluk 3 minggu
Hidup

3.

Kerukunan dalam
Bermasyarakat

3 minggu 3. Tokoh Pejuang 6 minggu

3 minggu

4.

Sehat itu Penting

3 minggu 4. Globalisasi

6 minggu

5. Menghargai Jasa 3 minggu
Pahlawan

5.

Bangga sebagai
Bangsa Indonesia

3 minggu 5. Wirausaha

6 minggu

6. Indahnya
Negeriku

3 minggu

6.

Organ Tubuh
3 minggu 6. Kesehatan
Manusia dan Hewan
Masyarakat

7.

Cita-citaku

3 minggu

7.

Sejarah Peradaban
Indonesia

8.

Daerah Tempat 3 minggu
Tinggalku

4. Berbagai
Pekerjaan

9. Makanan Sehat
dan Bergizi

3 minggu

3 minggu

8. Ekosistem

3 minggu

9.

3 minggu

Akrab dengan
Lingkungan

6 minggu

Contoh Jaringan Tema SD Kelas IV
Tema : Indahnya Kebersamaan
Matematika
Mengemukakan kembali dengan kalimat
sendiri , menyatakan kalimat matematika
dan memecahkan masalah dengan
efektif permasalahan yang berkaitan
dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas,
decimal dan persen terkait dengan
aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah,
atau tempat bermain serta memeriksa
kebenarannya (K4)

Pendidikan Seni Budaya dan Desain
Menyanyikan lagu dengan gerak tangan
dan badan sesuai dengan tinggi rendah
nada. (KI 4)

Bahasa Indonesia
 Membaca teks tentang berbagai topik,
membuat pertanyaan, dan menuliskan
gagasan pokok (KI 3)
 Membaca dan menemukan makna kata
dalam kamus /ensiklopedia (KI 3)

Pendidikan Seni Budaya dan Desain
 Mengagumi ciri khas keindahan karya
seni dan karya kreatif masing-masing
daerah sebagai anugrah tuhan (K1)
 Menggambar alam berdasarkan
pengamatan keindahan alam (KI 4)

Indahnya
Kebersamaan

Matematika
Menaksir jumlah uang untuk berbelanja
atau jumlah dan jenis benda yang
diperlukan untuk suatu kegiatan amal
sehingga sesuai kebutuhan (K2)

Bahasa Indonesia
 Mendengarkan penggunaan bahasa
Indonesia yang baik untuk berdoa
(sesuai agama yang dianutnya) di
sekolah dan di rumah (KI 1)
 Mengucapkan doa dengan bahasa
yang baik sesuai dengan agama yang
dianutnya (KI 1)
 Menyapa dan menyampaikan ucapan
selamat, terima kasih atau
permohonan maaf sesuai dengan
konteksnya (KI 2)

Penjasorkes
Menunjukkan disiplin, kerjasama,
toleransi, belajar menerima kekalahan
dan kemenangan, sportif dan yanggung
jawab, menghargai perbedaan (KI 2)

PPKn
Menghargai kebhinnekatunggalikaan dan
keragaman agama, suku bangsa (pakaian
tradisional, bahasa, rumah adat,
makanan khas, dan upacara adat), sosial
ekonomi di lingkungan rumah, sekolah
dan masyarakat sekitar. (KI 1)

Karakteristik Perkembangan Anak
Usia Kelas Awal SD
 Pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan,
telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya,
dapat melompat dengan kaki secara bergantian, dapat
mengendarai sepeda roda dua, dapat menangkap bola,
koordinasi tangan dan mata telah berkembang, telah
mulai berkompetisi dengan teman sebaya, mempunyai
sahabat, mampu berbagi, dan mandiri.

Karakteristik Perkembangan Anak

(Lanj)

Usia Kelas Awal SD
 Perkembangan Emosi
o Telah dapat mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, telah
dapat mengontrol emosi, sudah mampu berpisah dengan orang tua
dan telah mulai belajar tentang benar dan salah

 Perkembangan Kecerdasan
o Ditunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi,
mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan,
meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami
sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan
waktu

Cara Anak Belajar
 Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret
 Anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut.
1. Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke
aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak,
2. Mulai berpikir secara operasional,
3. Mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan bendabenda,
4. Membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip
ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat, dan
5. Memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat

Ciri Belajar Anak
1. Konkrit
o Proses belajar beranjak dari hal-hal yang
konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar,
dibaui, diraba, dan dikerjakan.

2. Integratif
o Anak memandang sesuatu yang dipelajari
sebagai suatu keutuhan, mereka belum
mampu memilah-milah konsep dari berbagai
disiplin ilmu.

3. Hierarkis
o Anak belajar berkembang secara bertahap
mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal
yang lebih kompleks.

Belajar dan Pembelajaran
Bermakna
 Belajar merupakan proses perubahan di dalam
kepribadian yang berupa kecakapan, sikap,
kebiasaan, dan kepandaian yang bersifat
menetap dalam tingkah laku yang terjadi
sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman.
 Pembelajaran adalah proses interaksi antar anak
dengan anak, anak dengan sumber belajar dan
anak dengan pendidik.
 Kegiatan pembelajaran bermakna jika dilakukan
dalam lingkungan yang nyaman dan
memberikan rasa aman, bersifat individual dan
kontekstual, anak mengalami langsung yang
dipelajarinya

Keuntungan Pembelajaran
Tematik
1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema
tertentu.
2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan
mengembangkan berbagai.
3. Kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang
sama.
4. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam
dan berkesan.
5. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan
mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman
pribadi siswa.

lanjutan

(Lanj)

6. Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar
karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.
7. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi
dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu
kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus
mempelajari mata pelajaran lain.
8. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang
disajikan dapat dipersiapkaan sekaligus.

Landasan Pembelajaran
Tematik
 Landasan Filosofis
o Progresivisme
• Proses pembelajaran perlu ditekankan pada
pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah
kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan
memperhatikan pengalaman siswa
o Konstruktivisme
• Anak mengkonstruksi pengetahuannya melalui
interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman dan
lingkungannya.
o Humanisme
• melihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya,
potensi, dan motivasi yang dimilikinya

Landasan Pembelajaran
Tematik

(Lanj)

 Landasan Psikologis
o Psikologi perkembangan untuk menentukan tingkat keluasan dan
kedalamannya isi sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik
o Psikologi belajar untuk menentukan bagaimana isi/materi
pembelajaran disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa
harus mempelajarinya

 Landasan Yuridis
o UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
o UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
o INPRES N0. 1 Tahun 2010 tentang Peningkatan Mutu Pendidikan

Arti Penting Pembelajaran Tematik
 Menekankan keterlibatan siswa dalam
proses belajar secara aktif sehingga siswa
memperoleh pengalaman langsung dan
terlatih untuk dapat menemukan sendiri
berbagai pengetahuan yang dipelajarinya.
 Menekankan penerapan konsep belajar
sambil melakukan.

Arti Penting Pembelajaran Tematik

(Lanj)

 Ciri Khas Pembelajaran Tematik
1.
2.
3.
4.
5.

Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar;
Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran
tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa;
Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa
sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama;
Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa;
Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama,
toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain

Manfaat Pembelajaran Tematik
1. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan
indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan,
karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan
dihilangkan.
2. Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab
isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat,
bukan tujuan akhir.
3. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat
pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecahpecah.
4. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka
penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.

Karakteristik Pembelajaran Tematik
Berpusat pada siswa.
Memberikan pengalaman langsung.
Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas.
Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran
Bersifat fleksibel.
Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan
siswa.
 Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan
menyenangkan.







Implikasi Pembelajaran Tematik






Guru.
Peserta didik.
Sarana prasarana, sumber belajar dan media.
Pengaturan ruang kelas.
Pemilihan metode.

Implikasi bagi Guru
Guru harus kreatif baik dalam
menyiapkan kegiatan/pengalaman
belajar bagi anak, juga dalam memilih
kompetensi dari berbagai mata pelajaran
dan mengaturnya agar pembelajaran
menjadi lebih bermakna, menarik,
menyenangkan dan utuh.

Implikasi bagi Siswa
 Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang
dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik
secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal
 Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang
bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi
kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan
pemecahan masalah

Implikasi terhadap Sarana,
Prasarana, Sumber Belajar dan
Media
Pelaksanaan Pembelajaran tematik
 Memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar
 Memanfaatkan berbagai sumber belajar
 Mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang
bervariasi
 masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini
untuk masing-masing mata pelajaran dan dimungkinkan pula
untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat
bahan ajar yang terintegrasi

Implikasi terhadap Pengaturan Ruangan
 Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan.
 Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan dengan
keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung
 Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di
tikar/karpet
 Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di dalam
kelas maupun di luar kelas
 Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta
didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar
 Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga
memudahkan peserta didik untuk menggunakan dan menyimpannya
kembali.

Menentukan Tema
 Cara pertama
o Mempelajari SKL , KI dan KD yang terdapat dalam masingmasing mapel dilanjutkan dengan menetapkan tema yang
sesuai.

 Cara kedua
o Menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan,
untuk menentukan tema tersebut, guru dapat bekerjasama
dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan
kebutuhan anak .

Implikasi terhadap Pemilihan
Metode
 Pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan berbagai variasi metode,
misalnya percobaan, bermain peran, tanya
jawab, demonstrasi, bercakap-cakap.

Prinsip Penentuan Tema
 Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa:
o Dari yang termudah menuju yang sulit.
o Dari yang sederhana menuju yang kompleks
o Dari yang konkret menuju ke yang abstrak.
 Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses
berpikir pada diri siswa.
 Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan
perkembangan siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan
kemampuannya.

Identifikasi dan Analisis SKL, KI, KD
dan Indikator
Lakukan identifikasi dan analisis untuk setiap SKL,
KI, KD dan indikator yang cocok untuk setiap tema
sehingga semua kompetensi, KD, dan indikator
tersajikan semuanya.

Menetapkan Jaringan Tema
 Hubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan
tema sebagai pemersatu sehingga akan terlihat
kaitan antara tema, KD dan indikator dari setiap
mata pelajaran. Jaringan tema ini dapat
dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu setiap
tema.

Terima Kasih

45