Pelatihan Akuntansi Keuangan Sekolah mpdf

SYNCORE - always deliver value
Pelatihan Akuntansi Keuangan Sekolah
posted by admin on April 1, 2012

Meskipun sekolah bukan organisasi bisnis namun sekolah perlu memiliki laporan keuangan.
Manfaat umum laporan keuangan bagi sekolah adalah :
1. Memastikan keberlangsungan sekolah di masa depan
2. Mengukur kinerja pengelola sekolah
Laporan keuangan yang saat ini umum disusun oleh sekolah, yaitu laporan realisasi anggaran
tidaklah cukup. Laporan realisasi anggaran tidak mencerminkan semua kekayaan dan kewajiban
yang dimiliki oleh sekolah. Contohnya adalah realisasi anggaran tidak memberikan informasi
yang cukup tentang jumlah dan nilai inventaris, nilai tunggakan SPP siswa ataupun
kewajiban-kewajiban jangka pendek ke pihak ketiga. Laporan realisasi anggaran juga tidak
memberikan gambaran yang memadai untuk hibah atau sumbangan multi tahun. Apabila ada sisa
hibah yang sebenarnya adalah alokasi untuk tahun mendatang bagaimana kita menempatkan di
dalam laporan realisasi anggaran? Belum lagi kesulitan pengelola keungan untuk membuat
laporan realisasi anggaran sekaligus laporan LPJ dari proyek. Apakah LPJ Proyek perlu di
masukkan dalam laporan realisasi anggaran umum atau dilaporkan terpisah?
Masalah-masalah tersebut coba dipecahkan dengan menyusun laporan keuangan yang
komprehensif. Beberapa sekolah telah mencoba menyusun laporan keuangan, namun sayangnya
mereka menyusun laporan keuangan tersebut dengan mengacu pada organisasi bisnis, sehingga

berisi Neraca, Laba Rugi dan Arus Kas. Ada perbedaan mendasar antara organisasi bisnis dan
nirlaba. Organisasi Nirlaba memiliki kharakteristik yang berbeda dengan organisasi bisnis yaitu:
1. Sumber daya entitas nirlaba berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang
diberikan.
2. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan jika entitas nirlaba
menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas
nirlaba tersebut.
3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada entitas bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan
dalam entitas
4. nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak
mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas nirlaba pada saat likuidasi atau
pembubaran entitas nirlaba.
Sehingga sekolah sebagai organisasi nirlaba memerlukan Standar AKuntansi khusus. Ikatan

Akuntan Indonesia telah menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi No 45 sebagai pedoman
penyusunan laporan keuangan, termasuk berlaku juga untuk sekolah.
Paparan lebih lanjut bisa di download di link berikut:
Download Materi
Tags: akuntansi sekolah

Permalink | Comments (0) | Last updated on August 28, 2014