Materi Ekonomi Syariah PASAR MODAL SYARIAH

PASAR MODAL SYARIAH:
Saham, Obligasi, Reksa Dana
Syamsul Ma’arif, Ph.D
Hakim Agung

Pelatihan Sertifikasi Ekonomi Syariah
Hakim Peradilan Agama, Balitbang Diklat Hukum
dan Peradilan MA RI, Agustus/ September 2013

PASAR MODAL
o … tempat bertemunya penjual modal (emiten)
dan pembeli modal (investor);
o ... kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek,
o … kegiatan perusahaan publik yang berkaitan
dengan efek yang diterbitkannya,
o … kegiatan lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek
o (UU No. 8 tahun 1995)

SAHAM

 … tanda penyertaan, andil, atau kepemilikan seseorang atau
lembaga dalam sebuah perusahaan.
 Saham biasa
o Hak atas deviden
o Capital gain (selisih harga jual dan beli)
o Hak suara dalam RUPS
o Tanggung jawab terbatas pada nilai saham
o Berhak memesan efek terlebih dahulu
o Terakhir menerima hak apabila perusahaan dilikuidasi
 Saham Istimewa (Preference)
o berhak mendapatkan pendapatan (deviden) tetap yang
dibagi secara rutin
o berhak atas pembayaran akibat likuidasi dibandingkan
dengan saham biasa

OBLIGASI
 ... surat berharga atau sertifikat berisi kontrak
antara pemberi dana (investor) dengan emiten
(pihak yang diberi dana),
 bersifat jangka panjang

 berisi hutang dimana penerbit wajib membayar
bunga kepada pemegang surat obligasi selama
periode tertentu
 dan melunasi pokok pinjaman pada saat jatuh
tempo.

REKSA DANA
... wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk
diinvestasikan dalam protofilio efek oleh manajer
investasi.
Manager investasi berwenang mengelola portofolio
investasi kolektif, bank kustodian berwenang
melak penitipan kolektif, fungsi administrasi dan
transfer agent
Kelebihannya:
 diversifikasi investasi,
 dikelola oleh profesional,
 hasil maksimum,
 likuiditas,

 potensi pertumbuhan nilai aset

EKONOMI SYARIAH
• Kekayaan adalah anugerah Allah SWT
– Kekayaan bukan mutlak milik pribadi sehingga yang mampu
wajib memberikan bantuan kepada yang membutuhkan;
– Kepemilikan atas benda adalah kepemilikan bersama
(almilkiyyah al musytarakah);
– Memberikan hutang adalah amalan kebaikan (“tabarru”)
sehingga dilarang mendapatkan sesuatu (bunga) dari
pemberian hutang tersebut;
– Menggunakan konsep imbalan bukan bunga;
• Dalam menentukan kegiatan ekonomi manusia memiliki
kebebasan yang terikat yaitu segala kegiatan ekonomi dan
bisnis diperbolehkan selama tidak ada ketentuan syariah yang
melarangnya (usul fiqh);
• Negara berwenang melakukan intervensi untuk kepentingan
umum (maslahah ‘ammah);

KONSEP DASAR PASAR MODAL

SYARIAH
• Dalam banyak hal pasar modal
syariah adalah sama dengan pasar
modal konvensional.
• Bedanya produk, akad, mekanisme
transaksi, dan kegiatan usaha emiten
didasarkan pada prinsip syariah yaitu
fiqh mua’malah berdasarkan al quran
dan al hadist;

Sumber:
Bapepam

KONSEP DASAR PASAR MODAL
SYARIAH










Tujuan kegiatan pasar modal adalah investasi jangka panjang bukan
spekulasi;
Tidak mencari rizki pada hal yang haram, baik dari segi zatnya dan
selain zatnya.
Cara mendapatkannya dan menggunakannya tidak boleh bertentangan
dengan prinsip syariah;
Dalam transaksi tidak boleh ada spekulasi dan manipulasi, gharar
(tidak jelas), maisir (spekulasi/judi), risywah (korupsi), maksiat dan
kedzaliman, najsy (penawaran palsu), bai’ al ma’dum (penjual barang
yang belum dimiliki (short selling), insider trading, ihtikar
(penimbunan);
Tidak mendzalimi dan tidak didzalimi;
Atas dasar ridha sama ridha;
Dari segi SDM, diantara direksi atau komisaris, atau wakil menajer
investasi harus ada yang memahami mengenai prinsip syariah (syariah
compliance officer SCO))


SAHAM SYARIAH
• … bukti kepemilikan atas suatu perusahaan;
– Bersifat musyarakah (kemitraan) jika ditawarkan secara
terbatas;
– Bersifat madharabah (bagi hasil) bila ditawarkan kepada
publik;
– Semua saham mempunyai kualitas sama sehingga tidak
dikenal saham preferensi atau golden shares;

• Dalam statuta dan prospektus emiten harus
menyatakan bahwa sahamnya adalah syariah
• Pedoman
– Saham dapat diperjual belikan dalam rangka investasi
bukan spekulasi, juga mewakili kepemilikan atas aset
suatu bisnis

SAHAM SYARIAH
• Transaksi saham dilakukan sesuai dengan prinsip
syariah.

• Transaksi yang tidak sesuai dengan prinsip syariah
a.l. short selling, insider trading, penawaran palsu,
melalui KKN (riswah);
• Lingkup dan jenis kegiatan usaha emiten tidak
bertentangan dengan prinsip syariah, misalnya a.l:
– Perjudian;
– Bank berbasis bunga;
– Leasing berbasis bunga;
– Jual beli resiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) misalnya asuransi konvensional;

SAHAM SYARIAH
• Lingkup dan jenis kegiatan usaha
– Memproduksi, mendistribusikan,
memperdagangkan dan/ atau menyediakan
barang- barang seperti;
• Barang atau jasa yang haram zatnya (haram lidzaatihi);
• Barang atau jasa yang haram bukan karena zatnya
(haram li-ghairhi);
• Barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat
mudharat;


• Masuk dalam Daftar Efek Syariah.

SAHAM SYARIAH
• Keuangan
– Total uang berbasis bunga dibandingkan dengan
uang yang berbasis equitas tidak lebih dari 82%;
– Total pendapatan dari bunga dan pendapatan
tidak halal lainnya dibandingkan dengan total
pendapatan usaha total (revenue) tidak lebih
dari 10%;
• Perkemb
– Jumlah saham syariah dalam daftar efek syariah
(DES) berkembang dari 174 pada tahun 2007
menjadi 321 pada tahun 2012;

SUKUK (OBLIGASI SYARIAH)
• Pengertian
– Surat berharga jangka panjang
– Berdasarkan prinsip syariah;

– Memberikan hak kepada pemegang nya
• atas bagi hasil/ marjin/ fee, bukan bunga atau capital
gain;
• Pembayaran kembali dana sukuk pada saat jatuh tempo;
– Bukti kepemilikan bersama atas suatu aset berwujud
tertentu/ nilai manfaat atas aset yang sudah ada maupun
yang akan ada/ jasa/ aset proyek tertentu/ kegiatan
investasi
– sehingga bukan surat hutang;
– Harus ada underlying asset;
• Jenis yang telah diperdagangkan adalah sukuk mudharabah
(pengelolaan modal)dan sukuk ijarah;

SUKUK
• Perkembangan
– Dibandingkan dengan nilai emisi total obligasi dan sukuk,
nilai emisi sukuk masih kecil yaitu Rp205 triliun untuk nilai
total dibandingkan Rp7,7 triliun pada bulan Nov. 2010. Dari
segi jumlah emisi juga masih kecil dibandingkan dengan
obligasi yaitu 46 (0,10%) sukuk pada Agustus 2010

sedangkan emisi obligasi mencapai 460 emisi pada periode
yang sama;
• Tetapi perkembangannya cukup pesat:
– Dari segi jumlah, sukuk telah berkembang dari hanya 1 pada
tahun 2002 menjadi 60 pada dengan bulan Maret 2013;
– Dar segi nilai (total) emisi juga berkembang hanya Rp175
miliar pada tahun 2002 menjadi Rp11.294,4 Triliun pada
bulan Maret 2013;

REKSADANA SYARIAH
• … reksa dana yang beroperasi sesuai dengan
prinsip syariah
– Disebutkan dalam AD;
– Akad, pelaksanaan, bagi keuntungan sesuai dengan
prinsip syariah
– Salah satu dari anggota direksi dan komisaris, wakil
manajer investasi mengerti tentang prinsip syariah;
– Diinvestasikan untuk produk syariah;
– Bank Kustodian wajib menolak instruksi manajer
investasi yang bertentangan dengan prinsip

syariah;

REKSA DANA SYARIAH
• Perkembangan
– Dari segi Nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana syariah
pada Agustus 2010 masih kecil dibandingkan dengan
reksa dana total yaitu hanya 4% (4,9 triliun)
sedangkan NAB reksa dana total mencapai 125 triliun
lebih.

• Namun melihat perkembangannya cukup bagus
– Dari segi jumlah reksan dana telah berkembang dari 4
pada tahun 2003 menjadi 58 pada bulan Maret 2013.
– Dari segi NAB juga berkembang pesat yaitu Rp67
miliar pada tahun 2003 menjadi Rp8,5 triliun pada
Maret 2013;

Sumber:
Bapepam

SUKUK, OBLIGASI, SAHAM
SUKUK

OBLIGASI

SAHAM

Prinsip Dasar

Kepemilikan
bersama atas
aset

Surat utang

Kepemilikan
saham
perusahaan

Klaim

Pada aset

Emiten adalah
peminjam

Penggunaan
dana

Tidak boleh
bertentangan
dg syariah

Dapat
digunakan
untuk apa saja

Dapat
digunakan
untuk apa saja

Bunga/ kupon,
capital gain,

Deviden, capital
gain

Return yang
tinggi

return yang
tinggi

Jenis
penghasilan
Tujuan

Imbalan, bagi
hasil, margin,
Tidak hanya
return tapi
socially
responsible
investment

Kepemilikan
terhadap
perusahaan

REKSA DANA SYARIAH, RD
KONVENSIONAL
Reksa Dana
Syariah
Pengelolaan

RD Konvensional

Sesuai prinsip syariah Tanpa memperhatikan
prinsip syariah

Investasi

Hanya pada efek
syariah

Pada seluruh efek

Mekanisme
pembersihan harta

Ada mekanisme
pembersihan harta
non- halal (cleansing)

Tidak menggunakan
konsep pembersihan
harta

Tenaga pengelola

Yang mengerti prinsip
syariah- memiliki
dewan pengawas
syariah

Tidak perlu mengerti
prinsip syariah- tidak
perlu memiliki DPS

TANTANGAN
• Harmonizasi antara kaedah fiqh berdasarkan fatwa DSN
dengan ketentuan hukum nasional;
• Faktor yang mempengaruhi perkembangannya adalah
teknis, ekonomis serta kepercayaan publik;
• Konsep pasar modal syariah belum mampu menawarkan
penghasilan yang pasti;
• Tingkat pengetahuan dan pemahaman yang belum baik;
• Kelengkapan peraturan pelaksanaan;
• Efektifitas pengawasn oleh badan pengawas (OJK):
compliance dan perubahan dari syariah menjadi
konvensional;
• Minat pemodal muslim masih rendah

TANTANGAN
• Variable agama (Islam) dan perkembangan
pasar modal syariah;
– Islamic Finance Outlook 2010 menunjukkan
bahwa
• 63,9% dari emisi sukuk dunia berasal dari Asia; atau
• 48% dari emisi sukuk dunia berasal dari Malaysia;
• Indonesia dengan penduduk muslim jauh lebih
besar hanya meneribitkan sebesar 7%;

• Perubahan produk secara de facto dari
syariah menjadi konvensional atau
sebaliknya;

TANTANGAN
• Persoalan supply dan demand produk yang terbatas
• Regulasi yang belum lengkap;
• Terbatasnya tenaga ahli dibidang pasar modal
syariah;
• Terbatasnya produk.
– Akad sukuk juga masih terbatas pada dua akad yaitu
mudharabah dan ijarah sehingga ciri khas/ keunggunan
ekonomi syariah yaitu bagi hasil belum banyak digunakan
– sedangkan di LN selain dua akad tersebut juga digunakan
pula efek lain mis. musyarakah (pembiayaan).

TANTANGAN
• Edukasi dan promosi masih kurang;
– Pada akhir tahun 2010 jumlah investor dalam
negeri di pasar modal di Indonesia hanya
sekitar 0,1% atau 350 ribu dari total jumlah
penduduk 230 juta. Sedangkan di negaranegara tetangga mencapai 17% di Malaysia,
70% di Singapura.

• Iklim investasi dan good governance;

REFERENSI
• Bapepam, Pasar Modal Syariah,
www.bapepam.go.id., diunduh, September
2013
• STATISTIK PASAR MODAL SYARIAH 2013
• Bapepam, Kajian Strategi Pengembangan
Pasar Modal Syariah Jangka Menengah,
2010;
• UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
• UU No. 40 Tahun 2007 tentang PT;