Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bangli - Kecamatan Baturiti - Kabupaten Tangli.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA

KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

PERIODE TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : BANGLI KECAMATAN : BATURITI KABUPATEN/KOTA : TABANAN

NAMA MAHASISWA : I KADEK ARI KURNIAWAN

NIM : 1307105054

FAKULTAS/PS : PETERNAKAN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA 2016


(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya Laporan Pendampingan Keluarga Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Udayana Periode Tahun 2016 ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Atas terselesaikannya laporan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, diantaranya:

1. Pihak Rektorat Universitas Udayana atas bantuan dan fasilitas yang telah diberikan baik secara moral maupun spiritual.

2. Dosen Pendamping Lapangan kami, Dra. Iryanti Eka Suprihatin.,M.Sc.,Ph.D yang telah membimbing dan banyak memberikan saran.

3. Bapak I Nyoman Rastawa selaku Perbekel Desa Bangli beserta staf pegawai yang senantiasa memberikan informasi.

4. Bapak I Nyoman Munduk selaku keluarga dampingan dari penulis

6. Orang tua, rekan-rekan seperjuangan di Universitas Udayana, serta berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan gambaran mengenai keluarga dampingan penulis selama satu periode KKN PPM di Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan.

Tabanan, 28 Agustus 2016


(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

BAB I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3

1.2.1. Pendapatan Keluarga ... 3

1.2.2. Pengeluaran Keluarga ... 4

BAB II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 6

2.1 Permasalahan Keluarga ... 6

2.2 Masalah Prioritas ... 7

2.2.1 Masalah Perekonomian ... 7

2.2.2. Masalah Penataan dan Kebersihan Tempat Tinggal ... 8

2.2.3. Masalah Kebersihan Tubuh ... 8

BAB III. USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 9

3.1. Program ... 6

3.1.1. Program Tukar Pikiran Mengenai Masalah Ekonomi ... 9

3.1.2. Edukasi Mengenai Penataan dan Kebersihan Tempat Tinggal .. 9

3.1.3. Pemberian Bantuan Pangan dan Sandang ... 10

3.2. Jadwal Kegiatan... 11

BAB IV. PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... 15

4.1. Pelaksanaan ... 15

4.2. Hasil ... 16

4.3. Kendala ... 17

BAB V. SIMPULAN ... 18

5.1. Simpulan ... 18

5.2. Rekomendasi ... 19

DAFTAR PUSTAKA ... 20


(4)

(5)

1 BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Universitas Udayana kembali melaksanakan program KKN-PPM Periode XIII pada tahun 2016. Program ini merupakan salah satu sarana untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dalam hal Pengabdian kepada Masyarakat.Pelaksanaan KKN mewajibkan masing-masing mahasiswanya untuk melaksanakan Program Pendampingan Keluarga terhadap keluarga yang memiliki status Rumah Tangga Miskin (RTM), dimana program ini merupakan salah satu program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program pokok non-tema.

Maka dari itu setiap mahasiswa peserta KKN di harapkan mampu mendampingi dan membantu satu keluarga yang termasuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin (RTM).

No Nama Keluarga Status Umur Pendidikan Pekerjaan

1. I Nyoman Munduk Kepala

Keluarga 80 tahun

Tidak

sekolah Petani 2. I Made Lesog

(Almarhum) Istri 73 tahun

Tidak

Sekolah Buruh 3. I Made Giri Anak I 52 tahun Tidak

Sekolah Petani 4 I Ketut Jenek Anak 2 44 tahun Tidak

Sekolah Petani 5 I Wayan Sume Anak 3 35 tahun Tamatan SD Buruh 6 I Wayan Suarni Anak 4 31 tahun Tamatan

SMP Buruh

Keluarga I Nyoman Munduk merupakan salah satu warga Banjar Dinas Sandan, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan yang tergolong dalam katagori Rumah Tangga Miskin. I Nyoman Munduk memiliki seorang istri tetapi sudah meninggal, dan dikaruniai 4 orang anak. I Nyoman Munduk saat ini sudah tidak mempunyai istri lagi karena sudah


(6)

2 meninggal. I Nyoman Munduk tinggal bersama keluarga besarnya dengan kehidupan yang sederhana tetapi I Nyoman Munduk sangat menikmati kehidupannya tersebut walaupun umur I Nyoman Munduk sudah tergolong tua tetapi beliau masih sehat seperti pendengaran masih bagus dan lainnya. Maka dari itu I Nyoman Munduk bias dibilang orang tua yang pantang menyerah dalam bidang pekerjaannya walaupun sudah lanjut usia, walaupun keadaan rumah beliau biasa dibilang sangat sederhana tetapi beliau tetap merasa bersyukur dengan kehidupannya ini karena masih bisa berkumpul dengan anak maupun cucunya yang sangat ia sayangi.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Kondisi ekonomi I Nyoman Munduk dapat dikatakan sangat tidak stabil dan termasuk dalam ekonomi keluarga pra-sejahtera, melihat pekerjaan yang ia miliki mendatangkan hasil yang tidak menentu apabila tidak mendapat pekerjaan sebagai buruh tani setiap harinya. Kehidupan I Nyoman Munduk sangat sederhana yang sehari-hari beliau bersama keluarga kadang makan nasi jika ada, kalau tidak beliau hanya makan hasil-hasil tanaman yang dapat dikonsumsi dari ladang. I Nyoman Munduk juga berusaha mengerahkan segala kemampuan untuk bertahan hidup,. Keluarga besar I Nyoman Munduk juga memiliki ternak berupa beberapa ekor ayam yang harus dirawat setiap harinya dengan memberikan biji-bijian sisa dari makanan yang dikonsumsi keluarganya.

1.2.1 Sumber Penghasilan

I Nyoman Munduk memiliki sumber penghasilan yang tidak menentu karena hasil pertanian sayuran yang tidak menentu hasilnya karena masih mengandalkan pengepul untuk menjualkan hasil pertanian sayurannya karena pengepul yang mengatur harga sehingga petani sayuran merasa harga sayurannya tidak sesuai dengan keinginannya sendiri otomatis petani merasa dirugikan , karena pada saat sayuran banyak otomatis harga sayurannya pun akan menurun sedangkan bila sedikit maka harga sayurannya akan mahal disitulah kelemahannya bila menjadi petani sayuran karena harga yang tidak konsisten. Disamping itu I Nyoman Munduk kalau tidak mempunyai uang atau makanan beliau bias dikasi mintak oleh anaknya yang bekerja sebagai buruh bangunan tersebut anak beliau yang pertama bernama I Made Giri yang berpenghasilan Rp.70.000 perhari


(7)

3 dan istri beliau yang bekerja sebagai buruh tukang angkut sayuran yang tak menentu juga hasilnya.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Pengeluaran dari keluarga I Nyoman Munduk adalah pengeluaran sehari-hari untuk kebutuhan pokok dan kehidupan sosial masyarakat.

a. Kebutuhan Pokok Sehari-hari

Pengeluaran keluarga I Nyoman Munduk secara rutin di habiskan untuk biaya makan dan biaya listrik. Keluarga I Nyoman Munduk mendapatkan beras bantuan dari desa, jadi beliau hanya perlu membayar biaya beras sebesar Rp 10.000,00 untuk 6 kg beras yang dapat digunakan memenuhi kebutuhan keluarganya selama kurang lebih 1-2 minggu. Selebihnya, jika mendapatkan penghasilan yang cukup beliau mampu membeli beras untuk memasak nasi dengan lauk pauk, apabila beras tidak mampu dibeli beliau lebih memilih mengkonsumsi jagung atau ketela pohon apabila musim panen tiba. Untuk memasak beliau masih menggunakan kayu bakar dengan dapur tradisional dan jarang menggunakan kompor gas karena memang harga gas yang cukup mahal.

.

b. Pengeluaran untuk Kesehatan

Keluarga I Nyoman Munduk saat ini telah terdaftar sebagai perserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS). I Nyoman Munduk sangat merasa terbantu dengan adanya JAMKESMAS sehingga beliau dan keluarga mendapat bantuan keringanan biaya pembayaran untuk berobat di Bidan terdekat, karena memang letak puskesmas dan Rumah Sakit yang sangat jauh. Pemerataan penerimaan JAMKESMAS bagi warga Desa Bangli sangat memabantu perekonomian keluarganya.

c. Kebutuhan Sosial dan lain-lain

Kebutuhan lainnya seperti air dan listrik di rumah I Nyoman Munduk tidak terlalu banyak karena memang beliau menggunakan alat penerangan dan


(8)

4 barang-barang elektronik seadanya saja, sedangkan untuk keperluan air bersih beliau biasa mengambil air di sumur yang berada dirumah saudara. Untuk keperluan mandi biasanya beliau dan keluarga memanfaatkan sungai jika dalam keadaan musim hujan dan mandi di pemandian umum apabila musim kemarau tiba.


(9)

5 BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

2.1.1 Masalah Perekonomian

Permasalahan utama yang dihadapi oleh keluarga I Nyoman Munduk adalah permasalahan dalam aspek ekonomi. Keadaan ekonomi saat ini sangat memperngaruhi kebutuhan pokok keluarga I Nyoman Munduk, mulai dari bahan sandang, pangan, hingga papan. Pekerjaan yang kurang tetap dengan hasil yang tidak menentu dan tidak adanya bantuan penghasilan lain dari istrinya sangat membatasi keluarga I Nyoman Munduk untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak. apalagi dengan kondisi I Nyoman Munduk yang sudah tua atau lanjut usia.

2.1.2 Masalah Tempat Tinggal

Kondisi rumah I Nyoman Munduk memang sudah layak dihuni, namun kiranya kurang penataan yang baik karena rumah beliau juga langsung berbaur dengan kandang babi dan sapi peliharaannya sehingga tidak terlihaat bersih dan rapi. Terlebih keadaan dapur yang masih dari baerdiri dari anyaman bambu membuat keadaan dapur menjadi pengap dan agak gelap karena kurangnya penerangan serta penggunaan kayu bakar untuk memasak membuat keadaan dapur menjadi menghitam.

Kondisi pondok beristirahat beliau sudah berdiri dengan batako yang masih belum di plester sehingga kerapian dan kebersihan masih kurang. Rumah I Nyoman Munduk sudah berisi padmasana dan tugu karang sehingga rumah beliau sudah lengkap untuk menyesuaikan dengan adat orang Hindu di Bali. Sayangnya, I Nyoman Munduk tidak memiliki kamar mandi karena memang perolehan air yang cukup sulit dan tersedianya pemandian umum memutuskan untuk belum membuat kamar mandi pribadi.

Tempat tinggal keluarga I Nyoman Munduk masih dalam keadaan baik karena cuaca disana sangat sejuk sekali sehingga cocok untuk dijadikan lahan pertanian maupun peternakan.. Walaupun begitu, keberadaan kandang babi dan sapi yang berada di lingkungan rumah beliau mengakibatkan kurangnya kenyamanan untuk beristirahat dirumah karena memang dampak dari bau kotoran ternak yang sangat menyengat.


(10)

6 2.2.1 Masalah Perekonomian

Permasalahan ekonomi merupakan salah satu masalah penting bagi kehidupan sehari-hari keluarga I Nyoman Munduk karena masalah ini harus dipecahkan demi kelangsungan hidup keluarga I Nyoman Munduk. Mengingat keadaan keluarga beliau di mna keadaan I Nyoman Munduk yang sudah lanjut usia udah sepantesnya beliau ditanggung kehidupannya oleh sang anak karena beliau sudah tidak bias banyak bekerja keras kayak dulu lagi karena sudah lanjut usia.

2.2.2 Masalah Tempat Tinggal

Tempat tinggal merupakan sebagai kebutuhan papan bagi setiap tiap keluarga memberikan dampak yang cukup besar baik dari kondisi dan tatanannya. Keadaan tempat tinggal yang kondisinya tidak baik dan tidak nyaman sangat bergantung pada kesadaran masing-masing penghuni rumah untuk merawat tempat tinggalnya. Sehingga segala aspek kebersihan harus diperhatikan oleh pihak keluarga demi melangsungkan hidup sehat dan nyaman bersama keluarga.


(11)

7 BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, selanjutnya ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan dari Keluarga Dampingan. Adapun program yang dilaksanakan selama mendampingi keluarga I Nyoman Munduk diantaranya Program Tukar Pikiran Mengenai Masalah Ekonomi, serta Pemberian Bantuan Pangan dan Sandang. Berikut merupakan deskripsi dari masing-masing program yang dilakukan.

3.1.1 Program Tukar Pikiran Mengenai Masalah Ekonomi

Kegiatan ini dipilih guna menyelesaikan masalah perekonomian keluarga. Salah satu solusi yang ditawarkan untuk memecahkan masalah ekonomi adalah membuat tabungan. Tabungan merupakan sebuah aset yang berharga dan dapat digunakan apabila suatu saat dibutuhkan disaat-saat penting. I Nyoman Munduk saat ini tidak memiliki tabungan pribadi. Saya menyarankan untuk menyisihkan sebagian uang penghasilan I Nyoman Munduk senilai Rp 5.000 untuk ditabung perhari di LPD Desa Bangli. Dengan menabung di LPD, beliau dapat mendapat bunga dari hasil menabungnya. Selain itu, beliau juga memiliki tabungan sehingga jika ada kebutuhan yang sangat mendesak dan memerlukan cukup banyak uang, beliau tidak bingung mencari uang.

3.1.2 Pemberian Bantuan Pangan dan Sandang

Program ini merupakan program pemberian bantuan untuk keluarga I Nyoman Munduk. Pemberian bantuan diberikan dalam bentuk pangan dan sandang yang diharapkan dapat membantu keluarga I Nyoman Munduk dalam melangsungkan hidupnya. Adapun bantuan pangan yang diberikan seperti beras, gula, mie instan, minyak goreng, kopi, teh, kecap, saos, dan telor. Sementara itu, untuk bantuan sandang yang diberikan seperti baju kaos, baju kebaya dan juga kamen


(12)

8

No Hari/tanggal Jenis Kegiatan

1. Sabtu, 23 Juli 2016 Meminta data Keluarga Dampingan yang telah ditentukan kepada kelian Dusun Sandan. Perkenalan dengan KK Dampingan Bapak I Nyoman Munduk(4 jam)

2 Minggu, 24 Juli 2016 Berkunjung untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan guna membantu keluarga Bapak I Nyoman Munduk. ( 4 jam)

3 Senin, 25 Juli 2016 Meminta biodata kepala keluarga serta anggota keluarga dampingan berupa KK. (2 jam)

4 Rabu, 27 Juli 2016 Diskusi ringan guna mengidentifikasi masalah yang dihadapi Bapak I Nyoman Munduk dan keluarga. (4 jam)

5 Jumat, 29 Juli 2016 Berdiskusi dengan Keluarga Dampingan tentang masalah lainnya dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi Keluarga dampingan (4 jam)

6 Senin, 1 Agustus 2016 Berdiskusi dengan Keluarga Dampingan tentang masalah lainnya dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi Keluarga dampingan (4 jam)

7 Selasa, 2 Agustus 2016 Diskusi ringan sambil membantu Bapak I Nyoman Munduk memasak untuk makan malam (4 jam)

8 Sabtu, 6 Agustus 2016 Mengunjungi keluarga dampingan untuk mengobrol ringan sambil membantu Bapak I Nyoman Munduk mencari air di rumah saudara beliau (3 jam)

9 Minggu, 7 Agustus 2016 Mengunjungi ke Keluarga Dampingan serta sharing mengenai aktifitas yang dilakukan


(13)

9 oleh Keluarga Dampingan pada hari ini (5

jam)

10 Selasa, 9 Agustus 2016 Mengunjungi Keluarga Dampingan untuk berbincang – bincang dan menghibur sambil melepas penat Bapak I Nyoman Munduk sehabis pulang berkebun (3 jam)

11 Rabu, 10 Agustus 2016 Berkunjung sekaligus memastikan solusi yang disiapkan sudah tepat dan membantu Bapak I Nyoman Munduk membersihkan rumah (4 jam)

12 Kamis, 11 Agustus 2016 Mengunjungi Keluarga Dampingan untuk bertukar pikiran mengenai masalah ekonomi yang dihadapi dan memberikan solusi kepada Bapak I Nyoman Munduk dengan membuat tabungan pribadi di LPD (3 jam) 13 Jumat, 12 Agutsus 2016 Membantu Bapak I Nyoman Munduk

beserta keluarga menanam bibit sayur sawi hijau dengan metode verticulture (di dalam bambu) (4 jam)

14 Sabtu, 13 Agustus 2016 Melengkapi informasi KK Dampingan yang belum lengkap sekaligus membantu mengajar cucu Bapak I Nyoman Munduk (4 jam)

15 Minggu, 14 Agustus 2016

Mengunjungi Keluarga Dampingan sekaligus memberikan solusi untuk masalah penataan dan kebersihan tempat tinggal beliau yaitu edukasi mengenai Prilaku hidup bersih dan sehat (4 jam)

16 Senin, 15 Agustus 2016 Membersihkan rumah dan menata barang-barang beliau menjadi lebih rapi dan bersih (4 jam)


(14)

10 17 Selasa, 16 Agustus 2016 Mengunjungi Keluarga Dampingan untuk

membantu memanen sayur hijau (2 jam) 18 Rabu, 17 Agustus 2016 Membantu KK Dampingan bekerja

memetik sayuran di ladang dan bersih-bersih (4 jam)

19 Kamis, 18 Agustus 2016 Mengunjungi Keluarga Dampingan dan memberikan pengertian pendidikan dan juga MCK (4 jam)

20 Senin, 20 Agustus 2016 Mengunjungi rumah Bapak I Nyoman Munduk dan sekaligus memberikan saran persuasif kepada Bapak I Nyoman Munduk agar memperhatikan kebersihan dan juga penataan ruangan (5 jam)

21 Selasa, 23 Agustus 2016 Berkunjung dan memberikan pengertian kepada Bapak I Nyoman Munduk tentang pentingnya menjaga kebersihan diri (3 jam) 22 Rabu, 24 Agustus 2016 Mengunjungi keluarga dampingan untuk

mengobrol ringan bersama anak laki-laki dan juga membantu membuat keranjang untuk ayamnya (3 jam)

23 Kamis, 25 Agustus 2016 Melengkapi informasi KK Dampingan yang belum lengkap sekaligus mendokumentasikan kondisi tempat tinggal beliau (4 jam)

24 Jumat, 26 Agustus 2016 Berdiskusi tentang kondisi saat itu dari keluarga Bapak I Nyoman Munduk sekaligus bercengkrama dengan keluarga (4 jam)

25 Sabtu, 27 Agustus 2016 Melakukan perpisahan dengan Keluarga Dampingan sekaligus penyerahan bantuan pangan untuk keluarga Bapak I Nyoman


(15)

11 Munduk (4 jam)


(16)

12 BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1. Pelaksanaan

Dalam pelaksanakan kegiatan KK Dampingan ini, lokasi yang digunakan adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Dari sekian banyak banjar di Desa Bangli, lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan KK Dampingan terhadap keluarga Bapak I Nyoman Munduk adalah di Banjar Sandan, Desa Bangli. Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Bangli. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan diskusi-diskusi santai bersama keluarga yang didamping untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan.

Hal pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan pengamatan mengenai masalah-masalah yang terlihat tanpa harus bertanya terlebih dahulu seperti masalah-masalah penataan bangunan di keluarga Bapak I Nyoman Munduk. Pertemuan selanjutnya dengan melakukan diskusi ringan dan pemberian solusi. Penulis juga melakukan observasi mengenai solusi yang diberikan apakah terealisasi dengan baik, cukup terlaksana atau tidak berjalan. Selama pemberian solusi terkait masalah yang ada, penulis juga ikut membantu I Nyoman Munduk dalam menyelesaikan keranjang ayam Bapak I Nyoman Munduk . Pemberian solusi terkait masalah penataan bangunan lebih berfokus pada edukasi pentingnya prilaku hidup bersih dan sehat. Terkait bidang kesehatan keluarga, penulis lebih berfokus pada pentingnya mencuci tangan sebelum makan atau setelah BAB serta pentingnya kualitas air yang dikonsumsi sehari-hari. Untuk segi perekonomian, penulis menyarankan beberapa peluang yang kemungkinan bisa dimanfaatkan oleh Bapak I Nyoman Munduk.

Terkait jam kunjungan keluarga Bapak I Nyoman Munduk memberikan keleluasaan untuk penulis jam berapapun berkunjung. Penulis biasanya berkunjung pada sore hari ketika Bapak I Nyoman Munduk sudah dalam kondisi santae. Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi


(17)

13 oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 25 kali selama 5 (lima) minggu, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 4 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 90 jam. Pada saat pertemuan terakhir, penulis melakukan perpisahan dengan keluarga Bapak I Nyoman Munduk.

4.2. Hasil

Dari program yang sudah dilaksanakan hasil dari segi program belum signifikan dapat dirasakan oleh keluarga Bapak I Nyoman Munduk karena memerlukan waktu untuk mengetahui hasil tersebut. Mengingat, walaupun dari segi ekonomi keluarga Bapak I Nyoman Munduk masih kurang memadai namun diharapkan segi penataan bangunan atau kesehatan tetap harus membaik. Program edukasi pentingnya tempat MCK dan juga prilaku hidup bersih dan sehat keluarga Bapak I Nyoman Munduk, tetapi diharapkan saran dari penulis dapat terealisasi pada waktu kedepan.

Penulis dalam melihat tingkat keberhasilan solusi yang diberikan melalui observasi atau wawancara. Misalnya saja ketika penulis menyarankan untuk Bapak I Nyoman Munduk bekerja sebagai petani sayur dan pekerjaan sambilan seperti beternak ayam kampung karena ayam kampung sangat dibutuhkan sekali di Bali terutama untuk ayam upekare seperti ayam caru itu yang memiliki nilae jual yang baik karena banyak yang membutuhkan ayam tersebut. Karena ayam upekare seperti ayam caru itu yang baru sekepalan tangan dewasa bias berharga Rp.30.000 dengan itu saya kira bias menambah penghasilan dari Bapak I Nyoman Munduk. Untuk program pentingnya bak penampungan air untuk ditutup, dampak buruk penggunaan air hujan, pentingnya cerobong asap serta pentingnya tanaman obat keluarga di halaman dapat diterima dengan baik dan mendapat perhatian yang sangat positif dari keluarga Bapak I Nyoman Munduk.

4.3. Kendala

Kendala yang ditemukan selama melaksanakan KK dampingan adalah tidak ditemukannya kendala baik saat jam berkunjung, berdiskusi ataupun membantu keluarga Bapak I Nyoman Munduk. Keluarga Bapak I Nyoman Munduk sangat menyambut baik setiap penulis melakukan kunjungan dan kesan kekeluargaan pun sangat terasa sehingga tidak ada perasaan


(18)

14 canggung selama kunjungan sehingga komunikasinya pun sangat nyambung dengan Bapak I Nyoman Munduk bias-bisa tidak terasa waktu sudah ma


(19)

1 BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

a. Permasalahan utama yang dihadapi oleh keluarga I Nyoman Munduk adalah masalah perekonomian dan tempat tinggal.

b. Solusi yang disarankan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah menyuruh Bapak I Nyoman Munduk untuk beternak ayam kampung kususnya untuk ayam upekare yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat sekitar untuk upekare persembahyangan maka dari itu harganya lumayan mahal dan berpotensi besar untuk dijadikan peluang bisnis yang menjanjikan kedepannya. Serta melakukan kegiatan bersih-bersih di lingkungan tempat tinggal serta merapikan perabotan rumah tangga secara rutin serta menyarankan dan mengajarkan cucunya untuk rajin menabung bila mempunyai uang jajan lebih dan menyarankan untuk rajin sekolah. 5.2 Saran

a. Saran untuk keluarga I Nyoman Munduk agar memanfaatkan secara optimal lahan di pekarangan rumah untuk menanam tanaman-tanaman obat dan temu-temuan yang dapat memberi manfaat bagi keluarga I Nyoman Munduk selain itu pula, disarankan untuk lebih memperhatikan kebersihan lingkungan rumah dengan lebih sering membersihkan dan merapikan perabotan rumah, menjaga kebersihan kandang babi dan sapi agar tidak berbau menyengat dan supaya kotoran sapi maupun kotoran babinya supaya bisa menjadi pupuk organik yang bermanfaat bagi kesuburan lahan pertanian sayurannya.


(20)

2 DAFTAR PUSTAKA

LPPM. 2016. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM). Badung: LPPM.


(21)

3 DOKUMENTASI

Gambar 1. Kondisi Rumah Keadaan dapur


(22)

4 Gambar 3. Foto Bersama KK Dampingan


(1)

oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 25 kali selama 5 (lima) minggu, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 4 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 90 jam. Pada saat pertemuan terakhir, penulis melakukan perpisahan dengan keluarga Bapak I Nyoman Munduk.

4.2. Hasil

Dari program yang sudah dilaksanakan hasil dari segi program belum signifikan dapat dirasakan oleh keluarga Bapak I Nyoman Munduk karena memerlukan waktu untuk mengetahui hasil tersebut. Mengingat, walaupun dari segi ekonomi keluarga Bapak I Nyoman Munduk masih kurang memadai namun diharapkan segi penataan bangunan atau kesehatan tetap harus membaik. Program edukasi pentingnya tempat MCK dan juga prilaku hidup bersih dan sehat keluarga Bapak I Nyoman Munduk, tetapi diharapkan saran dari penulis dapat terealisasi pada waktu kedepan.

Penulis dalam melihat tingkat keberhasilan solusi yang diberikan melalui observasi atau wawancara. Misalnya saja ketika penulis menyarankan untuk Bapak I Nyoman Munduk bekerja sebagai petani sayur dan pekerjaan sambilan seperti beternak ayam kampung karena ayam kampung sangat dibutuhkan sekali di Bali terutama untuk ayam upekare seperti ayam caru itu yang memiliki nilae jual yang baik karena banyak yang membutuhkan ayam tersebut. Karena ayam upekare seperti ayam caru itu yang baru sekepalan tangan dewasa bias berharga Rp.30.000 dengan itu saya kira bias menambah penghasilan dari Bapak I Nyoman Munduk. Untuk program pentingnya bak penampungan air untuk ditutup, dampak buruk penggunaan air hujan, pentingnya cerobong asap serta pentingnya tanaman obat keluarga di halaman dapat diterima dengan baik dan mendapat perhatian yang sangat positif dari keluarga Bapak I Nyoman Munduk.

4.3. Kendala

Kendala yang ditemukan selama melaksanakan KK dampingan adalah tidak ditemukannya kendala baik saat jam berkunjung, berdiskusi ataupun membantu keluarga Bapak I Nyoman Munduk. Keluarga Bapak I Nyoman Munduk sangat menyambut baik setiap penulis melakukan kunjungan dan kesan kekeluargaan pun sangat terasa sehingga tidak ada perasaan


(2)

canggung selama kunjungan sehingga komunikasinya pun sangat nyambung dengan Bapak I Nyoman Munduk bias-bisa tidak terasa waktu sudah ma


(3)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

a. Permasalahan utama yang dihadapi oleh keluarga I Nyoman Munduk adalah masalah perekonomian dan tempat tinggal.

b. Solusi yang disarankan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah menyuruh Bapak I Nyoman Munduk untuk beternak ayam kampung kususnya untuk ayam upekare yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat sekitar untuk upekare persembahyangan maka dari itu harganya lumayan mahal dan berpotensi besar untuk dijadikan peluang bisnis yang menjanjikan kedepannya. Serta melakukan kegiatan bersih-bersih di lingkungan tempat tinggal serta merapikan perabotan rumah tangga secara rutin serta menyarankan dan mengajarkan cucunya untuk rajin menabung bila mempunyai uang jajan lebih dan menyarankan untuk rajin sekolah.

5.2 Saran

a. Saran untuk keluarga I Nyoman Munduk agar memanfaatkan secara optimal lahan di pekarangan rumah untuk menanam tanaman-tanaman obat dan temu-temuan yang dapat memberi manfaat bagi keluarga I Nyoman Munduk selain itu pula, disarankan untuk lebih memperhatikan kebersihan lingkungan rumah dengan lebih sering membersihkan dan merapikan perabotan rumah, menjaga kebersihan kandang babi dan sapi agar tidak berbau menyengat dan supaya kotoran sapi maupun kotoran babinya supaya bisa menjadi pupuk organik yang bermanfaat bagi kesuburan lahan pertanian sayurannya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

LPPM. 2016. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM). Badung: LPPM.


(5)

DOKUMENTASI

Gambar 1. Kondisi Rumah Keadaan dapur


(6)

Gambar 3. Foto Bersama KK Dampingan