Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bangli - Kecamatan Baturiti - Kabupaten Tangli.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

PERIODE TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : BANGLI KECAMATAN : BATURITI KABUPATEN/KOTA : TABANAN NAMA MAHASISWA : AGNES TASIA

NIM : 1309005106

FAKULTAS/PS : Kedokteran Hewan / Kedokteran Hewan

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA 2016


(2)

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Pendampingan Keluarga di Desa Bangli, Baturiti, Tabanan ini dengan tepat waktu. Laporan ini merupakan salah satu program dari program KKN-PPM Reguler (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat) Periode XIII yang di laksanakan oleh Universitas Udayana.

Dalam pelaksanaan kegiatanini, penulis memperoleh banyak petunjuk, arahan, bimbingan, saran dan motivasi dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

- Ibu Dra. Iryanti Eka Suprihatin., M.Sc., Ph.D selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), atas bimbingannya dalam menyelesaikan program. - Bapak I Nyoman Rastawa selaku Kepala Desa Bangli atas

bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung.

- Bapak IMade Pareg beserta keluarga atas kesempatan yang diberikan untuk mendampinginya.

- Teman-teman KKN Desa Bangli yang selalu memberikan semangat dan kompak hingga program KKN-PPM Reguler ini terselesaikan dengan baik.

Serta semua pihak yang terkait dan rekan-rekan mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIII Tahun 2016 di Desa yang telah memberikan bantuan moral dan material dalam menyelesaikan program serta penyusunan laporan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan segala kritikan dan saran yang membangun dalam rangka penyempurnaan lebih lanjut. Semoga laporan ini dapat memberikan sumbangan bagi masyarakat desa dalam meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat. Terima Kasih.

Tabanan, 28 Agustus 2016


(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul…….……….i

Kata Pengantar………..………..…….ii

Daftar Isi………..………..……….iii

Halaman Pengesahan………..iv

BAB IGambaran Umum Keluarga Dampingan …………..……….…….1

1.1 Profil Keluarga Dampingan………..………...………..1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan..……….………..2

BAB II Identifikasi Dan Prioritas Masalah ……….………...5

2.1 Permasalahan Keluarga……….5

2.2 Masalah Prioritas………...6

BAB IIIUsulan Pensolusian Masalah……….8

3.1 Program………..8

3.2 Jadwal Kegiatan………...9

BAB IV Pelaksanaan, Hasil dan Kendala Pendampingan Keluarga……….13

4.1 Pelaksanaan………..13

4.2 Hasil……….14

4.3 Kendala………....15

BAB V Penutup……….………..………..16

5.1 Simpulan………..16

5.2 Rekomendasi………...16

Daftar Pustaka……….….……..17


(4)

(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

KKN Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di tiap-tiap desa yang telah ditentukan. Tujuan program ini secara khusus adalah untuk pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki. Salah satu kegiatan KKN ini adalah pendampingan keluarga.

Kegiatan pendampingan keluarga dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di tujuh dusun di Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan yakni Dusun Gunung Kangin, Dusun Bangli, Dusun Apit Yeh, Dusun Umapoh, Dusun Titigalar, Dusun Munduk Andong, dan Dusun Sandan. Pada KKN periode XIII ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di Dusun Munduk Andong yaitu Keluarga I Made Pareg dengan petunjuk dari Kepala Dusun Munduk Andong.

Keluarga I Made Pareg merupakan salah satu keluarga yang berkategori kurang mampu di Dusun Munduk Andong. Data keluarga I Made Pareg dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

No Nama Keluarga Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. I Made Pareg Menikah 70 tahun Tidak Sekolah Tidak Bekerja Kepala keluarga (laki-laki) 2. Made Sadya Menikah 53 tahun Tidak

Sekolah Buruh

Istri (perempuan) 3. Wayan Candra Yasa Belum

menikah 22 tahun Lulus SMA Buruh

Anak (laki-laki)

Keluarga I Made Pareg merupakan salah satu warga Banjar Dinas Munduk Andong, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan yang tergolong dalam


(6)

kategori rumah tangga kurang mampu. I Made Pareg memiliki seorang istri yang bernama Made Sadya, dan dikaruniai 1 orang anak laki-laki bernama Wayan Candra Yasa. Mereka tinggal bersama di atas tanah seluas ± 2 Are. Lahan ini dimanfaatkan oleh I Made Pareg untuk mendirikan beberapa pondok untuk tempat beristirahat dengan anggota keluarganya serta memelihara 8 ekor ayam, 2 ekor bebek dan 1 ekor anjing.

Dalam lahan seluas ± 2 are tersebut berdiri dua pondok yang terbuat dari batako untuk tempat beristirahat dan anyaman bambu untuk bangunan dapur. Rumah beliau terdiri dari 2 ruangan untuk beristirahat yang dilengkapi dengan kasur. Kondisi dapur masih sangat sederhana karena masih menggunakan kayu bakar untuk memasak. Beliau juga tidak memiliki alat elektronik namun sudah ada aliran listrik yang cukup memadai. Sayangnya keluarga I Made Pareg belum memiliki kamar mandi sehingga beliau dan keluarga harus mandi di telabah, pancoran atau sungai yang lokasinya cukup jauh dari rumah beliau.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Kondisi ekonomi I Made Pareg dapat dikatakan memiliki penghasilan yang tidak tetap, melihat pekerjaan yang ia miliki mendatangkan hasil yang tidak menentu yaitu sebagai buruh tani setiap harinya. Kehidupan I Made Pareg sangat sederhana yang sehari-hari beliau bersama keluarga makan nasi dengan lauk pauk seadanya, untuk sayuran dan bumbu dapur dapat dipetik dari ladang. I Made Pareg dan keluarga juga berusaha mengerahkan segala kemampuan untuk bertahan hidup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Keluarga I Made Pareg juga memiliki ternak berupa beberapa ekor ayam, bebek dan anjing yang harus dirawat setiap harinya dengan memberikan sisa-sisa dari makanan yang dikonsumsi keluarganya.

1.2.1. Pendapatan Keluarga

a. Sumber Penghasilan

I Made Pareg memiliki sumber penghasilan yang terbilang tidak tetap dengan pekerjaan istri dan anaknya sebagai buruh tani. Kebutuhan pangan


(7)

keluarga I Made Pareg mengkonsumsi nasi tiap harinya karena keluarga beliau juga mendapat bantuan beras miskin dari desa. Istri dan anak beliau memanfaatkan pekerjaannya sebagai buruh tani yang ia kerjakan sendiri sehingga beliau bisa mendapatkan upah sebesar Rp 80.000,00. Hasil tersebut tidak tetap didapatkannya setiap hari. Jadi per harinya, beliau bisa mendapat upah lebih atau kurang dari Rp 80.000,00. Sehingga beliau harus menggunakan upah tersebut seminimal mungkin.

1.2.2. Pengeluaran Keluarga

Pengeluaran dari keluarga I Made Pareg adalah pengeluaran sehari-hari untuk kebutuhan pokok dan kehidupan sosial masyarakat.

a. Kebutuhan Pokok Sehari-hari

Pengeluaran keluarga I Made Pareg secara rutin di habiskan untuk biaya makan, biaya listrik dan biaya air. Untuk biaya listrik beliau membayar sebesar Rp 25.000,00 – Rp 50.000,00 per bulan. Sedangkan untuk biaya air beliau membayar sebesar Rp 10.000,00 per bulan. Keluarga I Made Pareg mendapatkan beras bantuan dari desa, untuk 15 kg beras dapat digunakan memenuhi kebutuhan keluarganya selama kurang lebih 1-2 minggu. Selebihnya, jika mendapatkan penghasilan yang cukup beliau mampu membeli beras untuk memasak nasi dengan lauk pauk. Untuk memasak beliau masih menggunakan kayu bakar dengan dapur tradisional.

b. Pengeluaran untuk Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, Bapak I Made Pareg dan keluarga tidak pernah mengalami sakit yang sangat serius. Biasanya jika mengalami sakit yang tidak terlalu serius keluarga I Made Pareg berobat ke Puskesmas terdekat dengan menggunakan kartu kesehatan. Penyakit yang biasa dialami oleh Bapak I Made Pareg dan keluarga adalah pusing-pusing, nyeri dada, nyeri sendi dan pegal akibat cuaca yang cukup dingin.


(8)

c. Kebutuhan Sosial dan lain-lain

Pengeluaran sosial keluarga Bapak I Made Pareg sangat jarang terjadi karena kecuali pada saat ada orang meninggal atau pada saat piodalan di Pura. Rata-rata biaya yang dikeluarkan pun hanya Rp. 20.000 untuk membeli beras dan gula saat ada kematian. Sementara itu, untuk biaya pada saat piodalan, biasanya bapak I Made Pareg mengeluarkan biaya sebesar Rp. 25.000,00 untuk membeli keperluan seperti busung, buah, dan bunga.

Kebutuhan lainnya seperti air dan listrik di rumah bapak I Made Pareg tidak terlalu banyak karena memang beliau menggunakan alat penerangan dan barang-barang elektronik seadanya saja, sedangkan untuk keperluan air bersih beliau membeli. Untuk keperluan mandi biasanya beliau dan keluarga memanfaatkan sungai, pancoran atau telabah karena belum memiliki kamar mandi.


(9)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan diperoleh setelah beberapa kali mengadakan kunjungan dan pertemuan ke rumah keluarga dampingan. Identifikasi permasalahan tersebut menggunakan metode kekeluargaan dengan melakukan pendekatan secara kekeluarga dengan bapak I Made Pareg.

Permasalahan yang terjadi pada keluarga bapak I Made Pareg adalah sebagai berikut:

a. Masalah Perekonomian

Permasalahan utama yang dihadapi oleh keluarga I Made Pareg adalah permasalahan dalam aspek ekonomi. Keadaan ekonomi saat ini sangat memperngaruhi kebutuhan pokok keluarga I Made Pareg, mulai dari bahan sandang, pangan, hingga papan. Pekerjaan istri dan anaknya sebagai buruh tani dengan memetik sayuran dan merawat tanaman di ladang orang dengan hasil yang tidak menentu dan tidak adanya bantuan penghasilan lain untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di bidang perekonomian.

b. Masalah Kebersihan Diri

Kondisi kebersihan diri keluarga I Made Pareg masih kurang. Hal ini dikarenakan beliau jarang mengganti baju karena jumlah baju yang dimiliki sedikit. Selain itu, baju yang sama digunakan selama beberapa hari. Kondisi tersebut jauh dari kata bersih mengingat baju tersebut juga digunakan beliau selama bekerja di ladang.

c. Masalah Penataan dan Kebersihan Tempat Tinggal

Kondisi rumah I Made Pareg memang sudah cukup layak dihuni dengan dinding yang menggunakan batako dan masih menggunakan anyaman bambu. Terlebih keadaan dapur yang masih sangat tradisional dengan tempat yang sempit membuat kondisi rumah I Made Pareg menjadi pengap dan


(10)

karena penggunaan kayu bakar untuk memasak membuat keadaan dapur menjadi menghitam.

Kondisi kerapian dan kebersihan rumah I Made Pareg bisa di katakan cukup karena ruang beristirahat, dapur dan tempat menjemur baju keadaannya terpisah. Dalam pekarangan rumah I Made Pareg sudah berisi padmasana dan tugu karang sehingga rumah beliau sudah lengkap untuk menyesuaikan dengan adat orang Hindu di Bali. Sayangnya, rumah I Made Pareg tidak dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi karena memang perolehan air yang cukup sulit dan kondisi ekonomi memutuskan untuk belum membuat kamar mandi pribadi. Tempat tinggal keluarga I Made Pareg masih dalam keadaan baik karena walaupun dasar rumahnya masih berhubungan langsung dengan tanah, debu tidak terlalu bertebaran karena tanah di desa ini tergolong tanah yang lembab dan beliau membuang sampah jauh dari rumahnya.

2.2 Masalah Prioritas

Permasalahan prioritas yang dihadapi oleh keluarga I Made Pareg diantaranya adalah masalah ekonomi, kesehatan, dan infrasruktur. Berdasarkan analisis KUWAT permasalahan yang mendapatkan prioritas adalah sebagai berikut :

2.2.1 Masalah Perekonomian

Permasalahan ekonomi merupakan salah satu masalah penting bagi kehidupan sehari-hari keluarga I Made Pareg, karena masalah ini harus dipecahkan demi kelangsungan hidup keluarga I Made Pareg. Hingga kini beliau tidak bekerja karena mengingat usia bapak I Made Pareg sudah semakin lanjut. Hanya istri dan anaknya saja yang bekerja sebagai buruh tani, sehingga merekalah yang menanggung kebutuhan keluarga sehari-hari. Tidak memiliki penghasilan yang tetap dan tidak adanya pekerjaan tambahan membuat kondisi perekonomian keluarga I Made Pareg belum cukup memadai.


(11)

Kondisi kebersihan diri keluarga I Made Pareg masih kurang. Hal ini dikarenakan beliau memiliki persediaan baju yang sedikit dan terbatas sehingga untuk kesehariannya jarang mengganti baju. Selama dua hari, beliau menggunakan baju yang sama baik dalam bekerja hingga tidur. Hal tersebut ditakuti berdampak buruk bagi kesehatan keluarga I Made Pareg terkait dengan kebersihan yang menyangkut kulit.

2.2.3 Masalah Kebersihan Tempat Tinggal

Tempat tinggal merupakan sebagai kebutuhan papan bagi setiap tiap keluarga memberikan dampak yang cukup besar baik dari kondisi dan tatanannya. Keadaan tempat tinggal yang kondisinya tidak baik dan tidak nyaman sangat bergantung pada kesadaran masing-masing penghuni rumah untuk merawat tempat tinggalnya. Sehingga segala aspek kebersihan harus diperhatikan oleh pihak keluarga demi melangsungkan hidup sehat dan nyaman bersama keluarga.


(12)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, selanjutnya ditindak lanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan dari Keluarga Dampingan. Adapun program yang dilaksanakan selama mendampingi keluarga bapak I Made Pareg diantaranya Program Tukar Pikiran Mengenai Masalah Ekonomi, Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat serta Pemberian Bantuan Pangan dan Sandang. Berikut merupakan deskripsi dari masing-masing program yang dilakukan.

3.1.1 Program Tukar Pikiran Mengenai Masalah Ekonomi

Kegiatan ini dipilih guna menyelesaikan masalah perekonomian keluarga. Salah satu solusi yang ditawarkan untuk memecahkan masalah ekonomi adalah membuat tabungan. Tabungan merupakan sebuah aset yang berharga dan dapat digunakan apabila suatu saat dibutuhkan disaat-saat penting. Bapak I Made Pareg saat ini tidak memiliki tabungan pribadi. Saya menyarankan untuk menyisihkan sebagian uang penghasilan Keluarga I Made Pareg senilai Rp 5.000,00 – Rp 10.000,00 untuk ditabung perhari di LPD Desa Bangli. Dengan menabung di LPD, beliau dapat mendapat bunga dari hasil menabungnya. Selain itu, beliau juga memiliki tabungan sehingga jika ada kebutuhan yang sangat mendesak dan memerlukan cukup banyak uang, beliau tidak bingung mencari uang. Selain itu untuk anaknya bisa melamar pekerjaan yang lebih baik untuk memdapatkan penghasilan tetap yang lebih dari sebelumnya seperti melamar menjadi penjaga kios.

3.1.2 Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat

Penyuluhan ini dilakukan untuk memberitahukan kepada keluarga bapak I Made Pareg bahwa kebersihan tempat tinggal sangat penting.


(13)

Sebaiknya keluarga I Made Pareg menyempatkan waktu untuk melakukan pembersihan terhadap tempat tinggalnya secara rutin apalagi keluarga Bapak I Made Pareg memelihara beberapa hewan dan mencoba menata barang-barang yang ada sehingga terlihat rapi. Kebersihan tempat tinggal itu sangat penting mengingat kebersihan adalah pangkal kesehatan. Jika lingkungan tidak bersih, maka besar kemungkinan akan menimbulkan penyakit-penyakit yang menyangkut kesehatan tubuh mulai dari yang ringan hingga serius.

3.1.3 Pemberian Bantuan Pangan dan Sandang

Program ini merupakan program pemberian bantuan untuk keluarga bapak I Made Pareg. Pemberian bantuan diberikan dalam bentuk pangan dan sandang yang diharapkan dapat membantu keluarga bapak I Made Pareg dalam melangsungkan hidupnya. Adapun bantuan pangan yang diberikan seperti beras, gula, minyak goreng, kopi, teh, dan telor. Sementara itu, untuk bantuan sandang yang diberikan seperti baju kaos dan celana.

3.2 Jadwal Kegiatan

No Hari/tanggal Jenis Kegiatan

1. Minggu, 24 Juli 2016 Meminta data Keluarga Dampingan yang telah ditentukan kepada kelian Dusun Munduk Andong, mencari dan Perkenalan dengan KK Dampingan Bapak I Made Pareg (5 jam)

2 Senin, 25 Juli 2016 Membantu KK Dampingan bersih-bersih di areal rumahnya (3 jam)

3 Selasa, 26 Juli 2016 Meminta biodata Kepala Keluarga serta Anggota Keluarga Dampingan (4 jam) 4 Rabu, 27 Juli 2016 Menanyakan penghasilan dan permasalahan


(14)

jam)

5 Jumat, 29 Juli 2016 Berdiskusi dengan Keluarga Dampingan tentang masalah lainnya dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi Keluarga dampingan (3 jam)

6 Minggu, 31 Juli 2016 Berdiskusi dengan Keluarga Dampingan tentang masalah lainnya dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi Keluarga dampingan (1 jam)

7 Selasa, 2 Agustus 2016 Berdiskusi dengan Keluarga Dampingan tentang masalah lainnya dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi Keluarga dampingan (4 jam)

8 Rabu, 3 Agustus 2016 Mengunjungi keluarga dampingan untuk mensosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat (3 jam)

9 Minggu, 7 Agustus 2016 Mengunjungi Keluarga Dampingan untuk bertukar pikiran mengenai masalah ekonomi yang dihadapi dengan memberikan solusi untuk membuat tabungan demi meningkatkan ekonomi keluarga dampingan, dan membantu KK Dampingan mengerjakan pekerjaan rumah (5 jam) 10 Selasa, 9 Agustus 2016 Mengunjungi Keluarga Dampingan untuk

berbincang – bincang dan menghibur sambil melepas penat keluarga I Made Pareg sehabis pulang berkebun (4 jam)

11 Rabu, 10 Agustus 2016 Melengkapi informasi KK Dampingan yang belum lengkap dengan berbincang-bincang


(15)

bersama anak dari I Made Pareg (4 jam) 12 Jumat, 12 Agustus 2016 Melengkapi informasi KK Dampingan yang

belum lengkap dengan berbincang-bincang bersama anak dari I Made Pareg ( 4 jam) 13 Sabtu, 13 Agustus 2016 Membantu memanen hasil kebun bersama

ibu Made Sadya dan bersih-bersih di sekitar rumahnya (3 jam)

14 Minggu, 14 Agutsus 2016

Membantu bersih-bersih rumah keluarga dampingan dan membantu memasak (4 jam) 15 Senin, 15 Agustus 2016 Mengunjungi Keluarga Dampingan untuk berbincang – bincang dan menghibur sambil melepas penat keluarga I Made Pareg sehabis pulang berkebun (4 jam)

16 Kamis, 18 Agustus 2016 Berdiskusi dengan Keluarga Dampingan tentang masalah lainnya dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi Keluarga dampingan (4 jam)

17 Jumat, 19 Agustus 2016 Membantu bersih-bersih rumah keluarga dampingan dan membantu memasak (2 jam) 18 Sabtu, 20 Agustus 2016 Berdiskusi dengan Keluarga Dampingan tentang masalah lainnya dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi Keluarga dampingan (4 jam)

19 Minggu, 21 Agustus 2016

Membantu memanen hasil kebun bersama ibu Made Sadya dan bersih-bersih di sekitar rumahnya (4 jam)

20 Senin, 22 Agustus 2016 Mengunjungi Keluarga Dampingan dan memberikan pengertian tentang pentingnya berganti baju (3 jam)


(16)

21 Selasa, 23 Agustus 2016 Membantu bersih-bersih rumah keluarga dampingan, membantu memasak dan memberi makan ternak (5 jam)

22 Rabu, 24 Agustus 2016 Berdiskusi dengan Keluarga Dampingan tentang masalah lainnya dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi Keluarga dampingan (4 jam)

23 Kamis, 25 Agustus 2016 Membantu memanen hasil kebun bersama ibu Made Sadya dan bersih-bersih di sekitar rumahnya (3 jam)

24 Jumat, 26 Agustus 2016 Membantu bersih-bersih rumah keluarga dampingan dan membanntu memberi makan ternak (3 jam)

25 Sabtu, 27 Agustus 2016 Melakukan perpisahan dengan Keluarga Dampingan sekaligus penyerahan bantuan pangan dan sandang untuk keluarga Bapak I Made Pareg (4 jam)


(17)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1. Pelaksanaan

Dalam pelaksanakan kegiatan KK Dampingan ini, lokasi yang digunakan adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Dari sekian banyak banjar di Desa Bangli, lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan KK Dampingan terhadap keluarga Bapak I Made Pareg adalah di Banjar Munduk Andong, Desa Bangli. Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Bangli. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan diskusi santai bersama keluarga yang didampingi untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan memberikan solusi yang terbaik.

Hal pertama yang dilakukan adalah diskusi ringan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh keluarga I Made Pareg. Masalah-masalah yang teridentifikasi seperti masalah perekonomian, kebersihan diri serta penataan dan kebersihan tempat tinggal. Selanjutnya, masalah tersebut dipecahkan dengan melakukan diskusi ringan dan pemberian solusi. Penulis juga melakukan pengamatan mengenai solusi yang diberikan apakah terealisasi dengan baik, atau tidak berjalan. Selama pemberian solusi terkait masalah yang ada, penulis juga mengikuti aktivitas dari Bapak I Made Pareg seperti membantu istri dan anak beliau bekerja di ladang, memasak, mencari air bersih, mencari kayu bakar untuk memasak, dan menanam bibit sayuran. Pemberian solusi terkait masalah perekonomian yaitu dengan membuat tabungan pribadi dan melakukan kegiatan berwirausaha yakni menjual hasil ternak yang di pelihara untuk mendapatkan penghasilan tambahan.


(18)

Terkait dengan kebersihan, penulis lebih fokus terhadap kebersihan tempat tinggal dan juga kebersihan diri. Untuk kebersihan tempat tinggal, penulis menyarankan untuk membersihkan rumah secara rutin dan halaman tetap di sapu karena banyak terdapat ternak. Hal tersebut dilakukan agar lingkungan rumah bapak I Made Pareg tetap bersih walaupun memiliki beberapa ternak agar tidak mengganggu kesehatan dari keluarga Bapak I Made Pareg. Selain itu dalam bidang kesehatan keluarga, penulis lebih berfokus pada pentingnya mengganti baju mengingat beliau sangat jarang mengganti baju. Kondisi ini berpengaruh pada kesehatan beliau karena dapat berpotensi menyebabkan penyakit kulit.

Terkait jam kunjungan keluarga Bapak I Made Pareg memberikan keleluasaan untuk penulis jam berapapun berkunjung. Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 25 kali selama 5 (lima) minggu, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 3-4 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai minimal 90 jam. Pada saat pertemuan terakhir, penulis melakukan perpisahan dengan keluarga I Made Pareg. Selain itu, penulis juga memberikan bantuan sandang berupa baju layak pakai beserta bantuan pangan berupa beras, gula, minyak goreng, kopi, teh, dan telur. Bantuan tambahan lainnya yang diberikan berupa alat-alat mandi seperti sabun, sampo dan juga detergent.

4.2. Hasil

Dari program yang sudah dilaksanakan hasil dari segi program belum seluruhnya dapat dirasakan oleh keluarga Bapak I Made Pareg karena memerlukan waktu untuk mengetahui hasil tersebut. Mengingat, bila dari segi ekonomi keluarga Bapak I Made Pareg sudah cukup memadai diharapkan dari segi kebersihan diri atau kesehatan juga turut membaik. Penulis dalam melihat tingkat keberhasilan solusi yang diberikan melalui observasi atau wawancara. Misalnya saja ketika penulis menyarankan untuk Bapak I Made Pareg lebih baik menjual beberapa ternak ayam


(19)

yang beliau ternakan di halaman rumahnya. Berhubung ternak yang beliau miliki lumayan banyak dan uang hasil penjualan tersebut dapat di tabung untuk kepentingan yang mendesak.

4.3. Kendala

Kendala yang ditemukan selama melaksanakan KK dampingan adalah tidak ditemukannya kendala baik saat jam berkunjung, berdiskusi ataupun membantu keluarga Bapak I Made Pareg. Keluarga Bapak I Made Pareg sangat menyambut baik setiap penulis melakukan kunjungan dan kesan kekeluargaan pun sangat terasa, sehingga tidak ada perasaan canggung selama kunjungan.


(20)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Simpulan yang dapat ditarik dari hasil pendampingan keluarga kurang mampu selama 1 bulan 1 minngu di Dusun Munduk Andong dengan keluarga Bapak I Made Pareg adalah termasuk keluarga yang kurang mampu yang mengalami permasalahan perekonomian, serta masalah infrasruktur. Solusi yang dapat dilakukan untuk keluarga dampingan adalah diskusi membicarakan masalah, memberikan solusi dengan cara penyuluhan dan motivasi untuk menghadapi masalah tersebut.

Program pemecahan masalah yang dijalankan berupa tukar pikiran untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga, serta bagaimana cara memulai berwirausaha yaitu dengan bekerja pada sebuah pekerjaan yang medapatkan hasil yang tetap. Selain memberikan solusi masalah dan motivasi, sumbangan berupa beberapa bahan pangan dan sandang pokok juga diberikan untuk meringankan sedikit beban ekonomi dan meningkatkan kesehatan keluarga Bapak I Made Pareg.

5.2 Rekomendasi

a) Pertimbangkan untuk melakukan kegiatan berwirausaha yakni menjual hasil ternak yang di pelihara untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

b) Menyarankan untuk menabung sebagai simpanan di hari tua.

c) Pertimbangkan kesehatan sebagai nomor satu karena tanpa kesehatan tidak dapat melakukan aktifitas seperti biasanya dan dapat menganggu pemasukan di ekonomi keluarga.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

LPPM. 2016. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM). Badung: LPPM.


(22)

LAMPIRAN


(23)

Foto saat penyerahan pemberian sandang dan pangan


(1)

14 Terkait dengan kebersihan, penulis lebih fokus terhadap kebersihan tempat tinggal dan juga kebersihan diri. Untuk kebersihan tempat tinggal, penulis menyarankan untuk membersihkan rumah secara rutin dan halaman tetap di sapu karena banyak terdapat ternak. Hal tersebut dilakukan agar lingkungan rumah bapak I Made Pareg tetap bersih walaupun memiliki beberapa ternak agar tidak mengganggu kesehatan dari keluarga Bapak I Made Pareg. Selain itu dalam bidang kesehatan keluarga, penulis lebih berfokus pada pentingnya mengganti baju mengingat beliau sangat jarang mengganti baju. Kondisi ini berpengaruh pada kesehatan beliau karena dapat berpotensi menyebabkan penyakit kulit.

Terkait jam kunjungan keluarga Bapak I Made Pareg memberikan keleluasaan untuk penulis jam berapapun berkunjung. Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 25 kali selama 5 (lima) minggu, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 3-4 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai minimal 90 jam. Pada saat pertemuan terakhir, penulis melakukan perpisahan dengan keluarga I Made Pareg. Selain itu, penulis juga memberikan bantuan sandang berupa baju layak pakai beserta bantuan pangan berupa beras, gula, minyak goreng, kopi, teh, dan telur. Bantuan tambahan lainnya yang diberikan berupa alat-alat mandi seperti sabun, sampo dan juga detergent.

4.2. Hasil

Dari program yang sudah dilaksanakan hasil dari segi program belum seluruhnya dapat dirasakan oleh keluarga Bapak I Made Pareg karena memerlukan waktu untuk mengetahui hasil tersebut. Mengingat, bila dari segi ekonomi keluarga Bapak I Made Pareg sudah cukup memadai diharapkan dari segi kebersihan diri atau kesehatan juga turut membaik. Penulis dalam melihat tingkat keberhasilan solusi yang diberikan melalui observasi atau wawancara. Misalnya saja ketika penulis menyarankan untuk Bapak I Made Pareg lebih baik menjual beberapa ternak ayam


(2)

15 yang beliau ternakan di halaman rumahnya. Berhubung ternak yang beliau miliki lumayan banyak dan uang hasil penjualan tersebut dapat di tabung untuk kepentingan yang mendesak.

4.3. Kendala

Kendala yang ditemukan selama melaksanakan KK dampingan adalah tidak ditemukannya kendala baik saat jam berkunjung, berdiskusi ataupun membantu keluarga Bapak I Made Pareg. Keluarga Bapak I Made Pareg sangat menyambut baik setiap penulis melakukan kunjungan dan kesan kekeluargaan pun sangat terasa, sehingga tidak ada perasaan canggung selama kunjungan.


(3)

16 BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Simpulan yang dapat ditarik dari hasil pendampingan keluarga kurang mampu selama 1 bulan 1 minngu di Dusun Munduk Andong dengan keluarga Bapak I Made Pareg adalah termasuk keluarga yang kurang mampu yang mengalami permasalahan perekonomian, serta masalah infrasruktur. Solusi yang dapat dilakukan untuk keluarga dampingan adalah diskusi membicarakan masalah, memberikan solusi dengan cara penyuluhan dan motivasi untuk menghadapi masalah tersebut.

Program pemecahan masalah yang dijalankan berupa tukar pikiran untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga, serta bagaimana cara memulai berwirausaha yaitu dengan bekerja pada sebuah pekerjaan yang medapatkan hasil yang tetap. Selain memberikan solusi masalah dan motivasi, sumbangan berupa beberapa bahan pangan dan sandang pokok juga diberikan untuk meringankan sedikit beban ekonomi dan meningkatkan kesehatan keluarga Bapak I Made Pareg.

5.2 Rekomendasi

a) Pertimbangkan untuk melakukan kegiatan berwirausaha yakni menjual hasil ternak yang di pelihara untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

b) Menyarankan untuk menabung sebagai simpanan di hari tua.

c) Pertimbangkan kesehatan sebagai nomor satu karena tanpa kesehatan tidak dapat melakukan aktifitas seperti biasanya dan dapat menganggu pemasukan di ekonomi keluarga.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

LPPM. 2016. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM). Badung: LPPM.


(5)

LAMPIRAN


(6)

Foto saat penyerahan pemberian sandang dan pangan