Studi Eksperimental Pengaruh Penggunaan PS Ball Sebagai Filler terhadap Kuat Lentur Beton.

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN

PS BALL SEBAGAI FILLER TERHADAP KUAT

LENTUR BETON

Bangun Priongko Seto NRP : 0821032

Pembimbing : Ronald Simatupang, S.T., M.T.

ABSTRAK

Perubahan iklim merupakan hal yang penting saat ini. Kenaikan suhu yang merupakan salah satu penyebab perubahan iklim/ global warming, juga disebabkan banyaknya penggunaan beton sebagai material dasar suatu bangunan baik itu jalan, jembatan,maupun gedung, karena beton yang bersifat panas. Dengan hal ini dibutuhkan suatu inovasi dalam dunia konstruksi yang bisa digunakan secara berkelanjutan. Salah satu tahapan penting dalam suatu struktur bangunan adalah pemilihan jenis material yang akan digunakan seperti limbah baja dan PS Ball. PS

Ball adalah singkatan dari Precious Slag Ball, material baru yang dihasilkan dari slag EAF. PS Ball memiliki permukaan mengkilap dengan struktur spinel yang stabil.

Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh PS Ball sebagai pengisi pasir atau filler terhadap kuat lentur beton dan melakukan perbandingan antara penggunaan PS Ball sebagai campuran beton pengganti pasir dengan PS Ball sebagai campuran beton pengisi pasir. Benda uji yang digunakan untuk penelitian kuat lentur ini adalah balok berukuran 150 x 150 x 600 mm. Dengan rencana mutu beton fc’=20 Mpa pada umur 28 hari.

Nilai kuat lentur yang didapat sebesar 4,533 Mpa untuk beton tanpa campuran PS

Ball. Sedangkan kuat lentur beton yang menggunakan campuran PS Ball mengalami

penurunan sebesar 27,6703% dibandingkan dengan campuran beton tanpa PS Ball. Pola retak lentur yang baik terjadi pada kadar 15% campuran PS Ball. Sedangkan pola retak yang kurang baik terjadi pada campuran PS Ball dari 5%, 10%, 20%, 25%, 30%, 35%, 40%, 45%, dan 50%, yang memiliki pola retak lentur geser.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

EKSPERIMENTAL STUDY OF THE EFFECT OF USING

PS BALL FILLER ON THE FLEXURAL STRENGTH OF

CONCRETE

Bangun Priongko Seto NRP : 0821032

Supervisor : Ronald Simatupang, S.T., M.T.

ABSTRACT

Climate change is important at this time. The temperature rise which is one of the causes of climate change / global warming, also due to the heavy use of concrete as a building material basis be it roads, bridges, and buildings, because concrete is hot. With this it takes an innovation in the world of construction that can be used on an ongoing basis. One of the important stages in a building structure is the choice of materials to be used as waste steel and PS Ball. PS Ball is an abbreviation of Precious Slag Ball, new materials produced from EAF slag. PS Ball has a shiny surface with a stable spinel structure.

The study was conducted to determine whether the effect of PS Ball as a filler on flexural strength of concrete and do a comparison between the use of PS Ball as a substitute for sand concrete mix with concrete mixtures PS Ball as filler. Specimens used for this study is the beam flexural strength measuring 150 x 150 x 600 mm. With a quality plan of concrete fc '= 20 MPa at 28 days.

Flexural strength values obtained at 4.533 MPa for the concrete without any mixture of PS Ball. While the flexural strength of concrete using a mixture of PS Ball decreased by 27.6703% compared to the concrete mix without PS Ball. Good flexural crack patterns occur at levels of 15% mixture of PS Ball. While the pattern of cracks that occurred in poorly Ball PS mixture of 5%, 10%, 20%, 25%, 30%, 35%, 40%, 45%, and 50%, which has a flexural shear crack pattern.


(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... ... i

Surat Keterangan Tugas Akhir ... ... ii

Surat Keterangan Selesai Tugas Akhir ... ... .. iii

Lembar Pengesahan ... ... iv

Pernyataan Orisinalitas Laporan Tugas Akhir ... ... v

Abstrak ... ... .. vi

Kata Pengantar ... ... .. viii

Daftar Isi ... ... .. x

Daftar Gambar ... ... .. xv

Daftar Tabel ... ... .. xvi

Daftar Notasi ... ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... ... 1

1.1 Latar Belakang ... ... 1

1.2 Tujuan Penulisan.... ... ... 2

1.3 Ruang Lingkup ... ... ... 2

1.4 Metoda Penulisan Laporan ... ... 2

1.5 Bagan Alir Penelitian ... ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Beton ... ... ... ... 5

2.1.1 Beton Segar (Fresh Concrete) ... ... 6

2.1.1.1 Kemudahan Pengerjaan (Workability) ... ... 6

2.1.1.2 Pemisahan Kerikil (Segregation) ... ... 8


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Sifat-Sifat Umum Beton ... ... 8

2.1.3 Tegangan dan Regangan Beton... ... 12

2.1.4 Klasifikasi Beton ... ... 13

2.1.5 Jenis Beton ... ... 14

2.1.6 Kelebihan dan Kekurangan Beton ... ... 15

2.2 Bahan Penyusun Beton ... ... 16

2.2.1 Semen ... ... 16

2.2.1.1 Umum ... ... 16

2.2.1.2 Semen Portland ... ... 17

2.2.1.3 Jenis Semen Portland ... ... 17

2.2.2 Agregat ... ... 18

2.2.2.1 Umum ... ... 18

2.2.3 Air... ... ... 19

2.3 PS Ball... ... ... 20

2.3.1Karakteristik PS Ball ... ... 23

2.3.2 Keuntungan Penggunaan PS Ball ... ... 24

2.3.3 Diversifikasi Aplikasi PS Ball ... ... 24

2.4 Kekuatan Lentur Beton ... ... 26

2.4.1 Keruntuhan Lentur Akibat Kondisi Batas (Ultimite) ... ... 28

2.4.2 Pola Retak Beton ... ... 29

2.5 Standar Pengujian ... ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... ... 43

3.1 Bagan Alir Penelitian ... ... 43

3.2 Pengujian Material ... ……... 44

3.2.1 Agregat Halus ... ... 44

3.2.1.1 Kadar Bahan Organik Agregat Halus ... ... 44

3.2.1.2 Kadar Air Agregat Halus ... ... 45

3.2.1.3 Kadar Lumpur Agregat Halus ... ... 46


(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.2.1.5 Berat Jenis (Specific Grafity) dan Absorpsi Agregat Halus ... ... 48

3.2.1.6 Analisis Saringan Agregat Halus ... ... 49

3.2.2 Agregat Kasar ... ... 50

3.2.2.1 Kadar Air Agregat Kasar ... ... 50

3.2.2.2 Berat Isi Agregat Kasar ... ... 51

3.2.2.3 Berat Jenis (specific gravity) dan Absorpsi Agregat Kasar... 52

3.2.2.4 Analisis Saringan Agregat Kasar ... ... 52

3.3 Pengujian PS Ball ... ... 53

3.3.1 Pemeriksaan Kadar Bahan Organik ... ... 54

3.3.2 Kadar Air ... ... 55

3.3.3 Kadar Silt dan Clay ... ... 56

3.4 Benda Uji ... ……... 56

3.5 Mix Desain ... ……... 57

3.6 Uji Slump ... ……... 65

3.7 Alat Uji Lentur ... ……... 66

BAB IV ANALISA DATA HASIL PENELITIAN ... ……... 68

4.1 Analisis Kuat Tekan Beton ... ... 68

4.1.1 Analisis Kuat Tekan Beton dengan PS Ball Sebagai Filler ... ... 68

4.2 Analisis Kuat Lentur Beton ... ... 70

4.2.1 Analisis Kuat Lentur Beton dengan PS Ball Sebagai Filler ... ... 70

4.2.1.1 Beton Tanpa Campuran PS Ball ... ... 70

4.2.1.2 Beton dengan Campuran PS Ball ... ... 71

4.3 Hubungan Kuat Lentur dengan Kuat Tekan Beton ... ……... 78

4.3.1 Analisis Hubungan Kuat Lentur dengan Kuat Tekan Beton dengan PS Ball Sebagai Filler ... ... 78

4.4 Pengaruh Penggunaan PS Ball terhadap Kuat Lentur Beton ... ... 81

4.4.1 Analisis Pengaruh PS Ball Sebagai Filler terhadap Kuat Lentur Beton ... ... 81


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha 4.5.1 Analisis Pola Retak Beton dengan Campuran Beton PS Ball

sebagai Filler ... ... 84

4.6 Momen Retak Beton ... ... 86

4.6.1 Analisis Momen Retak Beton dengan PS Ball sebagai Filler ... ... 86

4.7 Perbandingan Antara PS Ball sebagai Pengisi Pasir (filler) dengan PS Ball sebagai Pengganti Pasir ... ... 88

4.7.1 Analisis Perbandingan Kuat Lentur Beton dengan PS Ball Sebagai Pengganti ... ... 88

4.7.2 Perbandingan Kuat Lentur Beton PS Ball sebagai Filler dan PS Ball sebagai Pengganti ... ... 89

4.7.3 Analisis Pembanding Hubungan Kuat Lentur dengan Kuat Tekan Beton dengan PS Ball sebagai Pengganti ... ... 89

4.7.4 Perbandingan Hubungan Kuat Lentur terhadap Kuat Tekan Beton dengan PS Ball sebagai Filler dan Pengganti ... ... 90

4.7.5 Analisis Pembanding Pengaruh Penggunaan PS Ball sebagai Pengganti terhadap Kuat Lentur Beton ... ... 91

4.7.6 Perbandingan Analisis Pengaruh Penggunaan PS Ball sebagai Pengisi dan Pengganti terhadap Kuat Lentur ... ... 92

4.7.7 Analisis Pembanding Pola Retak Beton dengan Campuran Beton PS Ball sebagai Pengganti ... ... 93

4.7.8 Perbandingan Pola Retak Penggunaan PS Ball sebagai Filler dan PS Ball sebagai Pengganti ... ... 95

4.7.9 Analisis Pembanding Momen Retak PS Ball sebagai Pengganti . ... 96

4.7.10 Perbandingan Momen Retak Beton dengan PS Ball sebagai Filler dengan PS Ball sebagai Pengganti ... ... 97

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... …... 99

5.1 Simpulan ... …….. 99


(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA ... …….. 101 LAMPIRAN ... …….. 102


(8)

xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerucut Abrams ... 7

Gambar 2.2 Contoh Kurva Tegangan – Regangan Pada Beton Dengan Berbagai Variasi Kuat Tekan ... 13

Gambar 2.3 Proses Produksi PS Ball ... 21

Gambar 2.4 Karakteristik PS Ball ... 22

Gambar 2.5 Kegagalan Lentur ... 28

Gambar 2.6 Grafik Nilai Faktor Air Semen Untuk Benda Uji Berbentuk Silinder dan Jenis Semen Tipe I/II/V ... 32

Gambar 2.7 Kurva Gradasi Agregat Halus Daerah 1... 37

Gambar 2.8 Kurva Gradasi Agregat Halus Daerah 2 ... 37

Gambar 2.9 Kurva Gradasi Agregat Halus Daerah 3 ... 38

Gambar 2.10 Kurva Gradasi Agregat Halus Daerah 4 ... 38

Gambar 2.11 Kurva Gradasi Agregat Kasar 10mm ... 39

Gambar 2.12 Kurva Gradasi Agregat Kasar 20mm ... 39

Gambar 2.13 Kurva Gradasi Agregat Kasar 40mm ... 40

Gambar 2.14 Gradasi Tipikal Proporsi Agregat Halus Dalam Agregat Untuk Ukuran Butir Maksimum 20mm ... 41

Gambar 2.15 Grafik Berat Jenis Beton ... 42

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian ... 44

Gambar 3.2 Perbandingan Kadar Bahan Organik Agregat Halus ... 46

Gambar 3.3 Pemeriksaan Kadar Lumpur ... 48

Gambar 3.4 Specific Gravity (Berat Jenis) dan Absorpsi Kondisi SSD... 50

Gambar 3.5 Batas Gradasi Agregat Halus dalam Daerah Gradasi 2 ... 51

Gambar 3.6 Batas Gradasi Agregat Kasar dalam Daerah Gradasi Ukuran 20mm ... 54

Gambar 3.7 Pemeriksaan Kadar Bahan Organik PS Ball ... 56

Gambar 3.8 Benda Uji Silinder ... 57

Gambar 3.9 Cetakan Silinder ... 58

Gambar 3.10 Hubungan antara Kuat Tekan dan Faktor Air Semen ... 59

Gambar 3.11 Kurva Gradasi Agregat Halus Daerah 2 ... 60

Gambar 3.12 Kurva Gradasi Agregat Kasar, Ukuran Butir Maksimum 20mm. . 61

Gambar 3.13 Kurva Persentase Agregat Halus Terhadap Agregat Keseluruhan Untuk Ukuran Butir Maksimum 20mm ... 62

Gambar 3.14 Perkiraan Berat Jenis Beton ... 63

Gambar 3.15 Uji Slump ... 66

Gambar 3.16 Alat Uji Lentur ... 67

Gambar 4.1 Hasil Penelitian Kuat Tekan Beton ... 69

Gambar 4.2 Hasil Penelitian Kuat Lentur Beton ... 77

Gambar 4.3 Retak Lentur ... 85

Gambar 4.4 Retak Lentur dan Retak Geser ... 85

Gambar 4.5 Hasil Penelitian Kuat Lentur Beton... 88

Gambar 4.6 Retak Lentur ... 93


(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Maksimum Clorida Ion Terhadap Berat Semen...……....…... 20

Tabel 2.2 Persentase Kandungan Kimiawi PS Ball ... 23

Tabel 2.3 Karakteristik Material PS Ball ... 24

Tabel 2.4 Perkiraan Kuat Tekan (Mpa) dengan Faktor Air Semen 0,5 ... 31

Tabel 2.5 Jumlah Semen Minimum dan Faktor Air Semen Maksimum Pada Lingkungan Umum ... 33

Tabel 2.6 Jumlah Semen Minimum dan Faktor Air Semen Maksimum Pada Lingkungan yang Mengandung Sulfat dan Alkali ... 34

Tabel 2.7 Jumlah Semen Minimum dan Faktor Air Semen Maksimum Pada Lingkungan yang Berhubungan dengan Air ... 35

Tabel 2.8 Perkiraan Kadar Air Bebas ... 36

Tabel 3.1 Pemeriksaan Kadar Air ... 47

Tabel 3.2 Pemeriksaan Kadar Lumpur ... 47

Tabel 3.3 Pengujian Berat Isi Agregat Halus ... 49

Tabel 3.4 Specific Gravity (Berat Jenis) dan Absorpsi Kondisi SSD ... 49

Tabel 3.5 Analisis Saringan Agregat Halus ... 50

Tabel 3.6 Pemeriksaan Kadar Air ... 52

Tabel 3.7 Pemeriksaan Berat Isi Agregat Kasar ... 52

Tabel 3.8 Specific Gravity (Berat Jenis) dan Absorpsi Kondisi SSD ... 53

Tabel 3.9 Analisis Saringan Agregat Kasar ... 54

Tabel 3.10 Pemeriksaan Kadar Bahan Organik PS Ball ... 55

Tabel 3.11 Pemeriksaan Kadar Air ... 56

Tabel 3.12 Pemeriksaan Kadar Silt dan Clay ... 57

Tabel 313 Perencanaan Campuran Beton Berdasarkan SNI 03-2834-2000 ... 66

Tabel 3.14 Komposisi Bahan Campuran Beton untuk Benda Uji Silinder (150x300 mm) ... 66

Tabel 4.1 Hasil Penelitian Kuat Tekan Beton ... 68

Tabel 4.2 Hasil Penelitian Kuat Lentur Beton Normal... 70

Tabel 4.3 Hasil Penelitian Kuat Lentur Beton Campuran 5% PS Ball... 71

Tabel 4.4 Hasil Penelitian Kuat Lentur Beton Campuran 10% PS Ball... 72

Tabel 4.5 Hasil Penelitian Kuat Lentur Beton Campuran 15% PS Ball ... 72

Tabel 4.6 Hasil Penelitian Kuat Lentur Beton Campuran 20% PS Ball ... 73

Tabel 4.7 Hasil Penelitian Kuat Lentur Beton Campuran 25% PS Ball ... 73

Tabel 4.8 Hasil Penelitian Kuat Lentur Beton Campuran 30% PS Ball ... 74

Tabel 4.9 Hasil Penelitian Kuat Lentur Beton Campuran 35% PS Ball ... 75

Tabel 4.10 Hasil Penelitian Kuat Lentur Beton Campuran 40% PS Ball ... 75

Tabel 4.11 Hasil Penelitian Kuat Lentur Beton Campuran 45% PS Ball ... 76

Tabel 4.12 Hasil Penelitian Kuat Lentur Beton Campuran 50% PS Ball ... 76

Tabel 4.13 Hasil Penelitian Kuat Lentur Beton rata-rata... 77

Tabel 4.14 Perumusan Kuat Lentur terhadap Kuat Tekan pada Balok Beton.... 80

Tabel 4.15 Penurunan Kuat Lentur Beton Normal dengan 5% PS Ball... 81

Tabel 4.16 Penurunan Kuat Lentur Beton Normal dengan 10% PS Ball... 81


(10)

xvii Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.18 Penurunan Kuat Lentur Beton Normal dengan 20% PS Ball ... 82

Tabel 4.19 Penurunan Kuat Lentur Beton Normal dengan 25% PS Ball... 82

Tabel 4.20 Penurunan Kuat Lentur Beton Normal dengan 30% PS Ball... 82

Tabel 4.21 Penurunan Kuat Lentur Beton Normal dengan 35% PS Ball ... 83

Tabel 4.22 Penurunan Kuat Lentur Beton Normal dengan 40% PS Ball ... 83

Tabel 4.23 Penurunan Kuat Lentur Beton Normal dengan 45% PS Ball ... 83

Tabel 4.24 Penurunan Kuat Lentur Beton Normal dengan 50% PS Ball... 83

Tabel 4.25 Presentase Penurunan Kuat Lentur Beton Normal dengan menggunakan PS Ball ... 84

Tabel 4.26 Jenis Retak Balok Beton ... 86

Tabel 4.27 Momen Retak Balok Beton ... 87

Tabel 4.28 Hasil Penelitian Kuat Lentur Beton rata-rata ... 88

Tabel 4.29 Perbandingan Hasil Kuat Lentur Beton rata-rata ... 89

Tabel 4.30 Perumusan Kuat Lentur terhadap Kuat Tekan pada Balok Beton .... 90

Tabel 4.31 Perbandingan Perumusan Kuat Lentur terhadap Kuat Tekan pada Balok Beton ... 90

Tabel 4.32 Presentase Penurunan Kuat Lentur Beton Normal dengan menggunakan PS Ball ... 92

Tabel 4.33 Perbandingan Presentase Penurunan Kuat Lentur Beton Normal dengan menggunakan PS Ball ... 92

Tabel 4.34 Jenis Retak Balok Beton ... 94

Tabel 4.35 Perbandingan Jenis Retak Balok Beton ... 95

Tabel 4.36 Momen Retak Balok Beton ... ... 96


(11)

xviii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR NOTASI

a jarak rata-rata titik terbelahnya balok ke titik tumpuan terdekat (mm)

A luas penampang benda uji (mm2)

AAbsorpsi berat container (gr) ASSD berat sampel SSD (gr)

b lebar balok (mm)

B berat air (kg/m3)

BAbsorpsi berat sampel SSD (gr)

BSSD berat gelas + air + sampel (gr)

C berat agregat halus (kg/m3)

Ca absorpsi pada agregat halus (%)

Ck kadar air pada agregat halus (%) CAbsorpsi berat sampel kering + container (gr) CSSD berat gelas + air (gr)

D berat agregat kasar (kg/m3)

d tinggi balok (mm)

Da absorpsi pada agregat kasar (%)

Dk kadar air pada agregat kasar (%)

fc’ kuat tekan beton (MPa)

fr kuat lentur beton (MPa)

h tinggi balok (mm)

I momen inersia penampang balok terhadap garis netral (mm4)

L jarakdiantara 2 titik tumpuan pada pengujian kuat lentur beton (mm)

M momen yang bekerja pada balok (N.mm)

Plentur beban maksimum (N)

Ptekan beban hancur (N)

y Jarakdari serat terluar beton hinggasumbu netral (mm)

V Volume mold (mm3)


(12)

xix Universitas Kristen Maranatha

V2 Tinggil umpur (ml)

W1 Berat container (gr)

W2 Sampel + container (gr)

W3 Berat sampel (gr)

W4 Berat sampel kering + container (gr)

W5 Sampel kering (gr)

W1 beratisi Berat mold (kg)

W2beratisi Berat mold + agregat (kg)

W3beratisi Berat volume (kg/m3)

Ɛs Regangan baja (mm/mm)


(13)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lain-lain. Beton juga memiliki satu kesatuan yang homogen dan merupakan salah satu bahan bangunan yang komponen penyusunnya campuran dari berbagai material. Perlu diketahui kekuatan beton sangat bervariasi sesuai dengan komposisi yang digunakan.

Perubahan iklim adalah suatu proses yang panjang dan mengandung kompleksitas yang tinggi sehingga sangat sulit diprediksi dengan tepat. Meskipun dengan upaya mitigasi yang sangat ketat, iklim yang sudah berubah belum tentu dapat kembali kepada keadaan semula. Perubahan iklim merupakan hal yang penting saat ini. Kenaikan suhu yang merupakan salah satu penyebab perubahan iklim/ global warming, juga disebabkan banyaknya penggunaan beton sebagai material dasar suatu bangunan baik itu jalan, jembatan,maupun gedung, karena beton yang bersifat panas. Dengan hal ini dibutuhkan suatu inovasi dalam dunia konstruksi yang bisa digunakan secara berkelanjutan. Salah satu tahapan penting dalam suatu struktur bangunan adalah pemilihan jenis material yang akan digunakan seperti limbah baja dan PS Ball. PS Ball adalah singkatan dari Precious

Slag Ball, material baru yang dihasilkan dari slag EAF. PS Ball memiliki

permukaan mengkilap dengan struktur spinel yang stabil. Limbah PS Ball dihasilkan oleh produksi baja sekitar 3,4 juta ton pertahun, sehingga dapat menjadi bahan material yang berkelanjutan.

Penelitian-penelitian yang berkembang saat ini mengarah bagaimana menciptakan suatu konstruksi bangunan yang kuat, aman dan murah dengan memanfaatkan bahan, perkembangan ilmu dan teknologi yang ada. Kekuatan, keawetan, dan sifat beton yang lain tergantung pada sifat-sifat bahan-bahan dasarnya, nilai perbandingan bahan-bahannya, cara pengadukan maupun cara


(14)

2 Universitas Kristen Maranatha

pengerjaan selama penuangan adukan beton, cara pemadatan dan cara perawatan selama proses pengerasan.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini yaitu:

1. Mengetahui pengaruh PS ball sebagai filler terhadap kuat lentur beton. 2. Membandingkan kuat lentur beton dengan penggunaan PS ball sebagai

filler terhadap PS ball sebagai pengganti pasir.

1.3 Ruang Lingkup

Batasan masalah Tugas Akhir ini yaitu:

1. Rencana campuran beton adalah beton mutu fc’=20 MPa 2. Pembuatan benda uji dengan dimensi 600x150x150 mm 3. Pengujian kuat lentur beton pada umur 28 hari benda uji

4. Sebagai perbandingan benda uji beton dengan PS ball sebagai pengganti pasir.

1.4 Metode Penulisan Laporan

Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, data diperoleh dengan metode sebagai berikut:

a. Studi literatur, yaitu mencari data dan keterangan yang dibutuhkan serta mempelajari buku-buku referensi dan teori-teori yang mempunyai hubungan dengan pokok bahasan.

b. Mengumpukan data yang diperlukan. c. Mengolah data yang telah diperoleh. d. Menganalisis data yang telah diperoleh.


(15)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.5 Bagan Alir Penelitian

Bagan Alir Penelitian adalah sebagai berikut:

Pembuatan Mix Desigt

Analisis Data

Simpulan dan Saran Studi Pustaka

Pengujian Material

Pengambilan Data PS Ball Sebagai Pengisi Campuran Beton Uji Balok Lentur

Membandingkan PS

Ball Sebagai Pengisi

Dengan PS Ball Sebagai Pengganti

Pasir

Pembuatan Benda Uji Balok Lentur Dengan

PS Ball Sebagai Filler Dengan Kadar PS Ball 5-10-15-20-25-30-35-40-45-50 %

Pengujian Balok 28 Hari Mulai


(16)

4 Universitas Kristen Maranatha

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Tugas Akhir ini terdiri atas beberapa bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metodelogi, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini dibahas mengenai teori-teori dan referensi yang mendukung penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dibahas mengenai metode pengumpulan data dan lab.

BAB IV ANALISIS DATA

Dalam bab ini dibahas pengolahan data dan hasil lab.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisikan simpulan dan saran berdasarkan hasil analisis dan pembahasan.


(17)

99 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Persentase penurunan kuat lentur beton tanpa PS Ball dan beton dengan

campuran PS Ball sebagai pengisi (Filler) menurunkan kuat lentur rata-rata sebesar 27,2852%, lebih besar dari PS Ball sebagai pengganti pasir sebesar 27,341%.

2. Kuat lentur maksimum terjadi pada campuran beton tanpa menggunakan PS

Ball sebagai pengisi pasir dengan nilai kuat lentur yang didapat sebesar 4,542

Mpa, lebih besar dibanding dengan PS Ball sebagai pengganti pasir sebesar 4,533 Mpa yang mengalami penurunan sebesar 0,198%. Sedangkan kuat lentur minimum terjadi pada kadar campuran PS Ball 40% sebagai pengisi pasir sebesar 2,911 Mpa, lebih besar dibanding dengan PS Ball sebagai pengganti pasir sebesar 2,644 Mpa yang mengalami penurunan sebesar 9,2%. Sedangkan penurunan pada campuran beton sebagai pengisi pasir sebesar 37,74%.

3. Pola retak lentur yang baik berada pada daerah 1/3 jarak titik perletakan. Pada campuran PS Ball sebagai pengisi pasir, retak lentur yang baik terdapat pada campuran PS Ball 15%. Sedangkan untuk campuran PS Ball dari 5%, 10%, 20%, 25%, 30%, 35%, 40%, 45%, dan 50%, memiliki pola retak yang kurang baik karena terdapat beberapa benda uji yang titik belahnya terjadi diluar daerah 1/3 bentang, dan tidak patah kurang dari 5% dari panjang bentang. 4. Momen retak maksimum sebesar 2,550 kN.m terjadi pada beton tanpa

campuran PS Ball. Sedangkan momen retak minimum sebesar 1,612 kN.m terjadi pada kadar campuran PS Ball sebagai pengisi 40% yang mengalami penurunan sebesar 36,78%. Nilai Total Momen retak rata-rata sebesar 1,9241 kN.m pada campuran PS Ball sebagai pengganti lebih besar dibandingkan sebagai pengisi sebesar 1,9174 kN.m, mengalami penurunan sebesar 0,35%.


(18)

100 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Sarat untuk penelitian lebih lanjut yaitu melakukan studi lanjut eksperimental kuat lentur beton dengan menggunakan PS Ball sebagai bahan pengganti pasir maupun pengisi campuran beton untuk kadar 55 % - 100 %.


(19)

101 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Annual book of ASTM Standart, Destignation C 33 / 33 M, “Standart Specification for Concrete Aggregate”.

2. Aulia Hamzah “Sifat Fisik Dan Mekanik Beton Mutu Tinggi dengan

Campuran Copper Slag”, Tugas Akhir S-1, FTSP, ITS, 1999.

3. McCormac, Jack C (2004), ”Desain Beton Bertulang Edisi Kelima”, Erlangga.

4. Prasthi Aldri Pratiwi, “Studi Eksperimental Pengaruh Penggunaan PS Ball

Sebagai Pengganti Pasir Terhadap Kuat Lentur Beton”, 2013.

5. SNI 03 – 2847 – 2002, ”Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk

Bangunan Gedung”, 2002.

6. SNI 03 – 4431 –1997, “Metode Pengujian Kuat Lentur”, 1997.

7. SNI 03 – 4426 –1997, ”Kementerian Pekerjaan Umum”, 1997.

8. SNI 03 – 4154 –1996, “Metode Pengujian Kuat Lentur Beton Dengan Balok Uji”, 1996.

9. SNI 03 – 4431 –1997, “Metode Pengujian Kuat Lentur Normal Dengan Dua Titik Pembebanan”, 1997.

10.SNI 03 – 2834 – 2000, ”Tata Cara Pembuatan Rencara Campuran Beton Normal”, 2000.


(1)

2 Universitas Kristen Maranatha pengerjaan selama penuangan adukan beton, cara pemadatan dan cara perawatan selama proses pengerasan.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini yaitu:

1. Mengetahui pengaruh PS ball sebagai filler terhadap kuat lentur beton. 2. Membandingkan kuat lentur beton dengan penggunaan PS ball sebagai

filler terhadap PS ball sebagai pengganti pasir.

1.3 Ruang Lingkup

Batasan masalah Tugas Akhir ini yaitu:

1. Rencana campuran beton adalah beton mutu fc’=20 MPa 2. Pembuatan benda uji dengan dimensi 600x150x150 mm 3. Pengujian kuat lentur beton pada umur 28 hari benda uji

4. Sebagai perbandingan benda uji beton dengan PS ball sebagai pengganti pasir.

1.4 Metode Penulisan Laporan

Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, data diperoleh dengan metode sebagai berikut:

a. Studi literatur, yaitu mencari data dan keterangan yang dibutuhkan serta mempelajari buku-buku referensi dan teori-teori yang mempunyai hubungan dengan pokok bahasan.

b. Mengumpukan data yang diperlukan. c. Mengolah data yang telah diperoleh. d. Menganalisis data yang telah diperoleh.


(2)

3 Universitas Kristen Maranatha 1.5 Bagan Alir Penelitian

Bagan Alir Penelitian adalah sebagai berikut:

Pembuatan Mix Desigt

Analisis Data

Simpulan dan Saran Studi Pustaka

Pengujian Material

Pengambilan Data PS Ball Sebagai Pengisi Campuran Beton Uji Balok Lentur

Membandingkan PS

Ball Sebagai Pengisi

Dengan PS Ball Sebagai Pengganti

Pasir

Pembuatan Benda Uji Balok Lentur Dengan

PS Ball Sebagai Filler Dengan Kadar PS Ball 5-10-15-20-25-30-35-40-45-50 %

Pengujian Balok 28 Hari Mulai


(3)

4 Universitas Kristen Maranatha 1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Tugas Akhir ini terdiri atas beberapa bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metodelogi, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini dibahas mengenai teori-teori dan referensi yang mendukung penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dibahas mengenai metode pengumpulan data dan lab.

BAB IV ANALISIS DATA

Dalam bab ini dibahas pengolahan data dan hasil lab.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisikan simpulan dan saran berdasarkan hasil analisis dan pembahasan.


(4)

99 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Persentase penurunan kuat lentur beton tanpa PS Ball dan beton dengan

campuran PS Ball sebagai pengisi (Filler) menurunkan kuat lentur rata-rata sebesar 27,2852%, lebih besar dari PS Ball sebagai pengganti pasir sebesar 27,341%.

2. Kuat lentur maksimum terjadi pada campuran beton tanpa menggunakan PS

Ball sebagai pengisi pasir dengan nilai kuat lentur yang didapat sebesar 4,542

Mpa, lebih besar dibanding dengan PS Ball sebagai pengganti pasir sebesar 4,533 Mpa yang mengalami penurunan sebesar 0,198%. Sedangkan kuat lentur minimum terjadi pada kadar campuran PS Ball 40% sebagai pengisi pasir sebesar 2,911 Mpa, lebih besar dibanding dengan PS Ball sebagai pengganti pasir sebesar 2,644 Mpa yang mengalami penurunan sebesar 9,2%. Sedangkan penurunan pada campuran beton sebagai pengisi pasir sebesar 37,74%.

3. Pola retak lentur yang baik berada pada daerah 1/3 jarak titik perletakan. Pada campuran PS Ball sebagai pengisi pasir, retak lentur yang baik terdapat pada campuran PS Ball 15%. Sedangkan untuk campuran PS Ball dari 5%, 10%, 20%, 25%, 30%, 35%, 40%, 45%, dan 50%, memiliki pola retak yang kurang baik karena terdapat beberapa benda uji yang titik belahnya terjadi diluar daerah 1/3 bentang, dan tidak patah kurang dari 5% dari panjang bentang. 4. Momen retak maksimum sebesar 2,550 kN.m terjadi pada beton tanpa

campuran PS Ball. Sedangkan momen retak minimum sebesar 1,612 kN.m terjadi pada kadar campuran PS Ball sebagai pengisi 40% yang mengalami penurunan sebesar 36,78%. Nilai Total Momen retak rata-rata sebesar 1,9241 kN.m pada campuran PS Ball sebagai pengganti lebih besar dibandingkan sebagai pengisi sebesar 1,9174 kN.m, mengalami penurunan sebesar 0,35%.


(5)

100 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Sarat untuk penelitian lebih lanjut yaitu melakukan studi lanjut eksperimental kuat lentur beton dengan menggunakan PS Ball sebagai bahan pengganti pasir maupun pengisi campuran beton untuk kadar 55 % - 100 %.


(6)

101 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

1. Annual book of ASTM Standart, Destignation C 33 / 33 M, “Standart Specification for Concrete Aggregate”.

2. Aulia Hamzah “Sifat Fisik Dan Mekanik Beton Mutu Tinggi dengan

Campuran Copper Slag”, Tugas Akhir S-1, FTSP, ITS, 1999.

3. McCormac, Jack C (2004), ”Desain Beton Bertulang Edisi Kelima”, Erlangga.

4. Prasthi Aldri Pratiwi, “Studi Eksperimental Pengaruh Penggunaan PS Ball

Sebagai Pengganti Pasir Terhadap Kuat Lentur Beton”, 2013.

5. SNI 03 – 2847 – 2002, ”Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk

Bangunan Gedung”, 2002.

6. SNI 03 – 4431 –1997, “Metode Pengujian Kuat Lentur”, 1997.

7. SNI 03 – 4426 –1997, ”Kementerian Pekerjaan Umum”, 1997.

8. SNI 03 – 4154 –1996, “Metode Pengujian Kuat Lentur Beton Dengan Balok Uji”, 1996.

9. SNI 03 – 4431 –1997, “Metode Pengujian Kuat Lentur Normal Dengan Dua Titik Pembebanan”, 1997.

10.SNI 03 – 2834 – 2000, ”Tata Cara Pembuatan Rencara Campuran Beton Normal”, 2000.