HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DASAR-DASAR PENGELASAN DAN GAYA BELAJAR DASAR-DASAR PENGELASAN DENGAN HASIL BELAJAR DASAR-DASAR PENGELASAN SISWA KELAS X PROGRAM TEKNIK MESIN OTOMOTIF SMK SWASTA CINTA RAKYAT PEMATANGSIANTAR T.A 2011/2012.

(1)

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DASAR-DASAR

PENGELASAN DAN GAYA BELAJAR DASAR-DASAR

PENGELASAN HASIL BELAJAR DASAR-DASAR

PENGELASAN SISWA KELAS X PROGRAM TEKNIK MESIN

OTOMOTIF SMK SWASTA CINTA RAKYAT

PEMATANGSIANTAR T.A 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

Leonardo Manalu NIM.071255110038

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNVERSITAS NEGERI MEDAN

2012


(2)

g-&fr,gBAR. F€HG€_.4E{AS

S&rips$ k€ d;€js&m* *Eeh E"e*easd* &€*.ealaa-NE&rg S?13553Xffi3€

Jenjang S-i Jurusen Temik Mesicl Frqlffili* Studt Fesrd$dikac Teknik h4*sin

Fakilltas Teknik

lJraivena€ga* H*ger€ e{de*E

Simyafakan tela}l Ps{wr*aaaah! Syera€ tJet€sk &Scmper*Xefu

Ge lar Sarjana Fendialikare

fuflsdsr*, Fefumsari ?Sl2

Se$sam Sak"s&*cs €eke3$s

Pxsg&r*W

NrF" 1SSS$F*g3 EgEg€SS g SS€

Ke€epa ,$a*p"w*am Te&as*k SEea€m

Sr*-F$i$k*e&ardto

Sff€

ruEF" €SS1&a?S *,S*?SS g &SX


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur serta Kemuliaan penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Adapun judul skripsi ini berjudul ” Hubungan Antara Minat Belajar

dan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan Pada Siswa Kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar ” ditulis untuk persiapan penelitian penulis dalam penyelesaian

tugas akhir studi untuk gelar Sarjana.

Dalam penulisan Skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik

UNIMED.

3. Bapak Drs. Sempurna Perangin-angin, M.Pd. Selaku Pembantu Dekan I

Fakultas Teknik UNIMED

4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin

UNIMED.

5. Bapak Drs.Pudin Saragih,M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin

UNIMED.

6. Bapak Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing

7. Bapak Drs. Darwin Purba selaku Kepala Sekolah SMK Swasta Cinta

Rakyat Pematangsiantar yang memberi izin untuk penelitian.


(4)

8. Para dosen Teknik Mesin yang terus memberikan semangat dan dukungan.

9. Ayahanda H. Manalu dan Ibunda L.Pandiangan yang merupakan orang tua

terhebat yang penulis miliki. Abang (Candra Manalu, Jitro Manalu) yang merupakan abang terbaik bagiku serta adik-adikku (Yohana Manalu, A.Md, Juniati Manalu, Boy Manalu dan Lastri Manalu) yang selalu mendukung penulis dalam perkuliahan melalui doa, semangat dan finansial.

10.Sahabat-sahabat yang selalu memberikan semangat, terkhusus

teman-teman S1- Reguler serta Senior dan Junior penulis Jurusan Teknik Mesin UNIMED.

11.Teman-teman satu perjuangan Gidion Sihombing yang selalu memberikan

semangat dan kata-kata yang menggetarkan jiwa dan Kardo Rajagukguk yang selalu memberikan semangat yang tak terhingga buat saya.

12.Teman-teman satu kost Gang Bersama No.7ª Jesrel Purba yang selalu

menghibur saya dengan lelucon yang sangat up-date, Abangda Naldy dan Oktora yang selalu memberikan motivasi-motivasi jenius.

13.Lenny Siburian yang membantu Penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

14.Teman-teman Galaxy Online II terutama buat Korps Legion (Nesta,

Expert, Mengo, Lord gari, Lychan, Decepticons, Nigthfury) yang selalu memberikan semangat buat penulis dalam penyelesaian skripsi ini dan Koprs JLA (Justice League Aliance) atas dukungan Finansial dalam penyelesaian Skripsi ini.


(5)

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa karena keterbatasan penulis. Untuk itu penulis terlebih dahulu meminta maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Terimakasih, Tuhan memberkati kita semua.

Medan, September 2012

Leonardo Manalu NIM. 071255110038


(6)

ABSTRAK

Leonardo Manalu, “Hubungan Antara Minat Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dan Gaya Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dengan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan Siswa Kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta

Rakyat Pematangsiantar T.A 2011/2012”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara Minat Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dan Gaya Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dengan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan Siswa Kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun

Ajaran 2011/2012” dan untuk mengetahui tingkat kecenderungan Minat Belajar

Dasar-Dasar Pengelasan, Gaya Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan siswa. Metode penelitian ini bersifat deskriptif korelasional yaitu bertujuan untuk memperoleh informasi tentang suatu gejala pada saat penulisan dilakukan.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar dengan jumlah 68 orang, sehingga keseluruhan jumlah sampel dari 68 siswa adalah 26 diperoleh melalui perhitungan interpolasi dengan menggunakan tabel populasi dan tabel morgan(karena jumlah populasi tidak terdapat dalam tabel morgan).

Data penelitian ini dikumpulkan dengan angket dan tes objektif, dimana data penelitian yang dijaring dengan angket adalah variabel Minat belajar Dasar-Dasar Pengelasan dan Gaya Belajar Dasar-Dasar-Dasar-Dasar Pengelasan, sedangkan untuk variabel Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dijaring dengan menggunakan tes objektif berbentuk pilihan berganda.

Validitas (kesahihan) instrument penelitian diuji dengan rumus Korelasi Product Moment untuk angket, sedangkan untuk tes digunakan Korelasi Point Biserial pada taraf signifikansi 5%. Reliabilitas (keterandalan) instrument penelitian diuji dengan rumus Koefisien Alpha yaitu sebesar 0,952 untuk angket Minat Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dan untuk Gaya Belajar Dasar-Dasar Pengelasan sebesar 0,887 sedangkan untuk tes diuji dengan rumus KR-20 yaitu sebesar 0,887 untuk instrument Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan

Untuk uji keberartian dan kelinieran Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan

(Y) atas variabel Minat Belajar Dasar-Dasar Pengelasan (X1) diperoleh Fhitung

dengan Ftabel pada taraf signifikansi 5% = 4,26 sehingga Fhitung > Ftabel yaitu 26,15

> 4,26. Sehingga regresi dinyatakan berarti pada taraf signifikansi 5%. Pada uji

kelinieran diperoleh Fhitung -0,177 dengan Ftabel pada taraf signifikansi 5% = 2,87

sehingga Fhitung < Ftabel yaitu -0,177 < 2,87 sehingga hubungan X1 dan Y adalah positif dan berarti. Untuk uji keberartian dan kelinieran hasil belajar dasar-dasar

pengelasan (Y) atas variabel Gaya Belajar Dasar-Dasar Pengelasan (X2) diperoleh

Fhitung 27,57 dengan Ftabel pada taraf signifikansi 5% = 4,26 sehingga Fhitung > Ftabel yaitu 27,57 > 4,26. Sehingga regresi dinyatakan berarti pada taraf signifikansi 5%.

Pada uji kelinieran diperoleh Fhitung -0,426 dengan Ftabel pada taraf signifikansi 5%

= 2,87 sehingga Fhitung < Ftabel yaitu -0,426 < 2,87 sehingga hubungan X2 dan Y adalah positif dan berarti.

Dari hasil analisis data diperoleh bahwa tingkat kecenderungan Minat

Belajar dasar-dasar Pengelasan (X1) cenderung diatas rata – rata (34.615%) dan


(7)

(34.615%) sedangkan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan (Y) cenderung diatas

rata – rata (26.923%).

Hasil analisis korelasi ganda menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif dan berarti dari Minat Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dan Gaya Belajar Dasar-Dasar Pengelasan Terhadap Hasil Belajar Dasar-Dasar pengelasan.

Koefisien korelasi ganda R = 0,8782 sedangkan determinasi R2 = 0,711.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan berarti dari Hubungan Minat Belajar Dasar-Dasar Pengelasan Dan Gaya Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dengan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan Siswa Kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012.


(8)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat suatu perubahan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam diri manusia. Disini teknologi mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perubahan diri setiap individu. Manusia merupakan sasaran utama dari perkembangan teknologi, baik dalam kelangsungan hidup bermasyarakat maupun dalam proses pendidikan. Seiring dengan perkembangan teknologi, peningkatan kualitas pendidikan juga harus ditingkatkan. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses peningkatan sumberdaya manusia itu sendiri. Kita mengetahui bahwa pendidikan adalah proses pembudayaan karakter nilai-nilai kehidupan manusia sehingga saat ini dunia pendidikan dipandang sebagai sarana yang efektif dalam usaha melestarikan nilai-nilai hidup. Kurikulum, pendekatan, metode, strategi dam model yang sesuai, fasilitas yang memadai, dan sumber daya yang professional adalah aspek yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan kualitas pendidikan.

Pembelajaran merupakan salah satu tindakan edukatif yang dilakukan oleh guru dalam kelas. Tindakan ini dapat dikatakan edukatif apabila berorientasi pada pengembangan diri dalam pribadi siswa baik pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mengembangkan potensi peserta didik


(9)

2

sehingga mampu menghadapi dan memecahkan masalah kehidupan yang dihadapinya.

Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal, apabila pembelajaran direncanakan dengan baik dan matang. Dalam hal ini guru harus dapat memilih kegiatan serta memahami kemampuan belajar siwa sehingga dapat tercipta pembelajaran yang efektif dan efisien. Untuk mencapai hasil belajar bermutu seperti yang diharapkan, siswa dilibatkan dengan aktivitas yang ditunjukkan dengan keaktifan siswa pada saat pemebelajaran berlangsung. Aktivitas belajar yang dilakukan siswa bukan hanya menulis dan mendengar apa yang telah diajarkan guru, akan tetapi aktivitas belajar siswa melibatkan aktivitas mental (emosional-intelektual-sosial) dan aktivitas motorik (gerak fisik). Aktivias belajar yang dapat dilakukan siswa adalah melihat, yaitu memperhatikan guru, bertanya bila ada pelajaran yang tidak dimengerti, mendengarkan dengan serius apa yang diajarkan guru. Intelektual siswa tampak dalam daya nalar siswa pada saat memecahkan masalah ataupun pada saat siswa mengerjakan soal-soal atau tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Emosional terlihat dalam sikap, toleransi, dan tenggang rasa sesama siswa pada saat kegiatan belajar. Sedangkan aktivitas motorik tampak dalam keterampilan-keterampilam siswa pada saat melaksanakan proses belajar.

Dalam proses belajar mengajar dikelas, guru harus memperhatikan tingkat kemampuan siswa yang berbeda karena tidak jarang dalam suatu kelas terdapat perbedaan kemampuan dalam menangkap ilmu yan diberikan oleh guru. Dengan demikian seorang guru dituntut untuk menemukan alternative yang harus diambil dalam proses belajar mengajar guna tercapainya tujuan pembelajaran itu sendiri


(10)

3

agar sejalan dengan kemapuan yang dimiliki siswa, sehingga diperlukan suatu model disertai media pembelajaran yang tepat untuk merangsang serta meningkatkan aktivitas belajar siswa. Karena kegagalan seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar tidak hanya semata-mata karena tidak menguasai bahan atau materi pelajaran, akan tetapi juga karena kurangnya penguasaan model pembelajaran dan kurang memperhatikan perbedaan kemampuan pada siswa.

Berdasarkan hasil observasi yang telah penulis lakukan di sekolah SMK Cinta Rakyat Pematang Siantar di kelas X Teknik Mesin Otomotif, kurikulum yang menjadi acuan pelaksanaan proses pembelajaran adalah kurikulum spektrum yang tebaru, tetapi dalam pelaksanaannya guru-guru tersebut kurang dalam penguasaan kurikulum spektrum tersebut untuk dikembangkan. Faktor yang paling banyak mempengaruhi berhasil tidaknya kegiatan belajar mengajar adalah kemampuan gaya mengajar, pemahaman minat belajar siswa serta penguasaan model pembelajaran.

Hasil belajar siswa disekolah yang diteliti penulis masih kurang memuaskan, dimana masih banyak siswa yang belum mencapai standar ketuntasan belajar dan sebagian besar diantaranya masih berada pada kategori nilai cukup. Penulis memperolah data bahwa hasil belajar akan dikatakan tuntas atau baik apabila nilai siswa mampu mencapai nilai tujuh puluh atau KKM untuk mata pelajaran pengelasan adalah 70. Dari keseluruhan jumlah pupolasi siswa kelas X Teknik Mesin Otomotif di SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar, penulis memperoleh data dan hasil belajar siswa yakni hanya 39, 75 % yang memperoleh nilai baik dan 60,25 % lagi berada dalam nilai cukup dan tidak lulus dari 100 % populasi atau 68 populasi. Dapat dikatakan bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan yang


(11)

4

diharapkan. Dengan kondisi ini gaya belajar serta minat siswa terhadap mata pelajaran yang di ajarkan oleh guru perlu untuk di tingkatkan.

Fenomena diatas terjadi disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya siswa merasa bosan dengan mata pelajaran tersebut dan cenderung mengantuk, termenung dan membuat keributan dalam kelas. Pada kompetensi pengelasan yang harus dicapai adalah Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan. Kompetensi dasar tersebut dapat tercapai apabila siswa melakukan pengalaman praktek dalam melakukan pengelasan. Pengalaman praktek adalah kegiatan langsung yang dilakukan siswa setelah mengetahui teori yang sesuai dengan bahan ajar. Selanjutnya pengalaman praktek memuat kecakapan hidup yang harus dimiliki oleh siswa. Kecapakan hidup merupakan kecakapan yang dimiliki seseorng untuk berani menghadapi problem hidup dan kehidupan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti terdorong untuk meneliti sejauh mana hubungan antara minat belajar dasar-dasar pengelasan dan gaya belajar dasar-dasar pengelasan dengan hasil belajar dasar-dasar pengelasan pada siswa kelas X program teknik mesin otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar tahun ajaran 2011/2012.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka masalah ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :


(12)

5

1. Bagaimana minat belajar siswa tentang dasar-dasar pengelasan siswa kelas X

Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012

2. Bagaimana gaya belajar siswa tentang dasar-dasar pengelasan siswa kelas X

Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012

3. Seberapa besar hubungan antara minat belajar dasar-dasar pengelasan dengan

gaya belajar dasar-dasar pengelasan pada siswa kelas X Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012

4. Apakah ada hubungan antara minat belajar dasar-dasar pengelasan dan gaya

belajar dasar-dasar pengelasan dengan hasil belajar dasar-dasar pengelasan siswa kelas X Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012

5. Seberapa besar hubungan gaya belajar dasar-dasar pengelasan dengan hasil

belajar dasar-dasar pengelasan siswa pada kelas X Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012.


(13)

6

C. Pembatasan Masalah

Mengingat masalah yang di bahas cukup luas, untuk memberi arah yang lebih jelas, maka peneliti membahas tentang sejauhmana hubungan antar minat belajar dasar-dasar pengelasan dan gaya belajar dasar-dasar pengelasan dengan hasil belajar dasar-dasar pengelasan pada siswa kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara minat belajar

dasar-dasar pengelasan dengan hasil belajar dasar-dasar-dasar-dasar pengelasan pada siswa X Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012?

2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara gaya belajar

dasar-dasar pengelasan dengan hasil belajar dasar-dasar-dasar-dasar pengelasan pada siswa X Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012?

3. Apakah terdapat hubungan hubungan yang positif dan berarti antara minat

belajar dasar-dasar pengelasan dan gaya belajar dasar-dasar pengelasan dengan hasil belajar dasar-dasar pengelasan pada siswa X Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012?


(14)

7

E. Tujuan Penelitian

Setiap usaha yang dilakukan akan berhasil apabila terlebih dahulu ditentukan tujuannya. Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui besarnya hubungan antara minat belajar dasar-dasar

pengelasan dengan hasil belajar dasar-dasar pengelasan pada siswa X Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012

2. Untuk mengetahui besarnya hubungan antara gaya belajar dasar-dasar

pengelasan dengan hasil belajar dasar-dasar pengelasan pada siswa X Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012

3. Untuk mengetahui besarnya hubungan antara minat belajar dasar-dasar

pengelasan dan gaya belajar dasar-dasar pengelasan dengan hasil belajar dasar-dasar pengelasan pada siswa X Teknik Mesin Otomotif SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi minat pengelasan dan gaya pengelasan dan bahan

masukan bagi pihak sekolah SMK Cinta Rakyat Pematangsiantar.

2. Sebagai bahan masukan bagi pengelola SMK untuk pembinaan dan

peningkatan hasil belajar dasar-dasar pengelasan.

3. Bahan refrensi untuk penelitian-penelitian lebih lanjut dengan bahasan yang


(15)

84

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Siswa kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta Rakyat

Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012 memiliki Minat Belajar Dasar-Dasar Pengelasan cenderung diatas rata-rata, sebanyak 25 siswa (96,154 %).

2. Siswa kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta Rakyat

Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012 memiliki Gaya Belajar Dasar-Dasar Pengelasan cenderung diatas rata-rata, sebanyak 21 siswa (80,770 %).

3. Siswa kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta Rakyat

Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012 memiliki Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan diatas rata-rata, sebanyak 26 siswa (100,000 %).

4. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Minat Belajar Dasar-Dasar

Pengelasan dengan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan Pada Siswa kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar

Tahun Ajaran 2011/2012, dengan rx1.y= 0,597.

5. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Gaya Belajar Dasar-Dasar

Pengelasan dengan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan Pada Siswa kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar


(16)

85

6. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Minat Belajar Dasar-Dasar

Pengelasan dan Gaya Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dengan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan pada siswa kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012, dengan R=0,878

7. Koefisien deteminasi (R2) sebesar 0.711 menunjukkan 71,1 % dari varians

Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dapat dijelaskan Variabel bebas. Dengan kata lain skor Minat Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dan Gaya Belajar Dasar Pengelasan dapat menjelaskan nilai Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan.

B. Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka diberikan implikasi sebagai berikut :

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka perlu kiranya menjadi

pertimbangan secara umum bagi pihak pengelola SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar dan secara khusus bagi guru-guru SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012 dalam upaya membanmgkitkan minat siswa yang dapat mendukung Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan. Upaya membangkitkan minat belajar dasar-dasar pengelasan ini dapat dilakukan dengan menyuruh siswa untuk sering melakukan observasi kebengkel-bengkel atau ke tempat penjualan peralatan pengelasan.


(17)

86

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka perlu kiranya menjadi

pertimbangan secara umum bagi pihak pengelola SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar dan secara khusus bagi guru-guru di SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012 dalam upaya meningkatkan gaya belajar dasar-dasar pengelasan siswa, sehingga dapat meningkatkan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan, dengan cara memberikan tugas-tugas praktek pengelasan yang dilakukan di luar sekolah pada siswa dengan menekankan bahwa harus mengerjakan sendiri tanpa harus menyuruh orang lain mengerjakan tugasnya agar siswa lebih mengerti dan menguasai materi pelajaran dan membuat atau memaparkan jadwal atau skejul kegiatan yang dilakukan selama satu minggu sebelum pelajaran dimulai.

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga, maka hal ini menggambarkan bahwa

minat belajar Dasar Pengelasan yang tinggi dan Gaya Belajar Dasar-Dasar Pengelasan yang tinggi mempunyai hubungan yang positif dan berarti dalam meningkatkan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan, yaitu dengan melakukan observasi kebengkel-bengkel atau toko-toko penjualan alat pengelasan setiap minggu dan membuat jatwal kegiatan atau skejul maka dapatlah terlihat kegiatan apa-apa saja yang dilakukan siswa.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi diatas, dapat diajukan beberapa saran, antara lain :


(18)

87

1. Dengan ditemukannya Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dalam kategori

diatas rata - rata, maka diperlukan upaya untuk bisa mempertahankan dan meningkatkan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan siswa. Upaya peningkatan tersebut hendaknya dilakukan secara terkoordinasi dalam arti adanya koordinasi secara bersama-sama antara pengelola sekolah SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar dengan guru bidang studi Dasar-Dasar Pengelasan, maka dari itu pengelola sekolah dan guru bidang studi supaya memberikan hadiah kecil seperti pena setiap bulannya untuk peringkat 1 s/d 10 saat dilakukan ujian bulanan, sehingga siswa akan bersemangat untuk meningkatkan hasil belajarnya.

2. Dengan ditemukannya minat belajar dasar-dasar pengelasan siswa dalam

kategori yang diatas rata - rata, hendaknya tetap dilakukan upaya yang bisa memotivasi minat yang telah ada, sehingga akhirnya siswa dapat belajar dengan perasaan senang sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dasar-dasar pengelasan, maka dari itu kepada pihak pengelola sekolah terutama pada guru bidang studi dasar-dasar pengelasan disarankan untuk memerintahkan siswa untuk melakukan observasi kebengkel-bengkel atau toko-toko peralatan pengelasan.

3. Dengan ditemukannya gaya belajar dasar-dasar pengelasan dalam kategori

diatas rata - rata, maka diperlukan upaya untuk bisa meningkatkan gaya belajar dasar-dasar pengelasan siswa sehingga tidak ada rasa terpaksa dalam belajar sehingga akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar dasar-dasar pengelasan siswa. Kepada guru bidang studi dasar-dasar pengelasan


(19)

88

disarankan untuk memberikakan tugas-tugas praktek pengelasan yang di lakukan di luar sekolah kepada siswa dengan menekankan bahwa harus mengerjakn sendirian tanpa menyuruh orang lain mengerjakan tugas tersebut agar siswa lebih mengerti dan menguasai materi pelajaran, kemudian menyuruh siswa membuat atau memaparkan jadwal atau skejul yang dilakukan selam satu minggu untuk setiap minggunya.


(20)

84

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. suharssimi (2003) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka cipta

Arikunto. Suharssimi. (2002). Prosedur Penelitian, Jakarta : PT. Rineka cipta. Chaplin, James P. (1995) Kamus lengkap Psikologi, Jakarta: Raja Grapindo

Persada.

Djamarah, Bahri, Saiful. (2002). Rahasia SuksesBbelajar, Jakarta: Rineka cipta Evas. (1968). Psikologi Pendidikan, Jakarta: Gramedia.

Hurluk, Elisabeth B. (1990). Perkembangan Anak Jilib I, Jakarta: Erlangga. Poewadarminta. (1995). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai

Pustaka.

Purba, Edwar, dkk. (2004), Belajar dan Pembelajaran, Medan: UNIMED. Pusat Bahasa Departeman Pendidikan Nasionan. (2002), Kamus Besar Bahasa

Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai pustaka.

Sardiman, (1992), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers.

SC. Utami Munandar, (1987). Mengembangkan bakat dan kreativitas anak

sekolah, Jakarta :PT. Gramedia.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta.


(1)

84 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Siswa kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012 memiliki Minat Belajar Dasar-Dasar Pengelasan cenderung diatas rata-rata, sebanyak 25 siswa (96,154 %). 2. Siswa kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta Rakyat

Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012 memiliki Gaya Belajar Dasar-Dasar Pengelasan cenderung diatas rata-rata, sebanyak 21 siswa (80,770 %).

3. Siswa kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012 memiliki Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan diatas rata-rata, sebanyak 26 siswa (100,000 %).

4. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Minat Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dengan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan Pada Siswa kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012, dengan rx1.y= 0,597.

5. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Gaya Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dengan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan Pada Siswa kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012, dengan rx2.y=0,544


(2)

6. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Minat Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dan Gaya Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dengan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan pada siswa kelas X Program Teknik Mesin Otomotif SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012, dengan R=0,878

7. Koefisien deteminasi (R2) sebesar 0.711 menunjukkan 71,1 % dari varians Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dapat dijelaskan Variabel bebas. Dengan kata lain skor Minat Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dan Gaya Belajar Dasar Pengelasan dapat menjelaskan nilai Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan.

B. Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka diberikan implikasi sebagai berikut :

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka perlu kiranya menjadi pertimbangan secara umum bagi pihak pengelola SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar dan secara khusus bagi guru-guru SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012 dalam upaya membanmgkitkan minat siswa yang dapat mendukung Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan. Upaya membangkitkan minat belajar dasar-dasar pengelasan ini dapat dilakukan dengan menyuruh siswa untuk sering melakukan observasi kebengkel-bengkel atau ke tempat penjualan peralatan pengelasan.


(3)

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka perlu kiranya menjadi pertimbangan secara umum bagi pihak pengelola SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar dan secara khusus bagi guru-guru di SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012 dalam upaya meningkatkan gaya belajar dasar-dasar pengelasan siswa, sehingga dapat meningkatkan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan, dengan cara memberikan tugas-tugas praktek pengelasan yang dilakukan di luar sekolah pada siswa dengan menekankan bahwa harus mengerjakan sendiri tanpa harus menyuruh orang lain mengerjakan tugasnya agar siswa lebih mengerti dan menguasai materi pelajaran dan membuat atau memaparkan jadwal atau skejul kegiatan yang dilakukan selama satu minggu sebelum pelajaran dimulai.

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga, maka hal ini menggambarkan bahwa minat belajar Dasar Pengelasan yang tinggi dan Gaya Belajar Dasar-Dasar Pengelasan yang tinggi mempunyai hubungan yang positif dan berarti dalam meningkatkan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan, yaitu dengan melakukan observasi kebengkel-bengkel atau toko-toko penjualan alat pengelasan setiap minggu dan membuat jatwal kegiatan atau skejul maka dapatlah terlihat kegiatan apa-apa saja yang dilakukan siswa.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi diatas, dapat diajukan beberapa saran, antara lain :


(4)

1. Dengan ditemukannya Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan dalam kategori diatas rata - rata, maka diperlukan upaya untuk bisa mempertahankan dan meningkatkan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pengelasan siswa. Upaya peningkatan tersebut hendaknya dilakukan secara terkoordinasi dalam arti adanya koordinasi secara bersama-sama antara pengelola sekolah SMK Swasta Cinta Rakyat Pematangsiantar dengan guru bidang studi Dasar-Dasar Pengelasan, maka dari itu pengelola sekolah dan guru bidang studi supaya memberikan hadiah kecil seperti pena setiap bulannya untuk peringkat 1 s/d 10 saat dilakukan ujian bulanan, sehingga siswa akan bersemangat untuk meningkatkan hasil belajarnya.

2. Dengan ditemukannya minat belajar dasar-dasar pengelasan siswa dalam kategori yang diatas rata - rata, hendaknya tetap dilakukan upaya yang bisa memotivasi minat yang telah ada, sehingga akhirnya siswa dapat belajar dengan perasaan senang sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dasar-dasar pengelasan, maka dari itu kepada pihak pengelola sekolah terutama pada guru bidang studi dasar-dasar pengelasan disarankan untuk memerintahkan siswa untuk melakukan observasi kebengkel-bengkel atau toko-toko peralatan pengelasan.

3. Dengan ditemukannya gaya belajar dasar-dasar pengelasan dalam kategori diatas rata - rata, maka diperlukan upaya untuk bisa meningkatkan gaya belajar dasar-dasar pengelasan siswa sehingga tidak ada rasa terpaksa dalam belajar sehingga akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar dasar-dasar pengelasan siswa. Kepada guru bidang studi dasar-dasar pengelasan


(5)

disarankan untuk memberikakan tugas-tugas praktek pengelasan yang di lakukan di luar sekolah kepada siswa dengan menekankan bahwa harus mengerjakn sendirian tanpa menyuruh orang lain mengerjakan tugas tersebut agar siswa lebih mengerti dan menguasai materi pelajaran, kemudian menyuruh siswa membuat atau memaparkan jadwal atau skejul yang dilakukan selam satu minggu untuk setiap minggunya.


(6)

84 cipta

Arikunto. Suharssimi. (2002). Prosedur Penelitian, Jakarta : PT. Rineka cipta. Chaplin, James P. (1995) Kamus lengkap Psikologi, Jakarta: Raja Grapindo

Persada.

Djamarah, Bahri, Saiful. (2002). Rahasia SuksesBbelajar, Jakarta: Rineka cipta Evas. (1968). Psikologi Pendidikan, Jakarta: Gramedia.

Hurluk, Elisabeth B. (1990). Perkembangan Anak Jilib I, Jakarta: Erlangga. Poewadarminta. (1995). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai

Pustaka.

Purba, Edwar, dkk. (2004), Belajar dan Pembelajaran, Medan: UNIMED. Pusat Bahasa Departeman Pendidikan Nasionan. (2002), Kamus Besar Bahasa

Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai pustaka.

Sardiman, (1992), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers.

SC. Utami Munandar, (1987). Mengembangkan bakat dan kreativitas anak sekolah, Jakarta :PT. Gramedia.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta.


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN MINAT BACA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII MTSN KUTA BARO

0 4 1

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS IX SEMESTER GANJIL SMP SWASTA NUSANTARA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 107

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA, CARA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK SWASTA SUB RAYON 01.26 BANDARLAMPUNG

0 11 79

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA, CARA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK SWASTA SUB RAYON 01.26 BANDARLAMPUNG

1 11 16

KORELASI ANTARA MANAJEMEN KELAS DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA SE-KECAMATAN GADINGEREJO

13 49 76

HUBUNGAN READINESS (KESIAPAN) BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 03 SUKARAJA

0 0 10

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI DASAR-DASAR PEMETAAN DENGAN MODEL BELAJAR THINK-PAIR-SHARE (TPs) PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 BULU KABUPATEN SUKOHARJO

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS, GAYA BELAJAR DAN KEMANDIRIAN DENGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM

0 0 12

PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR-DASAR AKUNTANSI DI SMKN 1 PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT, SELF EFFICACY DAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X KECANTIKAN SMK NEGERI SE-KECAMATAN UMBULHARJO

0 0 12