Pengaruh Cairan Pembersih Vagina Merek "X" Sebagai Antiseptik Terhadap Mikroorganisme Dalam Vagina.

ABSTRAK

PENGARUH CAlRAN PEMBERSIH VAGINA MEREK "X" SEBAGAI
ANTISEPTIK TERHADAP MIKROORGANISME DALAM VAGINA

Flora Anisah Rakhmawati,

2003. Pembimbing : Triswaty, dr
Widura dr., MS

Sistem pertahanan vagina terhadap mikroorganisme patogen sangat bergantung
pada flora normal yang hidup di sana, terutama spesies Lactobacillus.
Jika terjadi supresi dalam pertumbuhan Lactobacillus, akan terjadi peningkatan
jumlah jarnur atau bakteri patogen dan hal ini dapat menyebabkan infeksi. Cairan
pembersih vagina merek "X" (cairan "X") dinyatakan dapat menjaga keasaman
vagina sehingga flora normal (Lactobacillus) tetap terjaga dan menekan
pertumbuhan bakteri patogen. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan
efektivitas cairan "X" sebagai antiseptik terhadap mikroorganisme dalam vagina.
Penelitian ini bersifat eksperimental dengan melakukan pemeriksaan terhadap
pengaruh cairan "X" terhadap pertumbuhan Lactobacillus dengan mengukur pH
pada medium susu, mengetahui efek antiseptik cairan "X" secara in vitro dengan

menanarn kuman dari laboratorium yang telah dicampur cairan "X" dengan
berbagai konsentrasi, dan secara in vivo dengan menghitung jumlah kuman
perlapang pandang besar pada apusan vagina sebelum dan sesudah pencucian
dengan cairan "X".
Hasil penelitian secara in vitro menunjukkan bahwa Lactobacillus dengan
penambahan cairan "X" menurunkan pH medium susu dari 5.63 menjadi 3.97,
sedangkan Lactobacillus saja justru menurunkan pH medium susu lebih banyak,
yaitu dari 5.73 menjadi 3.15. Cairan "X" sampai pada konsentrasi 5%
menghambat pertumbuhan Streptococcus sp dan Escherichia coli, sedangkan
untuk menghambat pertumbuhan Staphylococcus sp perlu konsentrasi lebih dari
75%. Cairan "X" tidak menghambat sarna sekali pertumbuhan Candida alMcans.
Secara in vivo jumlah kuman per-l0 lapang padang besar pada 3 orang percobaan
hanya berhasil menurunkan jumlah kuman setelah dibasuh, namun hanya pada
satu orang yang dapat bertahan lebih dari 4 jam.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara in vitro cairan "X"
tidak menunjang pertumbuhan Lactobacillus dan hanya efektif sebagai antiseptik
terhadap Streptococcus sp, E.coli dan Staphylococcus sp, tidak terhadap
C.albicans. Secara in vivo cairan "X" efektif menurunkan jumlah kuman pada
vagina meskipun tidak bertahan lama. Penelitian lebih lanjut masih perlu
dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih banyak.


IV

ABSTRACT
EFFECTIVENESS OF VAGINAL CLEANING SOLUTION "X" AS AN
ANTISEPTIC TO MICROORGANISM IN VAGINA
Flora Anisah Rakhmawati, 2003. Tutors: Triswaty, dr
Widura dr., MS.

Vaginal defence mechanisms to pathogens among others depend on its normal
flora, especially Lactobacillus.
Suppression of Lactobacillus will increase the amount of fungus or pathogenic
bacteria and can cause infections. Vaginal cleaning solution "X"("X" solution) is
claimed to be able to mantain low pH in vagina, so that normal flora
(Lactobacillus) remains and consequently growth of pathogenic bacteria is
suppressed. This research aimed to prove the effectiveness of "X" solution as an
antiseptic to miroorganisms in vagina.
This research was done experimentally to investigate the if!fluence of ''X''
solution on growth of Lactobacillus by measuring pH of milk medium, to find out
the antiseptic effect of ''X'' solution by culturing microorganisms which have been

mixed with various concentration of "X" solution (in vitro), and by counting
bacteria microscopically in 10 high magnification field in vaginal swab before
and after washing by "X" solution (in vivo).
Results of in vitro research showed that milk medium grown with the mixture
of Lactobacillus and "X" solution decreased pH from 5.63 to 3.97, while with
Lactobacillus alone decreased more, which is from 5.71 to 3.15. "X" solution up
to concentration 5% inhibited growth of Streptococcus sp and Escherichia coli,
while to inhibit growth of Staphylococcus sp, concentration 75% of "X" solution
is needed, on the other hand growth of Candida albicans was not inhibited at all.
Microscopically, bacterial count in 10 high magnification field from vaginal swab
of 3 participants were reduced after washing, although after 4 hours the reduction
sustained only in 1 participant.
In conclusion, "X" solution did not support growth of Lactobacillus and was
onZv effective as antiseptic to Streptococcus sp, E.Coli and Staphylococcus sp, and
not to C.albicans. In vivo, "X" solution reduced bacterial count in vagina
effectively, although the effect did not sustain. More reseaches which involve
more samples are required.

v


DAFT AR ISI

LEMBARPERSETUJUAN

...

...

II

SURAT PERNY ATAAN

III

ABSTRAK

IV

ABSTRACT


V

PRAKATA

.

'"

... ...

...

VI

DAFTAR ISI .

VlII

DAFTAR TABEL


...

x

...

DAFT AR GAMBAR

Xl

BAB 1. PENDAHULUAN

1

1.1 Latar Belakang

I

1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Maksud dan Tujuan..


2
... 2

...

1.4 Kegunaan Penelitian

2

1.5 Kerangka Penelitian

2

1.6 Metodologi

3
3

1.7 Lokasi dan Waktu..


'"

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

4

2.1 Flora normal vagina

4
6

2.1.1

Lactobacillus

sp

2.1.2


Gardnerella vaginalis

2.1.3

Mycoplasma

2.1.4

Ureaplasma urealyticum

2.1.5

Mobiluncus sp

2.1.6

Candida albicans

2.1.7


Escherichia coli

12
12

2.1.8

Streptococcus

13

2.1.9

Staphylococcus

sp

...

8

9

sp
sp

10
11

2.1.10 Bifidobacterium bifidum

15
16

2.1.11 Fusobacterium

17

sp

Vlll

2.1.12

Peptostreptococcus sp

]8

... ... ...

2.2 Asam Laktat

]9

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Pengujian

Pengaruh

Cairan

20

"X"

terhadap

Pertumbuhan

Lactobacillus Dengan Mengukur pH pada Medium Susu

20

3.2 Pengujian Efektivitas Cairan "X" Secara In Vitro dengan
Menghitung Jumlah Koloni pada Biakan Agar
3.3 Pengujian

Pengaruh

Cairan

"X"

22

Secara In Vivo dengan

Menghitung Kuman pada Apusan Vagina Orang Percobaan

23

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

Hasil Pengujian

26

Pengaruh Cairan "X" Secara In Vitro dan

!n Vivo terhadap Mikroorganisme
4.1.1

HasiI

Pengujian

Pertumbuhan

dalam Vagina

Pengaruh

Lactobacillus

Cairan

26

"X"

terhadap

dengan Mengukur

pH

pada Medium Susu
4.1.2

Hasil Pengujian Efektivitas Cairan "X" Secara In Vitro
dengan

Menghitung

Biakan Agar
4.1.3

26

Jumlah

Koloni

Kuman

pada
27

~:

Hasil Pengujian Pengaruh Cairan "X" Secara In Vivo
dengan Menghitung Kuman pada Apusan Vagina
Orang Percobaan

4.2

27

Pembahasan Hasil

BAB V. KESIMPULAN
5.1

Kesimpulan

5.2

Saran

...

DAN SARAN

28
29

...

...

29
29

DAFT AR PUST AKA

30

RIW A YAT HIDUP

32

IX

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hubungan Usia dengan Jenis Flora Nonnal pada Vagina
Tabel4.1

5

Perbandingan pH Susu dengan Penambahan Lactobacillus, Cairan
Pembersih Vagina dan Campuran Lactobacillus

dan Cairan

Pembersih Vagina

26

Tabel4.2

Pertumbuhan Kuman Berdasarkan Konsentrasi Cairan Pembersih.. 27

Tabel4.3

Jumlah Kuman Per-IO Lapang Pandang Besar pada Apusan
Vagina dengan Pewamaan Gram

x

27

DAFT AR GAMBAR

Gambar 2.1 Lactobacillus
Gambar 2.2 Sel epitel vagina dikelilingi Gardnerella vagina lis

7
9

Gambar 2.3 Koloni Mycoplasma

9

sp

Gambar 2.4 Ureaplasma urealylicum
Gambar 2.5 Pseudohifa Candida albicans

11
12

Gambar 2.6 Escherichia coli

13

Gambar 2.7 Streptococcus agalactiae

14

Gambar 2.8 Staphylococcus

15
17

Gambar 2.9 Bifidobacterium

aureus
bifidum

Gambar 2.1 OFusobacterium sp
Gambar 2. 11Peptostreptococcus

17
18

sp

Xl

BABt
PENDAHULUAN

1.1 LA TAR BELAKANG

Vagina merupakan salah satu organ yang paling sensitif terhadap keberadaan
mikroorganisme. Sistem pertahanan vagina terhadap mikroorganisme patogen
sangat bergantung pada flora normal yang hidup di sana, di antaranya adalah
Lactobacilli,
Mycoplasma.

Streptococci,

Staphylococci,

Ureaplasma, Enterobacteriaceae

Enterococcus,

Gardnerella,

dan berbagai macam bakteri

anaerob lainnya. (Jawetz, 2001)
Salah satu flora normal yang sangat berperan dalam sistem pertahanan vagina
ialah

Laciobacillus. Lactobacillus mengkonversi glikogen yang terakumulasi

dalam sel-sel epitel vagina menjadi asam laktat, sehingga pH vagina menjadi
asam. Perubahan glikogen menjadi asam laktat ini memberikan kondisi yang baik
bagi pertumbuhan mikrobiota tahan-asam normal di vagina. (Tortora, 200 I)
Vagina mempunyai pH normal < 4.5. lni perlu untuk kita pertahankan, sebab
pH yang asam merupakan mekanisme penting dalam menghambat pertumbuhan
mikroorganisme

patogen dalam vagina. Jika teIjadi supresi pertumbuhan

Lactobacillus, misalnya pada pemberian antimikroba, akan terjadi peningkatan
jumlah jamur atau berbagai macam bakteri lainnya dan hal ini dapat menyebabkan
infeksi dan inflamasi. (Murray, 2002)
Jika pH vagina>
albicans

4.5 maka mikroorganisme oportunistik seperti Candida

dan Gardnerella vaginalis dan mikroorganisme

patogen

seperti

Trichomonas vaginal is dapat tumbuh dengan baik sehingga dapat menyebabkan
vaginosis atau vaginitis.
Salah satu cara untuk mempertahankan pH asam dalam vagma ialah
penggunaan cairan antiseptik yang berbahan dasar asam laktat, dengan harapan
flora normal tahan-asam vagina dapat tumbuh dengan baik, sedangkan
pertumbuhan mikroorganisme patogen dihambat.

2

Oi pasaran sekarang beredar CaIran "X" yang menurut produsennya
mengandung asam laktat dan "Bio/acto active" sebagai antiseptik terhadap
mikroorganisme dalam vagina. Namun ketika ditelusuri, temyata tidak ada hasil
penelitian yang mendukung efektivitasnya, selain itu juga tidak ada keterangan
mengenai kandungan kimia "Bio/acto active"

1.2 IDENTIFlKASI

MASALAH

Apakah benar cairan "X" dapat menunjang pertumbuhan flora normal vagina
dan efektif sebagai antiseptik terhadap mikroorganisme oportunustik dan patogen
dalam vagina?

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penelitian ini adalah melakukan percobaan laboratorium untuk
mengetahui efek antiseptik cairan "X"
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh cairan "X" terhadap
flora normal vagina dan efektivitas cairan tersebut sebagai antiseptik terhadap
mikroorganisme dalam vagina.
1.4 KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini berguna sebagai masukan bagi klinikus dan masyarakat
luas untuk mengetahui pengaruh cairan "X" dengan bahan aktif asam laktat dan
"Bio/acto active" terhadap mikroorganisme dalam vagina.
1.5 KERANGKA PEMIKIRA.N

Sistem pertahanan vagma tergantung pada flora normalnya, terutama
Lactobacillus. Lactohacillus mengkonversi glikogen menjadi asam laktat, yang
membuat pH vagina menjadi asam. Vagina mempunyai pH normal < 4.5, dan ini

3

penting untuk dipertahankan dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme
patogen.
Oleh karena itu, suatu cairan pembersih vagina yang baik diharapkan bukan
hanya dapat bertindak sebagai antiseptik, tetapi juga hams dapat mempertahankan
pH asam di lingkungan vagina, antara lain dengan cara menunjang atau
mempertahankan pertumbuhan Lactobacillus. Cairan "X" yang berbahan aktif
asam laktat dan "Bio/acto active" sebagai antiseptik, sesuai dengan labelnya,
memenuhi syarat-syarat tersebut di atas.
Hipotesis : Cairan "X" menunjang pertumbuhan Lactobacillus, efektif sebagai
antiseptik dan mengurangi jumlah kuman dalam vagina.

1.6 METODOLOGI
Penelitian ini bersifat eksperimental dengan cara in vitro dan in vivo di
laboratorium bempa observasi tanpa uji statistik.

1.7 LOKASI DAN WAKTU
Lokasi penelitian:

Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Maranatha

Waktu penelitian:

Maret s.d. September 2003

BABV

KES~PULANDANSARAN
5.1 KES~PULAN
Berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian dapat ditarik kesimpulan
bahwa cairan "X" tidak menunjang pertumbuhan Lactobacillus, hanya efektif
sebagai

antiseptik

terhadap

Streptococcus

sp, Escherichia

coli

dan

Staphylococcus sp., tidak efektif terhadap Candida albicans serta hanya
efektif mengurangi jumlah kuman segera setelah pencucian.

5.2 SARAN
Periu penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan
pencucian dilakukan lebih dari satu kali, sehingga hasilnya dapat dilakukan
pengujian statistik dan kesimpulannya dapat dijadikan dasar untuk revisi
klaim pihak produsen mengenai cairan "X".

29

DAFTAR PUST AKA
Alcamo E. 1994. Fundamentals of Microbiology. 4th edition.
Benjamin/Cummings Publishing Company Inc. 288

New York: The

Forbes B.A, Sahm D.F., Weissfeld AS. 1001. Diagnostic Microbiology.
edition. Mosby Inc. 299,300-301,311,341,344,365,368.

11th

Jawetz E, Melnick J, Adelberg E. 200 I. Medical Microbiology.
22nd edition.
New York : Lange Medical BookslMcGraw-Hill
Inc. 179, 266, 295-296, 298,
550.
Madigan M.T., Martinko lM., Parker l 2000. Biology of Microorganism.
edition. New Jersey: Prentice Hall International Inc. 504-505,514.

9th

Murray P.R., Rosenthal K.S., Kobayashi G.S, Pfaller M.A
2002. Medical
Microbiology. 4th edition. Missouri: Mosby Inc. 81,202,211,215,225,227,
338,396-397,399,664.
Tortora G.l, Funka B.R., Case c.L. 2001. Microbiology on Introduction.
edition. California: Addison Wesley Longman Inc. 722, 732
Volk W.A, Brown J.C. 1997. Basic Microbiology.
Addison Wesley Education Inc. 459,570-571,627-628,642.

8th edition.

Virginia:

Sumber Elektronik :
Anonymus. 2001. Pencucian vagina. Available at :
http://www. glorianet. org/ke luarga/wanita/wanimenc. html
Anonymus.2000. Lactic Acid. Available at:
http://www.ibiblio.org/herb med/eclecticlbpc 19111acidum-Iact.html
Anonymus.2001. Peptostreptococcus Infection. Available at:
http://\vww.emedicine.comlmedlbyname/peptostreptococcus-infection.
Anonymus. 1995. Bifidobacterium. Available at :
http:/.medic.med.uth.tmc. edu/path/OOOO
1503.html
Anonymus. 1999. Bifidobacterium bifidum. Available at:
http: www.freelaunch.com/crohn/oct95/researc.html
Anonymus.

2000. Urogenital Flora. Available at

http:! gsbs.utmb.edu/

microbook/ch006.htm

30

ih

html

31

Anonymus. 2002. The Vaginal Flora. Available at:
http://www.atihealthnet.com/pages/vagina. html
Anonymus. 1999. What Can Destroy Your Vaginal Flora? Available at :
http://www.tjpc.comJlactoac.htm
Anonymus. 2000. Bifidobacterium. Available at :
http://magpie. ucalgary. ca/image _credits. html
Anonymus. 1998. Candida albicans. Available at :
http://www.geocities.com/CapeCanaveraI/3504/gallery.htm
Anonymus. 2001. Gardnerella vaginalis. Available at :
www.brisbio.ac. ukJROADS/subject -listing/ gardnerellavaginalis.html
Anonymus. 1997. Mycoplasma sp. Available at:
http://gnn.tigr.orgisequenced_genomes/genome
_guide ~.shtml

Anonymus. 2000. Ureaplasma urealyticum. Available at:
http://www. asmusa. org/edusrc/biofilms/infopage/04 2i.html
Anonymus. 2002. Escherichia coli. Available at:
http://commtechlab.msu. edu/sites/ dlc-me/zoo/zah0700. html
Anonymus. 2000. Staphylococcus aureus. Available at :
http://news. bbc.co. uk/1/hi/sci/tech/556984 .stm
Anonymus. 2000. Fusobacterium spp. Available at :
http://bret.mc.vanderbilt.edu/microbiology/htmINMSL29

.htm

Anonymus. 2001. Streptococcus agalactiae. Available at:
http://www.buddycom.com/bacteria/
gpc/ strepBagal2 _ 5.jpg
Kunkel D. 2001. Lactobacillus

spp. Available at: www.denniskunkeI.com