Pengaruh Rasio Fundamental, Tingkat Suku Bunga, dan Karakteristik Perusahaan terhadap Harga Saham Emiten Sektor Perbankan Indonesia pada Periode 2003 - 2006.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

x

Influence Fundamental Ratio, Interest Rate, and Characteristic Firm To Stock Price Issuers Banking Sector In Indonesia At Period 2003-2006

By : Nelly Dian Arini

Abstract

The aim of this research is to know some variables which are partially and dominantly influencing and also can explain the meaning of the stock price. This research based on fundamental approach through dividend discount model (DDM) with the constant growth. In addition to using variables that be found in DDM, the consistency of firm characteristic is included in LQ45 index and not as a creator of LQ45 index that is also being tested for its influence through dummy variable.

Macro economic analysis has some substances such as the interest rate. This substance can be used in this research which is must be verified with the stock price. The regeneration of DDM can produce some fundamental variables factors such as return on assets (ROA), return on equity (ROE), dividend payout ratio (DPR), book value per share (BVS), and debt to equity ratio (DER).

The used sample of stock is the banking sector in Indonesia which is been listed in Indonesia Stock Exchange period 2003-2006. The sample has been gotten by purposive sampling method. The data analysis method is using analysis of covariance models (ANCOVA) by polling some data. They are including quantitative and qualitative variables which act as the independent variables. In this concept, the quantitative variables are ROA, ROE, DPR, BVS, and DER. And the qualitative variables are firm characteristic which is standardized with dummy variables such as is issuers of the LQ45 (D=1) dan non LQ 45 (D=0). And the substance of dependent variable is stock price.

The result of this research shows the fact that book value per share(BVS) and dividend payout ratio (DPR) give a positive influence for the stock price, while the other fundamental ratio such as return on assets (ROA), return on equity (ROE), and debt equity ratio (DER) give no influence to the stock price. Interest rate and company characteristic also shows an insignificantly result with the stock price.

The dominant variable with the issuers stock price is book value per share (BVS). BVS, DER, ROA, ROE, DPR, interest rate and company characteritic contribute about 79.6% to the stock price.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

xi

Pengaruh Rasio Fundamental, Tingkat Suku Bunga, dan Karakteristik Perusahaan terhadap Harga Saham Emiten Sektor Perbankan Indonesia

Pada Periode 2003 – 2006 Oleh : Nelly Dian Arini

Intisari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi harga saham secara parsial, dominan, serta besar kontribusi variabel-variabel tersebut mampu menjelaskan harga saham. Penelitian ini didasarkan atas model penilaian fundamental, dimana menggunakan analisis perusahaan dengan suatu pendekatan dividend discount model (DDM) dengan tingkat pertumbuhan tetap. Selain variabel yang terdapat pada DDM, karakteristik perusahaan yang konsisten tergabung dalam indeks LQ45 dan yang tidak konsisten juga diuji pengaruhnya terhadap harga saham melalui variabel dummy. Analisis ekonomi makro dengan proksi tingkat suku bunga juga digunakan dalam penelitian ini untuk diverifikasi hubungannya dengan harga saham. Dari model DDM tersebut dapat menghasilkan variabel faktor fundamental dengan penurunan rumus model tersebut yaitu return on assets (ROA), return on equity (ROE), dividend payout ratio (DPR), book value per share (BVS), dan debt to equity ratio (DER).

Sampel saham yang digunakan adalah sektor perbankan di Indonesia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2003-2006. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling method. Metode analisis data menggunakan model analisis kovarians (ANCOVA) dengan polling data yang terdiri dari variable kuantitatif dan kualitatif yang bertindak sebagai variabel bebas. Dalam konteks ini, variabel kuantitatif yang dimaksudkan terdiri dari ROA, ROE, DPR, BVS, dan DER, sedangkan variabel kualitatif yang dimaksud yaitu karakteristik perusahaan diproksi dengan variabel dummy emiten saham pembentuk indeks LQ45 (D=1) dan non LQ 45 (D=0) sementara variabel terikat yang dimaksud adalah harga saham.

Hasil penelitian menunjukkan book value per share (BVS) dan dividend payout ratio (DPR) berpengaruh positif harga saham, sedangkan rasio fundamental lainnya seperti return on assets (ROA), return on equity (ROE), dan debt equity ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap harga saham. Tingkat suku bunga dan karakteristik perusahaan juga menunjukkan hasil yang tidak signifikan terhadap harga saham. Variabel yang berpengaruh dominan terhadap harga saham emiten yaitu book value per share (BVS). Besarnya kontribusi yang diberikan oleh BVS, DER, ROA, ROE, DPR, tingkat suku bunga dan karakteristik perusahaan terhadap harga saham sebesar 79,6%.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

v DAFTAR ISI

Lembar Judul ... i

Lembar Pengesahaan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi... v

Daftar Tabel ... vii

Daftar Gambar ... viii

Daftar Lampiran ... ix

Abstract ... x

Intisari ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 6

2.1.1 Dividend Discount Model dan Rasio Fundamental Emiten ... 6

2.1.2 Tingkat Suku Bunga Nominal ... 13

2.1.3 Karakteristik Emiten ... 13

2.1.4 Beberapa Temuan Empiris Mengenai Harga Saham dan Faktor Yang Mempengaruhinya ... 14

2.2 Kerangka Pemikiran ... 17

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan ... 23

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 23

3.3 Metode Pengumpulan Data... 25


(4)

Universitas Kristen Maranatha

vi

3.5 Pengujian Asumsi Klasik Model Regresi ... 27

3.6 Pengujian Hipotesis ... 29

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN 4.1 Perkembangan Industri Perbankan Indonesia ... 33

4.2 Deskripsi Statistik ... 38

4.3 Pengujian Asumsi Klasik ... 38

4.4 Estimasi Model Regresi ... 41

4.5 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Hasil Penelitian ... 42

4.6 Analisis Koefisien Regresi Berganda ... 47

4.7 Analisis Koefisien Determinasi ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 48

5.2 Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 51 LAMPIRAN


(5)

Universitas Kristen Maranatha

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Hal

3.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian 24

3.2. Saham Sektor Perbankan Pembentuk Indeks LQ45 & Non-LQ 45 pada Periode 2003-2006

25

4.1. Deskripsi Statistik 38

4.2. Hasil Uji Multikolinearitas 39

4.3. Hasil Uji Otokorelasi dengan Box-Ljung 41

4.4. Hasil Estimasi Model Regresi 42

4.5. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis 46


(6)

Universitas Kristen Maranatha

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Hal

2.1. Kerangka Konseptual Penelitian 19


(7)

Universitas Kristen Maranatha

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Mentah


(8)

Universitas Kristen Maranatha

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Untuk melaksanakan pembangunan ekonomi yang berkesinambungan akan memerlukan dana yang cukup besar, di mana pemenuhannya tidak hanya mengandalkan sumber dari pemerintah dan dana internal perusahaan saja, namun juga dari masyarakat (Natarsyah, 2000). Pasar modal menciptakan kesempatan pada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian (Sunariyah, 2006:8).

Dengan potensi pasar modal yang semakin besar untuk memobilisasi dana, pasar modal memiliki arti yang strategis bagi pembangunan perekonomian nasional. Manfaat pasar modal bagi pembangunan nasional secara langsung adalah (1) memperbaiki struktur permodalan perusahaan, (2) meningkatkan efisiensi alokasi sumber-sumber dana, (3) menunjang terciptanya perekonomian yang sehat, (4) meningkatan penerimaan negara, dan (5) dapat mengurangi utang luar negeri swasta (Natarsyah, 2000).

Dengan keberadaan pasar modal, perusahaan (emiten) lebih mudah mendapatkan dana dari masyarakat sehingga dapat menciptakan kesempatan kerja yang luas dan meningkatkan pendapatan pajak bagi pemerintah. Dana tersebut diperoleh oleh perusahaan melalui pasar perdana (primer) dengan melakukan aktivitas initial public offering (IPO) atau penawaran umum saham untuk pertama kalinya (Sunariyah, 2006:13) maupun seasoned new issues atau


(9)

Universitas Kristen Maranatha

2

penjualan saham pada masyarakat setelah perusahaan going public (Hartono, 2003: 15).

Di pasar sekunder, saham perusahaan yang go public merupakan komoditi investasi yang tergolong beresiko tinggi, karena sifatnya sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik perubahan di luar negeri dan dalam negeri. Perubahan tersebut diantaranya mencakup bidang politik, ekonomi, moneter, undang-undang atau peraturan, maupun perubahan yang terjadi di dalam industri dan perusahaan itu sendiri (Natarsyah, 2000).

Industri perbankan merupakan salah satu industri yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Industri ini sangat penting bagi pembangunan ekonomi terutama yang berkaitan dengan fungsinya sebagai financial intermediaties (Jaya dan Wanto, 1998). Keberadaan fungsi ini terkait dengan tingkat suku bunga karena menurut Sunariyah (2006:82), industri perbankan (bank) sensitif dengan tingkat suku bunga karena salah satu keuntungan bank bersumber dari selisih antara tingkat suku bunga pinjaman uang (kredit) dengan tingkat suku bunga simpanan dari nasabah (tabungan). Pernyataan tersebut juga dibuktikan oleh pengamat perbankan, Rosdiana dan Parhusip (2008) yang menjelaskan bahwa sektor ini mengalami perkembangan dalam earning asset atau aktiva produktif. Salah salah satu pendorong kenaikan earning asset sektor ini adalah pertumbuhan kredit yang dipengaruhi oleh tingkat suku bunga.

Bagi investor, tingkat suku bunga berpengaruh terhadap minat investasinya di pasar modal, terutama dalam saham, khususnya saham sektor perbankan. Natarsyah (2000) menyatakan apabila tingkat suku bunga naik, maka investor


(10)

Universitas Kristen Maranatha

3

mencari alternatif lain yang lebih menguntungkan. Sehingga memberikan batas yang semakin sempit bagi peningkatan penanaman modal dalam saham-saham perusahaan yang dijual di bursa efek.

Selain melihat tingkat suku bunga, investor juga memperhatikan kondisi kinerja keuangan emiten yang tercermin dari laporan keuangan emiten yang bersangkutan. Informasi yang terdapat pada laporan keuangan dapat dijadikan sebagai acuan bagi investor dalam melakukan analisis fundamental. Menurut Hartono (2003:126), analisis ini bertujuan untuk menentukan nilai instrinsik saham emiten.

Menurut Natarsyah (2000), variabel-variabel penentu nilai instrinsik saham dapat diturunkan lewat model dividend discount model (DDM) dengan tingkat pertumbuhan yang konstan. Variabel-variabel tersebut tidak lain adalah rasio fundamental yang terdiri dari return on assets (ROA), return on equity (ROE), dividend payout ratio (DPR), book value per share (BVS), dan debt to equity ratio (DER).

Dalam kerangka inilah penelitian dilakukan, walaupun disadari bahwa faktor-faktor fundamental sangat luas dan kompleks, cakupannya tidak saja meliputi kondisi internal perusahaan (basic financial dan economics facts) atau biasa disebut analisis perusahaan, tetapi juga fundamental makro ekonomi di luar kendali perusahaan (analisis ekonomi).

Oleh karena itu penelitian ini dibatasi hanya menguji faktor-faktor fundamental perusahaan dari aspek performance financial dengan pendekatan DDM (Deviden Discount Model) dan tingkat suku bunga sebagai faktor


(11)

Universitas Kristen Maranatha

4

fundamental makro terhadap harga saham emiten sektor perbankan dengan membedakan karakteristik saham yang tergabung dalam indeks LQ45 dan non-LQ45. Dengan demikian, judul yang diangkat untuk penelitian ini adalah

Pengaruh Rasio Fundamental, Tingkat Suku Bunga, dan Karakteristik Perusahaan terhadap Harga Saham Emiten Sektor Perbankan Indonesia Pada Periode 2003 - 2006 .

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan fenomena tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana pengaruh ROA, ROE, DPR, BVS, DER, tingkat suku bunga, dan karakteristik perusahaan secara parsial terhadap harga saham emiten sektor perbankan Indonesia?

2. Variabel mana yang berpengaruh secara dominan terhadap harga saham emiten sektor perbankan Indonesia?

3. Berapa besar kontribusi rasio fundamental, tingkat suku bunga, dan karakteristik perusahaan mampu menjelaskan harga saham emiten sektor perbankan Indonesia?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui pengaruh ROA, ROE, DPR, BVS, DER, tingkat suku

bunga, dan karakteristik perusahaan secara parsial terhadap harga saham emiten sektor perbankan Indonesia.


(12)

Universitas Kristen Maranatha

5

2. Untuk mengetahui variabel yang berpengaruh secara dominan terhadap harga saham emiten sektor perbankan Indonesia.

3. Untuk mengetahui besar kontribusi rasio fundamental, tingkat suku bunga, dan karakteristik perusahaan dalam menjelaskan harga saham emiten sektor perbankan Indonesia.

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa kegunaan praktis dan teoritis.

a. Kegunaan praktis:

• Bagi investor. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasi saham dengan mempertimbangkan rasio fundamental emiten, tingkat suku bunga, dan karakteristik perusahaan.

• Bagi emiten. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan untuk memperbaiki kinerja fundamentalnya.

b. Kegunaan teoritis. Bagi kalangan akademis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan diskusi maupun informasi tambahan untuk peneliti selanjutnya yang tertarik mengenai topik yang berhubungan dengan rasio fundamental, tingkat suku bunga, karakteristik perusahaan, dan harga saham.


(13)

Universitas Kristen Maranatha

48 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan antara variabel independen (ROA, ROE, DPR, BVS, DER, tingkat suku bunga, dan karakteristik perusahaan) terhadap variabel dependen (harga saham), maka di bawah ini merupakan beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian ini yaitu:

1. Dari keseluruhan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yang diantaranya kelima rasio fundamental, tingkat suku bunga, dan karakteristik perusahaan. Berdasarkan analisis terhadap sampel, maka book

value per share (BVS), dan dividend payout ratio (DPR) berpengaruh positif

secara parsial terhadap harga saham. Sedangkan variabel lainnya, yaitu return

on assets (ROA), return on equity (ROE), debt to equity ratio (DER), tingkat

suku bunga, dan karakteristik perusahaan tidak berpengaruh secara parsial terhadap harga saham.

2. Dalam penelitian ini, variabel yang berpengaruh dominan terhadap harga saham emiten sektor perbankan yaitu book value per share (BVS). Dilihat dari

hasil koefisien determinasi parsial, dimana nilai BVS sebesar 77,7924% lebih besar dibandingkan variabel-variabel lainnya.

3. Besarnya kontribusi yang diberikan oleh ROA, ROE, DPR, BVS, DER, tingkat suku bunga dan karakteristik perusahaan terhadap harga saham sebesar 79,6% dan sisanya sebesar 20,4% ditentukan oleh variabel lainnya yang tidak terdeteksi dalam model.


(14)

Universitas Kristen Maranatha

49 5.2. Saran

Adapun saran ditujukan untuk tiga pihak: A. Untuk peneliti selanjutnya:

Penelitian ini hanya terbatas pada sepuluh emiten sektor perbankan saja, sementara jumlah emiten pada sektor tersebut cukup banyak untuk dianalisis. Untuk peneliti selanjutnya disarankan memasukkan beberapa emiten sektor perbankan lebih banyak lagi untuk digunakan sebagai sampel supaya diperoleh gambaran yang lebih baik mengenai kondisi fundamental sektor perbankan di Indonesia

Disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk memasukkan variabel nilai tukar rupiah terhadap dollar sebagai bagian dari analisis ekonomi selain tingkat suku bunga. Hal ini digunakan untuk memperoleh permodelan yang lebih baik dan sesuai dengan keadaan berinvestasi saat ini.

B. Untuk emiten:

Mengingat variabel book value per share yang paling berpengaruh

terhadap harga saham sektor perbankan, maka emiten disarankan untuk lebih memperhatikan kesejahteraan pemegang saham sebagai usaha pemberian jaminan atas kepercayaan bagi pihak yang telah membeli sahamnya melalui meminimunkan biaya operasional.

C. Untuk investor mayoritas

Pada hasil pembahasan penelitian ini, diketahui bahwa investor mayoritas perlu mempertimbangkan proses arbitrase yang disebabkan komposisi antara hutang dengan ekuitas itu tidak memberikan nilai tambah bagi


(15)

Universitas Kristen Maranatha

50

perusahaan dari segi harga saham. Proses arbitrase merupakan proses dimana investor dapat memperoleh tingkat return dan risiko yang sama

dengan pengorbanan (jumlah modal yang dikeluarkan) lebih kecil daripada yang seharusnya. Dari segi modal yang minimum itulah yang dapat dimanfaatkan oleh investor mayoritas dalam berinvestasi.

D. Untuk investor minoritas

Mengingat book value per share merupakan variabel dominan, maka

investor lebih memperhatikan pergerakan book value per share dari waktu

ke waktu sehingga dapat memutuskan waktu yang tepat (dimana pergerakan nilai book value per share suatu perusahaan mengalami tingkat

pertumbuhan yang berkesinambungan) untuk mengalokasikan dananya pada investasi suatu saham, khususnya sektor perbankan.


(16)

Universitas Kristen Maranatha

51

DAFTAR PUSTAKA

Anastasia, N., Gunawan YW., dan Wijiyanti I., (2002), Analisis Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Jakarta , Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 5 (2), hal. 123-132.

Anonim, (2003), Indonesian Capital Market Directory (ICMD), ECFIN, Jakarta. Anonim, (2004), Indonesian Capital Market Directory (ICMD), ECFIN, Jakarta. Anonim, (2005), Indonesian Capital Market Directory (ICMD), ECFIN, Jakarta.

Anonim, (2005), Sejarah Bank Indonesia, diakses lewat

http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/DDE2ED6B-A2A2-42EE-A4D0

BF5116483AED/876/SejarahKelembagaanPeriode19992005.pdf, pada

tanggal 15 November 2008.

Baruno, A. dan Endriani Y., (2005), Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan terhadap Devidend Payout Ratio pada Industri Telekomunikasi di Bursa

Efek Jakarta Periode 2000-2004 , Jurnal Ekonomi, Vol. XV (39), hal.

55-65.

Darsono, dan Ashari, (2005), Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan,

Cetakan Pertama, ANDI, Yogyakarta.

Derina, R., dan Makaliwe, W.A., (2006), Perilaku Perbankan Indonesia:

Beberapa Pattern dan Panel Data Analysis 1993-2005 , Manajemen

Usahawan, No. 06 Th. XXXV, hal. 10 – 15.

Ghozali, I., (2005), Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi

ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gitman, L. J, (2006), Principles Of Managerial Finance, Edisi Kesebelas, Pearson Education, United States of America.

Gujarati, D.N., (2003), Basic Econometric, Fourth Edition, McGraw Hill, New

York.

Hair, J. F., Anderson R. E., Tahtham R. L., dan Black W. J., (1998), Multivariate Data Analysis, Fifth Edition, Prentice Hall, United States of America. Hanafi, M M., (2004), Manajemen Keuangan, Edisi 2004/2005, Cetakan Pertama,

BPFE, Yogyakarta.

Hartono, J., (2003), Teori Portofolio Dan Analisis Investasi,Edisi ketiga, BPFE,


(17)

Universitas Kristen Maranatha

52

Herlina, dan Hadianto B., (2007), Pengaruh Rasio Fundamental Terhadap Harga Saham Telekomunikasi Selama Periode 1997-2005 di Bursa Efek Jakarta , Proceeding Call For Paper: SMART Membaca Jaman Dalam Perspektif Manajemen, hal. 99-116.

Higgins, R. C., (1990), Analysis For Financial Management, Richard D. Irwin.

Inc, Illinois.

Husnan, S., (2005), Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas, Edisi Keempat, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Indira, dan Muljawan D., (1998), Memprediksi Kondisi Perbankan Melalui

Pendekatan Solvency Secara Dinamis , Buletin Ekonomi Moneter dan

Perbankan, September, hal. 172-175.

Jaya, W. K. dan Wanto N., (1998), Analisis Struktur dan Kinerja Industri Bank

Swasta Nasional di Indonesia Tahun 1996 , Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Indonesia, Vol. 13 (1), hal. 42-52.

Johan, R., (2002, 23 Oktober), “Masa Depan Bisnis Perbankan Indonesia”,

diakses lewat http://www.sinarharapan.co.id/berita/0210/23/opi02.html,

pada tanggal 15 November 2008.

Judisseno, R. K., (2002), Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Juoro, U., (2006,14 Juni), “Mengoptimalkan Perkembangan Perbankan”,diakses lewat//http://els.bappenas.go.id/upload/other/Mengoptimalkan%20Perkemba ngan%20Perbankan.htm, pada tanggal 15 November 2008.

Keown, A. J., Scott D. F. dan Petty J. W., (1996), Financial Management,

Seventh Edition, Prentice-Hall. Inc, New York.

Nachrowi, N.D., Usman H., (2006), Pendekatan Populer dan Praktis

Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Natarsyah, S., (2000), “Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham: Kasus Industri Barang Konsumsi

yang Go-Publik di Pasar Modal Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Indonesia, Vol. 15 (3), hal. 294-312.

Nugroho, B. A., (2005), Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, CV. Andi Offset, Jogjakarta.


(18)

Universitas Kristen Maranatha

53

Parhusip, B. A. dan Rosdiana E., (2008), “Potret Perbankan Indonesia”, Economic Review, No. 212, hal. 1-9.

Purnomo, Y., (1998), “Keterkaitan Kinerja Keuangan dengan Harga Saham (Studi Kasus 5 Rasio Keuangan 30 Emiten di BEJ Pengamatan 1992 – 1996)”, Manajemen Usahawan, No. 12 Th.XXVII, hal. 33-38.

Sekaran, U., (2004), Research Methods for Business: A Skill-Building Approach,

Edisi Keempat, John Wiley and Sons, Inc., New York.

Silalahi, T., (2006),“Mengapa Perlu Arsitektur Perbankan Indonesia?”,diakses

lewat

http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/DABA7DE5-ED9F-4856-8BAE-E67B36845D50/943/MengapaPerluArsitekturPerbankanIndonesia.pdf, pada tanggal 22 September 2008.

Subanidja, S. dan Yama I., (2004), “Pengaruh Imbalan Atas Ekuitas (ROE) dan Pertumbuhan Laba Bersih Terhadap Rasio Harga Per Nilai-Buku (PBV)

Saham Perbankan: Data Bursa Efek Jakarta 2002-2003”, Perbanas Finance

& Banking Journal, Vol. 6 (2), hal. 131-144.

Subiyantoro, E. dan Andreani F., (2003), “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham (Kasus Perusahaan Jasa Perhotelan yang

Terdaftar di Pasar Modal Indonesia)”, Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan, Vol. 5 (2), hal. 171-180.

Sunariyah, (2006), Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi kelima, UPP

STIM YKPN, Yogyakarta.

Supranto, J., (2001), Statistik, Teori, dan Aplikasi, Edisi Keenam, Jilid Kedua,

Erlangga, Jakarta.

Tandelilin, E., (2001), Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio, Edisi


(1)

48 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan antara variabel independen (ROA, ROE, DPR, BVS, DER, tingkat suku bunga, dan karakteristik perusahaan) terhadap variabel dependen (harga saham), maka di bawah ini merupakan beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian ini yaitu:

1. Dari keseluruhan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yang diantaranya kelima rasio fundamental, tingkat suku bunga, dan karakteristik perusahaan. Berdasarkan analisis terhadap sampel, maka book value per share (BVS), dan dividend payout ratio (DPR) berpengaruh positif secara parsial terhadap harga saham. Sedangkan variabel lainnya, yaitu return on assets (ROA), return on equity (ROE), debt to equity ratio (DER), tingkat suku bunga, dan karakteristik perusahaan tidak berpengaruh secara parsial terhadap harga saham.

2. Dalam penelitian ini, variabel yang berpengaruh dominan terhadap harga saham emiten sektor perbankan yaitu book value per share (BVS). Dilihat dari hasil koefisien determinasi parsial, dimana nilai BVS sebesar 77,7924% lebih besar dibandingkan variabel-variabel lainnya.

3. Besarnya kontribusi yang diberikan oleh ROA, ROE, DPR, BVS, DER, tingkat suku bunga dan karakteristik perusahaan terhadap harga saham sebesar 79,6% dan sisanya sebesar 20,4% ditentukan oleh variabel lainnya yang tidak terdeteksi dalam model.


(2)

49 5.2. Saran

Adapun saran ditujukan untuk tiga pihak: A. Untuk peneliti selanjutnya:

Penelitian ini hanya terbatas pada sepuluh emiten sektor perbankan saja, sementara jumlah emiten pada sektor tersebut cukup banyak untuk dianalisis. Untuk peneliti selanjutnya disarankan memasukkan beberapa emiten sektor perbankan lebih banyak lagi untuk digunakan sebagai sampel supaya diperoleh gambaran yang lebih baik mengenai kondisi fundamental sektor perbankan di Indonesia

Disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk memasukkan variabel nilai tukar rupiah terhadap dollar sebagai bagian dari analisis ekonomi selain tingkat suku bunga. Hal ini digunakan untuk memperoleh permodelan yang lebih baik dan sesuai dengan keadaan berinvestasi saat ini.

B. Untuk emiten:

Mengingat variabel book value per share yang paling berpengaruh terhadap harga saham sektor perbankan, maka emiten disarankan untuk lebih memperhatikan kesejahteraan pemegang saham sebagai usaha pemberian jaminan atas kepercayaan bagi pihak yang telah membeli sahamnya melalui meminimunkan biaya operasional.

C. Untuk investor mayoritas

Pada hasil pembahasan penelitian ini, diketahui bahwa investor mayoritas perlu mempertimbangkan proses arbitrase yang disebabkan komposisi antara hutang dengan ekuitas itu tidak memberikan nilai tambah bagi


(3)

50

perusahaan dari segi harga saham. Proses arbitrase merupakan proses dimana investor dapat memperoleh tingkat return dan risiko yang sama dengan pengorbanan (jumlah modal yang dikeluarkan) lebih kecil daripada yang seharusnya. Dari segi modal yang minimum itulah yang dapat dimanfaatkan oleh investor mayoritas dalam berinvestasi.

D. Untuk investor minoritas

Mengingat book value per share merupakan variabel dominan, maka investor lebih memperhatikan pergerakan book value per share dari waktu ke waktu sehingga dapat memutuskan waktu yang tepat (dimana pergerakan nilai book value per share suatu perusahaan mengalami tingkat pertumbuhan yang berkesinambungan) untuk mengalokasikan dananya pada investasi suatu saham, khususnya sektor perbankan.


(4)

51

DAFTAR PUSTAKA

Anastasia, N., Gunawan YW., dan Wijiyanti I., (2002), Analisis Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Jakarta , Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 5 (2), hal. 123-132.

Anonim, (2003), Indonesian Capital Market Directory (ICMD), ECFIN, Jakarta. Anonim, (2004), Indonesian Capital Market Directory (ICMD), ECFIN, Jakarta. Anonim, (2005), Indonesian Capital Market Directory (ICMD), ECFIN, Jakarta.

Anonim, (2005), Sejarah Bank Indonesia, diakses lewat http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/DDE2ED6B-A2A2-42EE-A4D0

BF5116483AED/876/SejarahKelembagaanPeriode19992005.pdf, pada tanggal 15 November 2008.

Baruno, A. dan Endriani Y., (2005), Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan terhadap Devidend Payout Ratio pada Industri Telekomunikasi di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2004 , Jurnal Ekonomi, Vol. XV (39), hal. 55-65.

Darsono, dan Ashari, (2005), Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Cetakan Pertama, ANDI, Yogyakarta.

Derina, R., dan Makaliwe, W.A., (2006), Perilaku Perbankan Indonesia: Beberapa Pattern dan Panel Data Analysis 1993-2005 , Manajemen Usahawan, No. 06 Th. XXXV, hal. 10 – 15.

Ghozali, I., (2005), Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gitman, L. J, (2006), Principles Of Managerial Finance, Edisi Kesebelas, Pearson Education, United States of America.

Gujarati, D.N., (2003), Basic Econometric, Fourth Edition, McGraw Hill, New York.

Hair, J. F., Anderson R. E., Tahtham R. L., dan Black W. J., (1998), Multivariate Data Analysis, Fifth Edition, Prentice Hall, United States of America. Hanafi, M M., (2004), Manajemen Keuangan, Edisi 2004/2005, Cetakan Pertama,

BPFE, Yogyakarta.

Hartono, J., (2003), Teori Portofolio Dan Analisis Investasi,Edisi ketiga, BPFE, Yogyakarta.


(5)

52

Herlina, dan Hadianto B., (2007), Pengaruh Rasio Fundamental Terhadap Harga Saham Telekomunikasi Selama Periode 1997-2005 di Bursa Efek Jakarta , Proceeding Call For Paper: SMART Membaca Jaman Dalam Perspektif Manajemen, hal. 99-116.

Higgins, R. C., (1990), Analysis For Financial Management, Richard D. Irwin. Inc, Illinois.

Husnan, S., (2005), Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas, Edisi Keempat, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Indira, dan Muljawan D., (1998), Memprediksi Kondisi Perbankan Melalui Pendekatan Solvency Secara Dinamis , Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, September, hal. 172-175.

Jaya, W. K. dan Wanto N., (1998), Analisis Struktur dan Kinerja Industri Bank Swasta Nasional di Indonesia Tahun 1996 , Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 13 (1), hal. 42-52.

Johan, R., (2002, 23 Oktober), “Masa Depan Bisnis Perbankan Indonesia”, diakses lewat http://www.sinarharapan.co.id/berita/0210/23/opi02.html, pada tanggal 15 November 2008.

Judisseno, R. K., (2002), Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Juoro, U., (2006,14 Juni), “Mengoptimalkan Perkembangan Perbankan”,diakses lewat//http://els.bappenas.go.id/upload/other/Mengoptimalkan%20Perkemba ngan%20Perbankan.htm, pada tanggal 15 November 2008.

Keown, A. J., Scott D. F. dan Petty J. W., (1996), Financial Management, Seventh Edition, Prentice-Hall. Inc, New York.

Nachrowi, N.D., Usman H., (2006), Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Natarsyah, S., (2000), “Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham: Kasus Industri Barang Konsumsi yang Go-Publik di Pasar Modal Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 15 (3), hal. 294-312.

Nugroho, B. A., (2005), Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, CV. Andi Offset, Jogjakarta.


(6)

53

Parhusip, B. A. dan Rosdiana E., (2008), “Potret Perbankan Indonesia”, Economic Review, No. 212, hal. 1-9.

Purnomo, Y., (1998), “Keterkaitan Kinerja Keuangan dengan Harga Saham (Studi Kasus 5 Rasio Keuangan 30 Emiten di BEJ Pengamatan 1992 – 1996)”, Manajemen Usahawan, No. 12 Th.XXVII, hal. 33-38.

Sekaran, U., (2004), Research Methods for Business: A Skill-Building Approach, Edisi Keempat, John Wiley and Sons, Inc., New York.

Silalahi, T., (2006),“Mengapa Perlu Arsitektur Perbankan Indonesia?”,diakses lewat http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/DABA7DE5-ED9F-4856-8BAE-E67B36845D50/943/MengapaPerluArsitekturPerbankanIndonesia.pdf, pada tanggal 22 September 2008.

Subanidja, S. dan Yama I., (2004), “Pengaruh Imbalan Atas Ekuitas (ROE) dan Pertumbuhan Laba Bersih Terhadap Rasio Harga Per Nilai-Buku (PBV) Saham Perbankan: Data Bursa Efek Jakarta 2002-2003”, Perbanas Finance & Banking Journal, Vol. 6 (2), hal. 131-144.

Subiyantoro, E. dan Andreani F., (2003), “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham (Kasus Perusahaan Jasa Perhotelan yang Terdaftar di Pasar Modal Indonesia)”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 5 (2), hal. 171-180.

Sunariyah, (2006), Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi kelima, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Supranto, J., (2001), Statistik, Teori, dan Aplikasi, Edisi Keenam, Jilid Kedua, Erlangga, Jakarta.

Tandelilin, E., (2001), Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Modal Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Harga Saham (Survey Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2015)

0 5 1

Pengaruh tingkat suku bunga dan rasio harga laba terhadap return saham : (studi kasus pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 8 1

Pengaruh Laba Perlembar Saham (EPS) Dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 1

Pengaruh Faktor Fundamental Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Batu Bara Yang Terdaftar Di BEI Periode 2009-2013

0 2 1

Pengaruh Rasio Pembayaran dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Properti dan Real estate pada Bursa Efek Indonesia 2010-2014

1 15 66

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN.

0 1 8

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Harga Saham pada Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2007.

1 1 17

Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI terhadap Return Saham Sektor Perbankan (Periode Februari 2007-Juli 2007).

0 0 33

Pengaruh Rasio Fundamental terhadap Harga Saham Sektor Industri Makanan dan Minuman yang telah Listing di Bursa Efek Indonesia selama Periode 1999-2006.

0 0 23

Pengaruh Tingkat Suku Bunga Simpanan Berjangka terhadap Tingkat Pengembalian Investasi dalam Saham pada Sektor Perbankan Selama Periode Tahun 2004-2006.

0 0 22