Pengaruh kompetensi, independensi, integritas, objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja aparat pengawas intern pemerintah terhadap kualitas hasil audit di pemerintah daerah: studi kasus pada Kantor Inspektorat Kabupaten Manggarai.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, INTEGRITAS,
OBJEKTIVITAS, DAN PERSEPSI PENGALAMAN KERJA APARAT
PENGAWAS INTERN PEMERINTAH TERHADAP KUALITAS HASIL
AUDIT DI PEMERINTAH DAERAH
Studi Kasus pada Kantor Inspektorat Kabupaten Manggarai

Yosefa Maria Juita Hale
NIM: 112114104
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015

Pengelolaan keuangan pemerintahan daerah membutuhkan pengawasan.

Pengawasan ini dilakukan oleh aparat pengawas intern pemerintah. Dalam
melakukan pengawasan, aparat pengawas intern pemerintah diharapkan memiliki
kompetensi, independensi, integritas, objektivitas, dan pengalaman kerja. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi, independensi,
integritas, objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja aparat pengawas intern
pemerintah terhadap kualitas hasil audit di pemerintah daerah.
Populasi penelitian ini adalah aparat di inspektorat Kabupaten Manggarai,
dengan jumlah 36 orang. Variabel independen penelitian ini adalah kompetensi,
independensi, integritas, objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja. Sedangkan
variabel dependen adalah kualitas hasil audit. Data yang digunakan adalah data
primer yang diperoleh langsung dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh
aparat pengawas intern pemerintah di inspektorat Kabupaten Manggarai. Metode
analisis penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan
software SPSS 21.
Hasil penelitian ini menyatakan independensi, dan objektivitas berpengaruh
signifikan terhadap kualitas hasil audit. Sedangkan kompetensi, integritas, dan
persepsi pengalaman kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil
audit. Selain itu kompetensi, independensi, integritas, objektivitas, dan persepsi
pengalaman kerja secara simultan berpengaruh terhadap kualitas hasil audit.
Kata Kunci: Kompetensi, Independensi, Integritas,

Pengalaman Kerja, Kualitas Hasil Audit.

xiv

Objektivitas,

Persepsi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE INFLUENCE OF COMPETENCE, INDEPENDENCE, INTEGRITY,
OBJECTIVITY, AND PERCEPTION OF WORK EXPERIENCE OF
INTERNAL AUDITOR OF GOVERNMENT OFFICIALS ON THE
QUALITY OF AUDIT RESULT IN LOCAL GOVERNMENT

A Case Study at Inspectorate of Manggarai District
Yosefa Maria Juita Hale
NIM: 112114104
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015

Financial management of local government needs supervision. Supervision
is done by the internal auditor of government officials. In performing supervision,
officials are expected to have competence, independence, integrity, objectivity,
and work experience. The purpose of this study was to determine the influence of
the competence, independence, integrity, objectivity, and perception of work
experience of internal auditor of government officials on the quality of audit result
in local government.
The population in this research was inspectorate officers in Manggarai
regency, with the number of 36 people. Independent variables of this study were
the competence, independence, integrity, objectivity, and perception of work
experience. Dependent variable of the study was the quality of audit result. The
data used is primary data obtained directly by distributing questionnaires for all
auditors of inspectorate of Manggarai district. The analytical method of the study

was multiple linear regressions using software SPSS 21.
The result of this study states that the independence and objectivity
significantly affect the quality of audit result. While competence, integrity, and
perception of work experience did not significantly affect the quality of audit
result. Besides that the competence, independence, integrity, objectivity, and
perception of work experience simultaneously effect the quality of audit result.
Keywords: Competence, Independence, Intergrity, Objectivity,
Experience’s Perseption, Quality of Audit Result.

xv

Work

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, INTEGRITAS,
OBJEKTIVITAS, DAN PERSEPSI PENGALAMAN KERJA
APARAT PENGAWAS INTERN PEMERINTAH TERHADAP
KUALITAS HASIL AUDIT DI PEMERINTAH DAERAH
Studi Kasus pada Kantor Inspektorat Kabupaten Manggarai
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Yosefa Maria Juita Hale
NIM: 112114104

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, INTEGRITAS,
OBJEKTIVITAS, DAN PERSEPSI PENGALAMAN KERJA
APARAT PENGAWAS INTERN PEMERINTAH TERHADAP
KUALITAS HASIL AUDIT DI PEMERINTAH DAERAH
Studi Kasus pada Kantor Inspektorat Kabupaten Manggarai
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Yosefa Maria Juita Hale
NIM: 112114104


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Yosefa Maria Juita Hale
NIM

: 112114104


Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengaruh Kompetensi, Independensi, Integritas, Objektivitas, dan Persepsi
Pengalaman Kerja Aparat Pengawas Intern Pemerintah Terhadap Kualitas
Hasil Audit di Pemerintah Daerah (Studi Kasus pada Kantor Inspektorat
Kabupaten Manggarai).

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Juli 2015
Yang menyatakan,

Yosefa Maria Juita Hale


iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tak masalah seberapa sering kita jatuh yang terpenting
adalah seberapa cepat kita bangkit (Arsen Wenger).
Ketika kamu jatuh jangan tetap dibawah, jatuh bukan
berarti kalah itu hanya berarti kamu harus bangkit dan
kembali mencoba.

Kupersembahkan untuk:
Bapakku Hendrikus Hale, dan Mamaku Katarina K. Bataona
Adik-adikku Ita, Dian, dan Nong Yano,


v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
Pengaruh Kompetensi, Independensi, Integritas, Objektivitas, dan Persepsi
Pengalaman Kerja Aparat Pengawas Intern Pemerintah Terhadap Kualitas Hasil
Audit Di Pemerintah Daerah, dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 22 Juni
2015 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan pada penulisan aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal
saya terima.

Yogyakarta, 31 Juli 2015
Yang membuat pernyataan,

Yosefa Maria Juita Hale

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan,
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma M.Sc., Ph.D. Rektor Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian penulis.
2. Ilsa Haruti Suryandari S.I.P., M.Sc., Ak selaku pembimbing yang telah
membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Josephine Wuri, S.E, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah
mendukung penulis.
4. Leok E. P. Sripurwati, SH.selaku pimpinan inspektorat Kabupaten Manggarai
yang memberikan izin untuk melakukan penelitian.
5. Bapak dan Ibu yang peduli pada pendidikan anaknya, dan banyak mendorong
dan mendoakan penulis hingga skripsi ini dapat selesai.
6. Melia, Chatarine, Sr Yuli, Sr Lusia, Sr Erika, Anggit, dan teman-teman
akuntansi angkatan 2011 yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7. Ade Ita, Trisna, Linda, dan Yustin yang memberikan dukungan dan semangat
sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 22 Mei 2015

Penulis

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

ii

HALAMAN PENGESAHAN

iii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

vi

HALAMAN KATA PENGANTAR

vii

HALAMAN DAFTAR ISI

ix

HALAMAN DAFTAR TABEL

xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR

xii

DAFTAR LAMPIRAN

xiii

ABSTRAK

xiv

ABSTRACT

xv

BAB I PENDAHULUAN

1

A.
B.
C.
D.
E.

Latar Belakang Masalah
Batasan Penelitian
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian

1
4
4
5
5

BAB II LANDASAN TEORI

7

A. Kajian Teoritis
B. Pengembangan Hipotesis
C. Kerangka Pemikiran

7
16
19

BAB III METODE PENELITIAN
A.
B.
C.
D.
E.

20

Objek Penelitian dan Waktu Penelitian
Definisi Operasional Variabel
Populasi dan Sampel
Jenis dan Sumber Data
Metode Pengumpulan Data
ix

20
20
22
23
23

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

F.
G.
H.
I.

Uji Kualitas Data
Uji Asumsi Regresi
Uji Regresi
Pengujian Hipotesis

25
25
27
28

BAB IV GAMBARAN UMUM

30

A. Inspektorat Kabupaten Manggarai
B. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran
Inspektorat Kabupaten Manggarai
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan

30
33
36
36
48

BAB VI PENUTUP

56

A. Kesimpulan
B. Saran
C. Keterbatasan Penelitian

56
56
57

DAFTAR PUSTAKA

58

LAMPIRAN

60

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1

Demografi Responden

36

Tabel 2

Rangkuman Hasil Uji Validitas
Variabel Kompetensi APIP

38

Rangkuman Hasil Uji Validitas
Variabel Independensi APIP

39

Rangkuman Hasil Uji Validitas
Variabel Integritas APIP

39

Rangkuman Hasil Uji Validitas
Variabel Objektivitas APIP

40

Rangkuman Hasil Uji Validitas
Variabel Persepsi Pengalaman Kerja APIP

40

Rangkuman Hasil Uji Validitas
Variabel Kualitas Hasil Audit APIP

40

Tabel 8

Hasil Uji Reliabilitas

41

Tabel 9

Hasil Uji Multikolinieritas

43

Tabel 10

Uji t (Parsial)

46

Tabel 11

Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis

49

Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 7

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar I

Kerangka Pemikiran

19

Gambar II

Struktur Organisasi

35

Gambar III

Uji Normalitas

42

Gambar IV

Uji Heteroskedastisitas

44

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

61

Lampiran 2 Tabulasi Kuesioner

73

Lampiran 3 Uji Validitas

79

Lampiran 4 Tabulasi Kuesioner Setelah Uji Validitas

85

Lampiran 5 Uji Reliabilitas

91

Lampiran 6 Uji Asumsi Regresi

94

Lampiran 7 Uji Regresi dan Hipotesis

95

Lampiran 8 Tabel t

97

Lampiran 9 Tabel r

98

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, INTEGRITAS,
OBJEKTIVITAS, DAN PERSEPSI PENGALAMAN KERJA APARAT
PENGAWAS INTERN PEMERINTAH TERHADAP KUALITAS HASIL
AUDIT DI PEMERINTAH DAERAH
Studi Kasus pada Kantor Inspektorat Kabupaten Manggarai

Yosefa Maria Juita Hale
NIM: 112114104
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015

Pengelolaan keuangan pemerintahan daerah membutuhkan pengawasan.
Pengawasan ini dilakukan oleh aparat pengawas intern pemerintah. Dalam
melakukan pengawasan, aparat pengawas intern pemerintah diharapkan memiliki
kompetensi, independensi, integritas, objektivitas, dan pengalaman kerja. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi, independensi,
integritas, objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja aparat pengawas intern
pemerintah terhadap kualitas hasil audit di pemerintah daerah.
Populasi penelitian ini adalah aparat di inspektorat Kabupaten Manggarai,
dengan jumlah 36 orang. Variabel independen penelitian ini adalah kompetensi,
independensi, integritas, objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja. Sedangkan
variabel dependen adalah kualitas hasil audit. Data yang digunakan adalah data
primer yang diperoleh langsung dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh
aparat pengawas intern pemerintah di inspektorat Kabupaten Manggarai. Metode
analisis penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan
software SPSS 21.
Hasil penelitian ini menyatakan independensi, dan objektivitas berpengaruh
signifikan terhadap kualitas hasil audit. Sedangkan kompetensi, integritas, dan
persepsi pengalaman kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil
audit. Selain itu kompetensi, independensi, integritas, objektivitas, dan persepsi
pengalaman kerja secara simultan berpengaruh terhadap kualitas hasil audit.
Kata Kunci: Kompetensi, Independensi, Integritas,
Pengalaman Kerja, Kualitas Hasil Audit.

xiv

Objektivitas,

Persepsi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE INFLUENCE OF COMPETENCE, INDEPENDENCE, INTEGRITY,
OBJECTIVITY, AND PERCEPTION OF WORK EXPERIENCE OF
INTERNAL AUDITOR OF GOVERNMENT OFFICIALS ON THE
QUALITY OF AUDIT RESULT IN LOCAL GOVERNMENT
A Case Study at Inspectorate of Manggarai District
Yosefa Maria Juita Hale
NIM: 112114104
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015

Financial management of local government needs supervision. Supervision
is done by the internal auditor of government officials. In performing supervision,
officials are expected to have competence, independence, integrity, objectivity,
and work experience. The purpose of this study was to determine the influence of
the competence, independence, integrity, objectivity, and perception of work
experience of internal auditor of government officials on the quality of audit result
in local government.
The population in this research was inspectorate officers in Manggarai
regency, with the number of 36 people. Independent variables of this study were
the competence, independence, integrity, objectivity, and perception of work
experience. Dependent variable of the study was the quality of audit result. The
data used is primary data obtained directly by distributing questionnaires for all
auditors of inspectorate of Manggarai district. The analytical method of the study
was multiple linear regressions using software SPSS 21.
The result of this study states that the independence and objectivity
significantly affect the quality of audit result. While competence, integrity, and
perception of work experience did not significantly affect the quality of audit
result. Besides that the competence, independence, integrity, objectivity, and
perception of work experience simultaneously effect the quality of audit result.
Keywords: Competence, Independence, Intergrity, Objectivity,
Experience’s Perseption, Quality of Audit Result.

xv

Work

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Pemerintahan daerah merupakan penyelenggaraan urusan pemerintahan
oleh pemerintah daerah yaitu urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan
berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan
kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah tersebut. Pemberian otonomi
yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri dalam rangka peningkatan daya guna dan
hasil guna pelaksanaan tugas pemerintah, pembangunan, dan pelayanan
kepada masyarakat. Hal ini dituangkan dalam undang-undang nomor 32 tahun
2004 tentang pemerintahan daerah. Pemberian otonomi dimaksudkan agar
daerah yang menjadi daerah otonom menggunakan dan menikmati potensi
yang dimiliki daerah tersebut untuk kepentingan masyarakat setempat.
Penerapan undang-undang ini juga dimaksudkan agar pengelolaan bisa
dilakukan secara efektif dan efisien, karena daerah yang mengetahui potensi
daerahnya sendiri. Pemerintah daerah memiliki wewenang dalam pengelolaan
sumber daya dan keuangan yang ada. Selain itu, pemerintah daerah juga dapat
membuat kebijakan aturan untuk mendukung pengelolaan tersebut.
Dalam pengelolaan sumber daya daerah, tentunya diolah sesuai dengan
kebutuhan yang sebenarnya. Untuk itu dalam proses pengelolaan tersebut
dibutuhkan pengawas. Terkait dengan proses pengawasan dan pemeriksaan
atas pengelolaan sumber daya tersebut dilakukan oleh auditor pemerintah
daerah yaitu inspektorat kabupaten/kota. “Peran inspektorat sebagai auditor
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

internal pemerintah daerah adalah memastikan bahwa sistem akuntansi
keuangan daerah berjalan dengan baik dan laporan keuangan daerah disajikan
dengan wajar. Peranan dari inspektorat didorong untuk membantu kepala
daerah dalam menyajikan laporan keuangan yang akuntabel dan berterima
umum,”

(Bastian,

2007:34).

Jadi

inspektorat

mempunyai

tugas

menyelenggarakan kegiatan pengawasan di pemerintah daerah dan tugas lain
yang diberikan oleh kepala daerah.
Menurut peraturan menteri dalam negeri nomor 64 tahun 2007 tentang
pedoman teknis organisasi dan tata kerja inspektorat provinsi dan
kabupaten/kota,

inspektorat

kabupaten/kota

adalah

aparat

pengawas

fungsional yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada bupati. Tugas
dari inspektorat kabupaten/kota yaitu melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan urusan pemerintahan didaerah kabupaten/kota, pelaksanaan
pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan
pemerintahan desa. Hasil dari tugas ini selanjutnya dipertanggungjawabkan
kepada bupati.
Menurut Sukrisno (2012:4) “auditing merupakan suatu pemeriksaan yang
dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen terhadap
laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan
pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.”
Dalam hal ini auditor intenal pemerintah daerah melakukan audit atau
pemeriksaan atas laporan keuangan beserta catatan-catatan pembukuan dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

bukti pendukungnya atas penggunaan keuangan daerah yang digunakan untuk
kepentingan masyarakat daerah tersebut.
Pemeriksaan (audit) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang
memiliki independensi dan memiliki kompetensi profesional untuk memeriksa
apakah hasil kinerja pemerintah telah sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Kompetensi auditor didukung oleh pengetahuan, dan kemampuan yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas. Dalam mengudit laporan keuangan
yang mempengaruhi kualitas audit yaitu integritas. Prinsip integritas
mengharuskan auditor untuk memiliki kepribadian yang dilandasi oleh unsur
kejujuran, keberanian, bijaksana, dan bertanggung jawab untuk membangun
kepercayaan guna memberi dasar dalam mengambil suatu keputusan yang
dapat diandalkan.
Dalam sebuah proses pemeriksaan seorang pemeriksa juga harus bebas
dari segala gangguan yang dapat mengganggu independensinya. Independensi
berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh orang
lain, dan tidak tergantung pada orang lain. Independensi juga dapat diartikan
sebagai kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan
adanya pertimbangan obyektif tidak memihak dalam memutuskan dan
menyatakan pendapatnya (Mulyadi, 2002:62). Hal ini dimaksudkan agar
proses pemeriksaan dilakukan tepat waktu, benar-benar murni dan tidak ada
kepentingan lain yang dimasukkan ke dalam pemeriksaan tersebut.
Berdasarkan standar umum audit, dikatakan bahwa audit harus dilakukan oleh
seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

auditor. Pengalaman dan kompleksitas permasalahan menentukan bahwa
auditor yang berpengalaman, akan lebih jelas merinci masalah yang dihadapi
dibandingkan auditor yang kurang berpengalaman.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian pada Kantor Inspektorat Kabupaten Manggarai. Dengan judul
penelitian “Pengaruh Kompetensi, Independensi, Integritas, Objektivitas, dan
Persepsi Pengalaman Kerja Aparat Pengawas Intern Pemerintah Terhadap
Kualitas Hasil Audit di Pemerintah Daerah.”
B. Batasan Penelitian
Batasan dalam penelitian ini adalah hanya fokus pada variabel yang
mempengaruhi kualitas hasil audit yaitu kompetensi, independensi, integritas,
objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja dari aparat pengawas intern
pemerintah terhadap kualitas hasil audit mereka.
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibuat adalah apakah ada pengaruh antara
kompetensi, independensi, integritas, objektivitas, dan persepsi pengalaman
kerja aparat pengawas intern pemerintah terhadap kualitas hasil audit di
pemerintah daerah baik secara parsial maupun simultan?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kompetensi,
independensi, integritas, objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja aparat
pengawas intern pemerintah terhadap kualitas hasil audit baik secara parsial,
maupun simultan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi pemegang kebijakan, dalam hal ini pemerintah daerah, hasil penelitian
ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai faktor yang
mempengaruhi kualitas audit Inspektorat dalam pengawasan keuangan
daerah, sehingga akan dapat dimanfaatkan dalam upaya peningkatan kualitas
audit Inspektorat.
2. Bagi Inspektorat, sebagai masukan dalam mendukung pelaksanaan otonomi
daerah khususnya peranan Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah
dan dalam rangka mewujudkan good governance. Sehingga inspektorat
diharapkan dapat membuat program yang berkontribusi pada peningkatan
kualitas dan kapabilitasnya.
3. Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang
pengawasan daerah.
4. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi, dan memberi sumbangan
konseptual bagi penelitian sejenis dalam rangka mengembangkan ilmu
pengetahuan demi kemajuan dunia pendidikan.
5. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi
tambahan dan untuk pengembangan ide-ide baru untuk penelitian selanjutnya,
dan juga sebagai bahan pertimbangan perusahaan lain atau instansi lain yang
menghadapi persoalan yang sama.
6. Bagi akademisi, memberikan kontribusi pengembangan literatur akuntansi
sektor publik di Indonesia, terutama sistem pengendalian manajemen di
sektor publik. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

dan mendorong dilakukannya penelitian-penelitian akuntansi sektor publik.
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
penelitian berikutnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Bab II
Landasan Teori
A. Kajian Teoritis
1. Audit Internal
Pengertian audit internal menurut Pickett (2010) dalam buku Sukrisno
(2013:204) mengatakan bahwa “audit internal adalah kegiatan assurance
dan konsultasi yang independen dan objektif yang dirancang untuk
memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan-kegiatan operasi
organisasi.” Yang melakukan audit internal disebut auditor internal.
Auditor internal merupakan karyawan di perusahaan tersebut. Oleh karena
itu auditor internal membantu pimpinan perusahaan atau manajemen
dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan analisis,
penilaian, saran, dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya.
Menurut Akmal (2007:5) tujuan adanya pemeriksaan intern adalah
“membantu organisasi dalam mencapai tujuannya, dan membantu seluruh
anggota pimpinan, agar mereka dapat melaksanakan kewajibankewajibannya dalam mencapai tujuan organisasi secara hemat, efisien, dan
efektif.” Audit internal merupakan suatu pengendalian perusahaan yang
berfungsi mengukur dan mengevaluasi efektivitas pengendalian lain yang
ada dalam perusahaan. Pengendalian lain yang dimaksud disini adalah
pengendalian manajemen yang dilakukan manajemen perusahaan untuk
menjamin bahwa tujuan perusahaan tercapai. Audit internal membantu
perusahaan mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis
dan

teratur

dengan

mengevaluasi
7

dan

meningkatkan

efektivitas

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

pengelolaan risiko, pengendalian dan pengaturan. Oleh karenanya audit
internal disamping memberikan layanan utama dalam bidang audit,
seringkali memberikan layanan tambahan yang berkaitan dengan audit,
antara lain mendidik para manager dalam pengelolaan dan pengendalian
kinerja, mengelola hubungan dengan para auditor.
Inspektorat sebagai auditor internal pemerintah daerah mempunyai
tugas (Bastian,2007:35) yaitu: ”pertama melakukan review terhadap
sistem pengendalian internal dan sistem akuntansi pemerintah daerah
dengan melihat kelemahan dan menganalisis penyebabnya. Kedua
memeriksa dan menyempurnakan laporan keuangan daerah yang disusun
oleh bagian keuangan pemerintah daerah. Ketiga membantu kepala daerah
dalam menentukan kewajaran laporan keuangan yang disusunnya.”
Auditor

internal

pemerintah

daerah

dalam

hal

ini

inspektorat

kabupaten/kota memegang peranan yang sangat penting dalam proses
terciptanya akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan di daerah.
2. Kompetensi
Dalam prinsip etik, auditor intern menerapkan pengetahuan, keahlian,
pengalaman, yang diperlukan dalam kinerja jasa layanan audit intern
(Arens, et all,2006:489). Kompetensi auditor adalah pengetahuan,
keahlian, dan pengalaman yang dibutuhkan untuk dapat melakukan audit
secara

objektif,

cermat,

dan

seksama

(Effendy,2010:33).

Dalam

melakukan audit, seorang auditor harus memiliki mutu personal yang baik,
pengetahuan yang memadai, serta keahlian khusus di bidangnya. Audit

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
Auditor intern harus memiliki atau mendapatkan pengetahuan,
kecakapan, dan disiplin ilmu yang penting dalam melaksanakan
pemeriksaan, (Akmal,2007:13). Kompetensi berkaitan dengan keahlian
professional yang dimiliki oleh auditor sebagai hasil dari pendidikan
formal, ujian profesional maupun keikutsertaan dalam pelatihan. Selain itu
dalam aturan perilaku, auditor intern harus hanya memberikan layanannya
atau melakukan audit sesuai dengan pengetahuan, kemampuan, dan
pengalamannya.
3. Independensi
Kebebasan atau independensi merupakan hal yang berpengaruh bagi
evektifitas pemeriksaan intern. Menurut Akmal (2007:10), “kebebasan ini
terutama diperoleh melalui status organisatoris dari fungsi pemeriksa
intern ditambah dengan dukungan pimpinan terhadapnya yang merupakan
faktor penentu bagi jangkauan, nilai dan keberhasilan pemeriksa intern.”
Jadi independensi seorang auditor juga dipengaruhi oleh pimpinan. Oleh
karena itu auditor internal bertanggung jawab ke pejabat tertinggi.
Independensi dari seorang auditor intern adalah harus bebas dan terpisah
dari ativitas yang diperiksanya, (Akmal, 2007:13). Jadi auditor intern
mempunyai kebebasan untuk memenuhi tanggungjawab yang diberikan
kepadanya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

Seorang anggota dalam praktik publik harus independen ketika
memberikan layanan audit dan jasa atestasi lainnya. Untuk memenuhi
pertanggungjawaban profesionalnya, auditor pemerintah harus bersikap
independen karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan
umum. Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor
dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif
tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan
pendapatnya. Independensi menghindarkan diri dari hubungan yang bisa
merusak obyektifitas seorang auditor dalam melakukan jasa atestasi.
4. Integritas
Dalam prinsip etik, integritas auditor intern menjadi sumber
kepercayaan dan dengan demikian memberikan dasar bagi keandalan
pertimbangannya (Arens, et all,2006:489). Integritas adalah suatu elemen
karakter yang mendasari timbulnya pengakuan professional, dan
melandasi kepercayaan publik. Integritas mengharuskan seorang anggota
untuk bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia
penerima jasa. Kesalahan yang tidak sengaja dilakukan oleh penerima jasa
dapat diterima baik oleh seorang auditor. Menurut Mulyadi (2002:56),
integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan
pendapat yang jujur tetapi tidak dapat menerima kecurangan atau
peniadaan prinsip.
Dalam aturan perilaku, seorang auditor intern harus melaksanakan
pekerjaannya dengan jujur, rajin, dan tanggung jawab. Harus mengamati

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

hukum, dan membuat pengungkapan yang diharapkan oleh hukum dan
profesi itu, dan harus menghargai dan memberikan kontribusi ke tujuan
organisasi yang sah dan etis.
5. Objektivitas
Dalam prinsip etik, seorang auditor intern memperlihatkan tingkat
objektivitas profesional tertinggi dalam mengumpulkan, mengevaluasi,
dan mengkomunikasikan informasi mengenai aktivitas atau proses yang
diteliti. Auditor intern melakukan penilaian seimbang terhadap semua
kondisi yang relevan dan seharusnya tidak dipengaruhi oleh kepentingan
sendiri atau oleh kepentingan lain dalam membuat pertimbangan (Arens,
et all,2006:489). Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya yaitu
dalam hal memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota dan bebas
dari benturan kepentingan baik kepentingan diri sendiri maupun
kepentingan orang lain. Prinsip objektivitas mengharuskan anggota
bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka
atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh
pihak lain (Tugiman, 1997:24). Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas
yang berbeda dan harus menunjukkan objektivitas mereka dalam berbagai
situasi. Anggota dalam praktek publik memberikan jasa atestasi,
perpajakan, serta konsultasi manajemen.
6. Persepsi atas pengalaman kerja
Persepsi menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) berari
tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Selain itu persepsi ini

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

berarti proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindranya.
Tanggapan ini membantu seseorang dalam melihat sesuatu, yang hasilnya
bisa positif maupun negatif. Pengalaman kerja membantu seseorang untuk
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik lebih baik. Semakin luas
pengalaman kerja seseorang, semakin terampil

seseorang dalam

melakukan pekerjaan. Keahlian dalam mengaudit yang dimiliki seseorang
ditunjukkan dengan kemampuan mempraktikkan hasil belajar dari
pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain (Ulum, 2009:96).
Pengalaman merupakan cara pembelajaran yang baik bagi auditor internal
untuk menjadikan auditor kaya akan teknik audit. Semakin tinggi
pengalaman auditor, maka semakin mampu dan mahir auditor mengusai
tugasnya sendiri maupun aktivitas yang diauditnya.
Pengalaman kerja menurut Marianus (2009) dalam penelitian Sukriah
et al (2009) menyatakan bahwa pengalaman kerja dapat diukur dengan
rentan waktu yang telah digunakan terhadap suatu pekerjaan atau tugas.
Jadi pengalaman kerja dapat diukur dari lamanya bekerja dan banyaknya
tugas yang dikerjakan.
7. Kualitas Hasil Audit
Para pengguna laporan keuangan terutama para pemegang saham akan
mengambil keputusan berdasarkan pada laporan yang telah dibuat oleh
auditor. Hal ini berarti auditor mempunyai peranan penting dalam
pengesahan laporan keuangan suatu perusahaan. “Auditor intern
melakukan pemeriksaan yang bertujuan untuk membantu para anggota

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

organisasi agar dapat melaksanakan tanggungjawabnya secara efektif.
Tujuan pemeriksaan mencakup pula pengembangan pengawasan yagn
efektif dengan biaya yang wajar,” (Tugiman, 1997:11). Oleh karena itu
auditor harus menghasilkan audit yang berkualitas sehingga dapat
mengurangi ketidakselarasan yang terjadi antara pihak manajemen dan
pemilik. Kinerja sektor publik bersifat multidimensional sehingga tidak
ada indikator tunggal yang dapat digunakan untuk menunjukkan kinerja
secara komprehensif, (Ulum, 2009:21). Hal ini berarti belum ada definisi
yang pasti mengenai bagaimana dan apa kualitas audit yang baik itu. Tidak
mudah untuk menggambarkan dan mengukur kualitas jasa secara obyektif
dengan beberapa indikator. Hal ini dikarenakan, kualitas jasa adalah
sebuah konsep yang sulit dipahami dan kabur, sehingga kerap kali terdapat
kesalahan dalam menentukan sifat dan kualitasnya. Hal ini terbukti dari
banyaknya penelitian yang menggunakan dimensi kualitas jasa dengan
cara yang berbeda-beda.
Kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja,
tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung. Dengan
demikian, kinerja adalah tentang bagaimana melakukan suatu pekerjaan
dan hasil yang akan dicapai dari pekerjaan tersebut, (Ulum, 2009:19).
Kinerja menjadi isu dunia saat ini. Hal tersebut terjadi sebagai konsekuensi
tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan akan pelayanan yang bermutu
tinggi. Pentingnya kinerja auditor atau kualitas hasil kerja auditor adalah
untuk memperjelas penerapan pengetahuan, kemampuan psikologis,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

konsep-konsep (ide-ide) terhadap organisasi yang dipimpinnya. Selain itu
dengan memperlihatkan kinerja tugas yang baik, seorang auditor akan
dapat lebih dipercaya oleh pihak pemakai jasanya.
8. Pengaruh kompetensi terhadap kualitas hasil audit
Kompetensi auditor adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor
untuk melaksanakan audit dengan benar. Dalam melaksanakan audit,
seorang auditor harus memiliki mutu personal yang baik, pengetahuan
yang memadai, serta keahlian khusus dibidangnya. Dalam audit
pemerintahan, auditor dituntut untuk memiliki dan meningkatkan
kemampuan atau keahlian bukan hanya dalam metode dan teknik audit,
akan tetapi segala hal yang menyangkut pemerintahan seperti organisasi,
fungsi, program, dan kegiatan pemerintah.
9. Pengaruh independensi terhadap kualitas hasil audit
Independen mengartikan bahwa seseorang tidak dapat dipengaruhi.
Seorang auditor dalam melaksanakan tugas audit harus didukung dengan
sikap independen, dimana seorang auditor tidak boleh dipengaruhi oleh
pihak lain, dan tidak dikendalikan oleh pihak lain. Dalam hubungannya
dengan auditor, independensi berpengaruh penting sebagai dasar utama
agar auditor dipercaya oleh masyarakat umum. Independensi auditor
merupakan salah satu faktor yang penting untuk menghasilkan audit yang
berkualitas. Jika auditor kehilangan independensinya, maka laporan audit
yang dihasilkan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada sehingga tidak
dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

10. Pengaruh integritas terhadap kualitas hasil audit
Prinsip integritas mengharuskan auditor untuk memiliki kepribadian
yang dilandasi oleh unsur kejujuran, keberanian, bijaksana, dan
bertanggung jawab untuk membangun kepercayaan guna memberi dasar
dalam mengambil suatu keputusan yang dapat diandalkan. Integritas
merupakan kualitas yang mendasari kepercayaan publik dan merupakan
patokan bagi anggota dalam menguji semua keputusannya. Integritas
mengharuskan seorang auditor untuk bersikap jujur dan transparan, berani,
bijaksana dan bertanggung jawab dalam melaksanakan audit. Dengan
integritas yang tinggi, maka auditor dapat meningkatkan kualitas hasil
pemeriksaannya.
11. Pengaruh objektivitas terhadap kualitas hasil audit
Menurut Peraturan Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia
Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara,
bersikap obyektif merupakan cara berpikir yang tidak berpihak, jujur
secara intelektual, dan bebas dari benturan kepentingan. Obyektivitas
diperlukan oleh seorang auditor agar mampu bertindak adil tanpa
dipengaruhi tekanan ataupun permintaan dari pihak tertentu yang
berkepentingan atas hasil audit. Obyektifitas sebagai bebasnya seseorang
dari pengaruh pandangan subyektif pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Standar umum dalam Standar Audit APIP menyatakan bahwa dengan
prinsip

obyektifitas

pemeriksaannya.

auditor

maka

semakin

baik

kualitas

hasil

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

Menurut Tugiman (1999:35), pengawas internal harus selalu
mengingat kriteria mendasar yaitu salah satunya adalah objektivitas pada
saat ia merancang, menulis, dan memperbaiki laporannya. Apabila
memenuhi kriteria tersebut, laporan yang ditulisnya pasti akan memiliki
nilai yang baik.
12. Pengaruh persepsi pengalaman kerja terhadap kualitas hasil audit
Persepsi berkaitan dengan tanggapan seseorang akan sesuatu. Persepsi
ini akan membantu seseorang dalam melakukan suatu hal sesuai dengan
tanggapan mereka. Tanggapan ini bisa merujuk pada hal yang positif
maupun negatif. Pengalaman akuntan publik akan terus meningkat seiring
dengan makin banyaknya audit yang dilakukan serta kompleksitas
transaksi keuangan perusahaan yang diaudit sehingga akan menambah dan
memperluas pengetahuannya dibidang akuntansi dan auditing. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa semakin lama masa kerja dan pengalaman yang
dimiliki auditor maka akan semakin baik dan meningkat pula kualitas
audit yang dihasilkan.
B. Pengembangan Hipotesis
Ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi kualitas hasil audit.
Faktor yang pertama adalah kompetensi. Dalam melaksanakan audit seorang
auditor dituntut untuk memiliki pengetahuan yang memadai dan keahlian
dibidangnya. Penelitian tentang kompetensi pernah dilakukan sebelumnya.
Muh. Taufiq Effendy (2010) dalam penelitiannya menunjukkan hasil bahwa
kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit aparat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

inspektorat di pemerintah Kota Gorontalo dalam pengawasan keuangan
daerah. Begitu pula dengan hasil penelitian dari Ayuningtyas (2012) bahwa
kompetensi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kualitas hasil audit
auditor internal pada inspektorat Kota/Kabupaten Jawa Tengah. Kesimpulan
dari kedua penelitian ini adalah bahwa kompetensi seorang auditor intern
pemerintah dalam hal ini aparat pengawas intern pemerintah berpengaruh
terhadap kualitas hasil audit. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
kompetensi yang dimiliki oleh seorang auditor dalam melakukan audit akan
mendorong meningkatnya kualitas hasil audit. Berdasarkan uraian tersebut,
hipotesis yang pertama yang diajukan adalah sebagai berikut:
H1: kompetensi aparat pengawas intern pemerintah berpengaruh
signifikan terhadap kualitas hasil audit di pemerintah daerah.
Faktor kedua yang mempengaruhi kualitas hasil audit adalah independensi.
Dalam melakukan audit, seorang auditor harus independen salah satunya
adalah tidak memihak pada salah satu yang dapat merusak obyektivitas
seorang auditor. Penelitian berkaitan dengan independensi pernah dilakukan
oleh Gede Arya Prattama (2014) dengan hasil bahwa independensi staf
pemeriksa inspektorat Kabupaten Buleleng berpengaruh signifikan terhadap
kualitas hasil audit mereka, bahkan independensi memiliki pengaruh yang
paling dominan. Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis yang kedua adalah
sebagai berikut:
H2: independensi aparat pengawas intern pemerintah berpengaruh
signifikan terhadap kualitas hasil audit di pemerintah daerah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

Faktor ketiga yang mempengaruhi kualitas hasil audit adalah integritas.
Seorang auditor yang memiliki integritas yang tinggi berarti auditor tersebut
memiliki keberanian, kejujuran, yang tanggung jawab yang tinggi pula.
Penelitian tentang integritas ini pula pernah dilakukan oleh Komang Pariardi
(2014) dengan hasil integritas pegawai inspektorat Kabupaten Buleleng
berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Berdasarkan uraian tersebut
makan hipotesis ketiga yang diajukan adalah sebagai berikut:
H3: integritas aparat pengawas intern pemerintah berpengaruh
signifikan terhadap kualitas hasil audit di pemerintah daerah.
Faktor keempat yang mempengaruhi kualitas hasil audit adalah
objektivitas. Seorang auditor yang memiliki objektivitas yang tinggi berarti
auditor tersebut tidak bias serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah
pengaruh pihak lain. Penelitian tentang objektivitas ini pun pernah dilakukan
sebelumnya oleh Komang Pariardi (2014) dan Ayuningtyas (2012) yang
hasilnya menunjukkan bahwa objektivitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas hasil audit. Berdasarkan uraian tersebut hipotesis keempat
yang diajukan adalah sebagai berikut:
H4: objektivitas aparat pengawas intern pemerintah berpengaruh
signifikan terhadap kualitas hasil audit di pemerintah daerah.
Faktor yang kelima yang juga mempungaruhi kualitas hasil audit adalah
pengalaman kerja. Seseorang yang selalu melakukan hal yang sama secara
terus menerus akan membuat orang tersebut mahir melakukannya. Begitu pula
dengan seorang auditor. Seorang auditor yang sering melakukan audit akan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

memiliki keahlian yang lebih dibandingkan dengan auditor yang jarang
melakukan audit. Hal ini juga berarti semakin tinggi persepsi APIP terhadap
pengalaman kerja dapat berakibat peningkatan kualitas hasil audit. Penelitian
yang berkaitan dengan pengalaman kerja pernah dilakukan sebelumnya oleh
Ika Sukriah, et all (2009) dengan hasil menunjukkan pengalaman kerja aparat
pengawas intern pemerintah (APIP) berpengaruh signifikan terhadap kualitas
hasil audit. Berdasarkan uraian tersebut hipotesis kelima yang diajukan adalah
sebagai berikut:
H5: persepsi atas pengalaman kerja aparat pengawas intern pemerintah
berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit di pemerintah
daerah.
C. Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini kualitas hasil audit dipilih sebagai variabel dependen.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas hasil audit dari aparat pengawas
intern

pemerintah

diantaranya

kompetensi,

independensi,

integritas,

objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja sebagai variabel independen.
Untuk lebih mudah memahami kerangka pemikiran penelitian ini maka dapat
dilihat dalam gambar I berikut ini:

Kualitas hasil audit

Gambar I: Kerangka Pemikiran

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Bab III
Metode Penelitian
A. Objek Penelitian dan waktu penelitian
1. Objek penelitian
Objek penelitian menunjukkan hal apa yang akan diteliti. Dalam
penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah aparat pengawas intern
pemerintah terutama di pemerintahan daerah. Pengawas intern di
pemerintahan daerah adalah inspektorat kabupaten. Penelitian ini
dilakukan di kantor Inspektorat Kabupaten Manggarai, oleh karena itu
objek penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di kantor tersebut.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian diperkirakan empat bulan (4) bulan.
B. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah operasionalisasi konsep agar dapat diteliti atau
diukur melalui gejala-gejala yang ada. Definisi operasional yang digunakan
untuk penelitian ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang
diukur dengan menggunakan item pertanyaan yang diadopsi dari Ika Sukriah
et all (2009)yang terdiri dari enam bagian yaitu, bagian pengalaman kerja,
independensi, objektifitas, integritas, kompetensi, dan kualitas hasil audit.
Selain itu, item pertanyaan lain juga diadopsi dari Muh. Taufiq Effendy(2010)
yang terdiri dari dua bagian yaitu meliputi bagian independensi dan kualitas
audit.

20

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

1. Kompetensi
Kompetensi auditor adalah pengetahuan, keahlian, dan pengalaman
yang dibutuhkan untuk dapat melakukan audit secara objektif, cermat, dan
seksama (Effendy,2010:33). Indikator yang digunakan dalam pengukuran
variabel ini adalah mutu personal, pengetahuan umum, dan keahlian
khusus.
2. Independensi
Independensi dari seorang auditor intern adalah harus bebas dan
terpisah dari ativitas yang diperiksanya, (Akmal, 2007:13). Indikator yang
digunakan dalam pengukuran variabel independensi adalah gangguan
pribadi, dan gangguan ekstern, independensi penyusunan program,
pelaksanaan pekerjaan, dan pelaporan.
3. Integritas
Integritas auditor intern menjadi sumber kepercayaan dan dengan
demikian memberikan dasar bagi keandalan pertimbangannya (Arens, et
all,2006:489). Indikator yang digunakan dalam pengukuran variabel
integritas ini adalah kejujuran auditor, keberanian auditor, dan sikap
bijaksana auditor.
4. Objektivitas
Auditor intern melakukan penilaian seimbang terhadap semua kondisi
yang relevan dan seharusnya tidak dipengaruhi oleh kepentingan sendiri
atau oleh kepentingan lain dalam membuat pertimbangan (Arens, et
all,2006:489). Indikator yang digunakan dalam pengukuran variabel ini

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

adalah bebas dari benturan kepentingan, dan pengungkapan kondisi sesuai
fakta.
5. Persepsi Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja menurut Marianus (2009) dalam penelitian Sukriah
et all (2009) menyatakan bahwa pengalaman kerja dapat diukur dengan
rentan waktu yang telah digunakan terhadap suatu pekerjaan atau tugas. .
Indikator yang digunakan dalam pengukuran variabel persepsi pengalaman
kerja adalah persepsi seseorang dalam menilai lamanya bekerja sebagai
auditor, dan banyaknya tugas pemeriksaan.
6. Kualitas hasil audit
Kualitas hasil audit adalah kualitas kerja auditor yang ditunjukkan
dengan laporan hasil pemeriksaan yang dapat diandalkan berdasarkan
standar yang telah ditetapkan (Sukriah, et all, 2009:8). Indikator yang
digunakan untuk mengukur variabel kualitas audit adalah kesesuaian
pemeriksaan dengan standar audit, kualitas laporan hasil pemeriksaan,
keakuratan temuan audit, sikap skeptik, nilai rekomendasi, kejelasan
laporan, manfaat audit, dan tindak lanjut hasil audit.
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja pada
Inspektorat Kabupaten Manggarai sebagai pengawas intern pemerintah.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, jumlah populasi yakni sebanyak 36
orang. Pengambilan sampel (sampling method) terhadap responden dilakukan
dengan teknik total sampling atau sampling jenuh yaitu semua populasi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

merupakan sampel dalam penelitian. Teknik total sampling atau sampling
jenuh digunakan karena populasi lebih kecil dari 100 sehingga populasi
hendaknya semua diambil sebagai sampel.
D. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, menggunakan jenis data sebagai berikut:
1. Data primer
Dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari
sumber primer. Sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2011:187). Data
primer yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari hasil pengisian
kuesioner.
2. Data sekunder
Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari
sumber sekunder. Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui
pihak lain atau melalui dokumen baik elektronik maupun cetak (Sugiyono,
2011:187). Data sekunder yang dibutuhkan berupa struktur organisasi
beserta uraian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan

1 27 66

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, PENGALAMAN KERJA, OBJEKTIVITAS DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI PADA INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TENGAH).

0 2 16

Pengaruh Independensi, Kompetensi, Integritas, Objektivitas dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah)

0 4 11

PENDAHULUAN Pengaruh Independensi, Kompetensi, Integritas, Objektivitas, dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah).

0 2 10

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS, DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT PADA INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA UTARA.

0 3 30

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI DAN Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, Kompetensi Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Hasil Audit ( Studi Empiris pada Kantor Inspektorat Kota/K

0 3 15

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI DAN Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, Kompetensi Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Hasil Audit ( Studi Empiris pada Kantor Inspektorat Kota/K

0 2 17

PENGARUH KOMPETENSI,INDEPENDENSI,INTEGRITAS, DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS AUDIT APARAT PENGAWAS INTERN PEMERINTAH (APIP) INSPEKTORAT KOTA BITUNG DALAM PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Inspektorat) KOTA BITUNG

0 0 16

PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, KEPUASAN KERJA DAN INTEGRITAS TERHADAP KINERJA APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (Studi pada Inspektorat Aceh)

0 0 7

Skripsi PENGARUH INDEPENDENSI, OBJEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS AUDIT APARAT INSPEKTORAT (Studi Empiris Pada Inspektorat Semarang)

0 0 17