PENGARUH PELATIHAN SADARI TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN CARA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA Pengaruh Pelatihan Sadari Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Siswi SMK Dwija Dharma Boyolali.

PENGARUH PELATIHAN SADARI TERHADAP PENGETAHUAN,
SIKAP DAN CARA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA
SISWI SMK DWIJA DHARMA BOYOLALI

PUBLIKASI ILMIAH
Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh :
AAN ANIES SETIAWAN SAPUTRO
J 410 080 013

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

PENGARUH PELATIHAN SADARI TERHADAP PENGETAHUAN,
SIKAP DAN CARA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA
SISWI SMK DWIJA DHARMA BOYOLALI
Abstrak

Angka kejadian kanker payudara masih terbilang tinggi dan seringkali terdeteksi
sudah pada stadium lanjut. Kurangnya pengetahuan remaja putri tentang kanker
payudara meningkatkan risiko kematian. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
adanya pengaruh pelatihan sadari terhadap tingkat pengetahuan, sikap dan cara
deteksi dini kanker payudara pada siswi SMK Dwija Dharma Boyolali. Metode
penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (Quasi Experiment) dengan
rancangan “Separate Sample Pretest-Postest”. Populasi pada penelitian ini siswi
SMK Dwija Dharma Boyolali kelas X 21 siswi dan kelas XI 21 siswi. Pemilihan
sampel dengan cluster sampling. Uji statistik menggunakan uji t dependen. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pelatihan SADARi terhadap
pengetahuan, sikap dan cara deteksi dini kanker payudara (p= 0,00i).
Kata kunci

: pengetahuan, sikap, cara, SADARI, kanker payudara, Remaja

Abstract

Breast cancer incidence rate is still fairly high and breast cancer is often detected
at an advanced stage. The lack of knowledge breast cancer teenager increases the
risk of death. The purpose of this study was to determine the effect of training

SADARI between knowledge, attitude and how to detected breast cancer female
student of SMK Dwija Dharma Boyolali. This research uses an quasi
experimental method study design with Separate sample pretest-postest. The
population study were female students of SMK Dwija Dharma Boyolali class X 21
Students and class XI 21 students. The sample selection by cluster sampling.
Statistically using paired t test. The results showed that there is an effect of
training SADARI between knowledge, attitude and how to detected breast cancer
(p= 0,001) with an incidence of depression in breast cancer patients.
Keywords: knowledge, attitude, detected breast cancer, SADARI, teenagers

I.

PENDAHULUAN
Kanker payudara merupakan keganasan yang paling banyak terjadi pada
wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada
wanita) dan juga berhubungan dengan proses penuaan. Risiko seumur hidup untuk
tumbuhnya kanker payudara sebagian besar terpusat pada periode perimenopause
dan pascamenopause. Pengaruh penuaan pada risiko kanker payudara tidak secara

1


luas diketahui oleh masyarakat. Wanita yang berusia lanjut cenderung
meremehkan risiko ini namun sebaliknya banyak wanita berusia di bawah 50
tahun justru terlalu khawatir terhadap risiko terkena kanker payudara. Sehingga,
kedua kelompok wanita ini seringkali salah memahami manfaat program
screening kanker payudara (J. Heffner dan Schust 2008)
Menurut WHO (2012), angka kematian yang disebabkan oleh kanker
payudara di Indonesia menempati urutan ke-10 setelah kanker paru yang
menempati urutan ke-9 pada tahun 2012. Diperkirakan 50% penderita kanker
payudara di Indonesia datang memeriksakan penyakit kanker yang dideritanya
sudah pada stadium lanjut. Deteksi dini kanker payudara merupakan langkah awal
yang baik untuk mengetahui adanya penyakit kanker payudara sedini mungkin,
yaitu dengan Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Keterlambatan deteksi dini ini
kemungkinan disebabkan karena kurangnya pengetahuan wanita tentang deteksi
dini kanker payudara (Indonesian Cancer Fondation, 2011).
Prevalensi penyakit kanker di Indonesia cukup tinggi. Berdasarkan data
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi tumor/kanker di
Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk, atau sekitar 330.000 orang. Kanker
tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher
rahim. Sedangkan pada laki-laki adalah kanker paru dan kanker kolorektal.

Berdasarkan estimasi Globocan, International Agency for Research on Cancer
(IARC) tahun 2012, insidens kanker payudara sebesar 40 per 100.000 perempuan,
kanker leher rahim 17 per 100.000 perempuan, kanker paru 26 per 100.000 lakilaki, kanker kolorektal 16 per 100.000 laki-laki. Berdasarkan data Sistem
Informasi Rumah Sakit 2010, kasus rawat inap kanker payudara 12.014 kasus
(28,7%), kanker leher rahim 5.349 kasus (12,8%).
Kasus penyakit kanker yang ditemukan di Provinsi Jawa Tengah pada
tahun 2009 sebesar 24.204 orang lebih sedikit dibanding dengan tahun 2008
sebanyak 27.125 kasus, terdiri dari Kanker Servik 9.113 kasus (37,65%), kanker
payudara 12.281 kasus (50,74%), kanker hati 2.026 (8,37%), dan kanker paru 784
(3,24%). Prevalensi kanker di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009 adalah
sebagai berikut: kanker servik sebesar 0,028% dan tertinggi di Kota Semarang
sebesar 0,382%, kanker payudara sebesar 0,037% dan tertinggi di Kota Surakarta
sebesar 0,637%, kanker hati sebesar 0,006% dan tertinggi di Kota Surakarta
sebesar 0,034%, kanker paru 0,002% dan tertinggi di Kota Surakarta sebesar
0,027% (Dinkes Jateng, 2009).
Berdasarkan hasil survey pendahuluan pada 10 siswi di SMK Dwija
Dharma Boyolali, diketahui bahwa 70% siswi tidak mempunyai pengetahuan
tentang kanker payudara yang cukup. Dan 95% siswi tidak mengetahui tentang
perilaku SADARI, dengan alasan mereka tidak pernah mendengar SADARI dan
cara melakukannya, disamping itu di sekolah tersebut juga belum pernah ada

penyuluhan tentang SADARI untuk mencegah terjadinya kanker payudara.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
memberikan pelatihan dan meneliti lebih jauh mengenai pengaruh pelatihan
SADARI terhadap pengetahuan, sikap dan cara pencegahan kanker payudara pada
siswi SMK Dwija Dharma Boyolali.

2

II.

METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah Jenis penelitian yang digunakan
adalah eksperimen semu (Quasi Experiment) dengan rancangan “Separate Sample
Pretest-Postest” (Notoatmodjo, 2005).
Penelitaian dilakukan di SMK Dwija Dharma Boyolali. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswi kelas X dan XI. Pengambilan sampel menggunakan
teknik Cluster Sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 42 responden.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data
digunakan untuk mengetahui pengaruh pelayihan SADARI terhadap pengetahuan,
sikap dan cara deteksi dini kanker payudara. Pada penelitian ini, hubungan antar

variabel dianalisis dengan menggunakan Analisis kolmogorov smirnov
menunjukkan semua data distribusi normal, maka dianalisis dengan menggunakan
uji t dependen/paired sampel t test (Dependen sampel Pt test). Apabila data
tersebut berdistribusi tidak normal, maka menggunakan uji wilcoxon.Taraf
kesalahan ditetapkan 5 % atau taraf kepercayaan 95 % (Notoatmodjo,2010) .
III.

HASIL DAN PEMBAHASAN
SMK Dwija Dharma adalah sebuah sekolah menengah kejuruan dibawah
Naungan Yayasan Pendidikan Dwija Dharma. Berdiri pada tanggal 20 Juli 1985,
berlokasi di Jalan Raya Boyolali-Solo km 2, pada saat ini SMK Dwija Dharma
Boyolali memiliki siswa sebanyak 128 orang dan tenaga kerja pengajar sebanyak
21 orang yang terdiri dari para sarjana berbagai disiplin ilmu, 4 orang tenaga tata
usaha dan 2 orang penjaga sekolah.
Semua responden merupakan siswi SMK Dwija Dharma Boyolali yang
sebagian besar memiliki pengetahuan yang kurang baik mengenai SADARI
maupun kanker payudara. Rentang usia siswi yang menjadi responden dalam
penelitian ini adalah 16-20 tahun dengan rata-rata padan usia 17 tahun.
Tabel 1 Karakteristik Umur Remaja Putri
Jumlah


Umur

N
0
42
0
42

Kurang dari 16 tahun
16-20 tahun
Lebih dari 20 tahun
Jumlah
Sumber: Data primer diolah

%
100
100

Tabel 2. Efektifitas Pelatihan SADARI Sebelum dan Sesudah Pelatihan Di

bandingkan Dengan Kelompok Kontrol Berdasarkan Pengetahuan
Variabel Pengetahuan
Kelompok Eksperimen
Rata-rata + SD
Min
Max
Kelompok Kontrol

Pre
Pelatihan

Post
Pelatihan

10.05+3.122
7
17

14.95
10

18

p-value

0,000
0,022

3

Rata-rata + SD
Min
Max

9.67+2.708
6
15

11,19+1.209
9
15


Tabel 3. Efektifitas Pelatihan SADARI Sebelum dan Sesudah Pelatihan
Dibandingkan Dengan Kelompok Kontrol Berdasarkan Sikap
Variabel Sikap
Kelompok Eksperimen
Rata-rata + SD
Min
Max
Kelompok Kontrol
Rata-rata + SD
Min
Max

Pre
Pelatihan

Post
Pelatihan

7.57+3.026 9.14+2.476

3
3
11
11
1.43+0.507 1.52+0.512
3
3
13
13

p-value

0,007

0.329

Tabel 4. Efektifitas Pelatihan SADARI Sebelum dan Sesudah Pelatihan
Dibandingkan Dengan Kelompok Kontrol Berdasarkan Cara
Variabel Cara
Kelompok Eksperimen
Rata-rata + SD
Min
Max
Kelompok Kontrol
Rata-rata + SD
Min
Max

Pre
Pelatihan

Post
Pelatihan

3,33+4.830 6,67+4.830
0
0
10
10
3.33
0
10

3.33
0
10

p-value

0,005

1.000

Remaja putri berisiko terkena kanker payudara karena kebanyakan pasien
yang menyadari bahwa dirinya terkena kanker payudara saat kanker sudah
stadium lanjut, dimana kita ketahui bahwa perjalanan penyakit kanker payudara
membutuhkan waktu yang cukup lama dari mulai terkena kanker payudara sampai
terasa sakit dan nyeri pada payudara. Biasanya jika penderita mulai merasa nyeri
pada payudara dan jika memang itu kanker payudara maka bisa dipastikan itu
sudah mencapai stadium lanjut dan awal terjadi hal seperti itu biasanya pada usia
remaja. Maka sebaiknya remaja diberikan pengetahuan serta penyuluhan tentang
kanker payudara serta cara deteksi dini kanker payudara.
Berdasarkan hasil penelitian rata-rata usia siswi SMK Dwija Dharma
Boyolali adalah 17 tahun responden yang diambil yaitu kelas X dan XI karena
kelas XII sedang ujian sehingga dari pihak sekolah tidak mengijinkan untuk
diikutkan menjadi responden dalam penelitian ini.

4

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah responden pada kelas XI
yaitu sebanyak 21 orang (50%), dan pada kelas X sebanyak 21 orang (50%) dan
menunjukkan bahwa umur responden yang paling banyak terdistribusi pada umur
17 tahun yaitu sebanyak 30 orang (71.4%) dan paling sedikit berumur 18 tahun
sebanyak 12 orang (28.6%).
Penelitian dilakukan dengan pemberian penyuluhan tentang penyakit
kanker payudara dan cara deteksi dini kanker payudara dengan metode ceramah
dan praktek pemeriksaan payudara sendiri yang di berikan oleh bidan setempat.
Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu (Notoadmojo, 2012).
Penelitian ini menggambarkan pengetahuan remaja putri tentang Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) sebagai deteksi dini kanker payudara di SMK Negeri
Dwija Dharma Boyolali.
Pretest dilakukan sebelum diberi penyuluhan dan pelatihan pemeriksaan
payudara sendiri, dimana hasil pretest dapat dilihat pada tabel pengetahuan dari 21
siswi dalam kelompok eksperimen sebagian besar kurang baik dalam skor
pengetahuan hal ini mungkin terjadi karena mereka banyak yang belum
mengetahui tentang penyakit kanker payudara dari 21 siswi 66,7% yaitu 14 siswi
yang memiliki pengetahuan kurang baik tentang penyakit kanker payudara, dan
yang memiliki pengetahuan cukup hanya 33,3% yaitu 7 siswi yang memiliki
pengetahuan cukup.
Pada hasil penelitian ini secara keseluruhan bahwa tingkat pengetahuan
remaja putri SMK Negeri Dwija Dharma Boyolali tentang Pemeriksaan Payudara
Sendiri (SADARI) sebagai deteksi dini kanker payudara sebelum di beri pelatihan
dari 21 siswi dalam kelompok eksperimen sebagian besar kurang baik dalam
penelitian ini mendukung penelitian Saputri (2012) yang menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI di Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) 1 Surakarta berada dalam ketegori sedang sebanyak 87 orang (72.5%).
Pengetahuan yang cukup ini menunjukkan bahwa responden kurang mengetahui
atau salah dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di kuesioner
penelitian. Menurut peneliti, kurang mengetahui atau kesalahan responden dalam
menjawab pertanyaan ini disebabkan oleh ketidakpahaman responden tentang
SADARI sehingga informasi tentang SADARI yang pernah dibaca atau didengar
responden terlupakan begitu saja.
Tetapi pada penelitian wahyuni (2011) mengenai pengetahuan remaja putri
tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara di SMA Harapan 1
Yayasan Pendidikan Harapan Medan berada pada kategori baik. Perbedaan hasil
penelitian ini di pengaruhi oleh minat remaja putri itu sendiri untuk memperdalam
guna meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang SADARI. Sebagaimana
yang dituliskan oleh Notoatmodjo (2005) bahwa minat sebagai suatu
kecerundungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan
seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh
pengetahuan yang lebih mendalam.
Setelah 2 hari kemudian dilakukan Post test pada kelompok eksperimen,
dapat dilihat pada tabel 1 bahwa terdapat peningkatan pengetahuan pada
responden setelah diberi penyuluhan tentang kanker payudara dan cara deteksi
dini. Dari 21 reponden 13 siswi (61.9%) memiliki tingkat pengetahuan cukup
tentang kanker payudara dan tentang deteksi dini kanker payudara, sedangkan 8
5

siswi (38.1%) masih memiliki pengetahuan yang kurang, namun dari hasil
eksperimen tersebut dapat dinyatakan pemberian penyuluhan dan pelatihan efektif
karena terjadi peningkatan tingkat pengetahuan siswi baik tentang Kanker
payudara maupun tentang deteksi dini kanker payudara.
Hasil skor sikap sadari dapat dilihat pada tabel 4 dimana sebelum
dilakukan pelatihan dari 21 siswi terdapat 12 (57.1%) siswi yang memiliki sikap
yang kurang terhadap kanker payudara maupun deteksi dini kanker payudara dan
hanya 9 siswi (42.9%) yang memiliki sikap baik terhadap kanker payudara
maupun deteksi dini.
Setelah diberi penyuluhan dan dilakukan post test diperoleh hasil skoring
yaitu terjadi peningkatan yang signifikan menjadi 12 (57.1%) siswi yang memiliki
sikap yang baik terhadap kanker payudara maupun deteksi dini kanker payudara,
sedangkan 9 (42.9%) siswi masih memiliki sikap yang kurang, namun dari hasil
eksperimen tersebut dapat dikatakan bahwa pemberian penyuluhan serta pelatihan
deteksi dini memberikan dampak positif dan efektif terhadap sikap siswi SMK
Dwija Dharma Boyolali.
Cara deteksi dini kanker payudara merupakan variable yang terakhir
dikarenakan pemberian pelatihan dilakukan oleh bidan, pelatihan yang dilakukan
adalah praktek secara langsung kepada siswi serta penjelasan setiap gerakan
bertujuan untuk mendeteksi keanehan atau kejanggalan pada payudara. Sebelum
diberikan pelatihan dari 21 siswi, sebanyak 14 (66.7%) siswi salah dalam
melakukan deteksi dini kanker payudara dan hanya 7 (33.3%) siswi yang benar
dalam melakukan deteksi dini kanker payudara. Setelah dilakukan pelatihan oleh
bidan dari 21 siswi , sebanyak 14 (66.7%) siswi melakukan deteksi dini kanker
payudara secara benar sedangkan 7 (33.3%) siswi masih salah dalam melakukan
deteksi dini kanker payudara. Dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian
pelatuhan deteksi dini kanker payudara efektif karena terjadi peningkatan
kemampuan deteksi dini siswi SMK Dwija Dharma Boyolali.
Menurut Siagian (2001), efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi
tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan jika hasil kegiatan semakin
mendekati sasaran berarti makin tinggi efektivitasnya. pelatihan tentang SADARI
bagi remaja putri di SMK Dwija Dharma Boyolali metode yang digunakan dalam
praktek penelitian ini adalah dengan metode ceramah dengan dilakukan praktek
atau pelatihan.

6

Hasil penelitian Widyawati (2009), menyimpulkan tingkat pendidikan
formal wanita menengah 44,3%.Tingkat pengetahuan wanita tentang kanker
payudara adalah 70,5%. Tentang kanker payudara, semakin tinggi tingkat
pendidikan formal semakin tinggi tingkat pengetahuannya.
Sedangkan penelitian Handayani dan Sudarmati (2012) pada remaja usia
12-22 tahun dengan responden 202 remaja hasil analisis didapat bahwa sebanyak
133 responden (65,8%) memiliki pengetahuan kurang tentang cara melakukan
SADARI, 92 responden (45,5%) memiliki pengetahuan kurang tentang prosedur
SADARI, 95 responden (47%) memiliki pengetahuan kurang tentang waktu
SADARI, dan 94 responden (46,5%) memiliki pengetahuan kurang tentang hasil
SADARI.
Penelitian sejenis yang mendukung penelitian ini antara lain hasil
penelitian Hidayati, dkk (2009) didapatkan kesimpulan, ada pengaruh penyuluhan
terhadap pengetahuan siswa tentang praktik SADARI di SMA Futuhiyyah
Mranggen Kabupaten Demak. Penelitian Candra (2009), mengenai sadari sebagai
deteksi dini kanker payudara pada wanita berusia 21-50 tahun di kelurahan
Petisah Tengah tahun 2009. Ditinjau dari karakteristik usia, tingkat pengetahuan
baik banyak terdapat pada usia < 31 tahun.
Menurut Suryaningsih (2009) SADARI merupakan salah satu cara yang
mudah dan efisien untuk dapat mendeteksi kelainan payudara oleh diri sendiri.
Dari hasil penelitian menunjukkan perilaku SADARI sesudah dilakukan pelatihan
responden tidak malu untuk melakukan SADARI. Bahwa tingginya angka
kematian karena kanker payudara disebabkan sebagian besar penderita datang
setelah stadium lanjut. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah
penderita tidak tahu atau kurang mengerti tentang kanker payudara, kurang
memperhatikan payudara, rasa takut akan operasi, percaya dukun atau tradisional
dan rasa malas serta malu memperlihatkan payudara (Sutjipto,2009).
Suryaningsih (2009) menyatakan bahwa serangkaian langkah yang
dilakukan pada SADARI meliputi berdiri didepan cermin dengan mengankat
tangan, melihat bentuk dan ukuran payudara, melihat perubahan warna kulit
payudara, mimijat hingga puting untuk mengetahui ada tidaknya cairan yang
keluar dan meraba seluruh bagian payudara hingga ketiak. Hal ini sesuai dengan
hasil penelitian bahwa sebagian besar responden melakukan hal itu setelah diberi
pelatihan SADARI.
IV.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan antara lain:
1. Terdapat perbedaan pengetahuan tentang SADARI sebelum dan sesudah
dilakukan pelatihan SADARI pada remaja putri yaitu siswi SMK Dwija
Dharma Boyolali pengetahuan tentang SADARI (p < 0,001).
2. Terdapat perbedaan sikap tentang SADARI sebelum dan sesudah dilakukan
pelatihan SADARI pada remaja putri yaitu siswi SMK Dwija Dharma
Boyolali sikap tentang SADARI (p < 0,001).

7

3. Terdapat perbedaan cara SADARI sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan
SADARI pada remaja putri yaitu siswi SMK Dwija Dharma Boyolali cara
SADARI (p < 0,001).
Saran-saran yang dapat disampaikan berkenaan dengan hasil penelitian antara
lain:
1. Hasil penelitian memberikan informasi pada remaja, khususnya siswi SMK
Dwija Dharma Boyolali tentang kanker payudara. Disarankan para remaja
putri khususnya siswi SMK Dwija Dharma Boyolali mengetahui penyebab
kanker payudara, cara pemeriksaan payudara sendiri serta sikap.
2. siswi agar dapat lebih memperhatikan perkembangan kesehatan dan dapat
menjaga serta mendeteksi penyakit kanker payudara sedini mungkin sehingga
dapat memperkecil kemungkinan diketahui saat sudah stadium lanjut.
3. Hasil penelitian dapat memberikan informasi tentang SADARI oleh karena itu
perlu dilakukan upaya deteksi dini kanker payudara khususnya bagi sekolahsekolah untuk remaja putri, sehingga dapat dijadikan dasar kebijakan
penambahan kurikulum atau pengadaan penyuluhan tentang SADARI.
4. Bagi penelitian selanjutnya dapat dijadikan sebagai informasi dan data dasar
untuk melakukan penelitian lain tentang deteksi dini kanker payudara dan
Pemeriksaan Payudara Sendiri, sehingga penelitian yang akan datang akan
lebih memberikan manfaat dan informasi yang lebih baik.

8

DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society. 2011. Cancer Facts and Figure 2011. Atlanta:
American Cancer Society, Inc.
American Cancer Society. 2012. Cancer Facts and Figure 2012. Atlanta:
American Cancer Society, Inc.
Aminah.Baby’s Corner. Jakarta: PT Luxima Metro Media.
Azwar.2007. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya . Yogyakarta.Pustaka
Pelajar.
Bustan, MN. 2007. Epidemiologi: Penyakit Tidak Menular. Jakarta. Rineka Cipta.
Candra Y, 2009. Gambaran Pengetahuan Wanita tentang Sadari sebagai Deteksi
Dini Kanker Payudara di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009 . Skripsi
Medan: Universitas Sumatra Utara.
Chyntia.2009. Akhirnya Aku Sembuh dari Kanker Payudara . PT Maximus.
Yogyakarta.
Departemen Pendidikan Nasional.2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia .Edisi 3.
Jakarta: Balai Pustaka.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2010. Profil Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah 2010. Jawa Tengah.
Direktorat Jenderal PP dan PL. 2009.Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim
dan Kanker Payudara . Jawa Tengah: Departemen Kesehatan RI.
Elsie K Malwadde., et al. 2010. Current Knowledge, Attitudes and practices of
Women on Breast Cancer and Mammography at Mulago Hospital.The Pan
African Medical Journal.p:5-9
Handayani dan Sudarmiati. 2012. Pengetahuan Remaja Putri tentang Cara
Melakukan Sadari.http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing
Hidayati, Salawati, dan Istiana. 2009. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui
Metode Ceramah dan Demonstrasi dalam Meningkatkan Pengetahuan
tentang Kanker Payudara dan Ketrampilan Praktik Sadari (Studi pada
Siswi SMA Futuhiyyah Mranggen Kabupaten Demak).Email
:b1d4n_unimus06@yahoo.co.id

9

Heffner, Linda J dan Danny J. 2008.At Glance Sistem Reproduksi.Jakarta:
Erlangga.
Indonesian Cancer Fondation. 2012. Kanker dapat Disembuhkan Jika Ditemukan
dalam
Stadium
Dini.Diunduh:
15
April
2012.
http://yayasankankerindonesia. org/.
Kasjono, HB., dan Heldi BK. 2009. Intisari Epidemiologi. Yogyakarta: Mitra
Cedikita Press.
Mangan.2009. Cara Bijak Menaklukkan Kanker dengan Ramuan Tradisional .
Denpasar: PT Agromedia Pustaka.
Mubarak, Wahit. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar
Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: Gadjah Mada University press.
Murti B. 2010. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gajah Mada Press.
Notoatmodjo. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Notoatmodjo S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo.2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta Rineka Cipta.
Purwoastuti. 2008. Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Payudara . Yogyakarta:
Kanisius.
Riwidiko, H. 2003. Statistika Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.
Riskesdas. 2013. Jawa Tengah: Dinkes Jateng.
Suryaningsih, E. 2009. Kupas Tuntas Kanker Payudara . Yogyakarta : Paradigma
Indonesia
Sutjipto. 2007. Permasalahan Deteksi Dini dan Pengobatan Kanker Payudara .
http://www.dharmais.co.id. Diakses tanggal 20 Mei 2016
Widyatun, T.R. 2009.Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
World Health Rangkings. 2011. World Rangkings-Total Deaths about Breast
Cancer 2010. Diunduh pada 19 september 2012.
http://www.worldlifeexpectancy.com/cause-of-death/breast-cancer/bycountry/.

10

Wahid S. Upik A.M., dan Truly D, 2008. Ekspresi HER-2/ncu pada Kanker
Payudara: Korelasi Bermakna dengan Grading Histopatologi. The
Indonesian Journal of Medical vol. 1 no. 2 October-December 2008.
Widiawaty. 2009. Hubungan Tingkat Pendidikan Formal dan Tingkat
Pengetahuan Wanita tentang Kanker Payudara dengan Kejadian Kanker
Payudaradi Borokulon Banyuurip Purworejo. e-jurnal.

11

12

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Smk Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun 2015

12 91 120

SKRIPSI PENGARUH PELATIHAN SADARI TERHADAP PENGETAHUAN, Pengaruh Pelatihan Sadari Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Siswi SMK Dwija Dharma Boyolali.

0 2 10

PENDAHULUAN Pengaruh Pelatihan Sadari Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Siswi SMK Dwija Dharma Boyolali.

0 8 8

Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (Sadari) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini.

2 1 24

PENDIDIKAN KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA BERBASIS SADARI

0 0 10

57 HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU SADARI SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

0 0 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SADARI sebagai Alat Deteksi Dini Kanker Payudara 2.1.1 Deteksi Dini - Efektifitas Metode Simulasi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI di SMA Negeri 1 dan SMA Citra

0 1 34

II. PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG SADARI - Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Smk Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 34

PENGARUH PENYULUHAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI ( SADARI ) DENGAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA SISWI SMA NEGERI 1 SUMBAWA

0 1 114

PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN SADARI TERHADAP SIKAP DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA WANITA USIA 15-45 TAHUN DI DUSUN KRINJING 4 JATISARONO NANGGULAN KULON PROGO NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Pemberian Penyuluhan Sadari terhadap Sikap Deteksi Dini Kanker P

0 0 15