Korelasi antara Suhu Lingkungan Kerja dengan Kelelahan pada Tenaga Kerja di bagian Produksi PT Tigaha Sono Timber Industri Kawasan Candi Semarang Tahun 2006.

ABSTRAK
Eka Widyaningrum. 2006. Korelasi antara Suhu Lingkungan Kerja dengan Kelelahan pada Tenaga
Kerja di bagian Produksi PT Tigaha Sono Timber Industri Kawasan Candi Semarang Tahun
2006. Skripsi. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, fakultas Ilmu Keolahragaan, universitas
Negeri Semarang. Pembimbing: I. Drs. Bambang B.R. M.Si, II. Dina Nur A.N. SKM.
Kata Kunci: Suhu lingkungan kerja, Kelelahan kerja, Tenaga kerja
Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah apakah ada korelasi antara Suhu
Lingkungan Kerja dengan Kelelahan pada Tenaga Kerja di bagian Produksi PT Tigaha SonoTimber
Industri Kawasan Candi Semarang Tahun 2006. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi
antara Suhu Lingkungan Kerja dengan Kelelahan pada Tenaga Kerja di bagian Produksi PT Tigaha
Sono Timber Industri Kawasan Candi Semarang Tahun 2006.
Jenis Penelitian ini adalah explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Populasi
dalam penelitian ini seluruh tenaga kerja di PT Tigaha Sono Timber Industri Kawasan Candi Semarang
sejumlah 140 orang. Sampel yang diambil sejumlah 76 responden dengan menggunakan teknik simple
random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) reaction timer, 2)
Questemp heat stress area, 3) Timbangan injak, 4) Mikrotoa, 5) Tensimeter, 6) Kuesioner dan lembar
observasi. Data penelitian ini diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melelui
observasi, wawancara, pengukuran kelelahan, pengukuran suhu lingkungan kerja, pengukuran status
gizi, pengukuran tekanan darah. Data sekunder diperoleh dari laporan tentang gambaran umum
perusahaan, data administrasi, data proses produksi dan data jumlah karyawan, daftar nama karyawan,
umur, masa kerja. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan statistik uji

korelasi Pearson Product Moment dengan derajat kemaknaan (α) = 0,05.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pengukuran suhu lingkungan kerja dengan parameter
ISBB suhu tertinggi dibagian Planner yaitu sebesar 30,4 oC dan suhu terendah dibagian Packing yaitu
29,1oC. Hasil pengukuran kelelahan kerja dengan menggunakan reaction timer diperoleh hasil bahwa
rata-rata kecepatan reaksi sebelum bekerja sebesar 226,8 milidetik, kecepatan reaksi setelah bekerja
337,00 milidetik. Hasil pengukuran gejala kelelahan pada tenaga kerja dibagian produksi PT Tigaha
Sono Timber Industri melalui kuesioner keluhan subyektif diperoleh hasil bahwa responden mengalami
gejala keluhan berupa:18,42% responden sering merasa gugup, 36,84% responden mengalami
penurunan konsentrasi, 69,74% responden merasa cepat lelah, 67,11% responden merasa cepat
berkeringat, 28,95% responden merasa malas bekerja, 32,89% responden mengalami kejang otot,
13,16% responden mengalami mual. Dari hasil kuesioner diperoleh data keluhan subyektif responden
tentang gambaran suhu ruangan di bagian produksi PT Tigaha Sono Timber Industri, yang merasakan
panas sebanyak 80,28% responden dan 64,47% responden merasa terganggu dengan suhu lingkungan
tersebut sehingga membuat 69,74 responden merasa tidak nyaman karena adanya beban tambahan
berupa panas sehingga pada akhirnya akan mempercepat timbulnya kelelahan kerja. Dari Uji statistik
didapatkan hasil P value untuk korelasi antara suhu lingkungan kerja dengan kelelahan kerja sebesar
0,000 dengan koefisien kontingensi 0,504.
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada korelasi antara suhu
lingkungan kerja dengan kelelahan kerja. Berdasarkan hasil penelitian saran yang diajukan adalah bagi
tenaga kerja untuk memanfaatkan waktu istirahat dengan baik yaitu dengan keluar dari ruangan

produksi untuk mengurangi paparan terhadap panas. Saran yang diajukan bagi pihak perusahaan
berupa: 1) Penambahan air minum kepada tenaga kerja dengan peletakan tempat air minum pada jarak
3-5 m dari tenaga kerja sehingga mudah dijangka, 2) Menyediakan air minum yang mengandung
garam-garam mineral seperti larutan gula garam untuk mengganti garam-garam mineral tubuh yang
keluar bersama keringat 3) Agar dilakukan penataan ulang kembali pada kondisi lingkungan kerja fisik
dengan membuka pintu belakang sehingga sirkulasi udara tidak hanya berasal dari ventilasi atas
gedung, 4) Perlu menambah ventilasi buatan seperti exhaust fan dan melakukan modifikasi lingkungan
keja di bagian produksi.

ABSTRACT
Eka widyaningrum. 2006. The relationship between the temperature of work
circumttances with Exhausting workers in Production PT. Tigaha Sono Timber
the Industry Temple Region Semarang 2006. Final project. Healthy Society
Science . Physical Exercise Faculty, Semarang.

Keyword: The Atmospheres of works, the exhausting works, Employee.
The problem that will be studied is wheather there is are relationship between
the circumtances of work with exhausting workers in production PT Tigaha Sono
Timber Industry Temple region Semarang 2006.
The kind of the study is the explanatory research by using cross sectional

approach. The population of the study is all workers in production PT Tigaha Sono
Timber the industry temple region semarang, 140 people. The sample is 76
respondents by using random sampling tehnique, managing variable by using stratum
analisis. The instruments in the study are: 1)reaction timer, 2) Questemph Heat Stress
Area, 3) Weighing, 4) Microtonal, 5) Tensimeter, 6) Questionnaire and observation
sheet. The data are gathered from primer and secondary data. Primer data are gathered
by observation, interview, measurement of exhausting, measurement of work
atmosphere, measurement of nutrient, and measurement of hypertension. Secondary
data can be obtained from the general drawing of the enterprise report, administration
data, process production data, and the amount of workers, list of the workers ’name,
ages, and work time. The data processed by using statistic correlation Pearson Product
Moment with α = 0,05.
From the result of the study we got that measurement of work atmosphere by
using ISBB parameter, the highest temperature is in the Planner, it is 30,4oC and the
lowest temperature is in the packing, it is 29,1oC. The result of measurement of the
exhausting work by using reaction timer, we got the average of reaction speed before
working is 226,8 milliseconds, and the speed after working is 337,00 milliseconds.
The result of exhausting indication on production PT Tigaha Sono Timber Industry by
using questionnaire about workers complaint subjectively, we got that the average of
workers complaint is 18,42% of respondents feel so hurry, 36,84% of the respondents

feels the reduction of concentration, 69,74% of the respondents feels exhausted
quickly, 67,11% of the respondents feels sweaty quickly, 28,95% of the respondents
feels lazy to work, 32,89% of the responden feel muscle stiff, 13,16% of respondents
feels queasy. From the result of the questionnaire, we got workers complaint
subjectively about the temperature of the room in production PT Tigaha Sono Timber
Industry, The workers who feel heat are 80,28% of the respondents and 64,48% of the
respondents feels disturbed by the circumtance that make 69,74% of the respondents
doesn’t feel comfort because there is additional burden including heat that make
workers feel exhausted quickly.From the statistic test we got that P value for the
relationship between the temperature of work circumtance with the exhausting work
is 0,000 with the contingency coefficient is 0,504.
From the result of the study and the investigation, we conclude that there is
relationship between the temperatures of work circumstance with the exhausting
work. Based on the result of the study, we suggest for the workers to use the rest time
weel that is by going out of the production room the reduce the heat. The suggestions
for the industry are: 1) giving more drinking water for the workers by putting the
water can in 3-5 m long distance so it is easy to get, 2) providing drinking water that
contains mineral salt such as sugar-salt soluble to replace mineral salt on the body that
out with sweat, 3) to rearrange physical condition by opening back door so that the
circulation not just coming from the ventilation above the building, 4) it’s need to add

more ventilation like exhaust fan and doing circumstances modification in production.

Dokumen yang terkait

Kerja Bergilir dan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja di Bagian Produksi Seksi Penuangan Subseksi Casting Operation PT Inalum Kuala Tanjung Tahun 2006

0 27 5

HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN TENUN DI PT. ALKATEX TEGAL

2 20 72

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON Hubungan Antara Beban Kerja Fisik Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Tulangan Beton di PT Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalen

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON Hubungan Antara Beban Kerja Fisik Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Tulangan Beton di PT Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalen

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA TEKANAN PANAS DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI DI CV. RAKABU FURNITURE SURAKARTA

3 37 81

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI “CANDY” PT Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi “Candy” PT Deltomed Laboratories Wonogiri.

0 3 18

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI“CANDY” PT Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi “Candy” PT Deltomed Laboratories Wonogiri.

0 3 17

HUBUNGAN STRESS KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT. ISKANDAR Hubungan Stress Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving Di Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 7 16

Hubungan Antara Karakteristik Tenaga Kerja Dengan Kelelahan di Bagian Injection Moulding PT AST Indonesia Semarang - UDiNus Repository

0 0 2

View of Hubungan antara suhu lingkungan kerja panas dan beban kerja terhadap kelelahan pada tenaga kerja di bagian produksi PT. Remco (SBG) Kota Jambi Tahun 2016

0 1 6