Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Asertif Siswa Kelas X MAN 1 Salatiga T1 132009012 BAB I

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia pada dasarnya adalah makhluk individual namun juga
merupakan makhluk sosial karena individu tidak lepas dari pergaulan dengan
individu lain. Sebagai makhluk sosial seseorang harus berinteraksi dengan
orang lain yang disebut dengan komunikasi. Komunikasi adalah bentuk
interaksi secara verbal maupun non verbal. Begitu pula masa remaja, secara
psikologis remaja mulai mencari jati diri yang tergabung dalam bentuk
keinginan untuk berada di dalam kelompok dengan cara bergaul dengan
orang lain disekitarnya (Mappiare,1982). Menurut Calhoun dan Acoccela
(1995) agar remaja berhasil dalam membina hubungan sosial dengan
lingkungannya maka remaja dapat mengembangkan perilaku asertif .
Cawood (1997) berpendapat perilaku asertif adalah suatu kemampuan
perbuatan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan dan
dipikirkan kepada orang lain melalui ekspresi yang langsung, jujur dan pada
tempatnya dari pikiran, perasaan, kebutuhan atau hak-hak individu tanpa
kecemasan yang tidak beralasan namun dengan tetap menjaga dan
menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain.
Senada


dengan

pendapat

Cawood

(1997),

Townend

(dalam

Desonta,2009) mengungkapkan bahwa pada dasarnya asertifitas berkaitan
dengan kepercayaan diri yang berarti jujur dan menghargai diri sendiri dan
orang lain, dapat mengekpresikan dirinya sendiri dengan jelas serta dapat

1

berkomunikasi dengan orang lain secara efektif. Orang yang memiliki
keyakinan diri yang tinggi memiliki kekuatiran sosial yang rendah, sehingga

mampu mengungkapkan pendapat dan perasaan tanpa merugikan orang lain
dan diri sendiri, Dari keyakinan diri maka akan menimbulkan kepercayaan
diri dalam mengungkapkan isi dari dalam hatinya.
Lauster (1997) kepercayaan diri adalah keyakinan dan kepercayaan akan
kemampuan dirinya sendiri sehingga seseorang tidak terpengaruh orang lain
dan menggambarkan sikap yang mandiri, mampu melaksanakan sesuatu
tanpa tergantung dengan orang lain, optimis yaitu mempunyai pandangan dan
harapan yang baik akan dirinya, toleran dan mampu berempati serta
menerima kekurangan dirinya ataupun orang lain.
Sedangkan Kanter (2006) berpendapat percaya diri adalah perasaan
mampu melakukan sesuatu yang dimiliki seseorang yang menghubungkan
harapan dengan kemampuan diri sendiri dalam melakukan aktivitas yang
terbentuk dari harapan-harapan positif seseorang untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan. Harapan adalah bentuk dasar dari kepercayaan terhadap
suatu hal yang diinginkan oleh manusia sehingga apabila dapat terwujud akan
mendatangkan kebahagiaan dan rasa senang. Kemampuan diri sendiri yaitu
keahlian yang dimiliki seseorang dalam melakukan sesuatu perbuatan
sehingga manusia dapat melakukan serta menyelesaikan banyak hal.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fiftina (2012) terdapat hubungan
yang signifikan antara kepercayaan diri dengan perilaku asertif pada siswa

kelas XI SMAN 70 Jakarta menunjukkan hasil korelasi rxy 0.506 dengan

2

p=0.000 (p0.05). Dari dua hasil penelitian yang dilakukan
oleh

Fiftina

(2012)

dan

Setyaningsih

(2011),

pengumpulan

data


menggunakan skala kepercayaan diri dan skala perilaku asertif. Terdapat
perbedaan hasil penelitian tentang hubungan kepercayaan diri dengan
perilaku asertif sehingga perlu dilakukan penelitian ulang.
MAN adalah salah satu sekolah SMA Negeri Islam yang dikelola oleh
Departemen Agama Republik Indonesia, sehingga tertarik untuk meneliti
kondisi siswa di MAN 1 Salatiga. Hasil pra penelitian sebagai berikut:
Tabel 1.1 Kepercayaan Diri
Kategori
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Jumlah

Interval
34-53
54-73
74-93

94-113
114-136

Frekuensi
0
1
10
21
3
35

Prosentase
0%
2.85 %
28.57 %
60%
8.6 %
100

Dari tabel 1.1 kepercayaan diri siswa kelas X8 MAN 1 Kota Salatiga

sebagian besar pada kategori tinggi dengan prosentase 60 %.
Tabel 1.2 Perilaku Asertif
Kategori
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Jumlah

Interval
41-48
49-56
57-64
65-72
73-82

Frekuensi
0
8

24
3
0
35

3

Prosentase
0%
22.85 %
68.57 %
8.6 %
0%
100

Berdasarkan hasil analisis diskriptif pada tabel 1.2 tentang perilaku
asertif, diketahui bahwa sebagian besar siswa kelas X8 MAN1 Kota Salatiga
berada pada kategori sedang 68.57 %.
Menurut Cawood (1997) bahwa kepercayaan diri yang tinggi
dipengaruhi dan dihasilkan oleh orang yang memiliki perilaku asertif tinggi,

karena perilaku asertif dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Hal
yang sama juga diungkapkan oleh Rakos (1991) menyatakan bila seseorang
memiliki kepercayaan diri tinggi maka perilaku asertif seseorang juga tinggi
karena memiliki keberanian untuk mengungkapkan pendapat dan hak-haknya.
Sebaliknya bila kepercayaan diri seseorang rendah maka seseorang
akan memiliki perilaku asertif yang rendah. Dari pernyataan Cawood (1997)
dan Rakos (1991) dihubungkan dengan hasil pra penelitian menunjukkan
kepercayaan diri siswa pada kategori sedang namun perilaku asertif pada
kategori rendah sehingga bertentangan dengan pendapat Cawood (1997) dan
Rakos (1991).
Ketika pra penelitian baru menggunakan sampel 1 kelas yaitu kelas
X8, sedangkan jumlah seluruh kelas X di MAN 1 Kota Salatiga terdapat 9
kelas. Karena jumlah responden yang terbatas saat pra penelitian sehingga
belum memenuhi syarat. Untuk itu dilakukan penelitian dengan jumlah
sampel yang lebih besar untuk mengetahui keabsahan hasil penelitian.

4

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

“adakah hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dengan perilaku
asertif siswa kelas X MAN 1 Kota Salatiga?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui
signifikansi hubungan antara kepercayaan diri dengan perilaku asertif siswa
kelas X MAN 1 Kota Salatiga.
1.4 Manfaat Penelitian
a). Manfaat Teoritis
1. Apabila dalam penelitian ditemukan ada hubungan yang signifikan
antara kepercayaan diri dengan perilaku asertif, maka sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Fiftina (2012), yang menunjukkan
terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dengan
perilaku asertif.
2. Apabila dalam penelitian ditemukan hasil yang tidak signifikan antara
kepercayaan diri dengan perilaku asertif, maka sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Setyaningsih (2011).
b). Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan masukan kepada pihak
sekolah MAN 1 Salatiga mengenai keterkaitan hubungan antara
kepercayaan diri dengan perilaku asertif siswa terutama siswa kelas X

MAN Salatiga yang digunakan sebagai rancangan dalam mendidik siswa
agar lebih tampil dengan percaya diri serta dapat berperilaku lebih asertif.

5

1.5 Sistematika Penulisan
Bab 1 dengan judul Pendahuluan, yang berisi: latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab 2 dengan judul Landasan Teori yang berisi: pengertian perilaku
asertif, tujuan perilaku asertif, aspek-aspek perilaku asertif, karakter
individu yang berperilaku asertif, pengertian kepercayaan diri, ciri-ciri
orang percaya diri, faktor-faktor kepercayaan diri dan aspek-aspek
kepercayaan diri.
Bab 3 dengan judul Metode Penelitian, yang berisi: jenis penelitian,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, lokasi dan waktu
penelitian, dan teknik analisis data dan penyusunan pokok bahasan.
Bab 4 dengan judul Pelaksanaan dan Hasil Penelitian, yang berisi:
persiapan penelitian, gambaran lokasi penelitian, analisis data, tahap
penelitian, uji hipotesis dan pembahasan.
Bab 5 dengan judul Penutup, yang berisi: kesimpulan dan saran dari hasil

penelitian.

6

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Perilaku Asertif dengan Penyesuaian Diri pada Siswa Kelas X SMK Kristen Salatiga

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Asertif Siswa Kelas X MAN 1 Salatiga T1 132009012 BAB II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Asertif Siswa Kelas X MAN 1 Salatiga T1 132009012 BAB IV

0 1 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Asertif Siswa Kelas X MAN 1 Salatiga T1 132009012 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Asertif Siswa Kelas X MAN 1 Salatiga

0 3 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Asertif Siswa Kelas X MAN 1 Salatiga

0 0 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Asertif Siswa Kelas X MAN 1 Salatiga

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Asertif Siswa Kelas X MAN 1 Salatiga

0 0 19

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Perilaku Merokok dengan Kepercayaan Diri Siswa LakiLaki SMK Bhakti Nusantara Salatiga T1 BAB V

0 0 2

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Perilaku Merokok dengan Kepercayaan Diri Siswa LakiLaki SMK Bhakti Nusantara Salatiga T1 BAB I

0 0 8