PERLINDUNGAN TERHADAP PELAKU USAHA YANG DIRUGIKAN AKIBAT PRAKTIK PERSEKONGKOLAN DALAM TENDER PENGADAAN ALAT-ALAT KESEHATAN RUMAHSAKIT PEMERINTAH BERDASARKAN UU NO.5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTIK.

PERLINDUNGAN TERHADAP PELAKU USAHA YANG DIRUGIKAN
AKIBAT PRAKTIK PERSEKONGKOLAN DALAM TENDER PENGADAAN
ALAT-ALAT KESEHATAN RUMAHSAKIT PEMERINTAH BERDASARKAN
UU NO.5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN
PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DAN UU NO. 40 TAHUN 2007
TENTANG PERSEROAN TERBATAS
Boma Wardhana
110110070433

Undang-undang No. 5 Tahun 1999 dimaksudkan untuk menegakan
aturan hukum dan memberikan perlindungan yang sama bagi setiap pelaku
usaha demi terciptanya kepastian hukum. Sebagai implementasinya, maka
dibentuk Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yaitu lembaga yang
berwenang untuk melakukan pengawasan dan menjatuhkan sanksi.
Berkaitan dengan hal ini, maka melalui skripsi ini penulis mencoba
menguraikan mengenai bentuk praktik persekongkolan horizontal (antar
pelaku usaha), yakni persekongkolan yang dilakukan antar pelaku usaha
dengan tujuan untuk menyingkirkan peserta dalam tender pengadaan alatalat kesehatan yang dilaksanakan di RSUD Karawang. Penelitian ini
ditujukan untuk menjawab bagaimanakah bentuk perlindungan bagi pelaku
usaha yang dirugikan atas suatu praktik persekongkolan, dan bagaimanakah
tanggung jawab perseroan yang telah melakukan praktik persekongkolan

tersebut berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis yaitu menggambarkan secara
menyeluruh dan sistematis mengenai Undang-undang No. 5 Tahun 1999
dikaitkan dengan teori hukum dan praktik pelaksanaan hukum positif yang
menyangkut permasalahan diatas. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah yuridis normatif, yaitu dititiberatkan pada studi dokumen
dalam penelitian kepustakaan untuk mempelajari data sekunder yang
terkumpul berupa bahan-bahan hukum yang ada kaitannya dengan
permasalahan yang diteliti.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam skripsi ini ditujukan untuk
menjawab bagaimanakah bentuk perlindungan bagi pelaku usaha yang
dirugikan atas suatu praktik persekongkolan, dan bagaimanakah tanggung
jawab perseroan yang telah melakukan praktik persekongkolan tersebut
berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

iv