PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK BATIK I SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2012/2013

JURNAL PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna mencapai derajat Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

Disusun Oleh:
ADE YUNIATI
A. 210 090 053

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

ABSTRAK
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK BATIK I SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2012/2013
Ade Yuniati. A210090053 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2013. 75 Halaman
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar
terhadap prestasi belajar akuntansi. 2) Untuk mengetahui pengaruh lingkungan
keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi. 3) Untuk mengetahui pengaruh
motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI
AKUNTANSI SMK BATIK I Surakarta yang berjumlah 110 siswa, dengan
jumlah sampel 84 siswa. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah angket
dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier
berganda, uji t, uji F, uji R2, dan sumbangan relatif dan sumbangan efektif.
Berdasarkan hasil analisis regresi ganda diperoleh garis persamaan regresi Y
= 42,130+ 0,444.X1 + 0,227.X2, yang berarti bahwa prestasi belajar dipengaruhi
oleh motivasi belajar dan lingkungan keluarga. Kesimpulan yang diambil adalah:
1) Motivasi Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar
Akuntansi. Hal ini berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa nilai thitung ˃ ttabel yaitu

3,976 ˃ 1,990 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu 0,000 dengan hasil
perhitungan sumbangan relatif sebesar 65% dan sumbangan efektif sebesar
20,605%. 2) Lingkungan Keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Prestasi Belajar Akuntansi. Hal ini berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa nilai
thitung > ttabel yaitu 2,539 > 1,990 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu
0,013, dengan hasil perhitungan sumbangan relatif sebesar 35% dan sumbangan
efektif sebesar 11,095%. 3) Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga
berpengaruh positif terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. Hal ini berdasarkan
berdasarkan hasil perhitungan uji F diketahui nilai Fhitung > Ftabel sebesar 18,769 >
3,109 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu 0,000, berarti motivasi
belajar dan lingkungan keluarga secara bersama-sama berpengaruh positif
terhadap prestasi belajar akuntansi. 4) Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar
0,317 yang menunjukkan bahwa kolaborasi variabel motivasi belajar dan
lingkungan keluarga berpengaruh sebesar 31,7% sedangkan sisanya 68,3%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Kata kunci: Prestasi Belajar, Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga.

1

A. PENDAHULUAN

Pembangunan yang dilakukan di Negara Indonesia dilakukan secara
menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.
Oleh karena itu ditempuh berbagai upaya untuk memantapkan pembentukan
kepribadian bangsa termasuk generasi mudanya melalui pendidikan.
Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia karena keberhasilan dunia pendidikan sebagai faktor
penentu tercapainya tujuan pembangunan nasional dibidang pendidikan, yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan salah satu faktor
terpenting dalam kehidupan suatu bangsa, dengan pendidikan perkembangan dan
kelangsungan hidup bangsa tersebut akan terjamin. Dalam UU No 2 tahun 1989
tentang sistem pendidikan nasional menegaskan bahwa “Dalam kehidupan suatu
bangsa , pendidikan mempunyai peranan yang amat penting untuk menjamin
perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa yang bersangkutan”. Setiap
bangsa menginginkan adanya generasi-generasi penerus bangsa yang beriman
kepada Tuhan YME, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju,
tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, professional,
bertanggung jawab, produktif, sehat jasmani dan rohani. Dalam jiwa para penerus
bangsa juga harus tertanam akan jiwa patriotik, cinta tanah air, menghargai jasa
para pahlawan, mengetahui sejarah bangsa, dan berwawasan masa depan. Melalui
pendidikan inilah diharapkan dapat mencetak generasi-generasi penerus bangsa

yang memiliki sifat-sifat tersebut.
Pendidikan nasioanal bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh,
cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, professional, bertanggung
jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasionaljuga
harus menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah air,
meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan social, serta
kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan,
serta berorientasi masa depan (GBHN.1998).

2

Dengan pendidikan manusia dapat memiliki pengetahuan yang luas,
keterampilan,

pengendalian

diri,


bersosialisasi

dengan

mudah,

dan

dapat

memperbaiki kehidupan agar dapat hidup lebih baik dan makmur. Pendidikan tidak
dapat dilakukan secara instan, tetapi harus direncanakan secara matang agar objek
dapat menerima pendidikan dengan baik dan dapat mengembangkan potensi yang
dimilikinya. Seperti pengertian pendidikan yang tercantum dalam Sisdiknas (2001)
dalam Jumali dkk (2008:21)
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana
belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, sikap social dan ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan dapat diperoleh melalui pendidikan formal (sekolah), pendidikan
informal (keluarga) dan pendidikan non formal (lingkungan). Pendidikan sekolah
merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar
mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Sekolah memberikan kesempatan
kepada setiap anak untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan dirinya yang
masih bersifat potensial, sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya sebagai
individu maupun sebagai warga Negara.
Dalam dunia pendidikan kemampuan siswa akan diukur berdasarkan nilai yang
tertera di dalam rapot, nilai-nilai tersebut merupakan hasil rekap nilai anak didik
setiap satu semester. Ketika nilai didalam rapot buruk maka dapat dikatakan bahwa
proses belajar mengajar disekolah tidak berhasil. Dalam kegiatan belajar, motivasi
dapat dilakukan sebagai daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dan kegiatan belajar dan memberikan
arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar
dapat dicapai.
Menurut Uno (2007:8) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar,
yaitu:

3


1) Faktor intinsik, terdiri dari: hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan
kebutuhan belajar serta harapan akan cita-cita.
2) Faktor ekstrinsik, terdiri adanya penghargaan, lingkungan belajar yang
kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Dengan demikian, motivasi
belajar dapat meningkatkan prestasi belajar. Karena dengan harapan yang
kuat dalam mendapatkan peluang kerja maka seseorang akan semakin
termotivasi untuk belajar agar dapat meningkatkan prestasi yang ingin
dicapainya.
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan belajar yang yang banyak
memberikan sumbangan dan besar pengaruhnya terhadap proses belajar maupun
perkembangan anak adalah lingkungan keluarga. Karena lingkungan keluarga
merupakan lingkungan primer yang kuat pengaruhnya kepada individu dibandingkan
dengan lingkungan sekunder yang ikatannya agak longgar. Selainitu keluarga juga
merupakan lingkungan pendidikan pertama pra sekolah yang dikenal anak pertama
kali dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Pengertian lingkungan keluarga berasal dari kata lingkungan dan keluarga.
Supardi (2003:2) menyatakan “Lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan
mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam ruang yang kita tempati”. Menurut
Kartono (1985:19) “Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak,
tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial”

Prestasi belajar merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap anak didik.
Mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Merson dalam Tu’u (2004:78)
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam mencapai
hasil belajar yang baik terdiri dari : faktor intern (kecerdasan, bakat, minat,
dan perhatian, kesehatan, cara belajar). Dan faktor ekstern (lingkungan
keluarga, pergaulan, sekolah, sarana pendukung belajar).
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh motivasi belajar
terhadap prestasi belajar akuntansi. 2) pengaruh lingkungan keluarga terhadap

4

prestasi belajar akuntansi. 3) pengaruh motivasi belajar dan lingkungan keluarga
terhadap prestasi belajar akuntansi.

B. METODE PENELITIAN
Arikunto (2006:136) “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data penelitian”. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu dimana hasil yang diteliti dapat

dihitung dengan angka atau dapat diambil nilai secara matematis. Data yang
digunakan diperoleh dari sampel penelitian dengan menggunakan metode angket
dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data, kemudian dianalisis sesuai
dengan metode statistik yang digunakan.
Penelitian ini dilakukan di SMK Batik I Surakarta pada siswa kelas XI
Akuntansi angkatan 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 110
siswa. Sugiyono (2008:116) mengemukakan bahwa “Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Berdasarkan tabel
penentuan jumlah sampel, apabila populasi 110 dengan taraf kesalahan 5% maka
sampelnya 84. Teknik sampling yang digunakan adalah proporsional random
sampling dengan cara undian, dan teknik pengumpulan data menggunakan angket
dan dokumentasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel
terikat prestasi belajar (Y) dan variabel bebas motivasi belajar (X1) dan
lingkungan keluarga (X2). Instrumen penelitian yang berupa item pertanyaan
dalam angket yang berjumlah 30 item, yang terdiri dari 15 item pertanyaan untuk
variabel motivasi belajar (X1) dan 15 item pertanyaan untuk variabel lingkungan
keluarga (X2), sebelum digunakan terlebih dahulu diuji cobakan kepada anggota
populasi yang tidak menjadi sampel sebanyak 26 orang. Hasil uji coba instrument
kemudian dianalisis menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas untuk
mengetahui tingkat kevalidan dan keandalan (reliabel). Berdasarkan hasil uji

validitas variabel motivasi belajar (X1) dan lingkungan keluarga (X2) semua item

5

dinyatakan valid. Item pertanyaan dinyatakan valid jika memiliki rhitung > rtabel
pada taraf signifikansi (α) = 5% yaitu 0,388. Sehingga seluruh item dalam angket
dinyatakan valid dan layak digunakan sebagai instrument penelitian.
Pengujian reliabilitas hanya memperhitungkan item pertanyaan yang valid
saja. Angket dinyatakan reliabel jika rhitung > rtabel dan nilai r positif. Hasil uji
reliabilitas angket motivasi belajar dan lingkungan keluarga memperoleh
koefisien reliabilitas (r11) masing-masing sebesar 0,906 dan 0,834. Nilai (r11) dari
masing-masing variabel lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi (α) = 5%
yaitu sebesar 0,388 sehingga seluruh angket dinyatakan reliabel dan layak
digunakan sebagai instrument penelitian.
Setelah instrumen dianggap valid dan reliabel, kemudian instrumen
disebarkan kembali kepada sampel penelitian untuk memperoleh data. Setelah
data terkumpul kemudian dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan
uji linieritas untuk mengetahui asumsi yang diambil benar atau menyimpang dan
persamaan yang diperoleh cocok atau tidak. Setelah kriteria pada uji prasyarat
analisis terpenuhi, kemudian dilakukan analisis regresi linier ganda untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y).
Selanjutnya dilakukan uji t untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing
variabel bebas terhadap variabel terikat, dan dilanjutkan dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersamasama, dan terakhir adalah mencari sumbangan relatif (SR) dan sumbangan efektif
(SE).

6

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
SMK Batik I Surakarta berdiri pada tahun 1967 di Desa Pajang,
Kecamatan Laweyan, yang memiliki visi “Menjadikan SMK Batik I Surakarta
sebagai lembaga diklat Bisnis Dan Manajemen yang dapat menghasilkan
tenaga tingkat menengah professional yang mampu bersaing di era global
berdasarkan Iman dan Taqwa”.
Data prestasi belajar (Y), berdasarkan hasil analisis dan perhitungan dari
out put SPSS versi 15 diperoleh nilai tertinggi sebesar 88, nilai terendah
sebesar 63, nilai rata-rata sebesar 72,88, median atau nilai tengah sebesar 73,
modus atau nilai yang sering muncul 72, dengan standar deviasi sebesar
5,528. Data motivasi belajar (X1), berdasarkan hasil analisis dan perhitungan
dari out put SPSS for windows versi 15 diperoleh nilai tertinggi penilaian
angket responden sebesar 57, nilai terendah sebesar 34, nilai rata-rata sebesar
46,02, median atau nilai tengah sebesar 46, modus atau nilai yang sering
muncul 46, dengan standar deviasi sebesar 5,018. Data lingkungan keluarga
(X2), berdasarkan hasil analisis dan perhitungan dari out put SPSS for
windows versi 15 diperoleh nilai tertinggi penilaian angket responden sebesar
55, nilai terendah sebesar 32, nilai rata-rata sebesar 45,39, median atau nilai
tengah sebesar 46, modus atau nilai yang sering muncul 55, dengan standar
deviasi sebesar 6,265.
Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Liliefors
dengan bantuan program SPSS for windows versi 15 melalui uji KolmogorovSminorv. Untuk mengambil kesimpulan apakah data berditribusi normal atau
tidak dengan membandingkan Lohitung dan Ltabel yang diambil dari daftar uji
Liliefors pada taraf signifikan () = 0,05. Jika Lohitung < Ltabel, maka dapat
dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan uji
normalitas diperoleh harga Lohitung < Ltabel dengan taraf signifikan () = 0,05

7

dan N = 84, yaitu variabel prestasi belajar 0,091 < 0,096, variabel motivasi
belajar 0,061 < 0,096, dan variabel lingkungan keluarga 0,086 < 0,096,
sehingga dapat disimpulkan bahwa data-data tersebut berdistribusi normal.
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui linieritas hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat. Kriteria uji linieritas adalah jika Fhitung <
Ftabel atau nilai probabilitas signifikansi > 0,05, maka data dinyatakan
memiliki hubungan yang linier dan sebaliknya. Dari hasil perhitungan uji
linieritas masing-masing variabel memperoleh harga Fhitung < Ftabel yaitu
variabel motivasi belajar 1,173 < 1,767 dan variabel lingkungan keluarga
1,087 < 1,742 dan nilai probabilitas signifikan > 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing variabel bebas terhadap
variabel terikat berbentuk linier atau garis lurus.
Analisis regresi ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh motivasi
belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi dengan
SPSS for windows versi 15, diperoleh persamaan Y = 42,130 + 0,444.X1 +
0,227.X2. 42,130 berarti jika tidak ada nilai skor motivasi belajar (X1) dan
lingkungan keluarga (X2), maka prestasi belajar akuntansi akan sama dengan
42,130. 0,444, berarti bahwa setiap penambahan satu skor motivasi belajar,
maka skor prestasi belajar akuntansi akan meningkat sebesar 0,444. 0,227,
berarti bahwa setiap penambahan satu skor lingkungan keluarga, maka skor
prestasi belajar akuntansi akan meningkat sebesar 0,227.
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel motivasi
belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi secara
individual dengan menggunakan SPSS for windows versi 15, Kriteria
pengujian adalah Ho diterima apabila : -t

tab

( a /2; n-k-1) ≤ ttab ( a /2; n-k-1)

atau signifikansi < 0,05 dan Ho ditolak apabila

: thitung > ttabel ( a /2; n-k-1)

atau thitung < -ttabel ( a /2; n-k-1) atau signifikansi < 0,05. Diketahui ttabel = t (α/2,
n-k-1)

= t

(0, 025; 81)

= 1,990. 1) pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi

8

belajar akuntansi. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai thitung sebesar
3,976 dengan signifikansi 0, 000. Keputusan Uji H0 ditolak, karena thitung >
ttabel yaitu 3,976 > 1,990 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu
0,000, yang berarti bahwa motivasi belajar berpengaruh positif secara
signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi. 2) lingkungan keluarga
terhadap prestasi belajar akuntansi. Berdasarkan hasil analiais data diperoleh
nilai thitung sebesar 2,539 dengan signifikansi 0, 013. Keputusan Uji H0 ditolak,
karena thitung > ttabel yaitu 2,539 > 1,990 dengan nilai probabilitas signifikansi
< 0,05, yaitu 0,013, yang berarti bahwa lingkungan keluarga berpengaruh
positif secara signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi.
Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel motivasi
belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi secara
bersama-sama, dengan menggunakan SPSS for windows versi 15, kriteria
pengujian H0 diterima apabila F hitung < F (α,k;n-k-1) atau signifikansi > 0, 05 dan
H0 ditolak apabila F

hitung

> F

Ftabel = F

= F

(0,05;2,81)

(α,k;n-k-1)

(α,k;n-k-1)

atau signifikansi < 0, 05, diketahui

= 3,109. Berdasarkan hasil analiais data

diperoleh nilai Fhitung sebesar 18,769 dengan signifikansi 0, 000. Keputusan uji
H0 ditolak, karena Fhitung > Ftabel, yaitu 18,769 > 3,109 dan nilai probabilitas
signifikansi < 0,05, yaitu 0,000, yang berarti bahwa ada pengaruh motivasi
belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi.
Perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan efektif digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh dari masing-masing variabel bebas (motivasi
belajar dan lingkungan keluarga) terhadap variabel terikat (prestasi belajar
akuntansi). Berdasarkan dari hasil perhitungan sumbangan relatif dan
sumbangan efektif variabel motivasi belajar memberikan sumbangan relatif
sebesar 65% dan sumbangan efektif sebesar 20,605%, sedangkan variabel
lingkungan keluarga memberikan sumbangan relatif sebesar 35% dan
sumbangan efektif sebesar 11,095%.

9

2. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi
belajar dan lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap prestasi belajar
akuntansi secara individual dan secara bersama-sama. Hal ini dapat diketahui
dari nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas bernilai positif,
seperti dalam persamaan regresi linier ganda yaitu:
Y = 42,130 + 0,444.X1 + 0,227.X2
Berdasarkan hasil perhitungan uji t diketahui bahwa nilai thitung > ttabel
yaitu 3,976 > 1,990 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000
menunjukkan adanya pengaruh. Arah pengaruh ditunjukkan oleh nilai
persamaan regresi b1X1, yaitu +0,444 yang berarti motivasi belajar
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi, dengan hasil
perhitungan sumbangan relatif sebesar 65% dan sumbangan efektif sebesar
20,605%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin baik motivasi
belajar maka semakin tinggi prestasi belajar akuntansi yang diperoleh siswa.
Sebaliknya, semakin buruk motivasi belajar, maka semakin rendah pula
prestasi belajar yang diperoleh siswa.
Berdasarkan hasil perhitungan uji t diketahui bahwa nilai thitung > ttabel
yaitu 2,539 > 1,990 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,013
menunjukkan adanya pengaruh. Arah pengaruh ditunjukkan oleh nilai
persamaan regresi b2X2, yaitu +0,227 yang berarti lingkungan keluarga
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi, dengan hasil
perhitungan sumbangan relatif sebesar 35% dan sumbangan efektif sebesar
11,095%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin baik lingkungan
keluarga, maka semakin tinggi prestasi belajar akuntansi yang diperoleh
siswa. Sebaliknya, semakin rendah lingkungan keluarga, maka semakin
rendah pula prestasi belajar yang diperoleh siswa.

10

Berdasarkan hasil perhitungan uji F diketahui nilai Fhitung > Ftabel sebesar
18,769 > 3,109 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000,
berarti motivasi belajar dan lingkungan keluarga secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa semakin baik motivasi belajar dan lingkungan
keluarga maka semakin baik pula prestasi belajar akuntansi. Sebaliknya
semakin rendah motivasi belajar dan lingkungan keluarga, maka semakin
rendah pula prestasi belajar akuntansi.
Selanjutnya dari hasil analisis data diperoleh nilai koefisien determinasi
(R2) sebesar 0,317 yang menunjukkan bahwa kolaborasi variabel motivasi
belajar dan lingkungan keluarga berpengaruh sebesar 31,7%, sedangkan
sisanya 68,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan diatas,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Motivasi Belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi siswa
kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta tahun ajaran 2012/2013.
2. Lingkungan Keluarga berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi
siswa kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta tahun ajaran 2012/2013.
3. Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga secara bersama-sama berpengaruh
positif terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK
Batik I Surakarta tahun ajaran 2012/2013.

11

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.1998.GBHN. Solo: Sendang Ilmu.
Arikunto, Suharsimi.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Jumali, M dkk.2008.Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University
Press
Kartono, Kartini. 1985. Peranan keluarga memandu anak. Jakarta: CV Rajawali S
Supardi, Imam.2003. Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung: PT. Alumni
Sugiyono.2008.Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Tu’u Tulus.2004.Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Gramedia Widyasarana Indonesia.
Undang-undang RI. No.2 Tahun 1989. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Dharma
Bakti
Uno, Hamzah B.2007.T eori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara

Dokumen yang terkait

Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri Mojolangu 3 Kota Malang

0 22 14

Kata Kunci: Disiplin Diri, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar Pendahuluan - View of PENGARUH DISIPLIN DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKADEMI MARITIM CIREBON

0 0 12

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Lingkungan Teman Sebaya (Peer Group) terhadap Prestasi Belajar Siswa Keluarga Miskin Kelas X dan XI SMA Negeri 1 Surakarta

1 1 14

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA ( Studi Korelasi Antara Intensitas Komunikasi Dalam Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Siswa Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII

0 0 18

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Muhasiye

1 3 8

DAMPAK PARTISIPASI ORANGTUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SMU KRISTEN DIAKUI MAKASSAR (Polikarpus Ka'pan) Abstrak - Dampak Partisipasi Orangtua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada SMU Kristen Diakui Makass

0 7 16

Pengaruh Pembelajaran Sekolah Lima Hari, Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa XII Pemasaran SMK Negeri 1 Surakarta Ajaran 2018/2019

0 0 16

Pengaruh Disipilin Siswa Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Di SMA Negeri 1 Mojolaban Tahun Ajaran 2017/2018â€

0 0 15

Pengaruh Pemanfaatan Situs Google Sebagai Sumber Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI di SMA Negeri 3 Surakarta

0 2 17

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe) SKRIPSI

0 0 11