PELAKSANAAN MEDIASI HUBUNGAN INDUSTRIAL DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DI DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TE.
PELAKSANAAN MEDIASI HUBUNGAN INDUSTRIAL DALAM
PENYELESAIAN PERSELISIHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN
KERJA DI DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG DITINJAU
DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG
PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
RAJ Sasriya Nurina W.
110110090219
ABSTRAK
Perselisihan pemutusan hubungan kerja (PHK) merupakan jenis
perselisihan hubungan industrial yang paling marak terjadi pada
pekerja/buruh di Kota Bandung. Jika perselisihan PHK ini dibiarkan
berlarut-larut, maka tidak hanya akan memberi dampak buruk bagi hidup
pekerja/buruh, tetapi juga kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu,
diperlukan lembaga dan mekanisme penyelesaian perselisihan, yang
mampu menyelesaikan perselisihan PHK di Kota Bandung dengan cepat,
tepat, adil, dan murah, yakni melalui mediasi hubungan industrial yang
difasilitasi oleh mediator hubungan industrial pada Dinas Tenaga Kerja
Kota Bandung. Tugas akhir berbentuk skripsi ini bertujuan untuk
mengetahui, memahami dan menganalisis pelaksanaan penyelesaian
perselisihan PHK melalui mediasi hubungan industrial di Dinas Tenaga
Kerja Kota Bandung, serta kendala yang dihadapi dan upaya yang
dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung ditinjau dari UndangUndang Nomor 2 Tahun 2004.
Penelitian hukum ini menggunakan metode pendekatan yuridis
normatif
dan
spesifikasi
penelitian
deskriptif
analitis
untuk
menggambarkan dan meninjau pelaksanaan mediasi hubungan industrial
dalam penyelesaian perselisihan PHK di Dinas Tenaga Kerja Kota
Bandung. Penelitian hukum ini menggunakan metode analisis data yuridis
kualitatif, dengan mengolah data sekunder dari bahan hukum primer,
sekunder, dan tersier sebagai sumber utama (khususnya Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2004), dan data primer dari pengamatan dan wawancara
sebagai sumber penunjang.
Hasil penelitian hukum ini menunjukkan bahwa pelaksanaan mediasi
hubungan industrial dalam penyelesaian perselisihan PHK di Dinas
Tenaga Kerja Kota Bandung belum seluruhnya sesuai dengan UndangUndang Nomor 2 Tahun 2004. Secara garis besar, kendala yang dihadapi
ialah para pihak yang berselisih masih banyak yang tidak melaksanakan
mediasi hubungan industrial sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku, dan upaya yang telah dilakukan Dinas Tenaga Kerja Kota
Bandung ialah menyelesaikan perselisihan PHK yang terjadi sesuai
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004.
iv
IMPLEMENTATION OF INDUSTRIAL RELATIONS MEDIATION IN
TERMINATION OF EMPLOYMENT DISPUTE SETTLEMENT AT
THE LABOR DEPARTMENT OF BANDUNG REVIEWED BY
ACT NUMBER 2 OF 2004 CONCERNING INDUSTRIAL
RELATIONS DISPUTE SETTLEMENT
RAJ Sasriya Nurina W.
110110090219
ABSTRACT
Termination of employment dispute is one of the industrial relations
disputes which commonly happens to workers/laborers in Bandung.
Should the dispute is protracted, it will not only affect workers/laborers’ life
negatively, but also the continuity of the company where the workers are
working. Therefore, we need the institution and mechanism which works
fast, accurate, fair, and inexpensive, such as industrial relations mediation
facilitated by industrial relations mediators of the Labor Department of
Bandung. This final assignment aims to determine, understand and
analyze the implementation of industrial relations mediation in termination
of employment dispute settlement at the Labor Department of Bandung,
also the constraints that raised, and the efforts that have been done by the
industrial relations mediators of the Labor Department of Bandung in
accordance to Act Number 2 of 2004.
This research uses legal approach as approachment method and
analytical descriptive as research specification to describe and review the
implementation of industrial relations mediation in termination of
employment dispute settlement at the Labor Department of Bandung. This
research uses qualitative juridical as data analytic method, by processing
secondary data from primary, secondary, and tertiary legal materials as
primary source (especially Act Number 2 of 2004), and primary data from
observation and interview as supporting source.
The results of legal research shows that the implementation of
industrial relations mediation in termination of employment dispute
settlement at the Labor Department of Bandung has not totally in line with
the Act Number 2 of 2004. Generally, the problem which emerges often
caused by disputant’s unwillingness to implement it in accordance to
regulations, and the efforts that have been done by the industrial relations
mediators of the Labor Department of Bandung are settling the termination
of employment dispute in accordance to Act Number 2 of 2004.
v
PENYELESAIAN PERSELISIHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN
KERJA DI DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG DITINJAU
DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG
PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
RAJ Sasriya Nurina W.
110110090219
ABSTRAK
Perselisihan pemutusan hubungan kerja (PHK) merupakan jenis
perselisihan hubungan industrial yang paling marak terjadi pada
pekerja/buruh di Kota Bandung. Jika perselisihan PHK ini dibiarkan
berlarut-larut, maka tidak hanya akan memberi dampak buruk bagi hidup
pekerja/buruh, tetapi juga kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu,
diperlukan lembaga dan mekanisme penyelesaian perselisihan, yang
mampu menyelesaikan perselisihan PHK di Kota Bandung dengan cepat,
tepat, adil, dan murah, yakni melalui mediasi hubungan industrial yang
difasilitasi oleh mediator hubungan industrial pada Dinas Tenaga Kerja
Kota Bandung. Tugas akhir berbentuk skripsi ini bertujuan untuk
mengetahui, memahami dan menganalisis pelaksanaan penyelesaian
perselisihan PHK melalui mediasi hubungan industrial di Dinas Tenaga
Kerja Kota Bandung, serta kendala yang dihadapi dan upaya yang
dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung ditinjau dari UndangUndang Nomor 2 Tahun 2004.
Penelitian hukum ini menggunakan metode pendekatan yuridis
normatif
dan
spesifikasi
penelitian
deskriptif
analitis
untuk
menggambarkan dan meninjau pelaksanaan mediasi hubungan industrial
dalam penyelesaian perselisihan PHK di Dinas Tenaga Kerja Kota
Bandung. Penelitian hukum ini menggunakan metode analisis data yuridis
kualitatif, dengan mengolah data sekunder dari bahan hukum primer,
sekunder, dan tersier sebagai sumber utama (khususnya Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2004), dan data primer dari pengamatan dan wawancara
sebagai sumber penunjang.
Hasil penelitian hukum ini menunjukkan bahwa pelaksanaan mediasi
hubungan industrial dalam penyelesaian perselisihan PHK di Dinas
Tenaga Kerja Kota Bandung belum seluruhnya sesuai dengan UndangUndang Nomor 2 Tahun 2004. Secara garis besar, kendala yang dihadapi
ialah para pihak yang berselisih masih banyak yang tidak melaksanakan
mediasi hubungan industrial sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku, dan upaya yang telah dilakukan Dinas Tenaga Kerja Kota
Bandung ialah menyelesaikan perselisihan PHK yang terjadi sesuai
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004.
iv
IMPLEMENTATION OF INDUSTRIAL RELATIONS MEDIATION IN
TERMINATION OF EMPLOYMENT DISPUTE SETTLEMENT AT
THE LABOR DEPARTMENT OF BANDUNG REVIEWED BY
ACT NUMBER 2 OF 2004 CONCERNING INDUSTRIAL
RELATIONS DISPUTE SETTLEMENT
RAJ Sasriya Nurina W.
110110090219
ABSTRACT
Termination of employment dispute is one of the industrial relations
disputes which commonly happens to workers/laborers in Bandung.
Should the dispute is protracted, it will not only affect workers/laborers’ life
negatively, but also the continuity of the company where the workers are
working. Therefore, we need the institution and mechanism which works
fast, accurate, fair, and inexpensive, such as industrial relations mediation
facilitated by industrial relations mediators of the Labor Department of
Bandung. This final assignment aims to determine, understand and
analyze the implementation of industrial relations mediation in termination
of employment dispute settlement at the Labor Department of Bandung,
also the constraints that raised, and the efforts that have been done by the
industrial relations mediators of the Labor Department of Bandung in
accordance to Act Number 2 of 2004.
This research uses legal approach as approachment method and
analytical descriptive as research specification to describe and review the
implementation of industrial relations mediation in termination of
employment dispute settlement at the Labor Department of Bandung. This
research uses qualitative juridical as data analytic method, by processing
secondary data from primary, secondary, and tertiary legal materials as
primary source (especially Act Number 2 of 2004), and primary data from
observation and interview as supporting source.
The results of legal research shows that the implementation of
industrial relations mediation in termination of employment dispute
settlement at the Labor Department of Bandung has not totally in line with
the Act Number 2 of 2004. Generally, the problem which emerges often
caused by disputant’s unwillingness to implement it in accordance to
regulations, and the efforts that have been done by the industrial relations
mediators of the Labor Department of Bandung are settling the termination
of employment dispute in accordance to Act Number 2 of 2004.
v