PERLINDUNGAN HUKUM HAK ATAS AKTA TANAH HIBAH TERHADAP KEPEMILIKAN TANAH MENURUT HUKUM POSITIF DI INDONESIA DIHUBUNGKAN DENGAN HUKUM ISLAM.
PERLINDUNGAN HUKUM HAK ATAS AKTA TANAH HIBAH
TERHADAP KEPEMILIKAN TANAH MENURUT HUKUM POSITIF DI
INDONESIA DIHUBUNGKAN DENGAN HUKUM ISLAM
Tania Anggarani Maharsi
110110110007
ABSTRAK
Hibah merupakan institusi yang diakui oleh Hukum Positif di
Indonesia dan Hukum Islam sebagai pranata yang menjadi alat
perantara kepemilikan, Hukum Positif di Indonesia dan Hukum Islam
juga mengatur tentang bagaimana cara dan langkah-langkah untuk
dapat mempermudah pemindahan hak atas suatu benda atau barang
secara sah agar mendapat kekuatan hukum. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap pemilik
akta hibah tersebut apabila ditinjau dalam Hukum Positif di Indonesia
dan dalam Hukum Islam.
Penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan yuridisnormatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Dan penelitian
ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research).
Mengenai persoalan yang berkaitan dengan keabsahan akta tanah
hibah yang bertujuan untuk mengetahui perlindungan terhadap
jaminan kepemilikan tanah tersebut. Penelitian ini juga bisa disebut
penelitian kasus/studi kasus (case study) dengan pendekatan
kualitatif.
Hasil penelitian ini, untuk menunjukan keabsahan akta hibah
menurut Hukum Positif di Indonesia dan Hukum Islam. Karena,
kebutuhan hukum masyarakat dimulai dari prosedur (Proses)
pembuatan akta hibah, dan penghibahan harus melalui akta otentik.
Maka hibah barulah mengikat dan mempunyai akibat hukum yang
tujuannya untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap
pemilikan tanah hibah yang didapat oleh seorang individu (Penerima
Hibah) apabila timbul sengketa dikemudian hari. Untuk mendapatkan
perlindungan hak atas tanah karena hibah harus melalui prosedur
yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu pada
saat peralihan hak atas tanah karena hibah harus didaftarkan di
Kantor Pertanahan untuk memperoleh kapastian hukum. Sehingga
status tanahnya akan jelas, baik mengenai batas-batas, luas, maupun
hak-hak yang melekat padanya.
iv
LEGAL PROTECTION GRANTS RIGHTS TO DEED LAND
OWNERSHIP OF LAND BY POSITIVE LAW IN INDONESIA LINKED
WITH ISLAMIC LAW
Tania Anggarani Maharsi
110110110007
ABSTRACT
Grant is recognized by the positive law institutions in indonesia
and islamic law as an intermediary pranata who became an instrument
of ownership, positive law in indonesia and islamic law also set about
the way for steps to ease the transfer of rights over an object or goods
lawfully to get legal force. in the meaning of a thesis on how the validity
of the deed grants according to the positive law in indonesia
certificates linked to the validity of grant according to islamic law to
learn how legal protection against the owners of the deed grants.
This research, author of the study by using yuridis-normatif
specifications descriptive analysis. And this research using a type of
library research. Of problems related to land grants to make a new
legitimacy in order to guarantee the protection of the land
ownership.This experiment could also called the case study in
qualitative approach.
The results of this research, to show the validity of the deed
grants according to the positive law in indonesia and islamic law.
Because, the needs of community law begins of procedure (process)
of making the deed grants, and penghibahan must go through an
authentic deed. Then grant then binding and have due to the law that
the goal is to learn how legal protection against ownership of land
grants obtained by an individual recipients of grants if the dispute
arises dikemudian day. To get the protection of rights over land
because of a grant to go through a procedure in accordance with the
applicable provisions. Hence on the transfer of rights over land
because of grants must be registered in the land office to obtain
kapastian law. So that the status of his land will clear, about the limits
of good, broad, and the rights attached to it.
v
TERHADAP KEPEMILIKAN TANAH MENURUT HUKUM POSITIF DI
INDONESIA DIHUBUNGKAN DENGAN HUKUM ISLAM
Tania Anggarani Maharsi
110110110007
ABSTRAK
Hibah merupakan institusi yang diakui oleh Hukum Positif di
Indonesia dan Hukum Islam sebagai pranata yang menjadi alat
perantara kepemilikan, Hukum Positif di Indonesia dan Hukum Islam
juga mengatur tentang bagaimana cara dan langkah-langkah untuk
dapat mempermudah pemindahan hak atas suatu benda atau barang
secara sah agar mendapat kekuatan hukum. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap pemilik
akta hibah tersebut apabila ditinjau dalam Hukum Positif di Indonesia
dan dalam Hukum Islam.
Penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan yuridisnormatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Dan penelitian
ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research).
Mengenai persoalan yang berkaitan dengan keabsahan akta tanah
hibah yang bertujuan untuk mengetahui perlindungan terhadap
jaminan kepemilikan tanah tersebut. Penelitian ini juga bisa disebut
penelitian kasus/studi kasus (case study) dengan pendekatan
kualitatif.
Hasil penelitian ini, untuk menunjukan keabsahan akta hibah
menurut Hukum Positif di Indonesia dan Hukum Islam. Karena,
kebutuhan hukum masyarakat dimulai dari prosedur (Proses)
pembuatan akta hibah, dan penghibahan harus melalui akta otentik.
Maka hibah barulah mengikat dan mempunyai akibat hukum yang
tujuannya untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap
pemilikan tanah hibah yang didapat oleh seorang individu (Penerima
Hibah) apabila timbul sengketa dikemudian hari. Untuk mendapatkan
perlindungan hak atas tanah karena hibah harus melalui prosedur
yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu pada
saat peralihan hak atas tanah karena hibah harus didaftarkan di
Kantor Pertanahan untuk memperoleh kapastian hukum. Sehingga
status tanahnya akan jelas, baik mengenai batas-batas, luas, maupun
hak-hak yang melekat padanya.
iv
LEGAL PROTECTION GRANTS RIGHTS TO DEED LAND
OWNERSHIP OF LAND BY POSITIVE LAW IN INDONESIA LINKED
WITH ISLAMIC LAW
Tania Anggarani Maharsi
110110110007
ABSTRACT
Grant is recognized by the positive law institutions in indonesia
and islamic law as an intermediary pranata who became an instrument
of ownership, positive law in indonesia and islamic law also set about
the way for steps to ease the transfer of rights over an object or goods
lawfully to get legal force. in the meaning of a thesis on how the validity
of the deed grants according to the positive law in indonesia
certificates linked to the validity of grant according to islamic law to
learn how legal protection against the owners of the deed grants.
This research, author of the study by using yuridis-normatif
specifications descriptive analysis. And this research using a type of
library research. Of problems related to land grants to make a new
legitimacy in order to guarantee the protection of the land
ownership.This experiment could also called the case study in
qualitative approach.
The results of this research, to show the validity of the deed
grants according to the positive law in indonesia and islamic law.
Because, the needs of community law begins of procedure (process)
of making the deed grants, and penghibahan must go through an
authentic deed. Then grant then binding and have due to the law that
the goal is to learn how legal protection against ownership of land
grants obtained by an individual recipients of grants if the dispute
arises dikemudian day. To get the protection of rights over land
because of a grant to go through a procedure in accordance with the
applicable provisions. Hence on the transfer of rights over land
because of grants must be registered in the land office to obtain
kapastian law. So that the status of his land will clear, about the limits
of good, broad, and the rights attached to it.
v