HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Prestasi Belajar Siswa.

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh :

Rustakahak
F 100 080 304

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana

(S-1) Psikologi

DISUSUN OLEH :
Rustakahak
F 100 080 304

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ABSTRAKSI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Setiap proses kehidupan anak akan memberikan pengaruh besar terhadap
perkembangannya. Dalam dunia pendidikan anak dituntut untuk memiliki
kemampuan belajar untuk berprestasi. Pencapaian prestasi belajar pada dasarnya
menjadi hal yang penting dimana siswa telah mempelajari dasar-dasar
pengetahuan dan ketrampilan tertentu yang berguna untuk keberhasilan
penyesuaian dirinya di masa depan. Namun kenyatannya dari tahun ketahun

prestasi belajar menurun. Masalah prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu salah satunya dukungan sosial. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan prestasi belajar siswa.
Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara dukungan sosial
dengan prestasi belajar.
Penelitian ini dilakukan di SMP N 2 Grogol dengan sampel kelas VIII e,
VIII f, VIII g, VIII h, yang ditentukan dengan menggunakan teknik cluster
random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala dukungan sosial dan
data dokumentasi. Analisis dalam penelitan ini menggunakan product moment
dengan memasukan data menggunakan program SPSS 15.
Hasil analisis korelasi product moment diperoleh hasil koefisien korelasi
sebesar 0,814 dengan p < 0,01 hal yang menunjukkan ada hubungan positif yang
sangat signifikan antara dukungan sosial dengan prestasi belajar. Berdasarkan
hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa subjek penelitian ini memiliki
tingkat prestasi belajar yang tergolong sedang, sedangkan dukungan keluarga
yang dimiliki subjek tergolong tinggi. Sumbangan efektif antara variabel
dukungan sosial dengan prestasi belajar sebesar 66,3%.

Kata kunci : Dukungan Sosial, Prestasi Belajar siswa.


suasana rumah, keadaan ekonomi

PENDAHULUAN
Pada awal abad ke-20 mulai

keluarga), faktor sekolah (metode

terjadi perubahan besar mengenai

mengajar, kurikulum, hubungan guru

konsepsi pendidikan. Paradigma baru

dan siswa, hubungan siswa dan

dalam pendidikan di dunia adalah

siswa), faktor masyarakat (teman

memperhatikan dari aspek minat,


bergaul,

kebutuhan dan kesiapan anak didik

media massa). Secara sistematik

untuk belajar. Semuanya ditujukan

faktor-faktor

agar

berpengaruh terhadap keberhasilan

siswa

mampu

mengembangkan,


menguasai,

mengendalikan

kehidupan

masyarakat,

tersebut

saling

belajar.

Masing-masing

faktor

dan memanfaatkan ilmu pengetahuan


tersebut,

jika

secara

dan teknologi

terpisah dapat dikatakan mempunyai

dalam

yang didapatkan

proses

belajar

secara


maksimal. Menurut Soemanto (2006)

hubungan dengan prestasi belajar
siswa (Syarafuddin, 2012).

belajar adalah proses dasar dari
perkembangan

hidup

manusia.

dianalisis

Hasil UN Jenjang SMP Tahun
Pelajaran 2010/2011 dan 2011/2012,

Dengan belajar, manusia melakukan


berdasarkan

perubahan-perubahan

Kabupaten/Kota Se Jateng bahwa

kualitatif

rangking

Per

individu sehingga tingkah lakunya

Kota

berkembang. Semua aktivitas dan

kedudukan peringkat 13 dengan nilai


prestasi manusia tidak lain adalah

rata-rata

hasil dari proses belajar.

Sukoharjo mendapatkan kedudukan

Prestasi belajar seorang siswa

Surakarta

6,68

mendapatkan

dan

Kabupaten


peringkat ke 23 dengan nilai rata-rata

dengan

6,50 pada tahun 2011/2012. Sedang

berbagai faktor, antara lain faktor

kan pada tahun 2010/2011 Kota

internal,

jasmani

Surakarta mendapat rangking ke 20

faktor

dengan nilai rata-rata 6,70 dan


sebenarnya

berkaitan

seperti

(kesehatan,
psikologis

cacat

faktor
tubuh),

(intelegensi,

perhatian,

Kabupaten

Sukoharjo

mendapat

bakat, minat, kesiapan). Sementara

rangking ke 17 dengan nilai rata-rata

itu, faktor eksternal seperti faktor

6,74 Sejawa Tengah dari 4 mata

keluarga (cara orang tua mendidik,

pelajaran yang diujikan. Dengan

demikian

kabupaten

Sukoharjo

ngeluluske”. Berdasarkan wawancara

mendapatkan penurunan dari hasil

dengan wali kelas masing-masing

UN SMP pada tahun 2011/2012

didapatkan angka prestasi belajar

(Gunato, 2012).

siswa rendah, karena nilai siswa

Dukungan sosial bisa berasal

berada dibawah nilai KKM, siswa

dari orang tua, anggota keluarga

yang memiliki nilai yang kurang dari

yang

KKM, akan menjadi pantauan wali

lain,

teman,

komunitas,

masyarakat, dan lain-lain. Hubungan

kelas.

antara lingkungan sosial dengan

Proses belajar tentu saja tidak

anak, di mana lingkungan sosial

dapat

dilakukan

memberikan dukungan dalam bentuk

untuk

meningkatkan

bantuan

siswa tidak bisa hanya bergantung

baik

informatif,

secara

emosional,

instrumental,

maupun

sendiri,

artinya

pemahaman

kepada sekolah, namun dalam hal ini

penghargaan. Hal tersebut memiliki

duungan sosial

hubungan yang kuat dengan prestasi

pendidik yang utama ketika siswa

siswa yang dicapai.

berada di luar sekolah, karena waktu

Pernyataan
selaku

guru

dari
BK

Ibu

Erna

(Bimbingan

Konseling) SMP N 2 Grogol bahwa
prestasi

belajar

siswa

yang merupakan

yang dihabiskan siswa lebih banyak
untuk

berinteraksi

dengan

lingkungan sosial.
Kurangnya

tergolong

waktu

untuk

statis, tidak bergerak naik atau pun

mendampingi anak pada saat belajar,

turun. Wali kelas VII menyatakan

untuk mendengarkan permasalahan-

bahwa anak-anak memiliki nilai

permasalahan

rapor

dikarenakan

berperan dalam memberikan solusi

siswanya kurang perhatian dari orang

terhadap permasalahan anak ketika

tuanya, sehingga mereka tidak ada

anak

yang mengajarkan seberapa penting

permasalahannya,

pendidikan bagi siswa yang masih

pengetahuan

terpengaruh dengan kata-kata kakak

pendidikan

tingkat, bahwa “ kowe lulus rak lulus

Pengelolaan.

pasti

yang

lulus,

rendah,

karena

guru

akan

tidak

anak,

dapat

dan

menyelesaikan
memberikan

seberapa
untuk

ikut

masa

penting
depan

Bedasarkan

latar

belakang

angka, huruf serta tindakan yang

masalah di atas, peneliti tertarik

mencerminkan

untuk

(Gunarto, 2012). Prestasi belajar juga

mengkaji

lebih

dalam

hasil

belajar

hubungan antar dukungan sosial

dapat

dengan

siswa.

pengungkapan hasil belajar yang

rumusan

meliputi segenap ranah psikologis

prestasi

Penulis

belajar

memiliki

permasalahan

yaitu

apakah

ada

yang

diartikan

berubah

sebagai

suatu

sebagai

akibat

hubungan antara dukungan sosial

pengalaman dan proses belajar siswa.

dengan

prestasi

Berdasarkan

hal

belajar

siswa

Perubahan

tersebut

maka

dianggap penting, diharapkan dapat

tingkah

laku

yang

peneliti mengambil judul penelitian

mencerminkan

“Hubungan antara dukungan sosial

terjadi sebagai hasil belajar siswa

dengan Prestasi Belajar siswa”.

(Syah, 2003). Selanjutnya (Wirawan

perubahan

yang

1986) mendefinisikan prestasi belajar
sebagai hasil yang dicapai seseorang

Tujuan Penelitian
Tujuan

dari

penelitian

ini

siswa

dalam

usaha

belajarnya

adalah untuk mengetahui :

sebagimana tercantum dalam nilai

1. Hubungan antara dukungan sosial

rapornya.

Lingkungan

keluarga

dengan prestasi belajar pada siswa

adalah lingkungan pendidikan anak

2. Tingkat dukungan sosial terhadap

yang pertama, karena dalam keluarga

pelajar.

inilah anak pertamakali memperoleh

3. Tingkat prestasi belajar siswa.

pendidikandan

4. Sumbangan

dikatakan utama karena sebagian

efektif

dukungan

sosial tehadap prestasi belajar.

bimbingan,

juga

besar dari kehidupan anak adalah
dalam keluarga Hasbullah (dalam
Firdaus 2012).

LANDASAN TEORI

(Ariani,

Prestasi belajar

2011)

menyatakan

Prestasi belajar adalah suatu

bahwa prestasi belajar dikatakan

hasil dari usaha belajar atau kegiatan

sempurna apabila memenuhi 3 aspek

belajar

yaitu:

yang

pengukuran

diperoleh
dan

melalui

penilaian

baik

a. Kognitif

b. Afektif

kepedulian,

c. psikomotorik

menerima pertolongan dari orang

Menurut
faktor-faktor

(Rusyan

atau

membantu

dan

1992),

lain atau kelompok lain. Bagi pihak

yang mempengaruhi

yang menerima dukungan sosial,

prestasi adalah sebagai berikut :

mereka akan merasa bahwa dirinya

a. Faktor internal ialah faktor yang

masih ada yang mau memperhatikan,

timbul dari dalam anak itu sendiri,

mengurus dan dicintai. Dukungan

yang meliputi faktor fisiologis dan

sosial

faktor psikologis

Prayitno, 2005) berkaitan dengan

menurut

Corsini

(dalam

b. Faktor eksternal ialah faktor yang

keuntungan yang didapat individu

datang dari luar diri si anak, yang

melalui hubungan dengan orang lain.

meliputi :

Individu yang mempunyai hubungan

1. Faktor sosial yang terdiri atas

yang dekat dengan individu lain

lingkungan

keluarga,

seperti keluarga atau teman akan

lingkungan

sekolah,

meningkatkan kemampuannya dalam

lingkungan masyarakat, dan

mengelola

masalah-masalah

lingkungan kelompok.

dihadapi setiap hari.

yang

2. Faktor budaya, seperti adat

Menurut House (dalam Setiadi

istiadat, ilmu pengetahuan,

2008), setiap bentuk dukungan sosial

teknologi dan kesenian.

mempunyai ciri-ciri antara lain:
a. Informatif

3. Faktor
seperti

lingkungan
fasilitas

fisik,
rumah,

fasilitas belajar dan iklim.
4. Faktor lingkungan spritual

yakni

bantuan

informasi yang disediakan agar
dapat digunakan oleh seseorang
dalam menanggulangi persoalanpersoalan yang dihadapi, ide-ide

atau keagamaan.

atau informasi lainnya yang

Pengertian Dukungan Sosial

dibutuhkan dan informasi ini

Dukungan sosial menurut Smet
(Jayanti

&

Rachmawati

2007)

mengacu pada kesenangan

yang

dirasakan,

akan

penghargan

dapat disampaikan kepada orang
lain yang mungkin menghadapi
persoalan yang sama.

b. Perhatian

setiap

a. Pemberian dukungan. Dukungan

membutuhkan

yang diterima melalui sumber

bantuan afeksi dari orang lain.

yang sama akan lebih memiliki

Dukungan ini berupa dukungan

arti yang lebih kuat dan mendalam

simpatik

dari

orang

emosional,
pasti

dan

empati,

cinta,

kepercayaan, dan penghargaan.
Dengan
yang

pada

yang

berasal

dari

sumber yang berbeda.

demikian,

seseorang

b. Jenis dukungan. Jenis dukungan

menghadpai

persoalan

yang diterima akan memiliki arti

tidak

bila dukungan itu bermanfaat dan

merasa

dirinya

menanggung beban sendiri tetapi
masih ada orang lain yang

sesuai dengan situasi yang ada.
c. Penerimaan

dukungan.

memperhatikan, mau mendengar

Karakteristik

segala keluhnya, bersimpati, dan

dukungan

empati terhadap persoalan yang

kebiasaan dan peran sosialakan

dihadapinya,

menentukan

bahkan

membantu

mau

memecahkan

masalah.

seperti:

ini

bertujuan

mempermudah

untuk

seseorang

melakukan aktifitasnya berkaitan
dengan
yang

persoalan-persoalan
dihadapinya,

ciri-ciri
kepribadian,

keefektifan

dukungan.
d. Permasalahan

c. Bantuan instrumental, bantuan
bentuk

atau

Dukungan

sosial

dipengaruhi
antara

yang

jenis

dihadapi.

yang

oleh

tepat

kesesuaian

dukungan

yang

diberikan dan masalah yang ada.
e. Waktu

pemberi

dukungan.

atau

Dukungan sosial akan optimal di

menolong

secara

langsung

satu situasi, tetapi tidak akan

kesulitan

yang

dihadapi

menjadi optimal dalam situasi

misalnya dengan menyediakan
Menurut Cohen dan Syme (dalam

lain.
f. Lamanya pemberian dukungan.

Lestariningsih, 2007) bahwa ada

Lamanya pemberian

beberapa faktor yang mempengaruhi

tergantung pada kapasitas yaitu

dukungan sosial yaitu:

kemampuan
dukungan

dukungan

dari

pemberi

untuk

memberi

dukungan

atau

menambah

garis besar mengelompokkan faktor-

dukungan yang ditawarkan selama

faktor tersebut menjadi dua macam

suatu periode tertentu.

yaitu faktor yang berasal dari dalam
diri siswa (intern) yang meliputi

Hubungan antara dukungan sosial

kecerdasan

dengan Prestasi Belajar siswa

minat, perhatian, motivasi, kesehatan

Proses belajar dalam kehidupan

bakat,

(intelegensi),

jasmani,

emosi,

kesiapan

dan

sehari-hari setiap orang memiliki

kemauan belajar, sedangkan faktor

dorongan untuk melakukan sesuatu

yag berasal dari luar diri siswa

kegiatan, tanpa terkecuali para siswa

(ekstern) meliputi lingkungan alam,

yang

untuk

lingkungan

sosial

masyarakat, dan sekolah.

memiliki

belajar,

dorongan

lingkungan

merupakan hal yang penting perlu
dimiliki

oleh

siswa

agar

dapat

keluarga,

Siswa
menerima

lingkungan

akan

belajar

pengaruh

dari

dan
dalam

melakukan aktivitasnya dengan baik

lingkungan berupa cara orang tua

dan diharapkan pula dapat mencapai

mendidik,

relasi

prestasi dalam belajarnya dengan

keluarga,

suasana

baik.

keadaan
Bentuk dukungan sosial yaitu

dan

keluarga

(Indriyani, 2008). Di sekolah para
siswa

penghargaan,

permasalahan

cinta,

anggota

rumah

ekonomi

berupa dukungan emosional berupa
perhatian,

antara

menemukan

berbagai

dalam

kepercayaan dan kesediaan untuk

belajarnya,

mendengarkan. Kemudian dukungan

pada

instrumental yaitu berupa bantuan

komunikasi

uang, kesempatan, dan modifikasi

dengan siswa dapat sebagai alat

lingkungan. Selain itu juga ada

pemecah permasalahan siswa yang

dukungan informatif yaitu berupa

berhubungan dengan prestasi belajar

nasehat,arahan

siswa ketika di sekolah. Dukungan

langsung,

dan

informasi.
Shertzer dan Stone Winkle
(dalam Wahyuningsih, 2004) Secara

hasil

sehingga

proses
dampaknya

belajar.
lingkungan

Intensitas
sosial

ini berupa dukungan simpati, empati,
cinta, kepercayaan, dan penghargaan.

Dengan demikian, siswa yang
menghadapi

persoalan

merasa

f, VIII g, VIII h yang berjumlah 120
siswa. Cara penggambilan sampel

dirinya tidak menanggung beban

menggunakan

sendiri tetapi masih ada lingkungan

sampling.

sosial yang memperhatikan, mau
mendengar

segala

bersimpati, dan

keluhnya,

empati terhadap

persoalan yang dihadapinya, bahkan
mau

membantu

masalah

House

memecahkan
(dalam

Setiadi,

2008).

clauster

random

Alat ukur
Pengumpulan

data

menggunakan skala dukungan sosial
dan dokumen rapot prestasi belajar
siswa tahun ajaran 2013/2014
Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan

Hipotesis
Berdasarkan kerangka teoritis
yang dikemukakan, maka hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini
adalah Ada hubungan positif antara
dukungan sosial dengan prestasi
belajar. Artinya apabila semakin
tinggi dukungan sosial akan memiliki
prestasi belajar yang tinggi dan
sebaliknya apabila semakin rendah
dukungan sosial maka akan memiliki
prestasi belajar yang rendah.

yaitu

analisis

korelasi

product

moment.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan

hasil

analisis

data yang telah dilakukan diperoleh
hasil bahwa ada hubungan psitif
yang

sangat

singnifikan

antara

dukungan sosial dengan prestasi
belajar yang ditunjukkan oleh nilai
koefisien korelasi (r) sebesar 0,814; p
= 0,000 (p < 0,01).
Hal

METODE PENELITIAN

ini

berarti

variabel

Variabel bebas : Dukungan

dukungan sosial dapat digunakan

sosial dan Variabel tergantung :

sebagai prediktor untuk memprediksi

Prestasi Belajar Siswa. Subjek dalam

prestasi

penelitian ini adalah siswa kelas VIII

dukungan sosial maka semakin tinggi

SMP N 2 Grogol. Sampel untuk

pula

penelitian ini siswa kelas VIII e, VIII

semakin rendah dukungan sosial

belajar.

prestasi

Semakin

belajar

tinggi

sebaliknya

maka semakin rendah pula prestasi

media masa, teman bergaul, dan

belajar.

bentuk keidupan masyarakat.
Dukungan

Hasil penelitian ini sesuai

sosial

menurut

dengan pendapat yang dikemukakan

(Suraji, 2006) adalah bantuan yang

(Rusyan, 1992) yang menyebutkan

berupa perhatian emosi, informasi,

salah satu faktor yang mempengarui

nasehat, materi maupun penelitian

prestasi belajar yaitu dukungan sosial

yang diberikan oleh sekelompok

yang

lingkungan

sosial terhadap individu untuk tujuan

sekolah,

meningkatkan kesejah teran fisik

terdiri

keluarga,
lingkungan

atas

lingkungan
masyarakat,

dan

maupun

psikis

untuk

penerima

dukungan. Indivdu akan semakin

lingkunan kelompok.
Selanjutnya hasil penelitian
ini juga didukung oleh pendapat
(Slameto, 2003) yang mengatakan

kreatif,

produktif,

beraktualiasikan

dan

mampu

dirinya

dengan

sepenuhnya.
Pada penelitia ini didapatkan

bahwa faktor eksternal yang meliputi
1). Faktor keluarga yaitu cara orang

hasil

tua mendidik anak, relasi antar

hubungan yang signifikan dengn

anggota keluarga, suasana rumah,

prestasi belajar, aspek yang ada

keadaan

dalam

ekonomi

keluarga,

dukungan

sosial

dukungan

sosial

memilii

yaitu

pengertian orang tua, latar belakang

perhatian emosi, informasi, nasehat,

kebudayaan, 2). Faktor sekolah yaitu

materi

metode mengajar, kurikulum, relasi

terhadap pretasi belajar, sehingga

guru dengan murid, relasi siswa

semakin

dengan siswa, disiplin sekolah, alat

dirasakan anak maka semakin tinggi

pelajaran, waktu sekolah standar

pula prestasi belajarnya.

pelajaran diatas ukuran, keadaan
gedung, metode belajar, dan tugas
rumah, 3). Faktor masyarakat, yaitu
kegiatan siswa alam masyarakat,

memiliki

tinggi

Proses

dampak

aspek

dukungan

positif

terebut

dari

lingungan sosial pada seorang anak
dapat memacu anak dalam belajar,
mampu memepersiapkan anak ke

dalam fase yang siap unuk proses

individu belajar dan kenyamanan

belajar. Lingkungan adalah salah

secara fisik maupun

satu

prilku

menyaakan diri sebagai makhluk

proses belajar adalah

sosial Baron dan Byrne (dalam

faktor

seseorang,

pembentuk

poses yang menuntut anak untuk

Adicondro

memahami suat hal, disini faktor

2011).

eksternal

yaitu

dukungan

harus

mampu mengarahkan anak dalam
memahami tau menyelesikan setiap
permasalahannya
mamapu

sehingga

untuk

anak

mengahadapi

tuntutan belajar dan hasil belajarnya
pun akan memuaskan.
Siswa
persoalan

dirinya

tidak

masih ada lingkungan sosial yang
mau

mendengar

segala keluhnya, bersimpati, dan
empati

terhadap

persoalan

yang

dihadapinya, bahkan mau membantu
memecahkan masalah House (dalam
Setiadi, 2008).

sosial

mendorong

pelajar

untuk

optimal

dalam

dengan

mencapai

prestasi

dan

merubah

tingkah laku yang lebih baik dari
sebelumnya,

sehingga

prestasi

Hal ini menunjukkan bahwa
untuk meningkatkan prestasi belajar
pada diri siswa maka pihak sekolah
dapat menjadi fasilitator, khususnya
guru

untuk

selalu

memberikan

metode belajar yang disukai dan
dapat diterapkan pada seluruh siswa.
Penelitian ini mempunyai kelemahan
yaitu

kurang

adanya

spesifikasi

dalam keterangan identitas subjek

Dukungan
lingkungan,

Purnamasari

Adanya dukungan

belajar

menghadapi

menanggung beban sendiri tetapi

memperhatikan,

&

belajar akan lebih meningkat.

yang

merasa

akan

N,

psikologis

sosial

kelarga

dan

melipui
teman

bergaul siswa. Mereka mmberikan
perhatian, suppot, semangat yang
tidak henti-hentiya karena mereka
merupakan lembaga pertama dalam
kehidupan individu, tempat dimana

semisal subjek itu anak keberapa,
punya saudara atau tidak.
Data penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah try-out
terpakai. Try-out terpakai menurut
Setiadi, Matidas, & Chairy (dalam

Rachmat 2007) adalah istilah yang

0,000. Artinya ada hubungan positif

digunakan untuk peroses penelitian

yang

yang menggunakan sampel yang

dukungan sosial dengan prestasi

sama dengan sampelyang digunakan

belajar. Semakin tinggi dukungan

untuk

sosial maka semakin tinggi prestasi

menguji

relibilitas

dan

sangat

signifikan

antara

validitas atau alat ukur. Hal ini

belajar,

dikarenakan keterbatasan waktu dan

semakin rendah dukugan sosial maka

biaya yang dimiliki peneliti dalam

semakin

pengambilan data.

belajarnnya.

Penelitian ini terdapat beberapa
kelemahan yaitu menggunakan try
out terpakai yaitu skala duungan
sosial memiliki persiapan alat ukur
yang kurang, walaupun setelah uji
reliabilitas dapat dikatakan sebagai
alat ukur yang andal. Diakibatkan
tidak mengalami uji coba terlebih
dahulu namun digunakan try-out
terpakai yang sebenarnya kurang
tepat, namun dikarenakan waktu
yang

terbatas

diberikan

sekolah

kurikulum belajar yang akan masuk

begitu

rendah

juga

Sumbangan

efektif

prestasi

(SE)

variabel dukungan sosial terhadap
prestasi

belajar

sebesar

66,3%

ditunjukkan dengan oleh koefisien
determinan ( ) = 0,663. Hal ini
berarti masih terdapat 33,7% variabel
lain yang mempengaruhi prestasi
belajar diluar variabel dukungan
sosial.
Tingkat
mahasiswa

prestasi

belajar

tergolong

sedang

ditunjukkan dengan rerata empirik
sebesar 73,58 dan rerata hipotetik

Tingkat
KESIMPULAN DAN SARAN

yang

dukungan

sosial

subyek tergolong tinggi ditunjukkan

Berdasarkan hasil analisis data
pembahasan

sebaliknya

sebesar 74.

ke semester genap

dan

pula

telah

dilakukan, dapat ditarik kesimpulan:
Hasil analisis product moment

oleh rerata empirik sebesar 81,72 dan
rerata hipotetik sebesar 62,5.
Berdasarkan hasil penelitian,
pembahasan

dan

kesimpulan,

menunjukkan nilai koefisien korelasi

diketahui bahwa dukungan sosial

) sebesar 0,814 dan nilai sig.

merupakan salah satu komponen

(

yang penting bagi prestasi belajar

langsung

atas

pada siswa-siswi. Oleh karena itu

dihadapi

dengan

berdasarkan hal-hal di atas dan hasil

peralatan dan memadai; bantuan

penelitian

penilaian berupa penghargaan dan

ini,

maka

penulis

memberikan saran kepada :

3.

yang diperoleh pembahasan dan
maka

yang

menyediakan

penilaian positif.

Berdasarkan hasil penelitian

kesimpulan

kesulitan

Ilmuwan Psikologi
Diharapkan

dari

hasil

penulis

penelitian ini dapat menambah ilmu

mengajukan beberapa saran sebagai

pengetahuan yang pernah ada bahwa

berikut:

dukungan

1. Kepala Sekolah

memberikan

Diharapkan kepala sekolah,
memberikan

kebijakan

secara

berkala 3 bulan sekali mengundang
para wali murid, untuk berdiskusi
dan memberikan penyuluhan tentang
pentingnya dukungan sosial
anak

untuk

terkait dengan peningkatan

sosial

yang

kontribusi

tinggi
terhadap

prestasi belajar siswa
4.

Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan

referensi untuk melakukan penelitian
selanjutnya

dengan

menambah

variabel-variabel lain.

prestasi belajar siswa.

1. DAFTAR PUSTAKA

2.

Ariani, N. (2011). Hubungan Antara

Guru bimbingan konseling

Persepsi

Melakukan kerjasama dengan

Anak

Terhadap

kepala sekolah, guru, dan orang tua

Keharmonisan

siswa

Dengan Prestasi Belajar.

untuk

berperan

aktif

Keluarga

diterbitkan).

memberikan dukungan sosial kepada

Skripsi(tidak

siswa meliputi dukungan informatif

Surakarta: UMS

seperti

bantuan

dibutuhkan;

informasi

dukungan

yang

emosional

atau afeksi seperti rasa simpati,
empati,

cinta,

kepercayaan,

dan

penghargaan; dukungan instrumental
berupa tindakan menolong secara

Firdaus,

Zamzam

Z.

(2012).

Pengaruh Unit Produksi,
Prakerin
Keluarga

Dan

Dukungan
Terhadap

Kesiapan Kerja Siswa Smk.

Jurnal Pendidikan Vokasi,

diterbitkan).

Vol

Fakultas Psikologi UMS

2,

Nomor

3.

Kalimantan Selatan

Prayitno, A.T. (2005). Hubungan

Gunato, (2012). Analisis Komparatip
Hasil

UN

Kab.

MagistraI,

No.

82

Berprestasi

Anak

di

Sekolah,

efficacy

pada

Skripsi

rungu

tuna

Semarang

Fakultas Psikologi Unika

Th.

Indriani, F., (2008). Pola Asuh Orang
terhadap

self

Klaten,

XXIV, ISSN 0215-9511

Tua

antara dukungan sosial dan

SMPTahun

2011/2012

Surakarta:

Rusyan,

T.

(1994).

dalam

Pendekatan

Proses

Belajar

Bandung

:

Rosda Karya Syah,

M.

Mengajar.

Skripsi, Jurusan Pendidikan

(2003). Psikologi Belajar.

Ilmu Pengetahuan Sosial

Jakarta:

Fakultas

Persada.

Tarbiyah

Universitas Islam Negeri
Malang, Malang.

Raja

Suraji, I. A. (2006). Hubungan antara
kepercayaan

Jayanti & rachmawati, A. M (2007).
Hubungan

Grafindo

diri

Dukungan

dengan
keluarga

Antara

terhadap Interaksi Sosial

Dukungan Sosial Dengan

Pada Remaja Tuna Rungu.

Problem-Focused

Skripsi (tidak diterbitkan).

Coping

Pada Siswa Smu Program

Surakarta

Sekolah

Psikologi UMS

Bertaraf

Internsional (Sbi).
Lestariningsih,

W.

Prokrastinasi

S.

:

Fakultas

Setiadi. (2008). Konsep dan Proses
(2007).

Akademik

Keperawatan

Keluarga.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mahasiswa Ditinjau dari

Syah, M. (2003). Psikologi Belajar.

Efikasi Diri dan Dukungan

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sosial.

Skripsi

(tidak

Syarafuddin, M. (2012). Hubungan
antara dukungan orang tua

dengan prestasi belajar siswa
sma negeri 1 keruak kab.
Lombok timur, Media Bina
Ilmiah, Volume 6, No. 4.
Mataram.
Tarmidi,

&

Rambe,

A,

R,

R.

Antara

(2010).Korelasi

Dukungan Sosial Orang Tua
dan

Self‐Directed

Learning

pada Siswa SMA, JURNAL
PSIKOLOGI VOLUME 37,
NO. 2, : 216 – 223. Universitas
Sumatera Utara.
Widyaningtyas, A., Sukarmin, &
Radiyono, Y., (2013), Peran
Lingkungan
Kesiapan

Belajar
Belajar

da

Terhadap

Prestasi Belajar Fisika Siswa
Kelas X Sekolah Menengah
Atas Negeri 1 Pati, Indonesian
Journal of Applied Physics,
Vol. 2, Hal. 138.

Sebelas

Maret University. Surakarta

Wirawan, G.Y. (1986). Faktor-faktor
psikologis

yang

bertalian

dengan prestasi belajer.journal
Psikologi