PENGGUNAAN LEKSIKON MAKAN DALAM UNGKAPAN BAHASA INDONESIA : Kajian Semantik Leksikal.

(1)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat

memperoleh gelar Sarjana Sastra

oleh

Baniar Dwi Kustantia

NIM 1002757

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014


(2)

Penggunaan Leksikon

Makan

dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

(Kajian Semantik Leksikal)

Oleh

Baniar Dwi Kustantia

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Baniar Dwi Kustantia 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

PENGGUNAAN LEKSIKON MAKAN DALAM UNGKAPAN BAHASA INDONESIA

(Kajian Semantik Leksikal)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I,

Dr. Hj. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd. NIP 196707151991032001

Pembimbing II,

Dra. Hj. Nunung Sitaresmi, M.Pd. NIP 196201091987032002

diketahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 197264031999031002


(4)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ...i

KATA PENGANTAR ...ii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iii

ABSTRAK ...v

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR BAGAN ...xii

DAFTAR DIAGRAM ...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiv

BAB I PENDAHULUAN ...1

A.Latar Belakang Penelitian ...1

B.Masalah ...5

1. Identifikasi Masalah ...5

2. Batasan Masalah ...6

3. Rumusan Masalah ...6

C.Tujuan Penelitian ...7

D.Manfaat Penelitian ...7

1. Manfaat Teoretis ...7

2. Manfaat Praktis ...7

E.Struktur Organisasi Penelitian ...8

BAB II SEMANTIK LEKSIKAL YANG DIGUNAKAN DALAM UNGKAPAN IDIOMATIKAL DAN BENTUK LINGUALNYA ....10


(5)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Kajian Pustaka ...10

B. Kerangka Teoretis ...12

1. Pengertian Semantik Leksikal ...12

a. Pengertian Ungkapan ...13

b. Pengertian Makna Idiomatikal ...14

1) Idiom Penuh ...14

2) Idiom Sebagian ...14

2. Pengertian Bentuk Lingual ...14

a. Pengembangan Komposisi...14

1) Komposisi Nominal ...15

a) Komposisi Nominal Bermakna Gramatikal...15

b) Komposisi Nominal Bermakna Idiomatik ...15

c) Komposisi Nominal Metaforis ...16

d) Komposisi Nominal Nama dan Istilah ...16

e) Komposisi Nominal dengan Adverbia ...16

2) Komposisi Verbal ...16

a) Komposisi Verbal Bermakna Gramatikal...16

b) Komposisi Verbal Bermakna Idiomatikal ...17

c) Komposisi Verbal dengan Adverbia ...17

3) Komposisi Adjektival ...18

a) Komposisi Adjektival Bermakna Gramatikal ...18

b) Komposisi Adjektival Bermakna Idiomatikal ...18

c) Komposisi Adjektival dengan Adverbia ...18

b. Frasa ...19

1) Kategori Frasa ...19

a) Frasa Nominal ...19

b) Frasa Verbal ...19

c) Frasa Numeralia ...19

d) Frasa Adverbia ...19


(6)

ix

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Klausa ...20

C. Asumsi ...20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...21

A. Metode dan Desain Penelitian...21

1. Metode Penelitian ...21

2. Desain Penelitian...22

B. Sumber Data dan Korpus ...24

C. Definisi Operasional ...24

D. Instrumen Penelitian ...24

E. Prosedur Penelitian ...29

F. Teknik Pengumpulan Data...30

1. Teknik Catat...30

2. Teknik Angket ...30

3. Teknik Dokumentasi Tertulis ...31

G. Teknik Analisis Data ...32

BAB IV PEMBAHASAN ...33

A.Hasil Penelitian ...33

1. Bentuk Lingual Leksikon Makan dalam Ungkapan Bahasa Indonesia ...33

a. Komposisi Verbal Bermakna Idiomatikal ...34

b. Komposisi Nominal Bermakna Idiomatikal ...49

c. Komposisi Adjektival Bermakna Idiomatikal ...51

d. Frasa Verbal ...52

e. Klausa ...54

2. Makna Idiomatikal Leksikon Makan dalam Ungkapan Bahasa Indonesia ...56


(7)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Respons Penggunaan Leksikon Makan dalam Ungkapan Bahasa

Indonesia ...97

B.Pembahasan Hasil Analisis Data ...104

1. Bentuk Lingual Leksikon Makan dalam Ungkapan Bahasa Indonesia ...105

2. Makna Idiomatikal Leksikon Makan dalam Ungkapan Bahasa Indonesia ...106

3. Respons Penggunaan Leksikon Makan dalam Ungkapan Bahasa Indonesia ...107

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...109

A.Simpulan ...109

B.Saran ...110

DAFTAR PUSTAKA ...111

LAMPIRAN ...113 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(8)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGGUNAAN LEKSIKON MAKAN DALAM UNGKAPAN BAHASA INDONESIA

(Kajian Semantik Leksikal) Baniar Dwi Kustantia

1002757

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya ungkapan di dalam bahasa Indonesia yang terbentuk dari dua buah kata atau lebih, yang salah satu unsurnya adalah leksikon makan. Di samping itu, penelitian ungkapan yang menggunakan leksikon makan merupakan konstruksi yang unik, baik dalam hal bentuk, makna, maupun penggunaannya karena ungkapan tersebut telah mengalami perubahan makna ketika disandingkan dengan kata yang mengikutinya. Adapun tujuan dalam penelitian ini: (1) mengkaji bentuk lingual leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia; (2) mendeskripsikan makna idiomatikal leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia; (3) memperoleh respons penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia (KUBI) karya Abdul Chaer (2002), Kamus Ungkapan Bahas Indonesia (KUBI) karya J.S. Badudu (2009), dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Keempat (2008). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartu data dan lembar angket. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik catat, teknik angket, dan teknik dokumentasi tertulis. Teknik analisis data dimulai dengan mencatat lema kemudian mereduksi data. Selanjutnya, dilakukan penglasifikasian data dilanjutkan dengan penganalisisan data. Pada tahap akhir, peneliti membuat simpulan dari yang telah diuraikan sebelumnya berdasarkan rumusan masalah. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan tiga hal berikut ini.

Pertama, bentuk lingual ungkapan leksikon makan didominasi oleh komposisi

verbal bermakna idiomatikal sebanyak 64 data ungkapan. Kedua, makna idiomatikal penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia berjumlah 80 data yang terdiri dari 39 idiom penuh dan 41 idiom sebagian.

Ketiga, hasil angket respons penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa

Indonesia menunjukkan 48% responden tidak pernah dengar/tidak pernah tahu dan memiliki citraan negatif dengan persentase 60%.


(9)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE USE OF EAT LEXICON IN INDONESIAN EXPRESSIONS (A Study of Lexical Semantics)

Baniar Dwi Kustantia 1002757

The background of the study is because there are so many expressions in Indonesian language that are formed from the combination of two or more words that one of those elements is eat lexicon. Morever, the study of expressions using

eat lexicon is a unique construction, both in terms of form, meaning, and its use

because those expressions have experienced in the change of meaning juxtaposed with words that follow it. The purposes of this research: (1) reviewing the lingual form toward eat lexicon in Indonesian expressions; (2) describing the idiomatic meaning toward eat lexicon in Indonesian expressions; (3) obtaining the response of respondents toward eat lexicon in Indonesian expressions. The method used is descriptive qualitative approach. The source of data used in this study is

Indonesian Expressions Dictionary (KUBI) by Abdul Chaer (2002), Indonesian Expressions Dictionary (KUBI) by J.S. Badudu (2009), and Indonesian Big Dictionary (KBBI) Fourth Edition (2008). The instrument used in this study is the

data card and questionnaire. The techniques of data collection used in this study are note-taking, questionnaire, and written documentation. The techniques of data analysis begin with taking notes then reducing the data. Furthermore, the data are classified then followed by analyzing data. In the last steps, the researcher draws a conclusion based on formulation of the problems. The finding in this study shows the three things. First, the form of lingual expressions of eat lexicon are dominated by verbal composition of idiomatic meaning that have 64 amounts of expressions. Second, the idiomatic meaning of the use of eat lexicon in Indonesian expressions have 80 amounts of expressions that consists of 39 idioms and 41 semi-idioms. Third, the result of the respondents’ questionnaire toward eat lexicon in Indonesian expressions shows that 48% of respondents do not ever hear or even know and have negative images with a percentage of 60%.


(10)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang penelitian, masalah penelitian yang meliputi identifikasi masalah, batasan masalah, dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi penelitian. Adapun uraiannya sebagai berikut.

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang berbahasa. Dengan bahasa, manusia bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya di dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dengan adanya bahasa, manusia dapat menyampaikan sebuah pemikiran, keinginan, perasaan, emosi, serta harapan. Oleh karena itu, bahasa menjadi sebuah hal yang penting bagi manusia sebagai alat komunikasi. Menurut Gleason dalam Chaer (dalam Sitaresmi dan Fasya, 2011, hlm. 2), bahasa terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan bentuk (expression) dan lapisan isi (content). Lapisan bentuk menjadi bahan kajian fonologi, morfologi, sintaksis, dan wacana, sedangkan lapisan isi menjadi bahan kajian semantik.

Untuk bisa berkomunikasi dengan baik, perlu adanya makna di dalamnya. Dengan makna, sebuah pesan yang ingin disampaikan bisa tersampaikan. Seseorang bisa mengerti apa yang dibicarakan oleh mitra tuturnya. Berbicara tentang makna, sangat erat kaitannya dengan semantik. Katz (dalam Sitaresmi dan Fasya, 2011, hlm. 1) mengemukakan semantik adalah studi tentang makna bahasa. Kata semantik disepakati sebagai istilah untuk bidang ilmu bahasa yang membahas dan mempelajari tentang makna atau arti, yang merupakan salah satu dari tataran analisis bahasa, yaitu fonologi, gramatika atau tata bahasa, dan semantik. Di dalam semantik selain berbicara tentang makna, juga tentang penggunaan ungkapan.


(11)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ungkapan sebenarnya biasa digunakan di kalangan masyarakat. Ungkapan hadir karena manusia tidak ingin mengungkapkan apa yang ingin disampaikannya dengan terbuka dan terang-terangan karena memiliki ketakutan jika ia menyampaikan secara terus terang akan membuat orang lain tersinggung. Oleh karena itu, ungkapan hadir untuk menyampaikan suatu maksud dengan menggunakan bahasa yang lebih indah. Setiap bangsa memiliki sejumlah ungkapan. Berapa banyak ungkapan tersebut bergantung pada kekayaan rohani pemakaian bahasa yang bersangkutan (Pateda, 2010, hlm. 232). Dengan demikian ada bangsa yang memiliki banyak ungkapan dan peribahasa, dan ada pula bangsa yang hanya memiliki sedikit ungkapan dan peribahasa. Apabila dicermati, ungkapan tidak hanya sekadar rangkaian kata tetapi hasil perenungan dan pengamatan terhadap gejala alam, kondisi sosial, dan tingkah laku manusia di dalam kehidupan sehari-hari.

Di dalam setiap bahasa, ungkapan banyak ditemukan dan berbagai macam jenisnya, di antaranya ungkapan dengan menggunakan bagian tubuh, ungkapan dengan indera, ungkapan dengan nama warna, ungkapan dengan nama benda alam, ungkapan dengan nama binatang, ungkapan dengan bagian tumbuh-tumbuhan, dan ungkapan dengan kata bilangan. Karena bahasa bersifat dinamis, ungkapan pun memiliki perkembangan. Manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan sebuah ungkapan sesuai dengan apa yang ia lihat, ia dengar, dan ia rasakan. Menurut Suyatno (dalam Puspitarini, 2012), alasan masyarakat menggunakan idiom dalam berkomunikasi karena idiom yang berupa ungkapan dianggap dapat memperindah ekspresi dalam hal berbahasa. Seperti yang kita ketahui, ungkapan memiliki beberapa fungsi, antara lain untuk mengharapkan sesuatu, mengejek, membandingkan, dan menasihati menurut Depdikbud (dalam Pateda, 2010 hlm. 230-231). Selain itu, ungkapan juga dimaksudkan untuk memperhalus ucapan, menunjukkan makna berlebihan, dan mempersingkat ucapan. Ungkapan tidak begitu saja muncul di masyarakat dan salah satu unsur pembentuk ungkapan hadir karena suatu hal, begitu juga ungkapan yang menggunakan leksikon makan.


(12)

3

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wilayah Indonesia merupakan kawasan tropis yang subur sehingga memiliki tanah yang gembur. Salah satu band yang ada di Indonesia yakni koes

plus bahkan menciptakan lagu yang menggambarkan suburnya tanah Indonesia.

Berikut kutipan liriknya: “orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat, kayu, dan batu jadi tanaman”. Dengan begitu, tumbuh bermacam flora dan fauna yang dijadikan sumber makanan. Karena kesuburan tanahnya, Indonesia menjadi kaya dengan berbagai macam makanan khas dari berbagai daerah. Oleh karena itu, saat ini banyak pula acara kuliner bermunculan di televisi, mulai dari acara memasak hingga berburu kuliner enak yang ada di suatu daerah tertentu.

Selain itu, masyarakat Indonesia terkenal dengan budaya “syukuran”.

Syukuran merupakan bentuk dan wujud syukur terhadap apa yang telah diperoleh.

Di samping memang acara “syukuran” ini berdoa kepada Sang Pencipta, ternyata

“syukuran” identik dengan acara makan bersama. Aktivitas makan inilah yang

menjadi bagian penting bagi masyarakat Melayu, khususnya masyarakat Indonesia. Di samping itu, sedari kecil pun masyarakat Indonesia telah dikenali sebuah lagu anak-anak yang di dalamnya terdapat lirik seperti berikut ini: “...dua

telinga saya yang kiri dan kanan, satu mulut saya tidak berhenti makan”. Lagu

tersebut secara tidak sadar mengenalkan kepada anak-anak bahwa mulut digunakan hanya untuk makan, bukan digunakan untuk berbicara atau berkarya.

Dengan kekayaan yang ada di tanah Melayu khususnya Indonesia, yaitu tanahnya yang subur dan makmur, serta kebiasaan masyarakatnya yang gemar memakan dan menjadikan aktivitas makan menjadi suatu hal yang penting, maka muncul berbagai macam ungkapan yang menggunakan leksikon makan. Akan tetapi, saat ini telah terjadi kerusakan alam di Indonesia. Hal itu bisa mengancam ketersediaan bahan makanan yang mengakibatkan terjadinya krisis pangan. Bisa saja dengan begitu, khazanah ungkapan yang menggunakan leksikon makan pun dapat ikut terancam karena berkurangnya makanan yang ada di Indonesia. Ungkapan leksikon makan menjadi tidak bisa berkembang lagi. Oleh sebab itu, penelitian ini menjadi penting karena di dalam penelitian ini akan membahas


(13)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ungkapan yang menggunakan leksikon makan dalam bahasa Indonesia. Dalam KBBI (2008, hlm. 860-861), makan memiliki 15 makna, di antaranya:

(1) memasukkan makanan pokok ke dalam mulut serta mengunyah dan menelannya; (2) memasukkan sesuatu ke dalam mulut, kemudian mengunyah dan menelannya; (3) memasukkan sesuatu ke dalam mulut dan mengunyah-ngunyahnya; (4) memasukkan sesuatu ke dalam mulut dan menelannya; (5) mengisap; (6) memakai; memerlukan; menghabiskan (waktu, biaya, dsb.); (7) menyerang, mematikan, mengambil (dalam permainan catur); (8) bekerja sebagaimana mestinya (tentang rem, gigi roda, dsb.); (9) melukai; (10) mengenai; menembus; (11) memperoleh sesuatu; mencapai sesuatu, tidak memperoleh angin, mencapai dasar laut; (12) (dapat) masuk (tentang barang yang dimasukkan ke lubang, ke air); (13) mengambil; mempergunakan dsb. secara tidak sah (milik orang lain atau negara); (14) meniduri perempuan (biasanya dalam arti hubungan gelap); dan (15) rezeki.

Penelitian yang berhubungan dengan ungkapan pernah dilakukan Marisa

(2013) dengan judul “Pemakaian Kata Hati dalam Ungkapan Bahasa Indonesia”.

Penelitian serupa juga pernah dilakukan Destasari (2010) dengan judul

“Penggunaan Nama Binatang dalam Ungkapan Bahasa Indonesia”. Penelitian yang berhubungan dengan ungkapan juga pernah dilakukan Hermawan (2007)

dengan judul “Ungkapan yang Menggunakan Kata Mata dalam Bahasa

Indonesia”. Kemudian Santi (1992) yang berjudul “Organ Tubuh sebagai Pembentuk Ungkapan dalam Bahasa Indonesia.”

Penelitian serupa juga pernah dilakukan Saidi pada harian umum Pikiran

Rakyat kolom wisata bahasa edisi Sabtu, 25 Februari 2006 dengan judul

“Bahasaku Mengapa Tubuhku”. Penelitian serupa juga pernah ditulis Setiawan

pada harian umum Pikiran Rakyat kolom wisata bahasa edisi Sabtu, 24 September

2005 dengan judul “Bahasa Menunjukkan Satwa”.

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menganalisis ungkapan yang menggunakan leksikon makan, misalnya makan asam garam, makan angin, dan sebagainya. Ungkapan tersebut akan lebih jelas jika digunakan dalam sebuah kalimat berikut: (1) dia telah banyak makan asam garam dalam persoalan ini,


(14)

5

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ungkapan makan asam garam dalam kalimat tersebut memiliki arti bahwa dia telah berpengalaman dalam suatu persoalan, (2) mari kita keluar makan angin, ungkapan makan angin dalam kalimat tersebut bukanlah memasukkan angin ke dalam mulut melainkan berjalan-jalan menghirup udara segar. Dengan adanya ungkapan yang menggunakan leksikon makan di dalam bahasa Indonesia, menandakan aktivitas makan ternyata menjadi sebuah kebutuhan yang besar dan penting bagi masyarakat Indonesia serta begitu kayanya negara Indonesia dengan bahan makanan.

Penelitian ini dibatasi dengan hanya meneliti ungkapan yang menggunakan leksikon makan yang ada dalam Kamus Ungkapan Bahasa

Indonesia (KUBI) karya Abdul Chaer (2002), Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia (KUBI) karya J.S Badudu (2009), dan Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) Edisi Keempat (2008). Dasar teori yang digunakan adalah linguistik sehingga analisis acuannya berkisar pada unsur semantik yakni semantik leksikal.

Peneliti tertarik meneliti permasalahan ini karena belum ada penelitian sebelumnya yang meneliti ungkapan dengan leksikon makan karena ungkapan tersebut telah mengalami perubahan makna ketika disandingkan dengan leksikon yang mengikutinya. Ungkapan yang demikian itu merupakan konstruksi yang unik, baik dalam hal bentuk, makna, maupun penggunaannya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bentuk lingual, makna idiomatikal, dan respons penggunaan ungkapan leksikon makan di masyarakat.

B. Masalah

Dalam bagian ini akan diuraikan masalah yang menjadi fokus penelitian. Adapun uraiannya meliputi (1) identifikasi masalah, (2) batasan masalah, dan (3) rumusan masalah.

1. Identifikasi Masalah

Peneliti perlu melakukan pengidentifikasian masalah terlebih dahulu. Adapun identifikasi masalahnya sebagai berikut.


(15)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia memiliki ciri khas tertentu karena diikuti kata yang tidak biasa disandingkan dengan kata makan itu sendiri sehingga akan menimbulkan makna yang rancu.

b. Penggunaan ungkapan yang menggunakan leksikon makan dalam bahasa Indonesia sudah jarang digunakan di kalangan masyarakat sehingga akan mengakibatkan ungkapan leksikon makan menjadi tidak populer.

c. Penutur asli bahasa Indonesia tidak semuanya mengetahui keseluruhan ungkapan yang menggunakan leksikon makan dalam bahasa Indonesia.

d. Adanya kerusakan alam di Indonesia yang merupakan sumber pangan masyarakat, ditakutkan bisa mengancam perkembangan khazanah ungkapan yang unsurnya menggunakan kata makan.

2. Batasan Masalah

Setelah mengidentifikasi masalah, berikut adalah batasan masalah dalam penelitian ini. Masalah yang diangkat dalam penelitian kali ini hanya mengupas beberapa hal berikut.

a. Ungkapan yang akan dianalisis hanya ungkapan yang menggunakan leksikon

makan.

b. Sumber data dalam penelitian ini akan difokuskan pada KUBI karya Abdul Chaer (2002), KUBI karya J.S. Badudu (2009), dan KBBI Edisi Keempat (2008).

c. Korpus data dalam penelitian ini diambil dari contoh kalimat yang ada di dalam KUBI karya J.S Badudu (2009), dan data buatan yang menggunakan leksikon makan dalam bahasa Indonesia.

d. Ungkapan ini dianalisis berdasarkan bentuk lingual, makna idiomatikal, dan respons yang dihasilkan dari ungkapan yang menggunakan leksikon makan dalam bahasa Indonesia.

e. Bentuk lingual akan dijabarkan tidak hanya dengan bentuk senarai tetapi juga dilihat dari tataran komposisi, frasa, dan klausa.


(16)

7

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Jenis makna dalam penggunaan ungkapan leksikon makan hanya akan dianalisis dari segi makna idiomatikalnya dan akan dijabarkan pula dari jenis idiomnya.

g. Penelitian ini menggunakan kajian semantik leksikal.

3. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini akan dirumuskan masalah-masalah yang akan dianalisis pada bagian pembahasan. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Bagaimana bentuk lingual leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia?

b. Bagaimana makna idiomatikal leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia?

c. Bagaimana respons penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. mengkaji bentuk lingual leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia, b. mendeskripsikan makna idiomatikal leksikon makan dalam ungkapan bahasa

Indonesia, dan

c. memperoleh respons penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis pada penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat untuk memberikan pengetahuan tentang:


(17)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. ungkapan bahasa Indonesia khususnya yang menggunakan unsur pembentuknya adalah leksikon makan,

b. cabang linguistik dalam bidang semantik leksikal mengenai ungkapan leksikon makan dalam bahasa Indonesia, dan

c. makna idiomatikal yang terdapat pada ungkapan leksikon makan dalam bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis pada penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut:

a. dijadikan sebagai bahan pembelajaran mengenai ungkapan bahasa Indonesia khususnya yang menggunakan leksikon makan,

b. dijadikan referensi atau acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya di bidang linguistik khususnya cabang semantik, dan

c. melestarikan budaya bangsa, yaitu mengangkat dan memopulerkan kembali ungkapan yang ada di Indonesia.

E. Struktur Organisasi Penelitian

Hasil dari penelitian ini akan dilaporkan dalam bentuk skripsi. Struktur organisasi penelitian ini disusun dari bab I sampai dengan bab V. Hal ini dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam menyajikan hasil penelitiannya dan mencapai tujuan yang telah direncanakan. Berikut ini adalah uraian struktur organisasi penelitian skripsi.

Pada bab I akan diuraikan mengenai latar belakang penelitian, masalah penelitian yang di dalamnya mencakup identifikasi masalah, batasan masalah, dan rumusan masalah. Kemudian, dilanjutkan dengan tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penelitian. Pada bagian latar belakang dimaksudkan untuk menjelaskan alasan peneliti untuk meneliti ungkapan yang menggunakan leksikon makan dalam bahasa Indonesia berdasarkan fakta-fakta, data-data, dan temuan penelitian sebelumnya. Di samping itu, pada latar belakang


(18)

9

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dijelaskan pula pentingnya masalah ungkapan yang menggunakan leksikon makan dalam bahasa Indonesia untuk diteliti dan pendekatan untuk mengatasi masalah ungkapan leksikon makan dalam bahasa Indonesia, baik dari sisi teoretis maupun praktis. Pada bagian identifikasi dan batasan masalah berisi pengenalan masalah, pembatasan masalah yang akan diteliti, pemfokusan teori, dan variabel serta kaitan antarvariabel yang akan diteliti, sedangkan rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya yang dapat dibuat setelah diidentifikasinya masalah penelitian. Pada bagian tujuan penelitian menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan. Oleh karena itu, rumusan tujuan harus selaras dengan rumusan masalah dan harus mencerminkan proses penelitiannya. Pada bagian manfaat penelitian dilihat dari beberapa aspek, yaitu dari segi teori dan segi praktik. Pada bagian struktur organisasi penelitian berisi rincian tentang urutan penelitian dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari bab satu hingga bab lima.

Pada bab II akan dipaparkan mengenai kajian pustaka berdasarkan teori-teori yang berkaitan dengan penggunaan ungkapan leksikon makan dalam bahasa Indonesia, penelitian terdahulu yang relevan dengan penggunaan ungkapan, dan posisi teoretis peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Landasan teoretis yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya (1) pengertian semantik leksikal, (2) pengertian ungkapan, (3) pengertian bentuk lingual, dan (4) makna idiomatikal.

Pada bab III akan dipaparkan mengenai metodologi penelitian. Metodologi penelitian tersebut berisi penjabaran mengenai metode dan desain penelitian, sumber data dan korpus, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Pada bab IV akan dijabarkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini peneliti menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis data dan pembahasan lebih lanjut terhadap hasil analisis data. Selain itu pada bab empat, mendiskusikan temuan dikaitkan dengan dasar teoretik yang dibahas pada kajian pustaka dan temuan sebelumnya. Pembahasan pada penelitian ini mengenai


(19)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bentuk lingual ungkapan leksikon makan, makna idiomatikal ungkapan leksikon

makan, dan respons penggunaan ungkapan leksikon makan.

Pada bab terakhir, yakni bab V berisi simpulan dan saran. Simpulan dan saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Simpulan disampaikan dengan cara uraian padat dan dijelaskan dengan singkat, jelas, dan mudah dipahami. Saran ditulis setelah simpulan yang ditujukan kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya dan memberi pemecahan masalah dari hasil penelitian.


(20)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini dipaparkan mengenai metode dan desain penelitian, sumber data dan korpus, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data. Adapun uraiannya sebagai berikut.

A. Metode dan Desain Penelitian

Pada bagian ini dijelaskan metode dan desain penelitian. Berikut penjelasannya.

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dengan metode deskriptif kualitatif, peneliti bisa mendeskripsikan kelompok kata dari penggunaan ungkapan leksikon makan yang bertujuan untuk mengetahui keterpahaman pengguna ungkapan leksikon makan. Adapun kualitatif menurut Denzin dan Lincoln (Moleong, 2011, hlm. 5) adalah penelitian yang menggunakan latar ilmiah, dengan maksud memaparkan fenomena yang terjadi dengan melibatkan metode yang ada. Salah satu fenomena yang dapat menjadi objek penelitian kualitatif adalah peristiwa komunikasi atau berbahasa karena peristiwa ini melibatkan tuturan, makna semantik tutur, orang yang bertutur, maksud yang bertutur, situasi tutur, peristiwa tutur, tindak tutur, dan latar tuturan (Muhammad dalam Muhammad, 2011, hlm. 31). Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2000, hlm. 3), metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode kualitatif menjadi titik tolak penelitian kualitatif yang menekankan kualitas (ciri-ciri data yang alami) sesuai dengan pemahaman deskriptif dan alamiah itu sendiri (Djajasudarma, 2010, hlm.


(21)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

14). Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan fakta atau fenomena yang secara empiris hidup pada penutur-penuturnya sehingga yang dihasilkan atau dicatat berupa perian bahasa yang biasa dikatakan sifatnya seperti potret; paparan; seperti apa adanya (Sudaryanto, 1998, hlm. 62). Secara harfiah, penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk membuat penyandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Destasari, 2010, hlm. 32). Kajian analisis dalam penelitian ini adalah kajian semantik leksikal karena data penelitian yang diambil berupa ungkapan bahasa Indonesia yang dianalisis melalui metode deskriptif kualitatif.

Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti membuat deskripsi bagaimana pengetahuan responden tentang ungkapan yang menggunakan leksikon makan dalam bahasa Indonesia. Peneliti ingin mengetahui respons penggunaan ungkapan leksikon makan dalam bahasa Indonesia dari para responden. Maka dari itu, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif karena peneliti dapat mendeskripsikan masalah-masalah yang berkaitan dengan penggunaan ungkapan leksikon makan dan respons penggunaan leksikon makan yang diperoleh dari angket.

2. Desain Penelitian

Pada bagian ini akan digambarkan desain penelitian yang akan dibuat dengan menggunakan diagram. Desain tersebut dimulai dengan data bahan dalam penelitian ini yakni penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data yang terdiri dari tiga, yaitu teknik catat, teknik angket, dan teknik dokumentasi tertulis. Kemudian, dilanjutkan dengan pereduksian data. Setelah dilakukan pengumpulan data dan pereduksian data, dilanjutkan dengan pengolahan data yang sesuai dengan rumusan masalah penelitian dan diakhiri dengan simpulan. Desain tersebut dijelaskan dengan bagan sebagai berikut.


(22)

23

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data Bahan

Penggunaan Leksikon Makan dalam Ungkapan Bahasa Indonesia Berjumlah 80 Lema

Pengumpulan Data

1. Teknik Catat 2. Teknik Angket 3. Teknik Dokumentasi

Tertulis

Pengolahan Data

1. Bentuk lingual leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia dilihat dari komposisi (Chaer, 2008, hlm. 209), frasa (Ramlan, 2005, hlm. 138), dan klausa (Kridalaksana, 2001, hlm. 110).

2. Makna idiomatikal leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia dijabarkan dengan jenis idiom (Chaer, 2009, hlm.75). 3. Respons penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa

Indonesia dengan menggunakan angket.

Simpulan

1. Bentuk lingual ungkapan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia didominasi oleh komposisi verbal bermakna idiomatikal.

2. Makna idiomatikal leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia didominasi oleh jenis semi-idiom (idiom sebagian).

3. Respons penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia, dari empat etnik yaitu etnik Melayu Sumatera, Melayu Sulawesi, Jawa, dan Sunda tidak pernah dengar/tidak pernah tahu dan secara kseluruhan ungkapan leksikon

makan memiliki citraan negatif. Pereduksian Data

Adanya ungkapan leksikon

makan yang memiliki makna

yang sama sehingga hanya dipilih salah satunya saja


(23)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.1 Bagan Desain Penelitian

B. Sumber Data dan Korpus

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah KUBI karya Abdul Chaer (2002), KUBI karya J.S. Badudu (2009), dan KBBI Edisi Keempat (2008). Data atau korpus penelitian ini adalah ungkapan bahasa Indonesia yang menggunakan leksikon makan. Data atau korpus penelitian ini diambil dari contoh kalimat yang menggunakan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia yang terdapat di KUBI karya Abdul Chaer (2002), KUBI karya J.S. Badudu (2009), dan data buatan yang berisi ungkapan leksikon makan dalam bahasa Indonesia.

C. Definisi Operasional

Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan yakni penggunaan leksikon

makan dalam ungkapan bahasa Indonesia (kajian semantik leksikal), berikut

adalah definisi operasional yang akan menjelaskan judul dari penelitian ini.

Ungkapan leksikon makan dalam bahasa Indonesia yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus dengan unsur pembentuknya menggunakan leksikon makan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartu data dan lembar angket. Kartu data digunakan untuk mencatat lema-lema yang didapat dari KUBI karya Abdul Chaer (2002), KUBI karya J.S. Badudu (2009), dan KBBI Edisi Keempat (2008). Selanjutnya, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket. Di dalam lembar angket ini, memuat 80 ungkapan yang menggunakan leksikon makan dalam bahasa Indonesia. Penggunaan lembar angket melalui daftar tanyaan dilakukan untuk memudahkan para responden


(24)

25

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam menjawab dan juga memudahkan peneliti dalam menganalisis data dari para responden.

Berikut contoh format kartu data yang akan digunakan dalam penelitian ini.

Format Kartu Data

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian pada Format Kartu Data

No. Kode

Bentuk Lingual Ungkapan Contoh Kalimat

Makna Idiomatikal Ungkapan Analisis

Keterangan

No. Kode : Nomor kode yang akan dianalisis

Bentuk Lingual : Ungkapan leksikon makan dalam bahasa Indonesia Contoh Kalimat : Contoh kalimat penggunaan ungkapan leksikon makan Makna Idiomatikal : Gabungan dua kata yang memiliki makna kiasan Analisis : Analisis data sesuai dengan bentuk lingual ungkapan,

makna idiomatikal ungkapan, dan respons penggunaan ungkapan leksikon makan

Selain menggunakan kartu data, instrumen pada penelitian ini juga menggunakan lembar angket. Lembar angket ini dimaksudkan untuk mengetahui respons para responden mengenai penggunaan ungkapan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia. Respons dari para responden yang dimaksud adalah penggunaan ungkapan leksikon makan yang digunakan para penutur asli. Lembar


(25)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

angket ini berisi sering dengar/sangat tahu, pernah dengar/pernah tahu, dan tidak pernah dengar/tidak pernah tahu para responden terhadap penggunaan ungkapan leksikon makan. Selain itu, lembar ini juga berisi ungkapan leksikon makan mengandung citra yang positif, negatif, atau netral. Hal ini berkaitan dengan maksud yang ingin dicapai peneliti untuk mengetahui keterpahaman ungkapan leksikon makan di dalam masyarakat. Untuk lebih jelasnya, berikut contoh angket yang akan digunakan dalam penelitian ini.

LEMBAR ANGKET

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Semoga Allah Swt. selalu memberkahi setiap langkah Bapak, Ibu, dan Saudara/Saudari. Aamiin.

Dengan segala hormat, saya mohon Bapak, Ibu, dan Saudara/Saudari berkenan meluangkan waktu mengisi angket ini untuk membantu penyelesaian studi saya.

Terima kasih atas bantuan Bapak, Ibu, dan Saudara/Saudari, semoga Allah Swt. memberikan pahala yang berlipat ganda. Aamiin.

Wassalam, Baniar Dwi K.

ANGKET

MOHON DIISI DENGAN SEBENARNYA

JENIS KELAMIN : ... USIA : ... PENDIDIKAN : ... PEKERJAAN : ... BAHASA PERTAMA : ... BAHASA SEHARI-HARI : ...


(26)

27

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berilah tanda centang () pada kata yang menurut Bapak, Ibu, dan Saudara/Saudari Sering Dengar/Sangat Tahu, Pernah Dengar/Pernah Tahu,

atau Tidak Pernah Dengar/Tidak Pernah Tahu dalam berbahasa lisan atau

tulis dan juga memiliki citra Positif, Negatif, atau Netral.

Tabel 3.2 Instrumen Penelitian pada Lembar Angket

No. Ungkapan Leksikon Makan Penggunaan Ungkapan Leksikon Makan Citra Sering Dengar/ Sangat Tahu Pernah Dengar/ Pernah Tahu Tidak Pernah Dengar/ Tidak Pernah Tahu

Positif Negatif Netral

1. makan ampun 2. makan angin 3. makan arwah 4. makan asam

garam

5. makan ayapan 6. makan bawang 7. makan bebas 8. makan benak

9. makan berpantang 10. makan berulam 11. makan besar 12. makan biaya 13. makan darah 14. makan dati 15. makan dawai


(27)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

16. makan dedak 17. makan diri 18. makan duit 19. makan emas 20. makan gaji 21. makan hak 22. makan jangat 23. makan kawan 24. makan kawat 25. makan kerawat 26. makan keringat

orang 27. makan kuli 28. makan ongkos 29. makan pena 30. makan riba 31. makan sekolah 32. makan sepinggan 33. makan sogok 34. makan suap 35. makan sumpah 36. makan tali 37. makan tanah 38. makan tangan 39. makan tidur 40. makan tulang 41. makan hati 42. makan upah 43. makan waktu 44. makan bangku

sekolah 45. makan benang 46. makan gaji buta 47. makan getahnya 48. makan masak

mentah

49. makan siku-siku 50. makan tuan 51. makan untung 52. dalam benar

makannya 53. dalam makan 54. tak makan


(28)

siku-29

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siku

55. membayar makan 56. dimakan pakaian 57. dimakan peluru 58. dimakan tikus 59. dimakan sumpah 60. dimakan usia 61. dimakan panas 62. dimakan ombak 63. dimakan akal

64. dimakan keringat 65. dimakan

mentah-mentah

66. dimakan zaman 67. termakan benar 68. termakan sampai

ke hati

69. termakan sumpah 70. termakan

guna-guna 71. termakan di

rambut

72. pemakan anak 73. pemakan bawang 74. pemakan riba 75. makanan empuk 76. makanan peluru 77. sepemakan peluru

jauhnya

78. sepemakan sirih 79. senjata makan

tuan

80. pagar makan tanaman

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa bagian. Berikut penjelasannya. 1. Pengumpulan data dibagi menjadi tiga, yaitu teknik catat, teknik angket, dan


(29)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pereduksian data dilakukan pada beberapa ungkapan yang memiliki makna serupa sehingga peneliti memasukkannya salah satunya saja.

3. Pengolahan data terdiri dari tiga bagian, yaitu mendeskripsikan bentuk lingual leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia dilihat dari komposisi (Chaer, 2008, hlm. 209), kategori frasa (Ramlan, 2005, hlm. 138), dan klausa (Kridalaksana, 2001, hlm. 110), mendeskripsikan makna idiomatikal leksikon

makan dalam ungkapan bahasa Indonesia dijabarkan dengan jenis idiom

(Chaer, 2009, hlm.75), dan memperoleh respons penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia dengan menggunakan angket.

4. Penyimpulan data dilakukan setelah pengumpulan data dan pengolahan data. Kemudian didapatkan hasil analisis dari penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data, dalam penelitian ini digunakan beberapa metode. Berikut ini penjelasan dari teknik pengumpulan data yang digunakan.

1. Teknik Catat

Teknik catat dilakukan untuk mencatat dan mengumpulkan berbagai variasi bentuk lingual leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia yang digunakan oleh penutur asli bahasa Indonesia. Peneliti mencatat berbagai jenis ungkapan bahasa Indonesia yang menggunakan leksikon makan diambil dari buku KUBI karya Abdul Chaer (2002), KUBI karya J.S. Badudu (2009), dan KBBI Edisi Keempat (2008).

2. Teknik Angket

Teknik angket merupakan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data ungkapan yang menggunakan leksikon makan dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden bisa memberikan jawaban. Angket yang digunakan bersifat tertutup. Jadi, dalam angket ini responden menjawab dengan mengisi lembar pertanyaan menurut pemahaman para


(30)

31

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

responden dengan format jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. Alasan peneliti menggunakan angket yang bersifat tertutup untuk memudahkan para responden dalam menjawab dan juga memudahkan peneliti dalam menganalisis data dari para responden.

Chaer dan Agustina (2004, hlm. 64) membagi kategori responden pengisi angket ini dipilih berdasarkan: (1) usia, terdiri dari remaja, dewasa, dan lansia; (2) pendidikan, terdiri dari pendidikan tinggi, menengah, dan rendah; (3) seks, terdiri dari laki-laki dan perempuan; (4) pekerjaan, terdiri dari pelajar, pegawai, dan nonpegawai; (5) dan lain lain. Untuk mengetahui variasi bahasa penutur terhadap penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia, peneliti memilih responden berdasarkan satu indeks sosial yakni dari segi etnik, yang terdiri dari etnik Melayu Sumatera, Melayu Sulawesi, Jawa, dan Sunda. Peneliti memilih responden dari segi etnik karena peneliti ingin mengetahui sejauh mana para penutur asli Indonesia yang terdiri dari beberapa etnik ini mengenal ungkapan leksikon makan. Pemilihan etnik Melayu karena peneliti menduga jika ungkapan leksikon makan ini berasal dari etnik Melayu. Di samping adanya etnik Melayu, ada pula etnik Jawa dan Sunda. Hal ini bertujuan sebagai pembanding penggunaan leksikon makan yang diketahui oleh penutur etnik Jawa dan Sunda dengan penutur etnik Melayu. Meskipun Chaer dan Agustina tidak menyebutkan kategori responden dari segi etnik secara jelas tetapi pemilihan kategori responden ini dimaksudkan peneliti untuk mengetahui penggunaan leksikon makan jika dilihat dari etnik tertentu.

Responden dalam penelitian dengan teknik angket ini berjumlah 50 responden yang berasal dari empat etnik berbeda. Jumlah responden terdiri dari (1) etnik Melayu Sumatera sebanyak 23 responden, (2) etnik Melayu Sulawesi sebanyak 7 responden, (3) etnik Jawa sebanyak 10 responden, dan (4) etnik Sunda sebanyak 10 responden. Jumlah responden dari tiap kategori ini diambil karena terbatasnya kemampuan dan terbatasnya waktu peneliti dalam mencari responden.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa terdapat empat kategori responden yang berdasarkan dari segi etnik tertentu. Tujuan menggunakan teknik


(31)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

angket untuk mengetahui respons penutur terhadap penggunaan ungkapan leksikon makan dalam bahasa Indonesia sehingga dapat dirumuskan secara relevan dengan konteks penggunaannya (Marisa, 2013, hlm. 31).

3. Teknik Dokumentasi Tertulis

Dokumentasi tertulis dimulai dengan semua catatan berupa lema ungkapan yang menggunakan leksikon makan, hasil pengumpulan leksikon makan tersebut, dan hasil analisis sementara. Teknik studi dokumentasi dilakukan pada berbagai dokumen yang memuat tentang ungkapan, baik dari segi pengertian ungkapan maupun kumpulan mengenai ungkapan leksikon makan. Contoh dokumen tertulis:

Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia (KUBI), Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI), dan buku-buku yang berkaitan dengan ungkapan. Setelah peneliti membaca seluruh ungkapan yang ada di dalam dokumen tertulis tersebut, peneliti akan menyalin keseluruhan dokumen lalu mengeditnya.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya, ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar (Patton dan Kaelan dalam Muhammad, 2011, hlm. 221).

Pertama, mencatat lema dari KUBI karya Abdul Chaer (2002), KUBI karya J.S. Badudu (2009), dan KBBI Edisi Keempat (2008). Kemudian dari lema ungkapan leksikon makan tersebut, akan dianalisis berdasarkan komposisi, kategori frasa, dan klausa.

Kedua, mereduksi data. Pereduksian data dilakukan pada beberapa ungkapan yang memiliki makna serupa sehingga peneliti memasukkannya salah satunya saja.

Ketiga, menglasifikasikan data. Pada tahap klasifikasi data ini akan ditemukan beberapa bentuk lingual (komposisi, frasa, dan klausa) dan juga jenis idiom yang terkandung dalam ungkapan yang menggunakan leksikon makan.


(32)

33

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keempat, menganalisis data yang diperoleh dari penglasifikasian kemudian dianalisis berdasarkan bentuk lingual, makna idiomatikal, dan respons penggunaan ungkapan leksikon makan di masyarakat.

Kelima, menyimpulkan hasil analisis data secara keseluruhan yang didapat setelah mencatat lema, menganalisis makna idiomatikal, dan menganalisis respons penggunaan ungkapan leksikon makan di masyarakat.


(33)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bagian penutup ini diuraikan simpulan dan saran. Adapun uraiannya sebagai berikut.

A. Simpulan

Berdasarkan ketiga rumusan masalah penelitian mengenai penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia, dapat diambil simpulan sebagai berikut.

1. Bentuk lingual penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia terdiri dari 80 lema ungkapan. Dari 80 lema penggunaan ungkapan leksikon makan terdapat 73 lema yang termasuk ke dalam komposisi bermakna idiomatikal, yang terdiri dari 64 lema berupa komposisi verbal bermakna idiomatikal, tujuh lema berupa komposisi nominal bermakna idiomatikal, dan dua lema berupa komposisi adjektival bermakna idiomatikal. Selanjutnya, terdapat lima lema yang termasuk ke dalam frasa yakni frasa verbal dan dua lema yang termasuk ke dalam klausa.

2. Makna idiomatikal penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia yang diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu idiom penuh dan idiom sebagian, ditemukan data 39 lema ungkapan yang termasuk ke dalam idiom penuh dan 41 lema ungkapan yang termasuk ke dalam idiom sebagian. Penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia ini dapat dikelompokkan berdasarkan bumbu dapur, organ tubuh, binatang, alam, dan peralatan.

3. Dari hasil angket respons penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia menunjukkan dari seluruh responden yang berasal dari empat etnik, yaitu etnik Melayu Sumatera, Melayu Sulawesi, Jawa, dan Sunda, tidak pernah dengar/tidak pernah tahu penggunaan leksikon makan


(34)

`110

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam ungkapan bahasa Indonesia dengan persentase 48% dan secara keseluruhan penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia memiliki citraan negatif. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan leksikon

makan dalam ungkapan bahasa Indonesia lebih banyak yang tidak didengar

atau tidak diketahui oleh masyarakat dibandingkan dengan yang sering mereka dengar dan yang pernah mereka dengar. Hal ini menunjukkan bahwa ungkapan-ungkapan yang menggunakan leksikon makan belum populer di masyarakat.

B. Saran

Saran hasil penelitian disusun berdasarkan pada kesimpulan dan hasil analisis yang telah dikemukakan sebelumnya. Saran yang peneliti usulkan sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian selanjutnya. Adapun saran yang diajukan sebagai berikut.

1. Penelitian penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia yang peneliti analisis masih terbatas, penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisis dengan kajian semantik lainnya, seperti semantik kognitif dan semantik generatif atau dengan kajian lainnya, seperti antropolinguistik atau etnosemantik yang bisa dikaitkan dengan budaya di Indonesia yang mengakibatkan ungkapan tersebut lahir.

2. Sumber data dalam penelitian penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia hanya diambil dari Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengambil sumber data melalui konteks kalimat yang diambil dari buku-buku cerita dan fungsi penggunaan ungkapan di masyarakat.


(35)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Badudu, J. S. (2009). Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Jakarta: Buku Kompas.

Chaer, A. (2002). Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2009). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Chaer, A. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. & Leonie, A. (2004). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa IndonesiaEdisi

Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Destasari, S. U. (2010). Penggunaan Nama Binatang dalam Ungkapan Bahasa

Indonesia. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Djajasudarma, F.(2006). Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan

Kajian. Bandung: PT Refika Aditama.

Hermawan, G. (2007). Ungkapan yang Menggunakan Kata Mata dalam Bahasa

Indonesia. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kridalaksana, H. (2001). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana, H. (2007). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


(36)

112

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Marisa, D. (2013). Pemakaian Ungkapan Kata Hati dalam Ungkapan Bahasa

Indonesia. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Moleong, L. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhammad. (2011). Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Muslich, M. (2008). Tata Bentuk Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Pateda, M. (2010). Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.

Puspitarini, M. (2012). Idiom Antar Suyatno Jadi Doktor. Okezone.com [Online]. Tersedia di: http://m.okezone.com/read/2012/07/09/373/661004. [Diakses 15 Oktober 2013].

Ramlan, M. (2001). Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: Karyono.

Ramlan, M.(2005). Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: Karyono.

Saidi, A. I. (2006). Bahasaku Mengapa Tubuhku. Pikiran Rakyat, 25 Februari.

Santi, N. (1992). Organ Tubuh sebagai Pembentuk Ungkapan dalam Bahasa

Indonesia. (Skripsi).Universitas Indonesia, Jakarta.

Setiawan, H. (2005). Bahasa Menunjukkan Satwa. Pikiran Rakyat, 24 September.

Sitaresmi, N.& Mahmud F. (2011). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Bandung: UPI Press.

Sudaryanto. (1998). Metode Linguistik Bagian Kedua: Metode dan Aneka Teknik


(1)

32

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

angket untuk mengetahui respons penutur terhadap penggunaan ungkapan leksikon makan dalam bahasa Indonesia sehingga dapat dirumuskan secara relevan dengan konteks penggunaannya (Marisa, 2013, hlm. 31).

3. Teknik Dokumentasi Tertulis

Dokumentasi tertulis dimulai dengan semua catatan berupa lema ungkapan yang menggunakan leksikon makan, hasil pengumpulan leksikon makan tersebut, dan hasil analisis sementara. Teknik studi dokumentasi dilakukan pada berbagai dokumen yang memuat tentang ungkapan, baik dari segi pengertian ungkapan maupun kumpulan mengenai ungkapan leksikon makan. Contoh dokumen tertulis:

Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia (KUBI), Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI), dan buku-buku yang berkaitan dengan ungkapan. Setelah peneliti membaca seluruh ungkapan yang ada di dalam dokumen tertulis tersebut, peneliti akan menyalin keseluruhan dokumen lalu mengeditnya.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya, ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar (Patton dan Kaelan dalam Muhammad, 2011, hlm. 221).

Pertama, mencatat lema dari KUBI karya Abdul Chaer (2002), KUBI karya J.S. Badudu (2009), dan KBBI Edisi Keempat (2008). Kemudian dari lema ungkapan leksikon makan tersebut, akan dianalisis berdasarkan komposisi, kategori frasa, dan klausa.

Kedua, mereduksi data. Pereduksian data dilakukan pada beberapa ungkapan yang memiliki makna serupa sehingga peneliti memasukkannya salah satunya saja.

Ketiga, menglasifikasikan data. Pada tahap klasifikasi data ini akan ditemukan beberapa bentuk lingual (komposisi, frasa, dan klausa) dan juga jenis idiom yang terkandung dalam ungkapan yang menggunakan leksikon makan.


(2)

33

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keempat, menganalisis data yang diperoleh dari penglasifikasian kemudian dianalisis berdasarkan bentuk lingual, makna idiomatikal, dan respons penggunaan ungkapan leksikon makan di masyarakat.

Kelima, menyimpulkan hasil analisis data secara keseluruhan yang didapat setelah mencatat lema, menganalisis makna idiomatikal, dan menganalisis respons penggunaan ungkapan leksikon makan di masyarakat.


(3)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bagian penutup ini diuraikan simpulan dan saran. Adapun uraiannya sebagai berikut.

A. Simpulan

Berdasarkan ketiga rumusan masalah penelitian mengenai penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia, dapat diambil simpulan sebagai berikut.

1. Bentuk lingual penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia terdiri dari 80 lema ungkapan. Dari 80 lema penggunaan ungkapan leksikon makan terdapat 73 lema yang termasuk ke dalam komposisi bermakna idiomatikal, yang terdiri dari 64 lema berupa komposisi verbal bermakna idiomatikal, tujuh lema berupa komposisi nominal bermakna idiomatikal, dan dua lema berupa komposisi adjektival bermakna idiomatikal. Selanjutnya, terdapat lima lema yang termasuk ke dalam frasa yakni frasa verbal dan dua lema yang termasuk ke dalam klausa.

2. Makna idiomatikal penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia yang diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu idiom penuh dan idiom sebagian, ditemukan data 39 lema ungkapan yang termasuk ke dalam idiom penuh dan 41 lema ungkapan yang termasuk ke dalam idiom sebagian. Penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia ini dapat dikelompokkan berdasarkan bumbu dapur, organ tubuh, binatang, alam, dan peralatan.

3. Dari hasil angket respons penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia menunjukkan dari seluruh responden yang berasal dari empat etnik, yaitu etnik Melayu Sumatera, Melayu Sulawesi, Jawa, dan Sunda, tidak pernah dengar/tidak pernah tahu penggunaan leksikon makan


(4)

`110

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam ungkapan bahasa Indonesia dengan persentase 48% dan secara keseluruhan penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia memiliki citraan negatif. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan leksikon

makan dalam ungkapan bahasa Indonesia lebih banyak yang tidak didengar

atau tidak diketahui oleh masyarakat dibandingkan dengan yang sering mereka dengar dan yang pernah mereka dengar. Hal ini menunjukkan bahwa ungkapan-ungkapan yang menggunakan leksikon makan belum populer di masyarakat.

B. Saran

Saran hasil penelitian disusun berdasarkan pada kesimpulan dan hasil analisis yang telah dikemukakan sebelumnya. Saran yang peneliti usulkan sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian selanjutnya. Adapun saran yang diajukan sebagai berikut.

1. Penelitian penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia yang peneliti analisis masih terbatas, penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisis dengan kajian semantik lainnya, seperti semantik kognitif dan semantik generatif atau dengan kajian lainnya, seperti antropolinguistik atau etnosemantik yang bisa dikaitkan dengan budaya di Indonesia yang mengakibatkan ungkapan tersebut lahir.

2. Sumber data dalam penelitian penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia hanya diambil dari Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengambil sumber data melalui konteks kalimat yang diambil dari buku-buku cerita dan fungsi penggunaan ungkapan di masyarakat.


(5)

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Badudu, J. S. (2009). Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Jakarta: Buku Kompas.

Chaer, A. (2002). Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2009). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Chaer, A. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. & Leonie, A. (2004). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa IndonesiaEdisi

Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Destasari, S. U. (2010). Penggunaan Nama Binatang dalam Ungkapan Bahasa

Indonesia. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Djajasudarma, F.(2006). Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan

Kajian. Bandung: PT Refika Aditama.

Hermawan, G. (2007). Ungkapan yang Menggunakan Kata Mata dalam Bahasa

Indonesia. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kridalaksana, H. (2001). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana, H. (2007). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


(6)

112

Baniar Dwi Kustantia, 2014

Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Marisa, D. (2013). Pemakaian Ungkapan Kata Hati dalam Ungkapan Bahasa

Indonesia. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Moleong, L. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhammad. (2011). Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Muslich, M. (2008). Tata Bentuk Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Pateda, M. (2010). Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.

Puspitarini, M. (2012). Idiom Antar Suyatno Jadi Doktor. Okezone.com [Online]. Tersedia di: http://m.okezone.com/read/2012/07/09/373/661004. [Diakses 15 Oktober 2013].

Ramlan, M. (2001). Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: Karyono.

Ramlan, M.(2005). Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: Karyono.

Saidi, A. I. (2006). Bahasaku Mengapa Tubuhku. Pikiran Rakyat, 25 Februari.

Santi, N. (1992). Organ Tubuh sebagai Pembentuk Ungkapan dalam Bahasa

Indonesia. (Skripsi).Universitas Indonesia, Jakarta.

Setiawan, H. (2005). Bahasa Menunjukkan Satwa. Pikiran Rakyat, 24 September.

Sitaresmi, N.& Mahmud F. (2011). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Bandung: UPI Press.

Sudaryanto. (1998). Metode Linguistik Bagian Kedua: Metode dan Aneka Teknik