HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN EFIKASI DIRI PADA REMAJA DALAM PEMILIHAN JURUSAN.

(1)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GRAFIK ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat penelitian ... 7

E. Struktur Organisasi Skripsi... 8

BAB II DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DAN EFIKASI DIRI A. Kajian Pustaka ... 10

1. Dukungan Sosial Orang Tua ... 10

a. Pengertian Dukungan Sosial Orang Tua ... 10

b. Bentuk-Bentuk Dukungan Sosial Orang Tua ... 12

c. Sumber-Sumber Dukungan Sosial ... 18

d. Pengaruh Dukungan Sosial ... 19

2. Efikasi Diri ... 20

a. Pengertian Efikasi Diri ... 20


(2)

c. Sumber-Sumber Efikasi Diri ... 23

d. Proses Efikasi Diri ... 27

e. Aspek-Aspek Efikasi Diri ... 29

3. Remaja ... 30

a. Pengertian Remaja ... 30

b. Ciri-Ciri Masa Remaja ... 31

c. Tugas Perkembangan Remaja ... 34

4. Pemilihan Jurusan ... 35

a. Jurusan Studi ... 35

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jurusan ... 37

5. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 39

B. Kerangka Pemikiran ... 41

C. Hipotesis Penelitian ... 43

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 44

B. Metode Penelitian ... 46

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 46

D. Instrumen Penelitian ... 47

E. Analisis Instrumen Penelitian ... 52

F. Teknik Pengumpulan Data ... 56

G. Analisis Data ... 57

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 62

1. Gambaran Dukungan Sosial Orang Tua ... 62


(3)

3. Hubungan Antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan

Efikasi Diri dalam Memilih Jurusan ... 76

B. Pembahasan Hasil penelitian ... 79

1. Gambaran Dukungan Sosial Orang Tua ... 79

2. Gambaran Efikasi Diri ... 81

3. Hubungan Antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan Efikasi Diri dalam Memilih Jurusan ... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 89

B. Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 92

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 95


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Blue Print Uji Coba Instrumen Dukungan Sosial Orang Tua ... 48

Tabel 3.2 Bobot Alternatif Jawaban Instrumen Dukungan Sosial Orang Tua ... 49

Tabel 3.3 Blue Print Uji Coba Instrumen Efikasi Diri ... 49

Tabel 3.4 Bobot Alternatif Jawaban Instrumen Efikasi Diri ... 50

Tabel 3.5 Kategorisasi Skala ... 51

Tabel 3.6 Statistik Deskriptif Variabel Dukungan Sosial Orang Tua dan Efikasi Diri ... 51

Tabel 3.7 Pengkategorisasian Dukungan Sosial Orang Tua ... 52

Tabel 3.8 Pengkategorisasian Efikasi Diri ... 52

Tabel 3.9 Item-Item yang Layak Instrumen Dukungan Sosial Orang Tua ... 53

Tabel 3.10 Item-Item yang Layak Instrumen Efikasi Diri ... 54

Tabel 3.11 Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach... 55

Tabel 3.12 Reliabilitas Instrumen Dukungan Sosial Orang Tua Sebelum Uji Coba ... 55

Tabel 3.13 Reliabilitas Instrumen Dukungan Sosial Orang Tua Setelah Uji Coba ... 55

Tabel 3.14 Reliabilitas Instrumen Efikasi Diri Sebelum Uji Coba ... 55

Tabel 3.15 Reliabilitas Instrumen Efikasi Diri Setelah Uji Coba ... 55

Tabel 3.16 Hasil Uji Normalitas Kolmogorof-Smirnov ... 57

Tabel 3.17 Hasil Uji Linearitas ... 58

Tabel 3.18 Interpretasi Nilai r ... 59

Tabel 3.19 Kriteria Signifikansi Variabel ... 60

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Dukungan Sosial orang Tua ... 63

Tabel 4.2 Gambaran Dukungan Sosial Orang Tua pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 6 Bandung ... 63

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Dimensi-Dimensi Dukungan Sosial Orang Tua ... 65


(5)

Tabel 4.4 Gambaran Dukungan Emosional pada Siswa Kelas X di SMA

Negeri 6 Bandung... 65

Tabel 4.5 Gambaran Dukungan Penghargaan pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 6 Bandung... 66

Tabel 4.6 Gambaran Dukungan Instrumental pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 6 Bandung... 67

Tabel 4.7 Gambaran Dukungan Informasi pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 6 Bandung... 68

Tabel 4.8 Gambaran Dukungan Jaringan Sosial pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 6 Bandung ... 69

Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Variabel Efikasi Diri ... 71

Tabel 4.10 Gambaran Efikasi Diri dalam Memilih Jurusan pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 6 Bandung ... 71

Tabel 4.11 Statistik Deskriptif Dimensi-Dimensi Efikasi Diri ... 73

Tabel 4.12 Gambaran Dimensi Level pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 6 Bandung ... 73

Tabel 4.13 Gambaran Dimensi Generality pada Siswa Kelas X di SMANegeri 6 Bandung ... 74

Tabel 4.14 Gambaran Dimensi Strength pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 6 Bandung... 75

Tabel 4.15 Hasil Uji Korelasi ... 77

Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 78


(6)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Gambaran Dukungan Sosial Orang Tua pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 6 Bandung ... 64 Grafik 4.2 Gambaran Dukungan Emosional pada Siswa Kelas X di

SMA Negeri 6 Bandung ... 66 Grafik 4.3 Gambaran Dukungan Penghargaan pada Siswa Kelas X di

SMA Negeri 6 Bandung ... 67 Grafik 4.4 Gambaran Dukungan Instrumental pada Siswa Kelas X di

SMA Negeri 6 Bandung ... 68 Grafik 4.5 Gambaran Dukungan Informasi pada Siswa Kelas X di SMA

Negeri 6 Bandung ... 69 Grafik 4.6 Gambaran Dukungan Jaringan Sosial pada Siswa Kelas X di

SMA Negeri 6 Bandung ... 70 Grafik 4.7 Gambaran Efikasi Diri dalam Memilih Jurusan pada Siswa

Kelas X di SMA Negeri 6 Bandung ... 72 Grafik 4.8 Gambaran Dimensi Level pada Siswa Kelas X di SMA

Negeri 6 Bandung ... 74 Grafik 4.9 Gambaran Dimensi Generality pada Siswa Kelas X di SMA

Negeri 6 Bandung ... 75 Grafik 4.10 Gambaran Dimensi Strength pada Siswa Kelas X di SMA


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran-Lampiran ... 95

Lampiran 1 Adiministrasi Penelitian ... 96

Lampiran 2 Instrumen Format 1 dan 2 Sebelum Uji Coba ... 100

Lampiran 3 Instrumen Format 1 dan 2 Setelah Uji Coba ... 106

Lampiran 4 Skor Mentah Jawaban Responden pada Instrumen Sebelum Uji Coba ... 112

Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas ... 120

Lampiran 6 Skor Mentah Jawaban Responden pada Instrumen Setelah Uji Coba ... 125

Lampiran 7 Hasil Pengolahan Statistik SPSS ... 134


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa remaja merupakan masa di mana individu banyak mengambil

keputusan dalam berbagai hal (Santrock, 2002). Menurut Papalia dan Olds

(2009:8), “masa remaja adalah peralihan masa perkembangan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan besar pada aspek fisik,

kognitif, dan psikososial”. Pada masa ini, remaja mulai mengambil keputusan-keputusan tentang masa depan, salah satu tugas remaja sebagai

seorang siswa adalah memilih jurusan studi di Sekolah Menengah Atas.

Menurut UU Sisdiknas Tahun 2003, program penjurusan di Sekolah

Menengah Atas bertujuan untuk mempersiapkan siswa ke jenjang perguruan

tinggi dan mendidik siswa menjadi individu yang memiliki kemampuan

dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar serta mampu mengembangkan

kemampuan tersebut ke dalam dunia kerja.

Dalam mempersiapkan siswa ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,

Sekolah Menengah Atas memiliki tiga jurusan yaitu, jurusan Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA), jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan jurusan

Bahasa. Penjurusan dilaksanakan untuk lebih mengarahkan siswa belajar

berdasarkan minat dan kemampuan akademiknya (Widayanti, 2009). Sebuah

penelitian yang dilakukan oleh Sulistyawati (2007) membandingkan seberapa banyak siswa yang mengambil jurusan IPA dan IPS. Hasil menunjukkan


(9)

persentase jumlah siswa yang memilih jurusan IPA sebanyak 76% sedangkan persentase jumlah siswa yang memilih jurusan IPS sebanyak 20,45%. Dari

hasil penelitian tersebut, jurusan IPA masih menjadi pilihan favorit bagi para

siswa.

Memilih jurusan studi di Sekolah Menengah Atas merupakan salah satu

tugas perkembangan remaja khususnya dalam mempersiapkan karir ekonomi.

Remaja sudah mulai membuat rencana dalam memilih karir serta

mempersiapkan diri untuk menjalani karir tersebut. Pemilihan karir remaja

dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor

eksternal. Berk menyatakan bahwa “penentuan dan pemilihan karir seorang remaja ditentukan oleh berbagai faktor diantaranya orang tua, teman-teman,

gender, dan karakteristik individu itu sendiri seperti bakat minat, kepribadian,

dan intelektual” (www.psikologizone.com, 2009).

Dalam memilih jurusan, remaja harus siap menerima

konsekuensi-konsekuensi yang akan muncul dari pilihan jurusan yang akan mereka ambil.

Konsekuensi tersebut antara lain seperti tugas-tugas yang sulit serta

kegiatan-kegiatan yang mampu menguras tenaga dan pikiran mereka. Oleh karena itu,

remaja membutuhkan efikasi diri yang tinggi dalam memilih jurusan. Efikasi

diri merupakan salah satu faktor dari kepribadian individu yang

mempengaruhi remaja dalam pemilihan karir khususnya dalam memilih

jurusan di Sekolah Menengah Atas.

Efikasi diri adalah salah satu aspek penting yang harus dimiliki remaja


(10)

motivasi dan hasil dari proses belajar mereka. Bandura mendefinisikan efikasi

diri sebagai „keyakinan seseorang akan kapabilitasnya untuk mengorganisasikan dan melaksanakan rangkaian tindakan yang dibutuhkan

untuk menghasilkan pencapaian tertentu‟ (Woolfolk, 2009: 127).

Menurut Bandura, efikasi diri sangat berpengaruh terhadap prestasi

belajar remaja di sekolah (Santrock, 2007). Remaja dengan efikasi diri tinggi

akan memiliki motivasi yang tinggi dalam melaksanakan setiap tugasnya.

Mereka akan lebih aktif, berani, serta giat dalam berusaha dan menetapkan

tujuan yang ingin mereka capai terutama untuk masa depannya. Dengan

memilih jurusan yang tepat maka karirnya di masa depan akan lebih baik.

Memilih jurusan di Sekolah Menengah Atas merupakan dasar dari

pemilihan karir seorang individu. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh

Komandyahrini dan Hawadi (2008) menyatakan bahwa ada hubungan yang

signifikan antara self-efficacy dengan kematangan karir pada siswa program percepatan belajar. Hal ini berarti semakin tinggi self-efficacy siswa maka semakin tinggi pula kematangan karir pada siswa program percepatan belajar.

Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kematangan karir individu

dipengaruhi oleh efikasi diri yang tinggi. Oleh karena itu, remaja harus

memiliki efikasi diri yang tinggi dalam memilih jurusan sehingga tepat dalam

menentukan karirnya di masa depan.

Remaja yang memilih jurusan studi berdasarkan kemampuannya, maka

mereka akan memiliki efikasi diri yang tinggi terutama dalam mengerjakan


(11)

efikasi diri yang rendah mungkin menghindari pelajaran yang banyak

tugasnya, khususnya untuk tugas-tugas yang menantang, sedangkan siswa

dengan efikasi diri yang tinggi mempunyai keinginan yang besar untuk

mengerjakan tugas-tugasnya (Santrock, 2007).

Pemilihan jurusan studi di Sekolah Menengah Atas juga menjadi

perhatian yang penting bagi orang tua. Orang tua merupakan salah satu faktor

eksternal yang mempengaruhi remaja dalam memilih jurusan. Remaja sangat

membutuhkan dukungan sosial dari pihak lain terutama dari orang tuanya.

Menurut Sarafino (1994:102), “dukungan sosial adalah suatu bentuk kenyamanan, perhatian, penghargaan, ataupun bantuan yang diterima

individu dari orang yang berarti, baik secara perorangan maupun kelompok.” Dalam hal ini, remaja sangat membutuhkan perhatian, nasehat, dan

informasi-informasi dari orang tuanya. Dengan adanya dukungan dari orang tua, remaja

akan mengambil keputusan dengan tepat. Dengan keputusan yang tepat maka

mereka akan termotivasi untuk belajar dan mencapai prestasi yang lebih baik.

Dengan adanya dukungan sosial dari orang tua, remaja dapat

menjalankan setiap kegiatan pembelajaran dari jurusan yang telah mereka

pilih dengan baik. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Syarifa,

Mustami‟ah, dan Sulistiani (2011) menyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara dukungan sosial orang tua dengan komitmen terhadap tugas

(task commitment) pada siswa akselerasi tingkat SMA. Hal ini berarti semakin tinggi dukungan sosial orang tua maka semakin tinggi komitmen


(12)

sebaliknya semakin rendah dukungan sosial orang tua maka semakin rendah

pula komitmen terhadap tugas (task commitment) pada siswa akselerasi tingkat SMA. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa remaja yang

memiliki dukungan sosial tinggi maka mereka akan mampu mengerjakan

tugas-tugasnya dengan baik.

Dukungan sosial orang tua dan efikasi diri merupakan faktor penting

yang mempengaruhi remaja dalam memilih jurusan di Sekolah Menengah

Atas. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sulistyawati (2010) menyatakan

bahwa semakin tinggi dukungan sosial yang diterima mahasiswa maka semakin

tinggi self-efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi, dan sebaliknya semakin

rendah dukungan sosial yang diterima mahasiswa maka semakin rendah

self-efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi. Dari data tersebut, dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan efikasi diri mahasiswa dalam menyusun skripsi.

Berdasarkan fakta di atas, peneliti menjadi tertarik untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan efikasi diri dalam

memilih jurusan pada remaja di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung.

Penelitian dilaksanakan di sekolah tersebut dikarenakan masih terdapatnya

permasalahan yang terjadi antara orang tua dan remaja dalam memilih

jurusan. Salah satu kasus yang terdapat pada sekolah tersebut adalah seorang

siswa yang merasa tidak mampu masuk jurusan IPA namun kedua orang tua

memaksakan siswa tersebut masuk jurusan IPA. Akhirnya, siswa tersebut

sering tidak masuk pelajaran di jurusan IPA dan lebih sering diam di luar


(13)

B. Rumusan Masalah

Dalam memilih jurusan, remaja membutuhkan dukungan sosial dari orang

tua serta efikasi diri yang tinggi. Kedua aspek tersebut sangat berpengaruh

bagi remaja. Hal ini dikarenakan kedua faktor tersebut dapat mempengaruhi

motivasi dan hasil dari proses belajar mereka. Oleh karena itu, peneliti ingin

mengetahui ada tidaknya hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan

efikasi diri pada remaja dalam pemilihan jurusan. Untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan tersebut, peneliti menggunakan pertanyaan-pertanyaan

penelitian di bawah ini, yaitu:

1. Bagaimana gambaran dukungan sosial orang tua pada siswa kelas X di

SMA Negeri 6 Bandung?

2. Bagaimana gambaran efikasi diri dalam pemilihan jurusan pada siswa

kelas X di SMA Negeri 6 Bandung?

3. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara dukungan sosial

orang tua dengan efikasi diri dalam pemilihan jurusan pada siswa kelas X

di SMA Negeri 6 Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh gambaran tentang dukungan sosial orang tua pada


(14)

2. Untuk memperoleh gambaran tentang efikasi diri dalam pemilihan

jurusan pada siswa kelas X di SMA Negeri 6 Bandung.

3. Untuk memperoleh gambaran tentang ada tidaknya hubungan yang

positif dan signifikan antara dukungan sosial orang tua dengan efikasi

diri dalam pemilihan jurusan pada siswa kelas X di SMA Negeri 6

Bandung.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan

dalam bidang psikologi, khususnya Psikologi Perkembangan, Psikologi

Sosial, dan Psikologi Pendidikan, memberikan gambaran mengenai

hubungan antara dukungan sosial dengan efikasi diri serta menjadi

sumbangan pemikiran bagi peneliti selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Siswa

Sebagai pedoman dalam membentuk efikasi diri siswa ketika memilih

jurusan di sekolah. Siswa mampu merencanakan dan menjalankan

serangkaian aktivitas dalam mencapai jurusan yang diinginkan.

b. Orang Tua

Sebagai pedoman bagi orang tua dalam memberikan dukungan sosial

kepada anaknya. Orang tua mampu memberikan bantuan baik berupa


(15)

c. Sekolah

Sebagai pedoman dalam memberikan pengarahan kepada orang tua

dan siswa bahwa pemilihan jurusan di sekolah merupakan hal yang

penting. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama yang baik antara

orang tua, siswa, dan sekolah demi tercapainya keberhasilan siswa.

E. Struktur Organisasi Skripsi BAB I Pendahuluan

Bab I berisi uraian tentang latar belakang masalah yang mendasari

pentingnya diadakan penelitian, rumusan masalah, tujuan

penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, dan struktur

organisasi skripsi.

BAB II Kajian Pustaka

Bab II berisi uraian mengenai tinjauan teoritis yang digunakan

dalam membahas masalah penelitian, kerangka pemikiran, dan

hipotesis penelitian. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian

ini adalah teori dukungan sosial dan teori efikasi diri.

BAB III Metode Penelitian

Bab III berisi uraian yang menjelaskan tentang lokasi dan subjek

penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, validitas dan

reliabilitas alat ukur, teknik pengumpulan data, serta prosedur

pelaksanaan penelitian dan metode analisis data untuk melakukan


(16)

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab IV berisi uraian mengenai hasil dan analisis dari penelitian

serta bagaimana pembahasan dan interpretasi yang dilakukan

peneliti terhadap hasil yang diperoleh.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Bab V berisi uraian tentang kesimpulan dan saran-saran yang perlu

disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6

Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

tersebut dikarenakan di sekolah tersebut masih terdapat permasalahan yang

terjadi antara orang tua dan remaja dalam hal memilih jurusan. Banyaknya

orang tua yang memaksa anaknya untuk masuk jurusan favorit serta masih

banyak siswa yang tidak yakin dengan pilihan jurusannya.

Populasi adalah serumpun atau sekelompok objek yang menjadi masalah

sasaran penelitian (Masyhuri dan Zainuddin, 2008). Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 6 Bandung yaitu sebanyak

380 siswa.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010).

Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 86 siswa kelas X di SMA

Negeri 6 Bandung. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

teknik penarikan sampel acak sederhana (Simple Random Sampling). Teknik

simple random sampling ini adalah teknik pengambilan sampel di mana semua individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih

menjadi anggota sampel (Narbuko dan Achmadi, 2010). Pengambilan sampel

dilakukan dengan cara undian. Adapun langkah-langkahnya adalah:


(18)

2. Menulis kode yang berupa angka untuk semua kelas yang akan diteliti.

3. Menggulung dan memasukkan kertas tersebut ke sebuah kotak.

4. Mengocok baik-baik kotak tersebut.

5. Mengambil satu persatu gulungan tersebut sesuai kebutuhan. Kelas yang

terpilih menjadi sampel penelitian maka seluruh siswa yang ada di kelas

tersebut akan menjadi subjek yang diteliti.

Adapun untuk mengetahui jumlah sampel yang harus digunakan, peneliti

menggunakan rumus pengambilan sampel dari Slovin (Umar, 2004) yaitu:

n = N

1 + Ne2

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang dapat ditolerir yaitu sebesar 10%.

Jumlah sampel yang diperoleh adalah jumlah minimal, sehingga

jumlahnya dapat ditambah berkenaan dengan alat ukur yang dipakai.

Berdasarkan rumus Slovin, sampel pada penelitian ini sebanyak 79 siswa.

Namun, peneliti menambahkan beberapa subjek sehingga menjadi 86 siswa.

Penambahan subjek ini dilakukan sebagai persiapan apabila ada responden


(19)

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian kuantitatif merupakan

metode penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

hasilnya (Arikunto, 2010).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana

variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi-variasi-variasi pada satu atau lebih

faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi (Narbuko dan Achmadi,

2010). Korelasi dapat menghasilkan dan menguji suatu hipotesis mengenai

hubungan antara variabel atau untuk menyatakan besar kecilnya hubungan

antara dua variabel.

Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental. Peneliti hanya

mengumpulkan data tanpa memberikan perlakuan apapun terhadap data

tersebut, yang selanjutnya digunakan untuk tujuan penelitiannya.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Secara konseptual, variabel adalah segala sesuatu yang mempunyai

nilai berbeda atau bervariasi (Nasution dan Usman, 2007). Dalam

penelitian ini, terdapat dua variabel, yaitu:

a. Variabel bebas (X) : dukungan sosial orang tua.


(20)

2. Definisi Operasional

a. Variabel dukungan sosial orang tua

Dukungan sosial orang tua pada penelitian ini

dioperasionalisasikan sebagai seberapa tinggi bantuan yang dirasakan

anak dari orang tuanya, baik itu dukungan emosional, dukungan

penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasi, maupun

dukungan jaringan sosial sehingga anak merasa nyaman, diperhatikan,

dan dicintai.

b. Variabel efikasi diri dalam memilih jurusan

Efikasi diri dalam memilih jurusan dioperasionalisasikan sebagai

keyakinan atau kemantapan individu terhadap kemampuan diri dalam

mengatur serangkaian aktifitas yang dilakukan untuk memilih jurusan

studi yang mencakup tiga dimensi yaitu level, generality, dan

strength.

D. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Dukungan Sosial Orang Tua

Instrumen dukungan sosial orang tua yang akan digunakan dalam

penelitian ini mengacu kepada teori dukungan sosial yang dipaparkan

oleh Sarafino (1994), yaitu dukungan emosional, dukungan penghargaan,

dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan jaringan

sosial. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Berikut pemaparan instrumen dukungan sosial orang tua.


(21)

Tabel 3.1

Tabel Blue Print Uji Coba Instrumen Dukungan Sosial

No Dimensi Indikator Item

F Uf

1 Dukungan

Emosional

1. Merasakan adanya perhatian yang diberikan orang tua.

1,21 11,31

2. Merasakan perasaan aman dan nyaman dengan orang tua.

2,22 12,32

2 Dukungan

Penghargaan

1. Adanya pemberian penilaian positif dari orang tua.

3,23 13,33

2. Adanya pemberian dorongan untuk maju dari orang tua.

4,24 14,34

3 Dukungan

Instrumental

1. Adanya bantuan berupa jasa dari orang tua.

5,25 15,35

2. Adanya bantuan berupa materi dari orang tua.

6,26 16,36

4 Dukungan

Informasi

1. Adanya nasehat/saran yang diberikan oleh orang tua.

7,27 17,37

2. Adanya penjelasan/informasi dari orang tua.

8,28 18,38

5 Dukungan

Jaringan Sosial

1. Adanya kegiatan yang dilakukan bersama orang tua

9,29 19,39

2. Adanya pengakuan dari orang tua.

10,30 20,40

Total 40

Item-item yang disajikan berupa pernyataan positif (favourable) dan negatif (unfavourable). Setiap pernyataan memiliki lima alternatif jawaban, yaitu:


(22)

Tabel 3.2

Bobot Alternatif Jawaban Instrumen Dukungan Sosial Orang Tua

Alternatif Jawaban

Bobot Item Positif

(favourable)

Negatif

(unfavourable)

Sangat Sesuai 5 1

Sesuai 4 2

Agak Sesuai 3 3

Tidak Sesuai 2 4

Sangat Tidak Sesuai 1 5

Responden harus memilih salah satu dari lima pilihan jawaban

tersebut. Setiap jawaban memiliki nilainya masing-masing sesuai dengan

format di atas.

2. Instrumen Efikasi Diri

Instrumen efikasi diri dalam memilih jurusan yang akan digunakan

dalam penelitian ini mengacu kepada teori efikasi diri yang dipaparkan

oleh Albert Bandura (1997), yaitu level, generality, dan strength. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Berikut pemaparan kisi-kisi instrumen efikasi diri.

Tabel 3.3

Tabel Blue Print Uji Coba Instrumen Efikasi Diri

No Dimensi Indikator Item

F Uf

1 Level 1. Memiliki keyakinan dan usaha yang tinggi.

1,13,25 ,35

7,19

2. Adanya perencanaan yang matang. 2,14,26 ,36

8,20


(23)

kemampuan diri dalam menghadapi berbagai tugas.

2. Memiliki keyakinan terhadap kemampuan diri dalam menghadapi situasi-situasi sosial.

4,16,28 10,22, 32

3 Strength 1. Memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

5,17,29 11,23, 33 2. Memiliki komitmen yang tinggi. 6,18,30 12,24,

34

Total 36

Item-item yang disajikan berupa pernyataan positif (favourable) dan negatif (unfavourable). Setiap pernyataan memiliki lima alternatif jawaban, yaitu:

Tabel 3.4

Bobot Alternatif Jawaban Instrumen Efikasi Diri

Alternatif Jawaban

Bobot Item Positif

(favourable)

Negatif

(unfavourable)

Sangat Sesuai 5 1

Sesuai 4 2

Agak Sesuai 3 3

Tidak Sesuai 2 4

Sangat Tidak Sesuai 1 5

Responden harus memilih salah satu dari lima pilihan jawaban

tersebut. Setiap jawaban memiliki nilainya masing-masing sesuai dengan


(24)

3. Kategorisasi Skala

Kategorisasi merupakan usaha untuk menempatkan individu ke

dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut

suatu kontinum berdasarkan atribut tertentu (Azwar, 2008:107). Dalam

penelitian ini, peneliti mengelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu:

Tabel 3.5 Kategorisasi Skala

Kriteria Kategori

X < (μ - 1,0σ) Rendah

(μ - 1,0σ) ≤ X < (μ + 1,0 σ) Sedang

(μ + 1,0σ) ≤ X Tinggi

(Azwar, 2008:109)

Keterangan:

X = skor subjek

Μ = rata-rata baku Σ = deviasi standar baku

Kategorisasi ini berdasarkan pada nilai rata-rata dan standar deviasi

yang diperoleh dari masing-masing variabel yaitu variabel dukungan

sosial orang tua dan variabel efikasi diri.

Tabel 3.6

Stastistik Deskriptif Variabel Dukungan Sosial Orang Tua dan Efikasi Diri

N Rata-rata Deviasi Standar Minimum Maksimum Dukungan Sosial

Orang Tua

86 125.3023 11.25226 89.00 150.00

Efikasi Diri 86 121.8837 13.04510 88.00 145.00

Dari tabel 3.6 tersebut, maka didapat hasil pengkategorisasian untuk


(25)

Tabel 3.7

Pengkategorisasian Dukungan Sosial Orang Tua

Kriteria Kategori

x < 114,05 Rendah

114,05 ≤ x < 136,55 Sedang

136,55 ≤ x Tinggi

Tabel 3.8

Pengkategorisasian Efikasi Diri

Kriteria Kategori

x < 108,84 Rendah

108,84 ≤ x < 134,93 Sedang

134,93 ≤ x Tinggi

E. Analisis Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

a. Validitas Isi

Validitas adalah sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat

ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2010). Suatu tes atau

instrumen dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila

alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur

yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.

Validitas isi merupakan pengujian terhadap isi tes dengan analisis

rasional atau lewat professional judgment (Azwar, 2010:45). Untuk memastikan apakah item yang disusun oleh peneliti sudah sesuai atau

belum, maka peneliti meminta pendapat dari tiga orang ahli yakni tiga

dosen psikologi UPI yaitu Ibu Dra. Herlina, M.Pd., Psi., Bapak Drs.


(26)

b. Analisis Item

Analisis item dilakukan untuk mengetahui item-item yang layak

untuk diujikan. Pemilihan item-item ini menggunakan teknik korelasi

Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS versi 19 for Windows. Suatu item dikatakan layak jika memiliki koefisien korelasi r ≥ 0,30. Namun, jika jumlah item yang lolos masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka koefisien korelasi dapat diturunkan

dari 0,30 menjadi 0,25 (Azwar, 2008). Berdasarkan teori tersebut,

peneliti akhirnya menggunakan koefisien korelasi r ≥ 0,25. Hal ini dikarenakan banyaknya item yang tidak lulus analisis daya beda.

Setelah dilakukan analisis daya beda dengan menggunakan

program SPSS versi 19 for Windows, diperoleh 26 item yang layak yaitu nilai > 0,25 dan 14 item yang tidak layak yaitu nilai < 0,25.

Sebagian dari item yang tidak layak yaitu sebanyak 4 item diperbaiki

sedangkan 10 item lainnya dihilangkan. Secara lebih rinci item-item

tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.9

Item-item yang Layak Instrumen Dukungan Sosial Orang Tua

No Dimensi Item-item yang layak Total

1 Dukungan Emosional 2,11,21,12,22 5

2 Dukungan Penghargaan 3,4,13,14,23,24,33 7

3 Dukungan Instrumental 5,6,16,25,35 5

4 Dukungan Informasi 7,8,17,27,28,38 6

5 Dukungan Jaringan Sosial

9,10,19,20,29,30,40 7

Total 30


(27)

Sedangkan pada variabel efikasi diri, diperoleh 30 item yang layak

yaitu nilai > 0,25 dan 6 item yang tidak layak yaitu nilai < 0,25.

Seluruh item yang tidak layak yaitu sebanyak 6 item dihilangkan.

Secara lebih rinci item-item tersebut dapat dilihat dalam tabel di

bawah ini.

Tabel 3.10

Item-item yang Layak Instrumen Efikasi Diri

No Dimensi Item-item yang layak Total

1 Level 1,2,13,14,19,25,26,35,36 9

2 Generality 3,4,10,15,16,21,22,27,28,31,32 11 3 Strength 5,6,12,17,18,23,24,29,30,33 10

Total 30

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya (Azwar, 2010). Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila

dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek

yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur

dalam diri subjek memang belum berubah. Secara empirik, tinggi

rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut

koefisien reliabilitas (Azwar, 2010). Reliabilitas yang tinggi ditunjukkan

dengan nilai rxy mendekati angka 1 (Azwar, 2010). Dalam penelitian ini,

koefisien reliabilitas dihitung menggunakan SPSS versi 19 for Windows. Menurut Guilford (Sugiyono, 2012:184), kriteria koefisien reliabilitas


(28)

Tabel 3.11

Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach

Kriteria Koefisien

Sangat Reliabel >0,900

Reliabel 0,700-0,900

Cukup Reliabel 0,400-0,700

Kurang Reliabel 0,200-0,400

Tidak Reliabel <0,200

Tabel 3.12

Reliabilitas Instrumen Dukungan Sosial Orang Tua Sebelum Uji Coba

Cronbach's Alpha N of Items

.828 40

Tabel 3.13

Reliabilitas Instrumen Dukungan Sosial Orang Tua Setelah Uji Coba

Cronbach's Alpha N of Items

.868 30

Pada tabel di atas, didapatkan hasil uji reliabilitas pada instrumen

dukungan sosial orang tua sebelum uji coba sebesar 0,828 dan setelah uji

coba sebesar 0,868. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen dukungan

sosial orang tua termasuk ke dalam kategori reliabel.

Tabel 3.14

Reliabilitas Instrumen Efikasi Diri Sebelum Uji Coba Cronbach's Alpha N of Items

.880 36

Tabel 3.15

Reliabilitas Instrumen Efikasi Diri Setelah Uji Coba Cronbach's Alpha N of Items


(29)

Pada tabel tersebut, didapatkan hasil uji reliabilitas pada instrumen

efikasi diri sebelum uji coba sebesar 0,880 dan termasuk kategori reliabel.

Sedangkan hasil uji reliabilitas setelah uji coba sebesar 0,912 dan

termasuk kategori sangat reliabel.

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket atau

kuesioner. Kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pernyataan

mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti (Narbuko dan

Achmadi, 2010). Pada penelitian ini, peneliti membuat dua kuesioner.

Kuesioner pertama adalah dukungan sosial orang tua yang diturunkan dari

teori dukungan sosial yang dikemukakan oleh Sarafino (1994), sedangkan

kuesioner kedua adalah efikasi diri dalam memilih jurusan diturunkan dari

teori efikasi diri yang dikemukakan oleh Albert Bandura (1997).

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Dalam skala ini pernyataan-pernyataan atau pertanyaan yang diajukan, baik yang

positif maupun yang negatif dinilai oleh responden dengan lima pilihan

jawaban. Responden harus memilih salah satu dari lima pilihan jawaban

tersebut. Setiap jawaban memiliki nilainya masing-masing sesuai dengan


(30)

G. Analisis Data 1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah

data berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal

maka teknik yang digunakan adalah teknik parametrik sedangkan data

yang berdistribusi tidak normal maka teknik yang digunakan adalah

teknik nonparametrik. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai

probabilitasnya > 0,05. Sedangkan data berdistribusi tidak normal apabila

nilai probabilitasnya ≤ 0,05. Dalam melakukan uji normalitas ini peneliti menggunakan bantuan software SPSS versi 19.0 for Windows.

Tabel 3.16

Hasil Uji Normalitas Kolmogorof-Smirnov

Dukungan Sosial

Orang Tua Efikasi Diri

N 86 86

Normal Parametersa,b

Mean 125.3023 121.8837

Std. Deviation 11.25226 13.04510

Most Extreme Differences

Absolute .081 .094

Positive .081 .085

Negative -.065 -.094

Kolmogorov-Smirnov Z .751 .875

Asymp. Sig. (2-tailed) .626 .427

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Pada tabel uji normalitas di atas, didapatkan nilai p (Asymp. Sig) untuk dukungan sosial orang tua sebesar 0,626 dan efikasi diri sebesar 0,427.

Kedua hasil tersebut memiliki nilai lebih besar dari 0.05. Hal ini berarti


(31)

2. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Selain itu, uji linearitas

diharapkan dapat mengetahui taraf signifikansi penyimpangan dari

linearitas hubungan tersebut. Suatu hubungan dikatakan linear apabila

adanya kesamaan variabel, baik penurunan maupun kenaikan yang terjadi

pada kedua variabel tersebut. Bila angka signifikansi < 0,05 maka dapat

dikatakan berhubungan secara linier.

Tabel 3.17 Hasil Uji Linearitas

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 4545.938 1 4545.938 61.430 .000a

Residual 6216.201 84 74.002

Total 10762.140 85

a. Predictors: (Constant), Efikasi Diri

b. Dependent Variable: Dukungan Sosial Orang Tua

Pada tabel uji linearitas diatas, dapat dilihat nilai F hitung yaitu sebesar

61,430 lebih besar dari nilai F tabel yaitu sebesar 3,95. Untuk signifikansi

didapatkan hasil sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti

hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan efikasi diri dalam

memilih jurusan adalah linear. Dengan demikian variabel dukungan sosial


(32)

3. Uji Korelasi

Uji korelasi digunakan untuk melihat seberapa erat hubungan antara

variabel satu (V1) dan variabel kedua (V2), yaitu dukungan sosial orang tua

dan efikasi diri dalam memilih jurusan. Uji korelasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah uji korelasi Pearson Product Moment. Korelasi

Product Moment digunakan untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen.

Setelah diperoleh besarnya koefisien korelasi, maka untuk

menginterpretasikan koefisien korelasi tersebut digunakan pedoman

sebagai berikut (Arikunto, 2010):

Tabel 3.18 Interpretasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0,199 Sangat rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,000 Sangat kuat

Standarisasi yang harus dipenuhi untuk menggunakan korelasi

Product Moment Pearson adalah data dari kedua variabel harus membentuk distribusi normal. Uji korelasi ini akan dilakukan dengan


(33)

4. Uji Signifikansi

Uji signifikansi dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi

yang signifikan antara variabel pertama dengan variabel kedua. Kriteria

signifikansi korelasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.19

Kriteria Signifikansi Variabel Kriteria

Probabilitas > 0,05 Ho diterima

Probabilitas ≤ 0,05 Ho ditolak

5. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah seberapa besar kemampuan variabel

bebas dalam menjelaskan varians dari variabel terikatnya. Biasanya

digunakan untuk menganalisis seberapa besar kontribusi variabel bebas

terhadap variabel terikat yang dinyatakan dalam persentase (%). Secara

sederhana koefisien determinasi dihitung dengan menkuadratkan

koefisien korelasi.

(Sudjana,2005)

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi Pearson


(34)

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Persiapan

Peneliti mencari fenomena-fenomena yang menjadi masalah

penelitian, menentukan variabel yang akan diteliti, mencari tinjauan

pustaka yang mendukung, menentukan sampel yang akan digunakan,

menentukan alat ukur yang akan digunakan, dan melakukan uji coba pada

alat ukur yang akan digunakan.

2. Tahap Pelaksanaan

Peneliti mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan yaitu berupa

kuesioner, mengecek siswa yang akan menjadi sampel penelitian,

membagikan kuesioner kepada siswa tersebut, menjelaskan cara pengisian

kepada para siswa, dan mengumpulkan serta mengecek kuesioner yang

telah diisi oleh para responden.

3. Tahap Pengolahan Data

Peneliti melakukan skoring dan analisis data pada kuesioner yang

telah diisi oleh para responden.

4. Tahap Pembahasan

Peneliti membahas dan menginterpretasikan data hasil analisis

berdasarkan teori yang mendasarinya serta membuat kesimpulan dari

penelitian yang telah dilakukan.

5. Tahap Penyelesaian


(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sebagian besar siswa kelas X SMA Negeri 6 Bandung memiliki tingkat

dukungan sosial orang tua pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar siswa tersebut memiliki kecenderungan

mendapatkan perasaan nyaman, merasa dimiliki, dan dicintai oleh orang

tua mereka dengan cukup baik. Dengan adanya dukungan sosial orang

tua, siswa cukup mampu untuk memilih jurusan dengan baik. Hal ini

dikarenakan mereka memiliki hubungan yang baik dengan orang tua

sehingga mereka merasa segala sesuatu yang dilakukan akan mendapat

dukungan dari orang tua mereka.

2. Sebagian besar siswa kelas X SMA Negeri 6 Bandung memiliki tingkat

efikasi diri dalam memilih jurusan pada kategori sedang. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tersebut memiliki efikasi diri

yang cukup tinggi. Mereka cenderung mampu meyakini kemampuan

dirinya terutama dalam hal memilih jurusan, merasa yakin mampu

menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik, serta mampu menyikapi


(36)

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dukungan sosial

orang tua dengan efikasi diri dalam memilih jurusan pada siswa kelas X

SMA Negeri 6 Bandung. Semakin tinggi dukungan sosial orang tua yang

diterima maka semakin tinggi pula efikasi diri dalam memilih jurusan

pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Bandung. Sebaliknya, semakin rendah

dukungan sosial yang diterima maka semakin rendah pula efikasi diri

dalam memilih jurusan pada siswa tersebut.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti

mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

a. Sebaiknya siswa mampu menjalin hubungan yang baik dengan orang

tua agar dalam setiap mengalami permasalahan dapat saling berbagi

sehingga mudah dalam memecahkan permasalahan tersebut. Dalam

hal memilih jurusan, mereka dapat bertukar pikiran dengan orang tua

mengenai jurusan yang sesuai dengan kemampuan mereka sehingga

tepat dalam memilih jurusan.

b. Sebaiknya siswa memiliki keyakinan atau kemantapan terhadap

kemampuan yang dimilikinya dalam merencanakan jurusan yang akan

diambilnya, menyelesaikan tugas-tugas belajarnya, serta mampu

meningkatkan usaha-usahanya sehingga mampu untuk masuk jurusan


(37)

2. Orang Tua

a. Sebaiknya orang tua mampu memberikan dukungan baik berupa

pikiran, perhatian, kasih sayang, tenaga, maupun materi kepada

anaknya agar tepat dalam mengambil keputusan mengenai jurusan.

b. Sebaiknya orang tua mampu memberikan kepercayaan kepada

anaknya dalam mengambil keputusan mengenai jurusan sehingga

anak tidak merasa mendapatkan paksaan dari orang tuanya.

3. Pihak Sekolah

a. Sebaiknya pihak sekolah mampu memberikan pengarahan kepada

siswa beserta orang tuanya mengenai pentingnya program penjurusan

di sekolah.

b. Sebaiknya pihak sekolah mampu bekerja sama dengan orang tua

siswa terutama dalam proses pembelajaran sehingga siswa mencapai

keberhasilan akademik.

4. Peneliti Selanjutnya

a. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mampu menggali lebih dalam

aspek-aspek lain yang mempengaruhi efikasi diri dalam memilih

jurusan selain dari dukungan sosial orang tua.

b. Diharapkan mampu memperbaiki dan menambah instrumen penelitian

yang sudah ada sesuai dengan masalah penelitian.

c. Sebaiknya memperbanyak sampel penelitian sehingga hasil menjadi


(38)

DAFTAR PUSTAKA

Adicondro, N., dan Purnamasari, A. (2011). Efikasi Diri, Dukungan Sosial Keluarga, dan Self Regulated Learning pada Siswa Kelas VIII. Jurnal Humanitas 8, (1), 17-27

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar, S. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Azwar, S. (2008). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bandura, A. (1997). Self-Efficacy:The Exercise of Control. New York: W. H.

Freeman and company

Feist, J., dan Feist, G.J. (2011). Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika. Hurlock, E.B.(1980). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga

Komandyahrini, E., Reni, A., & Hawadi. (2008). “Hubungan Self-Efficacy dan

Kematangan dalam Memilih Karir Siswa Program Percepatan Belajar”. Jurnal Keberbakatan & Kreatifitas. 2, (1) : 1-12.

Kuntjoro Z, S. (2002). Dukungan Sosial Pada Lansia. [Online]. Tersedia: http://www.e-psikologi.com/epsi/lanjutusia_detail.asp?id=183 [3 Juli 2012]

Legowo, V.A, Yuwono, S., dan Rustam, A. (2009). Correlation Between Self Efficacy and Perception Of Leadhership Transformational Style with Job Participation On The Employees. Jurnal Psikohumanika. 2, (1): 22-32

Masyhuri, dan Zainuddin, M. (2008). Metode Penelitian, Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung: PT Refika Aditama

Narbuko, C., dan Achmadi, A. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara


(39)

Nasution, M.E., dan Usman, H. (2007). Proses Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI

Papalia, D.E., Olds, S.W., dan Feldman, R.D. (2009). Human Development, Perkembangan Manusia. Jakarta: Salemba Humanika

Santrock, J.W. (2002). Life-Span Development, Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga

Santrock, J.W. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana

Sarafino, E.P. (1994). Health Psychology: Biopsychosocial and Interactions. United States of American: John Wiley & Sons, Inc.

Setiadi, Riswanda. (2010). SELF EFFICACY in Indonesian Literacy Teaching Context: A Theoritical and Empirical Perspective. Bandung: Rizki Press Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Sulistyawati, I. (2010). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Self-Efficacy Mahasiswa Dalam Menyusun Skripsi. Jurnal Psikologi Sosial, 1, (1): 1-12

Sulistyawati, N. (2007). “Fenomena Penjurusan IPA dan IPS Kelas X SMA Negeri 1 Genteng Tahun Pelajaran 2006-2007”. Jurnal Satwika Saktamangajya,33.

Syarifa, A., Mustami’ah, D., dan Sulistiani, W. (2011). “Hubungan antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan Komitmen terhadap Tugas (Task Commitment) pada Siswa Akselerasi Tingkat SMA”. Jurnal INSAN 13, (1), 1-11.

Tanpa Nama. (2011). Remaja, Pekerjaan, dan Pemilihan Karir. [Online]. Tersedia: www.psikologizone.com/remaja-pekerjaan-dan-pemilihan-karir/06511269 [29 Juli 2012]


(40)

Widayanti, N. (2009). Pemilihan Jurusan di SMA. [Online]. Tersedia: http://bimbingankarir.wordpress.com/2009/06/16/pemilihan-jurusan-di sma/ [5 Juli 2012]

Woolfolk, A. (2009). Educational Psychology: Active Learning Edition. Yogyakarta: Pustaka Pelajar


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sebagian besar siswa kelas X SMA Negeri 6 Bandung memiliki tingkat dukungan sosial orang tua pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tersebut memiliki kecenderungan mendapatkan perasaan nyaman, merasa dimiliki, dan dicintai oleh orang tua mereka dengan cukup baik. Dengan adanya dukungan sosial orang tua, siswa cukup mampu untuk memilih jurusan dengan baik. Hal ini dikarenakan mereka memiliki hubungan yang baik dengan orang tua sehingga mereka merasa segala sesuatu yang dilakukan akan mendapat dukungan dari orang tua mereka.

2. Sebagian besar siswa kelas X SMA Negeri 6 Bandung memiliki tingkat efikasi diri dalam memilih jurusan pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tersebut memiliki efikasi diri yang cukup tinggi. Mereka cenderung mampu meyakini kemampuan dirinya terutama dalam hal memilih jurusan, merasa yakin mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik, serta mampu menyikapi situasi-situasi yang berbeda.


(2)

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dukungan sosial orang tua dengan efikasi diri dalam memilih jurusan pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Bandung. Semakin tinggi dukungan sosial orang tua yang diterima maka semakin tinggi pula efikasi diri dalam memilih jurusan pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Bandung. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial yang diterima maka semakin rendah pula efikasi diri dalam memilih jurusan pada siswa tersebut.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

a. Sebaiknya siswa mampu menjalin hubungan yang baik dengan orang tua agar dalam setiap mengalami permasalahan dapat saling berbagi sehingga mudah dalam memecahkan permasalahan tersebut. Dalam hal memilih jurusan, mereka dapat bertukar pikiran dengan orang tua mengenai jurusan yang sesuai dengan kemampuan mereka sehingga tepat dalam memilih jurusan.

b. Sebaiknya siswa memiliki keyakinan atau kemantapan terhadap kemampuan yang dimilikinya dalam merencanakan jurusan yang akan diambilnya, menyelesaikan tugas-tugas belajarnya, serta mampu meningkatkan usaha-usahanya sehingga mampu untuk masuk jurusan


(3)

2. Orang Tua

a. Sebaiknya orang tua mampu memberikan dukungan baik berupa pikiran, perhatian, kasih sayang, tenaga, maupun materi kepada anaknya agar tepat dalam mengambil keputusan mengenai jurusan. b. Sebaiknya orang tua mampu memberikan kepercayaan kepada

anaknya dalam mengambil keputusan mengenai jurusan sehingga anak tidak merasa mendapatkan paksaan dari orang tuanya.

3. Pihak Sekolah

a. Sebaiknya pihak sekolah mampu memberikan pengarahan kepada siswa beserta orang tuanya mengenai pentingnya program penjurusan di sekolah.

b. Sebaiknya pihak sekolah mampu bekerja sama dengan orang tua siswa terutama dalam proses pembelajaran sehingga siswa mencapai keberhasilan akademik.

4. Peneliti Selanjutnya

a. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mampu menggali lebih dalam aspek-aspek lain yang mempengaruhi efikasi diri dalam memilih jurusan selain dari dukungan sosial orang tua.

b. Diharapkan mampu memperbaiki dan menambah instrumen penelitian yang sudah ada sesuai dengan masalah penelitian.

c. Sebaiknya memperbanyak sampel penelitian sehingga hasil menjadi lebih akurat.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Adicondro, N., dan Purnamasari, A. (2011). Efikasi Diri, Dukungan Sosial Keluarga, dan Self Regulated Learning pada Siswa Kelas VIII. Jurnal Humanitas 8, (1), 17-27

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar, S. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Azwar, S. (2008). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bandura, A. (1997). Self-Efficacy:The Exercise of Control. New York: W. H.

Freeman and company

Feist, J., dan Feist, G.J. (2011). Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika. Hurlock, E.B.(1980). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga

Komandyahrini, E., Reni, A., & Hawadi. (2008). “Hubungan Self-Efficacy dan

Kematangan dalam Memilih Karir Siswa Program Percepatan Belajar”.

Jurnal Keberbakatan & Kreatifitas. 2, (1) : 1-12.

Kuntjoro Z, S. (2002). Dukungan Sosial Pada Lansia. [Online]. Tersedia: http://www.e-psikologi.com/epsi/lanjutusia_detail.asp?id=183 [3 Juli 2012]

Legowo, V.A, Yuwono, S., dan Rustam, A. (2009). Correlation Between Self Efficacy and Perception Of Leadhership Transformational Style with Job Participation On The Employees. Jurnal Psikohumanika. 2, (1): 22-32 Masyhuri, dan Zainuddin, M. (2008). Metode Penelitian, Pendekatan Praktis dan

Aplikatif. Bandung: PT Refika Aditama


(5)

Nasution, M.E., dan Usman, H. (2007). Proses Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI

Papalia, D.E., Olds, S.W., dan Feldman, R.D. (2009). Human Development, Perkembangan Manusia. Jakarta: Salemba Humanika

Santrock, J.W. (2002). Life-Span Development, Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga

Santrock, J.W. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana

Sarafino, E.P. (1994). Health Psychology: Biopsychosocial and Interactions. United States of American: John Wiley & Sons, Inc.

Setiadi, Riswanda. (2010). SELF EFFICACY in Indonesian Literacy Teaching Context: A Theoritical and Empirical Perspective. Bandung: Rizki Press Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sulistyawati, I. (2010). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Self-Efficacy Mahasiswa Dalam Menyusun Skripsi. Jurnal Psikologi Sosial, 1, (1): 1-12 Sulistyawati, N. (2007). “Fenomena Penjurusan IPA dan IPS Kelas X SMA

Negeri 1 Genteng Tahun Pelajaran 2006-2007”. Jurnal Satwika Saktamangajya,33.

Syarifa, A., Mustami’ah, D., dan Sulistiani, W. (2011). “Hubungan antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan Komitmen terhadap Tugas (Task Commitment) pada Siswa Akselerasi Tingkat SMA”. Jurnal INSAN 13, (1), 1-11.

Tanpa Nama. (2011). Remaja, Pekerjaan, dan Pemilihan Karir. [Online]. Tersedia: www.psikologizone.com/remaja-pekerjaan-dan-pemilihan-karir/06511269 [29 Juli 2012]


(6)

Widayanti, N. (2009). Pemilihan Jurusan di SMA. [Online]. Tersedia: http://bimbingankarir.wordpress.com/2009/06/16/pemilihan-jurusan-di sma/ [5 Juli 2012]

Woolfolk, A. (2009). Educational Psychology: Active Learning Edition. Yogyakarta: Pustaka Pelajar