PENGARUH PENGELOLAAN PANTAI TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN DI KAWASAN WISATA PANTAI PONDOK BALI.

(1)

PENGARUH PENGELOLAAN PANTAI TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN DI KAWASAN WISATA PANTAI PONDOK BALI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Pada Program Studi Manajemen Resort dan Leisure

Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh : Anggi Susilowati

0900955

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PENGARUH PENGELOLAAN PANTAI TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN DI KAWASAN WISATA PANTAI PONDOK BALI

Oleh Anggi Susilowati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Anggi Susilowati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN ANGGI SUSILOWATI

0900955

PENGARUH PENGELOLAAN PANTAI TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN DI KAWASAN WISATA PANTAI PONDOK BALI

Disetujui dan Disahkan Oleh : Pembimbing I

Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd 196205121987031002

Pembimbing II Iwan Setiawan, S.pd, M.si

197106041999031002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen Resort dan Leisure Fitri Rahmafitria, SP., M.Si


(4)

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi operasional ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Tinjauan pustaka ... 9

1. Pariwisata dan istilah-istilah pariwisata ... 9

2. Pengertian wisata ... 9

3. Pengertian pariwisata ... 9

4. Pengertian kepariwisataan ... 10

5. Kawasan wisata ... 10

6. Pesisir/pantai ... 12

7. Pengelolaan wilayah pesisir ... 13

8. Ekosistem pesisir ... 16

9. Lingkungan pesisir/pantai ... 20

10.Permasalahan pembangunan wilayah pesisir dan lautan ... 23

11.Pengelola/Lembaga dalam pengelolaan pesisir/ pantai ... 30


(5)

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Hipotesis ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

1. Lokasi Penelitian ... 38

2. Waktu Penelitian ... 38

B. Desain Penelitian ... 38

C. Variabel Penelitian ... 39

D. Alat Pengumpul Data ... 45

E. Populasi dan Sampel ... 45

1. Populasi ... 45

2. Sampel ... 45

F. Teknik Pengumpulan Data ... 47

G. Instrumen Penelitian ... 48

1. Pendekatan Rating Scale ... 48

2. Uji Validitas ... 48

3. Uji Reabilitas ... 50

H. Rancangan Teknik Analisis Data ... 51

1. Garis Kontinum ... 51

2. Method of Successive Interval (MSI) ... 53

3. Uji Normalitas ... 53

4. Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana ... 53

5. Koefisien Determinasi ... 54

6. Uji Hipotesis ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Hasil Penelitian ... 56


(6)

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Analisis Data ... 60

a. Analisis pernyataan responden mengenai pengelolaan pantai (Variabel X) ... 60

b. Rekapitulasi pernyataan wisatawan mengenai pengelolaan pantai (Variabel X) ... 69

c. Analisis pernyataan responden mengenai lingkungan pantai (Variabel Y) . 70 d. Rekapitulasi pernyataan responden mengenai lingkungan pantai (Variabel Y) ... 80

3. Hasil Pengujian Statistik ... 82

a. Uji normalitas ... 82

b. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 83

c. Analisis Koefisien Determinasi ... 84

d. Pengujian Hipotesis ... 85

B. Pembahasan ... 86

1. Pengelolaan Pantai ... 86

2. Lingkungan Pantai ... 87

3. Pengaruh Pengelolaan Pantai terhadap Lingkungan Pantai ... 88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 90

A. Kesimpulan ... 90

B. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 94 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(7)

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Derajat keterlibatan masyarakat ... 35

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 40

Tabel 3.2 Jumlah responden ... 47

Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Pengelolaan Kawasan Wisata (X) ... 50

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Lingkungan Pantai (Y) ... 51

Tabel 3.5 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 52

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas pengelolaan Kawasan Wisata dan Lingkungan Pantai ... 53

Tabel 4.1 Tanggapan Responden tentang Frekuensi penanaman hutan mangrove ... 69

Tabel 4.2 Tanggapan Responden tentang Frekuensi penanaman terumbu karang ... 69

Tabel 4.3 Tanggapan Responden mengenai luas pemanfaatan daerah pantai ... 70

Tabel 4.4 Tanggapan Responden tentang luas pengembangan daerah pantai ... 71

Tabel 4.5 Tanggapan Responden tentang luas tembok/tanggul laut ... 72

Tabel 4.6 Tanggapan Responden tentang luas pemecah gelombang... 73

Tabel 4.7 Tanggapan Responden tentang adanya website ... 74

Tabel 4.8 Tanggapan Responden tentang adanya informasi/papan informasi di kawasan wisata ... 75

Tabel 4.9 Tanggapan Responden tentang tingkat keramahan masyarakat terhadap wisatawan ... 77


(8)

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.10 Tanggapan Responden tentang tingkat kepedulian pemerintah

memberikan mata pencaharian terhadap masyarakat ... 78

Tabel 4.11 Rekapitulasi hasil jawaban responden terhadap indicator pengelolaan kawasan wisata (X) ... 79

Tabel 4.12 Tanggapan Responden tentang adanya sampah ... 81

Tabel 4.13 Tanggapan Responden tentang kebersihan air laut ... 82

Tabel 4.14 Tanggapan Responden tentang keadaan terumbu karang ... 83

Tabel 4.15 Tanggapan Responden tentang keadaan hutan mangrove ... 84

Tabel 4.16 Tanggapan Responden tentang tingkat abrasi ... 85

Tabel 4.17 Tanggapan Responden tentang perburuan ekosistem pantai ... 86

Tabel 4.18 Tanggapan Responden tentang masyarakat bekerja di Kawasan Wisata ... 87

Tabel 4.19 Tanggapan Responden tentang masyarakat sebagai supplier di kawasan wisata ... 88

Tabel 4.20 Tanggapan Responden tentang masyarakat mendanai sendiri mata pencahariannya di kawasan wisata ... 89

Tabel 4.21 Tanggapan Responden tentang keadaan tembok/tanggul laut ... 90

Tabel 4.22 Tanggapan Responden tentang keadaan pemecah gelombang ... 91

Tabel 4.23 Rekapitulasi hasil jawaban responden terhadap indikator lingkungan pantai (Y) ... 92


(9)

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 36

Gambar 3.1 Lokasi Pantai Pondok Bali ... 38

Gambar 3.2 Garis kontinum ... 61

Gambar 4.1 Garis kontinum frekuensi penanaman hutan mangrove ... 61

Gambar 4.2 Garis kontinum frekuensi penanaman terumbu karang ... 62

Gambar 4.3 Garis kontinum luas pemanfaatan daerah pantai ... 63

Gambar 4.4 Garis kontinum luas pengembangan daerah pantai ... 63

Gambar 4.5 Garis kontinum luas tembok/tanggul laut ... 64

Gambar 4.6 Garis kontinum luas pemecah gelombang ... 65

Gambar 4.7 Garis kontinum adanya website ... 66

Gambar 4.8 Garis kontinum adanya informasi/papan informasi di kawasan wisata ... 67

Gambar 4.9 Garis kontinum tingkat keramahan masyarakat terhadap wisatawan .. 67

Gambar 4.10 Garis kontinum tingkat kepedulian pemerintah memberikan mata pencaharian untuk masyarakat ... 68

Gambar 4.11 Garis kontinum rekapitulasi pengelolaan pantai ... 69


(10)

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.13 Garis kontinum kebersihan air laut ... 72

Gambar 4.14 Garis kontinum keadaan terumbu karang ... 73

Gambar 4.15 Garis kontinum keadaan hutan mangrove ... 74

Gambar 4.16 Garis kontinum tingkat abrasi ... 75

Gambar 4.17 Garis kontinum perburuan ekosistem pantai ... 76

Gambar 4.18 Garis kontinum masyarakat bekerja di kawasan wisata ... 76

Gambar 4.19 Garis kontinum masyarakat sebagai supplier di kawasan wisata ... 77

Gambar 4.20 Garis kontinum masyarakat mendanai sendiri mata pencahariannya di kawasan wisata ... 78

Gambar 4.21 Garis kontinum keadaan tembok/tanggul laut ... 79

Gambar 4.22 Garis kontinum keadaan pemecah gelombang ... 80


(11)

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Anggi Susilowati; Pengaruh Pengelolaan Pantai terhadap Kualitas Lingkungan di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali, dibawah bimbingan Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd dan Iwan Setiawan, S.Pd, M.Si.

Kawasan wisata pantai Pondok Bali merupakan salah satu kawasan wisata bahari yang terletak di Pamanukan. Daya tarik dari pantai Pondok Bali adalah alam dan lingkungannya. Pada kawasan wisata pantai Pondok Bali keberadaan pengelola dan kelestarian lingkungan sangat penting. Permasalahan yang ada di pantai Pondok Bali adalah abrasi. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian mengenai Pengaruh Pengelolaan Pantai terhadap Lingkungan Pantai di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian adalah pengelola (Disbudparpora Kabupaten Subang), masyarakat dan wisatawan yang ada di pantai pondok bali yaitu sebanyak 98 orang. Pengambilan sampel dengan cara random sampling. Teknik analisis data dilakukan dengan uji normalitas, analisis regresi linier sederhana dan koefisien korelasi product moment. Pengelolaan pantai di kawasan wisata pantai pondok bali tidak baik, pengelola tidak melakukan pengelolaan menurut aspek-aspek yang ada. Kualitas lingkungan pantai di kawasan wisata pantai Pondok Bali cukup, lingkungan pantai Pondok Bali mengalami kerusakan akibat abrasi namun masih banyak ekosistem yang bisa ditemui. Lingkungan pantai Pondok Bali hanya dipengaruhi 0,06 % oleh faktor pengelolaan, sisanya dipengeruhi oleh faktor alam seperti abrasi, sumber daya alam yang tidak dapat pulih serta sumber daya alam yang membutuhkan waktu lama untuk pulih.


(12)

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Anggi Susilowati; Influence the Management of Coastal Environmental Quality in Tourist Area Pondok Bali Beach, under the guidance of Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd dan Iwan Setiawan, S.Pd, M.Si.

Pondok Bali beach is tourist area is one of the marine tourism area located in Pamanukan. The charms of Pondok Bali's beach is nature and the environment. In the tourist areas of Pondok Bali beach where the management and preservation of the environment is very important. The problems that exist in Pondok Bali beach is abrasion. Based on the researchers conducted a study on the Influence of Coastal Environmental Management in Tourism Regions Pondok Bali beach. This study used a descriptive quantitative method. The samples were managers (Disbudparpora Subang), the public and tourists in Pondok Bali beach that as many as 98 people. Sampling by means of random sampling. The data analysis techniques normality test, simple linear regression analysis and product moment correlation coefficient. Management of the beach in the tourist area of Pondok Bali beach is not good, the manager does not perform according to management aspects exist. The quality of the coastal environment in the tourist area of Pondok Bali beach enough, environmental Pondok Bali beach damaged by abrasion but still many ecosystems that can be found. Pondok Bali beach environment affected only 0.06% by the factor of management, the rest affected by natural factors such as abrasion, natural resources that can not be recovered as well as the natural resources that take a long time to recover.


(13)

1

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Alam atau lingkungan sangat penting bagi Pariwisata di Indonesia, karena Indonesia adalah salah satu negara yang terkenal dengan keindahan serta kekayaan alamnya di mata dunia. Karena alamnya Indonesia menjadi salah satu tujuan kunjungan wisatawan dari berbagai dunia. Pariwisata di Indonesia sangat tergantung dengan keadaan alam serta lingkungan yang indah. Maka dari itu masyarakat Indonesia harus selalu menjaga alam serta lingkungan di Indonesia.

Pembangunan kepariwisataan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja, mendorong pemerataan kesempatan berusaha, mendorong pemerataan pembangunan nasional dan memberikan kontribusi dalam penerimaan devisa negara yang dihasilkan dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), serta berperan dalam mengentaskan kemiskinan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pariwisata juga berperan dalam upaya meningkatkan jati diri bangsa dan mendorong kesadaran dan kebanggaan masyarakat terhadap kekayaan alam dan budaya bangsa dengan memperkenalkan kekayaan alam dan budaya (Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Tentang Rencana Strategis Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2010-2014)

Indonesia memiliki banyak jenis-jenis wisata diantaranya adalah wisata bahari, ekowisata, wisata budaya, wisata belanja dan wisata agro. Semua itu dapat ditemui di Indonesia. Salah satu jenis wisata yang sangaq t diminati di Indonesia adalah wisata bahari karena pantai di Indonesia sangatlah melimpah serta sangat indah maka dari itu wisata bahari sangat diminati di Indonesia bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Salah satu wisata pantai yang berpotensi adalah pantai Pondok Bali yang berada di Pamanukan, pantai Pondok Bali mempunyai keindahan yang sangat patut untuk kita nikmati. Kawasan wisata pantai Pondok Bali terletak di Desa


(14)

2

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mayangan, Kecamatan Pamanukan, Subang Jawa Barat – Indonesia. Adapun waktu tempuh yaitu dari Kota Subang sekitar 40 menit ke arah utara sedangkan dari Bandung sekitar 2,5 jam dan dari Jakarta via tol Cikopo lalu masuk jalur pantura dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam serta dari Pamanukan kurang lebih 15 menit. Kawasan wisata pantai Pondok Bali merupakan satu-satunya pantai yang berada di Pamanukan – Subang. Maka dari itu pantai pondok bali menjadi daya tarik bagi masyarakat sekitar Pamanukan, selain keindahan yang dimiliki, kawasan wisata pantai Pondok Bali juga memberikan penghasilan bagi masyarakat sekitarnya. Yang menjadi ciri khas kawasan wisata pantai Pondok Bali ialah hamparan pasir putih yang membentang di sepanjang bibir pantai. Aneka kegiatan yang bisa dilakukan oleh para wisatawan seperti berenang, memancing di laut, serta menikmati keindahan pantainya terutama disaat matahari tenggelam atau yang lebih dikenal dengan sunset. Sunset di kawasan wisata pantai Pondok Bali tidak kalah dengan sunset di pantai-pantai terkenal di Bali. Kawasan wisata pantai Pondok Bali ini memiliki view yang indah dengan pasir putihnya.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Tisno (057256)

“Pengembangan Pantai Pondok Bali Sebagai Kawasan Wisata Bahari di kabupaten Subang” Manajemen Resort & Leisure, Tahun 2012 menyatakan

bahwa : Pengembangan dan Pengelolaan yang kurang baik dan tepat juga dirasakan di Pantai Pondok Bali yang terletak di Desa Mayangan, kecamatan Legonkulon, kabupaten Subang. Dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Tisno masih banyak permasalahan lain yang menyebabkan pantai pondok bali kurang diminati sebagai daerah kunjungan wisata, yaitu kurangnya fasilitas penunjang kegiatan wisata dan sering terjadi air laut pasang yang mengakibatkan jalan disekitar desa menjadi tergenang oleh air laut.

Indonesia sebagai negara maritim yang terbesar di dunia yang berarti memiliki pantai/pesisir yang terpanjang, merupakan tuntutan dan kebutuhan untuk menyempurnakan pengelolaan pantai, dengan demikian diharapkan pemanfaatan sumberdayanya dapat terlaksana lebih efektif dan efisien, dapat secara produktif dan optimal dalam kerangka pembangunan yang berkelanjutan, yang berwawasan


(15)

3

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lingkungan perlu dukungan peningkatan pengetahuan dan keterampilan para perencana pembangunan serta diperlukan pula dana dan kesadaran masyarakat menjadi kelestarian lingkungan terutama pada kawasan pesisir dan laut disamping peraturan perundang-undangan untuk mengurangi/membatasi dilakukannya tindakan-tindakan yang negatif terhadap kelestarian lingkungan. Pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya kawasan pesisir dan laut telah mendapat perhatian yang semakin penting oleh sebagian besar negara-negara yang mempunyai pantai luas/panjang. Terdapat kecenderungan bahwa wilayah pantai mengalami kerusakan karena faktor alam (abrasi) atau akibat dari ulah manusia yang sengaja atautidak sengaja merusak lingkungan (Adisasmita, 2006:63). Jika pengelolaan disuatu kawasan wisata baik maka pengelola akan selalu memperhatikan segala aspek pariwisata agar kawasan selalu tetap terjaga kelestarian serta keindahannya. di kawasan wisata pantai Pondok Bali hal utama yang ditawarkan adalah lingkungan, alam serta pantai yang menjadi daya tarik bagi para pengunjung yang datang ke kawasan wisata pantai Pondok Bali. Pengelolaan yang baik dan benar harus diterapkan di kawasan wisata pantai Pondok Bali agar daya tarik utama yaitu lingkungan di pantai Pondok Bali selalu terjaga agar tingkat kunjungan wisatawan dapat terus meningkat serta kawasan wisata pantai Pondok Bali semakin berkembang, namun kenyataannya pengelola pantai Pondok Bali kurang memperhatikan pengelolaan pantai menurut aspek-aspek yang benar sehingga lingkungan di kawasan wisata pantai Pondok Bali kurang diperhatikan dan menjadikan lingkungannya terbengkalai sehingga lingkungan di pantai Pondok Bali menjai rusak akibat abrasi yang terjadi. Akibatnya minat wisatawan untuk berkunjung ke pantai Pondok Bali menjadi berkurang.

Menurut Penulis peran yang paling besar untuk kawasan wisata pantai pondok bali adalah pengelolaan yang dilakukan oleh pihak pengelola (Pemerintah Kabupaten Subang dan Masyarakat sekitar Pondok Bali). Sejauh mana usaha dari pengelola dalam mengembangkan kawasan wisata pantai Pondok Bali, jika pengelolaan yang dilakukan benar dan memperhatikan segala aspek dari suatu


(16)

4

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kawasan wisata maka suatu kawasan wisata tersebut akan terus berkembang dan semakin baik.

Kawasan wisata pantai Pondok Bali di kelola oleh pihak swasta. Surat keputusan tersebut menyatakan perjanjian kerjasama kontrak tempat usaha wisata pantai Pondok Bali antara Pemerintah Kabupaten Subang dengan pihak pengelola kedua. Pihak swasta yang sudah mengelola kawasan ini antara lain CV.Matahari Terbit kemudian di ganti dengan CV.Arema yang dinyatakan mengundurkan diri pada tahun 2013 dan sekarang kawasan wisata ini dikelola langsung oleh pihak DISBUDPARPORA Kabupaten Subang.

Oleh karena itu peranan Pemerintah Daerah maupun masyarakat sekitar sangat penting bagi pengelolaan pantai pondok bali agar menjadi kawasan wisata yang menarik dan lebih berkembang. Karena pengelolaan adalah hal utama yang harus dilakukan untuk suatu kawasan wisata.

Seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Tentang Rencana Strategis Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2010 – 2014, mengenai Misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025 dengan rumusan:

Pariwisata, mewujudkan bangsa yang berdaya saing adalah mengendapkan pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing; meningkatkan penguasaan, pemanfaatan, dan penciptaan pengetahuan; dan membangun infrastruktur yang maju; serta melakukan reformasi di bidang hukum dan aparatur negara; memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan di setiap wilayah menuju keunggulan kompetitif dengan membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan di dalam negeri.

Peranan pengelola sangat diperlukan bagi pengelolaan di suatu kawasan wisata, begitu pula untuk kawasan wisata pantai Pondok Bali yang belum berkembang. Oleh karena itu Penulis ingin menganalisa mengenai pengelolaan di kawasan pantai Pondok Bali. Sejauh mana pengaruh pengelolaan terhadap kawasan pantai Pondok Bali terutama terhadap lingkungannya.


(17)

5

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang di atas, maka Penulis akan mengambil judul yaitu,

“Pengaruh Pengelolaan Pantai terhadap Kualitas Lingkungan di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, maka Penulis dapat merumusakan masalah dengan mengidentifikasi hal-hal berikut :

1. Bagaimana pengelolaan pantai di kawasan wisata pantai Pondok Bali? 2. Bagaimana kualitas lingkungan di kawasan wisata pantai Pondok Bali? 3. Bagaimana pengaruh pengelolaan pantai terhadap kualitas lingkungan

di kawasan wisata pantai Pondok Bali?

C. Tujuan Penelitian

Bertolak dari latar belakang dan rumusan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi pengelolaan pantai di kawasan wisata pantai Pondok Bali.

2. Mengidentifikasi kualitas lingkungan di kawasan wisata pantai Pondok Bali.

3. Mengidentifikasi pengaruh pengelolaan pantai terhadap kualitas lingkungan di kawasan wisata pantai Pondok Bali.

D. Manfaat Penelitian

Dalam Penelitian ini Penulis berharap mendapatkan beberapa manfaat diantaranya :

1. Bagi Penulis, dapat menganalisis permasalahan yang ada, merumuskannya, dan memberi solusi dari masalah yang ada di kawasan wisata pantai Pondok Bali.

2. Bagi pihak pengelola kawasan wisata pantai Pondok Bali dapat dijadikan sebagai bahan masukan agar dapat meningkatkan peran pengelola dan memperhatikan mengenai pengelolaan pantai sesuai dengan aspek pengelolaan pantai yang baik dan benar.


(18)

6

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menjadi sumber informasi dan sumber data mengenai masalah pengelolaan di suatu kawasan wisata bahari.

E. Definisi Operasional

1. Pengelolaan Pesisir/ Pantai

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian Pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam

pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.

http://kamusbahasaindonesia.org/pengelolaan/mirip#ixzz2neUKbEsE

Menurut Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dalam Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa:

Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil adalah suatu proses perencanaan, pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian Sumber Daya Pesisir dan pulau-pulau kecil antar sektor, antara ekosistem darat dan laut, serta antara ilmu pengetahuan dan manajemen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam penelitian ini akan diketahui bagaimana pengelolaan pantai Pondok Bali dalam melakukan upaya pengelolaan pada lingkungan pantai. Dengan segala aspek yang telah ditentukan oleh pengelola.

2. Lingkungan Pesisir/ Pantai

Lingkungan pantai dan laut biasanya dikatakan sebagai lingkungan akuatik marin juga mempunyai komponen abiotik dan komponen biotik seperti halnya pada kondisi di lingkungan terrestrial. Untuk menyelenggarakan proses kehidupan yang selaras maka kedua komponen tersebut secara kualitatif maupun kuantitatif harus dalam keadaan seimbang. Keadaan ideal yang demikian itu disebut sebagai lingkungan perairan dalam keadaan keseimbangan ekosistem. Bila keadaan tersebut terusik atau mengalami gangguan seperti pencemaran, pengambilan terumbu krang tanpa kendali, penangkapan ikan dengan sistem pukat, atau dengan menggunakan bahan peledak/ bahan-bahan beracun, perburuan satwa langka laut yang dilindungi, pembabatan hutan mangrove tanpa upaya penanaman kembali, eksploitasi pasir pantai, dan sebagainya, maka akan berakibat terputusnya salah satu atau lebih mata rantai dalam jaring makan tersebut. Dan bila hal ini tidak


(19)

7

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendapatkan pengelolaan yang semestinya, manusia juga yang akan terkena akibatnya. Hal ini berarti bahwa dalam memanfaatkan sumber alam untuk memanfaatkan sumber alam untuk pembangunan tidak dibenarkan bila tidak disertai dengan pertimbangan menegakkan kelestarian daya dukung lingkungan. (Wibisono, 2005:152)

Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan hidup, bahwa Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Unsur Hayati (Biotik)

Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.Jika kalian berada di kebun sekolah, makalingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan.Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.

b. Unsur Sosial Budaya

Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat. c. Unsur Fisik (Abiotik)

Unsur fisik (abiotik), yaitu unsurlingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara,iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah menganalisa keadaan lingkungan yang ada di Pantai Pondok Bali dan bagaimana pengelola melakukan pengelolaan


(20)

8

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap lingkungan di kawasan wisata. Lingkungan yang ada di kawasan wisata pantai Pondok Bali haruslah memiliki kesatuan yang dapat memberikan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk lainnya, dalam hal ini adalah alam dan masyarakat yang ada di kawasan wisata pantai Pondok Bali harus memiliki kesatuan, masyarakat harus selalu menjaga kesatuan dengan alam yang ada disana, masyarakat harus selalu merawat serta menjaga alam yang ada agar lingkungan di pantai Pondok Bali selalu terjaga kelestarian dan keindahannya.

3. Wisata Bahari/ Wilayah pesisir

Wisata Bahari adalah wisata yang berupa kegiatan berenang, snorkeling, menyelam, berlayar, berselancar, memancing, berjemur, rekreasi pantai, fisiografi bawah air dan lain-lain. (Chafid Fandeli, 2000:89)

4. Peran Pengelola (Pemerintah dan Masyarakat)

Menurut undang-undang No. 27 tahun 2007 Bab IX bahwa Pengelola Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil dilaksanakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Derah.Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban memberdayakan Masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.

P e n g e l o l a y a n g a d a d i k a w a s a n w i s a t a p a n t a i P o n d o k B a l i a d a l a h D i s b u d p a r p o r a K a b u p a t e n S u b a n g d a n m a s y a r a k a t s e k i t a r p a n t a i P o n d o k B a l i y a i t u m a s y a r a k a t D e s a M a y a n g a n , s e b e r a p a b e s a r d a n b a g a i m a n a p e r a n p e n g e l o l a d a n u p a y a a p a y a n g t e l a h d i l a k u k a n p e n g e l o l a d a l a m m e l a k u k a n p e n g e l o l a a n d a n b a g a i m a n a p e n g a r u n y a t e r h a d a p l i n g k u n g a n d i k a w a s a n w i s a t a p a n t a i P o n d o k B a l i .


(21)

38

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di kawasan wisata pantai Pondok Bali yang terletak di Jl.Raya Ciasem Desa Mayangan, Kecamatan Pamanukan dengan titik koordinat 6°13'30" S,107°45'7" E, Kabupaten Subang. Adapun waktu tempuh yaitu dari Kota Subang sekitar 40 menit ke arah utara sedangkan dari Bandung sekitar 2,5 jam dan dari Jakarta via tol Cikopo lalu masuk jalur pantura dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam serta dari Pamanukan kurang lebih 15 menit. Pantai ini dikelola oleh Disbudparpora Kabupaten Subang.

Gambar 3.1 Lokasi Pantai Pondok Bali 2. Waktu penelitian

Waktu yang dilakukan Penulis dalam penelitian dan penulisan skripsi ini adalah pada bulan Mei 2013 sampai dengan bulan juni 2014.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bersifat deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2008:11), penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen). Melalui pendekatan ini, maka dapat diperoleh gambaran sebagai berikut:

1. Gambaran mengenai Pengelolaan Pantai di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali 2. Gambaran mengenai Lingkungan Pantai di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali Menurut Arikunto, S (2002:7), penelitian verifikatif adalah penelitian yang pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data di lapangan.


(22)

39

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam hal ini, penulis akan melakukan penyebaran angket terhadap Disbudparpora Kabupaten Subang, masyarakat sekitar pantai Pondok Bali dan pengunjung kawasan wisata pantai Pondok Bali. Penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Pengelolaan Pantai terhadap Kualitas Lingkungan di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali.

C. Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini dibedakan kedalam dua kategori, yaitu (1) variabel bebas atau independent variable adalah pengelolaan pantai yang diberi simbol X. (2) Variabel terikat atau dependent variable yaitu lingkungan yang diberi simbol Y. Variabel penelitian beserta indikatornya dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran No.

Soal 1. Pengelolaan Pantai (X) Konservasi daerah pantai 1. Frekuensi penanaman hutan mangrove

< 1 tahun, baik ≥ 1- 5 tahun,

cukup

> 5 tahun, tidak baik 1 2. Frekuensi penanaman terumbu karang

< 1 tahun baik ≥ 1- 5 tahun

cukup

>5 tahun tidak baik

2

Pendayagunaa

n daerah

pantai

1. Luas

pemanfaatan daerah pantai

> 80% lahan dapat

dimanfaatkan untuk kegiatan wisatawan, baik.

≤ 80%-50% lahan

dapat

dimanfaatkan untuk kegiatan wisatawan,

cukup.

< 50% lahan dapat

dimanfaatkan


(23)

40

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk kegiatan wisatawan, tidak baik.

2. Luas

pengembanga

n daerah

pantai

> 80% lahan dikembangkan oleh Pengelola untuk kegiatan wisatawan, baik.

≤ 80%-50% lahan

dikembangkan oleh Pengelola untuk kegiatan wisatawan,

cukup.

< 50% lahan dikembangkan oleh Pengelola untuk kegiatan wisatawan, tidak baik.

4

Pengendalian kerusakan daerah pantai

1. Luas tembok/ tanggul laut

> 80% daerah pantai dikelilingi tembok/ tanggul laut, baik

≤80%-50%

daerah pantai dikelilingi

tembok/ tanggul laut, cukup.

< 50% derah pantai dikelilingi tembok/ tanggul laut, tidak baik.

5

2. Luas pemecah gelombang

> 80% daerah pantai dilindungi pemecah

gelombang, baik ≤80%-50%

daerah pantai dilindungi

pemecah gelombang,

cukup.

< 50% derah


(24)

41

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pantai dilindungi pemecah

gelombang, tidak baik. Sistem informasi daerah pantai 1. Adanya website

> 80%

kelengkapan informasi, baik

≤ 80%-50%

kelengkapan informasi, cukup.

< 50%

kelengkapan informasi, tidak baik.

7

2. Adanya informasi/ papan

informasi di Kawasan wisata.

> 80%

kelengkapan informasi, baik ≤80%-50% kelengkapan informasi, cukup.

< 50%

kelengkapan informasi, tidak baik.

8

Pemberdayaa n dan peran masyarakat 1. Tingkat keramahan Masyarakat terhadap wisatawan

> 80%

masyarakat ramah terhadap

wisatawan, baik

≤ 80%-50%

masyarakat tamah terhadap

wisatawan,

cukup.

< 50%

masyarakat ramah terhadap

wisatawan, tidak baik. 9 2. Tingkat kepedulian Pemerintah memberikan mata pencaharian untuk

> 80%

Masyarakat bekerja di daerah pantai, baik

≤ 80%-50%

Masyarakat bekerja di daerah


(25)

42

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Masyarakat. pantai, cukup

< 50%

Masyarakat bekerja di daerah pantai, tidak baik. 2. Lingkungan Pantai (Y) Kebersihan pantai 1. Adanya sampah.

> 80% area pantai

ada sampah,

tidak baik

≤ 80%-50% area

pantai ada

sampah, cukup

< 50% area pantai ada sampah, baik

1

2. Kebersihan air laut.

≤ 1-2 meter visibillity air,

keruh

≥ 2-5 meter visibillity air,

sedang

>5 meter

visibillity air,

jernih. 2 Ekositem pantai 1. Keadaan terumbu karang

> 80% terumbu karang hidup/ subur, baik

≤ 80%-50%

terumbu krang hidup/ subur,

cukup

< 50% terumbu karang hidup/ subur, tidak baik.

3

2. Keadaan hutan mangrove.

> 80% hutan mangrove tidak rusak, baik

≤ 80-50% hutan mangrove tidak rusak, cukup

< 50% hutan mangrove tidak rusak, tidak baik.

4

Pencemaran lingkungan

1. Tingkat Abrasi

< 1 meter dari bibir pantai, baik


(26)

43

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pantai ≥ 1-3 meter dari

bibir pantai,

sedang

> 3 meter dari bibir pantai, tidak baik.

6

2. Perburuan ekosistem pantai

> 80% ekosistem rusak, tidak baik

≤ 80%-50%

ekosistem rusak,

sedang

< 50% ekosistem rusak, baik.

Peran masyarakat

1. Masyarakat bekerja di kawasan wisata

> 80%

masyarakatnya bekerja

dikawasan wisata,

baik.

≤80%-50% masyarakatnya

bekerja di

kawasan wisata,

cukup

< 50%

masyarakatnya

bekerja di

kawasan wisata,

tidak baik

7

2. Masyarakat sebagai

supplier di kawasan wisata

> 80%

masyarakat

sebagai supplier,

baik

≤ 80%-50%

masyarakat

sebagai supplier,

cukup

< 50%

masyarakat

sebagai supplier,

tidak baik.


(27)

44

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Masyarakat mendanai sendiri mata pencaharianny a di Kawasan Wisata.

> 80%

masyarakat

mendanai sendiri,

tidak baik

≤ 80%-50%

masyarakat

mendanai sendiri,

cukup

< 50%

masyarakat

mendanai sendiri,

baik. 9 Perlindungan lingkungan pantai 1. Keadaan tembok/ tanggul laut

> 80% keadaan tembok/ tanggul laut rusak, tidak baik

≤ 80%-50%

keadaan tembok/

tanggul laut

rusak, cukup

< 50% keadaan tembok/ tanggul laut rusak, baik

10

2. Keadaan pemecah gelombang

> 80% keadaan pemecah

gelombang rusak,

tidak baik

≤ 80%-50%

keadaan pemecah gelombang rusak,

cukup

< 50% keadaan pemecah

gelombang rusak,

baik

11

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014

Pengukuran dilakukan oleh Peneliti dengan pertimbangan tidak menemukan teori untuk pengukuran indicator

D. Alat pengumpulan data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi kedalam tiga bagian, yaitu:


(28)

45

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Wawancara, yaitu cara pengumpulan data dengan langsung mengadakan tanya jawab. Dalam hal ini Peneliti melakukan tanya jawab kepada pihak Disbudparpora Kabupaten Subang dan beberapa perwakilan dari Masyarakat sekitar pantai Pondok Bali.

2. Penelusuran Literatur, yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagian atau seluruh data yang telah ada atau laporan dari peneliti sebelumnya. Pengamatan literatur juga disebut sebagai pengamatan tidak langsung.

3. Angket, yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap objek yang diteliti dan mengetahui persoalan dari objek yang sedang diteliti. Daftar pertanyaan dalam penelitian ini disebarkan kepada Disbudparpora Kabupaten Subang, masyarakat sekitar pantai Pondok Bali dan pengunjungan kawasan wisata pantai Pondok Bali.

E. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2006:89), Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian diatas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh subjek/objek individu yang berkaitan dengan kegiatan kepariwisataan di kawasan wisata pantai pondok bali yaitu pengelola kawasan wisata (Disbudparpora Kabupaten Subang dan masyarakat sekitar kawasan wisata), dan pengunjung kawasan wisata pantai Pondok Bali.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2006:90), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Agar sampel yang diambil dapat mewakili populasi, maka sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif (mewakili).


(29)

46

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan menurut Arikunto (2002:113) banyaknya sampel tergantung pada a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan biaya.

b. Sempit dan luasnya pengamatan dari setiap sampel, karena hal itu menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.

Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate startified random sampling, disproportionate stratified random sampling area (claser) sampling menurut daerah. (Sugiyono, 2007:246). Berdasarkan keterangan diatas maka peneliti menggunakan sampel wilayah (area sampling) dalam penelitian ini, dan yang menjadi sampel adalah pengelola kawasan wisata (Disbudparpora Kabupaten Subang dan masyarakat sekitar kawasan wisata), dan wisatawan kawasan wisata pantai Pondok Bali.

3. Sampel Responden

Pada penelitian ini sampel responden yang dilakukan peneliti terbagi dalam tiga kelompok, yaitu pengelola kawasan wisata (Disbudparpora Kabupaten Subang), masyarakat sekitar pantai Pondok Bali, dan wisatawan pantai Pondok Bali. Mengutip pendapat Gay, Sumanto (1990) menyatakan bahwa jumlah sampel terkecil atau batas minimal jumlah sampel yang dapat diterima tergantung pada jenis penelitian. Dalam penelitian deskriptif mensyaratkan batas minimal sampel 10% dari populasi. Untuk mengambil sampel responden wisatawan dilakukan secara aksidental yaitu semua wisatawan yang ditemui pada saat penelitian dijadikan sampel. Untuk menentukan berapa besar jumlah sampel sebagai wakil populasi, peneliti menggunakan pedoman Rumus Slovin (dalam Cunsuelo G. Savella, 1993). Rumus Slovin untuk menentukan ukuran sampel adalah:


(30)

47

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dimana :

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Presentase kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan

(nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar dan Nilai e = 0,2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil).

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan Peneliti sampel yang diambil adalah :

Table 3.2 Jumlah Responden

No Responden/ Sampel Jumlah Responden

1. Pengelola (Disbudparpora) 84 orang

2. Masyarakat Desa Mayangan 952 orang

3. Wisatawan 5150 orang

Total Responden 6186 orang

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014

2

2

Dari hasil perhitungan diatas maka jumlah sampel dibulatkan yaitu menjadi 98 orang, dari 98 orang akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu untuk pengelola (Disbudparpora Kabupaten Subang) 32 orang, masyarakat Desa Mayangan 33 orang serta wisatawan 33 orang. Dalam memilih sampel penelitian, penulis menggunakan teknik random sampling yatiu dimana tiap titik, garis atau bidang dipilih secara random dan sebuah sampel yang terdiri dari unsur-unsur yang populasi tersebut memiliki probabilitas yang sama untuk dipilih (simple random sampling).

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan alat–alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang akan dikumpulkan dapat berupa angka–


(31)

48

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian yang diteliti, maka dalam penelitian ini digunakan dua teknik pengumpulan data, terdiri dari studi dokumentasi dan studi lapangan.

1. Studi Dokumentasi/Pustaka

Studi dokumentasi dalam pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai cara mengumpulkan data dengan mempelajari dan mencatat bagian – bagian yang dianggap penting dari berbagai risalah resmi yang terdapat baik di lokasi penelitian maupun di perusahaan lain yang ada hubungannya dengan lokasi penelitian. Studi dokumentasi untuk memperoleh data langsung dari instansi/ lembaga meliputi buku – buku, laporan kegiatan di perusahaan yang relevan dengan fokus penelitian.

2. Studi Lapangan

Studi lapangan yang dilakukan adalah terdiri dari dua macam studi, yaitu: wawancara dan penyebaran angket.

a. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data (pewawancara) dengan sumber data (responden).

b. Angket

Studi lapangan lainnya yang akan peneliti gunakan adalah angket. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket). Kuesioner sebagai alat yang digunakan dalam pengumpulan data merupakan sejumlah daftar pertanyaan tertulis yang berguna untuk memperoleh informasi dari responden berdasarkan hal-hal yang diketahui dengan pasti melalui:


(32)

49

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Pendekatan Rating Scale

Pendekatan ini merubah data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Responden menjawab, senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, pernah atau tidak pernah adalah merupakan data kualitatif. Dalam skala model rating scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang telah disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Oleh karena itu rating scale ini lebih fleksibel, tidak berbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dan lain-lain. Yang penting bagi penyusun instrumen dengan rating scale adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen. (Sugiyono, 2011:97)

3 = Baik 2 = Cukup 1 = Tidak baik

2. Uji Validitas

Menurut Arikunto, S (2004:144), pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya kuesioner yang disebar. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid dan sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang berarti memiliki validitas rendah.

Untuk pengujian validitas dalam penelitian ini, penyusun menggunakan rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson. Perhitungan analisis korelasi Pearson akan menghasilkan koefisien korelasi dengan rumus:

√{ ∑ ∑ ∑ ∑ }{ ∑ } (Sugiyono, 2006:182) Keterangan:

r = koefisien korelasi Pearson x = variabel pengelolaan pantai y = variabel lingkungan pantai


(33)

50

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n = jumlah sampel yang diteliti

keputusan dari pengujian validitas item responden adalah sebagai berikut:

a. Item pertanyaan / pernyataan responden dalam penelitian dikatakan valid apabila r

hitung > r tabel.

b. Item pertanyaan / pernyataan responden dalam penelitian dikatakan tidak valid apabila r hitung < r tabel.

Tabel 3.3

Hasil Pengujian Validitas Variabel Pengelolaan Pantai (X)

No Item rhitung rtabel Keputusan

1 0.467 0.396 Valid

2 0.423 0.396 Valid

3 0.723 0.396 Valid

4 0.425 0.396 Valid

5 0.424 0.396 Valid

6 0.456 0.396 Valid

7 0.478 0.396 Valid

8 0.453 0.396 Valid

9 0.625 0.396 Valid

10 0.485 0.396 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Lingkungan Pantai (Y)

No. Item rhitung rtabel Keputusan

1 0.452 0.396 Valid

2 0.493 0.396 Valid

3 0.567 0.396 Valid

4 0.649 0.396 Valid

5 0.591 0.396 Valid

6 0.445 0.396 Valid

7 0.576 0.396 Valid

8 0.503 0.396 Valid

9 0.493 0.396 Valid

10 0.432 0.396 Valid

11 0.514 0.396 Valid


(34)

51

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengujian validitas instrument ini dilakukan terhadap 25 responden dengan taraf signifikansi 5% dab derajat kebebasan (dk) N-2 atau (25-2=23) dan di dapat nilai rtabel sebesar 0.396. berdasarkan dari hasil pengolahan data di atas di dapatkan

hasil untuk variabel Pengelolaan Pantai (X) dan variabel Lingkungan Pantai (Y) bahwa semua pernyataan di nyatakan valid dan dapat dijadikan sebagai alat pengumpulan data.

3. Uji Realibilitas

Menurut Sugiyono (2004:110), instrument reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.

Reliabilitas yang baik akan menunjukkan tingkat keterandalan tertentu. Penyusun menggunakan metode skala likert dalam penelitian ini, sehingga teknik Alpha Croanbanch yang dipilih untuk mengukur reabilitasnya, yaitu:

[ ] [ ∑ ]

Keterangan :

reliabilitas instrument ∑ jumlah variansi butir

banyaknya butir soal

t = variansi total

Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varian tiap butir, kemudian dijumlahkan seperti berikut ini:

∑ ∑

(Arikunto, 2006:160)

Ketentuan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan: r hitung > r tabel, maka instrument dikatakan reliabel

rhitung≥ r tabel, maka instrument dikatakan tidak reliabel

Apabila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka digunakan kriteria Guilford untuk menentukan keeratan hubungannya, yaitu:

Tabel 3.5


(35)

52

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Range Keterangan

Kurang dari 0,20 Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan 0,20 - < 0,40 Hubungan yang kecil (tidak erat)

0,40 - < 0,70 Hubungan yang cukup erat 0,70 - < 0,90 Hubungan yang erat (reliabel)

0,90 - < 1,00 Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel)

1,00 Hubungan yang sempurna

Sumber : Sugiyono (2002:183)

Pengujian reliabilitas instrument penelitian dilakukan pada setiap variabel. Yaitu Pengelolaan Pantai (X) dan Lingkungan Pantai (Y). Hasil pengujian reliabilitas instrument untuk setiap variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Pengelolaan Pantai dan Lingkungan Pantai

Variabel rhitung rtabel Keterangan

Pengelolaan Pantai 1.110 0.700 Sangat Reliabel

Lingkungan Pantai 1.099 0.700 Sangat Reliabel

Hasil Pengolahan Data 2014

Hasil uji reliabilitas variable X dan variabel Y pada table diatas menunjukkan bahwa semua variabel dinyatakan reliabel. Setelah dilakukan pengujian instrument validitas dan realibilitas maka dapat disimpulkan semua instrument dinyatakan valid dan reliabel. Hal ini berarti penelitian dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.

H. Rancangan Teknis Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.

1. Garis Kontinum

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis data garis kontinum untuk mendapatkan hasil pengelolaan pantai dan lingkungan pantai. Untuk menetapkan peringkat dalam setiap indikator yang diteliti pada garis kontinum, dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal menggunakan rumus sebagai berikut:


(36)

53

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 100%

Dimana:

a. Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan.

b. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi.

Dan berikut adalah rumus untuk pengukuran garis kontinum yang pengukurannnya ditentukan dengan cara:

Nilai indeks maksimum = skala tertinggi X jumlah pertanyaan X responden Nilai Indeks Minimum = skala terendah X jumlah pertanyaan X responden Jarak Interval = (nilai maksimum - nilai minimum) : 3

Setelah mendapatkan nilai indeks maksimum, nilai indeks minimum, serta jarak interval untuk garis kontinum, hasil nilai tersebut dimasukan kedalam gambar garis kontimun. Dan berikut penulis berikan contoh gambar garis kontimun :

Tidak baik Cukup Baik

Gambar 3.2 Garis Kontinum

Dimana:

a = Nilai indeks minimun

b,c = Jarak interval

d = Nilai indeks maksimum

Pada gambar 3.2 dapat dilihat hasil nilai dari garis kontimun tersebut, apakah hasil nilai ada pada tingkat rendah, sedang dan tinggi.

2. Method of Successive Interval (MSI)

Pada penelitian ini menggunakan data ordinal yang kemudian ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval.


(37)

54

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dan langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut yaitu sebagai berikut:

1) Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil dari jawaban responden pada setiap pernyataan.

2) Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi (f) dengan jumlah responden.

3) Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan perhitungan proporsi komulatif untuk setiap pilihan jawaban.

4) Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyataan dan setiap pilihan jawaban.

5) Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan sebagai berikut:

Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independent dengan variabel dependent serta ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Untuk itu peneliti melakukan uji normalitas dengan menggunakan bantuan program SPSS 20.0.

4. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y), atau dalam artian ada variabel yang mempengaruhi dan ada variabel yang dipengaruhi. Analisis ini digunakan mengetahui arah hubungan anatara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami penurunan atau kenaikan. Analisis


(38)

55

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

regresi linear sederhana banyak digunakan untuk uji pengaruh antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y)

Persamaan umum analisis regresi linear sederhana menurut Sugiyono (2009:188) adalah sebagai berikut:

Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

Dimana:

Y = variabel dependent

a = konstantsa (harga Y bila X=0)

b = koefisien regresi (angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka penginkatan ataupun penurunan variabel dependent yang didasarkan pada variabel independent)

x = variabel independent

Untuk memperoleh hasil perhitungan regresi penulis menggunakan SPSS 20.00 for windows. Asumsi yang diperlukan untuk analisis ini adalah uji normalitas. Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul dari setiap variabel dependen dan variabel indpenden atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang mendekati normal. (Imam Ghozali,2009).

5. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya peranan variabel X terhadap variabel Y serta untuk memilih variabel X yang dapat menerangkan secara lebih baik mengenai perubahan yang terjadi dalam variabel Y. Mencari koefisien

Y = a + bX

a =

∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑

b =

∑ ∑ ∑


(39)

56

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

determinasi ( , dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi berbentuk Berikut ini adalah rumus koefisien korelasi determinasi:

KD = Keterangan :

KD = koefisien determinasi r = jumlah kuadrat koefisien

Jika diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa peranan dari variabel X terhadap variabel Y akan semakin besar, ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel Y. Sebaliknya , semakin kecil atau mendekati 0 maka dapat dikatakan bahwa peranan dari variabel X terhadap variabel Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan variasi variabel tidak bebasnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa koefisien determinasi berada diantara 0 dan 1. (Sugiyono, 2011:275).

6. Pengujian Hipotesis

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan hasil perhitungan uji t (hitung) dengan tabel dengan tingkat

signifikansi (α = 0,05) keputusan yang diambil adalah: t = r √

Ketentuan dari uji hipotesis ini adalah:

Ho : ρ = tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan

variabel Y

Ha : ρ = terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan variabel Y

a. Bila t hitung ≤ t tabel : Ha diterima, artinya pengelolaan pantai tidak berpengaruh secara signifikan terhadap lingkungan pantai.

b. Bila t hitung ≥ t tabel : Ho ditolak, artinya pengelolaan pantai berpengaruh secara signifikan terhadap lingkungan pantai.


(40)

90

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui pengaruh pengelolaan kawasan wisata terhadap lingkungan di pantai Pondok Bali maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa gambaran pengelolaan pantai di kawasan wisata pantai Pondok Bali berada pada kategori rendah, artinya bahwa pengelolaan pantai yang dilakukakan oleh pengelola (Disbudparpora Kabupaten Subang dan masyarakat sekitar kawasan wisata) belum mendapatkan penilaian yang positif dari responden karena pengelolaan pantai tidak berpengaruh apapun terhadap keadaan pantai Pondok Bali khususnya keadaan lingkungan di pantai Pondok Bali. Hal ini terbukti dari tanggapan yang kurang baik dari responden pantai Pondok Bali mengenai frekuensi penanaman hutan mangrove; frekuensi penanaman terumbu karang; luas pemanfaatan daerah pantai; luas pengembangan daerah pantai; luas tembok/tanggul laut; luas pemecah gelombang; adanya website; adanya informasi/papan informasi di kawasan wisata; tingkat keramahan masyarakat terhadap wisatawan; tingkat kepedulian pemerintah memberikan mata pencaharian untuk masyarakat. Dilihat dari tanggapan responden terhadap pengelolaan pantai di kawasan wisata pantai Pondok Bali pada tabel 4.1. Dan dapat dilihat pada daerah kontinum menunjukkan bahwa daerah kriterium yang berada diantara 980 - 1633, yaitu sebesar 1478 dapat ditarik kesimpulan bahwa pengelolaan pantai di kawasan wisata pantai Pondok Bali tidak baik. Dan pengelolaan pantai yang dilakukan tidak cukup mempengaruhi keadaan lingkungan pantai Pondok Bali. Dapat dilihat dari nilai yang lemah atau rendah menurut tanggapan responden mengindikasikan bahwa pengelolaan pantai Pondok Bali tidak baik dan Pengelola belum bisa bertindak apa-apa guna memperbaiki keadaan lingkungan pantai Pondok Bali yang semakin rusak,


(41)

91

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maka dari itu tidak ada pengaruh yang ditunjukkan pengelolaan terhadap lingkungan di pantai Pondok Bali.

2. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang dilakukan peneliti, maka diperoleh skor untuk variabel Y (Lingkungan Pantai) sebesar 1680. Dengan demikian berdasarkan persepsi 98 responden terhadap pengelolaan pantai adalah, skor ideal yang diharapkan untuk jawaban responden terhadap 11 item pertanyaan adalah 2940 dari hasil perhitungan dalam tabel diatas menunjukkan nilai yang diperoleh 1680 dari skor ideal yaitu 2940 dengan demikian lingkungan pantai berada pada kategori cukup. Hal ini menunjukkan lingkungan pantai dalam keadaan cukup, tidak dapat dikatakan baik namun tidak dapat dikatakan tidak baik pula. Lingkungan pantai Pondok Bali telah terjadi kerusakan di sebagian bagian saja, seperti hutan mangrove, infrastruktur, fasilitas dan ekosistem yang semakin berkurang itu dikarenakan oleh abrasi yang sangat parah, namun jika gelombang air laut tidak naik lingkungan pantai Pondok Bali sangat indah, kejernihan airnya, ekosistem pantai yang dapat dinikmati keindahannya serta pasirnya yang bersih, namun pengelola serta masyarakat harus melakukan perlindungan lebih terhadap lingkungan pantai Pondok Bali agar keadaannya tidak semakin rusak.

Kesimpulannya bahwa keadaan lingkungan Pantai Pondok Bali yang semakin rusak diakibatkan oleh abrasi yang sanga ttinggi dan tidak dapat di tanggulangi oleh pengelola, terlihat nilai dari indikator tingkat abrasi yang sangat rendah responden hanya memberikan nilai rendah yang berarti tingkat abrasi terjadi lebih dari 5 meter dari bibir pantai. Faktor alam sangat mempengaruhi atas keadaan lingkungan di Pantai Pondok Bali, seperti yang dikemukakan oleh Dahuri, dkk, 2008 yaitu seperti abrasi, bencan alam, sumber daya alam yang tidak dapat pulih dan sumber daya alam yang membutuhkan waktu yang lama untuk pulih.

3. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengelolaan pantai berpengaruh sangat kecil terhadap lingkungan pantai di kawasan wisata pantai Pondok Bali sebesar 0,06%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terdeteksi seperti yang dikemukakan oleh Adisasmita, 2006:63 menyatakan bahwa terdapat


(42)

92

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kecenderungan bahwa wilayah pantai mengalami kerusakan karena faktor alam (abrasi) atau akibat dari ulah manusia yang sengaja atau tidak sengaja merusak lingkungan.

Sedangkan menurut Dahuri, dkk (2008) mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi lingkungan pantai adalah faktor alam seperti abrasi, bencana alam, sumberdaya yang tidak dapat pulih dan sumberdaya alam yang membutuhkan waktu lama untuk pulih.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh pengelolaan pantai terhadap lingkungan pantai di kawasan wisata pantai Pondok Bali, peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak pengelola dalam hal meningkatkan kualitas lingkungan guna meningkatkan kegitan wisata di pantai Pondok Bali, yaitu diantaranya:

1. Bagi pihak pengelola pantai Pondok Bali

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengelolaan pantai di kawasan wisata pantai Pondok Bali mempunyai hasil yang tidak baik, masih banyak yang harus diperhatikan. Khususnya dalam hal frekuensi penanaman hutan mangrove yang memiliki skor terendah dalam penelitian variabel pengelolaan pantai. Namun secara keseluruhan pengelola harus memperbaiki dan memperhatikan seluruh aspek yang ada di pantai Pondok Bali. Ekosistem-ekosistem yang ada harus diperbaharui misalnya hutan mangrove, karena hutan mangrove memiliki banyak fungsi, menurut Dahuri, dkk, 2008 yaitu antara lain: Penahan abrasi pantai, Penahan intrusi (peresapan) air laut, Penahan angin, menurunkan kandungan gas karbondioksida (CO2) di udara, dan bahan-bahan pencemar di perairan rawa pantai, Tempat hidup (berlindung, mencarimakan, pemijahan dan asuhan) biota laut seperti ikan dan udang), Tempat sumber mata pencaharian masyarakat nelayan tangkap dan petambak dan pengrajin atap dan gula nipah. Karena tingkat abrasi di pantai Pondok Bali sangat tinggi hutan mangrove dapat menjadi salah satu solusi untuk menanggulangi abrasi yang terjadi di pantai Pondok Bali. Kesimpulannya pengelola harus lebih memperhatikan pengelolaan yang ada di pantai Pondok Bali, dari segi lingkungan fisik


(43)

93

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maupun dari peran masyarakatnya, penulis menyarankan agar pengelola segera bertindak atas permasalahan lingkungan yang ada di pantai Pondok Bali yaitu kerusakan lingkungan akibat abrasi yang terjadi.

2. Bagi Masyarakat sekitar pantai Pondok Bali

Penulis menyarankan kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan serta lebih meningkatkan peran dalam kegiatan wisata di pantai Pondok Bali. Kepedulian dan selalu menjaga kelestarian lingkungan jadi hal yang paling utama karena daya tarik utama pantai Pondok Bali adalah alamnya maka dari itu masyarakat harus senantiasa memperhatikan lingkungannya, dengan begitu lingkungan yang rusak dapat diperbaiki dan kegiatan wisata di pantai Pondok Bali akan meningkat kembali. Dengan begitu pendapatan bagi masyarakat akan meningkat pula. Karena mayoritas masyarakat sekitar Pondok Bali menggantungkan mata pencahariannya dari pantai Pondok Bali.

3. Bagi wisatawan yang berkunjung ke Pantai Pondok Bali

Penulis menyarankan agar ikut menjaga kelestarian lingkungan pantai Pondok Bali. Bila datang berkunjung diharap jangan membuang sampah di sembarang tempat dan merusak ekosistem serta fasilitas yang ada di pantai Pondok Bali, karena ketika hal itu selalu dijaga, maka wisatawan juga yang akan merasakan kenyamanan ketika berkunjung ke pantai Pondok Bali.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti mengenai pengelolaan pantai yang mempengaruhi lingkungan pantai. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi keadaan lingkungan pantai. Diharapkan ada peneliti lain yang dapat menemukan faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi keadaan lingkungan pantai.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui pengaruh pengelolaan kawasan wisata terhadap lingkungan di pantai Pondok Bali maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa gambaran pengelolaan pantai di kawasan wisata pantai Pondok Bali berada pada kategori rendah, artinya bahwa pengelolaan pantai yang dilakukakan oleh pengelola (Disbudparpora Kabupaten Subang dan masyarakat sekitar kawasan wisata) belum mendapatkan penilaian yang positif dari responden karena pengelolaan pantai tidak berpengaruh apapun terhadap keadaan pantai Pondok Bali khususnya keadaan lingkungan di pantai Pondok Bali. Hal ini terbukti dari tanggapan yang kurang baik dari responden pantai Pondok Bali mengenai frekuensi penanaman hutan mangrove; frekuensi penanaman terumbu karang; luas pemanfaatan daerah pantai; luas pengembangan daerah pantai; luas tembok/tanggul laut; luas pemecah gelombang; adanya website; adanya informasi/papan informasi di kawasan wisata; tingkat keramahan masyarakat terhadap wisatawan; tingkat kepedulian pemerintah memberikan mata pencaharian untuk masyarakat. Dilihat dari tanggapan responden terhadap pengelolaan pantai di kawasan wisata pantai Pondok Bali pada tabel 4.1. Dan dapat dilihat pada daerah kontinum menunjukkan bahwa daerah kriterium yang berada diantara 980 - 1633, yaitu sebesar 1478 dapat ditarik kesimpulan bahwa pengelolaan pantai di kawasan wisata pantai Pondok Bali tidak baik. Dan pengelolaan pantai yang dilakukan tidak cukup mempengaruhi keadaan lingkungan pantai Pondok Bali. Dapat dilihat dari nilai yang lemah atau rendah menurut tanggapan responden mengindikasikan bahwa pengelolaan pantai Pondok Bali tidak baik dan Pengelola belum bisa bertindak apa-apa guna memperbaiki keadaan lingkungan pantai Pondok Bali yang semakin rusak,


(2)

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maka dari itu tidak ada pengaruh yang ditunjukkan pengelolaan terhadap lingkungan di pantai Pondok Bali.

2. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang dilakukan peneliti, maka diperoleh skor untuk variabel Y (Lingkungan Pantai) sebesar 1680. Dengan demikian berdasarkan persepsi 98 responden terhadap pengelolaan pantai adalah, skor ideal yang diharapkan untuk jawaban responden terhadap 11 item pertanyaan adalah 2940 dari hasil perhitungan dalam tabel diatas menunjukkan nilai yang diperoleh 1680 dari skor ideal yaitu 2940 dengan demikian lingkungan pantai berada pada kategori cukup. Hal ini menunjukkan lingkungan pantai dalam keadaan cukup, tidak dapat dikatakan baik namun tidak dapat dikatakan tidak baik pula. Lingkungan pantai Pondok Bali telah terjadi kerusakan di sebagian bagian saja, seperti hutan mangrove, infrastruktur, fasilitas dan ekosistem yang semakin berkurang itu dikarenakan oleh abrasi yang sangat parah, namun jika gelombang air laut tidak naik lingkungan pantai Pondok Bali sangat indah, kejernihan airnya, ekosistem pantai yang dapat dinikmati keindahannya serta pasirnya yang bersih, namun pengelola serta masyarakat harus melakukan perlindungan lebih terhadap lingkungan pantai Pondok Bali agar keadaannya tidak semakin rusak.

Kesimpulannya bahwa keadaan lingkungan Pantai Pondok Bali yang semakin rusak diakibatkan oleh abrasi yang sanga ttinggi dan tidak dapat di tanggulangi oleh pengelola, terlihat nilai dari indikator tingkat abrasi yang sangat rendah responden hanya memberikan nilai rendah yang berarti tingkat abrasi terjadi lebih dari 5 meter dari bibir pantai. Faktor alam sangat mempengaruhi atas keadaan lingkungan di Pantai Pondok Bali, seperti yang dikemukakan oleh Dahuri, dkk, 2008 yaitu seperti abrasi, bencan alam, sumber daya alam yang tidak dapat pulih dan sumber daya alam yang membutuhkan waktu yang lama untuk pulih.

3. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengelolaan pantai berpengaruh sangat kecil terhadap lingkungan pantai di kawasan wisata pantai Pondok Bali sebesar 0,06%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terdeteksi seperti yang dikemukakan oleh Adisasmita, 2006:63 menyatakan bahwa terdapat


(3)

kecenderungan bahwa wilayah pantai mengalami kerusakan karena faktor alam (abrasi) atau akibat dari ulah manusia yang sengaja atau tidak sengaja merusak lingkungan.

Sedangkan menurut Dahuri, dkk (2008) mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi lingkungan pantai adalah faktor alam seperti abrasi, bencana alam, sumberdaya yang tidak dapat pulih dan sumberdaya alam yang membutuhkan waktu lama untuk pulih.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh pengelolaan pantai terhadap lingkungan pantai di kawasan wisata pantai Pondok Bali, peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak pengelola dalam hal meningkatkan kualitas lingkungan guna meningkatkan kegitan wisata di pantai Pondok Bali, yaitu diantaranya:

1. Bagi pihak pengelola pantai Pondok Bali

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengelolaan pantai di kawasan wisata pantai Pondok Bali mempunyai hasil yang tidak baik, masih banyak yang harus diperhatikan. Khususnya dalam hal frekuensi penanaman hutan mangrove yang memiliki skor terendah dalam penelitian variabel pengelolaan pantai. Namun secara keseluruhan pengelola harus memperbaiki dan memperhatikan seluruh aspek yang ada di pantai Pondok Bali. Ekosistem-ekosistem yang ada harus diperbaharui misalnya hutan mangrove, karena hutan mangrove memiliki banyak fungsi, menurut Dahuri, dkk, 2008 yaitu antara lain: Penahan abrasi pantai, Penahan intrusi (peresapan) air laut, Penahan angin, menurunkan kandungan gas karbondioksida (CO2) di udara, dan bahan-bahan pencemar di perairan rawa pantai, Tempat hidup (berlindung, mencarimakan, pemijahan dan asuhan) biota laut seperti ikan dan udang), Tempat sumber mata pencaharian masyarakat nelayan tangkap dan petambak dan pengrajin atap dan gula nipah. Karena tingkat abrasi di pantai Pondok Bali sangat tinggi hutan mangrove dapat menjadi salah satu solusi untuk menanggulangi abrasi yang terjadi di pantai Pondok Bali. Kesimpulannya pengelola harus lebih memperhatikan pengelolaan yang ada di pantai Pondok Bali, dari segi lingkungan fisik


(4)

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maupun dari peran masyarakatnya, penulis menyarankan agar pengelola segera bertindak atas permasalahan lingkungan yang ada di pantai Pondok Bali yaitu kerusakan lingkungan akibat abrasi yang terjadi.

2. Bagi Masyarakat sekitar pantai Pondok Bali

Penulis menyarankan kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan serta lebih meningkatkan peran dalam kegiatan wisata di pantai Pondok Bali. Kepedulian dan selalu menjaga kelestarian lingkungan jadi hal yang paling utama karena daya tarik utama pantai Pondok Bali adalah alamnya maka dari itu masyarakat harus senantiasa memperhatikan lingkungannya, dengan begitu lingkungan yang rusak dapat diperbaiki dan kegiatan wisata di pantai Pondok Bali akan meningkat kembali. Dengan begitu pendapatan bagi masyarakat akan meningkat pula. Karena mayoritas masyarakat sekitar Pondok Bali menggantungkan mata pencahariannya dari pantai Pondok Bali.

3. Bagi wisatawan yang berkunjung ke Pantai Pondok Bali

Penulis menyarankan agar ikut menjaga kelestarian lingkungan pantai Pondok Bali. Bila datang berkunjung diharap jangan membuang sampah di sembarang tempat dan merusak ekosistem serta fasilitas yang ada di pantai Pondok Bali, karena ketika hal itu selalu dijaga, maka wisatawan juga yang akan merasakan kenyamanan ketika berkunjung ke pantai Pondok Bali.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti mengenai pengelolaan pantai yang mempengaruhi lingkungan pantai. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi keadaan lingkungan pantai. Diharapkan ada peneliti lain yang dapat menemukan faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi keadaan lingkungan pantai.


(5)

Anggi Susilowati, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, R. (2006), Pembangunan Kelautandan Kewilayahan. Yogyakarta: GrahaIlmu.

Arief, Rachman. (2005). Pengantar Ilmu Perhotelan & Restoran. Yogyakarta: GrahaIlmu.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dahuri, R dkk. (2008). Pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir dan lautan secara terpadu. Jakarta: PT. Pradyna Paramita.

Damanik, Janiantondan Weber, Helmut F. (2006).Perencanaan Ekowisata, dari teori keaplikasi. Pusat Studi Pariwisata UGM. Yogyakarta: ANDI.

Darsoprajitno, Soewarno. (2002). Ekologi Pariwisata Tata Laksana Pengelolaan Objek dan Daya Tarik Wisata. Bandung : Angkasa.

Fandeli, C. (2000). Pengusahaan Ekowisata. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Fandeli, C. (2002). Perencanaan Kepariwisataan. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan

UGM.

Ghozali, Imam. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 6. Semarang: Universitas Dipenogoro.

Janianton Damanik dan Helmut F. Weber. (2006). Perencanaan Ekowisata.

Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.

Marpaung, Happy. (2002), Pengantar Pariwisata Bandung; alfabeta.

Maryani, E. (1997). Pengantar Geografi Pariwisata. Bandung: IKIP Bandung.

Moh.Soerjani, Rofiq Ahmad dan Rozy Munir (1987).Sumber Daya Alam dan Kependudu kandalam Pembangunan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Tentang Rencana Strategis Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2010-2014.

Robert J. Kodoatie & Roestam Sjarief. (2010). Tata Ruang Air. Yogyakarta: C. V ANDI AFFSET.


(6)

Anggi Susilowati, 2014

Pengaruh Pengelolaan Pantai Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kawasan Wisata Pantai Pondok Bali

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sastrayuda, G. S. (2010). Handout matakuliah Concept Resort and Leisure. Bandung: Tidakditerbitkan.

Silalahi, Daud (1992). Hukum Lingkungan: Alumni.

Soemarwoto, Otto. (2004). Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.

Soeriaatmadja, R. E. (1997). Ilmu Lingkungan. Bandung: ITB. Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2008). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2008). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumaatmadja, Nursid. (2005). Manusia dalam Konteks Sosial, Budayadan Lingkungan Hidup. Bandung: Alfabeta.

Tjandra, Ellen. (2011). MengenalPantai. Bogor: PAKAR MEDIA. Undang-undang No. 10 Tahun 2009 TentangKepariwisataan Undang-Undang No. 23 Tahun 1997TentangLingkunganHidup Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 TentangLingkunganHidup

Wardiyanto dan Baiquni (2011). Perencanaan Pengembangan Pariwisata. Bandung : Lubuk Agung.

Wibisono (2005). Pengantar Ilmu Kelautan. Jakarta: PT. Grasindo.

Wyasa, Outra. (2003). Hukum Bisnis Pariwisata. Bandung: Refika Aditama.

Yoeti, Oka. A. (1996), Pengantar Ilmu Pariwisata Indonesia, Jakarta; PT. Pradyna Paramita.

http://kamusbahasaindonesia.org/pengelolaan/mirip#ixzz2neUKbEsE

http://www.dmoindonesia.com/makalah_Liga_S.html 94