EVALUASI ZONASI DAN LINGKUNGAN KAWASAN WISATA PANTAI ANYER KABUPATEN SERANG.

(1)

No. Daftar FPIPS: 1583/UN/40.2.5.1/PL/2013

Evvie Ariantya Wulandari, 2013

Evaluasi Zonasi Dan Lingkungan Kawasan Wisata Pantai Anyer Kabupaten Serang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

EVALUASI ZONASI DAN LINGKUNGAN KAWASAN WISATA PANTAI ANYER KABUPATEN SERANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Disusun Oleh :

EVVIE ARIANTYA WULANDARI

0903862

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Evvie Ariantya Wulandari, 2013

Evaluasi Zonasi Dan Lingkungan Kawasan Wisata Pantai Anyer Kabupaten Serang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Evaluasi Zonasi dan Lingkungan

Kawasan Wisata Pantai Anyer

Kabupaten Serang

Oleh

Evvie Ariantya Wulandari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Evvie Ariantya Wulandari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Evvie Ariantya Wulandari, 2013

Evaluasi Zonasi Dan Lingkungan Kawasan Wisata Pantai Anyer Kabupaten Serang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Evvie Ariantya Wulandari 0903862

EVALUASI ZONASI DAN LINGKUNGAN KAWASAN WISATA PANTAI ANYER KABUPATEN SERANG

Disetujui dan Disahkan Oleh : Pembimbing I

Prof .Dr. H. Darsiharjo, MS. NIP. 19620921.198603.1.005

Pembimbing II

DRS. H. Gumelar S. Sastrayuda, CTM

Mengetahui,

Ketua Program Studi Management Resort & Leisure

HJ. Fitri Rahmafitria, SP., MSi NIP. 197410182008122001


(4)

ABSTRAK

EVALUASI ZONASI DAN LINGKUNGAN KAWASAN WISATA PANTAI ANYER KABUPATEN SERANG

Oleh:

EVVIE ARIANTYA WULANDARI 0903862

Skripsi ini dibimbing oleh : Prof Drs. H Darsiharjo, MS. Drs. H. Gumelar S. Sastrayuda, CTM

Pantai Anyer adalah suatu kawasan wisata yang terkenal di Provinsi Banten.Penelitian yang mengangkat tentang mengevaluasi zonasi dan lingkungan di sekitar Pantai Anyer Kabupaten Serang ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi yang ada di Pantai Anyer, mengevaluasi bagaimana seharusnya zonasi yang di terapkan di sekitar wilayah pantai dan menganalisis lingkungan fisik dan non fisik yang terkena dampak akibat dari zonasi tersebut.Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu dapat mengembangkan kembali hasil penelitian telah peneliti lakukan.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.Teknik pengumpulan data dengan wawancara, studi dokumen, observasi, dan studi kepustakaan.Hasil penelitian menunjukkan terdapat banyak potensi atraksi bahkan potensi traditional yang bisa diterapkan di Pantai Anyer, selanjutnya penulis mengevaluasi zonasi yang diterapkan di kawasan tersebut, penulis juga menganalisis bagaimana dampak lingkungan fisik dan non fisik di sekitar kawasan wisata tersebut. Kesimpulan evaluasi zonasi dan lingkungan sekitar Pantai Anyer adalah banyaknya potensi untuk Pantai Anyer tidak menutup kemungkinan jika di kembangkan atraksi dan budaya traditionalnya maka tempat daya tarik wisata ini akan semakin dikenal oleh wisatwan local maupun domestic. Tercemarnya lingkungan pantai sekitar bukan hanya di akibatkan dari bangunan – bangunan maupun hotel sekitar pantai, namum limbah – limbah tersebut juga di hasilkan oleh masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar hulu sungai yang mengarah ke laut sekitar pantai. Meskipun AMDAL sudah diterapkan di daya tarik wisata ini perhatian para dinas terkait harus tetap dilaksanakan.

Kata Kunci : Zonasi, Lingkungan, Evaluasi


(5)

Zoning and Environmental Evaluation of Tourism Regions Beach Anyer

Serang

By:

Evvie Ariantya Wulandari

0903862

The thesis guided by :

Prof Drs. H Darsiharjo, MS. Drs. H. Gumelar S. Sastrayuda, CTM

Anyer beach is a famous tourist area in Banten province. Studies evaluating zoning and raised on the environment around Anyer Serang Beach aims to identify the potential in Anyer Beach, evaluate how the zoning should be applied around the beach area and analyze the physical and non-physical environment affected the result of the zoning . The benefit of this research is to develop research results have returned this lakukan.Penelitian researchers using qualitative methods. Data collection techniques with interviews, document study, observation, and study of literature. The results showed there is a lot of potential even potential traditional attractions which can be applied in Anyer Beach, the authors evaluated subsequent zoning that applied in the region, the authors also analyze how the impact of physical and non-physical environment around the tourist areas. Zoning and environmental evaluation conclusions about Anyer beach is much potential for Anyer Beach did not rule if developed traditionalnya cultural attractions and tourist attraction places then this will be increasingly recognized by local and domestic tourists. Environmental contamination around the beach not only in the causes of the buildings - buildings and hotels around the beach, yet waste - the waste is also generated by the people who live around the river that leads to the sea around the coast. Although EIA has been applied in this tourist attraction the attention of the relevant agencies remain to be implemented.


(6)

Evvie Ariantya Wulandari, 2013

Evaluasi Zonasi Dan Lingkungan Kawasan Wisata Pantai Anyer Kabupaten Serang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR ... vi DAFTAR TABEL ... viii BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar belakang ... Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Sistematika Penulisan ... Error! Bookmark not defined.

F. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined. BAB II TINJAUAN PUSTAKA... Error! Bookmark not defined. A. Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Pariwisata ... Error! Bookmark not defined. 2. Pengertian Daerah Tujuan Pariwisata ... Error! Bookmark not defined. 3. Kawasan Wisata ... Error! Bookmark not defined. 4. Atraksi wisata ... Error! Bookmark not defined. 5. Pantai ... Error! Bookmark not defined. 6. Pengertian Zoning ... Error! Bookmark not defined. 7. Kebijakan pemerintah terhadap zonasi kawasan pantaiError! Bookmark not defined. 8. Penataan Ruang dan Perencanaan Tata Ruang Kawasan Wisata

Pantai ... Error! Bookmark not defined. 9. Pengertian Lingkungan ... Error! Bookmark not defined. 10. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)Error! Bookmark not defined. 11. Evaluasi Dampak Lingkungan ... Error! Bookmark not defined. B. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.


(7)

Evvie Ariantya Wulandari, 2013

Evaluasi Zonasi Dan Lingkungan Kawasan Wisata Pantai Anyer Kabupaten Serang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. D. Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Cara Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. F. Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. G. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. A. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Pantai Anyer ... Error! Bookmark not defined. B. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 1. Potensi yang di miliki oleh Pantai Anyer ... Error! Bookmark not defined. 2. Zonasi di Lingkungan Sekitar kawasan Pantai AnyerError! Bookmark not defined. 3. Dampak lingkungan terhadap zonasi kawasan di Pantai Anyer

Kabupaten Serang ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. B. Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN... Error! Bookmark not defined. Dokumentasi di Kawasan Pantai Anyer ... Error! Bookmark not defined. BIOGRAPHY ... Error! Bookmark not defined.


(8)

Evvie Ariantya Wulandari, 2013

Evaluasi Zonasi Dan Lingkungan Kawasan Wisata Pantai Anyer Kabupaten Serang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar

Gambar 2.1 Zonasi ……… 12

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ………. 19

Gambar 3.1 Logo Kabupaten Serang……...……… 21

Gambar 3.2 Peta Kabupaten Serang ...……….... 21

Gambar 4.1 Peta bangunan –bangunan di sekitar Pantai Anyer.… 47

Gambar 4.2 Zonasi Peletakkan bangunan hotel……..…...……... 49

Gambar 4.3 Hasil Kuisioner Kelestarian sekitar Pantai Anyer……. 56

Gambar 4.4 Hasil Kuisioner Penempatan bangunan di sekitar Pantai Anyer ...60

Gambar 4.5 Hasil Kuisioner Tanaman di Sekitar Pantai …..………. 61

Gambar 4.6 Hasil Kuisioner Peletakkan fasilitas usaha wisata pada zonasi pelayanan ……….……..61

Gambar 4.7 Hasil Kuisioner Infrastruktur menuju kawasan Pantai Anyer ……... 61

Gambar 4.8 Hasil Kuisioner Penempatan para pedagang di zona pelayanan ………..…...64

Gambar 4.9 Kerangka dampak negative pengembangan zonasi kawasan wisata …………..……….. 68

Gambar 4.10 Dampak negatif di sekitar lingkungan Pantai Anyer……… 73


(9)

Evvie Ariantya Wulandari, 2013

Evaluasi Zonasi Dan Lingkungan Kawasan Wisata Pantai Anyer Kabupaten Serang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4.11 Dampak negatif di sekitar daya tarik wisata

Pantai Anyer……… 74 Gambar 4.12 Hasil Kuisioner Wisatawan merasakan dampak negatif

dari bangunan sekitar pantai …………..…………. 75 Gambar 4.13 Hasil Kuisioner Pantai Anyer yang sudah

tidak nyaman……….. 76 Gambar 4.14 Hasil Kuisioner Pendapat wisatawan terhadap besarnya

dampak negatif yang di timbulkan dari bangunan –

bangunansekitar ………. 77 Gambar 4.15 Hasil Kuisioner Pendapat responden terhadap pihak

hotel yang membantu kebersihan sekitar

pantai………..……... 79 Gambar 4.16 Hasil Kuisioner Pemerintahbelum menerapkan RTRW

di Pantai Anyer ………..… 80 Gambar 4.17 Hasil Kuisioner Perijinan bangunan belum di terapkan

di Pantai Anyer…….……….………... 81 Gambar 4.18 Hasil Kuisioner Pemerintah ikut ambil andil dalam

survey lapangan ………..…… 82 Gambar 4.19 Hasil Kuisioner Bangunan sekitar berpereran dalam

kerusakan lingkungan sekitar pantai…………... 83 Gambar 4.20 Hasil Kuisioner Wisatawan ikut berperan dalam

kenyamanan lingkungan sekitar pantai …..…….. 84 Gambar 4.21 Hasil Kuisioner Pedagang berperan besar dalam


(10)

Evvie Ariantya Wulandari, 2013

Evaluasi Zonasi Dan Lingkungan Kawasan Wisata Pantai Anyer Kabupaten Serang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Daftar Tabel

Tabel 3.1 Kecamatan Pesisir Kabupaten Serang ………….. 19

Tabel 3.2 Data Kunjungan Wisatawan Kabupaten Serang tahun 2012 ………... 22

Tabel 3.3 Variabel ………..… 24

Tabel 3.4 Tabel Skala Likert ..………. 30

Tabel 3.5 Kategori Presentase ………..….. 31

Tabel 4.1 Kesenian di Kabupaten Serang ………... 36

Tabel 4.2 Ekosistem Pantai ………... 38

Tabel 4.3 Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Kabupaten / Kota (RZWP3K) Kabupaten Serang ……… 39

Tabel 4.4 Gambar – gambar bangunan dan juga hotel – hotel di sekitar Pantai Anyer ... 42

Tabel 4.5 Konsep Zonasi ...……….. 48

Tabel 4.6 Prasarana Dasar di Pantai Anyer ……….. 49

Tabel 4.7 Aksesibilitas dan Pelayanan Pengunjungan di Pantai Anyer ………. 50

Tabel 4.8 Daftar Nama – Nama Hotel di Kabupaten Serang ………. 52

Tabel 4.9 Penilaian responden terhadap kelestarian pantai di sekitar Pantai ………..………. 55

Tabel 4.10 Penilaian responden terhadap penempatan bangunan di sekitar Pantai Anyer ………. 57


(11)

Evvie Ariantya Wulandari, 2013

Evaluasi Zonasi Dan Lingkungan Kawasan Wisata Pantai Anyer Kabupaten Serang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.11 Tanaman di Sekitar Pantai ……….. 59

Tabel 4.12 Peletakkan fasilitas usaha wisata pada zonasi pelayanan………... 60

Tabel 4.13 Infrastruktur menuju kawasan Pantai Anyer ……. 61

Tabel 4.14 Penempatan para pedagang di zona pelayanan …. 63 Tabel 4.15 Pengawasan AMDAL di sekitar lingkungan pembangunan………..……. 67

Tabel 4.16 Dampak negative potensial bangunan – bangunan terhadap lingkungan Pantai Anyer……….. 70

Tabel 4.17 Tabel Frekuensi K.A Andal ……… 72

Tabel 4.18 Tabel frekuensi ANDAL ……….……… 74

Tabel 4.19 Tabel Frekuensi RKL ……….…. 78


(12)

Evvie Ariantya Wulandari, 2013

Evaluasi Zonasi Dan Lingkungan Kawasan Wisata Pantai Anyer Kabupaten Serang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kontribusi pariwisata dalam hal penzonasian pengaturan ruang suatu kawasan wisata sangatlah besar.Pariwisata sangat memperhatikan sekali hal – hal yang menyangkut suatu keberlangsungan hidup di suatu wilayah kawasan wisata.Maka dari itu pariwisata melakukan segala upaya untuk menjaga kondisi dari suatu kawasan lingkungan tersebut.

Dwidioseputra (1994 : 22- 23) Gejala pariwisata dalam arti sempit adalah sebagai suatu perjalanan untuk tujuan kenikmatan atau kesenangan, dalam arti kata luas mencakup segala macam motivasi yang mempunyai pengaruh – pengaruh pada segi – segi kehidupan orang dan masyarakat, baik pada segi – segi ekonomi sosial, ekonomi budaya, politik dan lingkungan hidup.

Indonesia merupakan Negara yang mempunyai alam dan potensi wisata yang sangat indah.Semua itu di manfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai daya tarik wisata yang dapat menarik kunjungan wisatawan.Negara Indonesia sebagai salah satu tujuan wisata di kawasan Asia Pasifik.Memiliki potensi cukup besar dalam kepariwisataan baik potensi fisik maupun potensi sosial budaya yang merupakan modal dasar bagi pengembangan pariwisata. Melalui sektor pariwisata Indonesia berusaha untuk menjadikan sumber devisa dan penghasilan melalui pendapatan pariwisata bagi pemerintah dan masyarakat. Wisatawan yang berkunjung merupakan sumber devisa yang dapat meningkatkan pendapatan Negara dan pendapatan masyarakat di lokasi daya tarik wisata.

Provinsi Bantenini terdiri atas Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon, Kota Tangerang, Kota Serang, dan Kota Tangerang Selatan. Ibukota provinsi ini adalah Serang, walaupun kegiatan perekonomian lebih terasa denyutnya di Kota Tangerang dan


(14)

Tangerang Selatan, dimana perkembangan infrastruktur dan perumahan sangat pesat di dua wilayah ini.

Provinsi Banten Terletak di ujung barat Pulau Jawa, memposisikan Banten sebagai pintu gerbang Pulau Jawa dan Sumatera serta berbatasan langsung dengan wilayah DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara.Harus diakui, bahwa pembangunan Provinsi Banten belum merata. Pembangunan dan kesejahteraan baru tampak nyata di wilayah Tangerang, Tangerang Selatan, Serang Padahal Banten menyimpan begitu banyak potensi. Terutama potensi pengembangan pariwisata. Dari situs resmi pemprov Banten, diketahui telah diidentifikasi keberadaan 241 daya tarik wisata yang terdiri dari daya tarik wisata kategori alam (60 obyek) dan obyek wisata kategori buatan (181 obyek).Air terjun sebanyak 11 lokasi, tersebar di Kab. Pandenglang, Kab. Serang dan Kab. Lebak.

Anyer adalah salah satu kecamatan di kabupaten Serang, Provinsi Banten. Wilayah yang di dominasi oleh laut dan pegunungan membuat wilayah ini banyak di minati oleh para wisatawan lokal dan tidak sedikit pula wisatawan mancanegara yang menikmati panorama laut antara lain : Pantai Selat Sunda, di pantai anyer untuk memancing, berenang. Namun permasalahan yang ada timbul di karenakan banyaknya hotel maupun resort di pantai Anyer merupakan salah satu penunjang kegiatan utama wisata bahari akan tetapi penempatan hotel dan resort tersebut tidak memperhatikan ketentuan atau aturan dari sempadan pantai dan penyalahgunakan zonasi kepariwisataan menimbulkan permasalahan tersendiri antara lain mengganggu pandangan ke arah pantai itu sendiri dan merusak lingkungan pantai. Permasalahnnya adalah bahwa pendirian bangunan – bangunan di sekitar area kawasan wisata bahari, memungkinkan akan merusak lingkungan yang ada di sekitar pantai.

Sungguh merupakan langkah yang tepat untuk melaksanakan rencana zonasi wilayah pesisir di Pantai Anyer.Rancana zonasi wilayah pesisir yang dimaksud untuk membuat suatu jaringan di atas lingkungan pesisir dan laut yang memisahkan pemanfaatan sumber daya yang saling bertentangan dan menentukan kegiatan – kegiatan yang dilarang dan diizinkan untuk setiap zona peruntukkan dalam rangka menciptakan suatu keseimbangan antara kebutuhan – kebutuhan


(15)

pembangunan dan konservasi.Adapun tujuan zonasi adalah membagi wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil ke dalam zona – zona yang sesuai dengan peruntukkan dan kegiaan yang bersifat saling mendukung (compatible) serta memisahkannya dari kegiatan yang bersifat bertentangan (incompatible).Di kawasan wisata Anyer ini belum di terapkan zonasi wisata, Di mana zonasi peletakan fasilitas di bedakan dalam 3 zona yaitu zona inti, zona penyangga, zona pelayanan. Sebagaimana adanya di wilayah tersebut, hotel dan resort tersebut berada di zona penyangga, dimana zona penyangga atau buffer zone di gunakan sebagai area pendukung atau zona untuk pemeliharaan.Zona penyangga ini juga berfungsi untuk menghubungkan antara zona inti dengan zona pelayanan. Di zona penyangga bisa di buat sebuah hutan kecil ataupun semacam tumbuhan – tumbuhan di daerah laut, seperti pohon kelapa, pohon bakau di sekitar pantai, dan tanaman- tanaman lainnya yang bisa menunjang dari kelangsungan dari pantai tersebut.

Perairan pesisir adalah bagian integral dari wilayah pesisir yang merupakan daerah peralihan antara ekosistem daratan dan lautan, di mana secara biofisik batas dari wilayah pesisir kea rah darat masih dipengaruhi oleh berbagai aktifitas lautan, seperti intrusi laut, pasang surut, dan angin laut.Sementara kea rah laut masih dipengaruhi oleh aktifitas darat seperti; aliran sungai, sedimentasi akibat penggundulan hutan, pencemaran limbah dari aktifitas pertanian, industry dan lainnya dampai pada batas sejauh kurang lebih 4 mil laut (sepertiga dari batas wilayah yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi atau 12 mil laut).Banyaknya kegiatan di sekitar pantai tidak menutup kemungkinan tercemarnya area sekitar dengan limbah – limbah yang di produksi dari bangunan – bangunan maupun hotel – hotel. Limbah padat, cair, limbah domestic dan lain- lain seringkali menggangu pemandangan dan juga kenyamanan pengunjung sekitar pantai. Penetapan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan pun di pertayakan, apakah di terpakan oleh para pemilik bangunan dan hotel – hotel sekitar pantai.Terlebih mengingat lingkungan sekitar pantai yang tidak semenarik dahulu semenjak adanya sampah – sampah tersebut.


(16)

Perlunya penelitian ini dimaksudkan guna membuat kawasan sekitar pantai tampak indah dan menjadi teratur. lingkungan di sekitar pantai yang kurang indah di karenakan bangunan yang terlalu dekat dengan pantai dan melanggar sempadan pantai, selain itu juga volume pengunjung yang cukup banyak, yang memungkinkan wisatawan yang kurang memperhatikan lingkungan yang membuat lingkungan tersebut menjadi terlihat kumuh atau tidak terjaga.

Berdasarkan pemikiran tersebut, di rasa perlu untuk mengkaji lebih dalam mengenai penzonasian suatu wilayah dan pengaruhnya terhadap lingkungan pantai sehingga skripsi ini diberi judul : “Evaluasi Zonasi dan Lingkungan Kawasan Wisata Pantai Anyer Kabupaten Serang“

B. Rumusan Masalah

Penzonasian suatu kawasan wisata sangatlah di perlukan guna menjaga kelestarian di sekitar pantai. Dalam proses penzonasian kawasan wisata harus diperhatikan untuk kelangsungan suatu kawasan wisata ataupun pengunjung yang nantinya akan datang ke kawasan tersebut.

Dari kesimpulan di atas rumusan masalah yang akan diambil adalah sebagai berikut :

1. Apakah potensi yang dimiliki sekitar Pantai Anyer?

2. Bagaimana seharusnya zonasi kawasan wisata yang akan di terapkan di sekitar Pantai Anyer Kabupaten Serang ?

3. Bagaimana dampak lingkungan fisik dan non fisik dari kegiatan di kawasan sekitar Pantai Anyer ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pernyataan yang mengungkapkan hal yang akan di peroleh pada akhir penelitian, atau dengan kata lain tujuan penelitian adalah jawaban yang di harapkan oleh peneliti. Jadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi potensi kawasan pantai sekitar Pantai Anyer 2. Mengevaluasi zonasi kawasan Pantai Anyer


(17)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti hasil penelitian ini bisa mengembangkan penelitian ini lebih lanjut

2. Bagi pemerintah jika memang kawasan wisata ini di buat konsep zonasi maka akan menguntungkan pemerintah, antara lain dapat meningkatkan pengunjung atau wisatawan domestik maupun luar negeri, yang akhirnya akan memberikan kontribusi untuk daerah dan juga devisa bagi Negara. 3. Bagi ilmu pengetahuan hasil penelitian ini bisa di terapkan di kawasan –

kawasan wisata bahari lainnya.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang akan membahas penelitian seperti ini, akan menambah wawasan untuk pengembangan diri dalam merencanakan kawasan – kawasan wisata lainnya.

E. Sistematika Penulisan

Penulisan ini terdiri atas 5 (lima) bab. Uraian yang akan disajikan pada setiap bab adalah sebagai berikut :

a. BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Sasaran Penelitaian, Kegunaan Penelitian, Ruang Lingkup penelitian yang terdiri dari Ruang Lingkup Wilayah dan Ruang Lingkup Substansi Materi, Metodologi Penelitian, Definisi Operasional, Waktu penelitian dan Sistematika penulisan.

b. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini terdapat uraian mengenai teori-teori relevan yang dijadikan sebagai landasan dalam penelitian ini.

c. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan metode-metode yang digunakan dalam penelitian, meliputi metode penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, dan analisis pengolahan data.


(18)

d. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan pembahasan atas penelitian berdasarkan teori dan data yang didapat melalui survey atau observasi lapangan, wawancara, studi literatur, studi dokumentasi dan penyebaran kuesioner.

e. BAB V : KESIMPULAN DAN USULAN/REKOMEDASI

Pada bab ini terdapat uraian mengenai kesimpulan penelitian dan rekomendasi mengenai penzonasian yang akan di lakukan di kawasan wisata bahari Anyer, Banten.

F. Definisi Operasional

Metode penelitian Pariwisata milik Drs. Wardiyanta,M.Hum (2006 : 12 ) definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang di gunakan untuk mengukur suatu variable yang merupakan hasil penjabaran dari sebuah konsep. Dan dari definisi di atas dapat di simpulkan variable – variable yang akan di pakai sebagai bahan dari penelitian dari skripsi ini. Variable yang pertama :

1. Evaluasi

Evaluasi dimaksudkan untuk menguraikan dan memahami dinamika internal berjalannya suatu program. Proses evaluasi kebanyakan memerlukan deskripsi rinci tentang berjalannya suatu program. Setiap deskripsi bisa jadi berdasarkan pada observasi dan atau wawancara dengan staf, klien, dan petugas administrasi program.Evaluasi kualitatif menyajikan gambaran rinci tentang aktifitas, proses, dan peserta program. Sumber penting data evaluasi kualitatif adalah pengamatan langsung dari tangan pertama., tentang suatu program, maksudnya “pergi ke lapangan”, “lapangan” tempat diberlangsungnyakan suatu program.

Dalam skripsi ini penulis mengevaluasi bagaimana keadaan zonasi dan juga lingkungan sekitar pantai.Yaitu bagaimana mengeveluasi keadaan sebenarnya di lapangan, apakah masalah – masalah yang ada di lingkungan tersebut.Apakah zonasi bangunan tersebut tidak menyalahi aturan yang berlaku di pemerintahan Kabupaten Serang.


(19)

2. Zonasi

Di kawasan sekitar Pantai Anyer mungkin bangunan – bangunannya tidak menggunakan konsep zonasi dalam pembangunan fasilitas maupun atraksi di dalamnya. Sebagaimana di jelaskan bahwa zonasi menurut Lawson & Bouvy (1977 : 24)mengatakan bahwa zoning merupakan usaha untuk mencapai keberhasilan dalam pengelompokkan fungsi dari fasilitas dan aktvitas resort, seperti akomodasi, fasilitas kebudayaan dan komersial dan fasilitas rekreasi dalam area yang berkelanjutan. Di dalam zonasi terbagi dalam 3 bagian, yaitu zona inti, zona pelayanan, dan zona peyangga.Dimana masing – masing zonasi mempunyai peranan masing – masing dalam hal penempatan fasilitas – fasilitas di dalam hotel itu sendiri.

3. Lingkungan

Pengertian lingkungan menurut Silalahi (1992 : 8) di jelaskan bahwa lingkungan hidup adalah semua benda dan daya tarik sesuai kondisi termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesjahteraan manusia dan jasad – jasad hidup lainnya. Disini pembangunan di sekitar lingkungan pantai tidak sedikit memberikan dampak negatif bagi kelangsungan hidup lingkungan sekitarnya.Sebagai akibat di bangunnya fasilitas – fasilitas di Hotel sekitar pantai tidak sedikit kemungkinan mendatangkan kerugian, dengan pengertian bahwa manfaat pembangunan yang di lakukan tidak seimbang dengan mudharat yang di timbulkannya.Kondisi lingkungan yang natural adalah merupakan atraksi utama bagi wisatawan.Hal yang terbaik dan mungkin untuk menjalin hubungan penampilan dari lingkungan harus di perhatikan sealamiah mungkin, dan kebanyakan kasus, bagaimana juga bidang kepariwisataan sangat berhubungan erat dengan lingkungan.


(20)

Jadi dari hasil definisi di atas bahwa pengertian dari judul Evaluasi Zonasi Kawasan Wisata Pantai Anyer Kabupaten Serang Banten, bahwa dalam pengembangan suatu kawasan wisata tersebut, harus memperhatikan zonasinya yang nantinya akan berdampak pada lingkungan di sekitar kawasan wisata tersebut. Dampak zonasi yang ditimbulkan dengan di bangunnya berbagai fasilitas – fasilitas yang menunjang bagi kelangsungan dari lingkungan.


(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

a. Gambaran Fisik Kabupaten Serang

Sesuai dengan RTRW Kabupaten Serang tahun 2011 – 2031, karakteristik wilayah administratif, Kabupaten Serang merupakan salah satu daerah otonomi di wilayahProvinsi Banten. Wilayah Kabupaten Serang memiliki luas 1.467.35 km2 dengan jumlah penduduk tahun 2010 sebanyak 1.403.228 jiwa. Sebagian besar penduduk menyebar dan tinggal di bagian utara Kabupaten Serang. Secara geografis, berada pada titik koordinat 5o 50’ – 6o 21’ Ls dan 105o 0’ – 106o 22’ BT. Sesuai ketetapan Undang – undang Nomor 32 tahun 2007, terjadi pemekaran wilayah Kabupaten Serang dengan Kota Serang.

Kabupaten Serang terdiri dari 28 kecamatan, dengan batas – batas administratifnya sebagai berikut :

Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Jawa dan Kota serang Sebelah Selatan :berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan Kabupaten

Pandeglang

Sebelah Barat : berbatasan dengan Kota Cilegon dan Selat Sunda Sebelah Timur :berbatasan dengan Kota Tangerang

Di wilayah Kabupaten Serang terdapat 8 kecamatan pesisir, pada tabel berikut ini di sajikan kondisi kecamatan pesisir antara lain sebagai berikut :

Tabel 3.1 Kecamatan Pesisir

No Kecamatan Luas Jumlah

Desa

Jumlah desa pesisir

Km2 %

1. Anyar 56.81 3.28 10 3


(22)

(23)

Sumber : Google

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, Metode deskriptif ini lebih menekankan pada suatu studi untuk memperoleh informasi mengenai gejala yang muncul pada saat penelitian berlangsung.

Sedangkan menurut Sugiyono (2008:11) bahwa, “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain”.

Metode survey deskriptif merupakan metode untuk memperoleh data yang ada saat penelitian dilakukan dan bertujuan untuk menjelaskan pembahasan dari permasalahan dalam penelitian (soehartono,1995 :9, 35) dengan menggunakan metode ini, penulis melakukan survey berupa kunjungan, wawancara dan pencarian data – data sekunder, yang kemudian hasilnya akan dianalisis dan disajikan dalam bentuk deskriptif berupa rekomendasi arahan bagi pemerintah daerah Kabupaten Serang.

Metode penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan data yang ada serta menguraikan dan menginterpretasikan sesuatu seperti apa adanya, serta menghubungkan sebab akibat pada saat penelitian sehingga bisa merumuskan pemecahan

C. Populasi dan Sampel

Sugiyono (2001:57), “Populasi adalah wilayah generilisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang di terapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya”. Jadi di dalam penelitian ini populasi yang akan peneliti ambil adalah Dinas Lingkungan Hidup , Dinas Perikanan dan Kelautan, pengelola Hotel, dan juga wisatawan yang berkunjung ke sekitar Pantai Anyer.


(24)

Sampel responden pada penelitian ini terbagi dalam 4 kelompok, yaitu sampel responden dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perikanan dan Kelautan, pengelola Hotel dan juga wisatawan yang datang ke sekitar Pantai Anyer. Untuk mengambil sampel responden wisatawan dilakukan secara aksedential yaitu semua wisatawan yang ditemui pada saat penelitian dijadikan sampel. Untuk menentukan berapa besar jumlah sampel sebagai wakil populasi, peneliti menggunakan pedoman Rumus Slovin ( Sujarweni : 1994 : 17). Rumus Slovin untuk menentukan ukuran sampel adalah :

N

n = ………. ( ) 1 + N (e) 2

Keterangan :

n = Ukuran sampel N = Ukuran Populasi

e = Nilai kritis atau batas ketelitian yang di inginkan

Tabel 3.2

Data Kunjungan Wisatawan Tahun 2012

Daftar Kunjungan Wisatawan Tahun 2012

Bulan Jumlah wisatawan

Januari 747.115

Februari 235.281

Maret 254.638

April 741.452

Mei 579.264


(25)

July 1.458.265

Agustus 1.339.243

September 1.560.070

Oktober 989.102

November 1.046.218

Desember 1.674.881

Jumlah 11.530.257

Sumber : Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Serang

Dari jumlah populasi tersebut dengan batas ketelitian sebesar 10 % maka dengan menggunakan rumus slovin diatas diperoleh sampel sebesar :

11.530.257

n = = 99.9 maka di bulatkan menjadi 100 orang

1 + 11.530.257 (0.1) 2

Berdasarkan rumus slovin di atas dengan jumlah populasi sebanyak 11.530.257 orang, dengan nilai kritis atau batasan ketelitian yang diambil adalah 10%, maka jumlah sampel yang layak adalah 100 orang responden.

D. Variabel Penelitian

Secara teoritis hatch dan farhady (1981: 38 ) variable dapat di definisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai “variasi” antar satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Variable juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan terentu. Menurut Kerlinger (1973) yang dikutip dari Sugiyono (2006 : 23) menyatakan bahwa variable adalah konstruk atau sifat yang akan di pelajari, di berikan contoh misalnya tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktifitas kerja dan lain- lain. Di bagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variable dapat di katakana suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda dengan demikian variable itu merupakan suatu yang bervariasi. Maka seperti yang di jelaskan di atas, di bawah ini disebutkan variable sebagai berikut :


(26)

Tabel 3.3 Variabel Variabel Konsep

variabel

Sub variabel Indikator

Evaluasi zonasi kawasan wisata pantai di sekitar lingkungan Hotel Nuansa Bali Anyer Kabupaten Anyer

Zonasi 1. Zona Inti

( lokasi dimana atraksi atau daya tarik utama suatu ODTW)

- Kelestarian pantai harus terjaga

- Sempadan pantai harus di terapkan sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku 2. Zona Penyangga

( merupakan daerah antara zona inti dan zona pelayanan )

- Di sekitar Pantai Anyer di tanami atau di tambahkan berbagai macam tanaman untuk memberikan kesan alami dan rindang 3. Zona Pelayanan

( Suatu area dimana seluruh aktifitas dan fasilitas penunjang di

tempatkan)

- Penempatan fasilitas usaha wisatawan diletakkan pada zona pelayanan

- Infrastruktur dasar seperti jalan alternatif harus di perbaiki

- pedagang – pedagang ditempatkan pada zonasi pelayanan

Lingkungan AMDAL

1. K. A Andal ( Ruang lingkup kajian AMDAL )

- lingkungan sekitar pantai anyer terkena dampak negatif dari pembangunan hotel dan bangunan lainnya di sekitar Pantai Anyer (ex : limbah domestic dan limbah padat ) - Lingkungan daya tarik

wisata lainnya terkena dampak negatif dari pembangunan


(27)

2. ANDAL ( telaah mendalam tentang dampak besar dan dampak penting)

- Wisatawan merasakan dampak negatif dari pembangunan hotel hotel tersebut

- Pantai Anyer sudah tidak nyaman lagi

- Dampak negatif yang di timbulkan dari bangunan di sekitar Pantai Anyer sangat besar terhadap lingkungan 3. RKL

(upaya penanganan dampak besar dan dampak penting lingkungan hidup yang di timbulkan akibat dari rencana kegiatan )

- Seharusnya pihak Hotel ikut membantu dalam kebersihan lingkungan pantai anyer

- Pemerintah daerah belum menerapkan RT RW pantai anyer di sekitar pantai

- Perijinan peraturan mendirikan bangunan belum dilaksanakan dengan optimal di Pantai Anyer 4. RPL

( upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak besar )

- Pemerintah daerah harus melakukan survey lingkungan terhadap keadaan lingkungan sekitar Pantai Anyer

- Bangunan sekitar kawasan Pantai Anyer berperan dalam kerusakan

lingkungan sekitar pantai - Wisatawan berperan dalam

kenyamanan lingkungan sekitar pantai


(28)

E. Cara Pengumpulan Data 1. Wawancara

Interview atau wawacara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung yang di lakukan per-wawancara.Wawancara dilakukan langsung bertatap muka ataupun melalui telephone. Wawacara adalah cara paling fleksible untuk mengumpulkan data sehingga pertanyaan – pertanyaan yang akan di ajukan kepada sumber dapat dijawab langsung sehingga dapat memperkuat data saat observasi yaitu baru menilai tempat yang akan di teliti. Dari wawacara peneliti bahkan mendapatkan data yang lebih banyak. Rianse dan Abdi (2008 : 219) Wawancara dapat di bedakan berdasarkan criteria tertentu. Misalnya berdasarkan tujuannya contohnya Focussed Interview cara ini dikatakan sebagai Focussed Interview karena sejak awal wawancaranya sudah di arahkan ke fenomena yang di kehendaki peneliti. Pertanyaan – pertanyaan sudah di siapkan dan di rangkai sedemikian rupa sehingga di harapkan jawaban – jawaban dari orang yang di Tanya tersebut menjurus ke tujuan tertentu

2. Observasi

Metode observasi adalah cara mengumpulkan data berdasarkan pada pengamatan langsung kepada gejala fisik objek penelitian. Melalui observasi, peneliti belajar tentang bagaimana pengembangan yang seperti apa yang harus di lakukan di sekitar daerah pantai anyer. Teknik penelitian ini juga guna memastikan seberapa besar pengaruh zonasi kawasan terhadap kerusakan lingkungan di pantai sekitar Hotel. Dengan observasi juga, peneliti dapat melihat hal – hal yang kurang atau tidak di amati oleh pihak hotel atau masyarakat sekitar pantai anyer.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi dilakukan guna memudahkan peneliti dalam hal pengumpulan data berupa foto – foto dan juga brosur – brosur dari Hotel.Dan


(29)

juga di dalam dokumentasi peneliti juga mengumpulkan beberapa peraturan tentang sempadan pantai ataupun tentang tata ruang kawasan daerah wisata.

4. Kuisioner

Rianse dan Abdi (2008 : 217) metode kuisioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan di teliti. Untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada responden. Tujuan dilakukan kuisioner adalah :

a. Memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian b. Memperoleh informasi mengenai suatu masalah secara serentak.

5. Studi Kepustakaan

Melalui teknik ini penulis memperoleh teori – teori atau konsep – konsep yang relevan dengan studi kepariwisataan yang penulis kumpulkan dari berbagai literatur. F. Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini alat pengumpul data yang digunakan berupa pedoman wawancara.Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui hal – hal dari informan secara lebih mendalam terkait dengan objek penelitian. Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa pihak - pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, masyarakat Kabupaten Anyer , dan juga pihak Hotel.

Peneliti juga dalam penelitian ini menggunakan camera digital dan telephone selular untuk mengambil foto kawasan pantai anyer dan juga lingkungan di sekitar Hotel. Namun selain itu peneliti juga mengambil beberapa sumber dari makalah, buku – buku, dan internet yang relevan dengan objek penelitian pantai anyer.

G. Teknik Analisis Data

Teknis analisis data yang di terapkan agar tujuan penelitian dapat tercapai maka penulis menggunakan teknis analisis deskriptif kualitaif dimana dengan mengolah dan menginpretasikan data berupa argument serta data – data yang bersifat non angka.


(30)

Menurut Bogdan dalam Sugiyono (2006 : 274) analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis dan data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan – bahan lain. Sehingga dapat mudah dipahami, dan tentunya dapat dinformasikan kepada orang lain.

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya kedalam unit – unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, deskriptif yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data dan hasil evaluasi zonasi kawasan. Setelah berbagai data dan informasi yang telah di peroleh di Pantai Anyer, selanjutkan akan di analisis dan di olah sesuai dengan metode yang di gunakan oleh peneliti, kemudian di klasifikasikan sesuai dengan data dan informasi dalam suatu sistemik yang factual dan akurat. Hal tersebut dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam mendefinisikan berbagai data yang telah di peroleh, untuk disusun dalam sebuah uraian deskriptif dari hasil dan kegiatan peneliti. Berikut uraian dari beberapa teknik pengolahan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut :

1. Teknik survey

Suatu instrumen penelitian dimana peneliti melakukan survey terhadap kawasan wisata Pantai Anyer dan mengolah data hasil survey tersebut. 2. Reduksi

Reduksi yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan melakukan memilah berbagai data yang diperoleh dari hasil survey .kegiatan yang dilakukan oleh peneliti

3. Analisis Preferensi Pengunjung

Dalam menganalisis Preferensi pengunjung penulis menggunakan kuisioner. Adapun pengertian kuisioner, yaitu melakukan penyebaran kuisioner yang di dalamnya terdapat seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden (sampel penelitian). Adapun langkah – langkah penyusunan kuisoner yang digunakan dalam penelitian ini di


(31)

dasarkan pedoman perancangan kuisioner yang dikemukakan oleh malhotra (2005 :325) sebagai berikut :

a) Menentukan informasi yang dibutuhkan

b) Mementukan teknik pengelolaan kuisioner yang di gunakan c) Menentukan nilai masing – masing jawaban

d) Merancang pertanyaan untuk mengatasi ketidakmampuan dan ketidaksediaan responden menjawab

e) Membuat laporan mengenai striktur pertanyaan f) Menentukan susunan kata dari pertanyaan.

g) Mengurutkan pertanyaan dalam urutan yang sesuai h) Mengidentifikasi bentuk dan layout kuisioner i) Memperbanyak kuisioner

j) Survey

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pengukuran yang berfungsi untuk menunjukkan angka – angka pada variabel.Pengukuran yang digunakan adalah pengukuran dengan Skala Likert.Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang akan di ukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumenyang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative yang dapat berupa kata – kata.

Dalam skala ini hanya menggunakan item yang secara pasti baik dan secara pasti buruk.Item yang pasti disenangi, disukai, yang baik, di beri tanda (-). Total skor merupakan penjumlahan skor response dari responden. Skala ini menggunakan ukuran ordinal sehingga membuat rangking walaupun tidak doketahui berapa kali satu responden lebih baik atau lebih buruk dari responden lainnya.


(32)

Skala Likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya puas-tidak puas, senang-tidak senang, dan baik-tidak baik. Untuk penilaian sikap pelanggan, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya :

Tabel 3.4 Tabel Skala Likert

Jawaban A Sangat setuju (4)

Jawaban B Setuju (3)

Jawaban C Tidak Setuju (2)

Jawaban D Sangat Tidak Setuju (1)

Sumber :Sugiyono (2012)

4. Penyajian data

Setelah di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data.Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dengan bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori.Flowchart, dan sejenisnya. Dengan menyajikan data maka akan mempermudah untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah di pahami tersebut.

5. Conclusion Verification

Langkah selanjutnya adalah pengambilan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak di temukan bukti – bukti yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang di kemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti – bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang di kemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Untuk merangkum data yang di dapat, peneliti akan menyajikannya dalam bentuk tabel (tabulasi data) dengan menggunakan rumus


(33)

presentase. Penyajian tabel ini digunakan untuk melihat sebarapa banyak kecenderungan frekuensi jawaban yang diberikan para narasumber.

Rumus presentase yang digunakan sebagai berikut : f

P = x 100 % n

Keterangan :

P = Presentase

f = Frekuensi dari setiap jawaban yang dipilih

n = Jumlah seluruh frekuensi alternative jawaban yang menjadi pilihan responden (jumlah sampel)

100% = Konstanta

Setelah dilakukan perhitungan, maka hasil presentase tersebut ditafsirkan dengan kategori sebagaimana dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.5 Kategori Presentase

Presentase Kategori

0 % Tidak seorangpun

1% - 24% Sebagian kecil

25% - 49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51% - 74% Sebagian besar

75% - 99% Hampir seluruhnya


(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di kawasan daya tarik wisata Pantai Anyer dapat diambil kesimpulan :

1. Potensi yang dimiliki oleh Pantai Anyer bisa menjanjikan untuk bisa mengembangkan daya tarik wisata pantai ini. Contohnya kegiatan surving yang seharusnya bisa dilakukan di sekitar area pantai namun hanya bisa dilakukan pada musim – musim tertentu, karena jika pada musim biasa ombak yang dihasilkan relative kecil. Lalu adalah kegiatan kesenian khas Kabupaten Serang, dimana sudah tidak dimasukkan lagi kedalam agenda kegiatan di Pantai Anyer. Pemerintah dan warga sekitar harus mengembangkan dan meneruskan tradisi ini kedalam agenda kegiatan mereka guna menambah dan menarik wisatawan ke daerah mereka dan juga seharusnya dinas – dinas terkait memfasililitasi kegiatan tersebut dan mempromosikan sebagai salah satu kegiatan pariwisata di Pantai Anyer. 2. Ketentuan dari Keputusan Presiden (KEPRES) No 32 tahun 1990

menyatakan bahwa kriteria sempadan pantai adalah daratan sepanjang tepian yang lebarnya proposional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi. Dari ketentuan tersebut jelas di sebutkan bahwa bangunan tidak boleh di letakkan di sekitar pantai. Dari hasil kuisioner dijelaskan bahwa setengah dari responden menjawab negative tentang adanya bangunan – bangunan tersebut. Bangunan – bangunan maupun hotel yang ada di sekitar pantai tentunya menyalahi aturan yang ada di Indonesia dan seharusnya di tindak lanjuti dengan tegas oleh dinas – dinas terkait. Penerapan Keputusan Presiden sangat


(35)

berbanding terbalik dengan yang ada di lapangan, peraturan yang jelas melarang pembangunan di sekitar sempadan pantai namun bangunan tersebut tetap berdiri di sekitar pantai. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan memang sudah di terapkan di sekitar pantai. Mereka para pengelola hanya berpegang pada buku pedoman Amdal yang di berikan oleh Dinas Lingkungan. Penerapan di lingkungan tergantung dari mereka melaksanakannya atau tidak di lapangan atau di lingkungan mereka sendiri dan Pengawasan terhadap Amdal itu sendiri hanya di lakukan beberapa kali dalam setahun.

3. Kriteria Lingkungan terbagi menjadi 2 yaitu lingkungan fisik dan non fisik. Dalam lingkungan fisik yang terjadi di Pantai Anyer, lingkungan pantai anyer memang sudah senyaman dahulu di karenakan limbah – limbah domestic dan padat yang mencemari sekitar area kawasan wisata. Terbukti dengan hasil kuisioner yang di jawab responden adalah sekitar 60% yang menganggap pantai tersebut tidak senyaman dahulu. Sampah – sampah yang berserakan akibat dari sisa hasil pembuangan dari bangunan – bangunan dan hotel – hotel di sekitar pantai semakin memperburuk keadaan sekitar pantai. Di tambah lagi sampah dari masyarakat dan juga pedagang – pedagang yang ada di sekitar lingkungan pantai. Bangunan yang didirikan disekitar pantai seringkali mengambil pasir – pasir pantai yang membuat keadaan pantai semakin abrasi, dan juga ekosistem taman laut, seperti karang – karang yang menjadi daya tarik wisata di pantai ini sudah mulai rusak. Dampak non fisik yang ditimbulkan lainnya adalah alam. Alam yang tidak dapat diprediksi akan memperburuk keadaan di sekitar pantai dan senantiasa mengancam hotel – hotel di sekitar pantai. Seringkali ombak – ombak besar akan merusak pondasi hotel dan bangunan lainnya, banyak sisa – sisa bangunan yang terbawa ombak terbawa ke laut yang membuat pencemaran air laut semakin parah.


(36)

B. Saran

1. Saran bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Serang

a) Seharusnya dapat lebih tegas dalam pengaturan tata ruang zonasi di kawasan Pantai Anyer. Jangan hanya karena anggota pejabat maupun anggota petinggi Negara yang mendirikan hotel tersebut, pemerintah menjadi takut dan tidak mampu untuk menindak tegas dalam hal penertiban bangunan tersebut.

b) Pemerintah daerah sebenarnya sangat – sangat mampu jika ingin menjadikan kawasan wisata Pantai Anyer ini seperti pantai – pantai yang ada di Indonesia lainnya. Dinas Pariwisata Kabupaten Serang mempunyai berbagai macam konsep kesenian yang di terapkan di setiap hari jadi Kota Serang, dan mungkin akan di terpakan di sekitar kawasan wisata seperti Pantai Anyer. Pemerintah daerah juga harus memfasilitasi kegiatan tersebut, dengan membangun teater kecil seperti yang ada di Bali maupun memfasilitasi kegiatannya serta ikut mempromosikan kegiatan tersebut.

c) Dinas lingkungan dan dinas – dinas terkait lainnya lebih sering mengevaluasi keadaan sekitar pantai, dengan menerapkan peraturan dengan ketat terhadap bangunan – bangunan maupun hotel yang ada di sekitar pantai. Mengecek keadaan pantai dan mengevaluasi keadaan pantai jangan hanya beberapa kali dalam setahun, namun dalam jangka beberapa bulan sekali untuk mengevaluasi keadaan sampah, limbah, dan lainnya yang membuat pantai semakin tidak indah.

d) Tidak lagi memberikan izin membangun bangunan kepada pengelola hotel yang akan mendirikan hotel di sekitar pantai.

2. Saran bagi pengelola hotel maupun bangunan – bangunan di sekitar pantai a) Seharusnya pengelola mendirikan bangunan tidak di sekitar pinggir


(37)

negatif jika mendirikan bangunan di sekitar pantai, Salah satunya adalah alam.

b) Mendirikan bangunan di pinggir pantai seharusnya tidak membuang limbah ke laut ataupun ke pinggir pantai. Harus menaati peraturan Amdal yang di terapkan oleh pemerintah Kabupaten Serang.

3. Masyarakat dan pedagang sekitar Pantai Anyer

a) Di sarankan bagi masyarakat di sekitar hulu sungai, agar tidak membuang sampah rumah tangga mereka ke sungai, karena sampah – sampah mereka akan terbawa ke pantai. Sungai – sungai di sekitar mereka pun akan terjadi pendangkalan akibat dari sampah – sampah yang mereka buang.

b) Bagi pedagang sebaiknya tidak mendirikan bangunan di area yang tidak seharusnya (zona inti) selain mengganggu pemandangan, limbah yang mereka hasilkan pun akan mengganggu kenyamanan para pengunjung. Bangunan – bangunan semi permanen mereka seharusnya di tempatkan di zonasi yang seharusnya (zona pelayanan).


(38)

DAFTAR PUSTAKA

a. Sumber Buku

Danusaputro, Munadjat. (1981). Hukum Lingkungan I Bandung : penerbit Binacipta

DwidioSeputra. (1994 ). Ekologi Manusia Dengan Lingkungannya

Lawson & Bouvy. (1977). Tourism & Recreation Development, Boston : CBI Publishing Company, INC

Marpaung, Happy & bahar, Herman (2000), Pengantar Pariwisata, Bandung : Alfabeta

Mill dan Morison. (1984). The tourism system : an introducy text, California

Raharjo, Adisasmita (2011). Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang, Yogyakarta : Graha Ilmu

Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Kabupaten / Kota (RZWP3K) Kabupaten Serang (2012), Serang : Pemerintah Kabupaten Serang

Rianse dan Abdi, (2008).Metodologi penelitian sosial dan ekonomi teori dan aplikasi.Bandung : Alfabeta


(39)

Selayang Pandang Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Serang (2012), Serang : Pemerintah Kabupaten Serang

Silalahi, Daud (1992). Hukum lingkungan : Alumni

Sujarweni, Wiratna. (1994). Statistika Untuk Penelitian.Yogyakarta : Graha Ilmu

Sugiyono. (2001). Metodologi Penelitian Bisnis

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Bandung : Alfabeta

Sumarwoto, Otto (1989). Analisis Dampak Lingkungan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Wardiyanto dan Baiquni.(2011) Perencanaan Pengembangan Pariwisata.Bandung : Lubuk Agung

Wardiyanto dan Baiquni.(2011) Perencanaan Pengembangan Pariwisata.Bandung : Lubuk Agung

Wardiyanto. (2006). Metodologi Penelitian Pariwisata

b. Sumber Undang – Undang

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 10 tahun 2002 tentang pengelolaan


(40)

Keputusan Menteri Kesehatan no 286/ ME NKS/ SK/VI/1990 tentang kegiatan di bidang kesehatan

Keputusan Presiden No. 32 tahun 1990 tentang pengelolaan kawasan lindung

Peraturan Presiden Republik Indonesia No 29 tahun 1986 tentang AMDAL bab 1 Pasal 1

Undang – Undang No 27 tahun 2007 tentang Penataan Ruang

Undang – Undang No. 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah atau pemerintahan daerah

Undang – Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

c. Tessis dan Buku Skripsi

Fitri Rahmafitria. (2012 : 7 – 8). Identifikasi kesesuaian lahan dan karakter lanskap sebagai dasar pengembangan konsep wisata alam di patuha resort. Tessis pada FPIPS prodi Management Resort And Leisure UPI Bandung tidak diterbitkan

Tisno. (2009 : 37 – 38 ). Pengembangan pantai pondok bali sebagai kawsan wisata bahari di kabupaten subang. Skripsi program studi Management Resort And Leisure UPI Bandung tidak di terbitkan


(41)

Tory Ariandy.( 2009 : 35 – 37 ). Perencanaan atraksi dan rekreasi di jayakarta each resort dan spa Lombok. Skripsi program studi Management Resort And Leisure UPI Bandung tidak diterbitkan.


(1)

B. Saran

1. Saran bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Serang

a) Seharusnya dapat lebih tegas dalam pengaturan tata ruang zonasi di

kawasan Pantai Anyer. Jangan hanya karena anggota pejabat maupun anggota petinggi Negara yang mendirikan hotel tersebut, pemerintah menjadi takut dan tidak mampu untuk menindak tegas dalam hal penertiban bangunan tersebut.

b) Pemerintah daerah sebenarnya sangat – sangat mampu jika ingin

menjadikan kawasan wisata Pantai Anyer ini seperti pantai – pantai yang ada di Indonesia lainnya. Dinas Pariwisata Kabupaten Serang mempunyai berbagai macam konsep kesenian yang di terapkan di setiap hari jadi Kota Serang, dan mungkin akan di terpakan di sekitar kawasan wisata seperti Pantai Anyer. Pemerintah daerah juga harus memfasilitasi kegiatan tersebut, dengan membangun teater kecil seperti yang ada di Bali maupun memfasilitasi kegiatannya serta ikut mempromosikan kegiatan tersebut.

c) Dinas lingkungan dan dinas – dinas terkait lainnya lebih sering

mengevaluasi keadaan sekitar pantai, dengan menerapkan peraturan dengan ketat terhadap bangunan – bangunan maupun hotel yang ada di sekitar pantai. Mengecek keadaan pantai dan mengevaluasi keadaan pantai jangan hanya beberapa kali dalam setahun, namun dalam jangka beberapa bulan sekali untuk mengevaluasi keadaan sampah, limbah, dan lainnya yang membuat pantai semakin tidak indah.

d) Tidak lagi memberikan izin membangun bangunan kepada pengelola

hotel yang akan mendirikan hotel di sekitar pantai.

2. Saran bagi pengelola hotel maupun bangunan – bangunan di sekitar pantai

a) Seharusnya pengelola mendirikan bangunan tidak di sekitar pinggir


(2)

negatif jika mendirikan bangunan di sekitar pantai, Salah satunya adalah alam.

b) Mendirikan bangunan di pinggir pantai seharusnya tidak membuang

limbah ke laut ataupun ke pinggir pantai. Harus menaati peraturan Amdal yang di terapkan oleh pemerintah Kabupaten Serang.

3. Masyarakat dan pedagang sekitar Pantai Anyer

a) Di sarankan bagi masyarakat di sekitar hulu sungai, agar tidak

membuang sampah rumah tangga mereka ke sungai, karena sampah – sampah mereka akan terbawa ke pantai. Sungai – sungai di sekitar mereka pun akan terjadi pendangkalan akibat dari sampah – sampah yang mereka buang.

b) Bagi pedagang sebaiknya tidak mendirikan bangunan di area yang tidak

seharusnya (zona inti) selain mengganggu pemandangan, limbah yang mereka hasilkan pun akan mengganggu kenyamanan para pengunjung. Bangunan – bangunan semi permanen mereka seharusnya di tempatkan di zonasi yang seharusnya (zona pelayanan).


(3)

DAFTAR PUSTAKA

a. Sumber Buku

Danusaputro, Munadjat. (1981). Hukum Lingkungan I Bandung : penerbit Binacipta

DwidioSeputra. (1994 ). Ekologi Manusia Dengan Lingkungannya

Lawson & Bouvy. (1977). Tourism & Recreation Development, Boston : CBI Publishing Company, INC

Marpaung, Happy & bahar, Herman (2000), Pengantar Pariwisata, Bandung : Alfabeta

Mill dan Morison. (1984). The tourism system : an introducy text, California

Raharjo, Adisasmita (2011). Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang, Yogyakarta : Graha Ilmu

Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Kabupaten / Kota (RZWP3K) Kabupaten Serang (2012), Serang : Pemerintah Kabupaten Serang

Rianse dan Abdi, (2008).Metodologi penelitian sosial dan ekonomi teori dan aplikasi.Bandung : Alfabeta


(4)

Selayang Pandang Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Serang (2012), Serang : Pemerintah Kabupaten Serang

Silalahi, Daud (1992). Hukum lingkungan : Alumni

Sujarweni, Wiratna. (1994). Statistika Untuk Penelitian.Yogyakarta : Graha Ilmu

Sugiyono. (2001). Metodologi Penelitian Bisnis

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Bandung : Alfabeta

Sumarwoto, Otto (1989). Analisis Dampak Lingkungan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Wardiyanto dan Baiquni.(2011) Perencanaan Pengembangan Pariwisata.Bandung : Lubuk Agung

Wardiyanto dan Baiquni.(2011) Perencanaan Pengembangan Pariwisata.Bandung : Lubuk Agung

Wardiyanto. (2006). Metodologi Penelitian Pariwisata

b. Sumber Undang – Undang

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 10 tahun 2002 tentang pengelolaan


(5)

Keputusan Menteri Kesehatan no 286/ ME NKS/ SK/VI/1990 tentang kegiatan di bidang kesehatan

Keputusan Presiden No. 32 tahun 1990 tentang pengelolaan kawasan lindung

Peraturan Presiden Republik Indonesia No 29 tahun 1986 tentang AMDAL bab 1 Pasal 1

Undang – Undang No 27 tahun 2007 tentang Penataan Ruang

Undang – Undang No. 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah atau pemerintahan daerah

Undang – Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

c. Tessis dan Buku Skripsi

Fitri Rahmafitria. (2012 : 7 – 8). Identifikasi kesesuaian lahan dan karakter lanskap sebagai dasar pengembangan konsep wisata alam di patuha resort. Tessis pada FPIPS prodi Management Resort And Leisure UPI Bandung tidak diterbitkan

Tisno. (2009 : 37 – 38 ). Pengembangan pantai pondok bali sebagai kawsan wisata bahari di kabupaten subang. Skripsi program studi Management Resort And Leisure UPI Bandung tidak di terbitkan


(6)

Tory Ariandy.( 2009 : 35 – 37 ). Perencanaan atraksi dan rekreasi di jayakarta each resort dan spa Lombok. Skripsi program studi Management Resort And Leisure UPI Bandung tidak diterbitkan.