Studi Deskriptif Mengenai Dimensi Celebrity Worship pada Penggemar Boyband Exo di Kota Bandung.

(1)

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkatan dimensi Celebrity Worship pada penggemar Boyband Exo di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan Accidental Sampling sebagai teknik penarikan sampel yang dilakukan selama dua minggu kepada 203 orang penggemar Exo.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Alat ukur yang digunakan adalah hasil modifikasi peneliti berdasarkan alat ukur yang sudah disusun oleh McCutcheon dari teorinya mengenai Celebrity Worship. Teori ini berfokus pada tiga dimensi Celebrity Worship yaitu, Entertainment social, Intense Personal dan Borderline Pathological, serta data penunjang faktor-faktor yang memengaruhi Celebrity Worship. Kuesioner ini terdiri dari 10 item pada Entertainment social, 12 item pada Intense Personal dan 8 item pada Borderline Pathological yang memiliki validitas antara 0,420 hingga 0,838 dan reliabilitas antara 0,815 hingga 0,927.

Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar penggemar Exo di Kota Bandung berada pada dimensi Borderline pathological, dengan mayoritas penggemar berjenis kelamin perempuan. Selain itu, terdapat keterkaitan kepribadian neuroticism dengan dimensi Borderline pathological.

Untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian kolerasi antara kepribadian neuroticism dengan dimensi borderline pathological. Peneliti berharap adanya penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai celebrity worship sehingga membantu penggemar meminimalisir dampak negatif yang mungkin timbul dari Celebrity Worship. Orang tua disarankan untuk memberi pengawasan dan pengarahan kepada anaknya dalam pengidolaan. Admin Exo L disarankan untuk mengadakan perkumpulan dengan penggemar lain dan saling bertukar informasi agar penggemar Exo tidak terlalu terpaku pada Exo saja.

Kata-kata kunci: celebrity worship, entertainment social, intense personal, borderline pathological


(2)

Abstract

The present research aims at determining the dimensional level of Celebrity Worship on the fans of Korean boyband EXO in Bandung. The data collection uses accidental sampling method, conducted in 2 weeks with 203 fans of EXO selected as research object.

The research is descriptive in nature. The measurement used has been modified based on the measurement proposed by McCutcheon, using McCutcheon’s theory on Celebrity Worship as grounding theory. The theory focuses on three dimensional levels of Celebrity Worship (entertainment social, intense personal, and borderline pathological), as well as factors influencing the level Celebrity Worship. The research also involves the use of questionnaire, consisting of 10 question items on entertainment social aspect, 12 items on intense personal aspect, and 8 items on borderline pathological aspect. Each aspect gains validity score, ranging from 0.420 to 0.838, as well as reliability score ranging from 0.815 to 0.927.

Based on the analysis, it is found that the majority of the fans of EXO in Bandung show borderline pathological level dimension, with female being the prominent fans. It is also found that there is a relation between neuroticism personality and borderline pathological dimensional level.

Next researchers are suggested to conduct research on correlation between neuroticism personality and borderline pathological level. The present research is expected to give fans insight into Celebrity Worship, so that they may reduce the negative effects of Celebrity Worship. Parents are advised to monitor and provide their children (the fans of EXO) guidance. Furthermore, it is suggested that coordinator of EXO fans holds gatherings and invite fans of other idol groups, allowing for information exchange so that the fans of EXO may gain broader knowledge on idol groups other than EXO.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR BAGAN ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.3.1 Maksud Penelitian ... 8

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian ... 9

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 9

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 9

1.5 Kerangka Pemikiran ... 10


(4)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Celebrity Worship ... 16

2.1.1 Faktorfaktor yang Memengaruhi Celebrity Worship ... 18

2.1.1.1 Celebrity Worship dan Kepribadian ... 18

2.1.1.2 Celebrity Worship dan Kognitif ... 19

2.1.1.3 Celebrity Worship dan Perkembangan Sosial ... 19

2.1.2 Dampak-dampak Celebrity Worship ... 21

2.1.3 Pengukuran Celebrity Worship ... 23

2.2 Hubungan Parasosial ... 24

2.3 Tugas Perkembangan ... 26

2.3.1 Remaja ... 26

2.3.1.1 Ciri-ciri Remaja ... 27

2.3.1.2 Dimensi-dimensi Perkembangan pada Remaja ... 28

2.3.2 Dewasa Awal ... 30

2.3.2.1 Pengertian Dewasa Awal ... 30

2.3.2.2 Aspek-aspek Perkembangan ... 32

2.3.2.3 Tugas-tugas Perkembangan Dewasa Awal ... 36

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 39

3.2 Bagan Rancangan Penelitian ... 39

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 40

3.3.1 Definisi Konseptual ... 40

3.3.2 Definisi Operasional ... 40


(5)

3.4.1 Alat ukur Celebrity Worship ... 41

3.4.2 Kisi-kisi Alat Ukur Celebrity Worship ... 41

3.4.3 Data Penunjang ... 47

3.4.4 Validitas dan Realibilitas Alat Ukur ... 48

3.4.4.1 Validitas Alat Ukur ... 48

3.4.4.2 Realibilitas Alat Ukur ... 49

3.5 Populasi Sasaran dan Teknik Penarikan Sampel ... 50

3.5.1 Populasi Sasaran ... 50

3.5.2 Teknik Pengambilan Sampel ... 50

3.6 Teknik Analisis Data ... 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Responden ... 52

4.1.1 Jenis Kelamin ... 52

4.1.2 Usia ... 53

4.1.3 Pendidikan ... 53

4.1.4 Lamanya menjadi Exo L ... 54

4.1.5 Pertama kali mengenal Exo L ... 54

4.1.6 Banyaknya teman sesama Exo L ... 55

4.1.7 Banyaknya teman selain Exo L ... 55

4.1.8 Kepribadian ... 55

4.2 Hasil Penelitian ... 55

4.3 Pembahasan ... 57


(6)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 62

5.2 Saran ... 62

5.2.1 Saran Teoretis ... 62

5.2.2 Saran Praktis ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64

DAFTAR RUJUKAN ... 65 LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.4.2 Kisi-kisi Alat ukur Celebrity Worship ... 41

Tabel 3.4.2.1 Kriteria Penilaian Alat ukur Celebrity Worship ... 46

Tabel 3.4.2.2 Kategori Celebrity Worship ... 47

Tabel 3.4.4.2 Koefisien Reliabilitas Guilford ... 49

Tabel 4.1.1 Jenis Kelamin ... 52

Tabel 4.1.2 Usia ... 53

Tabel 4.1.3 Pendidikan ... 53

Tabel 4.1.4 Lamanya menjadi Exo L ... 54

Tabel 4.1.5 Pertama kali mengenal Exo ... 54

Tabel 4.1.6 Banyaknya teman sesama Exo L ... 55

Tabel 4.1.7 Banyaknya teman selain Exo L ... 55

Tabel 4.1.8 Kepribadian ... 56


(8)

DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran ... 14 Bagan 3.2 Rancangan Penelitian ... 39


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Kisi-kisi Alat Ukur ... L-1 Lampiran 2 Kuesioner Alat Ukur ... L-7 Lampiran 3 Validitas Alat Ukur ... L-17 Lampiran 4 Realibilitas Alat Ukur ... L-18 Lampiran 5 Kategorisasi Hasil Alat Ukur ... L-19 Lampiran 6 Tabulasi silang CAS dengan Faktor Penunjang ... L-24 Lampiran 7 Gambaran Responden ... L-28 Lampiran 8 Data Mentah ... L-36


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan televisi (Cangara, 2006). Perkembangan media massa di Indonesia saat ini sudah semakin maju. Fungsi dari komunikasi massa itu sendiri antara lain untuk menginformasikan, menghibur, membujuk dan transmisi budaya (Black dan Whitney, 2007). Munculnya berbagai media massa menjadi pertukaran dan penyebaran budaya asing yang masuk ke Indonesia. Hal ini dapat di lihat di beberapa tahun terakhir banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia, salah satunya adalah Korean Style yang masuk melalui Korean Pop, drama seri, maupun tayangan animasinya.

Berangkat dari sinilah musik pop Korea merambah di Indonesia, ditambah juga dengan karakter fisik yang menarik yang dimiliki oleh artis-artis Korea, yang tentu menambah histeria penggemarnya. Boyband dan Girlband Korea umumnya memiliki jumlah personil yang banyak sehingga penggemar lebih variatif memilih idolanya. Dance yang kompak dipadu dengan wardrobe yang berkonsep menjadikan K-pop suatu suguhan musik yang tidak pernah membosankan (tourismnews.co.id, 2011). K-pop merupakan salah satu jenis musik dari Korea Selatan yang mengusung musik pop dan dipadukan dengan gerakan dance yang dinamis (Nastiti, 2010). Diawali pada tahun 2011 K-Pop menjadi perbincangan hangat bagi masyarakat Indonesia. Musik yang berasal dari negara ginseng ini cukup populer di mancanegara, termasuk Indonesia. Gaya musik yang enerjik dan semangat membuat K-Pop disukai banyak kalangan. Fans atau penggemar KPop sendiri dikenal dengan sebutan


(11)

2 Kpopers. Fans Kpop terdiri dari berbagai macam fandom dan tiap fans memiliki artis favorit atau yang dikenal dengan bias (Puspitasari, 2013).

Kpopers hampir dapat ditemui di seluruh Indonesia termasuk di Kota Bandung. Berkembangnya K-Pop di Bandung dapat dilihat kemunculan komunitaskomunitas yang mempelajari bahasa dan kebudayaan Korea serta fanclubfanclub Kpopers untuk berbagai macam boyband atau girlband seperti Exo L, Shawol, Blackjack, ELF, SONE, Primadonna, A+, Hottest, dan sebagainya. Kpopers merupakan fans yang memiliki ciri khas tersendiri. Mereka memiliki tingkat fanatisme yang dapat dikatakan cukup tinggi (Kapanlagi.com, 2012).

Ada beberapa dampak negatif dari demam Korea ini. Hampir setiap penggemar K-pop terutama remaja yang masih bersekolah menggunakan uang saku mereka untuk membeli album original yang disenangi meski harganya yang sangat mahal, sehingga timbul gaya hidup pemborosan di kalangan remaja. Dalam mewujudkan kegemarannya terhadap K-pop, para fans harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk ukuran siswa sekolah, namun fans tidak merasa rugi ketika mereka harus menghabiskan uang saku dan uang tabungan mereka. Fans mengaku bisa mendapat kesenangan dan kepuasan tersendiri. Selain itu, mereka cenderung lebih menyukai segala yang berbau Korea seperti lagu, drama, dan sebagainya. Hal tersebut menimbulkan berkurangnya rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya Indonesia sendiri (mjeducation.com, 2012).

Salah satu bentuk fanatisme dari Kpopers yang saat ini sedang menjadi kontroversi di Korea Selatan adalah sasaeng fans. Berasal dari kata sasaenghwal (사 생활- privasi/private life) dan fans, kedua kata itu lalu disingkat menjadi sasaeng fans, arti sebenarnya dari sasaeng fans ini adalah mereka yang tidak ragu untuk menginvasi kehidupan pribadi selebritis (bahkan hingga keluarga, teman-teman dan segalanya) yang mereka idolakan. Sasaeng fans mengaku sebagai seorang fans yang sangat menyayangi idolanya dan sangat ingin dikenali oleh para


(12)

3 idolanya, jadi agar bisa meraih tujuan itu mereka tidak pernah berhenti mengikuti, hingga bahkan tidak segan untuk menerobos masuk ke dalam apartemen artis idolanya. Bahkan hingga yang paling ekstrim mereka juga tidak ragu untuk menyakiti idola mereka, seperti yang terjadi dengan Tao salah satu personil Exo yang merasa terganggu karena diikuti oleh sasaeng fans, Tao merasa risih saat dirinya, Suho dan Sehun (anggota boyband Exo) yang tengah berlibur diikuti sasaeng fans. Selain itu sasaeng fans pada Boyband Exo juga mengirimkan surat yang ditulis dengan dari hasil siletan di pergelangan tangan, menguntit artis idolanya, dan perbuatan mengganggu lainnya. Semuanya dilakukan agar artis yang diidolakan bisa mengenali mereka dari ribuan banyak fans yang lain (allkpop, 2012).

Di Korea terdapat kasus sasaeng fans dari boyband Exo. Perempuan berusia 21 tahun berinisial "Nam" ditangkap oleh polisi dikenai tuduhan melakukan penipuan dan penggelapan di internet. Ketika ditanya motifnya melakukan penipuan adalah karena ia ingin selalu mengikuti Exo kemanapun mereka pergi dan membutuhkan biaya yang besar untuk membayar taksi (wowkeren.com, 2014).

Meskipun fenomena sasaeng fans terjadi di Korea, namun di Indonesia sering terjadi fenomena yang serupa dengan sasaeng fans saat artis Korea akan menggelar konser di Indonesia. Para fans biasanya rela menunggu sampai menginap di bandara untuk kedatangan idola mereka kemudian membuntuti idola mereka hingga ke hotel tempat artis idolanya menginap, lalu mereka akan mengambil foto artis tersebut secara diam-diam dan mengunduhnya di jejaring sosial. Mereka berteriak, berpelukan dengan sesama fans dan meneteskan air mata. Ada pula fans yang nekat menerobos dan memeluk idolanya, sehingga sang artis merasa sedikit terganggu (kapanlagi.com, 2012).

Dalam acara konser Korean Indonesian Friendship Festifal (KIFF) 12 Oktober 2010, karena keamanan yang kurang ketat dan terdapat para penggemar yang sangat brutal sehingga personil boyband yang mengisi acara dalam konser tersebut mengalami cidera pada bagian


(13)

4 kakinya karena di dorong oleh fans hingga terjatuh sehingga ia harus beristirahat dan tidak dapat mengikuti tour konser di negara lain, sang artis juga merasa marah karena fans menjambak rambutnya dan ada artis yang terjatuh akibat di dorong. Kejadian tersebut membuat para fans Kpop di seluruh dunia sempat menyalahkan dan marah pada fans Kpop di Indonesia (allkpop, 2010).

Exo merupakan boyband yang berasal dari Korea Selatan yang di produseri oleh SM Entertainment dan debut pada bulan januari 2011. Exo memiliki 10 orang anggota, Exo dibagi menjadi 2 subgrup yaitu EXO-K untuk nama subgrup di Korea dan EXO-M untuk subgrup di Cina. Exo L merupakan sebutan untuk para penggemar Exo. Pada tanggal 9 September 2014, Exo melangsungkan konser pertama mereka di Indonesia. Konser tersebut diadakan di Lapangan D Senayan, Jakarta. Acara dimulai pukul 18.30 WIB, namun karena antusiasme EXO L yang sangat tinggi tidak sedikit dari mereka yang datang dari jam 07.00 WIB bahkan telah menginap semalam sebelumnya untuk menukarkan tiket. Pintu gerbang untuk masuk ke lokasi konser baru akan dibuka pukul 16.00 WIB, namun sejak pukul 12.00 WIB antrean EXO-L sudah mencapai lebih dari 500 meter. Kedatangan Exo dalam menggelar konser di Indonesia disambut sangat antusias oleh EXO-L Indonesia (wowkeren.com, 2014).

Penelitian ini akan dilakukan pada fandom Exo L di Kota Bandung, yaitu fandom resmi Exo. Suatu komunitas yang terdiri dari orang-orang yang menyukai idol group yang sama disebut dengan fandom. Fandom juga diartikan sebagai segala hal yang berhubungan dengan dunia fans para artis (Hallyucafe.com, 2011).

Peneliti melakukan survey awal pada anggota Exo L Bandung dengan cara wawancara. Komunitas Exo L di Bandung sudah terbentuk sejak tahun 2011 melalui grup

facebook ‘Official Exo Bandung’ dengan anggota yang bergabung sekitar ±3.306 orang

anggota dan Exo L Bandung juga memiliki account twitter ‘@off_exobandung’ dengan ±2.600 followers.


(14)

5 Exo L Bandung sering mengadakan fans-gathering, yaitu berkumpulnya penggemar dalam suatu acara yang di isi dengan kegiatan menonton bersama kompetisi cover dance dan cover song, bazaar serta adanya rangkaian games. Fans-gathering ini juga biasa diadakan dalam rangka memperingati tanggal-tanggal khusus yaitu merayakan ulang tahun personil Exo ataupun ulang tahun dari member Exo itu sendiri. Pada saat Exo mengadakan konser di indonesia, Exo L Bandung mengadakan acara pulang pergi bersama untuk menonton konser Exo tersebut, Exo L bandung yang mengikuti Pulang Pergi bersama untuk menghadiri konser sekitar ±100 orang. Pada konser tersebut Exo L memiliki Fan-Chant, berbeda dengan artis dari barat ataupun Indonesia pada boyband Exo di setiap lagunya diharuskan memiliki Fan-Chant yaitu nyanyian penggemar atau teriakan penggemar yang dilakukan dalam konser dimana penggemar mengucapkan kata atau frasa tertentu di sela-sela lagu. Kata dan frasa yang di jadikan Fan Chant tersebut di buat dan di sepakati oleh Exo L Korea dan dapat diikuti oleh Exo L di seluruh dunia termasuk pada Exo L Bandung saat menonton konser Exo.

Exo L Bandung juga sering mengadakan Fans-project yaitu proyek bersama yang melibatkan para penggemar dan di akomodir oleh fanbase Exo L Bandung, Fans-project berupa pembuatan hand banner, pengiriman kartu ucapan selamat ulang tahun, pembelian album terbaru dan pembuatan fans video. Exo L Bandung juga membuat t-shirt yang menunjukan identitas anggota yang memilikinya, bahwa mereka merupakan anggota Exo L Bandung. Beberapa anggota Exo L Bandung juga senang membaca atau membuat Fan Fiction. Fan Fiction merupakan karya fiksi berupa cerita yang di buat oleh penggemar dengan menyertakan personil exo menjadi tokoh utama. Alasan anggota Exo L Bandung senang membaca atau membuat Fan Fiction di antaranya adalah karena ceritanya yang menarik dan tokoh utama dalam Fan Fiction tersebut adalah personil dari Exo sehingga mudah untuk mendapat gambaran mengenai ekspresi dan sosok dari tokoh utamanya, dengan membaca Fan Fiction juga penggemar dapat berimajinasi seolah menjadi pasangan atau belahan jiwa dari


(15)

6 artis favoritnya. Isi cerita dari Fan Fiction itu sendiri bervariasi, dari bertemakan percintaan, komedi, detektif atau horor adapula yang membuat fan fiction dengan tema No Children (NC). Fan fiction no children adalah cerita yang dibuat untuk di baca oleh orang dewasa karena bertemakan cerita dewasa dan ceritanya mengandung unsur pornoaksi, meskipun fan fiction no children dibuat untuk di baca oleh orang yang sudah dewasa namun banyak fans yang belum cukup umur dapat membaca fan fiction. Fan fiction NC menyebabkan fans dapat berimajinasi yang berlebihan yang tidak dapat dilakukan oleh fans dan idolanya di dunia nyata sehingga fans sering berfikir tidak rasional. Fans juga ada yang senang membuat dan membaca Fan Fiction yaoi. Fan Fiction yaoi adalah cerita fiksi yang mengisahkan tentang percintaan sesama jenis biasanya menceritakan kisah percintaan artis dalam satu grup boyband tersebut. Tentu hal ini sangat merusak mental dan moral para remaja Indonesia yang akhirnya dapat berakibat ke dalam kehidupan sehari-hari, mereka bisa menganggap percintaan sesama jenis adalah hal yang biasa.

Berdasarkan wawancara dari 21 Orang, Exo L Bandung menyatakan bahwa Fans mengalami perasaan marah dan kesal ketika idolanya dihina oleh orang lain, yang dilakukan oleh mereka adalah mereka akan membela idolanya. Perasaan marah dan kesal tersebut juga sering menyebabkan keributan di jejaring sosial yang sering disebut sebagai fanwar yaitu perang antar penggemar dari fandom yang berbeda. Para fans bisa saling menghina, menjelek-jelekkan dan menghina orang lain yang menjelek-menjelek-jelekkan idolanya tersebut. Walaupun idolanya tersebut melakukan kesalahan, fans tetap melakukan pembelaan atau membenaran pada idolanya dan tidak berfikir secara mendalam mengenai perilaku idolanya apakah idolanya melakukan perilaku yang salah atau benar.

Terdapat 7 dari 21 orang fans yang tidak dapat menonton konser Exo secara langsung. Perilaku Exo L ketika mereka tidak dapat menonon konser Exo mereka merasakan perasaan sedih, kesal, dan kecewa karena tidak bisa membelinya serta iri kepada sesama Exo L yang


(16)

7 bisa membeli dan menonton konser tersebut ada juga yang sampai mengurung diri kamar tidak mau berinteraksi dengan orangtuanya karena tidak dapat membelikan tiket konser, fans juga tidak mau makan karena merasa tidak nafsu makan dan mengaku mengalami mood yang buruk, akhirnya dapat berinteraksi kembali dengan orangtuanya dengan cara dibujuk dan dijanjikan akan dibelikan tiket konser tahun depan. Fans pun mengakui mereka menangis karena tidak dapat menonton konser. Ada juga fans yang menyatakan saat tidak dapat menonton konser Exo karena tidak memiliki cukup uang untuk membeli tiket, ia menunggu di bandara dan menyusul di luar tempat konser berharap dapat bertemu dengan idolanya.

Terdapat 9 dari 21 orang fans yang berumur 20 - 26 tahun mengakui tidak memiliki pasangan karena fans membayangkan idolanya tersebut sebagai suami mereka. Fans merasa bahwa idolanya tersebut adalah milik mereka, ketika idolanya memiliki pasangan, fans merasa marah dan kesal pada pasangan idolanya tersebut. Fans juga merasakan kecewa mengapa idolanya harus memiliki pasangan.

Dari fenomena yang telah dipaparkan tersebut, Penggemar yang terlalu mengagumi idolanya dapat dikategorikan sebagai celebrity worship. Psikolog sering mendefinisikan hubungan yang berkembang antara penggemar dengan selebriti disebut sebagai hubungan parasosial, yaitu hubungan satu sisi dimana satu pihak mengetahui banyak hal tentang orang lain, tetapi bukan merupakan hubungan timbal balik (misalnya, fans mengetahui banyak hal tentang selebriti namun tidak sebaliknya). Celebrity worship adalah bentuk dari hubungan parasosial dimana audiens menjadi terobsesi terhadap selebriti (McCutcheon, Ashe, Houran, Maltby, 2002). Celebrity worship merupakan gangguan obsesif-adiktif di mana seseorang menjadi terlalu terlibat dengan rincian kehidupan pribadi selebriti. Terdapat tiga dimensi Celebrity Worship yang bisa digambarkan sebagai tingkatan, yaitu dimensi Entertainment-social, dimensi Intense-Personal, dan dimensi Borderline-Pathological.


(17)

8 Pada dimensi Entertainment-social, fans menunjukkan sikap bahwa mereka tertarik pada selebriti favoritnya karena mereka dipersepsi mampu untuk menghibur dan menjadi perhatian sosial. Kemudian pada dimensi Intense-Personal, fans memiliki perasaan yang kuat dan berulangulang terhadap selebriti favoritnya, biasa disebut penggemar memiliki kecenderungan obsesif. Pada dimensi Borderline-Pathological, dimensi ini ditandai dengan perilaku dan fantasi yang tidak terkontrol menyangkut selebriti favorit individu.

L. Sheridan dkk (2007) melakukan penelitian mengenai hubungan antara celebrity worship dan kecanduan, dan hubungan antara celebrity worship dan kriminalitas menunjukkan bahwa kecanduan dan kriminalitas secara signifikan terkait dengan celebrity worship.

Berdasarkan uraian diatas, terdapat gambaran mengenai sikap pemujaan yang dilakukan oleh Exo L Bandung terhadap sosok idolanya. Oleh karena itu, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Studi Deskriptif mengenai Celebrity Worship pada

Penggemar Exo di Kota Bandung.”

1.2 Identifikasi Masalah

Dari penelitian ini ingin diketahui bagaimana tingkatan dimensi Celebrity Worship pada penggemar Boyband Exo di Kota Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud

Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan mengenai tingkatan dimensi Celebrity Worship pada penggemar Boyband Exo di Kota Bandung.


(18)

9 1.3.2 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkatan dimensi Celebrity Worship pada penggemar Boyband Exo di Kota Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoretis

Memberikan informasi mengenai Celebrity Worship ke dalam bidang ilmu Psikologi Sosial dan Psikologi Klinis.

 Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian untuk penelitian selanjutnya, terutama yang berkaitan dengan Celebrity Worship. 1.4.2 Kegunaan Praktis

 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran kepada penggemar Exo di Kota Bandung mengenai interaksi parasosial yang dimiliki oleh para penggemar Exo yang berada di Kota Bandung, dan dampak yang mungkin timbul dari Celebrity Worship tersebut.

 Memberikan informasi dan masukan kepada fanclub Exo L dalam mengelola anggotanya dan mengarahkan anggotanya agar memuja idolanya dalam kadar yang wajar dan positif, sehingga diharapkan mereka dapat memanfaatkan dan mengembangkan diri mereka terutama dalam mengekspresikan kekaguman mereka terhadap idolanya dengan cara yang sehat dan tidak merugikan diri sendiri ataupun orang lain.

 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai Celebrity Worship.


(19)

10 1.5 Kerangka Pemikiran

Exo L merupakan sebutan untuk para penggemar Exo (wowkeren.com, 2014). Exo L hampir dapat ditemui di seluruh Indonesia termasuk di Kota Bandung. Exo L merasa bahwa mereka mengenal dekat dengan artis idolanya meskipun mereka belum pernah melakukan komunikasi secara langsung. Perilaku dan peristiwa yang terjadi pada kehidupan artis idolanya dapat mempengaruhi perasaan dan emosi fans, seolah-olah mereka memiliki hubungan yang dekat dengan artis idolanya di dunia nyata. Hal tersebut merupakan bentuk dari hubungan parasosial yang dimiliki fans terhadap idolanya.

Horton dan Wohl (1956) mendefinisikan istilah hubungan parasosial yang digambarkan sebagai hubungan tatap muka yang tidak nyata antara audiens dengan orang-orang yang muncul di media massa. Pada tahap hubungan parasosial disini fans mengetahui banyak hal tentang selebriti favoritnya namun tidak sebaliknya atau hubungan yang dimiliki oleh fans terhadap idolanya hanya berlangsung satu arah.

Pada awalnya fans tertarik dengan musik Exo, rasa suka terhadap musik Exo menyebabkan fans mulai tertarik dengan personil Exo, lalu fans mencari informasi mengenai Exo, mengumpulkan/mengkoleksi barang-barang yang berhubungan dengan Exo, marah dan kesal jika Exo dijelek-jelekkan hingga menyebabkan keributan di jejaring sosial, membayangkan personil Exo sebagai pasangan mereka dan menganggap idolanya tersebut adalah miliknya sehingga sikap tersebut termasuk kedalam Celebrity Worship.

Celebrity worship adalah bentuk dari hubungan parasosial dimana fans menjadi terobsesi terhadap selebriti (McCutcheon, Ashe, Houran, Maltby, 2002). Celebrity Worship merupakan gangguan obsesif-adiktif di mana seseorang menjadi terlalu terlibat dengan rincian kehidupan pribadi selebriti. Maltby, McCutcheon, Ashe dan Houran (2002) mengidentifikasi tiga dimensi Celebrity Worship yang bisa digambarkan sebagai tingkatan.


(20)

11 McCutcheon, dkk 2004 mengemukakan bahwa celebrity worship memiliki 3 dimensi yang dapat digambarkan sebagai tingkatan dan berlangsung sepanjang kontinum yang dimulai dengan minat selebriti untuk hiburan dan nilai sosial (entertainment social) kemudian berkembang ke arah worship yang lebih intens (intense personal) dan terakhir mengarah pada yang paling ekstrim dari celebrity worship yaitu borderline pathological. Hal ini jelas bahwa celebrity worship yang ekstrim dianggap identik dengan erotomania dan gangguan delusional yang serius. Alat ukur Celebrity worship adalah Celebrity Attitude Scale (CAS), alat ukur tersebut dapat mengidentifikasi fans yang telah kecanduan minat mereka pada selebriti favoritnya. Jika seseorang sudah mengatakan setuju pada item borderline pathological yaitu dimensi yang paling tinggi dan ekstrim walaupun berada pada jumlah skor yang sedang maka seseorang tersebut sudah dapat di katakan berada pada dimensi celebrity worship yang borderline pathological.

Kemudian di jelaskan bahwa dimensi yang pertama adalah Entertainment-social. Dimensi Entertainment-Social merupakan tingkatan celebrity worship yang paling rendah (Maltby, Houran, dan McCutcheon (2006). Pada dimensi ini fans Exo menunjukkan sikap bahwa mereka tertarik pada selebriti favoritnya karena mereka dipersepsi mampu untuk menghibur dan menjadi perhatian sosial. Dalam dimensi ini fans Exo mulai aktif dalam mencari informasi melalui media mengenai Exo, kemudian Exo L juga merasa bahwa penting atau senang membicarakan Exo dengan orang banyak dan juga senang membicarakannya dengan sesama Exo L yang juga mengidolakan Exo, kemudian Exo L senang menonton video mengenai Exo dan memantau jejaring sosial untuk mencari informasi mengenai Exo.

Dimensi yang kedua adalah Intense-Personal. Dimensi Intense-Personal merupakan tingkatan celebrity worship yang sedang (Maltby, Houran, dan McCutcheon (2006). Pada dimensi intense-personal, fans memiliki perasaan yang kuat dan berulangulang terhadap selebriti favoritnya, biasa disebut penggemar memiliki kecenderungan obsesif. Dalam


(21)

12 dimensi ini Exo L merasa memiliki ikatan khusus dengan idolanya bahkan ikut merasakan apa yang terjadi dengan idolanya, Exo L akan memiliki kebutuhan untuk mengetahui apapun tentang Exo , mulai dari berita terbaru hingga informasi mengenai pribadi Exo. Exo L memiliki perasaan yang impulsif terhadap Exo dan cenderung obsesif, Rasa empati yang tinggi yang dirasakan Exo L terhadap Exo membuat Exo L merasa memiliki ikatan khusus dengan Exo bahkan ikut merasakan apa yang terjadi dengan Exo. Exo L juga sering memikirkan Exo dan menganggap sebagai belahan jiwanya.

Dimensi yang ketiga adalah Pathological. Dimensi Borderline-Pathological merupakan tingkatan celebrity worship yang paling ekstrim (Maltby, Houran, dan McCutcheon (2006). Dimensi ini ditandai dengan fans memiliki tingkah laku yang tidak terkontrol dan mulai berfantasi dan berkhayal memiliki kedekatan khusus dengan idolanya. Dalam dimensi ini Exo L digambarkan dalam sikap seperti, kesediaan untuk melakukan apapun demi Exo meskipun hal tersebut melanggar hukum, Exo L mulai berfantasi dan berkhayal memiliki kedekatan khusus dengan Exo dan juga memiliki keyakinan bahwa Exo akan menolong saat Exo L tersebut sedang membutuhkan bantuan. Exo L yang seperti ini tampak memiliki pemikiran yang tidak terkontrol dan menjadi irasional.

Pembentukkan dimensi-dimensi celebrity worship dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, diantaranya yaitu yang pertama adalah kepribadian. Ada penelitian tentang korelasi antara kepribadian dengan Celebrity Worship dari Maltby, Houran, dan McCutcheon (2002) yang mengemukakan bahwa tiga dimensi dari Celebrity Worship kemungkinan memiliki hubungan paralel dengan tiga dimensi dari teori kepribadian Eysenckian, psychoticism, neurotisme, dan extraversion. Exo L yang memiliki kepribadian yang mudah bersosialisasi, pencari sensasi, riang, dan optimis (extraversion) akan memiliki celebrity worship yang rendah dalam hal ini Exo L berada pada dimensi Entertainment-social. Dengan kata lain, pada


(22)

13 dimensi Entertainment-Social, Exo L yang sering membicarakan dan melakukan hal-hal yang berhubungan dengan selebriti favoritnya, berhubungan dengan extraversion.

Dalam hal yang sama, Exo L yang memiliki kepribadian yang pencemas, mudah khawatir dan pemurung (neuroticism) akan memiliki dimensi celebrity worship yang sedang. Dengan kata lain pada dimensi intense-personal, Exo L akan terobsesi dengan selebriti favoritnya yang berhubungan dengan neuroticism. Terakhir, Exo L yang memiliki kepribadian yang suka menyendiri, kejam dan antisosial (psychoticism) akan memiliki celebrity worship yang tinggi. Sehingga pada dimensi Borderline-Pathological, Exo L akan melakukan perilaku atau hal-hal impulsif (seperti membeli barang yang pernah digunakan oleh selebriti favorit dan mau melakukan hal yang melanggar aturan/hukum untuk selebriti favoritnya), terkait dengan psychoticism.

Faktor kedua yang memengaruhi celebrity worship adalah kognitif. Exo L yang memiliki tingkat intelegensi yang tinggi misalnya memiliki prestasi di sekolah, merasa dirinya sama berbakat atau bersinarnya seperti selebriti akan terlindungi dari fenomena celebrity worship. Berbeda dengan Exo L yang memiliki tingkat intelegensi yang rendah akan lebih mudah terpengaruhi dari dampak celebrity worship.

Faktor ketiga yaitu perkembangan sosial. Giles dan Maltby (2004) memandang bentuk hubungan antara remaja dengan selebriti favoritnya sebagai secondary attachment. Exo L yang memiliki keterikatan dengan orang tua secara hangat serta memiliki relasi pertemanan yang luas, maka akan terlindungi dari fenomena celebrity worship. Berbeda dengan Exo L yang kurang memiliki keterikatan dengan orang tua serta kurang memiliki relasi pertemanan yang luas akan lebih mudah terpengaruhi dari dampak celebrity worship.


(23)

14 Skema Kerangka Pikir :

Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran

1.6 Asumsi Penelitian

Asumsi dari penelitian mengenai celebrity worship pada penggemar Exo adalah sebagai berikut :

1. Exo L merupakan fans yang fanatik dan mudah terobsesi dengan artis idolanya. 2. Setiap penggemar Exo memiliki dimensi celebrity worship yang berbeda-beda. Penggemar Exo di

Kota Bandung Celebrity

Worship

Borderline Pathological

Intense Personal

Entertainment social Tingkat Dimensi Celebrity

Worship:

Borderline Pathological Intense Personal

Entertainment social

Faktor-faktor yang mempengaruhi :  Kepribadian

 Kognitif

 Perkembangan Sosial

Hubungan Parasosial


(24)

15 3. Pada Entertainment-social penggemar Exo menunjukkan sikap bahwa mereka tertarik pada selebriti favoritnya karena mereka dipersepsi mampu untuk menghibur dan menjadi perhatian sosial.

4. Pada Intense-Personal Penggemar Exo memiliki perasaan yang kuat dan berulangulang terhadap selebriti favoritnya, biasa disebut penggemar memiliki kecenderungan obsesif. 5. Pada Borderline Pathological penggemar Exo memiliki perilaku dan fantasi yang tidak

terkontrol menyangkut selebriti favoritnya.

6. Celebrity worship dipengaruhi oleh faktor – faktor lain seperti kepribadian, kognitif dan perkembangan sosial.


(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Dari hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Sebagian besar penggemar Exo di Kota Bandung berada pada dimensi Borderline pathological.

2. Sebagian besar penggemar Exo di Kota Bandung berjenis kelamin perempuan dan berada pada dimensi Borderline pathological.

3. Terdapat keterkaitan kepribadian neuroticism dengan dimensi Borderline pathological. 4. Exo L Bandung yang memiliki usia remaja dan dewasa awal berada pada dimensi

borderline pathological.

5. Tidak terdapat keterkaitan semua jenjang pendidikan dengan dimensi Borderline pathological.

6. Tidak terlihat perbedaan variasi dari relasi sosial terhadap celebrity worship semuanya mengarah pada dimensi borderline pathological.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Teoritis

Saran bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk:

1. Melakukan penelitian lebih dalam mengenai dimensi-dimensi celebrity worship serta keterkaitannya dengan faktor kepribadian, usia, kognitif, dll.


(26)

63 3. Penelitian mengenai celebrity worship ini dapat di teliti pada fans lain selain Exo L. 4. Pada penelitian ini peneliti mengambil figur boyband sehingga lebih banyak fans yang

berjenis kelamin perempuan, disarankan pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian pada figur selebriti yang memiliki fans yang bergender laki-laki.

5.2.2 Saran Praktis

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan :

1. Penggemar Exo di Kota Bandung untuk mengetahui mengenai interaksi parasosial yang dimiliki oleh para penggemar Exo yang berada di Kota Bandung dan untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin timbul dari Celebrity Worshsip tersebut, mencari tahu informasi mengenai perjuangan Exo dan mengambil pelajaran perilaku yang positif dari Exo tersebut.

2. Memberikan pengetahuan bagi orangtua yang memiliki anak yang mengidolakan Exo ataupun artis lain untuk di jadikan bahan pertimbangan dalam mendampingi dan mengarahkan kegemaran anaknya agar dapat lebih banyak memberikan dampak positif.

3. Admin Exo L dapat melihat karakteristik dan mengelola anggotanya agar menyukai Exo dalam kadar yang wajar dan positif, sehingga diharapkan mereka dapat memanfaatkan dan mengembangkan diri mereka terutama dalam mengekspresikan kekaguman mereka terhadap Exo dengan cara yang sehat dan tidak merugikan diri sendiri ataupun orang lain, admin Exo L dapat mengadakan gathering dengan fans lain dan dapat saling bertukar informasi agar tidak terlalu terpaku dengan Exo saja.


(27)

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI DIMENSI CELEBRITY

WORSHIP PADA PENGGEMAR BOYBAND EXO

DI KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Tugas Akhir Di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Disusun Oleh : EFFIE KURNIATI

1130164

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

FAKULTAS PSIKOLOGI

BANDUNG

2016


(28)

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Effie Kurniati

NRP : 1130164

Fakultas : Psikologi

Menyatakan bahwa laporan penelitian ini adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.

Apabila pada masa mendatang diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar adanya, saya bersedia menerima sanksi yang diberikan dengan segala konsekuensi sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 17 Tahun 2010.

Demikian, pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Bandung, Juni 2016

EFFIE KURNIATI NRP: 1130164


(29)

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Effie Kurniati

NRP : 1130164

Fakultas : Psikologi

menyatakan bahwa:

1) Demi pengembangan ilmu pengetahuan menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Kristen Maranatha Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-Exclusive Royalty-Free Right)

atas karya ilmiah saya yang berjudul: “STUDI DESKRIPTIF MENGENAI DIMENSI

CELEBRITY WORSHIP PADA PENGGEMAR BOYBAND EXO DI KOTA

BANDUNG”.

2) Universitas Kristen Maranatha Bandung berhak menyimpan, mengalihmediakan/

mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),

mendistribusikannya dan menampilkan/ mempublikasikannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.

3) Saya bersedia menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Kristen Maranatha Bandung, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian, pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, Juni 2016

EFFIE KURNIATI NRP: 1130164


(30)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan pada Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan nikmat kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Penelitian ini berjudul “Studi Deskriptif Mengenai Celebrity Worship Pada Penggemar Exo di Kota Bandung”. Penelitian ini disusun untuk memenuhi Tugas Akhir di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Selama proses penyusunan ini, peneliti banyak menemukan kesulitan, baik dalam persiapan, penyusunan, maupun penyelesaiannya. Tetapi, berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya kesulitan-kesulitan ini dapat penulis atasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. O. Irene Prameswari Edwina, M.Si, Psikolog selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

2. Dr. Jacqueline M.Tj., M.Si., Psikolog, selaku dosen pembimbing utama yang sudah membimbing, memberipenjelasan, dan mengarahkan peneliti untuk menyusun penelitian ini dengan penuh kesabaran.

3. Cakrangadinata, M.Psi., Psikolog, selaku dosen pembimbing pendamping yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti selama ini.

4. Ka Yan, M.Psi., Psikolog sebagai dosen pengajar Mata Kuliah Usulan Penelitian yang telah membimbing peneliti dalam penulisan Usulan Penelitian.

5. Seluruh dosen dan Staf Pengajar Fakultas Psikologi UKM Bandung untuk segala bimbingan dan bekal ilmu yang diberikan selama menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi UKM.


(31)

6. Admin dan anggota Exo L Bandung yang sudah mau membantu dan bekerja sama dalam penelitian ini.

7. Kedua Orang tua peneliti, Tajudin dan Suparni terima kasih yang tulus atas segala kasih sayang, doa, dukungan, pengorbanan, bantuan, dan segalanya yang tiada henti diberikan. 8. Kakak peneliti, Utami Saputri dan Isniaty yang telah memberikan semangat dan mau

mendengarkan keluh kesah peneliti selama ini.

9. Stella Priscilia Eonni, terima kasih atas masukan dan dukungannya selama penyelesaian penelitian ini.

10. Eveline, Melisa Angelina, Adohari, Ester Elinda, Anandita Ratna, Syifa Prasasti yang telah memberikan bantuan, dukungan, semangat dan informasi kepada peneliti.

11. Intan Meilani, Meryan Itoanna, Zulfi Arya Dipta, Ahmad Hidayat, Anton Sriwiyono, Rizky Subhan Permana, Jeanny Veronica, Dewi Raida yang selalu memberikan semangat, berbagi suka dan duka serta membantu dalam segala kesulitan yang dihadapi peneliti. 12. Eunike Natalia, Debby Febrina, Intan Permatasari, Rizal Januar, Fadhilah Eka Wardana

dan Komunitas Ulzzang Bandung yang selalu mendukung saya untuk menyelesaikan penelitian ini.

13. Teman-teman seperjuangan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha angkatan 2011 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, bersama kita belajar untuk meraih cita-cita. 14. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya, yang telah banyak membantu serta mendukung peneliti sehingga penelitian ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Peneliti telah berupaya semaksimal mungkin, namun peneliti menyadari masih banyak kekurangannya, untuk itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya penelitian ini. Kiranya penelitian ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.


(32)

Bandung, Juni 2016


(33)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Aziz Aimul, Hidayat. (2008). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Azwae, Saifuddin. (2002). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hurlock, E. B. (1994). Psikologi perkembngan, suatu pendekatan sepanjang rentaang

kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Julius, dkk. 198 Drs. Johan W Kandau (1991). Psikologi umum, Jakarta :PT. Gramedia Pustaka Utama.

Mappiare, Andi (1983). Psikologi orang dewasa. Surabaya: usaha nasional.

Morks, F.J., Knoers. A.M.P & Hadinoto S.R (2001). Psikologi perkembangan: pengantar dalam berbaagai bagianyaan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Reid Meloy, J., Sherridan L., Hoffman, J., (2008) Stalking, Threatening, and Attacking Public Figures. New York: Oxford University Press.

Robert M. Kaplan & Dennis P. Saccuzzo, (1993) Phsycological Testing principles, application and issues. California : BrookCole Publishing Company.

Santrock, J. W. (2003). Adoloscence : Perkembangan Remaja (Edisi Keenam). Jakarta: Erlangga.

Santrock, J. W. (2003). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup (Edisi Kelima). Jakarta : Erlangga.

Silalahi, Ulber. (2010). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama. Subino. (1987). Konstruksi dan Analisis Tes Suatu Pengantar Kepada Teori Tes dan

Pengukuran. Jakarta: Depdikbud.

Yusuf, Syamsu, M.Pd. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Rosda Karya.


(34)

DAFTAR RUJUKAN

Allkpop. 2012. Reporter uncover the dark truth behind the daily activities of sasaeng fans (Online). (http://www.allkpop.com/article/2012/03/reporters-uncover-the-dark-truth-behind-the-daily-activities-of-sasaeng-fans, diakses pada tanggal 28 Maret 2014). Allkpop. 2010. Shinee Jonghyun and Key injured during Indonesia trip (Online).

(http://www.allkpop.com/article/2010/10/shinees-jonghyun-and-key-injured-during-indonesia-trip, diakses pada tanggal 9 Maret 2014).

Allkpop. 2012. Dipeluk fans MBLAQ tiba dibandara Soekarno Hatta (Online). (http://www.kapanlagi.com/foto/berita-foto/internasional/mblaq-tiba-di-bandara-soekarno-hatta, diakses pada tanggal 28 Maret 2014).

AntaraNews. 2012. MBLAQ ke Indonesia karena fans (Online). (http://www.antaranews.com/berita/318915/mblaq-ke-indonesia-karena-fans, diakses pada tanggal 9 Maret 2014).

Hallyucafe.com. 2012. Daftar istilah “Wajib Paham” Para K-pop Fans, apa aja ya? (Online). (http://www.hallyucafe.com/2012/01/daftar-istilah-wajib-paham-para-k-pop-fans-apa-aja-ya, diakses pada tanggal 10 Maret 2014).

Kapanlagi.com. 2012. K-pop dan Fenomena Virtual Husband and Wife (Online). (http://musik.kapanlagi.com/resensi/chill-out/k-pop-dan-fenomena-virtual-husband-and-wive, diakses pada tanggal 9 Maret 2014).

Kapanlagi.com. 2012. Video JYJ Yoochun ditampar Penggemar Terbongkar (Online).

(http://www.kapanlagi.com/showbiz/asian-star/video-jyj-yoochun-ditampar-penggemar-terbongkar, diakses pada tanggal 20 Maret 2014).

Koreanindo. 2012. Fakta dibalik kegiatan sehari-hari fans (Online). (http://www.koreaindo.net/2012/03/fakta-dibalik-kegiatan-sehari-hari-fans, diakses pada tanggal 9 Maret 2014).

Liputan 6. 2014. Diikuti Sasaeng Fans, Tao EXO Sempat Geram (Online).

(http://showbiz.liputan6.com/read/2103094/diikuti-isasaeng-fansi-tao-exo-sempat geram, diakses pada tanggal 24 Oktober 2014).

Liputan 6. 2014. Luhan `EXO` Kesal Dihubungi Sasaeng Fan (Online).

(http://showbiz.liputan6.com/read/2047376/luhan-exo-kesal-dihubungi-sasaeng-fan, diakses pada tanggal 24 Oktober 2014).

McCutcheon, L. E., Lange, R., & Houran, J. (2002). Conceptualization and measurement of celebrity worship. British Journal of Psychology, 93, 67-87.


(35)

66 pada Remaja (Online). (http://ml.scribd.com/doc/67051422/Korean-Wave-di-Indonesia-Budaya-Pop-internet-dan-Fanatisme-Remaja, diakses pada tanggal 9 Maret 2014).

Pertiwi, Sella Ayu. 2013. Konformitas dan Fanatisme Pada Remaja Korean Wave di

Samarinda (Skripsi). Fakultas Psikologi Universitas Mulawarman Kalimantan Timur. Puspita Sari, Evita. 2013. Hubungan Celebrity Worship dengan Psychological Ownership

Pada Fans K-Pop (Skripsi). Fakultas Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Phelps, E. Christine. 2011. Parasocial Relationship and Social Media Usage. New York: The Rochester Institute of Technology.

Roberts, A. Karl. 2007. Relationship Attachment and The Behaviour of Fans Toward Celebrities. United Kingdom: Suderland University.

Sheridan, L., North A., Maltby J., Gillett R., 2006. Celebrity worship, addiction and

criminality. Psychology, Crime & Law, December 2007; 13(6): 559_571. University of Leicester, UK.

Tourismnews. 2011. Asal muda demam K-pop di Indonesia (Online).

(http://tourismnews.co.id/category/music/asal-mula-demam-k-pop-di-indonesia, diakses pada tanggal 9 Maret 2014).

Wowkeren. 2014. Sasaeng Ditangkap Polisi Karena Penipuan Demi Kuntit EXO (Online). (http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00057573.html, diakses pada tanggal 24 Oktober 2014).

Wowkeren. 2014. Fans Antusias Sambut Kedatangan EXO di Jakarta (Online).

(http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00057589.html, diakses pada tanggal 24 Oktober 2014).

Wowkeren. 2014. Fans EXO Disoraki Karena Serobot Antrean Konser di Jakarta (Online). (http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00057601.html, diakses pada tanggal 24 Oktober 2014).


(1)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan pada Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan nikmat kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Penelitian ini berjudul “Studi Deskriptif Mengenai Celebrity Worship Pada

Penggemar Exo di Kota Bandung”. Penelitian ini disusun untuk memenuhi Tugas Akhir di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Selama proses penyusunan ini, peneliti banyak menemukan kesulitan, baik dalam persiapan, penyusunan, maupun penyelesaiannya. Tetapi, berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya kesulitan-kesulitan ini dapat penulis atasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. O. Irene Prameswari Edwina, M.Si, Psikolog selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

2. Dr. Jacqueline M.Tj., M.Si., Psikolog, selaku dosen pembimbing utama yang sudah membimbing, memberipenjelasan, dan mengarahkan peneliti untuk menyusun penelitian ini dengan penuh kesabaran.

3. Cakrangadinata, M.Psi., Psikolog, selaku dosen pembimbing pendamping yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti selama ini.

4. Ka Yan, M.Psi., Psikolog sebagai dosen pengajar Mata Kuliah Usulan Penelitian yang telah membimbing peneliti dalam penulisan Usulan Penelitian.

5. Seluruh dosen dan Staf Pengajar Fakultas Psikologi UKM Bandung untuk segala bimbingan dan bekal ilmu yang diberikan selama menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi UKM.


(2)

viii

6. Admin dan anggota Exo L Bandung yang sudah mau membantu dan bekerja sama dalam penelitian ini.

7. Kedua Orang tua peneliti, Tajudin dan Suparni terima kasih yang tulus atas segala kasih sayang, doa, dukungan, pengorbanan, bantuan, dan segalanya yang tiada henti diberikan. 8. Kakak peneliti, Utami Saputri dan Isniaty yang telah memberikan semangat dan mau

mendengarkan keluh kesah peneliti selama ini.

9. Stella Priscilia Eonni, terima kasih atas masukan dan dukungannya selama penyelesaian penelitian ini.

10. Eveline, Melisa Angelina, Adohari, Ester Elinda, Anandita Ratna, Syifa Prasasti yang telah memberikan bantuan, dukungan, semangat dan informasi kepada peneliti.

11. Intan Meilani, Meryan Itoanna, Zulfi Arya Dipta, Ahmad Hidayat, Anton Sriwiyono, Rizky Subhan Permana, Jeanny Veronica, Dewi Raida yang selalu memberikan semangat, berbagi suka dan duka serta membantu dalam segala kesulitan yang dihadapi peneliti. 12. Eunike Natalia, Debby Febrina, Intan Permatasari, Rizal Januar, Fadhilah Eka Wardana

dan Komunitas Ulzzang Bandung yang selalu mendukung saya untuk menyelesaikan penelitian ini.

13. Teman-teman seperjuangan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha angkatan 2011 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, bersama kita belajar untuk meraih cita-cita. 14. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya, yang telah banyak membantu serta mendukung peneliti sehingga penelitian ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Peneliti telah berupaya semaksimal mungkin, namun peneliti menyadari masih banyak kekurangannya, untuk itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya penelitian ini. Kiranya penelitian ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.


(3)

ix

Bandung, Juni 2016


(4)

64

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Aziz Aimul, Hidayat. (2008). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Azwae, Saifuddin. (2002). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hurlock, E. B. (1994). Psikologi perkembngan, suatu pendekatan sepanjang rentaang

kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Julius, dkk. 198 Drs. Johan W Kandau (1991). Psikologi umum, Jakarta :PT. Gramedia Pustaka Utama.

Mappiare, Andi (1983). Psikologi orang dewasa. Surabaya: usaha nasional.

Morks, F.J., Knoers. A.M.P & Hadinoto S.R (2001). Psikologi perkembangan: pengantar dalam berbaagai bagianyaan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Reid Meloy, J., Sherridan L., Hoffman, J., (2008) Stalking, Threatening, and Attacking Public Figures. New York: Oxford University Press.

Robert M. Kaplan & Dennis P. Saccuzzo, (1993) Phsycological Testing principles, application and issues. California : BrookCole Publishing Company.

Santrock, J. W. (2003). Adoloscence : Perkembangan Remaja (Edisi Keenam). Jakarta: Erlangga.

Santrock, J. W. (2003). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup (Edisi Kelima). Jakarta : Erlangga.

Silalahi, Ulber. (2010). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama. Subino. (1987). Konstruksi dan Analisis Tes Suatu Pengantar Kepada Teori Tes dan

Pengukuran. Jakarta: Depdikbud.

Yusuf, Syamsu, M.Pd. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Rosda Karya.


(5)

65

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

Allkpop. 2012. Reporter uncover the dark truth behind the daily activities of sasaeng fans (Online). (http://www.allkpop.com/article/2012/03/reporters-uncover-the-dark-truth-behind-the-daily-activities-of-sasaeng-fans, diakses pada tanggal 28 Maret 2014). Allkpop. 2010. Shinee Jonghyun and Key injured during Indonesia trip (Online).

(http://www.allkpop.com/article/2010/10/shinees-jonghyun-and-key-injured-during-indonesia-trip, diakses pada tanggal 9 Maret 2014).

Allkpop. 2012. Dipeluk fans MBLAQ tiba dibandara Soekarno Hatta (Online). (http://www.kapanlagi.com/foto/berita-foto/internasional/mblaq-tiba-di-bandara-soekarno-hatta, diakses pada tanggal 28 Maret 2014).

AntaraNews. 2012. MBLAQ ke Indonesia karena fans (Online). (http://www.antaranews.com/berita/318915/mblaq-ke-indonesia-karena-fans, diakses pada tanggal 9 Maret 2014).

Hallyucafe.com. 2012. Daftar istilah “Wajib Paham” Para K-pop Fans, apa aja ya? (Online). (http://www.hallyucafe.com/2012/01/daftar-istilah-wajib-paham-para-k-pop-fans-apa-aja-ya, diakses pada tanggal 10 Maret 2014).

Kapanlagi.com. 2012. K-pop dan Fenomena Virtual Husband and Wife (Online). (http://musik.kapanlagi.com/resensi/chill-out/k-pop-dan-fenomena-virtual-husband-and-wive, diakses pada tanggal 9 Maret 2014).

Kapanlagi.com. 2012. Video JYJ Yoochun ditampar Penggemar Terbongkar (Online).

(http://www.kapanlagi.com/showbiz/asian-star/video-jyj-yoochun-ditampar-penggemar-terbongkar, diakses pada tanggal 20 Maret 2014).

Koreanindo. 2012. Fakta dibalik kegiatan sehari-hari fans (Online). (http://www.koreaindo.net/2012/03/fakta-dibalik-kegiatan-sehari-hari-fans, diakses pada tanggal 9 Maret 2014).

Liputan 6. 2014. Diikuti Sasaeng Fans, Tao EXO Sempat Geram (Online).

(http://showbiz.liputan6.com/read/2103094/diikuti-isasaeng-fansi-tao-exo-sempat geram, diakses pada tanggal 24 Oktober 2014).

Liputan 6. 2014. Luhan `EXO` Kesal Dihubungi Sasaeng Fan (Online).

(http://showbiz.liputan6.com/read/2047376/luhan-exo-kesal-dihubungi-sasaeng-fan, diakses pada tanggal 24 Oktober 2014).

McCutcheon, L. E., Lange, R., & Houran, J. (2002). Conceptualization and measurement of celebrity worship. British Journal of Psychology, 93, 67-87.


(6)

66

Universitas Kristen Maranatha pada Remaja (Online). (http://ml.scribd.com/doc/67051422/Korean-Wave-di-Indonesia-Budaya-Pop-internet-dan-Fanatisme-Remaja, diakses pada tanggal 9 Maret 2014).

Pertiwi, Sella Ayu. 2013. Konformitas dan Fanatisme Pada Remaja Korean Wave di

Samarinda (Skripsi). Fakultas Psikologi Universitas Mulawarman Kalimantan Timur. Puspita Sari, Evita. 2013. Hubungan Celebrity Worship dengan Psychological Ownership

Pada Fans K-Pop (Skripsi). Fakultas Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Phelps, E. Christine. 2011. Parasocial Relationship and Social Media Usage. New York: The Rochester Institute of Technology.

Roberts, A. Karl. 2007. Relationship Attachment and The Behaviour of Fans Toward Celebrities. United Kingdom: Suderland University.

Sheridan, L., North A., Maltby J., Gillett R., 2006. Celebrity worship, addiction and

criminality. Psychology, Crime & Law, December 2007; 13(6): 559_571. University of Leicester, UK.

Tourismnews. 2011. Asal muda demam K-pop di Indonesia (Online).

(http://tourismnews.co.id/category/music/asal-mula-demam-k-pop-di-indonesia, diakses pada tanggal 9 Maret 2014).

Wowkeren. 2014. Sasaeng Ditangkap Polisi Karena Penipuan Demi Kuntit EXO (Online). (http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00057573.html, diakses pada tanggal 24 Oktober 2014).

Wowkeren. 2014. Fans Antusias Sambut Kedatangan EXO di Jakarta (Online).

(http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00057589.html, diakses pada tanggal 24 Oktober 2014).

Wowkeren. 2014. Fans EXO Disoraki Karena Serobot Antrean Konser di Jakarta (Online). (http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00057601.html, diakses pada tanggal 24 Oktober 2014).