Pengaruh Kebiasaan Minum Susu Formula Dalam Botol Terhadap Indeks Karies Pada Anak Usia 3-4 Tahun Di Paud 'X' Kota Bandung.

(1)

iv ABSTRAK

Pemberian susu formula menggunakan botol hingga saat ini semakin meningkat, namun susu botol yang diberikan pada anak sering menjadi penyebab munculnya karies jika diberikan dengan tidak benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan minum susu formula dalam botol terhadap indeks karies pada anak usia 3–4 tahun di PAUD ‘X’ Kota Bandung.

Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 3–4 tahun sebanyak 45 anak. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Orang tua diberikan kuesioner penelitian untuk mengetahui kebiasaan minum susu formula dalam botol pada anak yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kebiasaan minum susu formula dalam botol sampai usia ≤ 1,5 tahun dan sampai usia > 1,5 tahun. Sampel dalam penelitian sebanyak 32 anak. Jumlah anak pada tiap kelompok adalah 16 anak.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa indeks karies pada kelompok anak dengan kebiasaan minum susu formula dalam botol sampai usia ≤ 1,5 tahun yaitu 5,50 sedangkan pada kelompok anak dengan kebiasaan minum susu formula dalam botol sampai usia > 1,5 tahun sebesar 10,19. Analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata indeks karies yang signifikan pada kedua kelompok tersebut.

Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa semakin lama penggunaan susu formula dalam botol semakin tinggi indeks karies.


(2)

v ABSTRACT

Formula bottle feeding is increasing nowadays, but the bottle feeding for the children often cause the dental caries if it was given improperly. The aim of this research was to determine the influence of formula bottle feeding habit to caries index in children aged 3 to 4 years at PAUD 'X' in Bandung City.

This research was using analytic observational method. The population of this study were 45 childrens aged 3 to 4 years. Samples were taken by using purposive sampling technique. A questionnaire study were administered to the mothers to inquiring about the formula bottle feeding habit of their children who were divided into two groups: children with formula bottle feeding habit until age ≤ 1,5 years and until age > 1,5 years. The samples of the research were 32 childrens. The number of children in each group was 16 childrens.

The result of this research showed that the caries index in the group of children with formula bottle feeding habit until age ≤ 1,5 years was 5,50, while in the group of children with formula bottle feeding habit until age > 1,5 years was 10,19. The statistical analysis shows a significant difference the mean of caries index in both groups.

This research concluded that the longer of using formula bottle feeding the higher caries index found.


(3)

vi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR DIAGRAM ... xv

DAFTAR GRAFIK ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 4

1.4.2 Manfaat Praktis ... 4


(4)

vii

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 5

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 6

1.6 Metode Penelitian ... 6

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Susu Formula ... 8

2.1.1 Definisi Susu Formula ... 8

2.1.2 Komposisi Susu Formula ... 8

2.1.3 Tipe Susu Formula ... 11

2.1.4 Susu Formula dalam Botol ... 12

2.3 Karies Gigi ... 13

2.3.1 Definisi Karies Gigi ... 13

2.3.2 Etiologi Karies Gigi ... 13

2.3.2.1 Bakteri dalam Plak Gigi ... 14

2.3.2.2 Substrat ... 14

2.3.2.3 Host ... 15

2.3.2.3.1 Struktur Gigi ... 15

2.3.2.3.2 Aliran dan Komposisi Saliva ... 16

2.3.2.4 Waktu ... 16

2.3.3 Klasifikasi Karies Gigi ... 17

2.3.4 Nursing Caries ... 22


(5)

viii

2.3.4.2 Mekanisme Nursing Caries Akibat Susu Botol ... 25

2.3.4.3 Penatalaksanaa Nursing Caries ... 25

2.3.4.3.1 Pencegahan Nursing Caries ... 25

2.3.4.3.2 Perawatan Nursing Caries ... 26

2.4 Pengukuran Indeks Karies ... 30

2.4.1 Indeks DMF ... 30

2.3.3 Indeks def ... 31

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan ... 33

3.1.1 Alat ... 33

3.1.2 Bahan ... 33

3.2 Desain Penelitian ... 33

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

3.4 Variabel Penelitian ... 35

3.5 Definisi Operasional ... 35

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 36

3.7 Prosedur Penelitian ... 37

3.8 Alur Penelitian ... 38

3.9 Metode Analisis ... 39


(6)

ix BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 40

4.1.1 Analisis Deskriptif... 40

4.1.1.1 Identitas Responden ... 40

4.1.1.2 Distribusi Data Penunjang ... 41

4.1.1.3 Indeks Karies ... 42

4.1.2 Analisis Statistik ... 46

4.1.2.1 Uji Normalitas ... 47

4.2 Pembahasan ... 49

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 52

5.2 Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN ... 58


(7)

x

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Bahan Restorasi ... 28

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 40

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41

Tabel 4.3 Distribusi Data Penunjang ... 41

Tabel 4.4 Kategori Indeks Karies pada Kelompok Anak dengan Kebiasaan Minum Susu Botol Sampai Usia ≤ 1,5 Tahun ... 43

Tabel 4.5 Kategori Indeks Karies pada Kelompok Anak dengan Kebiasaan Minum Susu Botol Sampai Usia > 1,5 Tahun ... 44

Tabel 4.6 Rerata Skor Karies pada Kelompok Anak dengan Kebiasaan Minum Susu Botol Sampai Usia ≤ 1,5 Tahun dan Sampai Usia > 1,5 Tahun ... 45

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas ... 47


(8)

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

Gambar 2.1 Etiologi Terjadinya Karies ... 14

Gambar 2.2 Karies Pit dan Fisur ... 18

Gambar 2.3 Karies Smooth Surface ... 18

Gambar 2.4 Karies Akar ... 19

Gambar 2.5 Karies Akut ... 20

Gambar 2.6 Karies Kronis ... 20

Gambar 2.7 Karies Insipien... 22

Gambar 2.8 Gambaran Klinis Nursing Caries Tipe 1... 23

Gambar 2.9 Gambaran Klinis Nursing Caries Tipe 2... 24

Gambar 2.10 Gambaran Klinis Nursing Caries Tipe 3... 24

Gambar 2.11 Aplikasi Fluoride Varnish ... 27

Gambar 2.12 Stabilisasi Karies dengan GIC ... 27


(9)

xii

DAFTAR DIAGRAM

No. Teks Halaman Diagram 3.1 Alur Penelitian ... 38 Diagram 4.1 Indeks Karies Gigi pada Kelompok Anak

dengan Kebiasaan Minum Susu Botol Sampai

Usia ≤ 1,5 ... 43 Diagram 4.2 Indeks Karies Gigi pada Kelompok Anak

dengan Kebiasaan Minum Susu Botol Sampai


(10)

xiii

DAFTAR GRAFIK

No. Teks Halaman Grafik 4.1 Rerata Skor Karies Gigi pada Kelompok Anak

dengan Kebiasaan Minum Susu Botol Sampai


(11)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian ... 58

Lampiran 2 Surat Permohonan Penelitian ... 59

Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian ... 60

Lampiran 4 Informed Consent ... 61

Lampiran 5 Kuesioner ... 62

Lampiran 6 Lembar Pemeriksaan Kesehatan Gigi... 65

Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian ... 66

Lampiran 8 Hasil Pemeriksaan Kesehatan Gigi... 67


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karies gigi merupakan suatu penyakit yang tersebar luas pada sebagian besar penduduk di dunia, sehingga menjadi masalah utama dalam kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat. Berdasarkan laporan United States Surgeon General pada tahun 2000 menyatakan bahwa karies gigi merupakan penyakit infeksi kronis yang paling umum dan banyak diderita anak, khususnya usia balita.1,2

Prevalensi dan keparahan karies pada anak usia dibawah 5 tahun masih cukup tinggi dibeberapa negara.3 Di Mesir pada tahun 2011 prevalensi karies anak sebesar 60,4%, di Jakarta berdasarkan hasil survei kesehatan tahun 2008 yang dilakukan oleh Suryawati, dkk melaporkan bahwa prevalensi karies pada anak usia 3–5 tahun sebesar 81,7 %,sementara di Bandung prevalensi karies pada anak usia 15–60 bulan terjadi sebesar 56,78 % dari hasil penelitian oleh Chemiawan pada tahun 2012.4,5,6 Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa angka kejadian karies yang tinggi terjadi pada anak usia prasekolah dan anak usia sekolah.7

Anak usia prasekolah merupakan kelompok masyarakat dimana kebutuhan nutrisinya perlu diperhatikan karena masih dalam masa pertumbuhan. Indonesia mencatat kemajuan yang cukup berarti dalam pemberian nutrisi bagi anak untuk harapan mencapai target Millenium Development Goals (MDG) pada tahun 2015. Salah satu asupan nutrisi yang diberikan adalah susu formula. Pemberian susu


(13)

2

formula pada anak balita diharapkan dapat menunjang kebutuhan gizi yang diperlukan selama masa pertumbuhannya, tetapi prioritas utama tetap pada pemberian air susu ibu (ASI).8,9

Di negara berkembang, termasuk Indonesia, terdapat kecenderungan menurunnya jumlah pemberian ASI karena beberapa alasan seperti kurangnya informasi tentang kualitas ASI, pengaruh iklan susu formula di media massa, status sosial ekonomi yang rendah, ibu pekerja, persiapan antenatal yang tidak memadai, ingin dianggap modern, dan takut kehilangan kecantikan setelah menyusui.10 Fenomena ini membuat pemberian susu formula dalam botol sebagai salah satu makanan sapihan pada anak semakin meningkat karena dianggap lebih praktis untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dan anak usia prasekolah, namun susu formula yang diberikan menggunakan botol sering menjadi penyebab munculnya karies gigi pada anak jika tidak dilakukan secara benar.7,11

Kondisi yang memperparah terjadinya karies pada anak adalah karena ketidakpahaman orang tua terhadap penyebab utama terjadinya karies tersebut. Karies pada gigi sulung disebabkan karena terpaparnya gigi oleh cairan manis dalam jangka waktu lama. Lamanya larutan tersebut berada di rongga mulut, seperti ketika anak tertidur sambil mengedot air susu atau cairan manis lainnya menggunakan botol yang akan memperparah terjadinya karies, bahkan dapat menyebabkan rampan karies pada gigi anak tersebut. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayah pada tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 58,3% anak yang diberikan susu botol mengalami karies. Tingginya angka kejadian karies pada anak dengan kebiasaan minum susu botol juga dilaporkan


(14)

3

oleh Kompas tahun 2009 bahwa masalah karies gigi di Indonesia dialami oleh anak usia dibawah 5 tahun sebanyak 85% salah satu penyebabnya adalah minum susu botol.12,13 Proses perkembangan karies terjadi dimulai pada saat gigi sulung pertama erupsi, dimana erupsi pertama gigi sulung terjadi sekitar usia 7,5 bulan dan erupsi lengkap terjadi pada usia sekitar 2,5 tahun.2

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh kebiasaan minum susu botol terhadap indeks karies pada anak usia 3 sampai 4 tahun di PAUD Cahaya Iman Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka timbul masalah yang menjadi dasar dilakukannya penelitian ini bahwa peneliti ingin mengetahui :

Apakah kebiasaan minum susu formula dalam botol mempengaruhi indeks karies pada anak usia 3–4 tahun di PAUD Cahaya Iman Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kebiasaan minum susu formula dalam botol terhadap indeks karies pada anak usia 3–4 tahun di PAUD Cahaya Iman Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar dapat memberikan manfaat baik secara akademis maupun praktis.


(15)

4

1.4.1 Manfaat Akademis

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data awal untuk mengembangkan penelitian lainnya dalam bidang Ilmu Kedokteran Gigi Anak dan ilmu kedokteran gigi pencegahan.

2. Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai kesehatan gigi kepada tenaga kesehatan gigi dan mulut dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut dimasa yang akan datang.

1.4.2 Manfaat Praktis 1. Bagi Orang tua

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan edukasi kepada orang tua mengenai pengaruh pemberian susu formula dalam botol terhadap karies sehingga dapat melakukan pencegahan dalam upaya meningkatkan dan menjaga kesehatan gigi anak sejak dini.

2. Bagi institusi sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan informasi untuk mengadakan program penyuluhan kesehatan gigi dan program pemeriksaan gigi secara berkala pada anak.

3. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman langsung bagi peneliti dalam melakukan penelitian dan karya tulis ilmiah.


(16)

5

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Seiring dengan pertumbuhan anak usia balita maka kebutuhan gizinya akan semakin bertambah diantaranya adalah dengan pemberian vitamin, susu formula, dan makanan pedamping ASI.11 Penggunaan susu formula menggunakan botol susu sebagai salah satu makanan sapihan pada anak hingga saat ini semakin meningkat, karena susu botol dianggap lebih praktis, selain itu pemberian susu botol dapat memberikan kepuasaan dan rasa kenyang yang lebih lama bagi anak karena formula susu yang dibuat dari susu sapi lebih sulit dicerna daripada ASI, namun pemberian susu botol dapat menjadi pemicu timbulnya karies.12,13,14

Jenis karies gigi yang umum terjadi pada anak adalah rampan karies atau nursing caries.15 Nursing caries merupakan masalah kesehatan yang serius pada anak yang masih berusia sangat muda, meskipun tidak mengancam kehidupan anak karies yang dibiarkan dan tidak diobati dapat menyebabkan rasa sakit pada anak, bakteremia, berkuranganya kemampuan mengunyah, maloklusi gigi permanen, masalah fonetik, dan kurangnya rasa percaya diri pada anak.16 Karies gigi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih luas serta pertumbuhan yang lebih lambat dibanding dengan anak yang bebas karies. Berdasarkan hasil penelitian Ayhan menunjukkan bahwa berat dan tinggi badan anak penderita karies lebih rendah dibandingkan dengan anak yang bebas karies.15

Karies gigi merupakan penyakit infeksi yang bersifat progresif dan menjadi masalah yang paling sering terjadi pada masyarakat, bukan hanya pada orang dewasa tetapi juga pada anak.16,17 Anak merupakan kelompok masyarakat yang


(17)

6

jumlahnya cukup besar dan memiliki prevalensi karies gigi yang cukup tinggi.18 Berdasarkan Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2011 juga menunjukkan angka kejadian karies pada anak masih tinggi yaitu sebesar 75– 90%. Data ini didukung oleh penelitian Rizal yang menyebutkan bahwa sebesar 85% anak balita di Indonesia mengalami karies.12

Tingginya prevalensi karies pada anak menyebabkan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), karena PAUD merupakan suatu kesempatan bagi anak untuk memperoleh pendidikan sedini mungkin mengenai cara makan dan minum secara mandiri sehingga diharapkan anak secepat mungkin lepas dari penggunaan botol, serta dapat memberikan pengenalan secara sederhana mengenai jenis makanan dan minuman yang dapat menyebabkan karies.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Ho: Tidak terdapat pengaruh kebiasaan minum susu formula dalam botol terhadap indeks karies berdasarkan jangka waktu pengunaan

Ha: Terdapat pengaruh kebiasaan minum susu formula dalam botol terhadap indeks karies berdasarkan jangka waktu penggunaan

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional.


(18)

7

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PAUD Cahaya Iman Bandung pada bulan November 2014 sampai Mei 2015.


(19)

52 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kebiasaan minum susu formula dalam botol terhadap indeks karies dimana semakin lama penggunaan susu botol semakin tinggi indeks karies.

5.2Saran

1. Bagi Fakultas Kedokteran Gigi Maranatha diharapkan dapat memberikan program pemeriksaan kesehatan gigi secara berkala pada anak di PAUD Cahaya Iman dan PAUD disekitar kampus, serta melakukan penyuluhan dan pembinaan terhadap guru dan orangtua tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak.

2. Bagi orangtua diharapkan agar lebih memperhatikan kesehatan gigi anak serta dapat melakukan pencegahan karies gigi dengan cara :

a) melepas penggunaan susu botol sedini mungkin dan mulai membiasakan anak minum susu dengan gelas

b) mengubah cara pemberian susu yaitu tidak memberikan susu pada waktu tidur

c) mengawasi makanan anak yang dapat menimbulkan terjadinya karies d) menyikat gigi anak sedini mungkin


(20)

53

e) membimbing dan memberikan pengertian pada anak mengenai cara menyikat gigi yang baik dan waktu yang tepat yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur malam.


(21)

70

RIWAYAT HIDUP

Nama : Siska Sihombing

NRP : 1190029

Tempat dan Tanggal Lahir : Kandis, 18 September 1992

Alamat : Jl. Rasamala Perumahan Beringin Indah No. 432 Pekanbaru

Riwayat Pendidikan :

SD Negeri 008, Libo Pauh, tahun 1999 - 2005 SMP Bhayangkari, Pekanbaru, tahun 2005 - 2008 SMA Negeri 7, Pekanbaru, tahun 2008 - 2011 FKG Maranatha, Bandung, tahun 2011 - sekarang


(22)

54

DAFTAR PUSTAKA

1. Entjang I. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Citra Aditya Bakti; 2002. 2. McDonald RE, Avery DR, Dean JE. Dentistry for the Child and

Adolescent. 9th ed. Mosby Elsevier; 2004.

3. Sugito F S, Djoharnas H, Darwita RR. Breastfeeding and early childhood caries (ecc) severity of children under three years old in DKI Jakarta. Jurnal Makara Kesehatan; 2008.

4. Abou El-Yazeed M, Rashed M, El Sayed M, Salah A. Dental Caries Prevalence among a group of Egyptian Nurseries Children. Life Science Journal; 2011: 8 (1).

5. Sukmono Suryawati, dkk. Prevalensi karies gigi pada balita usia 3-5 tahun. Jurnal Medika; 2009.

6. Chemiawan E, Riyanti E, Tjahyaningrum S N. Prevalensi nursing mouth caries pada anak usia 15-60 bulan berdasarkan frekuensi penyikatan gigi di Posyandu Desa Cileunyi Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung tahun 2004. Bagian Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Anak Universitas Padjajaran; 2012.

7. Avianti RS, Tedjosasongko U, Irmawati. Aktivitas karies anak usia prasekolah berdasarkan pola nursing bottle feeding. Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Airlangga: Surabaya. 8. Sari DW, Nur E, Purwanto S. Hubungan antara status gizi dengan

perkembangan motorik kasar anak usia 1-5 tahun di Posyandu Buah Hati Ketelan Banjarsari Surakarta. Jurnal Kesehatan; 2012.

9. Pangestuti RD, Pramono MS, Handayani A. Karakteristik konsumen susu formula balita. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan; 2007: 10 (4): 309-314.

10.Markum AH. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1. Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia : Jakarta; 1991.

11.Mauliku NE, Rakhmadi A. Hubungan sikap ibu tentang sanitasi botol susu dengan kejadian diare pada anak usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Cimahi Selatan. Jurnal Kesehatan Kartika: 28-36.


(23)

55

12.Nurhidayah E, Diana S. Hubungan antara penggunaan dot dalam pemberian susu formula dengan kejadian karies hospital gigi balita usia 4-5 tahun di TK Tarbiyatush Shibyan Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Mojokerto. Jurnal Ilmiah Kesehatan Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto; 2013: 5 (1): 46-60.

13.Widjayanti DM. Hubungan pemberian susu botol menjelang tidur dengan kejadian karies gigi pada balita 2-4 tahun di PAUD Melati Kelurahan Kandangan Kecamatan Benowo Surabaya. Jurnal Kesehatan; 2011: 1 (1) 12-21.

14.Puspitasari R I. Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi pemberian susu formula pada ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan di bidan praktek swasta Hj. Renik Suprapti Kelurahan Bantarsoka Kecamatan Purwekerto Barat Kabupaten Banyumas Tahun 2011.Jurnal Ilmiah Kebidanan; 2011.

15.Heriandi Y. Silver diamine fluoride salah satu alternative impregnasi karies rampan pada anak. Majalah Ilmiah Kedokteran Gigi; 2001: (46): 167-173.

16.Adhani R, Sari NV, Aspriyanto D. Nursing mouth caries anak usia 2-5 tahun di Puskesmas Cempaka Banjarmasin. Jurnal PDGI; 2014: 63(1):1-7. 17.Wala HC, Wicaksono DA, Tambunan E. Gambaran status karies gigi anak usia 11-12 tahun pada keluarga pemegang Jamkesmas di Kelurahan Tumatangtang I Kecamatan Tomohan Selatan.

18.Adiwiryono. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada usia dini dalam kurikulum PAUD. Surakarta: Universitas Muhammadiyah; 2011. 19.Muaris H. Hidangan Sehat Untuk Ibu Menyusui. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama; 2009.

20.Widyastuti E. Motivasi wanita bekerja dalam memberikan susu formula pada bayi usia 0-6 bulan. Jurnal Kesmadaska; 2011: 2 (2): 6-11.

21.E Ronald, Kleinman. Pediatric nutrition handbook. 6th ed. USA: American Academy of Pediatrics; 2009.

22.Sears William MD, Sears Martha RN. The baby book: segala hal yang perlu anda ketahui tentang bayi anda sejak lahir hingga usia dua tahun. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta; 2007.


(24)

56

23.Zafar S, Harnekar SY, Sidiqqi A. Early childhood caries: etiology, clinical considerations, consequences and management. International Dentistry SA; 2010: 11 (4): 24-36.

24.Edwina AMK, Joyston S, Beckal. Dasar-dasar karies penyakit dan penanggulangannya. 2nd ed. Jakarta: EGC, 1992.p. 1-9, 12-14.

25.Muthu MS, Sivakumar N. Pediatric dentistry: principle and practice. India: Elsevier; 2009.

26.Roberson TM, Heymann HO, Swift EJ. Sturdevant’s art and science of operative dentistry. 5th ed. St. Louis, Missouri: Elsevier; 2006: 68.

27.Samaranayake, L. Essential microbiology for dentistry. 3rd ed. Philadelphia: Churchill Livingstone Elsevier; 2006.

28.A Cameron, R Widmer. Handbook of pediatric dentistry. Mosby Elsevier; 1997.

29.Qualtrough AJE, Satterthwaite JD, Morrow LA, Brunton PA. Principles of operative dentistry. USA: Blackwell Munksgaard;2005.

30.Banerjee A, Watson TF. Pickard’s manual of operative dentistry. 9th ed. New York: Oxford University Press; 2011.

31.Rao A. Principle and practice of pedodontics. 3rd ed. India: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2012.

32.Srivastava VK. Modern pediatric dentistry. India: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2011.

33.Rajendran R, Sivapathasundharam B. Shafer’s textbook of oral pathology. 6th ed. India: Elsevier; 2009.

34.Darby ML, Walsh M. Dental hygiene: theory and practice. 4th ed. Elsevier Saunders; 2014.

35.Garg N, Garg A. Textbook of operative dentistry. 2nd ed. India: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2013.


(25)

57

36.Ripa LW. Nursing caries: a comprehensive review. Literature review; 1988: 10 (4): 268-282.

37.Chandra Satish, Chandra Shaleen, Chandra Girish, Kamala R. Oral medicine. India: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2007.

38.Roth G, Robert C. Oral biology. Philadelphia: Mosby Co; 1981.

39.Welbury R, Duggal M. Paediatric dentistry. 3rd ed. New York: Oxfors University Press; 2005.

40.Supriani Dewi NN, Artawa Nudi IM, Wirata IN. Hubungan karbohidrat pada susu yang dikonsumsi dengan kejadian karies gigi botol pada anak play group. Jurnal Kesehatan Gigi; 2013: 1 (1): 27-31.

41.American Academy of Pediatric Dentistry. Policy on early childhood caries (ECC): classification, consequences, and preventive strategies. Oral Health Policies; 2014: 36 (6): 50-52.

42.Block El, Percel E. Clinical Practice Guidelines: Management of severe early childhood caries. 2nd ed. 2012.

43.O Fejerskov, K Edwina. Dental caries: the disease and its clinical management 2nd ed. Blackweel Munksgaard; 2008: p: 1-6; 164-85; 338. 44.Hiremath SS. Textbook of preventive and community dentistry. 2nd ed.

India: Elsevier; 2007.

45.Nasar, SS. Aspek nutrisi pada kesehatan gigi anak. Jurnal Kesehatan Gigi Universitas Indonesia.Edisi Khusus KPPIKG; 1997:388-391.


(1)

53

e) membimbing dan memberikan pengertian pada anak mengenai cara menyikat gigi yang baik dan waktu yang tepat yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur malam.


(2)

70

RIWAYAT HIDUP

Nama : Siska Sihombing

NRP : 1190029

Tempat dan Tanggal Lahir : Kandis, 18 September 1992

Alamat : Jl. Rasamala Perumahan Beringin Indah No. 432 Pekanbaru

Riwayat Pendidikan :

SD Negeri 008, Libo Pauh, tahun 1999 - 2005 SMP Bhayangkari, Pekanbaru, tahun 2005 - 2008 SMA Negeri 7, Pekanbaru, tahun 2008 - 2011 FKG Maranatha, Bandung, tahun 2011 - sekarang


(3)

54

DAFTAR PUSTAKA

1. Entjang I. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Citra Aditya Bakti; 2002. 2. McDonald RE, Avery DR, Dean JE. Dentistry for the Child and

Adolescent. 9th ed. Mosby Elsevier; 2004.

3. Sugito F S, Djoharnas H, Darwita RR. Breastfeeding and early childhood

caries (ecc) severity of children under three years old in DKI Jakarta.

Jurnal Makara Kesehatan; 2008.

4. Abou El-Yazeed M, Rashed M, El Sayed M, Salah A. Dental Caries

Prevalence among a group of Egyptian Nurseries Children. Life Science

Journal; 2011: 8 (1).

5. Sukmono Suryawati, dkk. Prevalensi karies gigi pada balita usia 3-5

tahun. Jurnal Medika; 2009.

6. Chemiawan E, Riyanti E, Tjahyaningrum S N. Prevalensi nursing mouth

caries pada anak usia 15-60 bulan berdasarkan frekuensi penyikatan gigi di Posyandu Desa Cileunyi Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung tahun 2004. Bagian Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi

Anak Universitas Padjajaran; 2012.

7. Avianti RS, Tedjosasongko U, Irmawati. Aktivitas karies anak usia

prasekolah berdasarkan pola nursing bottle feeding. Departemen Ilmu

Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Airlangga: Surabaya. 8. Sari DW, Nur E, Purwanto S. Hubungan antara status gizi dengan

perkembangan motorik kasar anak usia 1-5 tahun di Posyandu Buah Hati Ketelan Banjarsari Surakarta. Jurnal Kesehatan; 2012.

9. Pangestuti RD, Pramono MS, Handayani A. Karakteristik konsumen susu

formula balita. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan; 2007: 10 (4):

309-314.

10.Markum AH. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1. Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia : Jakarta; 1991.

11.Mauliku NE, Rakhmadi A. Hubungan sikap ibu tentang sanitasi botol

susu dengan kejadian diare pada anak usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Cimahi Selatan. Jurnal Kesehatan Kartika: 28-36.


(4)

55

12.Nurhidayah E, Diana S. Hubungan antara penggunaan dot dalam

pemberian susu formula dengan kejadian karies hospital gigi balita usia 4-5 tahun di TK Tarbiyatush Shibyan Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Mojokerto. Jurnal Ilmiah Kesehatan Politeknik Kesehatan

Majapahit Mojokerto; 2013: 5 (1): 46-60.

13.Widjayanti DM. Hubungan pemberian susu botol menjelang tidur dengan

kejadian karies gigi pada balita 2-4 tahun di PAUD Melati Kelurahan Kandangan Kecamatan Benowo Surabaya. Jurnal Kesehatan; 2011: 1 (1)

12-21.

14.Puspitasari R I. Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi pemberian

susu formula pada ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan di bidan praktek swasta Hj. Renik Suprapti Kelurahan Bantarsoka Kecamatan Purwekerto Barat Kabupaten Banyumas Tahun 2011.Jurnal Ilmiah

Kebidanan; 2011.

15.Heriandi Y. Silver diamine fluoride salah satu alternative impregnasi

karies rampan pada anak. Majalah Ilmiah Kedokteran Gigi; 2001: (46):

167-173.

16.Adhani R, Sari NV, Aspriyanto D. Nursing mouth caries anak usia 2-5

tahun di Puskesmas Cempaka Banjarmasin. Jurnal PDGI; 2014: 63(1):1-7.

17.Wala HC, Wicaksono DA, Tambunan E. Gambaran status karies gigi

anak usia 11-12 tahun pada keluarga pemegang Jamkesmas di Kelurahan Tumatangtang I Kecamatan Tomohan Selatan.

18.Adiwiryono. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada usia dini

dalam kurikulum PAUD. Surakarta: Universitas Muhammadiyah; 2011.

19.Muaris H. Hidangan Sehat Untuk Ibu Menyusui. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2009.

20.Widyastuti E. Motivasi wanita bekerja dalam memberikan susu formula

pada bayi usia 0-6 bulan. Jurnal Kesmadaska; 2011: 2 (2): 6-11.

21.E Ronald, Kleinman. Pediatric nutrition handbook. 6th ed. USA: American Academy of Pediatrics; 2009.

22.Sears William MD, Sears Martha RN. The baby book: segala hal yang

perlu anda ketahui tentang bayi anda sejak lahir hingga usia dua tahun.


(5)

56

23.Zafar S, Harnekar SY, Sidiqqi A. Early childhood caries: etiology, clinical

considerations, consequences and management. International Dentistry

SA; 2010: 11 (4): 24-36.

24.Edwina AMK, Joyston S, Beckal. Dasar-dasar karies penyakit dan

penanggulangannya. 2nd ed. Jakarta: EGC, 1992.p. 1-9, 12-14.

25.Muthu MS, Sivakumar N. Pediatric dentistry: principle and practice. India: Elsevier; 2009.

26.Roberson TM, Heymann HO, Swift EJ. Sturdevant’s art and science of

operative dentistry. 5th ed. St. Louis, Missouri: Elsevier; 2006: 68.

27.Samaranayake, L. Essential microbiology for dentistry. 3rd ed. Philadelphia: Churchill Livingstone Elsevier; 2006.

28.A Cameron, R Widmer. Handbook of pediatric dentistry. Mosby Elsevier; 1997.

29.Qualtrough AJE, Satterthwaite JD, Morrow LA, Brunton PA. Principles of operative dentistry. USA: Blackwell Munksgaard;2005.

30.Banerjee A, Watson TF. Pickard’s manual of operative dentistry. 9th ed. New York: Oxford University Press; 2011.

31.Rao A. Principle and practice of pedodontics. 3rd ed. India: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2012.

32.Srivastava VK. Modern pediatric dentistry. India: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2011.

33.Rajendran R, Sivapathasundharam B. Shafer’s textbook of oral pathology. 6th ed. India: Elsevier; 2009.

34.Darby ML, Walsh M. Dental hygiene: theory and practice. 4th ed. Elsevier Saunders; 2014.

35.Garg N, Garg A. Textbook of operative dentistry. 2nd ed. India: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2013.


(6)

57

36.Ripa LW. Nursing caries: a comprehensive review. Literature review; 1988: 10 (4): 268-282.

37.Chandra Satish, Chandra Shaleen, Chandra Girish, Kamala R. Oral

medicine. India: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2007.

38.Roth G, Robert C. Oral biology. Philadelphia: Mosby Co; 1981.

39.Welbury R, Duggal M. Paediatric dentistry. 3rd ed. New York: Oxfors University Press; 2005.

40.Supriani Dewi NN, Artawa Nudi IM, Wirata IN. Hubungan karbohidrat

pada susu yang dikonsumsi dengan kejadian karies gigi botol pada anak play group. Jurnal Kesehatan Gigi; 2013: 1 (1): 27-31.

41.American Academy of Pediatric Dentistry. Policy on early childhood

caries (ECC): classification, consequences, and preventive strategies. Oral

Health Policies; 2014: 36 (6): 50-52.

42.Block El, Percel E. Clinical Practice Guidelines: Management of severe

early childhood caries. 2nd ed. 2012.

43.O Fejerskov, K Edwina. Dental caries: the disease and its clinical

management 2nd ed. Blackweel Munksgaard; 2008: p: 1-6; 164-85; 338.

44.Hiremath SS. Textbook of preventive and community dentistry. 2nd ed. India: Elsevier; 2007.

45.Nasar, SS. Aspek nutrisi pada kesehatan gigi anak. Jurnal Kesehatan Gigi Universitas Indonesia.Edisi Khusus KPPIKG; 1997:388-391.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kebiasaan Mengkonsumsi Susu Formula Terhadap Kualitas Tidur Batita di Kelurahan Panji Dabutar Kecamatan Sitinjo

0 45 135

Hubungan Antara Kebiasaan Mengkonsumsi Jajanan Dengan Pengalaman Karies Pada Gigi Susu Anak Usia 4-6 Tahun Di TK Medan

13 91 62

Hubungan Pemberian Susu Botol Sebagai pengantar Tidur dengan Tingkat Keparahan Karies Gigi pada Anak usia 4 - 6 Tahun

0 2 1

PENGARUH PEMBERIAN SUSU FORMULA MENGGUNAKAN BOTOL SUSU (DOT) TERHADAP KEJADIAN RAMPAN Pengaruh Pemberian Susu Formula Menggunakan Botol Susu (Dot) Terhadap Kejadian Rampan Karies Pada Anak Prasekolah Di Kelurahan Pabelan.

0 2 17

PENGARUH PEMBERIAN SUSU FORMULA MENGGUNAKAN BOTOL SUSU (DOT) TERHADAP KEJADIAN RAMPAN Pengaruh Pemberian Susu Formula Menggunakan Botol Susu (Dot) Terhadap Kejadian Rampan Karies Pada Anak Prasekolah Di Kelurahan Pabelan.

0 3 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pemberian Susu Formula Menggunakan Botol Susu (Dot) Terhadap Kejadian Rampan Karies Pada Anak Prasekolah Di Kelurahan Pabelan.

0 4 10

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Pemberian Susu Formula Menggunakan Botol Susu (Dot) Terhadap Kejadian Rampan Karies Pada Anak Prasekolah Di Kelurahan Pabelan.

2 12 4

Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu dalam Pemberian Susu Botol terhadap Kejadian Karies Botol pada Anak Usia 3-5 Tahun.

0 0 12

Hubungan Pemakaian Botol Susu untuk Konsumsi Susu Formula dengan Kejadian Karies Gigi Anak Balita IMG 20150703 0001

0 0 1

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN SUSU DENGAN KEJADIAN KARIES BOTOL PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN

0 0 11