Perancangan Visual Promosi Kaleba untuk Wisatawan Jambi.

(1)

vi

ABSTRAK

PERANCANGAN VISUAL PROMOSI KALEBA UNTUK WISATAWAN JAMBI

Oleh Felyciana

0964011

Jambi merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata yang baik. Dalam dunia pariwisata, cenderamata menjadi kebutuhan bagi wisatawan pada umunya. Di samping itu, cenderamata juga dapat berperan mendukung perkembangan pariwisata setempat. Kaleba merupakan satu-satunya cenderamata Jambi yang menggabungkan antara kaos, batik, dan tempat wisata Namun, Kaleba memiliki kendala kurang promosi, hal ini didukung berdasarkan data kuesioner dari 200 responden wisatawan Jambi yang menyatakan bahwa 73,5% responden kurang mengetahui keberadaan produk Kaleba. Oleh karena itu, tugas Akhir ini dirancang agar Kaleba lebih dikenal oleh wisatawan Jambi. Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan wawancara, studi pustaka, dan kuesioner. Teori-teori terkait yang digunakan adalah teori pariwisata, teori objek wisata, teori batik, teori promosi, teori periklanan dan teori media periklanan. Metode yang digunakan sebagai pemecahan masalah adalah dengan merancang promosi visual untuk produk Kaleba dengan memperbaharui logo, menambah variasi produk, dan menggunakan model yang diterapkan dalam berbagai media promosi seperti online banner advertisement,

billboard, t-banner, x-banner, flyer, catalogue, banner sponsorship untuk ucapan selamat

datang di Bandara Sultan Thaha Jambi, website Kaleba, packaging, gimmick, dan hangtag. Melalui perancangan ini, promosi Kaleba menjadi lebih konsisten dan terpadu serta menjadikan Kaleba lebih tersosialisasi bagi wisatawan Jambi.


(2)

ABSTRACT

VISUAL DESIGN PLANNING FOR “KALEBA” PROMOTION AIMED AT TOURISTS IN JAMBI

Submitted by Felyciana

0964011

Jambi is one of the provinces in Indonesia with a great potential for tourism. In tourism world, souvenirs are a necessity for tourists in general. In addition to that, souvenirs can also play a role in helping the development of local tourism. Kaleba is the only souvenir in Jambi which is a combination of t-shirt, batik, and tourism spot. However, Kaleba is not promoted well as seen from a questionnaire data from around 200 tourist respondents which stated that 73.5% of them do not know about this product. This final assignment is designed to promote Kaleba so that tourists who come to Jambi may know about it more. The data is collected by doing interview, library study and distributing questionnaires. The theories used are tourism theory, tourism object theory, batik theory, promotion theory, advertisement theory and advertisement media theory. To answer the statement of the problem, the writer designed visual promotion for Kaleba product by renewing the logo, adding variation to the already present products, and use models in various promotion media like online banner advertisement, billboard, t-banner, x-banner, flyer, catalogue, sponsorship banner to welcome visitors which is put at Sultan Thaha Jambi Airport, website Kaleba, packaging, gimmick, and hangtag. Through this design, the promotion for Kaleba becomes more consistent and sociable for tourists.


(3)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iv

KATA PENGANTAR v

ABSTRAK vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 2

1.3 Tujuan Perancangan 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3

1.5 Skema Perancangan 4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Teori Pariwisata 5

2.2 Teori Objek Wisata 6

2.3 Teori Batik 6

2.4 Teori Promosi 7

2.5 Teori Periklanan 8

2.6 Teori Media Periklanan 12

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta


(4)

3.1.1 Kaleba 15 3.1.2 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jambi 17 3.1.3 Data Obyek Wisata Jambi 20

3.1.4 Data Batik Jambi 23

3.1.5 Data Wisatawan Jambi 25 3.1.6 Hasil Wawancara Pendiri Kaleba 25 3.1.7 Hasil Wawancara Penjual Kaleba 25

3.1.8 Hasil Wawancara Ahli 26

3.1.9 Hasil Kuesioner 200 Responden Wisatawan Jambi 26 3.2 Tinjauan Karya Sejenis

3.2.1 Island Souvenir Cebu Philipine 28

3.2.2 Jakoz 29

3.3 Analisis Berdasarkan Data dan Fakta 30

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

4.1 Konsep Komunikasi 34

4.2 Konsep Kreatif 34

4.3 Konsep Media 37

4.4 Hasil Karya 40

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan 50

5.2 Saran 50

DAFTAR PUSTAKA 51

LAMPIRAN 53

DATA PENULIS 58


(5)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema perancangan 4

Gambar 3.1 Logo asli Kaleba 15

Gambar 3.2 Contoh produk asli Kaleba 16

Gambar 3.3 Brosur asli Kaleba 16

Gambar 3.4 Display Kaleba 17

Gambar 3.5 Suasana kios Kaleba 17

Gambar 3.6 Logo pemerintahan Provinsi Jambi 17

Gambar 3.7 Skema organisasi DISPARBUD Jambi 18

Gambar 3.8 Geopark Merangin dan Candi Muaro Jambi 22

Gambar 3.9 Contoh motif batik Jambi 24

Gambar 3.10 Gambar diagram jumlah wisatawan Jambi 25

Gambar 3.11 Gambar infografis hasil kuesioner 27

Gambar 3.12 Display toko Island Souvenir 28

Gambar 3.13 Contoh kaos cinderamata Island Souvenir 28

Gambar 3.14 Tampilan situs web Island Souvenir 28

Gambar 3.15 Tas kanvas (kantong belanja) Island Souvenir 29

Gambar 3.16 Logo Jakoz 29

Gambar 3.18 Paper bag Jakoz 30

Gambar 3.17 Tampilan website Jakoz 30

Gambar 3.19 Produk Jakoz 30

Gambar 3.20 Analisis penerapan asli logo Kaleba 31

Gambar 4.1 Skema warna 35

Gambar 4.2 Hasil foto dan editing 40

Gambar 4.3 Pembaharuan logo Kaleba 41

Gambar 4.4 Billboard Kaleba 41

Gambar 4.5 Spanduk Sponsorship 41

Gambar 4.6 Banner di aplikasi smartphone 42

Gambar 4.7 Pop-up Banner Ads 42

Gambar 4.8 Banner social media 43


(6)

Gambar 4.10 X-Banner Kaleba 45

Gambar 4.11 Website Kaleba 46

Gambar 4.12 T-Banner Kaleba 46

Gambar 4.13 Kemasan dan paper bag 47

Gambar 4.14 Hangtag dan gantungan Kaleba 47

Gambar 4.15 Papan nama dan kios 47

Gambar 4.16 Layout katalog 48

Gambar 4.17 Variasi Kaleba Depan 49


(7)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keunggulan media menurut Kotler 12-13 Tabel 3.1 Tabel tujuan dan sasaran jangka menengah pemerintah Jambi 20

Tabel 4.1 Tabel timeline promosi Kaleba 38-39


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Wawancara 53

A.1 Wawancara dengan pendiri Kaleba via whatsapp 53 A.2 Wawancara ahli dengan Bapak Wiwied C59 53 A.3 Wawancara dengan penjual Kaleba via facebook 54

Lampiran B Pertanyaan dalam kuesioner 55

Lampiran C Sketsa 56

C.1 Sketsa manual 1 56


(9)

Universitas Kristen Maranatha1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 PENDAHULUAN

Jambi merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki ragam budaya dan pariwisata. Berdasarkan data pada artikel yang diunggah pada situs KEMENAG, Jambi memiliki 80ragam obyek pariwisata yang tersebar di kabupaten dan kota provinsi Jambi. Di samping itu, berdasarkan keterangan Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Syarassadin, yang dimuat artikel ANTARANEWS Jambi pada hari Kamis, 14 Maret 2014, dua dari obyek wisata Jambi yaitu situs percandian Muaro Jambi dan Geopark Merangin sedang dalam proses untuk ditetapkan sebagai warisan dunia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Arief Yahya, pun mengungkapkan bahwa Jambi memiliki potensi pariwisata yang sangat luar biasa. Minat wisatawan nusantara yang datang ke Jambi pun cukup baik, berdasarkan data yang dikutip dari Badan Pusat Statistik Jambi pada tahun 2013 wisatawan nusantara yang berkunjung ke Jambi sebanyak 266.423 orang dan wisatawan asing yang berkunjung ke Jambi sebanyak 1.355 orang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan pada tahun 2014 yaitu wisatawan nusantara sebanyak 273.523 orang dan wisatawan asing sebanyak 2.144 orang. Data-data tersebut menunjukan bahwa Jambi memiliki obyek wisata yang cukup menarik minat wisatawan.Selain obyek wisata, Jambi juga memiliki ragam kebudayaan, salah satu diantaranya ialah Batik Jambi. Batik Jambimerupakan salah satu warisan budaya masyarakat Jambi yang memiliki corak berbeda dari batik pada umumnya yaitu obyek pada Batik Jambi tidak berangkai/berdiri sendiri.

Pariwisata dan kebudayaan merupakan dua hal yang saling menopang keberadaan satu sama lain. Kebudayaan suatu daerah dapat menggerakan minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut. Demikian halnya dengan pariwisata, melalui obyek-obyek pariwisata, wisatawan dapat lebih mengenal kebudayaan yang dimiliki oleh daerah tersebut.Saat ini Pemerintah Provinsi Jambi pun terus berupaya mengoptimalkan potensi kebudayaan dan pariwisata Jambi, berdasarkan keterangan


(10)

Sekda Jambi, Syarassadin, pada artikel ANTARANEWS Jambi, upaya tersebut tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2010-2015.

KALEBA, kaos berlengan batik cap asal Jambi, merupakan sebuah inovasikaos cinderamata yang memadukan antara batikdan pariwisata Jambi. Batik yang digunakan KALEBA merupakan corak batik khas Jambi seperti corak durian pecah dan angso duo. Selain batik Jambi, KALEBA juga memakai gambar-gambar obyek wisata Jambi pada kaos, misalnya Candi Muaro Jambi dan Menara Gentala Arassy Jambi.Oleh karena itu, KALEBA memiliki peran dalammendukung upaya pemerintahuntuk mengoptimalkan potensi kebudayaan dan pariwisata provinsi Jambisecara lebih efektif. KALEBA juga dapat berperan untuk mendekatkan batik kepada masyarakat luas melalui wisatawan dengan cara yang berbeda dari busana batik pada umumnya, sehingga melalui produk KALEBA, batik dapat digunakan dalam acara-acara non-formal.

Namun sangat disayangkan, produk KALEBA kurang dikenal oleh para wisatawan Jambi sehingga peranan KALEBA tersebut masih belum optimal. Berdasarkan kuesioner dari 200 responden wisatawan Jambi menyatakanbahwa 73,5% responden kurang mengetahui produk KALEBA. Pendiri KALEBA, Bapak Oenang Satya Putra pun mengakui bahwa promosi KALEBA masih belum optimal.

Bidang keilmuan DKV memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun citra sebuah produk dan memberikan solusi komunikasi secara visual dari produsen pada konsumen.Dalam hal promosi, bidang keilmuan DKV juga berperan untuk menarik minat target pasar melalui visual. Untuk itu, berdasarkan latar belakang beserta peranan bidang keilmuan DKV, permasalahan KALEBA diangkat menjadi topik tugas akhir ini dandiharapkan melalui tugas akhir ini KALEBA dapat menarik minat wisatawan dan dapat lebih dikenal sebagai cinderamata khas Jambi, khususnya melalui para wisatawan Jambi sehinggadapat mengoptimalkan peranan KALEBA dalam mendukung pariwisata dan kebudayaan provinsi Jambi.


(11)

Universitas Kristen Maranatha3 - Bagaimana membuat KALEBAmenjadi cenderamata yang menarik minat

wisatawan Jambi?

Batasan/Ruang Lingkup : Kaleba, cinderamata khas Jambi untuk wisatawan-wisatawan Jambi.

1.3 TUJUAN PERANCANGAN

Merancang visual promosi agar KALEBA lebih dikenal sebagai cinderamata khas Jambiuntuk para wisatawan yang datang ke Jambi.

1.4 SUMBER DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi pasif, wawancara, studi pustaka (buku, koran, dan internet) dan kuesioner terhadap 200 responden.

- Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi : data statistik mengenai jumlah wisatawan Jambi dari tahun 2010-2014.

- Pemerintah Kota Jambi : data mengenai objek wisata kota Jambi - Kementrian Pendidikan dan Budaya : data mengenai batik Jambi.

- Wawancara Bpk. Oenang Satya Putra sebagai pendiri dan perintis KALEBA: data mengenai profil produk KALEBA dan latar belakangnya. - Wawancara penjual KALEBA : data mengenai penjualan KALEBA - Wawancara Bapak Wiwid C59 sebagai informan/praktisi kompeten. - Studi pustaka (buku, koran, internet) : data dan teori pendukung lainnya. - Kuesioner terhadap 200 responden wisatawan Jambi yang disebar melalui

media online dan offline(disebar di biro jasa travel dan Bandara Sultan Thaha Jambi).


(12)

(13)

Universitas Kristen Maranatha50

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Untuk memperkenalkan sebuah produk, diperlukan upaya-upaya promosi melalui berbagai media yang mendukung tersampaikannya pesan pada target. Sehingga akan timbul kesadaran dan pengetahuan akan keberadaan produk tersebut, yang secara tidak langsung akan mempengaruhi keputusan dalam membeli produk yang bersangkutan.

Melalui serangkaian perancangan promosi ini, pemberitaan mengenai Kaleba menjadi lebih banyak, lebih terpadu, dan lebih fashionable serta berjiwa muda. Sehingga KALEBA dapat menjadi lebih dikenal sebagai kaos cenderamata khas Jambi yangfashionable bagi wisatawan Jambi.

5.2 SARAN

Adapun saran-saran berkaitan yang disampaikan dalam tugas akhir ini adalah 1. Kaleba perlu menindaklanjuti dan mengevaluasi hasil promosi yang telah

dilakukan sehingga promosi yang dilakukan berikutnya dapat menuai hasil yang lebih baik dari sebelumnya.

2. Kaleba perlu terus berinovasi dalam variasi produk agar dapat terus mengikuti tren.

3. Media promosi harus memiliki keterikatan bentuk maupun objek

4. satu sama lain secara keseluruhan dan kemasan harus dipertimbangkan tingkat ergonomis nya, sehingga tujuan dapat tercapai secara maksimal.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2014. Perkembangan Pariwisata Provinsi Jambi. Jambi : BPS.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jambi. 2013. Rencana Kinerja. Jambi : Disparbud Jambi.

Evawarni. 2015. Keanekaragaman Motif Batik Jambi. Jambi : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta : Grasindo.

Jefkins, Frank. 1997. Periklanan. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks

Lamb, Charles W; Joseph F. Hair, Jr. dan Carl Mcdaniel. 2012. Marketing. South Western : Cengage Learning.

Marsongko, P. 2000. Perencanaan Pariwisata III. Bandung : Sekolah Pariwisata Bandung.

Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus

Integrated Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Shimp, Terrence A. 2003. Periklanan Promosi Jilid I Edisi 5. Jakarta : Erlangga.

Soekadijoe, R.G. 1996. Anatomi Pariwisata. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Swastha, Basu. 1985. Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern. Yogyakarta: Liberty.

Triadi, Dendi dan Addy Sukma Bharatta. 2010. Ayo Bikin Iklan Memahami teori &

Praktek Iklan Lini Bawah. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Utama, I Gusti Bagus Rai. 2014. Pengantar Industri Paiwisata. Yogyakarta : Deepublish.


(15)

Universitas Kristen Maranatha52 Online :

Maulana, Amalia E. 2008. “The End of the Line: Mengakhiri Istilah ATL vs BTL”, (Online), (amaliamaulana.com/popular-article/the-end-of-the-line-mengakhiri-penggunaan-istilah-atl-vs-btl/, diakses Senin 07 Agustus 2015 pk 19:20:00)

Fadhillah, Rakhmad. 2015. “Menteri Pariwisata : Potensi Wisata Jambi Luar Biasa“. JAMBIBAGUS News.(Online). (jambibagus.com/?p=994, diakses pada Senin 07 September 2015 14:10:22).

Pertiwi, Ni luh Made. 09 April 2015. “Lima Objek Wisata Andalan Jambi”.

KOMPAS, (Online),

(travel.kompas.com/read/2015/04/09/120800527/Lima.Obyek.Wisata.Andala n.Jambi, diakses Rabu 02 Agustus 2015 pk 12:04:13).

Supriyadi, Edi. 01 Agustus 2015. “Objek Wisata Jambi Diakui Sebagai Warisan

Dunia”. ANTARANEWS, (Online),

(jambi.antaranews.com/berita/303133/objek-wisata-jambi-diakui-sebagai-warisan-dunia, diakses Selasa 01 Agustus 2015 pk 09:24:33).


(1)

Universitas Kristen Maranatha2 Sekda Jambi, Syarassadin, pada artikel ANTARANEWS Jambi, upaya tersebut tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2010-2015.

KALEBA, kaos berlengan batik cap asal Jambi, merupakan sebuah inovasikaos cinderamata yang memadukan antara batikdan pariwisata Jambi. Batik yang digunakan KALEBA merupakan corak batik khas Jambi seperti corak durian pecah dan angso duo. Selain batik Jambi, KALEBA juga memakai gambar-gambar obyek wisata Jambi pada kaos, misalnya Candi Muaro Jambi dan Menara Gentala Arassy Jambi.Oleh karena itu, KALEBA memiliki peran dalammendukung upaya pemerintahuntuk mengoptimalkan potensi kebudayaan dan pariwisata provinsi Jambisecara lebih efektif. KALEBA juga dapat berperan untuk mendekatkan batik kepada masyarakat luas melalui wisatawan dengan cara yang berbeda dari busana batik pada umumnya, sehingga melalui produk KALEBA, batik dapat digunakan dalam acara-acara non-formal.

Namun sangat disayangkan, produk KALEBA kurang dikenal oleh para wisatawan Jambi sehingga peranan KALEBA tersebut masih belum optimal. Berdasarkan kuesioner dari 200 responden wisatawan Jambi menyatakanbahwa 73,5% responden kurang mengetahui produk KALEBA. Pendiri KALEBA, Bapak Oenang Satya Putra pun mengakui bahwa promosi KALEBA masih belum optimal.

Bidang keilmuan DKV memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun citra sebuah produk dan memberikan solusi komunikasi secara visual dari produsen pada konsumen.Dalam hal promosi, bidang keilmuan DKV juga berperan untuk menarik minat target pasar melalui visual. Untuk itu, berdasarkan latar belakang beserta peranan bidang keilmuan DKV, permasalahan KALEBA diangkat menjadi topik tugas akhir ini dandiharapkan melalui tugas akhir ini KALEBA dapat menarik minat wisatawan dan dapat lebih dikenal sebagai cinderamata khas Jambi, khususnya melalui para wisatawan Jambi sehinggadapat mengoptimalkan peranan KALEBA dalam mendukung pariwisata dan kebudayaan provinsi Jambi.

1.2 PERMASALAHAN DAN RUANG LINGKUP


(2)

Universitas Kristen Maranatha3 - Bagaimana membuat KALEBAmenjadi cenderamata yang menarik minat

wisatawan Jambi?

Batasan/Ruang Lingkup : Kaleba, cinderamata khas Jambi untuk wisatawan-wisatawan Jambi.

1.3 TUJUAN PERANCANGAN

Merancang visual promosi agar KALEBA lebih dikenal sebagai cinderamata khas Jambiuntuk para wisatawan yang datang ke Jambi.

1.4 SUMBER DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi pasif, wawancara, studi pustaka (buku, koran, dan internet) dan kuesioner terhadap 200 responden.

- Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi : data statistik mengenai jumlah wisatawan Jambi dari tahun 2010-2014.

- Pemerintah Kota Jambi : data mengenai objek wisata kota Jambi - Kementrian Pendidikan dan Budaya : data mengenai batik Jambi.

- Wawancara Bpk. Oenang Satya Putra sebagai pendiri dan perintis KALEBA: data mengenai profil produk KALEBA dan latar belakangnya. - Wawancara penjual KALEBA : data mengenai penjualan KALEBA - Wawancara Bapak Wiwid C59 sebagai informan/praktisi kompeten. - Studi pustaka (buku, koran, internet) : data dan teori pendukung lainnya. - Kuesioner terhadap 200 responden wisatawan Jambi yang disebar melalui

media online dan offline(disebar di biro jasa travel dan Bandara Sultan Thaha Jambi).


(3)

Universitas Kristen Maranatha4 1.5 SKEMA PENELITIAN

Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber : dokumentasi)


(4)

Universitas Kristen Maranatha50

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Untuk memperkenalkan sebuah produk, diperlukan upaya-upaya promosi melalui berbagai media yang mendukung tersampaikannya pesan pada target. Sehingga akan timbul kesadaran dan pengetahuan akan keberadaan produk tersebut, yang secara tidak langsung akan mempengaruhi keputusan dalam membeli produk yang bersangkutan.

Melalui serangkaian perancangan promosi ini, pemberitaan mengenai Kaleba menjadi lebih banyak, lebih terpadu, dan lebih fashionable serta berjiwa muda. Sehingga KALEBA dapat menjadi lebih dikenal sebagai kaos cenderamata khas Jambi yangfashionable bagi wisatawan Jambi.

5.2 SARAN

Adapun saran-saran berkaitan yang disampaikan dalam tugas akhir ini adalah 1. Kaleba perlu menindaklanjuti dan mengevaluasi hasil promosi yang telah

dilakukan sehingga promosi yang dilakukan berikutnya dapat menuai hasil yang lebih baik dari sebelumnya.

2. Kaleba perlu terus berinovasi dalam variasi produk agar dapat terus mengikuti tren.

3. Media promosi harus memiliki keterikatan bentuk maupun objek

4. satu sama lain secara keseluruhan dan kemasan harus dipertimbangkan tingkat ergonomis nya, sehingga tujuan dapat tercapai secara maksimal.


(5)

Universitas Kristen Maranatha51

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2014. Perkembangan Pariwisata Provinsi Jambi. Jambi : BPS. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jambi. 2013. Rencana Kinerja. Jambi :

Disparbud Jambi.

Evawarni. 2015. Keanekaragaman Motif Batik Jambi. Jambi : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta : Grasindo. Jefkins, Frank. 1997. Periklanan. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Lamb, Charles W; Joseph F. Hair, Jr. dan Carl Mcdaniel. 2012. Marketing. South

Western : Cengage Learning.

Marsongko, P. 2000. Perencanaan Pariwisata III. Bandung : Sekolah Pariwisata Bandung.

Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus

Integrated Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Shimp, Terrence A. 2003. Periklanan Promosi Jilid I Edisi 5. Jakarta : Erlangga. Soekadijoe, R.G. 1996. Anatomi Pariwisata. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Swastha, Basu. 1985. Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern. Yogyakarta:

Liberty.

Triadi, Dendi dan Addy Sukma Bharatta. 2010. Ayo Bikin Iklan Memahami teori &

Praktek Iklan Lini Bawah. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Utama, I Gusti Bagus Rai. 2014. Pengantar Industri Paiwisata. Yogyakarta : Deepublish.


(6)

Universitas Kristen Maranatha52 Online :

Maulana, Amalia E. 2008. “The End of the Line: Mengakhiri Istilah ATL vs BTL”, (Online), (amaliamaulana.com/popular-article/the-end-of-the-line-mengakhiri-penggunaan-istilah-atl-vs-btl/, diakses Senin 07 Agustus 2015 pk 19:20:00)

Fadhillah, Rakhmad. 2015. “Menteri Pariwisata : Potensi Wisata Jambi Luar Biasa“. JAMBIBAGUS News.(Online). (jambibagus.com/?p=994, diakses pada Senin 07 September 2015 14:10:22).

Pertiwi, Ni luh Made. 09 April 2015. “Lima Objek Wisata Andalan Jambi”.

KOMPAS, (Online),

(travel.kompas.com/read/2015/04/09/120800527/Lima.Obyek.Wisata.Andala n.Jambi, diakses Rabu 02 Agustus 2015 pk 12:04:13).

Supriyadi, Edi. 01 Agustus 2015. “Objek Wisata Jambi Diakui Sebagai Warisan

Dunia”. ANTARANEWS, (Online),

(jambi.antaranews.com/berita/303133/objek-wisata-jambi-diakui-sebagai-warisan-dunia, diakses Selasa 01 Agustus 2015 pk 09:24:33).