PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PERJANJIAN JUAL BELI RUMAH SEDERHANA DAN RUMAH SANGAT SEDERHANA DI SUMATERA BARAT.

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PERJANJIAN
JUAL BELI RUMAH SEDERHANA DAN RUMAH SANGAT
SEDERHANA DI SUMATERA BARAT
ABSTRAK
Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Dalam
memenuhi kebutuhan akan rumah ini terutama untuk golongan ekonomi
menengah ke bawah, maka pemerintah memberikan fasilitas kredit kepemilikan
rumah sederhana dan rumah sehat sederhana. Dalam pembangunan perumahan ini
sering terjadi permasalahan yang merugikan konsumen seperti adanya perumahan
fiktif, mutu bangunan yang di bawah standar, banjir dan sebagainya. Untuk
memberikan kepastian hokum bagi keseimbangan antara hak dan kewajiban
konsumen dan pelaku usaha maka dikeluarkanlah Undang-undang No 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen. Perlidungan konsumen adalah segala
upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberikan perlindungan
pada konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk, pelaksanaan
dan kendala-kendala serta penyelesaian dalam perjanjian jual beli rumah
sederhana dan rumah sangat sederhana di Sumatera Barat. Penelitian ini bersifat
deskriptif analitis yaitu memaparkan keseluruhan gejala dan aspek-aspek hokum
secara rinci dan akurat tentang perlindungan konsumen dalam perjanjian jual beli
rumah sederhana dan rumah sangat sederhana. Rsponden ditentukan secara
porpusive sampling yang berjumlah 100 orang dan ditambah dengan 7 informan.

Data di lapangan didapatkan dengan kuisioner, wawancara dan studi dokumen.
Data yang didapat dianalisis dan ditafsirkan secara logis dan sistimatis dengan
mempergunakan pendekatan secara kualitatif yuridis. Kesimpulan ditarik melalui
pendekatan kaulitatif yuridis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum ada
bentuk perlindungan konsumen yang diberikan oleh pengembang dalam
perjanjian jual beli rumah sederhana dan rumah sangat sederhana di Sumatera
Barat

hanya tanggung jawab konsumen dalam masa pemeliharaan saja,

pelaksanaan hak dan kewajiban para pihaknya juga tidak seimbang di mana lebih
banyak kewajiban konsumen dibandingkan haknya. Kendala yang dihadapi dalam

pelaksanan perlindungan konsumen ini adalah kurangnya kesadaran hukum para
pihak

dan kurang memadainya peraturanperundang-undangan di bidang

perumahan. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar perikatan jual beli
rumah dilakukan secara tertulis selain akta jual beli untuk lebih memberikan

kepastian hukum dan lebih meningkatkan pendidikan konsumen kepada
masyarakat.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Pembahasan terhadap hasil penelitian tentang perlindungan konsumen
dalam perjanjian jual beli rumah sederhana dan rumah sangat sederhana di
Kotamadya Padang, akhirnya sampai pada kesimpulan dan saran sebagai berikut:
6.1 Kesimpulan
1. Perjanjian jual beli rumah sederhana dan rumah sangat sederhana yang
dilakukan antara pengembang dan konsumen adalah perjanjian tertulis
dalam bentuk akta jual beli. Di dalam perjanjian yang dibuat tersebut tidak
ada bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen. Perjanjian jual beli
yang dibuat tersebut lebih mengutamakan kepentingan pengembang dan
meletakkan tanggung jawab yang besar kepada konsumen. Konsumen
tidak menerima ganti rugi atau konsekwensi apapun jika pengembang
melakukan wanprestasi. Hal ini disebabkan perjanjian yang dibuat
merupakan perjanjian standar/baku, di mana isi dari perjanjian tersebut
telah disiapkan oleh pihak pengembang dan konsumen terpaksa
menerimanya.

2. Pelaksanaan perlindungan konsumen dalam perjanjian jual beli rumah
sederhana dan rumah sangat sederhana di Sumatera Barat belum berjalan
sebagaiman yang diatur oleh Unang-undang No 8 Tahun 1999 tentang
Perlinungan Konsumen, di mana hak dan kewajiban para pihaknya tidak
seimbang, di mana lebih banyak kewajiban konsumen dibandingkan
haknya
3. Kendala-kendala

yang

dihadapi

dalam

pelaksanaan

perlindungan

konsumen ini adalah kurangnya kesadaran hukum baik dari konsumen
maupun pengembang dan juga kurang memadainya peraturan perundangundangan di bidang perumahan. Penyelesaian atau jalan keluarnya adalah

meningkatkan kesadaran hukum para pihak dengan memberikan
pendidikan, penyuluhan dan pengawasan dari lembaga-lembaga terkait
dan pemerintah.

43

44

6.2 Saran
1. Perjanjian jual beli rumah sederhana dan rumah sangat sederhana
diwajibkan dibuat dalam bentuk tertulis karena lebih memberikan
kekuatan hukum terutama dalam pembuktian apabila terjadi perselisihan di
antara para pihak, walaupun pada asasnya perjanjian itu bila dibuat secara
lisan maupun tulisan.
2. Undang-undang Perlindungan Konsumen No. 8 tahun 1999 merupakan
suatu peraturan yang mengatur secara umum atau untuk keseluruhan
permasalahan mengenai konsumen dan pelaku usaha. Sebaiknya dibuat
suatu peraturan atau undang-undang tersendiri yang mengatur tentang
perlindungan hukum bagi konsumen perumahan, karena masalah
konsumen perumahan sering dirugikan dan konsumen selalu menjadi

pihak yang tidak bisa berbuat apa-apa.
3. Meningkatkan sosialisasi Undang-undang Perlindungan Konsumen No. 8
tahun 1999, terutama memberi pengetahuan yang cukup kepada
masyarakat agar masyarakat mengetahui hak dan kewajibannya sebagai
konsumen. Dengan mengetahui hak dan kewajibannya konsumen dapat
melakukan

pilihan

yang

tepat

terutama

apabila

terjadi

perselisihan/sengketa antara konsumen dengan pelaku usaha. Konsumen

dapat menentukan sikapnya sesuai dengan apa yang dikehendaki atau
menjadi tujuan dari Undang-undang Perlindungan Konsumen.
4. Instansi pemerintah di daerah yang terkait dengan pembangunan
perumahan lebih meningkatkan sosialisasi peraturan-peraturan tentang
perumahan kepada pengembang-pengembang sehingga pengembang
mengetahui hak dan kewajibannya selaku pengembang.

45

DAFTAR PUSTAKA
Buku
Hamzah, Andi, Suandra, I Wayan, Manalu, 1990, Dasar-dasar Hukum
Perumahan, Rineka Cipta, Jakarta.
Isnaeni, Moch, 1996, Hipotik Pesawat Udara di Indonesia, Dharma Muda,
Surabaya.
Jellinger, Thomas C, 1981, Construction Contract Documents and Spesifications,
Addison Wesley Publishing Company Inc, Canada.
Jenning, Marianne M, 1985, Real Estate Law, Kent Publishing Company, A
Division of Wadsworth Inc, Boston.
Mariam Darus, 1994, Aneka Hukum Bisnis, Penerbit Alumni, Bandung,

________, 1996, K.H.U.Perdata Buku III Hukum Perikatan Dengan Penjelasan,
Alumni, Bandung.
Mertokusumo, Soedikno, 1988, Mengenal Hukum, Liberty, Yogyakarta.
Muhammad, Abdulkadir, 1986, Hukum Perjanjian, Alumni, Bandung.
________, 1990, Hukum Perdata Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Nasution, Az, 1995, Konsumen dan Hukum, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
________, 1999, Hukum Perlindungan Konsumen
Widya, Jakarta.

Suatu Pengantar, Daya

Shofie, Yusuf, 2000, Perlindungan Konsumen dan Instrumen-instrumen
Hukumnya, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Sudaryatmo, 1996, Masalah Perlindungan Konsumen di Indonesia, PT. Citra
Aditya Bakti, Bandung.
________, 1999, Hukum & Advokasi Konsumen, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung.
Syahrani, Riduan, 1986, Seluk Beluk dan Asas-asas Hukum Perdata, Alumni,
Bandung.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, 1980-1981, Penelitian Masalah

Perlindungan Konsumen di Indonesia Laporan Penelitian, Jakarta.

46

Widjaja, Gunawan, dan Yani, Ahmad, 2000, Hukum Tentang Perlindungan
Konsumen, PT. SUN, Jakarta.
MAKALAH
Brotosusilo, Agus, 1992, Hukum Perlindungan Konsumen, Makalah pada
Penataran Dosen Hukum Perdata/Dagang, Yogyakarta.
Gunawan, Johannes, 1999, Tanggung Jawab Pelaku Usaha Menurut UU No 8
tahun 1999 Tentang Perlindungan konsumen, Jurnal Hukum Bisnis,
Volume 8 Tahun 1999, Yayasan Pengembangan Hukum Bisnis,
Jakarta.
_______, 1986, Penerangan Peraturan Perundang-undangan dan Manfaat Bagi
Kegiatan Perlindungan Konsumen, 28-30 Juni 1986, Departemen
Perdagangan Republik Indonesia, Jakarta.
Sumardjono, Maria SW, 1994, Pembangunan Rumah Susun dan Berbagai
Permasalahannya Ditinjau Dari Segi Yuridis, Makalah pada
Simposium Nasional Ragam Pemukiman dan Kondominium Ditinjau
dari Perspektif Hukum Ekonomi, Sosial Budaya, 6 September 1994,

Fakultas Hukum Universitas Slamet Riyadi, Surakarta.
_______, 1995, Pembangunan Rumah Susun dan Berbagai Permasalahannya
Ditinjau dari Segi Yuridis, Mimbar Hukum No 22/VIII/95, Fakultas
Hukum Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Toar, Agnes M, 1988, Tanggung Jawab Produk dan Sejarah Perkembangannya
di Beberapa Negara, Dewan Kerjasama Ilmu Hukum Indonesia
dengan Belanda, Yoyakarta.
Peraturan Perundang-Undangan
Kitab Undang-undang Hukum Perdata
Undang-undang No 8 Tahun 1999 tentang Perindungan Konsumen
Kepmenpera No 9 Tahun 1995 tentang Pedoman Pengikatan Jual Beli Rumah