Gambaran Karakteristik Pasien Apendisitis di Rumah Sakit Dustira Cimahi Periode Januari 2014 - Desember 2015.

(1)

ABSTRAK

GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN APENDISITIS DI RUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI PERIODE JANUARI 2014 DESEMBER 2015

Danar Wahyu Giwang Katon, 2016 ;

Pembimbing I: Laella K. Liana, dr., Sp.PA., M.Kes, Pembimbing II: Lisawati Sadeli, dr., M.Kes

Apendisitis adalah peradangan Appendix vermiformis. Lebih dari 95% pasien dengan apendisitis mengeluh sakit perut, tetapi hanya 50 60% memiliki gejala klasik apendisitis. Lebih dari 250.000 apendektomi dilakukan setiap tahun.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui angka kejadian, kelompok usia tersering, perbandingan laki laki dan perempuan, keluhan utama, gambaran histopatologi, jumlah leukosit dan jumlah neutrofil pasien apendisitis di RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015.

Metode penelitian adalah deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dari data rekam medik pasien di RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015.

Hasil penelitian menunjukkan pada periode Januari 2014 Desember 2015 didapatkan 65 kasus apendisitis, perbandingan laki laki dan perempuan 1:1,6, kelompok usia terbanyak 10 19 tahun (29,23%), nyeri perut kanan bawah merupakan keluhan utama yang sering didapatkan (89,23%). Dari hasil histopatologi apendisitis akut merupakan kasus terbanyak (61,54%), sebanyak 53,85% mengalami leukositosis dan 53,85% mengalami neutrofilia.

Pada penelitian ini dapat disimpulkan karakteristik pasien apendisitis di RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015 yaitu penderita apendisitis terbanyak adalah perempuan, kelompok usia yaitu 10 19 tahun, keluhan yang paling banyak didapatkan adalah nyeri perut kanan bawah, gambaran hasil histopatologi terbanyak apendisitis akut. Leukositosis53,85 %dan neutrofilia 55,38 % didapatkan pada kasus apendisitis.


(2)

ABSTRACT

OVERVIEW CHARACTERISTICS APPENDICITIS PATIENTS IN DUSTIRA HOSPITAL CIMAHI BETWEEN JANUARY 2014 DECEMBER

2015 Danar Wahyu Giwang Katon, 2016 ;

1stTutor:Laella K. Liana, dr., Sp.PA., M.Kes, 2ndTutor: Lisawati Sadeli, dr., M.Kes

Appendicitis is an inflammation about of the Appendix vermiformis. More than 95% appendicitis patients complain abdominal pain, but only 50 60% had classic symptoms of appendicitis. More than 250,000 appendectomy performed each year

The purpose of this research was to know the incidence, the most common age group, ratio of male and female, major complaint, histopathologic features, leukocyte and neutrophil count appendicitis patients in Dustira hospital Cimahi between January 2014 December 2015.

The research method was descriptive with retrospective data from medical records of patients in Dustira Hospital Cimahi between January 2014 December 2015.

The results showed between January 2014 December 2015 there were 65 cases of appendicitis, the ratio of male and female 1:1,6, the largest age group was 10 19 years (29,23%), lower right abdominal pain was the most common complaints (89,23%%). The most histopathological features was acute appendicitis (62%). Leukocytosis and neutrophilia found in 53,85% and 55,38%.

In this study we can concluded the characteristics of appendicitis patients in the Dustira hospital Cimahi between January 2014 December 2015 were common in women, 10 19 years old, lower right pain was the major complain, most histopathological features was acute appendicitis. Leukocytosis and neutrophilia found in the case of appendicitis.


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud Penelitian... 2

1.4 Tujuan Penelitian ... 2

1.5 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.5.1 Manfaat Akademik... 3

1.5.2 Manfaat Praktis ... 3

1.6 Landasan Teori... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5

2.1 Anatomi Appendix vermiformis ... 5

2.2 Fisiologi Appendix vermiformis ... 6

2.3 Histologi Appendix vermiformis ... 7


(4)

2.5 Epidemiologi Apendisitis... 8

2.6 Etiologi Apendisitis... 9

2.7 Klasifikasi Apendisitis ... 10

2.8 Patogenesis Apendisitis... 11

2.9 Gejala Klinik Apendisitis ... 12

2.10 Kriteria Diagnosis Apendisitis ... 13

2.11 Pemeriksaan Penunjang ... 14

2.12 Penatalaksanaan Apendisitis ... 16

2.13 Komplikasi ... 18

2.14 Prognosis ... 18

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN... 19

3.1 Bahan dan Sampel Penelitian... 19

3.1.1 Bahan Penelitian... 19

3.1.2 Sampel Penelitian... 19

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19

3.3 Metode Penelitian... 20

3.4 Penyajian Data ... 20

3.4 Prosedur Penelitian... 20

3.5 Aspek Etik Penelitian... 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22

4.1 Hasil Penelitian ... 22

4.2 Pembahasan... 24

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 28

5.1 Simpulan ... 28


(5)

DAFTAR PUSTAKA ... 29

LAMPIRAN... 33

Lampiran 1. Surat Perizinan... 33

Lampiran 2. Etik... 35

Lampiran 3. Data Rekam Medik Pasien Apendisitis di RS Dustira Cimahi... 36


(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Apendisitis adalah peradangan Appendix vermiformis. Apendisitis merupakan penyakit paling umum dalam kegawatdaruratan bedah abdomen/perut. Meskipun apendisitis sering terjadi pada orang dewasa muda tetapi juga dapat mengenai usia berapa pun. Prevalensi Apendisitis akut sekitar 7% (Prather, 2007).

Apendisitis terjadi akibat obstruksi lumen Appendix vermiformis. Obstruksi ini paling sering disebabkan oleh fecalith, yang dihasilkan dari akumulasi dan kotoran serat sayuran. Apendisitis juga dapat terjadi akibat infeksi virus (misalnya campak), cacing (misalnya: Ascaris sp dan Taenia), dan tumor (misalnya: tumor karsinoid atau karsinoma (Longo, Kasper, Fauci, Hauser, & Loscalzo, 2012).

Lebih dari 250.000 apendektomi dilakukan setiap tahun. Puncak kejadian apendisitis adalah pada dekade kedua dan ketiga kehidupan, relatif jarang pada lanjut usia. Namun, perforasi lebih sering terjadi pada bayi dan lanjut usia. Laki-laki dan perempuan memiliki perbandingan yang sama, kecuali usia pubertas sampai usia 25 tahun, dengan laki laki berbanding perempuan memiliki rasio 3:2 (Longo, Kasper, Fauci, Hauser, & Loscalzo, 2012).

Lebih dari 95% pasien dengan apendisitis mengeluh nyeri perut, tetapi hanya 50 60% memiliki gejala klasik apendisitis. Apendisitis akut terjadi dengan gejala nonspesifik seperti pada lanjut usia dan imunosupresi (misalnya, penggunaan steroid, transplantasi organ, diabetes melitus). Pada pasien lanjut usia sering terlambat terdiagnosis sekitar 25% (Prather, 2007).

Rumah Sakit Dustira Cimahi adalah Rumah Sakit Tingkat II kelas B. Rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas. Rumah sakit ini juga menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit kabupaten. Rumah sakit ini mampu melayani tindakan- tindakan bedah/ operasi salah satunya pada kasus apendisitis (Unaya, 2012).


(7)

Berdasarkan data tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di RS Dustira Cimahi mengenai gambaran karakteristik pasien apendisitis.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang hendak diuraikan di dalam karya tulis ini adalah : 1. Bagaimanakah angka kejadian kasus apendisitis di RS Dustira Cimahi

periode Januari 2014 Desember 2015.

2. Bagaimanakah perbandingan angka kejadian apendisitis pada laki laki dan perempuan di RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015. 3. Berapakah kelompok usia pasien apendisitis di RS Dustira Cimahi periode

Januari 2014 Desember 2015.

4. Keluhan utama apakah yang banyak didapatkan pada pasien apendisitis di RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015.

5. Bagaimanakah gambaran histopatologi pada pasien kasus apendisitis di RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015.

6. Bagaimanakah hasil pemeriksaan jumlah leukosit pada pasien apendisitis di RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015.

7. Bagaimanakah hasil jumlah neutrofil pada pasien apendisitis di RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015.

1.3 Maksud Penelitian

Mengetahui karakteristik pasien apendisitis di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian untuk mengetahui angka kejadian, perbandingan laki laki dan perempuan, kelompok usia tersering, keluhan utama, gambaran histopatologi, jumlah leukosit dan jumlah neutrofil pasien apendisitis di RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015.


(8)

1.5 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.5.1 Manfaat Akademik

Manfaat akademik penelitian memberikan informasi mengenai angka kejadian, perbandingan laki laki dan perempuan, kelompok usia tersering, keluhan utama, gambaran histopatologi, jumlah leukosit dan jumlah neutrofil pasien apendisitis di RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015.

1.5.2 Manfaat Praktis

Adanya pemahaman mengenai gambaran pasien apendisitis, diharapkan masyarakat mengetahui gejala dan terhindar dari komplikasi apendisitis.

1.6 Landasan Teori

Apendisitis adalah penyebab paling umum dari bedah akut abdomen, dengan prevalensi seumur hidup diperkirakan 7-8%. Meskipun kemajuan dalam mendiagnosis dan pengobatan, angka morbiditas dari apendisitis sekitar 10% dan kematian 1-5% (Gomes, et al., 2015).

Apendisitis sering terjadi antara usia 10-20 tahun, perbandingan laki-laki dan perempuan memiliki rasio 1,4:1, risiko seumur hidup seseorang secara keseluruhan adalah 8,6% untuk laki-laki dan 6,7% untuk perempuan (Humes & Simpson, 2007). Keluhan utama pasien apendisitis akut adalah nyeri perut. Nyeri ulu hati merupakan tanda pertama yang menggambarkan urutan nyeri mulai dari ulu hati diikuti dengan muntah dan migrasi ke nyeri di fossa iliaca kanan yang menggambarkan nyeri klasik. Nyeri perut yang klasik pada apendisitis adalah nyeri yang dimulai dari ulu hati, lalu setelah 4 6 jam akan dirasakan berpindah ke daerah perut kanan bawah (sesuai lokasi Appendix vermiformis). Mual, muntah ,dan demam dapat terjadi, tetapi gejala ini tidak menonjol atau berlangsung cukup lama, kebanyakan pasien hanya muntah satu atau dua kali (Mccance & Huether, 2014).


(9)

Sebagian besar pasien dengan apendisitis akut mengalami leukositosis dari 10.000-20.000/mm3, terdapat shift to the left dihitung dengan jumlah neutrofil yang melebihi 75% menunjukkan peradangan akut. Namun, harus ditekankan bahwa sejumlah pasien memiliki jumlah leukosit normal, terutama usia lanjut (Salari, 2012).

Kebanyakan pasien dengan apendisitis akut diterapi dengan operasi pengangkatan Appendix vermiformis (Maa & Kirkwood, 2007; Humes & Simpson, 2007).


(10)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan didapatkan :

1. Jumlah pasien apendisitis yang memenuhi kriteria inklusi di Rumah Sakit Dustira Cimahi periode Januari Desember 2015 yaitu 65 kasus.

2. Perbandingan angka kejadian apendisitis pada laki laki dan perempuan adalah 1 : 1,6.

3. Kelompok usia terbanyak yaitu 10 19 tahun.

4. Keluhan yang paling banyak didapatkan adalah nyeri perut kanan bawah sebanyak 89,23%.

5. Hasil pemeriksaan histopatologi terbanyak yaitu apendisitis akut sebanyak 61,54%.

6. Leukositosis didapatkan pada kasus apendisitis sebanyak 53,85 %. 7. Neutrofilia didapatkan pada kasus apendisitis 55,38%.

5.2 Saran

Pengetahuan masyarakat mengenai gejala apendisitis perlu ditingkatkan sehingga dapat cepat ditangani dan komplikasi apendisitis dapat dicegah.


(11)

GAMBARAN KARAKTERISTIK

PASIEN APENDISITIS

DI RUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI

PERIODE JANUARI 2014 DESEMBER 2015

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

DANAR WAHYU GIWANG KATON

1310145

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(12)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Danar Wahyu Giwang Katon NRP : 1310145

Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya sendiri, bukan duplikasi dari hasil karya orang lain.

Apabila dikemudian hari diketahui ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Demikian pernyataan saya,

Bandung, Desember 2016


(13)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat serta karunia Nya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Karya Tulis Ilmiah dengan judul Gambaran Karakteristik Pasien Apendisitis

Di Rumah Sakit Dustira Cimahi Periode Januari Desember 2015 ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk kelulusan dalam memperoleh gelar sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Penulis banyak mendapatkan bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Ini, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :

1. Laella K. Liana, dr., Sp.PA., M.Kes selaku pembimbing pertama dan Lisawati Sadeli, dr., M.Kes selaku pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta kesediaannya dalam meluangkan waktu untuk membimbing penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah Ini dapat diselesaikan. 2. Lusiana Darsono, dr., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Kristen Maranatha yang telah membantu dalam proses perizinan pengambilan data.

3. Kepala Rumah Sakit Dustira Cimahi dan Kepala Instalasi Pendidikan Rumah Sakit Dustira Cimahi yang telah memberikan izin penelitian di Rumah Sakit Dustira Cimahi.

4. Kepala Instalasi Bedah, Kepala Instalasi Penunjang Diagnostik, dan Kepala Rekam Medik Rumah Sakit Dustira Cimahi yang telah memberikan izin pengambilan data.

5. Staf Instalasi Bedah, staf Instalasi Penunjang Diagnostik dan staf Rekam Medik Rumah Sakit Dustira Cimahi yang telah membantu dalam proses pengambilan data.

6. Kedua orang tua penulis Kompol. Sukarjana dan Iptu. Sulistyowati, serta kakak dari penulis Bambang Wahyu S.N, S.In dan Damar Wahyu A.P, S.H yang telah memberikan masukan, nasehat, dan motivasi dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah Ini.


(14)

7. Rekan rekan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha khususnya angkatan 2013 yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

8. Semua pihak yang telah membantu yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis mengharapkan masukan dan saran dari semua pihak agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi lebih baik. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua di kemudian hari.

Bandung, 9 November 2016


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Calista, P. (2013). Karakteristik Penderita Apendisitis Akut Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2013 30 Juni 2013.

Craig, S. (2015, Desember 27). Appendicitis. Diambil kembali dari Medscape: http://emedicine.medscape.com/article/773895-overview

Gomes, C. A., Sartelli, M., Saverio, S. D., Ansaloni, L., Catena, F., Coccolini, F., . . . Gomes, C. C. (2015). Acute appendicitis: proposal of a new

comprehensive grading system based on clinical, imaging and laparoscopic findings. World Journal of Emergency Surgery, 10(60), 1-6.

Gorter, R. R., Eker, H. H., W, M. A., Gorter-Stam, Abis, G. S., Acharya, A., & Ankersmit, M. (2016). Diagnosis and management of acute appendicitis. EAES consensus development conference 2015. Surg Endosc, 30, 4668 4690. Hoffbrand, A., & Pettit, J. (1996). Haematologi (Essential Haematologi) (2 ed.). Humes, D. J., & Simpson, J. (2007). Acute appendicitis. BMJ(333), 530-534. Ishikawa, H. (2003). Diagnosis and Treatment of Acute Appendicitis. JMAJ,

46(5), 217 221.

Jong, R. S. (2004). Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta: EGC.

Kim, D., Butterworth, S. A., & Goldman, R. D. (2016, June). Chronic appendicitis in children. Can Fam Physician, 62(6), 304-305. Diambil kembali dari

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4907572/

Kumar, V., Abbas, A. K., & Aster, J. C. (2013). Robbins Basic Pathology 9th ed. Elsevier.

Liang, M. K., Anderso, R. E., Jaffe, B. M., & Berger, D. H. (2015). The Appendix. Dalam T. R. Dana K. Anderson, & F. C. Brunicardi (Penyunt.),

Schwartz's PRINCIPLES OF SURGERY (10 ed., hal. 1241 - 1262). McGrew


(16)

Longo, D. L., Kasper, D. L., Fauci, A. S., Hauser, S. L., & Loscalzo, J. (2012). Acute Appendicittis. Dalam Harrison's Principles of Internal Medicine (18 ed., Vol. 1, hal. 5036). United States of America: McGraw-Hill Companies. Maa, J., & Kirkwood, K. S. (2007). The Appendix. Dalam Sabiston Textbook of

Surgery (18 ed.). Saunders, An Imprint of Elsevier.

Marisa, Junaedi, H. I., & Setiawan, M. R. (2012, Januari - Juli). Batas Angka Lekosit Antara Appendisitis Akut dan Appendisitis Perforasi Januari 2009 -2011. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah, 1(1), 1-8.

Mccance, K. L., & Huether, S. E. (2014). Pathophysiology : The Biologikal Basis

For Disease In Adult and Children (7 ed.). Elsevier.

Memon, Z. A., Irfan, S., Fatima, K., & Sami, M. S. (2013). Acute appendicitis: Diagnostic accuracy of Alvarado scoring system. Asian Journal of Surgery,

36, 144-149.

Moore, K. L., & Dalley, A. F. (2006). Cecum and Appendix. Dalam Clinically

Oriented Anatomy (5th Edition ed., hal. 272). Lippincott Williams & Wilkins.

Ngodngamthaweesuk, N., Tunthangtham, A., & Sakonya, D. (2003). Acute Appendicitis : A 5-year Review of Histopathology and Clinical Presentation.

The THAI Journal of SURGERY, 24, 81-84.

Old, J. L., Dusing, R. W., Yap, W., & Dirks, J. (2005). Imaging for Suspected Appendicitis. Am Fam Physician, 71(1), 71-78.

Panday, C. P., Ahmed, Q. R., Chauhan, C. G., Keserwani, R. C., Agarwal, V., & Awasthi, M. (2012). Evaluation Of Histopathological Correlation With Alvarado Score In Acute Appendicitis. National Journal Of Medical And

Allied Sciences, 1(2), 30-36.

Petroianu, A. (2012). Diagnosis of acute appendicitis. International Journal of

Surgery, 10, 115-119.


(17)

Prather, C. (2007). Inflammatory And Anatomic Diseases Of The Intestine, Peritoneum, Mesentery, And Omentum. Dalam M. Lee Goldmen (Penyunt.),

Cecil Medicine (23 ed.). Philadelphia: Saunders Elsevier.

Pratiwi, S., Arbi, I., & Lestari|, S. M. (2014, april). Gambaran Hitung Leukosit Pre Operatif Pada Tiap-Tiap Tingkat Keparahan Apendisitis Akut Anak (Berdasarkan Klasifikasi Cloud) Di Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau Periode Januari 2011-Desember 2012.

Riwanto, I. (2004). Usus Halus, Apendiks, Kolon dan Rektum. Dalam

R.Sjamsuhidajat, W. d. Jong, & J. Pieter (Penyunt.), Buku Ajar Ilmu Bedah

Edisi 2 (2 ed.). Jakarta: EGC.

Ross, M. H., & Pawlina, W. (2011). Histology A Text and Atlas (6 ed.). (C. Taylor, Penyunt.) Lippincott Williams & Wilkins.

Rubin, E., & Reisner, H. M. (2009). Essentials of Rubin's Pathology (5 ed.). Lippincott Williams & Wilkins.

Safaei, M., Moeinei, L., & Rasti, M. (2004). Recurrent Abdominal Pain and Chronic Appendicitis. Journal of Research in Medical Sciences, 1, 11-14. Salari, A. A. (2012). Perforated Appendicitis. Dalam G. Lule (Penyunt.), Current

Concepts in Colonic Disorders (hal. 151-166). InTech.

Shah, S., & Gaffney, R. (2013, Jaunary). Chronic Appendicitis: An Often Forgotten. The American Journal of Medicine, 126(1), 7-8.

Shrestha, R., Ranabhat, S., & Tiwari, M. (2012). Histopathologic analysis of appendectomy. Journal of Pathology of Nepal, 2, 215-219.

Sibuea, S. H. (2014). Perbedaan Antara Jumlah Leukosit Darah Pada. Jurnal

Media Medika Muda.

Silen, W. (2005). Acute Appendicitis And Peritonitis (16 ed.). United States: McGraw-Hill.

Simpson, D. J. (2012). Clinical Presentation of Acute Appendicitis: Clinical Signs Laboratory Findings Clinical Scores, Alvarado Score and Derivate


(18)

Scores. Dalam G. P. Caroline, & KEYZER (Penyunt.), Imaging of Acute

Appendicitis in Adults and Children (hal. 13-21). springer. Diambil kembali

dari http://www.springer.com/978-3-642-17871-9

Souzaa, S. C., Costac, S. R., & Souza, I. G. (2015). Vermiform appendix:

positions and length a study of 377 cases and literature review. j coloproctol,

35(4), 212-216. Diambil kembali dari

http://dx.doi.org/10.1016/j.jcol.2015.08.003

Steel, P., & Sharma, R. (2015, Desember 27). Acute Cholecystitis and Biliary

Colic. Dipetik Januari 17, 2016, dari Medscape:

http://emedicine.medscape.com/article/1950020-overview

Thomas, G. A., Lahunduitan, I., & Tangkilisan, A. (2016, Januari-Juni ). Angka kejadian apendisitis di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Oktober 2012 September 2015. eCL, 4(1), 231-236.

Unaya, S. (2012). findthebest. Diambil kembali dari findthebest.co.id: http://rumah-sakit.findthebest.co.id/l/1740/Rumkit-Tk-II-Dustira-Cimahi Vajpayee, N., Graham, S. S., & Bem, S. (2007). Basic Examination of Blood and

Bone Marrow. Dalam R. A. McPherson, & M. R. Pincus, Henry's Clinical

Diagnosis and Management by Laboratory Methods (21 ed.). Saunders

Company .

Wibowo, D., & Paryana, W. (2009). Anatomi Tubuh Manusia. Grafika Ilmu. Young, B., Lowe, J. S., Stevans, A., & Heath, J. W. (2007). Wheater's Functional


(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat serta karunia Nya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Karya Tulis Ilmiah dengan judul Gambaran Karakteristik Pasien Apendisitis Di Rumah Sakit Dustira Cimahi Periode Januari Desember 2015 ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk kelulusan dalam memperoleh gelar sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Penulis banyak mendapatkan bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Ini, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :

1. Laella K. Liana, dr., Sp.PA., M.Kes selaku pembimbing pertama dan Lisawati Sadeli, dr., M.Kes selaku pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta kesediaannya dalam meluangkan waktu untuk membimbing penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah Ini dapat diselesaikan. 2. Lusiana Darsono, dr., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Kristen Maranatha yang telah membantu dalam proses perizinan pengambilan data.

3. Kepala Rumah Sakit Dustira Cimahi dan Kepala Instalasi Pendidikan Rumah Sakit Dustira Cimahi yang telah memberikan izin penelitian di Rumah Sakit Dustira Cimahi.

4. Kepala Instalasi Bedah, Kepala Instalasi Penunjang Diagnostik, dan Kepala Rekam Medik Rumah Sakit Dustira Cimahi yang telah memberikan izin pengambilan data.

5. Staf Instalasi Bedah, staf Instalasi Penunjang Diagnostik dan staf Rekam Medik Rumah Sakit Dustira Cimahi yang telah membantu dalam proses pengambilan data.

6. Kedua orang tua penulis Kompol. Sukarjana dan Iptu. Sulistyowati, serta kakak dari penulis Bambang Wahyu S.N, S.In dan Damar Wahyu A.P, S.H yang telah memberikan masukan, nasehat, dan motivasi dalam pembuatan Karya Tulis


(2)

7. Rekan rekan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha khususnya angkatan 2013 yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

8. Semua pihak yang telah membantu yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis mengharapkan masukan dan saran dari semua pihak agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi lebih baik. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua di kemudian hari.

Bandung, 9 November 2016


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Calista, P. (2013). Karakteristik Penderita Apendisitis Akut Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2013 30 Juni 2013.

Craig, S. (2015, Desember 27). Appendicitis. Diambil kembali dari Medscape: http://emedicine.medscape.com/article/773895-overview

Gomes, C. A., Sartelli, M., Saverio, S. D., Ansaloni, L., Catena, F., Coccolini, F., . . . Gomes, C. C. (2015). Acute appendicitis: proposal of a new

comprehensive grading system based on clinical, imaging and laparoscopic findings. World Journal of Emergency Surgery, 10(60), 1-6.

Gorter, R. R., Eker, H. H., W, M. A., Gorter-Stam, Abis, G. S., Acharya, A., & Ankersmit, M. (2016). Diagnosis and management of acute appendicitis. EAES consensus development conference 2015. Surg Endosc, 30, 4668 4690. Hoffbrand, A., & Pettit, J. (1996). Haematologi (Essential Haematologi) (2 ed.). Humes, D. J., & Simpson, J. (2007). Acute appendicitis. BMJ(333), 530-534. Ishikawa, H. (2003). Diagnosis and Treatment of Acute Appendicitis. JMAJ,

46(5), 217 221.

Jong, R. S. (2004). Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta: EGC.

Kim, D., Butterworth, S. A., & Goldman, R. D. (2016, June). Chronic appendicitis in children. Can Fam Physician, 62(6), 304-305. Diambil kembali dari

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4907572/

Kumar, V., Abbas, A. K., & Aster, J. C. (2013). Robbins Basic Pathology 9th ed. Elsevier.

Liang, M. K., Anderso, R. E., Jaffe, B. M., & Berger, D. H. (2015). The Appendix. Dalam T. R. Dana K. Anderson, & F. C. Brunicardi (Penyunt.), Schwartz's PRINCIPLES OF SURGERY (10 ed., hal. 1241 - 1262). McGrew Hill.


(4)

Longo, D. L., Kasper, D. L., Fauci, A. S., Hauser, S. L., & Loscalzo, J. (2012). Acute Appendicittis. Dalam Harrison's Principles of Internal Medicine (18 ed., Vol. 1, hal. 5036). United States of America: McGraw-Hill Companies. Maa, J., & Kirkwood, K. S. (2007). The Appendix. Dalam Sabiston Textbook of

Surgery (18 ed.). Saunders, An Imprint of Elsevier.

Marisa, Junaedi, H. I., & Setiawan, M. R. (2012, Januari - Juli). Batas Angka Lekosit Antara Appendisitis Akut dan Appendisitis Perforasi Januari 2009 -2011. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah, 1(1), 1-8.

Mccance, K. L., & Huether, S. E. (2014). Pathophysiology : The Biologikal Basis For Disease In Adult and Children (7 ed.). Elsevier.

Memon, Z. A., Irfan, S., Fatima, K., & Sami, M. S. (2013). Acute appendicitis: Diagnostic accuracy of Alvarado scoring system. Asian Journal of Surgery, 36, 144-149.

Moore, K. L., & Dalley, A. F. (2006). Cecum and Appendix. Dalam Clinically Oriented Anatomy (5th Edition ed., hal. 272). Lippincott Williams & Wilkins. Ngodngamthaweesuk, N., Tunthangtham, A., & Sakonya, D. (2003). Acute

Appendicitis : A 5-year Review of Histopathology and Clinical Presentation. The THAI Journal of SURGERY, 24, 81-84.

Old, J. L., Dusing, R. W., Yap, W., & Dirks, J. (2005). Imaging for Suspected Appendicitis. Am Fam Physician, 71(1), 71-78.

Panday, C. P., Ahmed, Q. R., Chauhan, C. G., Keserwani, R. C., Agarwal, V., & Awasthi, M. (2012). Evaluation Of Histopathological Correlation With Alvarado Score In Acute Appendicitis. National Journal Of Medical And Allied Sciences, 1(2), 30-36.

Petroianu, A. (2012). Diagnosis of acute appendicitis. International Journal of Surgery, 10, 115-119.


(5)

Prather, C. (2007). Inflammatory And Anatomic Diseases Of The Intestine, Peritoneum, Mesentery, And Omentum. Dalam M. Lee Goldmen (Penyunt.), Cecil Medicine (23 ed.). Philadelphia: Saunders Elsevier.

Pratiwi, S., Arbi, I., & Lestari|, S. M. (2014, april). Gambaran Hitung Leukosit Pre Operatif Pada Tiap-Tiap Tingkat Keparahan Apendisitis Akut Anak (Berdasarkan Klasifikasi Cloud) Di Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau Periode Januari 2011-Desember 2012.

Riwanto, I. (2004). Usus Halus, Apendiks, Kolon dan Rektum. Dalam

R.Sjamsuhidajat, W. d. Jong, & J. Pieter (Penyunt.), Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2 (2 ed.). Jakarta: EGC.

Ross, M. H., & Pawlina, W. (2011). Histology A Text and Atlas (6 ed.). (C. Taylor, Penyunt.) Lippincott Williams & Wilkins.

Rubin, E., & Reisner, H. M. (2009). Essentials of Rubin's Pathology (5 ed.). Lippincott Williams & Wilkins.

Safaei, M., Moeinei, L., & Rasti, M. (2004). Recurrent Abdominal Pain and Chronic Appendicitis. Journal of Research in Medical Sciences, 1, 11-14. Salari, A. A. (2012). Perforated Appendicitis. Dalam G. Lule (Penyunt.), Current

Concepts in Colonic Disorders (hal. 151-166). InTech.

Shah, S., & Gaffney, R. (2013, Jaunary). Chronic Appendicitis: An Often Forgotten. The American Journal of Medicine, 126(1), 7-8.

Shrestha, R., Ranabhat, S., & Tiwari, M. (2012). Histopathologic analysis of appendectomy. Journal of Pathology of Nepal, 2, 215-219.

Sibuea, S. H. (2014). Perbedaan Antara Jumlah Leukosit Darah Pada. Jurnal Media Medika Muda.

Silen, W. (2005). Acute Appendicitis And Peritonitis (16 ed.). United States: McGraw-Hill.


(6)

Scores. Dalam G. P. Caroline, & KEYZER (Penyunt.), Imaging of Acute Appendicitis in Adults and Children (hal. 13-21). springer. Diambil kembali dari http://www.springer.com/978-3-642-17871-9

Souzaa, S. C., Costac, S. R., & Souza, I. G. (2015). Vermiform appendix:

positions and length a study of 377 cases and literature review. j coloproctol, 35(4), 212-216. Diambil kembali dari

http://dx.doi.org/10.1016/j.jcol.2015.08.003

Steel, P., & Sharma, R. (2015, Desember 27). Acute Cholecystitis and Biliary Colic. Dipetik Januari 17, 2016, dari Medscape:

http://emedicine.medscape.com/article/1950020-overview

Thomas, G. A., Lahunduitan, I., & Tangkilisan, A. (2016, Januari-Juni ). Angka kejadian apendisitis di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Oktober 2012 September 2015. eCL, 4(1), 231-236.

Unaya, S. (2012). findthebest. Diambil kembali dari findthebest.co.id: http://rumah-sakit.findthebest.co.id/l/1740/Rumkit-Tk-II-Dustira-Cimahi Vajpayee, N., Graham, S. S., & Bem, S. (2007). Basic Examination of Blood and

Bone Marrow. Dalam R. A. McPherson, & M. R. Pincus, Henry's Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods (21 ed.). Saunders Company .

Wibowo, D., & Paryana, W. (2009). Anatomi Tubuh Manusia. Grafika Ilmu. Young, B., Lowe, J. S., Stevans, A., & Heath, J. W. (2007). Wheater's Functional