I K L I M K O M U N I K A S I O R G A N I S A S I P A D A PT PEMBANGKITAN JAWA BALI KANTOR PUSAT (Studi Deskriptif Tentang Iklim Komunikasi Organisasi pada PT Pembangkitan Jawa Bali Kantor Pusat).
I K L I M K O M UNI K ASI O R G ANI SASI P ADA
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI KANTOR PUSAT
(Studi Deskriptif Tentang Iklim Komunikasi Organisasi pada
PT Pembangkitan J awa Bali Kantor Pusat)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana pada FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur
Oleh :
ADECK RACHMAN SYAH
0743010146
YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
J URUSAN ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2011
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
TELP.
08563325153
71838880
61125556
PT Pembangkitan Jawa Bali Kantor Pusat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
J udul Penelitian
: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PADA PT
PEMBANGKITAN
PUSAT
(Studi
J AWA
Deskriptif
BALI
KANTOR
Tentang
Iklim
Komunikasi Organisasi pada PT Pembangkitan
J awa Bali Kantor Pusat)
Nama Mahasisiwa
: Adeck Rachman Syah
NPM
: 0743010146
Program Studi
: Ilmu Komunikasi
Fakultas
: Fakultas Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik
Telah disetujui untuk mengikuti ujian skripsi
Menyetujui,
Pembimbing Utama
Ir. H. Didiek Tranggono, Msi
NIP. 195 8122 51990 001 001
Mengetahui,
Dekan
Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si
NIP. 19550718 198302 2001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PADA
PT PEMBANGKITAN J AWA BALI KANTOR PUSAT
(Studi Deskr iptif Tentang Iklim Komunikasi Organisasi pada
PT Pembangkitan J awa Bali Kantor Pusat)
Disusun Oleh :
ADECK RACHMAN SYAH
0743010146
Telah Disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Ir . H. Didiek Tranggono, M.Si
NIP. 030203679
Mengetahui
DEKAN
Ir . H. Didiek Tranggono, M.Si
NIP. 030203679
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan berkah dan anugerah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Iklim Komunikasi Or ganisasi Pada PT
Pembangkitan J awa Bali Kantor Pusat (Studi Deskr iptif Tentang Iklim
Komunikasi Or ganisasi pada PT Pembangkitan J awa Bali Kantor Pusat)”
untuk melengkapi syarat-syarat dalam mencapai gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Program Studi Ilmu Komunikasi pada Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Melalui kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Ir. H. Didiek Tranggono, M.Si Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
UPN “Veteran” Jawa Timur dan sekaligus dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, petunjuk, serta pengarahan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Juwito, S.Sos, M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik UPN “Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan
pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Segenap Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak memberikan ilmunya
selama penulis menuntut ilmu di Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
iii
4. Bapak Pimpinan PT Pembangkitan Jawa Bali Kantor Pusat yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian,
sehingga penulis dapat memperoleh data yang diperlukan.
5. Kedua orang tuaku, Papa, Mama, serta seluruh keluarga dan orang-orang
terdekatku yang telah memberikan doa, dukungan secara moril, spiritual
maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi ini.
6. Dan masih banyak lagi pihak-pihak yang telah mendukung penulis dalam
menyelesaikan Skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Akhir kata penulis mengharapkan mudah-mudahan skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis.
Surabaya,
Oktober 2011
Penulis
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN .................................
ii
KATA PENGANTAR ................................................................................
iii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
v
DAFTAR TABEL .......................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
ix
ABSTRAKSI ..............................................................................................
x
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
1.2 Perumusan Masalah.................................................................
8
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................
8
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................
8
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ......................................................................
10
2.1.1 Organisasi ......................................................................
10
2.1.1.1 Definisi Organisasi ................................................
10
2.1.1.2 Karyawan ..............................................................
12
2.1.1.3 Tujuan Ikut dalam Organisasi ................................
14
2.1.2 Komunikasi Organisasi ..................................................
15
2.1.2.1 Pengertian Komunikasi Organisasi ........................
15
2.1.2.2 Jaringan Komunikasi .............................................
17
2.1.2.3 Arus Informasi Dalam Organisasi ..........................
18
2.1.2.4 Kebijakan Komunikasi ..........................................
21
2.1.2.5 Komunikasi Organisasi yang Efektif .....................
21
2.1.3 Iklim Komunikasi Organisasi .........................................
22
2.1.3.1 Pengertian Iklim Komunikasi Organisasi ...............
22
2.1.3.2 Faktor-Faktor Iklim Komunikasi Organisasi ..........
22
2.1.3.3 Karakteristik Iklim Komunikasi.............................
24
2.2 Kerangka Berpikir ..................................................................
29
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
v
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional Variabel .................................................
30
3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ....................
34
3.3 Teknik Pengumpulan Data ......................................................
35
3.4 Teknik Analisis Data ..............................................................
36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ........................................
41
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ............................................
41
4.1.2 Tata Kelola Unit Pembangkitan......................................
44
4.1.3 Biodata Perusahaan PT Pembangkit Jawa Bali ...............
44
4.1.4 Misi dan Visi Perusahaan ...............................................
45
4.1.5 Organisasi ......................................................................
46
4.1.6 Sumber Daya Manusia (SDM) .......................................
47
4.1.7 Bidang Usaha PT. PJB ...................................................
48
4.1.8 Peran Humas Sebagai Salah Satu Fungsi Strategi
Pencapaian Tujuan ........................................................
49
4.2 Penyajian Data ........................................................................
50
4.2.1 Identitas Responden .......................................................
50
4.2.2 Variabel Kepercayaan ....................................................
52
4.2.3 Variabel Pembuatan Keputusan Bersama .......................
55
4.2.4 Variabel Kejujuran .........................................................
59
4.2.5 Variabel Keterbukaan dalam Komunikasi ke Bawah ......
62
4.2.6 Variabel Mendengarkan dalam Komunikasi ke Atas ......
65
4.2.7 Variabel Perhatian pada Tujuan Berkinerja Tinggi .........
68
4.3 Hasil Pengujian dan Analisis...................................................
71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................
76
5.2 Saran ......................................................................................
76
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
80
LAMPIRAN
81
.........................................................................................
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................
50
Tabel 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.................................
50
Tabel 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ......................
51
Tabel 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ..................
51
Tabel 5
Pertanyaan Tentang Kepercayaan ...............................................
52
Tabel 6
Pertanyaan Tentang Keyakinan ...................................................
53
Tabel 7
Pertanyaan Tentang Kredibilitas .................................................
54
Tabel 8
Pertanyaan Tentang Keikutsertaan Dalam Pengambilan
Keputusan ..................................................................................
56
Pertanyaan Tentang Perhatian Manajemen Perusahaan ...............
57
Tabel 10 Pertanyaan Tentang Tanggapan Manajemen Perusahaan .............
58
Tabel 11 Pertanyaan Tentang Penyelesaian Konflik ..................................
59
Tabel 12 Pertanyaan Tentang Penyampaian Ide Dalam Kegiatan ...............
60
Tabel 13 Pertanyaan Tentang Penyampaian Ide Pada Manajemen .............
62
Tabel 14 Pertanyaan Tentang Penyebaran Informasi .................................
63
Tabel 15 Pertanyaan Tentang Mengkomunikasikan Kebijakan ..................
64
Tabel 16 Pertanyaan Tentang Tanggapan Pihak Manajemen .....................
66
Tabel 17 Pertanyaan Tentang Peneriman Pihak Manajemen ......................
67
Tabel 18 Pertanyaan Tentang Komitmen Dalam Pencapaian Tujuan .........
68
Tabel 9
Tabel 19 Pertanyaan Tentang Komitmen dalam Menghasilkan Suasana
Nyaman ......................................................................................
69
Tabel 20 Pertanyaan Tentang Komitmen dalam Menghasilkan Keakraban
70
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Bagan Kerangka Berpikir ...........................................................
29
Gambar 2 Stuktur Organisasi PT Pembangkitan Jawa Bali Kantor Pusat .....
29
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner .................................................................................
79
Lampiran 2 Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden ....................................
84
Lampiran 3 Rekapitulasi Skoring Hasil Jawaban Responden .......................
86
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ix
ABSTRAKSI
IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PADA PT PEMBANGKITAN
J AWA BALI KANTOR PUSAT (Studi Deskr iptif Tentang Iklim
Komunikasi Organisasi pada PT Pembangkitan J awa Bali Kantor Pusat)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah iklim komunikasi
organisasi pada PT Pembangkitan Jawa Bali Kantor Pusat. Dari hasil survei
pendahuluan ditemukan beberapa permasalahan mengenai iklim komunikasi
organisasi di PJB, berbagai masalah mengenai iklim komunikasi organisasi
tersebut penting untuk diketahui oleh perusahaan untuk segera dicarikan solusinya
agar tidak sampai mengganggu komunikasi yang terjalin antara atasan dan
bawahan.
Iklim komunikasi dalam penelitian ini dijabarkan menjadi enam variabel
berdasarkan Pace (2000:154) yaitu kepercayaan, pembuatan keputusan bersama,
kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, mendengarkan dalam
komunikasi ke atas, dan perhatian pada tujuan berkinerja tinggi. Enam variabel ini
dioperasionalkan dan diterapkan dalam bentuk kuesioner untuk dapat mengukur
iklim komunikasi organisasi pada PT PJB. Data penelitian diperoleh dari hasil
penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada 77 orang responden yang
merupakan karyawan PT PJB, kemudian dilakukan analisis deskriptif untuk
mengetahui bagaimana iklim komunikasi organisasi pada PT PJB.
Dari hasil analisis, dapat diketahui bahwa secara umum Nilai Iklim
Komposit iklim komunikasi organisasi pada PT Pembangkitan Jawa Bali Kantor
Pusat memiliki iklim komunikasi organisasi yang negatif, yang berarti iklim
komunikasi organisasi yang terjadi di PT Pembangkitan Jawa Bali Kantor Pusat
kurang berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan karena nilai indeks masingmasing indikator iklim komunikasi organisasi bernilai negatif. Penyebab dari
rendahnya nilai iklim komunikasi organisasi di PT PJB ini disebabkan oleh
seringnya terjadi ketidakpercayaan karyawan terhadap staf yang masih muda,
seringkali manajemen perusahaan memutuskan tentang tugas-tugas yang bersifat
teknis secara langsung tanpa melibatkan pertimbangan karyawan, seringkali
karyawan sungkan atau malu mengungkapkan pendapatnya atau masalahnya, tak
semua karywan memanfaatkan kemudahan untuk mengkoordinasikan pekerjaan
mereka dengan atasan, banyak informasi penting mengenai masalah dari
karyawan yang tak sempat dicarikan solusi karena kesempatan yang terbatas dari
perusahaan untuk mendengarkan semua masalah karyawan, serta kurangnya
komitmen karyawan pada perusahaan.
Kata kunci : iklim komunikasi organisasi, PT Pembangkitan Jawa Bali Kantor
Pusat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Keberadaan komunikasi pada sebuah organisasi erat hubungannya dengan
kualitas pelayanan. Variabel komunikasi merupakan variabel yang mempengaruhi
bagaimana suatu organisasi memberikan pelayanannya kepada pelanggan. Dengan
kata lain bila komunikasi tersebut efektif maka penyelenggaraan pelayanan
kepada pelanggan menjadi efektif pula.
Keberhasilan komunikasi tergantung pada beberapa faktor. Penyampaian
pesan dalam proses encoding dan decoding pesan yang cukup pendek dapat
mengakibatkan persepsi jangka pendek, tidak memadai untuk keberhasilan
komunikasi. Komunikasi harus dibangun sedemikian rupa sehingga akan
memberikan kesempatan bagi responden atau penerima pesan untuk mengambil
keputusan sehubungan dengan pesan yang dirasakan.
Komunikasi lebih jauh telah disimpulkan memiliki peran penting dalam
proses perubahan organisasi. Dalam situasi di mana terbuka dialog antara atasan
dan bawahan, terdapat kepercayaan yang tinggi untuk proses perubahan yang akan
dibuat (Macey dkk, 1999). Selain itu, beberapa studi menunjukkan bahwa
komunikasi sangat menjadi penting untuk meningkatkan komitmen organisasi
karyawan.
Di dalam suatu organisasi terdapat bentuk komunikasi baik vertikal maupun
horizontal. Komunikasi horizontal adalah komunikasi satu level yang terjadi antar
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1
2
karyawan atau antar pimpinan. Sementara itu komunikasi vertikal komunikasi dari
atas ke bawah (downward communication) dan dari bawahan kepada atasan
(upward communication). Dalam arus komunikasi secara vertikal (downward
communication) atasan memberikan instruksi, petunjuk, informasi, penjelasan dan
penugasan dan lain sebagainya kepada ketua unit kelompok dan bawahan.
Kemudian arus komunikasi diterima dalam bentuk (upward communication)
bawahan memberikan laporan pelaksanaan tugas, sumbang saran, dan hingga
pengaduan kepada pimpinannya masing-masing.
Komunikasi organisasi sebagai suatu disiplin ilmu berkembang pesat selama
Abad ke-20, namun perkembangan itu juga disertai dengan upaya yang cukup
besar dalam prakteknya di lapangan. Para sarjana sampai hari ini masih terus
mendefinisikan
dan
menentukan
kembali
fokus,
batasan-batasan,
dan
pengembangan dari hasil penelitian.
Mengapa konsep komunikasi organisasi sangat menarik bagi para peneliti
untuk mempelajari? Ternyata, mayoritas dari jawaban pertanyaan ini dapat
ditemukan dalam pentingnya komunikasi untuk keberhasilan organisasi. Misalnya
komunikasi telah ditemukan berkorelasi positif dengan kepuasan karyawan
dengan organisasi. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa kualitas komunikasi
dalam organisasi dikaitkan dengan kepuasan kerja karyawan dan motivasi
(Jensen, 2003).
Selama ini, para sarjana komunikasi organisasi telah melakukan penelitian
mengenai komunikasi organisasi pada lingkup di luar organisasi bisnis. Para ahli
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
sumber daya manusia dan perilaku organisasi telah berfokus pada bidang-bidang
yang berhubungan dengan kepuasan kerja, seperti gaji dan upah.
Terdapat dua bagian penting dalam komunikasi organisasi yaitu iklim
komunikasi organisasi dan kepuasan komunikasi organisasi. Lebih lanjut Wayne
dan Don mengemukakan iklim komunikasi dapat menjadi salah satu pengaruh
yang paling penting dalam produktivitas organisasi, karena iklim mempengaruhi
usaha anggota organisasi.
Iklim komunikasi organisasi merupakan persepsi-persepsi mengenai pesan
dan peristiwa yang berhubungan dengan pesan yang terjadi dalam organisasi. Hal
ini senada seperti yang dikemukakan Schneider (1975) bahwa iklim di suatu
organisasi berkembang melingkupi persepsi kolektif karyawan pada berbagai
aspek kehidupan kerja organisasi. Hal ini berbentuk melalui pengalaman mereka
sehari-hari berurusan dengan berbagai aspek realitas organisasi seperti tujuan dan
sasaran perusahaan, petunjuk teknis pelaksanaan, gaya kepemimpinan, struktur
organisasi, desain, teknologi yang diadopsi, sumber daya manusia, bentuk
komunikasi yang sering digunakan, mekanisme upah dan gaji, kondisi kerja dan
lain-lain, menyebabkan perubahan psikologis bagi karyawan dalam hal
berorganisasi menyangkut persepsi perilaku yang bersangkutan, yang mendorong
mereka untuk berpikir, merasa dan bertindak dengan cara yang cenderung
seragam.
Iklim komunikasi yang terjadi tersebut, dapat dibedakan menjadi 2
karakteristik, yaitu karakteristik iklim komunikasi bertahan dan karakteristik iklim
komunikasi mendukung. Pada umumnya, karakteristik iklim komunikasi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
mendukung lebih disukai daripada karakteristik iklim komunikasi bertahan. Ini
disebabkan pada karakteristik iklim komunikasi bertahan atmosfirnya terkesan
berat dan represif. Sedangkan pada karakteristik iklim komunikasi mendukung,
orang-orang merasa dihormati dan satu sama lain saling memberikan dorongan.
Pace dan Faules (2000:154) menyebutkan bahwa iklim komunikasi
organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk
menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai
anggotanya dan memberikan kebebasan dalam mengambil resiko, mendorong dan
memberi tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas, menyediakan informasi
yang terbuka dan cukup tentang organisasi, dipercayai dan terus terang dari
anggota organisasi, secara aktif memberi penyuluhan kepada para anggota
organisasi sehingga dapat melihat bahwa keterlibatan anggota penting terhadap
keputusan-keputusan dalam organisasi, dan menaruh perhatian pada pekerjaan
yang bermutu tinggi dan memberi tantangan.
Keberadaan iklim
kehidupan
berorganisasi.
komunikasi organisasi sangatlah penting dalam
Karena
iklim
komunikasi
organisasi
dapat
mempengaruhi cara hidup anggotanya, kepada siapa berbicara, siapa yang disukai,
bagaimana kegiatan kerjanya, bagaimana perkembangannya, apa yang ingin
dicapai dan bagaimana cara beradaptasi. Pentingnya iklim komunikasi organisasi
disadari oleh Redding. Bahkan ia menyatakan bahwa “iklim (komunikasi)
organisasi jauh lebih penting daripada keterampilan atau teknik-teknik
komunikasi semata-mata dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif” (Pace
& Faules, 2001:148). Pentingnya keberadaan iklim komunikasi membuat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
Kopelman, Brief dan Guzzo membuat hipotesis yang menyatakan bahwa
perubahan
iklim
komunikasi
organisasi
mungkin
pada
nantinya
akan
mempengaruhi kinerja.
Iklim komunikasi dipengaruhi oleh bermacam-macam cara anggota
organisasi bertingkah laku dan berkomunikasi. Dengan demikian iklim
komunikasi dapat berupa iklim komunikasi positif dan iklim komunikasi negatif.
Karakteristik yang dibentuk iklim komunikasi positif adalah iklim komunikasi
yang penuh persaudaraan yang mendorong para anggota organisasi berkomunikasi
secara terbuka dan penuh rasa persaudaraan. Sedangkan karakteristik iklim
komunikasi negatif menjadikan anggota tidak berani berkomunikasi secara
terbuka dan penuh persaudaraan.
Iklim komunikasi yang dibentuk dalam suatu organisasi sudah barang tentu
akan mendapat perhatian dan para anggota organisasi tersebut. Apa yang
dirasakan para anggota organisasi terhadap iklim organisasi yang telah dibentuk
akan menimbulkan penasaan puas atau tidak puas dalam hal berkomunikasi.
Penelitian mengenai iklim organisasi telah banyak dilakukan dengan
berbagai pendekatan, antara lain iklim organisasi diselidiki di perusahaan dengan
berbagai tingkat kinerja, dari dimensi sistem sosial, gaya kepemimpinan pada
iklim organisasi yang diamati, iklim organisasi yang diuji dari aspek manajemen
sumber daya manusia. Selain itu banyak peneliti juga menganggap bahwa faktor
mikro tidak hanya mengukur iklim organisasi secara akurat, tetapi juga lebih
praktis dilihat dari nilai organisasi. Suatu penelitian menemukan bahwa iklim
organisasi secara signifikan terkait dengan persepsi karyawan tentang tujuan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
organisasi dan nilai-nilai inti. Studi lain menemukan bahwa iklim organisasi
memiliki efek positif pada kinerja organisasi.
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa iklim organisasi adalah
faktor utama untuk mengubah sikap dan perilaku karyawan terhadap pekerjaan
dan kepuasan kerja. Beberapa aspek iklim komunikasi yang telah diukur diukur
seperti aliran komunikasi, pengambilan keputusan, hubungan dengan rekan kerja,
desain pekerjaan dan pengawasan telah menunjukkan hubungan positif yang
signifikan terhadap variabel seperti kinerja keuangan organisasi, juga karyawan,
produktivitas, dan kepuasan kerja.
Selain banyak penelitian yang dilakukan di beberapa dekade masa lalu
mengenai kinerja, beberapa peneliti telah melakukan beberapa penelitian pada
iklim komunikasi organisasi dan hubungannya dengan kepuasan kerja. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor ini berhubungan positif. Walaupun
dari semuanya hanya tiga penelitian yang telah menunjukkan korelasi yang
signifikan antara organisasi komunikasi dan kinerja karyawan.
Bentuk komunikasi ke bawah dipengaruhi oleh struktur hierarki dalam
organisasi. Pesan ke bawah cenderung bertambah karena pesan itu bergerak
melalui tingkatan hierarki secara berturut-turut. Misalnya pesan dari pimpinan
yang paling atas hanya berupa suatu pernyataan tentang hasil yang diinginkan.
Maksud dari pencapaian hasil yang diingini ini mungkin ditambah pada tingkatan
hierarki yang lebih rendah berikutnya. Selanjutnya pesan tersebut pada hierarki
yang lebih rendah berikutnya ditambah lagi dengan hal-hal detil bagaimana
mencapai hasil yang diinginkan tersebut. Sampai pesan tersebut lengkap secara
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
operasional untuk dilaksanakan. Meskipun demikian karyawan menginginkan
informasi dari atasannya dan mencari instruksi dan pekerjaannya, informasi yang
berkenaan dengan hal-hal yang mempengaruhi pekerjaannya atau karyawan pada
umumnya dan berita-berita yang terbaru. Sehingga walaupun informasi yang
diperoleh bertambah biasanya para karyawan tersebut masih mencari atau
memerlukan informasi tambahan.
PT Pembangkitan Jawa Bali Kantor Pusat yang berlokasi di Jl Ketintang
merupakan perusahaan yang bergerak di pengadaan listrik untuk wilayah JawaBali. PT Pembangkitan Jawa Bali Kantor Pusat didukung oleh sejumlah karyawan
dalam operasionalnya. Agar operasional perusahaan berjalan dengan lancar maka
dituntut adanya komunikasi yang harmonis baik antar divisi maupun antara kepala
divisi dengan bawahannya serta antara divisi dengan pimpinannya. Dengan
adanya komunikasi yang harmonis baik vertikal maupun horizontal maka
diharapkan akan mampu meningkatkan semangat kerja karyawan yang pada
akhirnya berdampak pada produktivitas kerja karyawan.
Dari hasil survei pendahuluan ditemukan beberapa permasalahan mengenai
komunikasi organisasi di PJB yaitu sering terjadi ketidakpercayaan karyawan
terhadap staf yang masih muda, seringkali manajemen perusahaan memutuskan
tentang tugas-tugas yang bersifat teknis secara langsung tanpa melibatkan
pertimbangan karyawan, seringkali karyawan sungkan atau malu mengungkapkan
pendapatnya atau masalahnya, tak semua karywan memanfaatkan kemudahan
untuk mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan atasan, banyak informasi
penting mengenai masalah dari karyawan yang tak sempat dicarikan solusi karena
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
kesempatan yang terbatas dari perusahaan untuk mendengarkan semua masalah
karyawan, serta kurangnya komitmen karyawan pada perusahaan. Berbagai
masalah mengenai iklim organisasi tersebut penting untuk diketahui oleh
perusahaan untuk segera dicarikan solusinya agar tidak sampai mengganggu
komunikasi yang terjalin antara atasan dan bawahan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan mengambil judul Iklim Komunikasi Organisasi pada PT
Pembangkitan Jawa Bali Kantor Pusat.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka perumusan masalah pada
penelitian ini adalah:
Bagaimanakah iklim komunikasi organisasi pada PT Pembangkitan Jawa Bali
Kantor Pusat?
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimanakah iklim komunikasi organisasi pada PT
Pembangkitan Jawa Bali Kantor Pusat.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dan akademis
bagi beberapa pihak di antaranya:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
1. Manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah bahan
bacaan atau referensi yang berkaitan dengan iklim komunikasi organisasi
terutama mengenai hubungan komunikasi vertikal (downward dan upward
communication).
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
pihak manajemen PT Pembangkitan Jawa Bali Kantor Pusat untuk
memperbaiki iklim komunikasi organisasi agar dapat meningkatkan semangat
kerja karyawan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teor i
2.1.1 Organisasi
2.1.1.1 Definisi Organisasi
Studi organisasi adalah studi mengenai cara orang memandang obyekobyek, juga studi mengenai obyek-obyek itu sendiri. (Pace dan Faules, 2001:2).
Organisasi adalah sekelompok orang yang bersatu padu bekerja untuk suatu
tujuan bersama di bawah kepemimpinan bersama dengan alat-alat yang tepat.
Sedangkan Sutarto (2002:40) menyimpulkan bahwa secara keseluruhan,
organisasi adalah sistem saling mempengaruhi antar orang dalam kelompok yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Organisasi juga dapat dikatakan sebagai kesatuan sosial yang dikordinasikan
secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif diidentifikasikan dan bekerja
secara terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok
tujuan, definisi ini dikemukakan oleh Robbin (Soemirat, Ardianto, Suminar,
1999:1-6).
Dalam buku “Komunikasi organisasi” milik R. Wayne Pace dan Don F
Faules dikatakan bahwa suatu organisasi, merupakan sebuah wadah yang
menampung orang-orang dan obyek-obyek, orang-orang dalam organisasi yang
berusaha mencapai tujuan bersama. Bila organisasi sehat, bagian-bagian yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
11
interdependen bekerja dengan cara yang sistematis untuk memperoleh hasil yang
diinginkan. (Pace dan Foules, 2001:17).
Secara harafiah, organisasi berarti perpindahan dan bagian-bagian yang satu
sama lain saling tergantung. Charles I. Bernand mendefinisikan organisasi sebagai
sistem dari kegiatan manusia yang bekerja sama. Kemudian Everett M. Rogers
dan Rekah Agarwala-Roges dalam bukunya Communication in Organizations
menyatakan organisasi adalah sistem yang mapan dari orang-orang yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, melalui suatu jenjang kepangkatan
dan pembagian kerja.
Dari definisi-definisi tersebut dapat dilihat beberapa hakikat organisasi,
yaitu:
1. Organisasi merupakan sebuah sistem yang stabil atau baik dari segi hukum
maupun sosial. Pada dasarnya sistem sebuah organisasi di dalamnya terdapat
jaringan-jaringan hubungan yang diperpanjang sebagai sebuah sistem sosial.
2. Organisasi merupakan suatu kumpulan orang-orang yang melakukan
kerjasama, artinya setiap orang dalam organisasi harus berpartisipasi.
Partisipasi sangat erat kaitannya dengan kerjasama, adapun pengertiannya
adalah keterlibatan spontan yang disertai kesadaran dan tanggung jawab
terhadap kepentingan kelompok untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
oganisasi adalah suatu bentuk perkumpulan dari individu-individu yang di
dalamnya terdapat jaringan-jaringan hubungan yang dipandang sebagai suatu
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
sistem yang saling melengkapi kebutuhan satu sama lain sehingga tercapainya
tujuan bersama.
2.1.1.2 Karyawan
Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, tenaga kerja adalah setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa,
baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Hasibuan (2005:12) menjelaskan bahwa karyawan adalah penjual jasa
(pikiran dan tenaganya) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan
terlebih dahulu. Dalam hal ini, karyawan wajib dan terikat untuk mengerjakan
pekerjaan yang diberikan dan berhak memperoleh kompensasi sesuai dengan
perjanjian. Posisi karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan atas karyawan
operasional dan karyawan manajerial (pimpinan).
1. Karyawan Operasional
Karyawan operasional adalah orang yang secara langsung harus mengerjakan
sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan.
2. Karyawan Manajerial
Karyawan manajerial adalah setiap orang yang berhak memerintah
bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan sesuai
dengan perintah. Mereka mencapai tujuannya melalui kegiatan-kegiatan orang
lain. Karyawan manajerial ini dibedakan atas manajer lini dan manajer staf.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
a. Manajer Lini
Manajer lini adalah seorang pemimpin yang mempunyai wewenang lini
(Line Up), berhak dan bertanggung jawab langsung merealisasi tujuan
perusahaan.
b. Manajer Staf
Manajer staf adalah pemimpin yang mempunyai wewenang staf (stel
authority) yang hanya berhak memberikan saran dan pelayanan untuk
memperlancar penyelesaian tugas-tugas manejer lini.
Jadi, pengertian tenaga kerja lebih luas daripada pengertian karyawan,
karena tenaga kerja adalah orang yang bekerja di dalam maupun di luar hubungan
kerja. Ciri khas hubungan kerja adalah tenaga kerja itu bekerja di bawah perintah
orang lain dengan menerima balas jasa (Hasibuan, 2005:12).
2.1.1.3 Tujuan Ikut dalam Organisasi
Selama masa hidupnya manusia lebih banyak berada dalam saling
mempengaruhi dengan orang lain daripada menyendiri. Pada dasarnya manusia
tidak mampu hidup seorang diri. Hampir sebagian besar tujuannya hanya dapat
terpenuhi apabila yang bersangkutan berhubungan dengan orang lain.
Manusia masuk ke dalam kelompok tentunya dengan tujuan tertentu
diharapkan dapat menimbulkan kepuasan. Berbagai tujuan yang dapat diperoleh
apabila seseorang masuk ke dalam kelompok dapat bermacam-macam.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
Seseorang bergabung atau tinggal sebagai anggota kelompok karena dia
berharap bahwa kelompok akan membantu beberapa fungsi atau tujuannya.
Menurut Hicks dalam Sutarto (2003:3-4), tujuan masuk ke dalam kelompok
adalah:
1. Kelompok atau organisasi sering dipakai untuk memecahkan masalah-masalah
ekonomi, militer, dan masalah-masalah lain.
2. Manusia mungkin masuk kelompok juga dikarenakan kebutuhannya diterima
dan mencegah kesepian dan kerenggangan. Keagamaan, famili, dan
kelompok-kelompok lain sering membentuk kebutuhan ini.
3. Kelompok juga dapat memberi bantuan pada manusia yang kesusahan.
4. Kelompok dapat memberikan tujuan dan nilai hidup yang lebih bernilai,
norma perilaku, dan kesetiaan kelompok
5. Kelompok sosial, kerja, dan bermacam-macam kelompok lainnya memberikan
prestige, status, dan pengakuan.
6. Kelompok, dengan kehidupan mereka, memberi manusia kesempatan untuk
memuaskan kebutuhannya guna mengungkapkan perasaanya dan melakukan
hubungan dengan berbagai cara.
7. Perasaan keamanan seseorang sering dimanfaatkan dari kelompok jika mereka
mengurangi kecemasan orang dengan memberi dukungan, pertahanan dan
perasaan diikutsertakan.
8. Terkadang kelompok membantu memberikan therapy tatkala memecahkan
permasalahan pribadi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
Apabila berbagai tujuan tersebut direnungkan, maka akan nampak bahwa
kehidupan saling pengaruh dengan orang lain jauh lebih bermanfaat dibandingkan
hidup seorang diri.
2.1.2 Komunikasi Organisasi
2.1.2.1 Penger tian Komunikasi Organisasi
Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam organisasi.
Komunikasi dalam organisasi adalah suatu proses penyampaian informasi, ideide, di antara para anggota organisasi secara timbal balik dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah
pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks
(Muhammad, 2004:65). Komunikasi organisasi juga dapat didefinisikan sebagai
pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan
bagian dari suatu organisasi tertentu (Pace & Faules, 2001:31).
Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu
organisasi, bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu
jaringan yang lebih besar dari pada komunikasi kelompok (Mulyana, 2001:75).
Pengertian komunikasi organisasi dari buku Mulyana ini akan menjadi acuan
peneliti dalam melakukan penelitian.
Untuk memahami komunikasi, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu
konseptualisasinya.
Dalam
komunikasi
setidaknya
terdapat
3
kerangka
pemahaman mengenai komunikasi, yaitu: komunikasi sebgai tindakan satu arah,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
komunikasi sebagai interaksi, komunikasi sebagai transaksi. Dalam penelitian ini,
peneliti cenderung menggunakan kerangka komunikasi sebagai interaksi.
Komunikasi sebagai interaksi menyertakan komunikasi dengan suatu proses
sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan
pesan, baik verbal atau nonverbal, seseorang penerima bereaksi dengan memberi
jawaban verbal atau menganggukan kepala, kemudian orang pertama bereaksi lagi
setelah menerima respons atau umpan balik dari orang kedua, dan seterusnya
(Mulyana, 2001: 65).
Dari konseptualisasi tersebut Shannon dan Weaver menyatakan bahwa
komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh-mempengaruhi
satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja (Pareno, 2002:4)
Untuk memahami komunikasi organisasi, Muhammad memberikan definisi
sendiri yang digunakan untuk memahami komunikasi organisasi sebagai berikut:
komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun non-verbal antara si pengirim
dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku (Muhammad, 2004:4-5).
Dalam bukunya Robbins mengungkapkan bahwa dalam berkomunikasi pria
lebih langsung, tidak tergantung dan cenderung memegang kendali yang sering
dipertegas dengan jalan mengemukakan pemecahan. Sedangkan wanita dalam
berkomunikasi tidak langsung, mencari dukungan dan hubungan, bukan untuk
memperoleh nasihat pria (Robbins, 2003:21).
Rackhmat pernah mengungkapkan bila orang-orang memiliki kesamaan
dalam nilai-nilai, sikap, keyakinan, tingkat sosio ekonomis, agama,
ideologis cenderung saling menyukai dalam berkomunikasi. Selain itu
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
dikatakan pula bahwa, orang cenderung menyenangi orang-orang yang memiliki
kemampuan lebih tinggi daripada dirinya atau lebih berhasil dalam kehidupannya
(Rakhmat, 1994:117).
Schein mengatakan bahwa organisasi adalah suatu koordinasi rasional
kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui
pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab.
Schein juga mengatakan bahwa organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu
mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain
dan tergantung kepada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas
dalam organisasi tersebut (Muhammad, 2004:23).
2.1.2.2 J aringan Komunikasi
Jaringan komunikasi adalah saluran-saluran yang merupakan tempat
informasi mengalir. Robbins (2003:13) mengatakan ada dua bentuk jaringan
komunikasi, yaitu jaringan komunikasi formal dan jaringan komunikasi informal:
1. Jaringan komunikasi formal: adalah komunikasi yang bertalian dengan tugas;
proses komunikasi mengikuti rantai wewenang. Jaringan ini biasanya vertikal.
2. Jaringan komunikasi informal: biasanya seperti bisikan – bebas untuk
bergerak
ke
segala
arah,
melewati tingkat-tingkat
wewenang,
dan
kemungkinan besar memenuhi kebutuhan sosial anggota kelompok karena
mempermudah penyelesaian tugas. Atau jaringan komunikasi yang terdapat
dalam organisasi dan merupakan jalan pintas yang memotong saluran formal
(selentingan komunikasi).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
2.1.2.3 Ar us Infor masi Dalam Organisasi
Desain organisasi haruslah memungkinkan terjadinya komunikasi ke empat
arah yaitu: ke atas, ke bawah (vertikal); horisontal; dan diagonal (Suwarto,
1999:166).
1. Komunikasi ke bawah: adalah komunikasi yang mengalir dari tingkat atas ke
tingkat bawah dalam sebuah organisasi dan mencakup: kebijaksanaan
pimpinan, instruksi, dan memo resmi.
2. Komunikasi ke atas: adalah komunikasi yang mengalir dari tingkat bawah ke
tingkat atas sebuah organisasi dan mencakup: kotak saran, pertemuan
kelompok, dan prosedur keluhan.
3. Komunikasi horisontal: adalah komunikasi yang mengalir melintasi berbagai
fungsi dalam
organisasi.
Bentuk
komunikasi
ini diperlukan untuk
mengkoordinasi dan mengintegrasikan berbagai fungsi organisasi
4. Komunikasi diagonal: adalah komunikasi silang melintasi fungsi dan tingkat
dalam organisasi. Hal ini penting dalam situasi di mana anggota tidak dapat
berkomunikasi lewat saluran ke atas, ke bawah, ataupun horisontal.
2.1.2.4 Kebijakan Komunikasi
Kebijakan komunikasi menggambarkan suatu penempatan tujuan yang
diinginkan organisasi dan untuk mencapainya dengan memandang komunikasi.
Dalam suatu organisasi di mana tidak terdapat kebijakan-kabijakan komunikasi
formal, setiap individu manajer, supervisor, kepala seksi, dan karyawan, maka
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
akan dapat menimbulkan konflik antar anggota ketika interaksi (Soemirat,
Ardianto, Suminar, 1999:6.3).
Sigband (1996) dan Pace (1983), mengamati bahwa “sewaktu perusahaan
tidak memiliki filosofi komunikasi, kita hampir tanpa kekecualian akan
memberikan suatu hasil: (Soemirat, Ardianto, Sumirat, 1999:64).
1. Sedikit atau tidak ada pembahasan terhadap sebagai isu yang kontroversial
(masalah karyawan, gaji promosi, pemutusan hubungan kerja dan lainnya).
2. Berbeda cara-cara mengatasi isu yang sejenis melalui organisasi.
3. Diskusi selanjutnya tetap dangkal dan hanya membahas permukaan dari suatu
topik untuk mengahasilkan item-item yang nyata kepada kepentingan bagi
individual, di dalam dan diluar perusahaan.
Burhan (1971) dalam Pace (1983) telah mengamati, meskipun setiap
organisasi berbeda dalam menuangkan kebijakannya secara formal, tetapi
kesulitan komunikasi suatu organisasi sering muncul karena perbedaan persepsi
karyawan suatu perusahaan atau suatu kelompok kerja dengan supervisor tentang
kebijakan. (Soemirat, Ardianto, Suminar, 1999:64).
Sigmund (1969) dan Pace (1983) dalam Soemirat Ardianto, Suminar
(1999:64-65), mengemukakan filosofi komunikasi, sebagai berikut :
1. Karyawan harus diberi informasi tentang aktivitas organisasi.
2. Karyawan harus diberi informasi tentang tujuan, sasaran, perencanaan dan
arah perusahaan.
3. Karyawan harus diberi informasi tentang isu negatif, sensitif, dan
kontroversial.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
4. Karyawan harus didorong untuk berperanserta dalam berlangsungnya arus
komunikasi dua arah.
5. Karyawan harus mengadakan pertemuan secara periodik dengan supervisor
mereka untuk membahas kinerja kerja dan harapan karyawan.
6. Pertemuan harus dilakukan untuk menemukan suatu yang penting dan
mendorong ekspresi mereka.
7. Karyawan harus memiliki situasi dan kondisi tertentu yang memungkinkan
berkomunikasi secara cepat.
Secara filosofis komunikasi yang efektif dalam organisasi adalah adanya
kata sepakat untuk perencanaan informasi jangka panjang dengan aspek lainnya,
serta membuka saluran komunikasi dan mengembangkan kebebasan menuangkan
ide.
2.1.2.5 Komunikasi Organisasi yang Efektif
Komunikasi organisasi yang efektif dapat terjadi apabila iklim komunikasi
yang ada dalam organisasi tersebut cukup mendukung. Iklim komunikasi
merupakan gabungan dari persepsi-persepsi suatu evaluasi makro mengenai
peristiwa komunikasi, perilaku manusia, respon pegawai terhadap pegawai
lainnya, harapan-harapan, konflik-konflik antarpesonal, dan kesempatan bagi
pertumbuhan organisasi tersebut. Iklim komunikasi berbeda dengan iklim pesan
dan peristiwa yang berhubungan dengan pesan yang terjadi dalam organisasi
(Pace dan Faules, 2000:154).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
Iklim komunikasi yang penuh persaudaraan mendorong para anggota
organisasi berkomunikasi secara terbuka, rileks, ramah tamah dengan anggota
yang lain. Sedangkan iklim yang negatif menjadikan anggota tidak berani
berkomunikasi secara terbuka dan penuh rasa persaudaraan (Muhammad,
2004:85).
Redding dalam Pace dan Faules (2000:154) menyebutkan bahwa iklim
komunikasi organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi
untuk menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut
mempercayai anggotanya dan memberikan kebebasan dalam mengambil resiko,
mendorong dan memberi tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas,
menyediakan informasi yang terbuka dan cukup tentang organisasi, dipercayai
dan terus terang dari anggota organisasi, secara aktif memberi penyuluhan kepada
para anggota organisasi sehingga dapat melihat bahwa keterlibatan anggota
penting terhadap keputusan-keputusan dalam organisasi, dan menaruh perhatian
pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan.
2.1.3 Iklim Komunikasi Organisasi
2.1.3.1 Penger tian Iklim Komunikasi Or ganisasi
Denis mengemukakan iklim komunikasi organisasi sebagai kualitas
pengalaman yang bersifat objektif mengenai lingkungan internal organisasi, yang
mencakup persepsi anggota organisasi terhadap pesan dan hubungan pesan
dengan kejadian yang terjadi di dalam organisasi (Muhammad, 2004:86).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
Dalam bukunya Pace dan Faules mengatakan bahwa iklim komunikasi
organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk
menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai
mereka dan memberi mereka kebebasan dalam mengambil resiko (Pace dan
Faules, 2001:154).
Iklim komunikasi organisasi berbeda dengan iklim organisasi, dalam arti
iklim komunikasi meliputi persepsi-persepsi mengenai pesan dan peristiwa yang
berhubungan dengan pesan yang terjadi dalam organisasi (Pace & Faules,
2001:147). Pernyataan dari buku karangan Pace dan Faules ini akan menjadi
acuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian.
2.1.3.2 Faktor -Faktor Iklim Komunikasi Organisasi
Dari Hasil penelitian yang dilakukan Pace dan Peterson menunjukkan bahwa
paling sedikit ada enam faktor besar yang mempengaruhi iklim komunikasi
organisasi. Keenam faktor tersebut adalah: (Pace & Faules, 2001: 159-160)
1. Kepercayaan
Personel di semua tingkatan harus berusaha keras untuk mengembangkan dan
mempertahankan hubungan yang di dalamnya ada kepercayaan, keyakinan,
dan kredibilitas yang didukung oleh pernyataan dan tindakan.
2. Pembuatan keputusan bersama
Para pegawai di semua tingkatan dalam organisasi harus diajak berkomunikasi
dan berkonsultasi mengenai semua masalah dalam semua wilayah kebijakan
organisasi yang relevan dengan kedudukan mereka. Para pegawai di semua
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
tingkatan harus diberi kesempatan berkomunikasi dan berkonsultasi dengan
manajemen di atas mereka agar berperan serta dalam proses pembuatan
keputusan dan penentuan tujuan.
3. Kejujuran
Suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan harus mewarnai
hubungan-hubungan dalam organisasi, dan para pegawai mampu mengatakan
‘apa yang ada dalam pikiran mereka’ tanpa mengindahkan apakah mereka
berbicara kepada teman sejawat, bawahan atau atasan.
4. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah
Kecuali untuk informasi rahasia, anggota organisasi harus relatif mudah
memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugas mereka saat
itu, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengkoordinasikan
pekerjaan mereka dengan orang-orang atau bagian-bagian lainnya, dan yang
berhubungan luas dengan perusahaan, organisasinya, para pemimpin dan
rencana-rencana.
5. Mendengarkan dalam komunikasi ke atas
Personel di setiap tingkatan dalam organisasi harus mendengarkan saran-saran
atau laporan-laporan masalah yang dikemukaakan personel di setiap tingkat
bawahan dalam organisasi, secara berkesinambungan dan dengan pikiran
terbuka. Informasi dari bawahan harus dipandang cukup penting untuk
dilaksanakan kecuali ada petunjuk yang berlawanan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
6. Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi
Personel di setiap tingkatan dalam organisasi harus menunjukkan komitmen
terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi-produktivitas tinggi, biaya rendahdemikian pula menunjukkan perhatian besar pada anggota organisasi lainnya.
2.1.3.3 Karakter istik Iklim Komunikasi
Gibb menegaskan bahwa tingkah laku komunikasi tetentu dari anggota
organisasi atau pegawai mengarah kepada iklim supportiveness (Muhammad,
2004:85).
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI KANTOR PUSAT
(Studi Deskriptif Tentang Iklim Komunikasi Organisasi pada
PT Pembangkitan J awa Bali Kantor Pusat)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana pada FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur
Oleh :
ADECK RACHMAN SYAH
0743010146
YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
J URUSAN ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2011
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
TELP.
08563325153
71838880
61125556
PT Pembangkitan Jawa Bali Kantor Pusat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
J udul Penelitian
: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PADA PT
PEMBANGKITAN
PUSAT
(Studi
J AWA
Deskriptif
BALI
KANTOR
Tentang
Iklim
Komunikasi Organisasi pada PT Pembangkitan
J awa Bali Kantor Pusat)
Nama Mahasisiwa
: Adeck Rachman Syah
NPM
: 0743010146
Program Studi
: Ilmu Komunikasi
Fakultas
: Fakultas Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik
Telah disetujui untuk mengikuti ujian skripsi
Menyetujui,
Pembimbing Utama
Ir. H. Didiek Tranggono, Msi
NIP. 195 8122 51990 001 001
Mengetahui,
Dekan
Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si
NIP. 19550718 198302 2001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PADA
PT PEMBANGKITAN J AWA BALI KANTOR PUSAT
(Studi Deskr iptif Tentang Iklim Komunikasi Organisasi pada
PT Pembangkitan J awa Bali Kantor Pusat)
Disusun Oleh :
ADECK RACHMAN SYAH
0743010146
Telah Disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Ir . H. Didiek Tranggono, M.Si
NIP. 030203679
Mengetahui
DEKAN
Ir . H. Didiek Tranggono, M.Si
NIP. 030203679
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan berkah dan anugerah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Iklim Komunikasi Or ganisasi Pada PT
Pembangkitan J awa Bali Kantor Pusat (Studi Deskr iptif Tentang Iklim
Komunikasi Or ganisasi pada PT Pembangkitan J awa Bali Kantor Pusat)”
untuk melengkapi syarat-syarat dalam mencapai gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Program Studi Ilmu Komunikasi pada Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Melalui kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Ir. H. Didiek Tranggono, M.Si Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
UPN “Veteran” Jawa Timur dan sekaligus dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, petunjuk, serta pengarahan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Juwito, S.Sos, M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik UPN “Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan
pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Segenap Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak memberikan ilmunya
selama penulis menuntut ilmu di Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
iii
4. Bapak Pimpinan PT Pembangkitan Jawa Bali Kantor Pusat yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian,
sehingga penulis dapat memperoleh data yang diperlukan.
5. Kedua orang tuaku, Papa, Mama, serta seluruh keluarga dan orang-orang
terdekatku yang telah memberikan doa, dukungan secara moril, spiritual
maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi ini.
6. Dan masih banyak lagi pihak-pihak yang telah mendukung penulis dalam
menyelesaikan Skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Akhir kata penulis mengharapkan mudah-mudahan skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis.
Surabaya,
Oktober 2011
Penulis
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN .................................
ii
KATA PENGANTAR ................................................................................
iii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
v
DAFTAR TABEL .......................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
ix
ABSTRAKSI ..............................................................................................
x
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
1.2 Perumusan Masalah.................................................................
8
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................
8
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................
8
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ......................................................................
10
2.1.1 Organisasi ......................................................................
10
2.1.1.1 Definisi Organisasi ................................................
10
2.1.1.2 Karyawan ..............................................................
12
2.1.1.3 Tujuan Ikut dalam Organisasi ................................
14
2.1.2 Komunikasi Organisasi ..................................................
15
2.1.2.1 Pengertian Komunikasi Organisasi ........................
15
2.1.2.2 Jaringan Komunikasi .............................................
17
2.1.2.3 Arus Informasi Dalam Organisasi ..........................
18
2.1.2.4 Kebijakan Komunikasi ..........................................
21
2.1.2.5 Komunikasi Organisasi yang Efektif .....................
21
2.1.3 Iklim Komunikasi Organisasi .........................................
22
2.1.3.1 Pengertian Iklim Komunikasi Organisasi ...............
22
2.1.3.2 Faktor-Faktor Iklim Komunikasi Organisasi ..........
22
2.1.3.3 Karakteristik Iklim Komunikasi.............................
24
2.2 Kerangka Berpikir ..................................................................
29
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
v
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional Variabel .................................................
30
3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ....................
34
3.3 Teknik Pengumpulan Data ......................................................
35
3.4 Teknik Analisis Data ..............................................................
36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ........................................
41
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ............................................
41
4.1.2 Tata Kelola Unit Pembangkitan......................................
44
4.1.3 Biodata Perusahaan PT Pembangkit Jawa Bali ...............
44
4.1.4 Misi dan Visi Perusahaan ...............................................
45
4.1.5 Organisasi ......................................................................
46
4.1.6 Sumber Daya Manusia (SDM) .......................................
47
4.1.7 Bidang Usaha PT. PJB ...................................................
48
4.1.8 Peran Humas Sebagai Salah Satu Fungsi Strategi
Pencapaian Tujuan ........................................................
49
4.2 Penyajian Data ........................................................................
50
4.2.1 Identitas Responden .......................................................
50
4.2.2 Variabel Kepercayaan ....................................................
52
4.2.3 Variabel Pembuatan Keputusan Bersama .......................
55
4.2.4 Variabel Kejujuran .........................................................
59
4.2.5 Variabel Keterbukaan dalam Komunikasi ke Bawah ......
62
4.2.6 Variabel Mendengarkan dalam Komunikasi ke Atas ......
65
4.2.7 Variabel Perhatian pada Tujuan Berkinerja Tinggi .........
68
4.3 Hasil Pengujian dan Analisis...................................................
71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................
76
5.2 Saran ......................................................................................
76
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
80
LAMPIRAN
81
.........................................................................................
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................
50
Tabel 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.................................
50
Tabel 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ......................
51
Tabel 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ..................
51
Tabel 5
Pertanyaan Tentang Kepercayaan ...............................................
52
Tabel 6
Pertanyaan Tentang Keyakinan ...................................................
53
Tabel 7
Pertanyaan Tentang Kredibilitas .................................................
54
Tabel 8
Pertanyaan Tentang Keikutsertaan Dalam Pengambilan
Keputusan ..................................................................................
56
Pertanyaan Tentang Perhatian Manajemen Perusahaan ...............
57
Tabel 10 Pertanyaan Tentang Tanggapan Manajemen Perusahaan .............
58
Tabel 11 Pertanyaan Tentang Penyelesaian Konflik ..................................
59
Tabel 12 Pertanyaan Tentang Penyampaian Ide Dalam Kegiatan ...............
60
Tabel 13 Pertanyaan Tentang Penyampaian Ide Pada Manajemen .............
62
Tabel 14 Pertanyaan Tentang Penyebaran Informasi .................................
63
Tabel 15 Pertanyaan Tentang Mengkomunikasikan Kebijakan ..................
64
Tabel 16 Pertanyaan Tentang Tanggapan Pihak Manajemen .....................
66
Tabel 17 Pertanyaan Tentang Peneriman Pihak Manajemen ......................
67
Tabel 18 Pertanyaan Tentang Komitmen Dalam Pencapaian Tujuan .........
68
Tabel 9
Tabel 19 Pertanyaan Tentang Komitmen dalam Menghasilkan Suasana
Nyaman ......................................................................................
69
Tabel 20 Pertanyaan Tentang Komitmen dalam Menghasilkan Keakraban
70
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Bagan Kerangka Berpikir ...........................................................
29
Gambar 2 Stuktur Organisasi PT Pembangkitan Jawa Bali Kantor Pusat .....
29
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner .................................................................................
79
Lampiran 2 Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden ....................................
84
Lampiran 3 Rekapitulasi Skoring Hasil Jawaban Responden .......................
86
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ix
ABSTRAKSI
IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PADA PT PEMBANGKITAN
J AWA BALI KANTOR PUSAT (Studi Deskr iptif Tentang Iklim
Komunikasi Organisasi pada PT Pembangkitan J awa Bali Kantor Pusat)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah iklim komunikasi
organisasi pada PT Pembangkitan Jawa Bali Kantor Pusat. Dari hasil survei
pendahuluan ditemukan beberapa permasalahan mengenai iklim komunikasi
organisasi di PJB, berbagai masalah mengenai iklim komunikasi organisasi
tersebut penting untuk diketahui oleh perusahaan untuk segera dicarikan solusinya
agar tidak sampai mengganggu komunikasi yang terjalin antara atasan dan
bawahan.
Iklim komunikasi dalam penelitian ini dijabarkan menjadi enam variabel
berdasarkan Pace (2000:154) yaitu kepercayaan, pembuatan keputusan bersama,
kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, mendengarkan dalam
komunikasi ke atas, dan perhatian pada tujuan berkinerja tinggi. Enam variabel ini
dioperasionalkan dan diterapkan dalam bentuk kuesioner untuk dapat mengukur
iklim komunikasi organisasi pada PT PJB. Data penelitian diperoleh dari hasil
penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada 77 orang responden yang
merupakan karyawan PT PJB, kemudian dilakukan analisis deskriptif untuk
mengetahui bagaimana iklim komunikasi organisasi pada PT PJB.
Dari hasil analisis, dapat diketahui bahwa secara umum Nilai Iklim
Komposit iklim komunikasi organisasi pada PT Pembangkitan Jawa Bali Kantor
Pusat memiliki iklim komunikasi organisasi yang negatif, yang berarti iklim
komunikasi organisasi yang terjadi di PT Pembangkitan Jawa Bali Kantor Pusat
kurang berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan karena nilai indeks masingmasing indikator iklim komunikasi organisasi bernilai negatif. Penyebab dari
rendahnya nilai iklim komunikasi organisasi di PT PJB ini disebabkan oleh
seringnya terjadi ketidakpercayaan karyawan terhadap staf yang masih muda,
seringkali manajemen perusahaan memutuskan tentang tugas-tugas yang bersifat
teknis secara langsung tanpa melibatkan pertimbangan karyawan, seringkali
karyawan sungkan atau malu mengungkapkan pendapatnya atau masalahnya, tak
semua karywan memanfaatkan kemudahan untuk mengkoordinasikan pekerjaan
mereka dengan atasan, banyak informasi penting mengenai masalah dari
karyawan yang tak sempat dicarikan solusi karena kesempatan yang terbatas dari
perusahaan untuk mendengarkan semua masalah karyawan, serta kurangnya
komitmen karyawan pada perusahaan.
Kata kunci : iklim komunikasi organisasi, PT Pembangkitan Jawa Bali Kantor
Pusat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Keberadaan komunikasi pada sebuah organisasi erat hubungannya dengan
kualitas pelayanan. Variabel komunikasi merupakan variabel yang mempengaruhi
bagaimana suatu organisasi memberikan pelayanannya kepada pelanggan. Dengan
kata lain bila komunikasi tersebut efektif maka penyelenggaraan pelayanan
kepada pelanggan menjadi efektif pula.
Keberhasilan komunikasi tergantung pada beberapa faktor. Penyampaian
pesan dalam proses encoding dan decoding pesan yang cukup pendek dapat
mengakibatkan persepsi jangka pendek, tidak memadai untuk keberhasilan
komunikasi. Komunikasi harus dibangun sedemikian rupa sehingga akan
memberikan kesempatan bagi responden atau penerima pesan untuk mengambil
keputusan sehubungan dengan pesan yang dirasakan.
Komunikasi lebih jauh telah disimpulkan memiliki peran penting dalam
proses perubahan organisasi. Dalam situasi di mana terbuka dialog antara atasan
dan bawahan, terdapat kepercayaan yang tinggi untuk proses perubahan yang akan
dibuat (Macey dkk, 1999). Selain itu, beberapa studi menunjukkan bahwa
komunikasi sangat menjadi penting untuk meningkatkan komitmen organisasi
karyawan.
Di dalam suatu organisasi terdapat bentuk komunikasi baik vertikal maupun
horizontal. Komunikasi horizontal adalah komunikasi satu level yang terjadi antar
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1
2
karyawan atau antar pimpinan. Sementara itu komunikasi vertikal komunikasi dari
atas ke bawah (downward communication) dan dari bawahan kepada atasan
(upward communication). Dalam arus komunikasi secara vertikal (downward
communication) atasan memberikan instruksi, petunjuk, informasi, penjelasan dan
penugasan dan lain sebagainya kepada ketua unit kelompok dan bawahan.
Kemudian arus komunikasi diterima dalam bentuk (upward communication)
bawahan memberikan laporan pelaksanaan tugas, sumbang saran, dan hingga
pengaduan kepada pimpinannya masing-masing.
Komunikasi organisasi sebagai suatu disiplin ilmu berkembang pesat selama
Abad ke-20, namun perkembangan itu juga disertai dengan upaya yang cukup
besar dalam prakteknya di lapangan. Para sarjana sampai hari ini masih terus
mendefinisikan
dan
menentukan
kembali
fokus,
batasan-batasan,
dan
pengembangan dari hasil penelitian.
Mengapa konsep komunikasi organisasi sangat menarik bagi para peneliti
untuk mempelajari? Ternyata, mayoritas dari jawaban pertanyaan ini dapat
ditemukan dalam pentingnya komunikasi untuk keberhasilan organisasi. Misalnya
komunikasi telah ditemukan berkorelasi positif dengan kepuasan karyawan
dengan organisasi. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa kualitas komunikasi
dalam organisasi dikaitkan dengan kepuasan kerja karyawan dan motivasi
(Jensen, 2003).
Selama ini, para sarjana komunikasi organisasi telah melakukan penelitian
mengenai komunikasi organisasi pada lingkup di luar organisasi bisnis. Para ahli
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
sumber daya manusia dan perilaku organisasi telah berfokus pada bidang-bidang
yang berhubungan dengan kepuasan kerja, seperti gaji dan upah.
Terdapat dua bagian penting dalam komunikasi organisasi yaitu iklim
komunikasi organisasi dan kepuasan komunikasi organisasi. Lebih lanjut Wayne
dan Don mengemukakan iklim komunikasi dapat menjadi salah satu pengaruh
yang paling penting dalam produktivitas organisasi, karena iklim mempengaruhi
usaha anggota organisasi.
Iklim komunikasi organisasi merupakan persepsi-persepsi mengenai pesan
dan peristiwa yang berhubungan dengan pesan yang terjadi dalam organisasi. Hal
ini senada seperti yang dikemukakan Schneider (1975) bahwa iklim di suatu
organisasi berkembang melingkupi persepsi kolektif karyawan pada berbagai
aspek kehidupan kerja organisasi. Hal ini berbentuk melalui pengalaman mereka
sehari-hari berurusan dengan berbagai aspek realitas organisasi seperti tujuan dan
sasaran perusahaan, petunjuk teknis pelaksanaan, gaya kepemimpinan, struktur
organisasi, desain, teknologi yang diadopsi, sumber daya manusia, bentuk
komunikasi yang sering digunakan, mekanisme upah dan gaji, kondisi kerja dan
lain-lain, menyebabkan perubahan psikologis bagi karyawan dalam hal
berorganisasi menyangkut persepsi perilaku yang bersangkutan, yang mendorong
mereka untuk berpikir, merasa dan bertindak dengan cara yang cenderung
seragam.
Iklim komunikasi yang terjadi tersebut, dapat dibedakan menjadi 2
karakteristik, yaitu karakteristik iklim komunikasi bertahan dan karakteristik iklim
komunikasi mendukung. Pada umumnya, karakteristik iklim komunikasi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
mendukung lebih disukai daripada karakteristik iklim komunikasi bertahan. Ini
disebabkan pada karakteristik iklim komunikasi bertahan atmosfirnya terkesan
berat dan represif. Sedangkan pada karakteristik iklim komunikasi mendukung,
orang-orang merasa dihormati dan satu sama lain saling memberikan dorongan.
Pace dan Faules (2000:154) menyebutkan bahwa iklim komunikasi
organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk
menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai
anggotanya dan memberikan kebebasan dalam mengambil resiko, mendorong dan
memberi tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas, menyediakan informasi
yang terbuka dan cukup tentang organisasi, dipercayai dan terus terang dari
anggota organisasi, secara aktif memberi penyuluhan kepada para anggota
organisasi sehingga dapat melihat bahwa keterlibatan anggota penting terhadap
keputusan-keputusan dalam organisasi, dan menaruh perhatian pada pekerjaan
yang bermutu tinggi dan memberi tantangan.
Keberadaan iklim
kehidupan
berorganisasi.
komunikasi organisasi sangatlah penting dalam
Karena
iklim
komunikasi
organisasi
dapat
mempengaruhi cara hidup anggotanya, kepada siapa berbicara, siapa yang disukai,
bagaimana kegiatan kerjanya, bagaimana perkembangannya, apa yang ingin
dicapai dan bagaimana cara beradaptasi. Pentingnya iklim komunikasi organisasi
disadari oleh Redding. Bahkan ia menyatakan bahwa “iklim (komunikasi)
organisasi jauh lebih penting daripada keterampilan atau teknik-teknik
komunikasi semata-mata dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif” (Pace
& Faules, 2001:148). Pentingnya keberadaan iklim komunikasi membuat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
Kopelman, Brief dan Guzzo membuat hipotesis yang menyatakan bahwa
perubahan
iklim
komunikasi
organisasi
mungkin
pada
nantinya
akan
mempengaruhi kinerja.
Iklim komunikasi dipengaruhi oleh bermacam-macam cara anggota
organisasi bertingkah laku dan berkomunikasi. Dengan demikian iklim
komunikasi dapat berupa iklim komunikasi positif dan iklim komunikasi negatif.
Karakteristik yang dibentuk iklim komunikasi positif adalah iklim komunikasi
yang penuh persaudaraan yang mendorong para anggota organisasi berkomunikasi
secara terbuka dan penuh rasa persaudaraan. Sedangkan karakteristik iklim
komunikasi negatif menjadikan anggota tidak berani berkomunikasi secara
terbuka dan penuh persaudaraan.
Iklim komunikasi yang dibentuk dalam suatu organisasi sudah barang tentu
akan mendapat perhatian dan para anggota organisasi tersebut. Apa yang
dirasakan para anggota organisasi terhadap iklim organisasi yang telah dibentuk
akan menimbulkan penasaan puas atau tidak puas dalam hal berkomunikasi.
Penelitian mengenai iklim organisasi telah banyak dilakukan dengan
berbagai pendekatan, antara lain iklim organisasi diselidiki di perusahaan dengan
berbagai tingkat kinerja, dari dimensi sistem sosial, gaya kepemimpinan pada
iklim organisasi yang diamati, iklim organisasi yang diuji dari aspek manajemen
sumber daya manusia. Selain itu banyak peneliti juga menganggap bahwa faktor
mikro tidak hanya mengukur iklim organisasi secara akurat, tetapi juga lebih
praktis dilihat dari nilai organisasi. Suatu penelitian menemukan bahwa iklim
organisasi secara signifikan terkait dengan persepsi karyawan tentang tujuan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
organisasi dan nilai-nilai inti. Studi lain menemukan bahwa iklim organisasi
memiliki efek positif pada kinerja organisasi.
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa iklim organisasi adalah
faktor utama untuk mengubah sikap dan perilaku karyawan terhadap pekerjaan
dan kepuasan kerja. Beberapa aspek iklim komunikasi yang telah diukur diukur
seperti aliran komunikasi, pengambilan keputusan, hubungan dengan rekan kerja,
desain pekerjaan dan pengawasan telah menunjukkan hubungan positif yang
signifikan terhadap variabel seperti kinerja keuangan organisasi, juga karyawan,
produktivitas, dan kepuasan kerja.
Selain banyak penelitian yang dilakukan di beberapa dekade masa lalu
mengenai kinerja, beberapa peneliti telah melakukan beberapa penelitian pada
iklim komunikasi organisasi dan hubungannya dengan kepuasan kerja. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor ini berhubungan positif. Walaupun
dari semuanya hanya tiga penelitian yang telah menunjukkan korelasi yang
signifikan antara organisasi komunikasi dan kinerja karyawan.
Bentuk komunikasi ke bawah dipengaruhi oleh struktur hierarki dalam
organisasi. Pesan ke bawah cenderung bertambah karena pesan itu bergerak
melalui tingkatan hierarki secara berturut-turut. Misalnya pesan dari pimpinan
yang paling atas hanya berupa suatu pernyataan tentang hasil yang diinginkan.
Maksud dari pencapaian hasil yang diingini ini mungkin ditambah pada tingkatan
hierarki yang lebih rendah berikutnya. Selanjutnya pesan tersebut pada hierarki
yang lebih rendah berikutnya ditambah lagi dengan hal-hal detil bagaimana
mencapai hasil yang diinginkan tersebut. Sampai pesan tersebut lengkap secara
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
operasional untuk dilaksanakan. Meskipun demikian karyawan menginginkan
informasi dari atasannya dan mencari instruksi dan pekerjaannya, informasi yang
berkenaan dengan hal-hal yang mempengaruhi pekerjaannya atau karyawan pada
umumnya dan berita-berita yang terbaru. Sehingga walaupun informasi yang
diperoleh bertambah biasanya para karyawan tersebut masih mencari atau
memerlukan informasi tambahan.
PT Pembangkitan Jawa Bali Kantor Pusat yang berlokasi di Jl Ketintang
merupakan perusahaan yang bergerak di pengadaan listrik untuk wilayah JawaBali. PT Pembangkitan Jawa Bali Kantor Pusat didukung oleh sejumlah karyawan
dalam operasionalnya. Agar operasional perusahaan berjalan dengan lancar maka
dituntut adanya komunikasi yang harmonis baik antar divisi maupun antara kepala
divisi dengan bawahannya serta antara divisi dengan pimpinannya. Dengan
adanya komunikasi yang harmonis baik vertikal maupun horizontal maka
diharapkan akan mampu meningkatkan semangat kerja karyawan yang pada
akhirnya berdampak pada produktivitas kerja karyawan.
Dari hasil survei pendahuluan ditemukan beberapa permasalahan mengenai
komunikasi organisasi di PJB yaitu sering terjadi ketidakpercayaan karyawan
terhadap staf yang masih muda, seringkali manajemen perusahaan memutuskan
tentang tugas-tugas yang bersifat teknis secara langsung tanpa melibatkan
pertimbangan karyawan, seringkali karyawan sungkan atau malu mengungkapkan
pendapatnya atau masalahnya, tak semua karywan memanfaatkan kemudahan
untuk mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan atasan, banyak informasi
penting mengenai masalah dari karyawan yang tak sempat dicarikan solusi karena
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
kesempatan yang terbatas dari perusahaan untuk mendengarkan semua masalah
karyawan, serta kurangnya komitmen karyawan pada perusahaan. Berbagai
masalah mengenai iklim organisasi tersebut penting untuk diketahui oleh
perusahaan untuk segera dicarikan solusinya agar tidak sampai mengganggu
komunikasi yang terjalin antara atasan dan bawahan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan mengambil judul Iklim Komunikasi Organisasi pada PT
Pembangkitan Jawa Bali Kantor Pusat.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka perumusan masalah pada
penelitian ini adalah:
Bagaimanakah iklim komunikasi organisasi pada PT Pembangkitan Jawa Bali
Kantor Pusat?
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimanakah iklim komunikasi organisasi pada PT
Pembangkitan Jawa Bali Kantor Pusat.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dan akademis
bagi beberapa pihak di antaranya:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
1. Manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah bahan
bacaan atau referensi yang berkaitan dengan iklim komunikasi organisasi
terutama mengenai hubungan komunikasi vertikal (downward dan upward
communication).
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
pihak manajemen PT Pembangkitan Jawa Bali Kantor Pusat untuk
memperbaiki iklim komunikasi organisasi agar dapat meningkatkan semangat
kerja karyawan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teor i
2.1.1 Organisasi
2.1.1.1 Definisi Organisasi
Studi organisasi adalah studi mengenai cara orang memandang obyekobyek, juga studi mengenai obyek-obyek itu sendiri. (Pace dan Faules, 2001:2).
Organisasi adalah sekelompok orang yang bersatu padu bekerja untuk suatu
tujuan bersama di bawah kepemimpinan bersama dengan alat-alat yang tepat.
Sedangkan Sutarto (2002:40) menyimpulkan bahwa secara keseluruhan,
organisasi adalah sistem saling mempengaruhi antar orang dalam kelompok yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Organisasi juga dapat dikatakan sebagai kesatuan sosial yang dikordinasikan
secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif diidentifikasikan dan bekerja
secara terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok
tujuan, definisi ini dikemukakan oleh Robbin (Soemirat, Ardianto, Suminar,
1999:1-6).
Dalam buku “Komunikasi organisasi” milik R. Wayne Pace dan Don F
Faules dikatakan bahwa suatu organisasi, merupakan sebuah wadah yang
menampung orang-orang dan obyek-obyek, orang-orang dalam organisasi yang
berusaha mencapai tujuan bersama. Bila organisasi sehat, bagian-bagian yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
11
interdependen bekerja dengan cara yang sistematis untuk memperoleh hasil yang
diinginkan. (Pace dan Foules, 2001:17).
Secara harafiah, organisasi berarti perpindahan dan bagian-bagian yang satu
sama lain saling tergantung. Charles I. Bernand mendefinisikan organisasi sebagai
sistem dari kegiatan manusia yang bekerja sama. Kemudian Everett M. Rogers
dan Rekah Agarwala-Roges dalam bukunya Communication in Organizations
menyatakan organisasi adalah sistem yang mapan dari orang-orang yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, melalui suatu jenjang kepangkatan
dan pembagian kerja.
Dari definisi-definisi tersebut dapat dilihat beberapa hakikat organisasi,
yaitu:
1. Organisasi merupakan sebuah sistem yang stabil atau baik dari segi hukum
maupun sosial. Pada dasarnya sistem sebuah organisasi di dalamnya terdapat
jaringan-jaringan hubungan yang diperpanjang sebagai sebuah sistem sosial.
2. Organisasi merupakan suatu kumpulan orang-orang yang melakukan
kerjasama, artinya setiap orang dalam organisasi harus berpartisipasi.
Partisipasi sangat erat kaitannya dengan kerjasama, adapun pengertiannya
adalah keterlibatan spontan yang disertai kesadaran dan tanggung jawab
terhadap kepentingan kelompok untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
oganisasi adalah suatu bentuk perkumpulan dari individu-individu yang di
dalamnya terdapat jaringan-jaringan hubungan yang dipandang sebagai suatu
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
sistem yang saling melengkapi kebutuhan satu sama lain sehingga tercapainya
tujuan bersama.
2.1.1.2 Karyawan
Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, tenaga kerja adalah setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa,
baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Hasibuan (2005:12) menjelaskan bahwa karyawan adalah penjual jasa
(pikiran dan tenaganya) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan
terlebih dahulu. Dalam hal ini, karyawan wajib dan terikat untuk mengerjakan
pekerjaan yang diberikan dan berhak memperoleh kompensasi sesuai dengan
perjanjian. Posisi karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan atas karyawan
operasional dan karyawan manajerial (pimpinan).
1. Karyawan Operasional
Karyawan operasional adalah orang yang secara langsung harus mengerjakan
sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan.
2. Karyawan Manajerial
Karyawan manajerial adalah setiap orang yang berhak memerintah
bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan sesuai
dengan perintah. Mereka mencapai tujuannya melalui kegiatan-kegiatan orang
lain. Karyawan manajerial ini dibedakan atas manajer lini dan manajer staf.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
a. Manajer Lini
Manajer lini adalah seorang pemimpin yang mempunyai wewenang lini
(Line Up), berhak dan bertanggung jawab langsung merealisasi tujuan
perusahaan.
b. Manajer Staf
Manajer staf adalah pemimpin yang mempunyai wewenang staf (stel
authority) yang hanya berhak memberikan saran dan pelayanan untuk
memperlancar penyelesaian tugas-tugas manejer lini.
Jadi, pengertian tenaga kerja lebih luas daripada pengertian karyawan,
karena tenaga kerja adalah orang yang bekerja di dalam maupun di luar hubungan
kerja. Ciri khas hubungan kerja adalah tenaga kerja itu bekerja di bawah perintah
orang lain dengan menerima balas jasa (Hasibuan, 2005:12).
2.1.1.3 Tujuan Ikut dalam Organisasi
Selama masa hidupnya manusia lebih banyak berada dalam saling
mempengaruhi dengan orang lain daripada menyendiri. Pada dasarnya manusia
tidak mampu hidup seorang diri. Hampir sebagian besar tujuannya hanya dapat
terpenuhi apabila yang bersangkutan berhubungan dengan orang lain.
Manusia masuk ke dalam kelompok tentunya dengan tujuan tertentu
diharapkan dapat menimbulkan kepuasan. Berbagai tujuan yang dapat diperoleh
apabila seseorang masuk ke dalam kelompok dapat bermacam-macam.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
Seseorang bergabung atau tinggal sebagai anggota kelompok karena dia
berharap bahwa kelompok akan membantu beberapa fungsi atau tujuannya.
Menurut Hicks dalam Sutarto (2003:3-4), tujuan masuk ke dalam kelompok
adalah:
1. Kelompok atau organisasi sering dipakai untuk memecahkan masalah-masalah
ekonomi, militer, dan masalah-masalah lain.
2. Manusia mungkin masuk kelompok juga dikarenakan kebutuhannya diterima
dan mencegah kesepian dan kerenggangan. Keagamaan, famili, dan
kelompok-kelompok lain sering membentuk kebutuhan ini.
3. Kelompok juga dapat memberi bantuan pada manusia yang kesusahan.
4. Kelompok dapat memberikan tujuan dan nilai hidup yang lebih bernilai,
norma perilaku, dan kesetiaan kelompok
5. Kelompok sosial, kerja, dan bermacam-macam kelompok lainnya memberikan
prestige, status, dan pengakuan.
6. Kelompok, dengan kehidupan mereka, memberi manusia kesempatan untuk
memuaskan kebutuhannya guna mengungkapkan perasaanya dan melakukan
hubungan dengan berbagai cara.
7. Perasaan keamanan seseorang sering dimanfaatkan dari kelompok jika mereka
mengurangi kecemasan orang dengan memberi dukungan, pertahanan dan
perasaan diikutsertakan.
8. Terkadang kelompok membantu memberikan therapy tatkala memecahkan
permasalahan pribadi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
Apabila berbagai tujuan tersebut direnungkan, maka akan nampak bahwa
kehidupan saling pengaruh dengan orang lain jauh lebih bermanfaat dibandingkan
hidup seorang diri.
2.1.2 Komunikasi Organisasi
2.1.2.1 Penger tian Komunikasi Organisasi
Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam organisasi.
Komunikasi dalam organisasi adalah suatu proses penyampaian informasi, ideide, di antara para anggota organisasi secara timbal balik dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah
pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks
(Muhammad, 2004:65). Komunikasi organisasi juga dapat didefinisikan sebagai
pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan
bagian dari suatu organisasi tertentu (Pace & Faules, 2001:31).
Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu
organisasi, bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu
jaringan yang lebih besar dari pada komunikasi kelompok (Mulyana, 2001:75).
Pengertian komunikasi organisasi dari buku Mulyana ini akan menjadi acuan
peneliti dalam melakukan penelitian.
Untuk memahami komunikasi, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu
konseptualisasinya.
Dalam
komunikasi
setidaknya
terdapat
3
kerangka
pemahaman mengenai komunikasi, yaitu: komunikasi sebgai tindakan satu arah,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
komunikasi sebagai interaksi, komunikasi sebagai transaksi. Dalam penelitian ini,
peneliti cenderung menggunakan kerangka komunikasi sebagai interaksi.
Komunikasi sebagai interaksi menyertakan komunikasi dengan suatu proses
sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan
pesan, baik verbal atau nonverbal, seseorang penerima bereaksi dengan memberi
jawaban verbal atau menganggukan kepala, kemudian orang pertama bereaksi lagi
setelah menerima respons atau umpan balik dari orang kedua, dan seterusnya
(Mulyana, 2001: 65).
Dari konseptualisasi tersebut Shannon dan Weaver menyatakan bahwa
komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh-mempengaruhi
satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja (Pareno, 2002:4)
Untuk memahami komunikasi organisasi, Muhammad memberikan definisi
sendiri yang digunakan untuk memahami komunikasi organisasi sebagai berikut:
komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun non-verbal antara si pengirim
dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku (Muhammad, 2004:4-5).
Dalam bukunya Robbins mengungkapkan bahwa dalam berkomunikasi pria
lebih langsung, tidak tergantung dan cenderung memegang kendali yang sering
dipertegas dengan jalan mengemukakan pemecahan. Sedangkan wanita dalam
berkomunikasi tidak langsung, mencari dukungan dan hubungan, bukan untuk
memperoleh nasihat pria (Robbins, 2003:21).
Rackhmat pernah mengungkapkan bila orang-orang memiliki kesamaan
dalam nilai-nilai, sikap, keyakinan, tingkat sosio ekonomis, agama,
ideologis cenderung saling menyukai dalam berkomunikasi. Selain itu
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
dikatakan pula bahwa, orang cenderung menyenangi orang-orang yang memiliki
kemampuan lebih tinggi daripada dirinya atau lebih berhasil dalam kehidupannya
(Rakhmat, 1994:117).
Schein mengatakan bahwa organisasi adalah suatu koordinasi rasional
kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui
pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab.
Schein juga mengatakan bahwa organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu
mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain
dan tergantung kepada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas
dalam organisasi tersebut (Muhammad, 2004:23).
2.1.2.2 J aringan Komunikasi
Jaringan komunikasi adalah saluran-saluran yang merupakan tempat
informasi mengalir. Robbins (2003:13) mengatakan ada dua bentuk jaringan
komunikasi, yaitu jaringan komunikasi formal dan jaringan komunikasi informal:
1. Jaringan komunikasi formal: adalah komunikasi yang bertalian dengan tugas;
proses komunikasi mengikuti rantai wewenang. Jaringan ini biasanya vertikal.
2. Jaringan komunikasi informal: biasanya seperti bisikan – bebas untuk
bergerak
ke
segala
arah,
melewati tingkat-tingkat
wewenang,
dan
kemungkinan besar memenuhi kebutuhan sosial anggota kelompok karena
mempermudah penyelesaian tugas. Atau jaringan komunikasi yang terdapat
dalam organisasi dan merupakan jalan pintas yang memotong saluran formal
(selentingan komunikasi).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
2.1.2.3 Ar us Infor masi Dalam Organisasi
Desain organisasi haruslah memungkinkan terjadinya komunikasi ke empat
arah yaitu: ke atas, ke bawah (vertikal); horisontal; dan diagonal (Suwarto,
1999:166).
1. Komunikasi ke bawah: adalah komunikasi yang mengalir dari tingkat atas ke
tingkat bawah dalam sebuah organisasi dan mencakup: kebijaksanaan
pimpinan, instruksi, dan memo resmi.
2. Komunikasi ke atas: adalah komunikasi yang mengalir dari tingkat bawah ke
tingkat atas sebuah organisasi dan mencakup: kotak saran, pertemuan
kelompok, dan prosedur keluhan.
3. Komunikasi horisontal: adalah komunikasi yang mengalir melintasi berbagai
fungsi dalam
organisasi.
Bentuk
komunikasi
ini diperlukan untuk
mengkoordinasi dan mengintegrasikan berbagai fungsi organisasi
4. Komunikasi diagonal: adalah komunikasi silang melintasi fungsi dan tingkat
dalam organisasi. Hal ini penting dalam situasi di mana anggota tidak dapat
berkomunikasi lewat saluran ke atas, ke bawah, ataupun horisontal.
2.1.2.4 Kebijakan Komunikasi
Kebijakan komunikasi menggambarkan suatu penempatan tujuan yang
diinginkan organisasi dan untuk mencapainya dengan memandang komunikasi.
Dalam suatu organisasi di mana tidak terdapat kebijakan-kabijakan komunikasi
formal, setiap individu manajer, supervisor, kepala seksi, dan karyawan, maka
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
akan dapat menimbulkan konflik antar anggota ketika interaksi (Soemirat,
Ardianto, Suminar, 1999:6.3).
Sigband (1996) dan Pace (1983), mengamati bahwa “sewaktu perusahaan
tidak memiliki filosofi komunikasi, kita hampir tanpa kekecualian akan
memberikan suatu hasil: (Soemirat, Ardianto, Sumirat, 1999:64).
1. Sedikit atau tidak ada pembahasan terhadap sebagai isu yang kontroversial
(masalah karyawan, gaji promosi, pemutusan hubungan kerja dan lainnya).
2. Berbeda cara-cara mengatasi isu yang sejenis melalui organisasi.
3. Diskusi selanjutnya tetap dangkal dan hanya membahas permukaan dari suatu
topik untuk mengahasilkan item-item yang nyata kepada kepentingan bagi
individual, di dalam dan diluar perusahaan.
Burhan (1971) dalam Pace (1983) telah mengamati, meskipun setiap
organisasi berbeda dalam menuangkan kebijakannya secara formal, tetapi
kesulitan komunikasi suatu organisasi sering muncul karena perbedaan persepsi
karyawan suatu perusahaan atau suatu kelompok kerja dengan supervisor tentang
kebijakan. (Soemirat, Ardianto, Suminar, 1999:64).
Sigmund (1969) dan Pace (1983) dalam Soemirat Ardianto, Suminar
(1999:64-65), mengemukakan filosofi komunikasi, sebagai berikut :
1. Karyawan harus diberi informasi tentang aktivitas organisasi.
2. Karyawan harus diberi informasi tentang tujuan, sasaran, perencanaan dan
arah perusahaan.
3. Karyawan harus diberi informasi tentang isu negatif, sensitif, dan
kontroversial.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
4. Karyawan harus didorong untuk berperanserta dalam berlangsungnya arus
komunikasi dua arah.
5. Karyawan harus mengadakan pertemuan secara periodik dengan supervisor
mereka untuk membahas kinerja kerja dan harapan karyawan.
6. Pertemuan harus dilakukan untuk menemukan suatu yang penting dan
mendorong ekspresi mereka.
7. Karyawan harus memiliki situasi dan kondisi tertentu yang memungkinkan
berkomunikasi secara cepat.
Secara filosofis komunikasi yang efektif dalam organisasi adalah adanya
kata sepakat untuk perencanaan informasi jangka panjang dengan aspek lainnya,
serta membuka saluran komunikasi dan mengembangkan kebebasan menuangkan
ide.
2.1.2.5 Komunikasi Organisasi yang Efektif
Komunikasi organisasi yang efektif dapat terjadi apabila iklim komunikasi
yang ada dalam organisasi tersebut cukup mendukung. Iklim komunikasi
merupakan gabungan dari persepsi-persepsi suatu evaluasi makro mengenai
peristiwa komunikasi, perilaku manusia, respon pegawai terhadap pegawai
lainnya, harapan-harapan, konflik-konflik antarpesonal, dan kesempatan bagi
pertumbuhan organisasi tersebut. Iklim komunikasi berbeda dengan iklim pesan
dan peristiwa yang berhubungan dengan pesan yang terjadi dalam organisasi
(Pace dan Faules, 2000:154).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
Iklim komunikasi yang penuh persaudaraan mendorong para anggota
organisasi berkomunikasi secara terbuka, rileks, ramah tamah dengan anggota
yang lain. Sedangkan iklim yang negatif menjadikan anggota tidak berani
berkomunikasi secara terbuka dan penuh rasa persaudaraan (Muhammad,
2004:85).
Redding dalam Pace dan Faules (2000:154) menyebutkan bahwa iklim
komunikasi organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi
untuk menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut
mempercayai anggotanya dan memberikan kebebasan dalam mengambil resiko,
mendorong dan memberi tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas,
menyediakan informasi yang terbuka dan cukup tentang organisasi, dipercayai
dan terus terang dari anggota organisasi, secara aktif memberi penyuluhan kepada
para anggota organisasi sehingga dapat melihat bahwa keterlibatan anggota
penting terhadap keputusan-keputusan dalam organisasi, dan menaruh perhatian
pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan.
2.1.3 Iklim Komunikasi Organisasi
2.1.3.1 Penger tian Iklim Komunikasi Or ganisasi
Denis mengemukakan iklim komunikasi organisasi sebagai kualitas
pengalaman yang bersifat objektif mengenai lingkungan internal organisasi, yang
mencakup persepsi anggota organisasi terhadap pesan dan hubungan pesan
dengan kejadian yang terjadi di dalam organisasi (Muhammad, 2004:86).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
Dalam bukunya Pace dan Faules mengatakan bahwa iklim komunikasi
organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk
menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai
mereka dan memberi mereka kebebasan dalam mengambil resiko (Pace dan
Faules, 2001:154).
Iklim komunikasi organisasi berbeda dengan iklim organisasi, dalam arti
iklim komunikasi meliputi persepsi-persepsi mengenai pesan dan peristiwa yang
berhubungan dengan pesan yang terjadi dalam organisasi (Pace & Faules,
2001:147). Pernyataan dari buku karangan Pace dan Faules ini akan menjadi
acuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian.
2.1.3.2 Faktor -Faktor Iklim Komunikasi Organisasi
Dari Hasil penelitian yang dilakukan Pace dan Peterson menunjukkan bahwa
paling sedikit ada enam faktor besar yang mempengaruhi iklim komunikasi
organisasi. Keenam faktor tersebut adalah: (Pace & Faules, 2001: 159-160)
1. Kepercayaan
Personel di semua tingkatan harus berusaha keras untuk mengembangkan dan
mempertahankan hubungan yang di dalamnya ada kepercayaan, keyakinan,
dan kredibilitas yang didukung oleh pernyataan dan tindakan.
2. Pembuatan keputusan bersama
Para pegawai di semua tingkatan dalam organisasi harus diajak berkomunikasi
dan berkonsultasi mengenai semua masalah dalam semua wilayah kebijakan
organisasi yang relevan dengan kedudukan mereka. Para pegawai di semua
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
tingkatan harus diberi kesempatan berkomunikasi dan berkonsultasi dengan
manajemen di atas mereka agar berperan serta dalam proses pembuatan
keputusan dan penentuan tujuan.
3. Kejujuran
Suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan harus mewarnai
hubungan-hubungan dalam organisasi, dan para pegawai mampu mengatakan
‘apa yang ada dalam pikiran mereka’ tanpa mengindahkan apakah mereka
berbicara kepada teman sejawat, bawahan atau atasan.
4. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah
Kecuali untuk informasi rahasia, anggota organisasi harus relatif mudah
memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugas mereka saat
itu, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengkoordinasikan
pekerjaan mereka dengan orang-orang atau bagian-bagian lainnya, dan yang
berhubungan luas dengan perusahaan, organisasinya, para pemimpin dan
rencana-rencana.
5. Mendengarkan dalam komunikasi ke atas
Personel di setiap tingkatan dalam organisasi harus mendengarkan saran-saran
atau laporan-laporan masalah yang dikemukaakan personel di setiap tingkat
bawahan dalam organisasi, secara berkesinambungan dan dengan pikiran
terbuka. Informasi dari bawahan harus dipandang cukup penting untuk
dilaksanakan kecuali ada petunjuk yang berlawanan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
6. Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi
Personel di setiap tingkatan dalam organisasi harus menunjukkan komitmen
terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi-produktivitas tinggi, biaya rendahdemikian pula menunjukkan perhatian besar pada anggota organisasi lainnya.
2.1.3.3 Karakter istik Iklim Komunikasi
Gibb menegaskan bahwa tingkah laku komunikasi tetentu dari anggota
organisasi atau pegawai mengarah kepada iklim supportiveness (Muhammad,
2004:85).